Anda di halaman 1dari 4

TIPE TELUR DAN PEMBELAHANNYA PADA KATAK

1. Tipe Telur pada Katak


Selama masa perkembangan di dalam ovarium, sel telur akan terus mengalami
penimbunan yolk di dalam ooplasmanya. Hal tersebut bertujuan sebagai cadangan
makanan yang berguna bagi pertumbuhan embrio dikemudian hari. Penyebaran yolk di
dalam ooplasma itu sendiri berbeda-beda, dengan demikian muncul beberapa tipe telur
berdasarkan penyebaran dan jumlah yolk tersebut. (Nuraida, 2014)
Sel telur dapat dibedakan berdasarkan jumlah kuning telurnya (yolk) dan sebaran
kuning telur yang ada di dalam sitoplasma. Katak sendiri memiliki tipe telur telolesital,
dimana terkandung banyak yolk dan penyebarannya tidak merata, seringkali terhimpun di
satu daerah yang disebut daerah vegetatif/ vegetal sehingga kutub anima mengandung
lebih banyak ooplasma/ sitoplasma. Telur katak tidak memiliki cangkang dan membran
telur bersifat lembut sehingga dinamakan telur non cleidoic. Pembungkus atau selubung
telur yang menutupi membran plasma oosit atau ovum merupakan selubung telur tersier,
yang disekresikan oleh saluran telur berupa pembungkus jelly pada katak. (Fadhilah et all,
2015)

Gambar 1. Tipe Telur Telosital

Telur katak memiliki dua kutub, yaitu kutub anima (berpigmen hitam) dan kutub
vegetatif (tidak berpigmen). Telur yang telah difertilisasi akan memunculkan area kelabu
yang berbetuk sabit (grey crescent). Hal ini merupakan akibat penetrasi sperma sehingga
pigmen di tempat yang berlawanan bergeser kea rah masuknya sperma, kurang lebih
sepertiga pigmen, akibatnya pigmen menjadi berkurang dan tampak bagian ini lebih pucat
warnanya. (Kusumawardani, 2015)

Gambar 2. Area Kelabu (grey crescent) pada Telur Katak


Selanjutnya, apabila telah terjadi fertilisasi, maka akan dilanjut pada tahap
pembelahan.

2. Pembelahan pada Telur Katak


Pembelahan telur pada katak merupakan tipe pembelahan holoblastik tidak sempurna
atau holoblastik unequal (Mahfudhoh et all, 2016). Hal ini dikarenakan sel yang
membelah (blastomer) hanya dominan pada satu kutub, sehingga blastomer terbagi
menjadi makromer (dominan) dan mikromer. Periode pembelahan dan blastulasi embrio
katak berlangsung cepat, umumnya berakhir dalam kurang 24 jam. Pada daerah vegetatif
luar, pembelahan terjadi secara lambat, karena di daerah ini banyak mengandung yolk.
Jika pada kutub anima alur pembelahannya 1mm/menit, maka pada kutub vegetatif
melambat menjadi sekitar 0,02-0,03mm/menit. (Fadhilah et all, 2015)
1) Pembelahan pertama merupakan pembelahan telur katak primer dengan tipe
pembelahan holoblastik, yaitu pembelahan menyeluruh dari kutub anima ke kutub
vegetatif. Pembelahan pertama dengan meridional yang arah pembelahannya tepat pada
garis tengah “gray crescen” atau daerah kelabu secara vertikal, sehingga dihasilkan dua
sel blastomer.

Keterangan:
a. Kutub anima
b. Kutub
vegetatif

(I) (II)
Gambar 3. (I) Model Tipe Telur Katak; (II) Pembelahan 1 pada Telur Katak

2) Pembelahan ke-2 ialah pembelahan telur katak sekunder juga merupakan pembelahan
meridional, namun arahnya 90⁰ (tegak lurus) pada bidang pembelahan pertama,
sehingga mengahsilkan empat blastomer.

Gambar 4. Pembelahan 2 pada Telur Katak

3) Pembelahan ke-3 merupakan pembelahan horizontal dan tegak lurus pada bidang
pembelahan satu dan dua, hanya letaknya lebih kea rah kutub anima, sehingga
menghasilkan delapan blastomer yang tidak sama besar, yaitu empat mikromer di
daerah anima dan empat makromer di daerah vegetatif. Dimulai dari pembelahan ke-3
dan seterusnya akan menghasilkan blastomer yang tidak sama besar.

Gambar 5. Pembelahan 3 pada Telur Katak

4) Pembelahan ke-4 merupakan pembelahan yang melewati bidang meridian yang


serentak membagi dua kedelapan sel blastomer tersebut, sehingga terbentuklah 16
balstomer yang terdiri dari 8 mikromer dan 8 makromer.

Gambar 6. Pembelahan 4 pada Telur Katak

5) Pembelahan ke-5 terjadi secara ekuatorial pada bidang atas (secara horizontal) dan di
bawah bidang pembelahan tiga secara serempak, yang pada akhirnya akan terbentuk
balstomer yang terdiri dari 32 sel blastomer. Masing-masing sel mikromer dan
makromer kini terdiri dari dua lapis, di mana lapisan bawah lebih besar dari pada
lapisan atas.

Gambar 7. Pembelahan 5 pada Telur Katak

6) Setelah terjadinya pembelahan, embrio kemudian memasuki tahap blastula, di mana


morula akan memiliki rongga yang letaknya mengarah ke kutub anima yang dinamakan
blastosoel.
Gambar 8. Pembelahan 6 pada Telur Katak

Referensi:

Nuraida, N. (2014). Penuntun Embrio. 11–12. Diakses pada 26 Februari 2022. Tersedia di:
https://www.slideshare.net/niningnuraida1/penuntun-embrio-46872408

Kusumawardani, W. (2015). Laporan Resmi Praktikum Embriologi Hewan “Perkembangan


Embrio Katak.” Pendidikan Biologi, Universitas Sebelas Maret. Diakses pada 26
Februari 2022. Tersedia di: https://www.academia.edu/12117002/praktikum

Mahfudhoh, A., Jannah, A. M., Suryanitha, A. A., & Rahmawati, I. (2016). Struktur
Perkembangan Hewan 2 Perkembangan Embrio Katak. Jurusan Biologi Universitas
Negeri Malang. Diakses pada 16 Februari 2022. Tersedia di:
http://biologi.fmipa.um.ac.id/?page_id=1143

Fadhilah, N., Qori, R., Nur, S., & Ikhtiar, T. (2015). Perkembangan Embrio Katak. Jurusan
Biologi Universitas Negeri Malang. Diakses pada 26 Februari 2022. Tersedia di:
https://pdfcoffee.com/sphmakalah-perkembangan-embrio-katak-pdf-free.html

Anda mungkin juga menyukai