Anda di halaman 1dari 12

1

CHAP14: PAYOUT POLICY


( oleh MARTINUS)

1.The BASIC OF PAYOUT POLICY.


Element Of PAYOUT POLICY
PAYOUT POLICY : adalah keputusan yang berkenaan dengan apakah
mendistribusikan kas kepada pemegang saham, berapa kas yang didistribusikan dan
dengan cara apa kas akan didistribusikan ?
Jadi payout policy lebih merujuk pada keputusan bahwa perusahaan membuat tentang apakah
mendistribusikan kepada pemegang saham, berpa jumlah kas yang akan didistribusikan dan
dengan apa cara kas tersebut didistribusikan.
Sementara keputusan tersebut kemungkinan tidak begitu penting dari pada keputusan
investasi ( dalam Chapt 10 s.d. 13), namun demikian keputusan manager dan dewan direksi
tersebut merupakan keputusan yang rutin.
Investor akan memonitor kebijakan payout perusahaan secara hati-hati dan tidak
mengharapkan perubahan dalam kebijakannya yang mempunyai pengaruh signifikan terhadap
harga saham perusahaan.
2. MEKANISME PAYOUT POLICY.
Pembagian dividend membawa 2 dampak yang berbeda :
a. Bagi pemegang saham , dividend merupakan bagian dari penghasilan, sehingga dividend
yang besar akan menaikkan nilai saham , yang berarti akan menaikkan nilai Perusahaan.
Pemegang saham menginginkan pembagian dividen yang besar.
b. Bagi perusahaan , dividend merupakan pengeluaran kas sehingga mengurangi R/E
sebagai sumber dana yang dapat dimanfaatkan oleh perusahaan. Perusahaan
menginginkan pembagian dividen yang kecil.

Prosedur Pembayaran Cash dividend.


Pada rapat kuartalan atau semesteran, dewan direktur sebuah perusahaan memutuskan
apakah dan berapakah jumlah kas deviden yang akan dibayar.
Jika perusahaan sudah menetapkan sesuatu yang bisa dijadiakan patokan untuk pembayaran
deviden , keputusan yang dihadapinya biasanya adalah apakah untuk menjaga dari
kenaikkan deviden atau keputusan itu didasarkan pada kinerja saat ini atau kemampuan
untuk menghasilkan cash flow dimasa datang.
Dewan direksi jarang melakukan tindakan untuk memotong deviden kecuali mereka percaya
bahwa kemampuan perusahaan dalam menghasilkan kas akan membahayakan sacara serius.
Ketika direksi perusahaan mengumumkan deviden, mereka mengeluarkan pengumuman
yang meng-indikasikan jumlah dan tiga penetapan tanggal yang penting, yaitu: date of
record; the ex deviden date dan payment date
2

a)Date of Record or Record date : Batas waktu tercatatnya nama seorang pemegang
saham yang berhak menerima dividend yang akan dibayarkan pada tanggal yang
ditentukan.
b)The ex dividend date : Batas waktu penjualan saham agar berhak menerima dividend
yang akan dibagikan ( biasanya 2 hari kerja sebelum Record date) . Yang membeli
sejak 2 hari sebelum record date belum berhak menerima dividend.
c).Payment date : Tanggal realisasi pembayaran dividend kepada pemegang saham yang
sudah tercatat dalam daftar penerima deviden.
Contoh :
Pada tanggal 24 Juni rapat Dewan Direksi mengumumkan bahwa perusahaan akan
membagikan Cash dividend sebesar $ 0.15 per- lembar bagi pemegang saham yang
tercatat pada tanggal 5 Oktober. Pembayaran Cash Dividend akan dilakukan pada
tanggal 26 Oktober. Perdagangan Ex Dividen pada tanggal 1 Oktober. Pada saat
pengumumun dividen perusahaan memiliki 420,061,666 lembar saham biasa yang
beredar, sehingga total dividen yang dibayarkan sebesar $ 63,009,250.

