Dividen merupakan sebagian dari laba yang dibagikan kepada pemegang
saham. Dividen merupakan pembayaran yang diberikan kepada pemilik perusahaan atau pemegang saham atas modal yang mereka tanamkan di dalam suatu perusahaan. Dalam hubungannya dengan jumlah pajak yang dibayarkan, maka pembayaran dividen berbeda dengan pembayaran bunga karena dividen tidak dapat mengurangi jumlah pajak yang dibayar oleh perusahaan. Dividen adalah bagian keuntungan yang dibayarkan oleh perusahaan kepada pemegang saham. Oleh karena itu dividen merupakan bagian dari penghasilan yang diharapkan oleh para pemegang saham. Besar kecilnya dividen yang dibayarkan akan sangat mempengaruhi pencapaian tujuan maksimalisasi kesejahteraan bagi pemegang saham. 6. Jenis-Jenis Dividen a. Jenis dividen berdasarkan tahun buku yang diilihat dari waktu pembagian dividen terhadap para pemegang saham. 1) Dividen Interim Yaitu dividen yang dibayarkan oleh perusahaan antara satu tahun buku dengan tahun buku berikutnya atau antara dividen final satu dengan dividen final berikutnya. Dividen interim bisa dibagikan lebih dari satu kali dalam satu tahun. 2) Dividen Final Dividen final merupakan dividen hasil pertimbangan setelah tutup buku perusahaan berdasarkan hasil Keputusan Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) tahun sebelumnya untuk dibayarkan tahun berikutnya. b. Jenis dividen berdasarkan pembayaran 1) Dividen Tunai (cash dividend) Dividen yang dibayarkan perseroan dalam bentuk uang tunai. Nilai dividen tunai sebesar nilai yang dibayarkan emiten atau diterima oleh pemegang saham (investor). Bagi direksi, pembagian dividen tunai harus memperhitungkan tingkat likuiditas perusahaan, mengingat dividen ini pasti akan mengurangi tingkat likuiditas. 2) Dividen Saham (stock dividend) Dividen yang di bayarkan perseroan dalam bentuk saham baru, dengan proporsi tertentu. Yang harus diketahui pihak-pihak yang berkepentingan terhadap dividen tunai maupun dividen saham, bahwa dividen (baik cash dividen maupun stock dividen) diberikan kepada para pedagang saham (investor) adalah untuk kepentingan pasar yaitu menaikan reputasi saham perusahaan. c. Bentuk dividen yang biasanya dibagikan oleh perusahaan 1) Dividen kas Dividen yang paling umum digunakan oleh perusahaan adalah dalam bentuk kas. Para pemegang saham akan menerima dividen sebesar tarif per lembar dikalikan dengan jumlah lembar yang dimiliki. Yang perlu diperhatikan oleh pimpinan perusahaan sebelum membuat pengumuman adanya dividen kas adalah jumlah uang kas mencukupi untuk pembagian dividen tersebut. 2) Dividen aktiva selain kas Dividen yang dibagikan tidak selalu dalam bentuk uang tunai tetapi dapat juga berupa aktiva surat-surat berharga atau saham perusahaan, barang-barang hasil produksi perusahaan yang membagi dividen tersebut, atau aktiva-aktiva lain. 3) Dividen utang Dividen utang timbul apabila saldo laba tidak dibagi mencukupi untuk pembagian dividen, sedangkan saldo kas yang ada tidak cukup. Sehingga pimpinan perusahaan akan mengeluarkan dividen utang yaitu janji tertulis untuk membayar jumlah tertentu diwaktu yang akan datang. 4) Dividen likuidasi Yaitu dividen yang dibagikan sebagian merupakan pembagian laba dan sebagian lagi merupakan pengembalian modal. Perusahaan yang membagikan dividen likuidasi biasanya perusahaan-perusahaan yang akan menghentikan usahanya misalnya dalam bentuk joint venture. 7. Rumus Dividen Rumus untuk menghitung dividen payout ratio sebagai berikut :
Total dividends a. Payout ratio = x 100% Net Income Retained Earnings b. Retention ratio = x 100% Net Income
8. Contoh Soal Terkait Dividen
