Anda di halaman 1dari 19

METODE

PELAKSANAAN
PEKERJAAN

Paket Pekerjaan :

Pembangunan SPAM PDAM


Binaan Kota Cirebon (MYC 17-
18)

Hal :0
Hal :1
PENDAHULUAN

I.1. Latar Belakang


Metode Pelaksanaan Pekerjaan ini disusun berdasarkan, uraian yang didapat
didalam Dokumen Lelang dan Uraian yang diberikan saat Rapat Penjelasan pada
Tanggal yang telah di Dokumentasikan dalam bentuk Berita Acara Penjelasan
Pekerjaan (Aanwizing). Metode Pelaksanaan ini disusun untuk memenuhi salah
satu Persyaratan yang harus dipenuhi didalam mengikuti Pelelangan.

I.2. Maksud dan Tujuan


Maksud dan Tujuan Metode Pelaksanaan ini adalah untuk menjelaskan secaragaris
besar uraian terhadap Pelaksanaan Pekerjaan dari Pekerjaan-Pekerjaan Utama
dan Pekerjaan Penunjang, sehingga dapat dilihat keterkaitan dari masing-masing
Pekerjaan maupun antar Pekerjaan terhadap Spesifikasi yang telah disyaratkan.

PELAKSANAAN PEKERJAAN

Metode Pelaksanaan Pekerjaan dibawah ini akan dijelaskan mengenai tahapan dan tata
cara Pelaksanaan yang menggambarkan Pelaksanaan Pekerjaan dari awal sampai
akhir, yang disusun berdasarkan Dokumen Lelang, Gambar Teknis dan Spesifikasi.

Pelaksanaan Umum Pekerjaan

a. Semua pekerjaan penting a k a n dilaksanakan se t e la h adanya persetujuan dari


Direksi dengan sebelumnya membuat pemberitahuan lengkap secara tertulis yang
disampaikan kepada Direksi dan memberikan cukup waktu sebelum pekerjaan
dimulai untuk memungkinkan Direksi mempersiapkan pengaturan yang perlu untuk
melakukan pemeriksaan.

b. Kami akan menyediakan segala yang diperlukan untuk melaksanakan pekerjaan


secara efisien dengan urutan teratur termasuk semua alat-alat pembantu yang
diperlukan seperti sandang, alat-alat pengangkatan, alat-alat penarik dan
sebagainya yang diperlukan untuk semua pekerjaan.

c. Pada saat akan memulai pelaksanaan dilapangan atau setelah menerima SPK dari
pengguna jasa, kami segera membuat jadwal pelaksanaan yang berupa Curva-S
secara tertulis, berisi tahap-tahap pelaksanaan pekerjaan, waktu yang
direncanakan sesuai dengan lama waktu yang ditetapkan dalam kontrak yang
Harus diketahui oleh penguna jasa dan pengelola teknis. Curva-S tersebut akan
menjadi acuan dalam melihat perkembangan pekerjaan.

Pekerjaan ini meliputi :

Hal :2
A. PEKERJAAN PERSIAPAN
1. Pekerjaan Pendahuluan

 Mobilisasi dan Demobilisasi

Pekerjaan ini meliputi pekerjaan persiapan untuk memulai dan mengakhiri


pekerjaan Jaringan Air Bersih sesuai lingkup pekerjaan yang tertuang didalam
kontrak. Pekerjaan ini mencakup mobilisasi untuk melaksanakan seluruh pelayanan
jasa pemborongan yang meliputi, tenaga kerja, bahan, perlengkapan, peralatan,
termasukfasilitas lain yang diperlukan untuk melaksanakan seluruh pekerjaan yang
memerlukan mobilisasi dan demobilisasi.

Pemberitahuan dan permintaan persetujuan terhadap jenis / kapasitas Pipa dan


Accesories yang akan digunakan kepada konsultan pengawas lapangan oleh
kontraktor sebelum dilakukan mobilisasi, kontraktor harus memberitahukan dan
meminta persetujuan terhadap jenis / kapasitas Pipa dan Accesories yang akan
digunakan kepada konsultan pengawas lapangan. Segala resiko yang diakibatkan
oleh pekerjaan mobilisasi dan demobilisasi menjadi tanggung jawab kontraktor.

Mobilisasi tidak terdiri dari pekerjaan persiapan dan pelaksanaan, tapi tidak terbatas
pada kebutuhan-kebutuhan untuk mobilisasi personil, peralatan, pemasokan,
dansuplemen lainnya yang diperlukan kelokasi pekerjaan, untuk pembangunan
kantor, gudang dan fasilitas lainnya yang diperlukan untuk bekerja di proyek, dan
untuk seluruh pekerjaan dan operasi lainnya yang harus dilakukan atau biaya yang
diperlukan sebelum mulainya berbagai item pekerjaan kontrak di lokasi pekerjaan.

