Anda di halaman 1dari 17

ORGANISASI INTERNASIONAL DAN ANGGOTANYA

1. WTO atau World Trade Organization merupakan organisasi internasional antar


pemerintahan yang bergerak di bidang perdagangan internasional. Dalam bahasa Indonesia, WTO
disebut sebagai Organisasi Perdagangan Dunia. WTO pertama berdiri pada tanggal 1 Januari 1995
sebagai pengganti organisasi GATT (General Agreement on Tariffs and Trade). Saat ini terdapat 164
anggota WTO dimana negara anggota WTO tersebar di seluruh dunia dari Asia, Eropa, Amerika dan
Afrika.

Markas WTO berada di kota Jenewa, Swiss. Selain sebagai pengganti GATT, organisasi WTO ini juga
merupakan pelanjut ITO (International Trade Organization) atau Organisasi Perdagangan
Internasional. WTO bertujuan mengawasi banyak persetujuan yang mendefinisikan aturan perdagangan
di antara anggotanya. Dengan adanya organisasi WTO ini diharapkan akan bisa memberi kebijakan serta
meningkatkan kerjasama dan perdagangan internasional pada negara negara anggotanya.

Saat ini ada ratusan negara anggota WTO baik negara atau pun non-negara. Semua negara anggota Uni
Eropa juga termasuk dalam anggota WTO. Bahkan Uni Eropa sendiri merupakan anggota WTO. Hampir
95% perdagangan di dunia dilakukan oleh negara anggota WTO. Berikut ini merupakan daftar nama
negara negara anggota WTO selengkapnya update terbaru.

Daftar Negara Anggota WTO

No Nama Bergabung

1  Afghanistan 29 July 2016

2  Afrika Selatan 1 January 1995


3  Amerika Serikat 1 January 1995

4  Arab Saudi 11 December 2005

5  Belanda 1 January 1995

6  Cina Taipei 1 January 2002

7  Filipina 1 January 1995

8  Inggris Raya 1 January 1995

9  Irlandia 1 January 1995

10  Islandia 1 January 1995

11  Italia 1 January 1995

12  Jamaika 9 March 1995

13  Jepang 1 January 1995

14  Jerman 1 January 1995

15  Kamboja 13 October 2004

16  Kamerun 13 December 1995

17  Kanada 1 January 1995

18  Kirgizstan 20 December 1998

19  Kolombia 30 April 1995

20  Korea Selatan 1 January 1995

21  Kosta Rika 1 January 1995

22  Kroasia 30 November 2000

23  Latvia 10 February 1999

24  Luksemburg 1 January 1995

25  Makau 1 January 1995


26  Maladewa 31 May 1995

27  Malta 1 January 1995

28  Maroko 1 January 1995

29  Meksiko 1 January 1995

30  Mesir 30 June 1995

31  Norwegia 1 January 1995

32  Pantai Gading 1 January 1995

33  Papua Nugini 9 June 1996

34  Polandia 1 July 1995

35  Prancis 1 January 1995

36  Republik Afrika Tengah 31 May 1995

37  Republik Ceko 1 January 1995

38  Republik Demokratik Kongo 1 January 1997

39  Republik Dominika 9 March 1995

40  Republik Kongo 27 March 1997

41  Republik Makedonia 4 April 2003

42  Rumania 1 January 1995

43  Rusia 22 August 2012

44  Selandia Baru 1 January 1995

45  Siprus 30 July 1995

46  Slovakia 1 January 1995

47  Slovenia 30 July 1995

48  Spanyol 1 January 1995

49  Swedia 1 January 1995


50  Swiss 1 July 1995
2. OPEC (Organization of the Petroleum Exporting Countries) atau dalam bahasa Indonesia disebut
dengan Organisasi Negara-negara Pengekspor