a. Apple Davinstore memperoleh laba setelah pajak sebesar Rp. 14.000.000, tahun yang lalu dan membagikannya dalam bentuk dividen sebesar Rp. 4.200.000, Laba tersebut telah tumbuh dengan tingkat pertumbuhan sebesar 7% per tahun selama 10 tahun. Pada tahun ini perusahaan memperoleh laba sebesar Rp. 18.000.000, Kesempatan investasi yang tersedia sebesar Rp. 12.000.000, Hitunglah dividen untuk tahun ini di bawah setiap kebijakan berikut ini : 1. Payout yang konstan ? 2. Pertumbuhan dividen yang stabil ? 3. Residual dividend policy ( anggap perusahaan berharap akan mempertahankan debt to total asset ratio 40% ) ? Jawaban : 1. Payout ratio = Rp. 4.200.000 / Rp. 14.000.000 = 30% Payout ratio = 30% ( Rp. 18.000.000 ) = Rp. 5.400.000 2. Pertumbuhan 6% sehingga dividen yang di bayarkan = (1 + 6%) (Rp. 18.000.000) = Rp. 19.080.000 3. Residual dividend policy Investasi Rp. 12.000.000, Persentase equity financing 60% Equity Financing Rp. 7.200.000, Laba yang di peroleh Rp. 18.000.000 Dividen yang dibagikan Rp. 10.800.000, 9. Apa yang dimaksud dengan trading. Trading adalah proses transaksi finansial jangka panjang atau istilahnya adalah aktivitas perdagangan dalam bentuk mata uang. Dalam pasar keuangan, trading menjadi salah satu instrumen penting karena dapat menghasilkan uang dalam jumlah besar. Secara umum, trading adalah konsep ekonomi dasar yang melibatkan pembelian dan penjualan barang dan jasa. Artinya, kompensasi tersebut akan dibayarkan oleh pembeli kepada penjual atau pertukaran barang atau jasa antar pihak. Dengan begitu, trading dapat disimpulkan sebagai pertukaran barang dengan uang. 10. Bagaimana Islam memaknai trading? Secara umum, prinsip trading seperti jual beli emas atau perak yang pernah terjadi di masa Rasulullah. Jual beli emas dan perak harus dilakukan dengan tunai atau kontan atau naqdan sehingga dapat terbebas dari transaksi yang bersifat riba. Dalam hal berjenis riba fadl. Berikut adalah trading dalam hadist dan pendapat para ulama. a) Dalam Hadist “Emas hendaklah dibayar dengan emas, perak dengan perak, barli dengan barli, sya’ir dengan sya’ir(jenis gandum), kurma dengan kurma dan garam dengan garam dalam hal sejenis dan sama haruslah secara kontan(yadan biyadin/naqdan). Maka apabila berbeda jenisnya, jual lah sekehendak kalian dengan syarat secara kontan.” (HR.Muslim). Dalam hadist di atas dijelaskan bahwa, diperbolehkan adanya jual beli dengan prinsip keadilann. Bahwa semuanya harus dibayar dengan hal yang sepadan atau bernilai sama. Untuk itu harus dibayar secara kontan atau tunai, agar nilai nya setara. Di kemudian hari bisa jadi nilainya sudah berubah atau berbeda, untuk itu harus disetarakan agar tidak terkena masalah penambahan nilai yang berakibat merugikan salah satu pihak. b) Ulama Islam, Ibunu Mundhir Ulama Islam, Ibnu Mundhir, pernah membuat analogi mengenai Trading. Baginya, bisnis trading sama dengan pertukaran emas atau perak yang dikenal dengan istilah Sharf dalam ilmu fiqh. Untuk itu, nilai mata uang dapat dilakukan jual beli asalkan bukan dengan yang sejenis. Misal rupiah dengan rupiah, dollar dengan dollar. Yang boleh harus rupiah dengan dollar atau sebaliknya. Tentu pembayaran lebih ini guna menyetarakan nilai mata uang yang dibeli. Istilahnya taqabudh fi’li. c) Ulama Islam, Ibnu Qudamah Ibnu Qudamah sendiri mengemukakan bahwa trading ini harus memperhatikan proses kontan atau tunai atau secara langsung. Untuk itu trading harus memperhatikan kondisi di pasar yang berlaku. d) Fatwa MUI Di Indonesia sendiri terdapat fatwa mengenai trading yang disepakati oleh Dewan MUI. Hal ini berrdasarkan Fatwa Dewan Syariah Nasuonal No. 28/DNS- MUI/III/2002 mengenai Transaksi Jual Beli Valas. Pada prinsipnya MUI memperbolehkan asalkan memenuhi kententuan : 1) Tidak ada proses yang bersifat spekulasi atau adanya ketidakjelasan. 2) Adanya transaksi berjaga-jaga (simpanan). 