Anda di halaman 1dari 23

HASIL DISKUSI KELOMPOK

Hal-hal yang positif dari


pemikiran KHD yang ada dalam
budaya di daerah Mandailing
Natal
FASILITATOR: FITRA YENTI, M.PD
PENGAJAR PRAKTEK: SULHAN HAMID H LUBIS, M.PD

CALON GURU PENGGERAK

• AIDA GUSTIANI, S.PD


• NURMAINAH, S.Sos
• NILA SARI, S.PD
• SALEH AFIF LUBIS, M.Pd., Gr
• SITI HOLIMA, S.PD
• YUL UMMI SYAHIDA, S.PD., M.Si
Hal-hal yang positif pemikiran
KHD yang ada dalam budaya di
daerah Mandailing Natal
Hasil 01
Poda na lima
diskusi
02 Dalihan natolu

03 Gordang Sembilan

04
Marsialap ari

05 Umbar adat dot agamo


04

06
Merantau
Poda na
lima

NURMAINAH, S.Sos
Konsep poda na lima
Paias Rohamu( bersihkan hatimu)
01 Setiap orang harus membersihkan hati atau batin.
Seorang guru menuntun muridnya untuk membersihkan
hati agar menjadi seorang manusia yang mempunyai
budi pekerti yang baik.

02 Paias Pamatangmu ( bersihkan badan/ragamu )


.
Selain kebersihan batin, kebersihan badan juga
harus diperhatikan. .
Paias parabitonmu (Bersihkan pakaianmu).
03 Guru harus selalu memperhatikan kebersihan, kerapian
pakaian yang dikenakan
.
Paias Bagasmu (Bersihkan rumahmu)
04 Rumah/sekolah yang bersih memberi rasa nyaman bagi
penghuninya
Paias pakaranganmu (Bersihkan pekarangan atau
lingkungan rumahmu)
05 Dalam konteks sekolah maknanya mengajak seluruh warga
sekolah untuk menjaga lingkungan sekolah yang bersih.
Relevansi Poda na lima dengan pemikiran KHD

“ Pendidikan merupakan salah satu usaha pokok untuk memberikan nilai-nilai kebatinan

yang ada dalam hidup rakyat yang berkebudayaan kepada tiap-tiap turunan baru
(penyerahan kultur), tidak hanya berupa “pemeliharaan” akan tetapi juga dengan
maksud “memajukan” serta “memperkembangkan” kebudayaan, menuju ke arah
keseluruhan hidup kemanusiaan -Ki hajar Dewantara,

6
DALIHAN
NATOLU

SITI HOLIMA, S.PD


DALIHAN NATOLU

KAHANGGI
MORA
Kerabat satu marga
(pemberi anak gadis), Kahanggi (kerabat
A B
satu marga)

Anak boru

(Penerima anak gadis).

8
Masyarakat yang ideal menurut Mandailing adalah masyarakat yang di dalam
DALIHAN
interaksi sosialnya ditemukan holong (kasih sayang). NATOLU
Holong dijadikan sumber semua kehidupan. Karena itu ada istilah dalam
Mandailing: holong do mula ni ugari (kasih sayang awal dari adat),
atau holong do maroban domu, domu maroban parsaulian (kasih sayang
membawa keakraban, keakraban membawa kebaikan bersama)

9
Relevansi DALIHAN NATOLU dengan pemikiran KHD


“Taman Siswa kita atur semacam hidup keluarga, karena hanya itulah jalannya kita

akan dapat menciptakan perhubungan yang suci, ikhlas dan normal menurut dasar
dan sendi kita~ Ki hajar Dewantara,

10
YUL UMMI SYAHIDA, S.PD., M.Si
Gordang sambilan

Pengertian Gordang sembilan Karakteristik gordang sambilan

01 02
• Gordang sambilan adalah salah satu Gordang sambilan terdiri dari sembilan gen
kesenian tradisional suku Mandailing dang atau bedug yang mempunyai panjang
• Gordang artinya gendang atau bedug dan diameter yang berbeda – beda sehingg
sedangkan sambilan artinya sembilan a menghasilkan nada yang berbeda pula.
05 Gordang sambilan biasa dimainkan oleh
enam orang dengan nada gendang yang
paling kecil 1 dan 2 sebagai taba- taba,
gendang 3 tepe – tepe, gendang 4 kudong
– kudong, gendang 5 kudong – kudong nab
alik, gendang 6 pasilion, gendang 7, 8, 9
06 sebagai jangat