Declaration Ex Dividend Date of Payment


Date Date Record Date

24 Juni 1 Otober 5 Oktober Oktober 26


I----------------I----------------I------------------------------------I

Jadi, pembeli saham (2 hari kerja) sebelum tanggal 1 Oktoberr belum memperoleh
dividend. Mereka baru akan menerima dividen pada periode pembagian berikutnya.

1).Posisi Account sebelum Dividend Declared di Balance Sheet adalah sbb


( in 000).

Cash $ 1,826,000 Dividends Payable $ 0


Retained Earning $ 5,797,000

2). Ketika saat Dividend diumumkan oleh Direksi sebesar $ 63 juta yang diambil dari
Retaind Earning ( $0.15 x 420 juta lbr), yang ditranfer ke dividend payable, maka
posisi account di Balance Sheet adalah sbb (in 000):

Cash $ 1,826,000. Dividends Payable $ 63,000


Retained Earning $ 5,734,000
3

3).Ketika perusahaan secara actual membayar dividen pada tanggal 26 Oktober, posisi
account di Balance Sheet adalah sbb (in 000):
Cash $ 1,763,000 Dividen Payable $ 0
Retained Earning $ 5,734,000.

PROSEDURE PEMBELIAN KEMBALI SAHAM PERUSAHAAN


Mekanisme pembayaran dividen sebenarnya sama untuk setiap pembayaran dividen oleh setiap
perusahaan yang sudah go publik.
Dengan pembelian kembali saham, perusahaan dapat menggunkaan dua methode yang berbeda
untuk memperoleh cash dalam tangan pemegang saham.
Methode yang sangat biasa digunakan dalam program pembelian kembali saham adalah “ OPEN
MARKET SHARE REPURCHASES”. Sebagai nama yang memberikan kesan , perusahaan
membeli kembali ( buy back) beberapa saham yang beredar dipasar secara terbuka ( open
market).Perusahaan mempunyai banyak ruang mengenai kapan dan bagaimana mereka
melaksanakan pembelian di- pasar secara terbuka. Beberapa perusahaan membuat pembelian
dalam jumlah yang sama pada interval tetap, sementara perusahaan mencoba untuk bereaksi
secara lebih oppotunistik , dimana pembelian kembali saham ketika harga saham relatip rendah
dan beberpa jumlah saham ketika harga tinggi.
Methode lain yang digunakan adalah “ TENDER OFFER REPURCHASE”, yaitu suatu program
pembelian kembali saham dengan cara perusahaan melakukan penawaran secara terbuka dalam
suatu jumlah yang tetap, biasanya pada suatu harga relatip premium terhadap nilai pasar dan
pemegang saham menentukan apakah ya atau tidak mereka ingin menjual kembali sahamnya
pada harga tertentu tersebut.
Dalam tender offer , sebuah perusahaan mengumumkan harga yang ingin dibayar dalam
pembelian kembali saham dan jumlah yang diharapkan untuk dibeli kembali.
Harga saham pada penawaran terbuka ( tender offer) biasanya memiliki harga yang secara
signifikan diatas rata-rata harga pasar saat itu.Pemegang saham ingin berpartisipasi dalam
mengetahui berapa jumlah yang akan mereka jual pada harga yang sudah ditentukn tersebut.
Jika pemegang saham tidak menawarkan untuk menjual kembali sebanyak saham yang
dinginkan perusahaan, perusahaan bisa menunda atau memperpanjang penawaran. Dan jika
penawaran tersebut melebihi jumlahnya, artinya pemegang saham menginginkan untuk menjual
lebih banyak sahamnya dari pada perusahaan yang ingin pembelian kembali saham, kemudian
perusahaan tersebut secara khusus membeli kembali saham tersebut pada harga dasar rata-rata .