Peralatan yang digunakan pada Kegiatan ini adalah :


 Genset 25-40 KVA
 Mesin Compressor
 Welding Machine (mesin las)
 Mesin Las HDPE (Butt Fusion Welding Machine)
 Alat Test Pipa
 Excavator

 Direksi Keet & Gudang Material

Direksi keet adalah tempat untuk melaksanakan pengawasan pengendalian


pekerjaan, pekerjaan adminitrasi proyek, didalam direksi keet al terdapat
gambar skedul proyek, gambar bestek. Dll.

Hal :3
Direksi keet dapat berupa bangunan darurat yang terbuat darii tiang kaso,
dinding papan susun ataupun bangunan permanent yang mana selanjutnya
dapat digunakan sebagai tempat penjaga malam ( dlsb ), Ataupun Bangunan
yang terdapat disekitar proyek yang telah mendapat perseujuan pengguna
jasa ( owner )sirih, lantai beton tembok, atap seng, loteng triplek dan
penerangan secukupnya Ukuran direksi keet, ditentukan oleh skala proyek
yang dikerjakan Penempatan nya tidak terlalu jauh dari lokasi bangunan
yang di kerjakan .

Pada awal sebelum dimulainya pekerjaan di lapangan kontraktor harus


menyediakan kantor lapangan dan gudang untuk penyimpanan dan/atau
penimbunan bahan ataupun peralatan yang diperlukan untuk kegiatan
pekerjaan.

Kontraktor harus menyediakan tenaga pengamanan dan pengawasan untuk


menjaga kantor lapangan dan gudang beserta isinya. Kantor lapangan dan gudang
(tertutup atau terbuka) dengan luasan yang mencukupi harus berlokasi sedekat
mungkin dengan lokasi pekerjaan.

 Plank Nama Proyek

Kami akan menyediakan, memasang dan memelihara plang nama proyek dengan
suatu Format yang bisa diterima Pengawas Proyek. Tanda dan Penulisan serta
latar belakang akan dipasang sesuai dengan ukuran yang ditentukan di Lokasi
Proyek.

Hal :4
Papan Tanda proyek harus menunjukkan dan
memuat Nama Pemilik Pekerjaan/Proyek dan Nama
Penyedia Jasa, Judul Nama Proyek disertai
Perkiraan Jumlah Hari Pelaksaaan Pekerjaan dan
sesuai dengan Kontrak (SPK) Papan tersebut
diharapkan telah terpasang ketika kami memulai
Pekerjaan pada Proyek tersebut.

 Dokumentasi

Semua Kegiatan dilapangan akan kami Dokumentasikan dengan lengkap dan


dibuatkan Album Foto berikut keterangan berupa Tanggal Pengambilan Foto, Lokasi
dan Penjelasan Foto .

Untuk setiap bagian tertentu dari Pekerjaan


minimal akan kami buat 3 seri Foto yaitu sebelum
Pelaksanaan (0%), pada saat Pelaksanaan (50%)
dan setelah selesai dilaksanakan (100%), dimana
pada setiap tahap Pemgambilan Gambar untuk
tiap Lokasi, Pengambilan akan kami ambil dari titik
dan arah yang sama sesuai yang sudah
ditentukan sebelumnya. Bilamana mungkin maka
pada latar belakang akan kami upayakan adanya
tanda khusus untuk memudahkan mengenali
Lokasi tersebut dan memperkirakan dimensi
obyek yang akan di Foto.

Sebelum pengambilan gambar-gambar kami akan membuat rencana/denah yang


menunjukkan Lokasi, Posisi dari Kamera juga arah bidikan yang kemudian akan
kami serahkan kepada Direksi untuk disetujui. Tiap Foto akan diberi catatan
mengenai Detail Kontrak, Nama atau Lokasi, Tanggal Pengambilan dan Tahap
Pelaksanaan.

Hal :5
 Rambu

Rambu rambu sebaiknya dibuat sebelum pelaksanaan pekerjaan dimulai dan


berguna sebagai petunjuk/peringatan larangan pekerjaan sesuai dilapangan.

