PENGANTAR PWK
(Kelas B-K20/ kode MK PWK1031 )
Tugas 1 :
Mahasiswa / Nim :
YULFIYANTI MANGKASA/20021105067
Dosen Pengampu :
ESLI DEVIS TAKUMANSANG ST.MT
FELA WAROUW ST,M.Eng,Ph.D
1.Biografi Prof.Drs.H.R.Bintarto
Nama : Prof.Drs.H.R.Bintarto
Tempat lahir : Purworejo
Tanggal lahir : 10/11/29
Status : Almarhum (18 Mei 2006 diusia 76 Tahun )
Pendidikan : S1 Fak. Geografi, Universitas Gadjah Mada, 1957
Bidang ilmu : Geografi Sosial (Social Geography), Ekologi Manusia (Human Ecology)
Penghargaan dan Publikasi :
a. Penghargaan
• Man of the year, dari American Biographical Institute dan memperoleh Gold Medal (Medali
Emas), 1996
• Bintang Kelas I dari Presiden RI, 1987
• Certificate from Organizing Comittee ESCAP, 1985
• Penghargaan Kesetiaan 25 tahun dari UGM, 1984
• Penghargaan dari Panitia Seminar Nasional Mengenai Pembangunan Sosial dan Politik Menuju
ke Arah Peningkatan Ketahanan Nasional
b. Publikasi
• Bintarto, 1971. A Glimpse of West Irian, A Geographical Viewpoint, Journal P&K Jakarta
• Bintarto, 1981. Geographycal Relevance to the Study of Development, International Congress,
Japan
• Bintarto, 1982. The Problem of Growth of Yogyakarta, A Sultanate Town in Indonesia, Asian
Geographic Journal
• Bintarto, 1992/1993. Urban Expansion and Social Change in Indonesia,Indonesian Journal of
Geography
• Bintarto, 1998. Geografi Penduduk dan Demografi, Penerbit Fak. Geografi UGM
( Sumber data : http://mgb.ugm.ac.id/user-menu/profile-saya/userprofile/bintarto )
21 April 1864
Erfurt, Saxony, Prussia
Meninggal 14 Juni 1920 (umur 56)
Kekaisaran Jerman (1871-1918)
Republik Weimar (1918-1920)
Universitas Berlin
Almamater
Universias Heidelberg
Karier ilmiah
Bidang Ekonomi
Sosiologi
Sejarah
Hukum
Politik
Filsafat
Institusi Universitas Berlin
Freiburg
Heidelberg
Wina
München
doktoral
· Wilhelm Dilthey
Werner Sombart[2]
3.Amos Rapoport
Diterjemahkan dari bahasa Inggris-Amos Rapoport adalah seorang arsitek dan salah satu pendiri
Studi Perilaku-Lingkungan. Ia adalah penulis lebih dari 200 publikasi akademis di bidang ini,
termasuk buku-buku yang telah diterjemahkan ke dalam bahasa asing, termasuk Prancis, Spanyol,
Jerman, Persia, Jepang, Korea, dan Cina. Wikipedia (Inggris)
Sutami
Masa jabatan
22 Februari 1966 – 17 Oktober 1967
Presiden Soekarno
Pendahulu Soeprajogi
Masa jabatan
17 Oktober 1967 – 29 Maret 1978
Presiden Soeharto
Informasi pribadi
Kebangsaan Indonesia
Karier[sunting | sunting sumber]
Menteri Negara diperbantukan pada Menteri Koordinator Pekerjaan Umum dan Tenaga untuk
urusan penilaian konstruksi pada Kabinet Dwikora I (27 Agustus 1964 - 22 Februari 1966)
Menteri Koordinator Kompartimen Pekerjaan Umum dan Tenaga pada Kabinet Dwikora II (22
Februari 1966 - 28 Maret 1966)
Menteri Pekerjaan Umum dan Energi pada Kabinet Dwikora III (28 Maret 1966 - 25 Juli 1966)
Menteri Pekerjaan Umum pada Kabinet Ampera I (25 Juli 1966 - 17 Oktober 1967)
Menteri Pekerjaan Umum pada Kabinet Ampera II (17 Oktober 1967 - 6 Juni 1968)
Menteri Pekerjaan Umum dan Tenaga Listrik pada Kabinet Pembangunan I (6 Juni 1968 - 28
Maret 1973)
Menteri Pekerjaan Umum pada Kabinet Pembangunan II (28 Maret 1973 - 29 Maret 1978)
Catatan[sunting | sunting sumber]
1. ^ Bukan sebagai "orang pertama" melainkan di bawah Menteri Koordinator Pekerjaan Umum dan
Tenaga pada Kabinet Dwikora I yaitu Mayjen TNI Soeprajogi.
2. ^ Disusul kemudian oleh Ir. Radinal Mochtar dan Dr.(HC) Ir. Djoko Kirmanto, Dipl.HE masing-masing
dengan masa jabatan 10 tahun.