3) Transaksi mata uang sejenis harus sama nilainya dan dilakukan secara kontan atau tunai. Jika berbeda maka harus dilakukan dengan nilai tukar (kurs) yang berlaku di pasar (market rate) saat transaksi dilakukan. Waktu ini jelas saat kapan, dimana, dan pukul berapa. Dari penjelasan di atas dijelaskan bahwa hukum trading dalam islam diperbolehkan, terutama pendapat dan ijtihad dari para ulama. Dari 3 pendekatan tersebut dapat diambil intisari bahwa islam memperbolehkan adanya trading. Tentu saja dengan ketentuan dan syarat-syarat yang harus dipenuhi dengan baik. 11. Kapan trading dinyatakan haram dan halal? Trading dinyatakan haram apabila harga tidak sesuai dengan saat pembeli memutuskan melakukan transaksi dengan saat transaksi tersebut diterima oleh penjual. Dan trading dinyatakan halal atau diperbolehkan apabila harga ketika beli sama dengan saat transaksi tersebut diterima oleh penjual. Trading juga dinyatakan halal apabila memenuhi syarat-syarat sebagai berikut: 1) Objek transaski harus jelas. Hal ini berkaitan dengan jenisnya, ukurannya, sifat, waktu transaksi, nilai tukar, dan tempat penyerahannya. 2) Harga Tukar atau yang disebut dengan Al Tsaman harus jelas. Jenis alat tukar yang berlaku harus benar-benar disepakati dan mudah untuk diukur atau diniali. Apakah itu dalam satuan kilogram, pond, atau ukuran yang lainnya. 3) Harus ada kejelasan mengenai kualitas objek transaksi. Kualitas tersebut tentu berdasarkan nilai kesepakatannya. Untuk itu tidak boleh ada proses yang tidak jelas mengenai kondisi atau keadaan disiknya. Apakah hal tersebut buruk, baik, berkualitas harus jelas keseluruhannya. 4) Harus ada juga kejelasan mengenai jumlah harga tukarnya agar dapat sama- sama dinilai dan tentu hal ini harus ada kesepakatan yang berlaku. Begitu sebaliknya, trading dinyatakan haram apabila tidak memenuhi syarat yang telah disebutkan tadi. Adapun jenis trading dan hukumnya adalah sebagai berikut : 1) Transaksi Spot Transaksi pembelian dan penjualan valuta asing (valas) untuk proses penyerahan pada saat itu (over the counter). Penyelesaian ini dilakukan paling lambat dalam waktu dua hari. Proses ini diperbolehkan (halal) karena dianggap tidak dilakukan dengna tunai atau kontan. Waktu dua hari dianggap sebagai penyelesaian yang tidak bisa dihindari sebagai bentuk transaksi internasional yang pasti membutuhkn waktu yang merupakan transaksi internasional. 2) Transaksi Forward Transaksi forward yaitu transaksi pembelian atau penjualan valas yang ditetapkan nilainya pada saat sekarang dan diberlakukan untuk waktu mendatang. Waktunya antara 2 hari sampai dengan 1 tahun. Hukum dari transaksi ini adalah haram, sebab harga yang digunakan adalah harga yang sifatnya masih dalam perjanjian dan tidak real saat di kemudian hari. Maka transaksi ini diharamkan. 3) Transaksi Swap Transaksi ini adalah kontrak jual beli mata uang dengan harga yang dikombinasikan dengan pembelian antara penjualan mata uang yang sama dengan harga terus naik. Hukumnya ini adalah haram, karena mengandung unsur spekulasi. 4) Transaksi Option Kontrak untuk memperoleh hak yang dalam rangka membeli yang tidak harus dilakukan melalui unit valuta asing dalam harga atau nilai dan jangka waktu sampai tanggal akhir tertentu. Hukum nya hal ini adalah haram, karena mengandung unsur spekulasi. 12. Apa hubungan trading dengan time value of money? Trading adalah proses transaksi finansial jangka panjang yang menjadi salah satu instrumen penting karena dapat menghasilkan uang dalam jumlah besar. Sedangkan, time value of money (TVM) atau nilai waktu dari uang merupakan suatu konsep finansial yang menyatakan bahwa nilai uang sekarang lebih berharga dibandingkan dengan nilai uang dengan jumlah yang sama di masa mendatang, karena potensi kapasitas penghasilan uang tersebut. Pada pelaksanaan trading, para trader harus mengamati harga dari waktu ke waktu dan mencari pola untuk memprediksi harga di masa depan. Jadi dapat disimpulkan bahwa trading selalu berhubungan dengan time value of money.
Manajemen Risiko Dan Uang Untuk Trading Harian Dan Swing Trading: Panduan Lengkap Cara Memaksimalkan Keuntungan Anda Dan Meminimalkan Risiko Anda Dalam Perdagangan Forex, Futures, Dan Saham
Pendekatan sederhana untuk investasi ekuitas: Panduan pengantar investasi ekuitas untuk memahami apa itu investasi ekuitas, bagaimana cara kerjanya, dan apa strategi utamanya