 Bagan Alir Kegiatan Pokok

STAR

PENGADAAN
PIPA &
ACCESSORIES
MANAJEMEN HSE

PERSIAPAN TENAGA
KERJA DAN ALAT

MELAKUKAN
PENGUKURAN AREA
KERJA

A
A

Hal :6
PENGGALIAN

PEMASANGAN PIPA &


PENYAMBUNGAN

PEMASANGAN MANAJEMEN HSE


ACCESSORIES

TIMBUNAN
KEMBALI

PENGUJIAN

PEKERJAAN FINISHING

SELESAI

B. Metode Pelaksanaan Pekerjaan

 Pengukuran Lokasi ( McNol )

Hal :7
Pengukuran yang dilakukan a d a l a h u n t u k p e n e n t u a n t i t i k - t i t i k k o n t r o l
b a r u dan pemasangan patok-patok tanda. Seluruh kegiatan dari pelaksanaan
Pekerjaan Pengukuran ini dilandasi dengan Petunjuk dari pengawas
pekerjaan. Pelaksanaan pengukuran sesuai dengan Gambar / ShopDrawing atau
Construction Drawing yang diberikan sebagai acuan pelaksanaan berdasarkan
shop drawing yang telah disetujui, dilakukan survey stacking out atau plotting
dilapangan terhadap seluruh batas, rencana tapak dan elevasi dari objek-objek
penting yang akan dikerjakan. Seluruh identifikasi dari pekerjaan staking out ini
harus ditandai dengan patok-patok rencana. Pelaksanaan pekerjaan staking out ini
harus disaksikan atau mendapat persetujuan Tim Pengawas Lapangan.

Adapun yang harus diperhatikan dalam Pekerjaan ini adalah :

 Dalam persiapan lokasi pekerjaan ini segala material yang mungkin akan
mengganggu pelaksanaan dilanjutkan dengan pemasangan Patok di bawah
koordinasi direksi/pengawas lapangan.

 Kontraktor menyiapkan alat-alat pengukur sebagai penentu titik-titik duga


pelaksanaan pekerjaan;

 Ukuran satuan yang digunakan dalam pekerjaan ini, semua dinyatakan


centimeter (cm), sesuai dengan Gambar rencana dan Gambar detail yang
diberikan dalam Dokumen Pengadaan.
 Membangun fasilitas pendukung berupa tempat/gudang material untuk
mengantisipasi gangguan cuaca, alam dan keamanan;
 Selama pekerjaan berlangsung kontraktor akan memelihara semua jalan dan
saluran dan akan diperbaiki apabila selama pekerjaan berlangsung terjadi
kerusakan.

Hal :8
 Keseluruhan Pekerjaan dilaksanakan menurut gambar sesuai dengan petunjuk
dan penjelasan dari Direksi Pekerjaan.
 Pembuatan Fasilitas Pendukung
Fasilitas pendukung pekerjaan berupa gudang material dengan ukuran yang
memadai. Fasilitas dibuat dengan biaya dan pengaturan sepenuhnya
ditanggung oleh penyedia jasa/kontraktor. Fasilitas ini berfungsi sebagai
gudang material untuk keamanan dan melindungi material dari pengaruh alam
seperti hujan, udara lembab dan sebagainya.

 Pengadaan Pipa dan Aksesoris

Setelah Proses Administrasi dan Pengukuran Awal MC0 dilaksanakan,


selanjutnya Purchasing Order (PO) akan dikirimkan ke Pabrik untuk
segera memproduksi pipa dan aksesoris dengan dimensi dan kualitas
sesuai dengan yang tercantum dalam dokumen lelang. Estimasi waktu dari
Purchasing Order sampai dengan produksi pipa adalah 2 minggu, setelah
pipa selesai di produksi selanjutnya surat penunjukan expedisi dikirimkan
ke pabrik agar pipa segera dikirim, estimasi pengiriman dari pabrik ke Kota
Tarakan adalah 2 minggu. Jadi total waktu pengadaan pipa dan aksesories
pipa adalah 4 minggu sesuai denga jadwal pelaksanaan yang kami buat.

 Pekerjaan Tanah (Galian Tanah)


Pekerjaan ini dilaksanakan dengan menggunakan 30 orang pekerjaan ini dilakukan
secara manual dan menggunakan alat berat (excavator) dengan peralatan seperti
cangkul, skop, sandak untuk menunjang kegiatan tersebut. Dalam penggalian kami
akan selalu koordinasi dengan pengawas lapangan yang ditunjuk agar dimensi
galian sesuai dengan yang diharapkan.Urutan penggalian harus mengikuti petunjuk
Pengawas, terutama kaitannya dengan pelaksanaan galian yang harus
memperhatikan daerah sekitarnya, khususnya jika terdapat instalasi eksisting
dibawah tanah seperti instalasi listrik, jaringan pipa PDAM/GAS dan lain-lain.