DIVIDEND REINVESTMENT PLAN


Saat ini banyak perusahaan menawarkan Dividend Reinvestment Plan ( DIRPs).
4

yang mana memperbolehkan pemegang saham untuk menggunakan deviden yang diterimanya
pada perusahaan yang bersangkutan untuk memperoleh tambahan saham ( yang rata-rata
jumlah kecil) dan tidak ada /biaya kecil untuk transaksinya.
Beberapa perusahaan rata-rata mengijinkan investor untuk pembelian awal dari saham
perusahaan tersebut secara langsung dari perusahaannya tanpa melalui broker saham.
Dengan DRIPs, rencana partisipasi secara khusus dapat memperoleh saham pada kira- kira 5%
dibawah harga pasar yang berlaku. Dari titik pandang tersebut, perusahaan dapat menerbitkan
saham baru untuk peserta yang lebih banyak lagi secara ekonomis, menghidari harga dibawah
harga pasar dan biaya emisi yang akan menyertai penjualan publik dari saham baru.Secara jelas,
adanya DRIPs bisa mempertinggi daya tarik pasar dari perusahaan yang bersangkutan.

REAKSI HARGA SAHAM UNTUK CORPORATE PAYOUT


Payment of Dividend
Apa yang akan terjadi untuk harga saham ketika perusahaan membayar deviden atau repurchases
shares ( pembelian kembali saham). Dalam theory, jawaban untuk pertanyaan tersebut adalah
berterus terang.
Sebagai contoh pembayaran dividen , suatu perusahaan yang memiliki asset sebesar $ 1 billion,
dibiayai dengan 10 juta lembar Common Stock. Masing- masing saham bernilai $ 100 per-
lembar ( $ 1 billion : 10,000,000 lembar). Sekarang, andaikata bahwa perusahaan membayar
cash dividend per-lembar , maka total deviden yang harus dibayar sebesar $ 10 juta. Asset
perusahaan akan turun menjadi $ 990.juta.
Karena saham yang beredar masih 10 juta lembar, maka massing- masing saham bernilai $ 99,
dengan kata lain harga akan turun sebesar $1 per-lembar, secara tepat sama dengan jumlah
deviden yang dibayarkan ( yaitu $1 per-lembar).
Pengurangan darga saham secara sederhana merefleksikan bahwa cash dipegang dahulu oleh
perusahaan sekarang ada ditangan investor Untuk tepatnya, penurunan harga perlembar akan
tidak terjadi ketika chek deviden dikirimkan tetapi lebih baik ketika saham mulai
diperdagangkan pada ex deviden.
Shares Repurchases:
Untuk pembelian kembali saham , secara intuisi adalah “ you get what you pay for”.
( kamu peroleh apa yang kamu keluarkan).
Perkataan yang layak, jika perusahaan membeli kembali saham pada harga saham yang sedang
berjalan, penurunan dalam cash adalah secara pasti menutup kerugian oleh penurunan dalam
jumlah saham yang beredar, jadi harga saham akan masih sama

Contoh: Sebuah perusahaan dengan nilai asset sebesar $ 1 billion. dan memiliki10 juta lembar
saham yang beredar ( sehingga nilai perlembar = $ 100.).
Perusahaan akan mendistribusikan $ 10 juta untuk pembelian kembali saham yang sudah
beredar, sehingga jumlah yang dibeli kembali sebasar 100,000 lembar.Setelah pembelian kembali
5

tersebut telah komplit, maka asset perusahaan akan turun sebesar $ 10 juta, menjadi $ 990 juta,
tetapi jumlah saham yang beredar juga akan berkurangsebesar 100,000 lembar, sehingga tinggal
9,900,000 lembar saham.
Sehingga harga baru saham menjadi $ 100. ( $ 990 juta : 9,900,000), artinya sama dengan harga
sebelumnya.

