Kelas : 7-A
KHUTBAH JUM’AT
Shalat Jumat hukumnya fardhu ain bagi setiap muslim yang mukallah, laki-laki, merdeka,
dan sehat. Sholat Jumat dikerjakan secara berjamaah. Yang tidak diwajibkan
untuk sholat Jumat adalah perempuan, anak kecil, orang sakit, musafir, orang yang sedang
bersembunyi dari penguasa zalim, dan adanya udzur yang diperbolehkan syara’ misalnya
terhalang banjir.
Pertama adalah mendengarkan dua khutbah Jumat, dan kedua adalah Sholat berjamaah dua
rakaat. Dalam khutbah jumat, terdapat tata cara khutbah jumat Sunnah.
Khutbah pada sholat Jumat merupakan bagain rukun sholat Jumat. Khutbah Jumat
disampaikan oleh seorang khatib. Penyampaian Khutbah jumat terbagi menjadi dua sesi.
Syarat-syarat dua khutbah Jumat ada 10. Syarat tersebut antara lain adalah :
Ada tata cara khutbah Jumat sesuai dengan sunnah yang dianjurkan. Tata cara khutbah Jumat
sesuai sunnah tersebut merupakan tata cara khutbah Jumat sesuai anjuran Rasul.
1. Khatib berdiri di atas mimbar atau tempat yang lebih tinggi lalu mengucapkan
salamTata cara khutbah Jumat sesuai sunnah yang pertama adalah mengucapkan
salam. Setelah berdiri khatib dianjurkan untuk mengucapkan salam pada jamaah yang
ada sebagaimana disebutkan dalam hadits Jabir bin Abdullah,
2. “Sesungguhnya Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam jika telah naik mimbar biasa
mengucapkan salam”. HR Ibnu Majah, dishahihkan oleh Syaikh Al Albani dalam
Shahih Ibnu Majah.
3. Duduk menanti adzan selesai sambil menirukan adzan.Setelah mengucap salam, maka
suara adzan akan dikumandagkan. Khatib dianjurkan untuk duduk mendengarkan dan
menirukan hingga adzan selesai.
4. Kemudian berdiri untuk berkhutbahSebelum memulai berkhutbah hendaknya
membuka khutbah sesuai dengan rukun khutbah yaitu dengan membaca alhamdulilah,
sanjungan kepada Allah, syahadat, shalawat, bacaan ayat-ayat taqwa, dan perkataan
amma ba’d.
5. Khatib berkhutbah dengan berdiri, menghadapkan wajah kepada jamaah.Saat
berkhutbah khatib dianjurkan untuk berdiri dan menghadapkan wajahnya pada para
jamaah. Namun jika khatib tidak dapat berdiri maka khutbah dapat dilakukan dengan
posisi duduk.
6. Duduk di antara dua khutbahSaat telah menyampaikan khutbah pertama hendaknya
khatib duduk sejenak untuk beristirahat sebelum menyampaikan khutbah kedua.
7. Khutbah Jumat hendaknya tidak terlalu panjangKhutbah hendaknya tidak boleh lebih
lama dari durasi sholat jumat.
8. Hendaknya khatib fasih dan keras suaranyaDalam berkhutbah khatib hendaknya
melantangkan suara dan menyampaikan khutbahnya dengan jelas. Hal ini agar jamaah
yang mendengarkan paham akan kata-kata yang diucapkan.
9. khutbah hendaknya disudahi dengan permohonan ampunan kepada Allah.Saat
mencapai akhir khutbah hendaknya ditutup dengan kalimat permohonan ampun pada
Allah. Kalimat permohonan ampun ini dapat disampaikan pada khutbah kedua.
Teks Khutbah Jum’at
Judul Ceramah
“Buah Kesabaran”
Puji syukur kita panjatkan kehadirat Allah Ta’ala atas segala karunia, hidayah
dan berjuta kenikmatan tak terhingga yang telah Dia anugerahkan kepada kita
semua.
Hadirin Rahimakumullah!
Jika keimanan itu laksana burung, maka jiwa kita akan terbang menuju ke
hadirat Allah Subhanahu wa Ta’ala dengan dua sayap yang kokoh, yaitu sayap
syukur dan sayap sabar.
Hakikat sabar adalah teguh dan kokoh mempertahankan jiwa untuk selalu
berada pada ketentuan syariat Allah, dengan tetap menjalankan ketaatan dan
menahan diri dari larangan serta berlapang dada pada setiap ketentuan ujian dari
Allah Subhanahu wa Ta’ala.
Maka orang yang bersabar akan senantiasa teguh dan selalu menambah
kekuatan tenaga jasmani dan rohaninya untuk meningkatkan amal ketaatan,
terus mengokohkan dan menambah tekun amal ibadah dan amal shalih mereka.
Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman :
Hadirin Rahimakumullah!