Minyak Bumi merupakan sebuah Organisasi Internasional yang terdiri dari Negara-negara Pengekspor
Minyak Bumi terbanyak di dunia. Tujuan didirikannya OPEC adalah untuk melakukan koordinasi dan
menyatukan kebijakan-kebijakan perminyakan Negara-negara anggota dan menjamin stabilitas pasar
minyak bumi serta pasokannya.
OPEC (Organization of the Petroleum Exporting Countries) didirikan oleh 5 Negara pengekspor Minyak
Bumi yaitu Iran, Irak, Kuwait, Arab Saudi dan Venezuela pada tanggal 14 September 1960 di Bagdad,
Irak. Saat ini, OPEC atau Organisasi Negara Pengekspor Minyak ini telah memiliki 14 Negara Anggota dan
berkantor pusat di Wina, Austria.

Republik Indonesia pernah menjadi Negara Anggota OPEC pada tahun 1962 dan keluar dari Organisasi
tersebut pada tahun 2009 karena tidak memenuhi kuota produksi yang ditetapkan. Pada bulan Januari
2016, Republik Indonesia kembali menjadi anggota OPEC. Namun pada tanggal 30 November 2016 yaitu
pada saat konferensi OPEC yang ke-171, Indonesia keluar lagi dari keanggotaan Organisasi Negara-
negara Pengekspor Minyak Bumi (OPEC) ini.

Negara Anggota OPEC (Organization of the Petroleum Exporting Countries)

Arab Saudi merupakan negara anggota OPEC yang mengekspor minyak bumi terbanyak yaitu sebanyak
7,46 juta barel per hari. Diikuti oleh Irak yang mengekspor minyak minyak sebanyak 3,8 juta barel per
hari. Sedangkan di urutan ketiga adalah Uni Emirat Arab yang mengekspor minyak sebanyak 2,4 juta
barel per hari. Dibawah ini adalah tabel adalah negara-negara anggota OPEC yang diurutkan
berdasarkan jumlah ekspor minyak buminya.

No. Nama Negara Jumlah Ekspor

1 Arab Saudi 7,46 juta b/d

2 Irak 3,8 juta b/d

3 Uni Emirat Arab 2,4  juta b/d

4 Kuwait 2,13 juta b/d

5 Iran 1,92 juta b/d

6 Venezuela 1,83 juta b/d

7 Nigeria 1,74 juta b/d

8 Angola 1,67 juta b/d

9 Algeria 0,54 juta b/d

10 Qatar 0,5 juta b/d

11 Ekuador 0,41 juta b/d

12 Libya 0,25 juta b/d

13 Gabon 0,2  juta b/d


14 Guinea Khatulistiwa –
3. NATO (North Atlantic Treaty Organization) atau dalam bahasa Indonesia disebut dengan Pakta
Pertahanan Atlantik Utara adalah sebuah organisasi Internasional yang didirikan oleh Negara-negara di

Kawasan Samudera Atlantik Utar a (Benua


Eropa dan Amerika Utara) dengan tujuan untuk menjaga keamanan bersama.  NATO (North Atlantic
Treaty Organization) didirikan pada tanggal 4 April 1949 oleh 12 Negara di Kawasan Atlantik Utara
berdasarkan Persetujuan Atlantik Utara yang ditandatangani di Washington Amerika Serikat. Saat ini,
NATO (North Atlantic Treaty Organization) memiliki 28 Negara Anggota dan berkantor pusat di Kota
Brussel, Belgia.

28 Negara Anggota NATO

Berikut ini adalah 28 Negara Anggota NATO (North Atlantic Treaty Organization). Sebagian besar Negara
Anggota NATO adalah negara dari Benua Eropa yaitu sebanyak 26 Negara, sedangkan 2 Negara lainnya
terletak di Amerika Utara.