Dalam praktek, pajak dan beberapa macam ketidak sempurnaan pasar, dapat menyebabkan
perubahan nyata dalam harga pasar dalam pembayaran deviden atau pembelian kembali saham
yang sudah beredar, yang menyimpang dari apa yang diharapkan dalam theory.Selanjutnya,
harga saham bereaksi terhadap cash payout boleh jadi berbeda dari pada reaksi terhadap
pengumuman tentang payout yang akan datang.
Contoh ketika perusahaan mengumumkan bahwa deviden akan naik, harga saham biasanya akan
naik pada saat terjadri berita, tetapi akan turun ketika pembayaran secara aktual deviden terjadi.

3. RELEVANCE OF PAYOUT POLICY


Artinya : Apakah payout policy itu mempengaruhi harga saham / nilai perusahaan?
Untuk itu perlu diketahui dulu Residual Theory of Dividend.

 Residual Theory of Dividend: adalah suatu teori yang menganut paham bahwa
pembagian dividend dapat dilakukan bilamana kebutuhan dana untuk membiayai
peluang investasi yang layak telah terpenuhi.
Langkah I :Tentukan berapa kebutuhan dana pada tingkat optimal dari capital
expenditures, yang akan dmanfaatkan semua oleh suatu proyek perusahaan yang
bernilai NPV secara positip.
Jika dana akan diambil dari R/E, maka :
- Bila R/E masih lebih – dapat dibagikan dividend.
- Bila R/E kurang – terbitkan saham baru – tidak ada dividend.

Langkah II : Dengan menggunakan bobot ( poporsi) dalam optimal capital


structure ,estimasi jumlah pembiayaan dari equity digunakan untuk mendukung
pengeluaran- pengeluaran dalam langkah pertama.
Langkah III : Karena Cost of Return Earning (=kr) kurang dari cost of New C/S (ke),
penggunaan R/E untuk memenuhi keperluan equityditentukan dalam langgkah
II.Jika R/E tidak mencukupi untuk memenuhi kebutuhan tersebut, maka menjual
new C/S. Jika ketersediaanya R/E ada kelebihan dari kebutuhan, ditribusikan
jumlah surplus tersebut sebagai deviden.

CONTOH ; Diketahui:
6

EAT available for C/S (Net Income ) = Rp 1.800.000.


Total kebutuhan dana = Rp 1.500.000
Capital Structure : Debt = 30%, Common Equity = 70%
Ditanya : Berapa besarnya dividend ?

Jawab :
Jumlah Common Equity = 70% x Rp 1.500.000 = Rp 1.050.000
EAT for C/S ( NI ) yang tersedia = Rp 1.800.000 -
Dividend Paid = Rp 750.000

 Dividend Irrelevance Theory:


Miller dan Modigliani’s theory mengatakan bahwa nilai perusahaan ditentukan
semata-mata oleh earning power ( kekuatan laba) dan tingkat resiko dari asset
( investment) nya, dan bahwa cara membagi arus pendapatannya ( earning stream)
antara deviden dan menahan dana dari laba internal dan reinvestasi tidak akan
berpengaruh terhadap nilai.
Atau dengan kata lain,teori yang mengatakan bahwa tidak ada relevansi (pengaruh)
pembagian dividend terhadap kenaikan harga saham / nilai perusahaan. Harga saham
dipengaruhi oleh Earning Power dan risiko saham itu sendiri.

 Dividend Relevance Theory.


Teori ini dikemukakan oleh Gordon dan lintner yang mengatakan bahwa ada hubungan
langsung antara kebijakan dividend dan nilai perusahaan. Atau bahwa pembagian
dividen mempunyai relevan terhadap (dapat mempengaruhi ) harga saham.
- Bila dividend besar, harga saham akan naik.
- Bila dividend kecil , harga saham akan turun.
Catatan :
Sampai sekarang belum ada kepastian tentang kedua argument tersebut.

