a)Date of Record or Record date : Batas waktu tercatatnya nama seorang pemegang
saham yang berhak menerima dividend yang akan dibayarkan pada tanggal yang
ditentukan.
b)The ex dividend date : Batas waktu penjualan saham agar berhak menerima dividend
yang akan dibagikan ( biasanya 2 hari kerja sebelum Record date) . Yang membeli
sejak 2 hari sebelum record date belum berhak menerima dividend.
c).Payment date : Tanggal realisasi pembayaran dividend kepada pemegang saham yang
sudah tercatat dalam daftar penerima deviden.
Contoh :
Pada tanggal 24 Juni rapat Dewan Direksi mengumumkan bahwa perusahaan akan
membagikan Cash dividend sebesar $ 0.15 per- lembar bagi pemegang saham yang
tercatat pada tanggal 5 Oktober. Pembayaran Cash Dividend akan dilakukan pada
tanggal 26 Oktober. Perdagangan Ex Dividen pada tanggal 1 Oktober. Pada saat
pengumumun dividen perusahaan memiliki 420,061,666 lembar saham biasa yang
beredar, sehingga total dividen yang dibayarkan sebesar $ 63,009,250.
Jadi, pembeli saham (2 hari kerja) sebelum tanggal 1 Oktoberr belum memperoleh
dividend. Mereka baru akan menerima dividen pada periode pembagian berikutnya.
2). Ketika saat Dividend diumumkan oleh Direksi sebesar $ 63 juta yang diambil dari
Retaind Earning ( $0.15 x 420 juta lbr), yang ditranfer ke dividend payable, maka
posisi account di Balance Sheet adalah sbb (in 000):
3).Ketika perusahaan secara actual membayar dividen pada tanggal 26 Oktober, posisi
account di Balance Sheet adalah sbb (in 000):
Cash $ 1,763,000 Dividen Payable $ 0
Retained Earning $ 5,734,000.
yang mana memperbolehkan pemegang saham untuk menggunakan deviden yang diterimanya
pada perusahaan yang bersangkutan untuk memperoleh tambahan saham ( yang rata-rata
jumlah kecil) dan tidak ada /biaya kecil untuk transaksinya.
Beberapa perusahaan rata-rata mengijinkan investor untuk pembelian awal dari saham
perusahaan tersebut secara langsung dari perusahaannya tanpa melalui broker saham.
Dengan DRIPs, rencana partisipasi secara khusus dapat memperoleh saham pada kira- kira 5%
dibawah harga pasar yang berlaku. Dari titik pandang tersebut, perusahaan dapat menerbitkan
saham baru untuk peserta yang lebih banyak lagi secara ekonomis, menghidari harga dibawah
harga pasar dan biaya emisi yang akan menyertai penjualan publik dari saham baru.Secara jelas,
adanya DRIPs bisa mempertinggi daya tarik pasar dari perusahaan yang bersangkutan.
Contoh: Sebuah perusahaan dengan nilai asset sebesar $ 1 billion. dan memiliki10 juta lembar
saham yang beredar ( sehingga nilai perlembar = $ 100.).
Perusahaan akan mendistribusikan $ 10 juta untuk pembelian kembali saham yang sudah
beredar, sehingga jumlah yang dibeli kembali sebasar 100,000 lembar.Setelah pembelian kembali
5
tersebut telah komplit, maka asset perusahaan akan turun sebesar $ 10 juta, menjadi $ 990 juta,
tetapi jumlah saham yang beredar juga akan berkurangsebesar 100,000 lembar, sehingga tinggal
9,900,000 lembar saham.
Sehingga harga baru saham menjadi $ 100. ( $ 990 juta : 9,900,000), artinya sama dengan harga
sebelumnya.
Dalam praktek, pajak dan beberapa macam ketidak sempurnaan pasar, dapat menyebabkan
perubahan nyata dalam harga pasar dalam pembayaran deviden atau pembelian kembali saham
yang sudah beredar, yang menyimpang dari apa yang diharapkan dalam theory.Selanjutnya,
harga saham bereaksi terhadap cash payout boleh jadi berbeda dari pada reaksi terhadap
pengumuman tentang payout yang akan datang.
Contoh ketika perusahaan mengumumkan bahwa deviden akan naik, harga saham biasanya akan
naik pada saat terjadri berita, tetapi akan turun ketika pembayaran secara aktual deviden terjadi.
Residual Theory of Dividend: adalah suatu teori yang menganut paham bahwa
pembagian dividend dapat dilakukan bilamana kebutuhan dana untuk membiayai
peluang investasi yang layak telah terpenuhi.
Langkah I :Tentukan berapa kebutuhan dana pada tingkat optimal dari capital
expenditures, yang akan dmanfaatkan semua oleh suatu proyek perusahaan yang
bernilai NPV secara positip.
Jika dana akan diambil dari R/E, maka :
- Bila R/E masih lebih – dapat dibagikan dividend.
- Bila R/E kurang – terbitkan saham baru – tidak ada dividend.
CONTOH ; Diketahui:
6
Jawab :
Jumlah Common Equity = 70% x Rp 1.500.000 = Rp 1.050.000
EAT for C/S ( NI ) yang tersedia = Rp 1.800.000 -
Dividend Paid = Rp 750.000
Contoh :
Stockholder Equity C/S at par (nominal ) = $ 100.000
Paid In Capital = $ 200.000
Retained Earning ( R/E ) = $ 140.000 +
Total Capital = $ 440.000
b.Contractual Constraints.
c. Internal Constraints ( apakah tersedia kas yang cukup untuk membayar dividend ).
d.Owner Considerations.
e.Growth Prospects.
f. Market Considerations.