No. NEGARA Benua Tahun bergabung Keterangan

1 Amerika Serikat Amerika Utara 1949 Negara Pendiri

2 Belanda Eropa 1949 Negara Pendiri

3 Belgia Eropa 1949 Negara Pendiri

4 Inggris Eropa 1949 Negara Pendiri

5 Denmark Eropa 1949 Negara Pendiri

6 Islandia Eropa 1949 Negara Pendiri

7 Italia Eropa 1949 Negara Pendiri

8 Kanada Amerika Utara 1949 Negara Pendiri


9 Luxembourg Eropa 1949 Negara Pendiri

10 Norwegia Eropa 1949 Negara Pendiri

11 Perancis Eropa 1949 Negara Pendiri

12 Portugal Eropa 1949 Negara Pendiri

13 Yunani Eropa 1952 masa Perang dingin

14 Turki Eropa 1952 masa Perang dingin

15 Jerman Eropa 1955 masa Perang dingin

16 Spanyol Eropa 1982 masa Perang dingin

17 Ceko Eropa 1999 setelah masa Perang dingin

18 Polandia Eropa 1999 setelah masa Perang dingin

19 Hungaria Eropa 1999 setelah masa Perang dingin

20 Bulgaria Eropa 2004 setelah masa Perang dingin

21 Estonia Eropa 2004 setelah masa Perang dingin

22 Latvia Eropa 2004 setelah masa Perang dingin

23 Lituania Eropa 2004 setelah masa Perang dingin

24 Rumania Eropa 2004 setelah masa Perang dingin

25 Slowakia Eropa 2004 setelah masa Perang dingin

26 Slovenia Eropa 2004 setelah masa Perang dingin

27 Albania Eropa 2009 setelah masa Perang dingin

28 Kroasia Eropa 2009 setelah masa Perang dingin

4. IMF atau International Monetary Fund merupakan organisasi internasional antara negara negara di
seluruh dunia di bidang ekonomi dan finansial. Tujuan utama IMF adalah menstabilkan kemampuan
finansial negara negara anggota IMF. Saat ini total ada 189 negara anggota IMF termasuk Indonesia. IMF
pertama dibentuk sejak tahun 1944 untuk meningkatkan kerjasama negara negara dunia di bidang
keuangan.

Dalam bahasa Indonesia, nama IMF disebut sebagai Dana Moneter Internasional atau DMI. IMF sejak
awal bertujuan menata ulang sistem pembayaran internasional. Negara anggota IMF menyumbangkan
dana cadangan menggunakan sistem kuota. Dana cadangan tersebut dapat dipinjam oleh negara-negara
yang mengalami kesulitan dalam neraca pembayarannya.

Dalam perjanjian resmi organisasi IMF, tujuan dan tugas IMF lainnya adalah mempererat kerja sama
moneter internasional, mendorong perdagangan internasional, ketersediaan lapangan pekerjaan,
kestabilan nilai tukar, pertumbuhan ekonomi berkelanjutan, dan menyalurkan sumber daya kepada
negara anggota yang mengalami kesulitan keuangan.

Terdapat sekitar 189 negara negara anggota IMF. Tidak semua negara anggota PBB termasuk negara
anggota IMF, begitu juga sebaliknya, tidak semua negara anggota IMF adalah anggota PBB. Berikut ini
merupakan daftar nama nama negara anggota IMF beserta tahun bergabungnya selengkapnya.

Daftar Negara Anggota IMF

No Nama Negara Tahun Bergabung

1 Belgia 1945

2 Bolivia 1945

3 Kanada 1945
4 Cina 1945

5 Kolombia 1945

6 Mesir 1945

7 Ethiopia 1945

8 Prancis 1945

9 Yunani 1945

10 Honduras 1945

11 Islandia 1945

12 India 1945

13 Irak 1945

14 Luksemburg 1945

15 Belanda 1945

16 Norwegia 1945

17 Filipina 1945

18 Afrika Selatan 1945

19 Inggris Raya 1945

20 Amerika Serikat 1945

21 Republik Dominika 1945

22 Ekuador 1945

23 Guatemala 1945

24 Paraguay 1945

25 Iran 1945

26 Chile 1945
27 Meksiko 1945

28 Peru 1945

29 Kosta Rika 1946

30 Brasil 1946

5. APEC adalah singkatan dari Asia-Pacific Economic Cooperation atau dalam bahasa Indonesia disebut
dengan Kerjasama Ekonomi Asia Pasifik, APEC adalah sebuah Organisasi International yang bertujuan
untuk meningkatkan Pertumbuhan Ekonomi dan