12
Relevansi gordang sambilan dengan pemikiran KHD

“ Seni adalah hasil dari keindahan yang dapat menggerakkan perasaan seseorang tentang

keindahan bagi yang melihatnya. Oleh karenanya, perbuatan manusia bisa mempengaruhi
dalam menumbuhkan perasaan yang indah itulah seni.-Ki hajar Dewantara,

13
Marsialap
ari

NILA SARI, S.PD


Marsialap ari
Marsialapari menjadi salah satu tradisi yang masih melekat
dan sudah sejak lama dilestarikan masyarakat Mandailing.

Tradisi tolong menolong kerap dilaksanakan pada saat


marsuaneme dan manyabi, atau istilah yang dikenal
ketika memasuki masa menanam dan memanen padi.

Tradisi ini biasa dilakukan oleh antar saudara, kerabat,


teman, maupun tetangga. Tidak mengenal laki – laki
maupun perempuan, muda maupun tua. Mereka
melakukan hal tersebut secara sukarela atas
kesadaran sosial masing – masing. Disamping itu
tradisi marsialapari menunjukkan adanya nilai kasih
saying (holong) dan persatuan (domu) yang hidup
dalam masyarakat mandailing.
15
Relevansi marsialap ari dengan pemikiran KHD

“ “
Pendidikan adalah usaha kebudayaan yang bermaksud memberi bimbingan dalam hidup tumbuhnya
jiwa raga anak agar dalam kodrat pribadinya serta pengaruh lingkungannya, mereka mememperoleh
kemajuan lahir batin menuju ke arah adab

16
Umbar adat
dot agamo

AIDA GUSTIANI, S.PD


OMBAR DO ADAT DOHOT UGAMO

 “OMBAR DO ADAT DOHOT UGAMO” yang artinya “adat dan agama seiring sejalan” sebagaimana dalam slogannya “ N
EGERI YANG BERADAT TAAT BERIBADAT”. Slogan Negeri Beradat Taat Beribadat ini dibuat pada masa Pemerintah
Bupati Mandailing Natal yang ke-3, sebelumnya berslogan “ Madina yang Madani”.

18
Relevansi masyarakat yang agamis dengan pemikiran KHD

“ “
Dengan adanya budi pekerti, tiap-tiap manusia berdiri sebagai manusia merdeka (berpribadi), yang d
apat memerintah atau menguasai diri sendiri. Inilah manusia beradab dan itulah maksud dan tujuan
pendidikan dalam garis besarnya.

19
Merantau

SALEH AFIF LUBIS, M.Pd., Gr


Budaya merantau

Konsep Harajoan lebih Masyarakat Mandailing tidak


mendorong orang Batak melihat hasil dari merantau
untuk melakukan perantauan tetapi melihat perantauan itu
karena tanah di rantau sebagai suatu proses belajar
merupakan perluasan dari mandiri dan usaha yang
kerajaannya (harajoannya) harus dihargai sangat tinggi

Merantau adalah perginya seseorang


dari tempat asal dimana dia ia tumbuh
mulia ke wilayah lain sebagai
03 menjalani kehidupan atau mencari
pengalaman.

21
Relevansi budaya merantau dengan pemikiran KHD


" PENGARUH PENGAJARAN DAN PENDIDIKAN ADALAH MEMERDEKAKAN MANUSIA SECARA

LAHIR DAN BATIN. MERDEKA BERARTI MAMPU BERDIRI SENDIRI, TIDAK BERGANTUNG
PADA ORANG LAIN, DAN DAPAT MENGATUR DIRINYA SENDIRI" - Ki Hadjar Dewantara

22
23

Anda mungkin juga menyukai