Markas WTO berada di kota Jenewa, Swiss. Selain sebagai pengganti GATT, organisasi WTO ini juga
merupakan pelanjut ITO (International Trade Organization) atau Organisasi Perdagangan
Internasional. WTO bertujuan mengawasi banyak persetujuan yang mendefinisikan aturan perdagangan
di antara anggotanya. Dengan adanya organisasi WTO ini diharapkan akan bisa memberi kebijakan serta
meningkatkan kerjasama dan perdagangan internasional pada negara negara anggotanya.
Saat ini ada ratusan negara anggota WTO baik negara atau pun non-negara. Semua negara anggota Uni
Eropa juga termasuk dalam anggota WTO. Bahkan Uni Eropa sendiri merupakan anggota WTO. Hampir
95% perdagangan di dunia dilakukan oleh negara anggota WTO. Berikut ini merupakan daftar nama
negara negara anggota WTO selengkapnya update terbaru.
No Nama Bergabung
Minyak Bumi merupakan sebuah Organisasi Internasional yang terdiri dari Negara-negara Pengekspor
Minyak Bumi terbanyak di dunia. Tujuan didirikannya OPEC adalah untuk melakukan koordinasi dan
menyatukan kebijakan-kebijakan perminyakan Negara-negara anggota dan menjamin stabilitas pasar
minyak bumi serta pasokannya.
OPEC (Organization of the Petroleum Exporting Countries) didirikan oleh 5 Negara pengekspor Minyak
Bumi yaitu Iran, Irak, Kuwait, Arab Saudi dan Venezuela pada tanggal 14 September 1960 di Bagdad,
Irak. Saat ini, OPEC atau Organisasi Negara Pengekspor Minyak ini telah memiliki 14 Negara Anggota dan
berkantor pusat di Wina, Austria.
Republik Indonesia pernah menjadi Negara Anggota OPEC pada tahun 1962 dan keluar dari Organisasi
tersebut pada tahun 2009 karena tidak memenuhi kuota produksi yang ditetapkan. Pada bulan Januari
2016, Republik Indonesia kembali menjadi anggota OPEC. Namun pada tanggal 30 November 2016 yaitu
pada saat konferensi OPEC yang ke-171, Indonesia keluar lagi dari keanggotaan Organisasi Negara-
negara Pengekspor Minyak Bumi (OPEC) ini.
Arab Saudi merupakan negara anggota OPEC yang mengekspor minyak bumi terbanyak yaitu sebanyak
7,46 juta barel per hari. Diikuti oleh Irak yang mengekspor minyak minyak sebanyak 3,8 juta barel per
hari. Sedangkan di urutan ketiga adalah Uni Emirat Arab yang mengekspor minyak sebanyak 2,4 juta
barel per hari. Dibawah ini adalah tabel adalah negara-negara anggota OPEC yang diurutkan
berdasarkan jumlah ekspor minyak buminya.
Berikut ini adalah 28 Negara Anggota NATO (North Atlantic Treaty Organization). Sebagian besar Negara
Anggota NATO adalah negara dari Benua Eropa yaitu sebanyak 26 Negara, sedangkan 2 Negara lainnya
terletak di Amerika Utara.
4. IMF atau International Monetary Fund merupakan organisasi internasional antara negara negara di
seluruh dunia di bidang ekonomi dan finansial. Tujuan utama IMF adalah menstabilkan kemampuan
finansial negara negara anggota IMF. Saat ini total ada 189 negara anggota IMF termasuk Indonesia. IMF
pertama dibentuk sejak tahun 1944 untuk meningkatkan kerjasama negara negara dunia di bidang
keuangan.
Dalam bahasa Indonesia, nama IMF disebut sebagai Dana Moneter Internasional atau DMI. IMF sejak
awal bertujuan menata ulang sistem pembayaran internasional. Negara anggota IMF menyumbangkan
dana cadangan menggunakan sistem kuota. Dana cadangan tersebut dapat dipinjam oleh negara-negara
yang mengalami kesulitan dalam neraca pembayarannya.