4. FACTORS AFFECTING DIVIDEND POLICY


a). Legal Constraints (Batasan perundang-undangan)
Sebagian besar Negara melarang suatu korporasi melakukan pembayaran cash deviden
dari beberapa porsi dari “ legal capital” perusahaan.
Pengertian Legal capital itu ada bermacam – macam, yaitu :
- Nilai nominal ( par- value) saham dan
7

- Paid in capital ( PIC ) in excess of par value- nya.


Pelarangan pelemahan modal tersebut, tujuannya adalah untuk melindungi kreditur dari
klaim jika perusahaan mengalami pailit / bangkrut.

Contoh :
Stockholder Equity C/S at par (nominal ) = $ 100.000
Paid In Capital = $ 200.000
Retained Earning ( R/E ) = $ 140.000 +
Total Capital = $ 440.000

Jika yang dimaksud Legal capital adalah :


- C/S at par maka perusahaan dapat membayar cash dividend sampai dengan batas
$ 340.000 ( $ 440.000 - $ 100.000 )
- C/S par value + PIC maka perusahaan hanya dapat membayar cash dividend
sampai dengan batas $ 140.000.
Jika pada tahun tersebut perusahaan memperoleh EAT for C/S (NI) sebesar $
30.000 maka batas dividend cash paid adalah = 140.000 + 30.00 = $ 170.000.

b.Contractual Constraints.
c. Internal Constraints ( apakah tersedia kas yang cukup untuk membayar dividend ).
d.Owner Considerations.
e.Growth Prospects.
f. Market Considerations.

5.TYPES OF DIVIDEND POLICY


Ada 3 macam kebijakan deviden yang paling terkenal:
a). Constant Payout Ratio Dividend Policy,
yaitu pembayaran dividend yang didasarkan pada presentase yang tetap dari total laba
(Earning Available for C/S atau NI) dalam setiap periode deviden. Sehingga pembayaran
deviden pada periode mendatang menjadi Dt= ( 1+ g)t, dimana g sebagai constant growth
rate of dividend

Misal :
EAT for C/S ( NI ) = $ 100.000
Dividend Payout Ratio = 25% ( dari NI )
8

Dividend Paid = 25% x $ 100.000 = $ 25,000.

Jika outstanding shares = 10.000 lembar, maka


$ 25,000
Dividend per Share (DPS) = = $ 2.50
10.000 lbr
Note :
 Dividend Payout Ratio (DPR) adalah bagian presentase (%) laba yang akan
dibagikan sebagai dividend.
DPR = Total Dividend Paid / Total Earning Available for C/S
Atau : DPR = DPS / EPS.

b. Regular Dividend Policy.


Dividend dibayarkan sebesar jumlah ( in $ or Rp) tertentu setiap periode sehingga
jumlah pembayaran deviden pada periode mendatang cenderung tetap.
D1 = D0 = D2 = D3 = D4 dan seterusnya sama jumlah nilai yang dibayarkan.
Misal : Dividend = $ 50/ lembar / tahun.

c. Low Reguler – and – Extra Dividend Policy.

Menetapkan dividend regular dalam jumlah yang rendah, kemudian diberi tambahan
(extra) jika keuntungan cukup besar.

Misal :
Dividend = $. 20 + extra.
Extra : tergantung keadaan. Bila keuntungan meningkat maka extra akan naik.

6.BENTUK-BENTUK LAIN DARI DEVIDEND.


Selain Cash dividend, masih ada bentuk lain yaitu stock dividends.
disamping itu ada juga istilah Stock splits, dan Stock Repurchases.

1).Stock Dividends.

Stock dividends : adalah pembayaran dividend dalam bentuk saham (biasanya saham
baru) kepada para pemegang saham yang ada sekarang.
Dampak dari sudut pandang / aspek Akuntansi, pembayaran stock dividen tidak akan
merubah jumlah / nilai kekayaan perusahaan, melainkan hanya menyebabkan peralihan /
perpindahan tempat dari suatu rekening ke rekening lain. Sebab, stock dividend bukanlah
pengeluaran dana dari perusahaan sebagaimana cash dividend.
9

Jurnal akuntansi yang berkaitan dengan pembayaran stock dividend berbeda antara
perusahaan yang satu dengan perusahaan yang lain ; tergantung pada besarnya ( size )
dividend yang dibayarkan.