Hal :9
Jika pada galian terdapat kotoran/sampah dan bagian tanah yang tidak padat atau
lepas, maka bagian ini harus dikeluarkan seluruhnya, kemudian lubang yang terjadi
harus ditutup urugan pasir dan dipadatkan

STAR

PERSIAPAN TENAGA
KERJA & ASALAT

PENGUKURAN

PENGGALIAN

SELESA
I

Hal :10
Pada tempat - tempat parit pipa yang digali dan ternyata mudah
longsor dapat diberi turap-turap pengaman. Setiap galian hendaknya dijaga
tetap kering sampai konstruksi yang harus dibangun atau pipa yang harus
dipasang selesai dilaksanakan.

Apabila juga ternyata bahwa didalam galian dijumpai air yang mengganggu,
maka pelaksana pekerjaan harus menyediakan pompa atau peralatan
lain untuk pengeringan. Air permukaan hendaknya dipintaskan atau
dengan cara-cara lain dicegah tidak memasuki daerah pemaritan sejuah
mungkin tanpa mengakibatkan kerusakan kerusakan pada tanah milik
sekitarnya

Semua tanah bekas galian harus ditimbun sedemikian rupa sehingga tidak
mengganggu bagi pejalan kaki maupun kendaraan yang lewat. Bila
diperlukan, pelaksana pekerjaan untuk mengangkut tanah lebih bekas
galian tersebut ketempat lain.

Cutting Aspalht dan Jack hammer digunakan apabila dilokasi terdapat crossing
jalan dan lokasi tersebut masuk dalam badan jalan semenisasi/asphalt agar
memudahkan dalam penggalian pipa.

Hal :11
Permukaan luar pipa dan fitting untuk pemasangan di bawah tanah harus dilapisi
coal tar enamel dan dibalut dengan bonded double asbestos felt sebagaimana
dispesifikasikan pada Appendix A, Sec.A1.2 dalam AWWA C 203. Lapisan primer
dan coal tar enamel.

 Pemasangan Dan Penyambungan

STAR

PEMBERSIHAN
PIPA &
ACCESSORIS

PEMANASAN

AA

PENYAMBUNGAN

PENDINGINAN

SELESAI
Hal :12
Semua pipa dan perlengkapan pipa yang akan dipasang serta alat-
alat bantu untuk pemasangan tersebut harus diperiksa dengan cermat
dan hati-hati untuk menghindari bahwa yang terpasang tidak cacat sesaat
sebelum pipa- pipa/perlengkapan pipa tersebut diturunkan pada lokasi yang
sebenarnya. Operator penyambungan pipa dibagi dalam 2 Tim dengan target
perhari adalah 8 batang untuk 2 operator atau 48 m. Dalam Pelaksanaan Pekerjaan
ini dilakukan secara semi Mekanis dengan cara beberapa teknisi mengangkat pipa
dan di taruh dalam mesin penyambung dengan meperhatikan ketentuan suhu agar
mencapai perekatan yang optimal.

Hal :13
Sebelum dilakukan penyambungan pipa harus dibersihkan guna mendapatkan
hasil yang bagus dan posisi pipa harus sejajar sesuai dengan pipa yang satu,
agar dalam pengetesan tidak terdapat sambungan yang lemah yang dapat
mengakibatkan kebocoran, setelah benar-benar merekat dalam penyambungan
maka pipa dilapisi / diselimuti dengan pasir urug agar pipa yang telah
terpasang tetap elastis dan fleksibel terhadap tekanan / beban yang ada
di atasnya. Pemasangan pipa harus senantiasa memperhatikan masalah
ketinggian/kemiringan, debit air, elevasi tanah, sambungan pipa dan hal-hal
lainnya yang berkaitan dengan fungsi pipa yang dipasang.

Hal :14
Pengelasan Loseplang dan pengelasan Pipa Baja memanjang atau spiral
menggunakan las keliling dan harus dengan pengelasan sudut (butt
welded). agar hasilnya lebih optimal.

 Commissioning Test (Pengetesan Pipa)

Pengetesan pipa dilaksanakan setelah proses penyambungan dan penimbunan


telah dilaksanakan. Pelaksanaan Commisisoning Test ini harus disaksikan oleh
semua pihak baik dari Dinas Pekerjaan Umum, konsultan pengawas dan Pihak
PDAM, Commissioning Test ini dilakukan dengan cara per segmen atau per bagian.
Pengetesan pipa ini dilakukan dengan tekanan minimal tekanan yang telah
disepakati bersama atau minimal 8 Bar lalu di diamkan selama 24 jam dengan
tujuan untuk mengetahui sejauh mana kekuatan sambungan atau tingkat kebocoran
yang akan terjadi.