Dalam perjanjian resmi organisasi IMF, tujuan dan tugas IMF lainnya adalah mempererat kerja sama
moneter internasional, mendorong perdagangan internasional, ketersediaan lapangan pekerjaan,
kestabilan nilai tukar, pertumbuhan ekonomi berkelanjutan, dan menyalurkan sumber daya kepada
negara anggota yang mengalami kesulitan keuangan.
Terdapat sekitar 189 negara negara anggota IMF. Tidak semua negara anggota PBB termasuk negara
anggota IMF, begitu juga sebaliknya, tidak semua negara anggota IMF adalah anggota PBB. Berikut ini
merupakan daftar nama nama negara anggota IMF beserta tahun bergabungnya selengkapnya.
1 Belgia 1945
2 Bolivia 1945
3 Kanada 1945
4 Cina 1945
5 Kolombia 1945
6 Mesir 1945
7 Ethiopia 1945
8 Prancis 1945
9 Yunani 1945
10 Honduras 1945
11 Islandia 1945
12 India 1945
13 Irak 1945
14 Luksemburg 1945
15 Belanda 1945
16 Norwegia 1945
17 Filipina 1945
22 Ekuador 1945
23 Guatemala 1945
24 Paraguay 1945
25 Iran 1945
26 Chile 1945
27 Meksiko 1945
28 Peru 1945
30 Brasil 1946
5. APEC adalah singkatan dari Asia-Pacific Economic Cooperation atau dalam bahasa Indonesia disebut
dengan Kerjasama Ekonomi Asia Pasifik, APEC adalah sebuah Organisasi International yang bertujuan
untuk meningkatkan Pertumbuhan Ekonomi dan
k
esejahteraan serta mempereratkan kerjasama diantara negara-negara anggota yang berada di kawasan
Asia Pasifik. APEC didirikan pada tahun 1989 yang diprakarsai oleh 12 negara yang memiliki garis pantai
di Samudera Pasifik. Saat ini APEC yang merupakan Forum Ekonomi ini telah memiliki 21 Anggota dan
berkantor Pusat di Singapura.
APEC mengadakan KTT (Konferensi Tingkat Tinggi) setiap tahun yang lokasi KTT tersebut dirotasi setiap
tahun diantara anggota-anggota APEC itu sendiri. KTT APEC yang pertama diselenggarakan di Australia
pada tahun 1989 dan KTT yang kedua (1990) diadakan di Singapura. Indonesia telah 2 kali menjadi Tuan
Rumah KTT APEC yakni pada tahun 1994 di Bogor dan tahun 2013 di Bali. Tahun 2017, KTT APEC yang
ke-29 diselenggarakan di Kota Da Nang Vietnam pada tanggal 11 ~ 12 November 2017. Sedangkan pada
tahun 2018 ini, KTT APEC yang ke-30 akan diadakan di Kota Port Moresby Papua Nugini pada tanggal 17
~ 18 November 2018.
Berikut ini adalah Daftar Negara-negara Anggota APEC (Asia-Pacific Economic Cooperation) beserta
Ibukota dan tahun Negara tersebut bergabung ke dalam APEC.
1. Perjanjian Internasional
ialah perjanjian yang diadakan anggota masyarakat bangsa-bangsa dan bertujuan untuk
mengakibatkan akibat tertentu. Perjanjian ini harus diadakan oleh subjek hukum internasional yang
menjadi anggota masyarakat internasional. Istilah lain untuk perjanjian internasional antara lain :
traktat (treaty), pakta (pact), konvensi (convention), piagam (statute), charter, declaration, protocol,
arrangement, accord, modus vivendi, covenant dsb.