k
esejahteraan serta mempereratkan kerjasama diantara negara-negara anggota yang berada di kawasan
Asia Pasifik. APEC didirikan pada tahun 1989 yang diprakarsai oleh 12 negara yang memiliki garis pantai
di Samudera Pasifik. Saat ini APEC yang merupakan Forum Ekonomi ini telah memiliki 21 Anggota dan
berkantor Pusat di Singapura.

APEC mengadakan KTT (Konferensi Tingkat Tinggi) setiap tahun yang lokasi KTT tersebut dirotasi setiap
tahun diantara anggota-anggota APEC itu sendiri. KTT APEC yang pertama diselenggarakan di Australia
pada tahun 1989 dan KTT yang kedua (1990) diadakan di Singapura. Indonesia telah 2 kali menjadi Tuan
Rumah KTT APEC yakni pada tahun 1994 di Bogor dan tahun 2013 di Bali. Tahun 2017, KTT APEC yang
ke-29 diselenggarakan di Kota Da Nang Vietnam pada tanggal 11 ~ 12 November 2017. Sedangkan pada
tahun 2018 ini, KTT APEC yang ke-30 akan diadakan di Kota Port Moresby Papua Nugini pada tanggal 17
~ 18 November 2018.

21 Anggota APEC (Asia-Pacific Economic Cooperation)

Berikut ini adalah Daftar Negara-negara Anggota APEC (Asia-Pacific Economic Cooperation) beserta
Ibukota dan tahun Negara tersebut bergabung ke dalam APEC.

No. Nama Negara Anggota Ibukota Tahun Bergabung

1 Australia Canberra 1989

2 Brunei Darussalam Bandar Seri Begawan 1989

3 Kanada Ottawa 1989

4 Indonesia Jakarta 1989

5 Jepang Tokyo 1989

6 Korea Selatan Seoul 1989

7 Malaysia Kuala Lumpur 1989

8 Selandia Baru Wellington 1989

9 Filipina Manila 1989

10 Singapura Singapura 1989

11 Thailand Bangkok 1989

12 Amerika Serikat Washington DC 1989

13 China (Republik Rakyat China) Beijing 1991

14 Hong Kong (China) Hong Kong 1991

15 Taiwan (Republik China)* Taipei 1991

16 Meksiko Mexico City 1993


17 Papua Nugini Port Moresby 1993

18 Chile Santiago 1994

19 Peru Lima 1998

20 Rusia Moskwa 1998

21 Vietnam Hanoi 1998


SUMBER HUKUM FORMAL MENURUT PASAL 38 PIAGAM
MAHKAMAH INTERNASIONAL

1. Perjanjian Internasional

ialah perjanjian yang diadakan anggota masyarakat bangsa-bangsa dan bertujuan untuk
mengakibatkan akibat tertentu. Perjanjian ini harus diadakan oleh subjek hukum internasional yang
menjadi anggota masyarakat internasional. Istilah lain untuk perjanjian internasional antara lain :
traktat (treaty), pakta (pact), konvensi (convention), piagam (statute), charter, declaration, protocol,
arrangement, accord, modus vivendi, covenant dsb.

Pada satu pihak terdapat perjanjan internasional yang diadakan menurut tiga tahap pembentukan
yaitu perundingan, penandatanganan, dan ratifikasi. Di pihak lain perjanjian internasional ada yang
hanya melalui dua tahap yakni perundingan dan penandatanganan. Biasanya perjanjian golongan
pertama diadakan untuk hal yang dianggap penting sehingga memerlukan persetujuan dari badan
yang memiliki hak untuk mengadakan perjanjian (treaty making power), sedangkan perjanjian
golongan kedua yang lebih sederhana sifatnya diadakan untuk perjanjian yang tidak begitu penting
dan memerlukan penyelesaian yang cepat