 Pembuatan Bak Strainer

Hal :15
Untuk bak strainer akan ditentukan titik lokasinya mengikutin petunjuk dari direksi
yang di sesuaikan dengan kondisi di lapangan.

Cara pelaksanaan :

Menentukan dan mengukur tempat dari bak strainer akan di pasang


Setelah ditentukan titik lokasi pembuatan bak, maka akan dilakukan
penggalian dengan kedalaman dan lebar yang sudah ditentukan mengikutin
petunjuk dari direksi
Campuran beton akan dibuat terlebih dahulu
Setelah campuran jadi maka akan di tuang ke lubang yang sudah digali dan d
ratakan dengan ketebalan tertentu agar manjadi lantai dasar dari bak strainer
Kemudian akan dilanjutkan untuk mengecor dinding dari lubang tersebut
Tidak lupa dibuatkan lubang untuk jalur pipa yang nantinya akan
disambungkan ke strainer tersebut
Dan untuk penutup akan di buatkan menggunakan beton namun dapat dibuka
tutup sehingga tidak menyatu dengan dinding dari bak tersebut

 Pekerjaan Finishing / Penutup

Pembersihan sisa-sisa material yang tidak terpakai dibuang jauh dari lokasi
pekerjaan. Pengecoran atau pengaspalan jalan dilakukan apabila jalur pipa
melewati Jalan raya atau jalan semenisasi.

 Pekerjaan RK3K

Kami menyadari bahwa aspek Keselamatan dan Kesehatan Kerja adalah hal
penting dalam pelaksanaan seluruh kegiatan operasi perushaan, oleh karena itu
kami berkomitmen tunuk meningkatkan kepuasan dan menyediakan tempat kerja
yang aman dan sehat dengan menerapkan perbaikan yang bekelanjutan melalui
Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja (SMK3).

Personil K3 yang perlu di persiapkan :


a. Ahli K3 d. Petugas P3K
b. Petugas K3 e. Ass Petugas K3/Safety man/Flagman
c. Petugas tanggap darurat f. Petugas Medis

Persiapan RK3K terdiri dari pembuatan manual, prosedur K3, Instruksi kerja dan
Kartu Identitas Kerja (KIP). Sebelum melakukan pekerjaan Petugas K3 melakukan
sosialisasi dan promosi K3. Adapun sosialisasi dan promosi yang dimaksud ialah :
a. Sefety Induction

Hal :16
b. Safety Briefing
c. Pelatihan K3
d. Simulasi K3
e. Memasang spanduk K3 sebagai informasi
f. Memasang poster K3
g. Papan informasi yang memuat K3

Alat pelindung kerja dan diri terdiri dari :


a. Pagar pengaman g. Safety Shoes
b. Pembatas Area kerja h. Rubber Safety shoes and toe cap
c. Topi Pelindung i. Rompi Keselamatan
d. Tameng Muka j. Celemek (apron/coveralls)
e. Pelindung Telinga
f. Sarung tangan

Asuransi dan perijinan yang perlu di persiapkan untuk menunjang K3 ialah


a. BPJS Ketenagakerjaan dan kesehatan kerja
b. Surat ijin kelaikan alat
c. Surat ijin Operator
d. Surat ijin pengesahan panitia Pembina Keselamatan dan Kesehatan Kerja

Fasilitas sarana kesehatan juga sangat perlu untuk dipersiapkan berupa peralatan
P3K (kotak P3K, tabung oksigen, obat luka, perban, dll), ruang P3K (tempat tidur
pasien, stetoskop, timbangan berat badan, tensi meter, dll), peralatan pengasapan
(foffing) dan obat pengasapan.

Flagman harus mempersiapkan semua rambu yang dibutuhkan yaitu rambu


petunjuk, rambu larangan, rambu peringatan, rambu kewajiban, rambu informasi,

Hal :17
rambu pekerjaan sementara, tongkat pengatur lalu lintas, kerucut lalu lintas, lampu
putar dan lampu selang lalu lintas.

Metode pelaksanaan ini sebagai acuan serta pedoman teknis dalam pelaksanaan pekerjaan,
namun pelengkap dari metode pelaksanaan tersebut adalah Time Schedule, sebagai alat
pengendalian terhadap waktu dan realisasi pekerjaan.

Demikian metode pelaksanaan ini, sebagai ilustrasi dan disini mungkin masih ada
kekurangan namun diharapkan dapat mengikuti pengalaman yang ada untuk mendapatkan
hasil yang lebih baik.

Kutai Kartanegara, 27 Desember 2016

Hal :18

Anda mungkin juga menyukai