Misal :
EAT for C/S ( NI ) = $ 100.000
Dividend Payout Ratio = 25% ( dari NI )
8
Menetapkan dividend regular dalam jumlah yang rendah, kemudian diberi tambahan
(extra) jika keuntungan cukup besar.
Misal :
Dividend = $. 20 + extra.
Extra : tergantung keadaan. Bila keuntungan meningkat maka extra akan naik.
1).Stock Dividends.
Stock dividends : adalah pembayaran dividend dalam bentuk saham (biasanya saham
baru) kepada para pemegang saham yang ada sekarang.
Dampak dari sudut pandang / aspek Akuntansi, pembayaran stock dividen tidak akan
merubah jumlah / nilai kekayaan perusahaan, melainkan hanya menyebabkan peralihan /
perpindahan tempat dari suatu rekening ke rekening lain. Sebab, stock dividend bukanlah
pengeluaran dana dari perusahaan sebagaimana cash dividend.
9
Jurnal akuntansi yang berkaitan dengan pembayaran stock dividend berbeda antara
perusahaan yang satu dengan perusahaan yang lain ; tergantung pada besarnya ( size )
dividend yang dibayarkan.
Pada umumnya, besarnya stock dividend yang dibayarkan adalah kurang dari 20% sampai
dengan 25% dari seluruh jumlah lembar saham yang beredar pada saat pengumuman
( deklarasi ) pembagian dividend tersebut. Ini yang disebut sebagai Small ( ordinary )
stock dividends.
Contoh :
Misalkan Garrison Corporation mempunyai Neraca ( sebelah kredit ) sbb :
Preferred Stock = $ 300,000
Common stock ( 100,000 shares @ $4 ) = $ 400,000
PaidInCapital in excess of par = $ 600,000
Retained Earning = $ 700,000
Total stockholder equity = $ 2,000,000
Andaikan Garrison Corporation mengumumkan pembayaran stock dividends 10%, maka
dampaknya adalah sbb :
Pada saat market price $ 15 / lembar, maka pembukuan ( neraca) Garrison corporation
akan menjadi sbb:
P/S = $ 300.000
C/S = $ 440.000 ( $ 400.000 + $ 40.000 )
PIC = $ 710.000 ( $ 600.000 + $ 110.000 *)
R/E = $ 550.000 ( $ 700.000 - $ 150.000 )
TOTAL EQUITY $ 2.000.000
Catatan:
Dana yang dipindahkan dari R/E = 10.000 lbr x $15 = $ 150,000.
Dipindahkan ke C/S = 10.000 lembar x $ 4 = $ 40.000 -
Sisanya ke PIC = ( $15 - $ 4) x 10,000 lbr = $ 110.000
Kesimpulan :
Adanya Stock dividend tidak mengubah jumlah stockholder equity , melainkan hanya
memindahkan dari R/E ke C/S ( Par ) dan ke PIC.
Setelah adanya stock dividend, maka nilai per lembar saham akan turun , tetapi total
nilai sahamnya tidak berubah (konstan ).
Porsi ( % ) kepemilikan saham juga konstan (tidak berubah ).
Contoh :
Misalkan Mr.X memiliki 10 % dari total saham yang beredar Garrison Copr.tsb (10 % x
100.000 lembar = 10.000 lembar). Pada tahun tersebut perusahaan memperoleh EAT
( available for C/S ) sebesar $ 220.000.
Jika perusahaan membagikan Stock devidend sebanyak 10 %, bagaimanakah
dampaknya terhadap :
a. Nilai pasar per lembar saham Mr. X ?
b. Porsi ( % ) kepemilikan Mr. X dalam Garrison corp ?
Kesimpulan :
Dengan adanya Stock dividend ( 10% ) tersebut, maka :
1). Niliai pasar / lembar saham turun dari $ 15 ke $ 13.64 tetapi,
2). Total market value baik untuk perusahaan Garrison Corp maupun Mr.X
adalah konstan, yaitu masing-masing sebesar $ 1,500,000 dan $ 150,000,
3). Kepemilikian Mr. X adalah tetap ( 10% ).
Stock Splits, artinya memecah nominal saham lama menjadi beberapa lembar saham baru
dengan nominal yang lebih kecil secara prorata ( sama besar ). Stock Splits dimaksudkan
untuk menurunkan harga pasar per lembar saham sehingga akan lebih mudah dijual
karena harganya lebih murah.
Misalnya :
Selembar saham lama yang nominalnya $ 50 dipecah menjadi 10 lembar saham baru
dengan nominal masing – masing menjadi $ 5
Stock split tidak berpengaruh terhadap struktur modal perusahaan, tetapi pengaruhnya
adalah terhadap nilai per lembar saham dan jumlah lembar saham yang beredar. Stock
splits akan menurunkan nominal per lembar saham, dan menaikkan jumlah lembar saham
yang beredar.
Contoh :
Misalkan PT. Delphy mempunyai stockholders equity sebelum Stock Split :
Stock split tersebut menunjukan bahwa Total share naik dari 200.000 lembar menjadi
400.000 lembar , dan Par Value turun dari $ 2.0 menjadi $ 1.0. Total Stockholder
( common ) equity adalah konstan sebesar $ 6.400.000
Ditanya:
$$$$$$$$$$$$$$