Pada umumnya, besarnya stock dividend yang dibayarkan adalah kurang dari 20% sampai
dengan 25% dari seluruh jumlah lembar saham yang beredar pada saat pengumuman
( deklarasi ) pembagian dividend tersebut. Ini yang disebut sebagai Small ( ordinary )
stock dividends.

Contoh :
Misalkan Garrison Corporation mempunyai Neraca ( sebelah kredit ) sbb :
Preferred Stock = $ 300,000
Common stock ( 100,000 shares @ $4 ) = $ 400,000
PaidInCapital in excess of par = $ 600,000
Retained Earning = $ 700,000
Total stockholder equity = $ 2,000,000
Andaikan Garrison Corporation mengumumkan pembayaran stock dividends 10%, maka
dampaknya adalah sbb :

 Total shares menjadi : 110 % x 100,000 lbr = 110,000 lembar


( Ada tambahan 10 % x 100,000 lbr = 10,000 lembar )
 Paid in capital akan naik, diambil dari Retained Earning
 Common stock akan naik : 10,000 lbr x $4 ( par ) = $ 40,000

Pada saat market price $ 15 / lembar, maka pembukuan ( neraca) Garrison corporation
akan menjadi sbb:
P/S = $ 300.000
C/S = $ 440.000 ( $ 400.000 + $ 40.000 )
PIC = $ 710.000 ( $ 600.000 + $ 110.000 *)
R/E = $ 550.000 ( $ 700.000 - $ 150.000 )
TOTAL EQUITY $ 2.000.000

Catatan:
Dana yang dipindahkan dari R/E = 10.000 lbr x $15 = $ 150,000.
Dipindahkan ke C/S = 10.000 lembar x $ 4 = $ 40.000 -
Sisanya ke PIC = ( $15 - $ 4) x 10,000 lbr = $ 110.000

Kesimpulan :
Adanya Stock dividend tidak mengubah jumlah stockholder equity , melainkan hanya
memindahkan dari R/E ke C/S ( Par ) dan ke PIC.

Sudut Pandang Pemegang Saham ( Stockholder’s Viewpoint )


 Dari sudut pandang pemegang saham , pembagian stock dividend tidak membawa
perubahan pada nilai saham / nilai perusahaan.
10

 Setelah adanya stock dividend, maka nilai per lembar saham akan turun , tetapi total
nilai sahamnya tidak berubah (konstan ).
 Porsi ( % ) kepemilikan saham juga konstan (tidak berubah ).
Contoh :
Misalkan Mr.X memiliki 10 % dari total saham yang beredar Garrison Copr.tsb (10 % x
100.000 lembar = 10.000 lembar). Pada tahun tersebut perusahaan memperoleh EAT
( available for C/S ) sebesar $ 220.000.
Jika perusahaan membagikan Stock devidend sebanyak 10 %, bagaimanakah
dampaknya terhadap :
a. Nilai pasar per lembar saham Mr. X ?
b. Porsi ( % ) kepemilikan Mr. X dalam Garrison corp ?

Jawab: Sebelum Stock dividend :

Keterangan Garrison Corp Mr . X

Jumlah lembar saham 100.000 lembar 10% x 100.000 lbr.