Pada satu pihak terdapat perjanjan internasional yang diadakan menurut tiga tahap pembentukan
yaitu perundingan, penandatanganan, dan ratifikasi. Di pihak lain perjanjian internasional ada yang
hanya melalui dua tahap yakni perundingan dan penandatanganan. Biasanya perjanjian golongan
pertama diadakan untuk hal yang dianggap penting sehingga memerlukan persetujuan dari badan
yang memiliki hak untuk mengadakan perjanjian (treaty making power), sedangkan perjanjian
golongan kedua yang lebih sederhana sifatnya diadakan untuk perjanjian yang tidak begitu penting
dan memerlukan penyelesaian yang cepat
2. Kebiasaan Internasional
Hukum kebiasaan internasional ialah kebiasaan internasional yang merupakan kebiasaan umum yang
diterima sebagai hukum. Perlu diketahui bahwasannya tidak semua kebiasaan internasional dapat
menjadi sumber hukum. Untuk dapat dikatakan bahwa kebiasaan internasional itu merupakan sumber
hukum perlu terdapat unsur-unsur sebagai berikut :
1. harus terdapat suatu kebiasaan yang bersifat umum (material)
2. kebiasaan itu harus diterima sebagai hukum (psikologis)
Sebagai suatu sumber hukum kebiasaan internasional tidak berdiri sendiri. Kebiasaan internasional
erat hubungannya dengan perjanjian internasional dimana hubungan ini adalah hubungan timbal
balik. Perjanjian internasional yang berulang kali diadakan mengenai hal yang sama dapat
menimbulkan suatu kebiasaan dan menciptakan lembaga hukum.
Asas hukum umum ialah asas hukum yang mendasari sistem hukum modern yaitu sistem hukum
positif yang didasarkan atas asas dan lembaga hukum negara barat yang untuk sebagian besar
didasarkan atas asas dan lembaga hukum Romawi. Menurut Pasal 38 ayat (1) asas hukum umum
merupakan suatu sumber hukum formal utama yang berdiri sendiri di samping kedua sumber hukum
yang telah disebut di muka yaitu perjanjian internasional dan kebiasaan.
Adanya asas hukum umum sebagai sumber hukum primer tersendiri sangat penting bagi
pertumbuhan dan perkembangan hukum internasional sebagai sistem hukum positif. Pertama dengan
adanya sumber hukum ini mahkamah tidak dapat menyatakan “non liquet” yakni menolak mengadili
perkara karena tiadanya hukum yang mengatur persoalan yang diajukan. Berhubungan erat dengan ini
ialah bahwa kedudukan mahkamah internasional sebagai badan yang membentuk dan menemukan
hukum baru diperkuat dengan adanya sumber hukum ini. Keleluasaan bergerak yang diberikan oleh
sumber hukum ini kepada mahkamah dalam membentuk hukum baru sangat berfaedah bagi
perkembangan hukum internasional.
4.Sumber hukum tambahan : keputusan pengadilan dan pendapat para sarjana terkemuka di dunia.
Lain dengan sumber utama yang telah dijelaskan di atas, keputusan pengadilan dan pendapat para
sarjana hanya merupakan sumber subsider atau sumber tambahan. Artinya keputusan pengadilan dan
pendapat para sarjana dapat dikemukan untuk membuktikan adanya kaidah hukum internasional
mengenai suatu persoalan yang didasarkan atas sumber hukum primer. Keputusan pengadilan dan
pendapat para sarjana itu sendiri tidak mengikat artinya tidak dapat menimbulkan suatu kaidah
hukum. Keputusan Mahkamah Internasional sendiri tidak mengikat selain bagi perkara yang
bersangkutan, maka “a fortion” keputusan pengadilan lainnya tidak mungkin mempunyai keputusan
yang mengikat
Walaupun keputusan pengadilan tidak mempunyai kekuatan yang mengikat namun keputusan
pengadilan internasional, terutama Mahkamah Internasional Permanen (Permanent Court of
International Justice), Mahkamah Internasional (Iternational Court of Justice), Mahkamah Arbitrase
Permanen (Permanent Court Arbtration) mempunyai pengaruh besar dalam perkembangan hukum
intersional. Mengenai sumber hukum tambahan yang kedua yaitu ajaran para sarjana hukum
terkemuka dapat dikatakan bahwa penelitian dan tulisan yang dilakukan oleh sarjana terkemuka
sering dapat dipakai sebagai pegangan atau pedoman untuk menemukan apa yang menjadi hukum
internasional walaupun ajaran para sarjana itu sendiri tidak menimbulkan hukum.