2. Kebiasaan Internasional

Hukum kebiasaan internasional ialah kebiasaan internasional yang merupakan kebiasaan umum yang
diterima sebagai hukum. Perlu diketahui bahwasannya tidak semua kebiasaan internasional dapat
menjadi sumber hukum. Untuk dapat dikatakan bahwa kebiasaan internasional itu merupakan sumber
hukum perlu terdapat unsur-unsur sebagai berikut :
1. harus terdapat suatu kebiasaan yang bersifat umum (material)
2. kebiasaan itu harus diterima sebagai hukum (psikologis)
Sebagai suatu sumber hukum kebiasaan internasional tidak berdiri sendiri. Kebiasaan internasional
erat hubungannya dengan perjanjian internasional dimana hubungan ini adalah hubungan timbal
balik. Perjanjian internasional yang berulang kali diadakan mengenai hal yang sama dapat
menimbulkan suatu kebiasaan dan menciptakan lembaga hukum.

3. Prinsip hukum umum

Asas hukum umum ialah asas hukum yang mendasari sistem hukum modern yaitu sistem hukum
positif yang didasarkan atas asas dan lembaga hukum negara barat yang untuk sebagian besar
didasarkan atas asas dan lembaga hukum Romawi. Menurut Pasal 38 ayat (1) asas hukum umum
merupakan suatu sumber hukum formal utama yang berdiri sendiri di samping kedua sumber hukum
yang telah disebut di muka yaitu perjanjian internasional dan kebiasaan.

Adanya asas hukum umum sebagai sumber hukum primer tersendiri sangat penting bagi
pertumbuhan dan perkembangan hukum internasional sebagai sistem hukum positif. Pertama dengan
adanya sumber hukum ini mahkamah tidak dapat menyatakan “non liquet” yakni menolak mengadili
perkara karena tiadanya hukum yang mengatur persoalan yang diajukan. Berhubungan erat dengan ini
ialah bahwa kedudukan mahkamah internasional sebagai badan yang membentuk dan menemukan
hukum baru diperkuat dengan adanya sumber hukum ini. Keleluasaan bergerak yang diberikan oleh
sumber hukum ini kepada mahkamah dalam membentuk hukum baru sangat berfaedah bagi
perkembangan hukum internasional.

4.Sumber hukum tambahan : keputusan pengadilan dan pendapat para sarjana terkemuka di dunia.

Lain dengan sumber utama yang telah dijelaskan di atas, keputusan pengadilan dan pendapat para
sarjana hanya merupakan sumber subsider atau sumber tambahan. Artinya keputusan pengadilan dan
pendapat para sarjana dapat dikemukan untuk membuktikan adanya kaidah hukum internasional
mengenai suatu persoalan yang didasarkan atas sumber hukum primer. Keputusan pengadilan dan
pendapat para sarjana itu sendiri tidak mengikat artinya tidak dapat menimbulkan suatu kaidah
hukum. Keputusan Mahkamah Internasional sendiri tidak mengikat selain bagi perkara yang
bersangkutan, maka “a fortion” keputusan pengadilan lainnya tidak mungkin mempunyai keputusan
yang mengikat

Walaupun keputusan pengadilan tidak mempunyai kekuatan yang mengikat namun keputusan
pengadilan internasional, terutama Mahkamah Internasional Permanen (Permanent Court of
International Justice), Mahkamah Internasional (Iternational Court of Justice), Mahkamah Arbitrase
Permanen (Permanent Court Arbtration) mempunyai pengaruh besar dalam perkembangan hukum
intersional. Mengenai sumber hukum tambahan yang kedua yaitu ajaran para sarjana hukum
terkemuka dapat dikatakan bahwa penelitian dan tulisan yang dilakukan oleh sarjana terkemuka
sering dapat dipakai sebagai pegangan atau pedoman untuk menemukan apa yang menjadi hukum
internasional walaupun ajaran para sarjana itu sendiri tidak menimbulkan hukum.

Anda mungkin juga menyukai