= 10.000 lbr.
Total NPAT $.220.000 10% x $ 220.000
= $ 22.000
NPAT $ 220,000 22,000
EPS = = $ 2.20 = $ 2.20
Total Share 100,000 lbr 10,000 lbr

Total Market value 100,000 lbr x $ 15 10,000 lbr x $ 15


= $ 1,500,000 = $ 150,000

Setelah Stock dividends :

Keterangan Garrison Corp Mv. X

Jumlah lembar saham 110 % x 100,000 lbr 10 % x 110,000 lbr


= 110,000 lbr = 11,000 lbr
11

Market Price / lbr (100,000 lbr x $ 15 ) (10,000 lbr x $ 15 )


110,000 lbr 11,000 lbr
= $ 13.64 = $ 13.64

Total Market value 110,000 lbr x $ 13.64 11,000 lbr x $ 13.64


= $ 1,500,000 = $ 150,000
10 %

Porsi kepemilikan 100 % (11,000 lbr / 110 000 lbr )


Atau
($ 150,000 / $ 1,500,000)

Kesimpulan :
Dengan adanya Stock dividend ( 10% ) tersebut, maka :
1). Niliai pasar / lembar saham turun dari $ 15 ke $ 13.64 tetapi,
2). Total market value baik untuk perusahaan Garrison Corp maupun Mr.X
adalah konstan, yaitu masing-masing sebesar $ 1,500,000 dan $ 150,000,
3). Kepemilikian Mr. X adalah tetap ( 10% ).

2). Stock Splits.

Stock Splits, artinya memecah nominal saham lama menjadi beberapa lembar saham baru
dengan nominal yang lebih kecil secara prorata ( sama besar ). Stock Splits dimaksudkan
untuk menurunkan harga pasar per lembar saham sehingga akan lebih mudah dijual
karena harganya lebih murah.

Misalnya :
Selembar saham lama yang nominalnya $ 50 dipecah menjadi 10 lembar saham baru
dengan nominal masing – masing menjadi $ 5
Stock split tidak berpengaruh terhadap struktur modal perusahaan, tetapi pengaruhnya
adalah terhadap nilai per lembar saham dan jumlah lembar saham yang beredar. Stock
splits akan menurunkan nominal per lembar saham, dan menaikkan jumlah lembar saham
yang beredar.

Contoh :
Misalkan PT. Delphy mempunyai stockholders equity sebelum Stock Split :

Common stock ( 200,000 lbr @ $2.0 par ) = $ 400,000


PIC in excess of par = $ 4,000,000
Retained Earning = $ 2,000,000 +
Total common equity = $ 6,400,000
Kemudian diumumkan Stock split “ 2 for 1 “ ( 2 lbr saham baru untuk 1 lbr saham lama ),
maka komposisi Stockholder ( common ) equity setelah stock splits adalah menjadi sbb.:
12

C/S (400.000 Lembar @ $ 1.0 par ) =$ 400.000


PIC in excess of par = $ 4.000.000
Retained Earning = $ 2.000.000 +
Total Common Equity = $ 6.400.000
Kesimpulan :

Stock split tersebut menunjukan bahwa Total share naik dari 200.000 lembar menjadi
400.000 lembar , dan Par Value turun dari $ 2.0 menjadi $ 1.0. Total Stockholder
( common ) equity adalah konstan sebesar $ 6.400.000

Contoh Kasus Untuk Latihan :


Struktur Modal Sendiri ( Common Equity ) PT.AWW tahun 2012 adalah sbb:
C/S ( $ 100 Par ) = $ 20,000,000
Capital Surplus ( PIC ) = $ 5,000,000
Retained Earning ( R/E ) = $ 15,000,000 +
Total Equity = $ 40,000,000
Net Income ( EAT ) yang tersedia untuk C/S pada tahun 2012 adalah $ 4,000,000 dan
Dividend Payout Ratio ditetapkan 50 %.

Ditanya:

a. Seandainya perusahaan menjalankan Cash Dividend tentukanlah struktur modalnya


setelah pembagian Cash dividend tersebut.
b. Seperti pertanyaan no.1 jika yang dibagikan adalah Stock dividend dengan harga
pasar saham $ 200 / lembar.
c. Seperti pertanyaan no.1, jika yang ditempuh ” 2 for 1 stock split “.

$$$$$$$$$$$$$$

Anda mungkin juga menyukai