3. ^ Disusul kemudian oleh Ir. Herling Laoh - Menteri PU pada 5 kabinet.
( Sumber data : https://id.wikipedia.org/wiki/Sutami#:~:text=Ir.%20Sutami%20atau%20Soetami
%20(lahir,menjabat%20Menteri%20Pekerjaan%20Umum%20Indonesia )
4.J. B. Jackson
Diterjemahkan dari bahasa Inggris-John Brinckerhoff "Brinck" Jackson, J. B. Jackson, adalah
seorang penulis, penerbit, instruktur, dan seniman sketsa dalam desain lansekap. Herbert
Muschamp, kritikus arsitektur New York Times, menyatakan bahwa J. B. Wikipedia (Inggris)
5. Prof.Dr.Ir.Djoko Sujarto
Prof. Dr. Ir. Djoko Sujarto., Msc guru besar Program Studi Perencanaan Wilayah dan Kota ITB yang
dikenal sebagai maestro perencanaan kota di Indonesia merupakan mahasiswa angkatan pertama
Jurusan Tata Pembangunan Wilayah dan Kota ITB. Melanjutkan pendidikan Master dari Edinburg
University dalam bidang Urban Design dan Doktoral ITB tentang Filosofi Perkembangan Kota Baru, Prof.
Djoko merupakan pengajar yang produktif. Publikasinya tersebar dari Jurnal, Media massa dan buku-
buku, salah satu bukunya Ia susun bersama Prof. Eko Budiharjo (Mantan Rektor UNDIP) berjudul
Perencanaan Kota Baru. Beliau juga terlibat penulisan buku editorial berbahasa Inggris yang diterbitkan
di Belanda. Rencananya, bulan Desember ini bukunya yang berjudul “Perencanaan Kota Baru” segera
terbit.
Prof. Djoko Sujarto dilantik menjadi Guru Besar ITB tahun 1995, selain sebagai pengajar beliau juga
menjadi Pembantu Dekan Bidang Kemahasiswaan FTSP periode 1985-1990. Tahun 1995-2000 menjadi
Dekan FTSP. “Sayangnya, saya belum sempat jadi rektor”, candanya.
“Sewaktu saya masuk jurusan tahun 1959 mahasiswa Planologi ada 20 orang. Fresh dari SMA 7 orang,
sisanya pindahan. Tren di ITB dulu, banyak mahasiswa yang ngga lulus-lulus di progam studinya, kalo ada
jurusan baru mereka masuk di jurusan itu. Saya langsung dari SMA. Walau saya ikut tes jurusan
Arsitektur, tapi karena minat saya di Perencanaan Kota, saya masuk Planologi”.
Di kalangan civitas akademik Planologi, Pak Djoko dikenal sederhana dan berdisiplin tinggi. Salah satu
gaya hidup sederhana Prof. Djoko yang terkenal bahkan dikalangan Guru Besar ITB adalah hobinya jalan
kaki. Kebiasaan jalan kaki Pak Djoko punya sejarah sendiri.
5. Menurut UU No.22 tahun 1999 tentang Otonomi Daerah, kota adalah kawasan
yang mempunyai kegiatan utama bukan pertanian dengan susunan fungsi kawasan
sebagai tempat pelayanan jasa pemerintahan, pelayanan sosial, dan kegiatan ekonomi.
9. Ir Sutami menyatakan bahwa kota adalah tempat koldip (Koleksi, distribusi, dan
produksi)
10. Amos Rappoport membagi definisi kota menjadi dua, yaitu klasik dan modern.
Klasik Kota adalah suatu pemukiman yang relatif besar, padat, dan permanen,
terdiri dari kelompok individu-individu yang heterogen dari segi sosial
Modern Kota adalah suatu permukiman yang dirumuskan bukan dari ciri
morfologi kota tetapi dari suatu fungsi yang menciptakan ruang-ruang efektif
melalui pengorganisasian ruang dan hierarki tertentu
11. Menurut Alan S. Burger, kota adalah suatu permukiman yang permanen dengan
penduduk heterogen. Kota juga dilengkapi dengan berbagai fasilitas yang terintegrasi
membentuk suatu sistem sosial.
13. Menurut John Brickerhoff Jackson, kota adalah suatu tempat tinggal manusia
yang merupakan manifestasi dari perencanaan dan perancangan yang dipenuhi oleh
berbagai unsur seperti bangunan, jalan, dan ruang terbuka hijau.
Kesimpulan
“Sebuah wilayah yang menjadi pusat aktivitas wilayah, memiliki banyak penduduk
dengan kepadatan tinggi, memiliki sifat penduduk yang heterogen dan memiliki
wilayah wewenang yang terbatas oleh suatu peraturan atau konvensi”
Ketika hasil pertanian sudah diolah menjadi setengah jadi atau bahkan menjadi barang
jadi seperti makanan kaleng dan susu kemasan, ia sudah berubah menjadi sektor
manufaktur, yaitu industri pertanian.