Anda di halaman 1dari 20

TUGAS BESAR 2

CRISIS AND REPUTATION MANAGEMENT


Semester Ganjil 2020/2021

Strategi PT Astra International Tbk.


Menghadapi Krisis Pandemi Covid-19

Oleh:

Nama Mahasiswa : Alexander Carolus Suban


NIM : 55219120006

Universitas Mercu Buana Jakarta


Fakultas Pascasarjana
Program Studi Magister Ilmu Komunikasi
2020
BAB I

LATAR BELAKANG PERUSAHAAN

Sejarah PT Astra International Tbk

PT. Astra International Incorporated pertama kali didirikan pada 20 Februari 1957 oleh
William Soerjadjaja dan adiknya Tjia Tie.

Dalam buku Man of Honor yang ditulis Teguh Sri Pambudi dkk, di sebuah kantor di Jalan
Sabang No. 36A, Jakarta Pusat, menjadi cikal bakal Grup Astra.

Astra International Inc. menjalankan usahanya dengan melakukan perdagangan sebagai


distributor dan importir limun, makanan kaleng, bahan bangunan, peralatan listrik, dan alat-
alat kantor.

Tak hanya barang-barang dari luar negeri, Astra juga menjadi distributor barang-barang
lokal.

Seiring berkembangnya perekonomian, Astra kemudian menjadi pemasok berbagai


kebutuhan proyek pemerintah, bahan bangunan, alat berat, dan mobil.

Hingga di tahun 1969 PT Astra International Inc mengakuisi pabrik Mobil PT Gaya Motor.

Lalu Astra menjalin kerja sama dengan perusahaan Jepang, Toyota untuk memproduksi
mobil di Sunter, Jakarta Utara.

Bisnis Astra kemudian berkembang menjadi importir berbagai merek mobil seperti Daihatsu,
BMW, Peugeot dan sepeda motor Honda.

Berbagai macam kendaraan berat seperti merek Komatsu dan peralatan kantor Xerox menjadi
lini bisnis Astra.

Astra International Melantai di Bursa Efek Jakarta

Sejak tanggal 4 April 1990, perusahaan ini tercatat di Bursa Efek Jakarta dan mengubah
nama perseroan menjadi PT Astra International Tbk.

Bismis perusahaan yang tercatat di Bursa Efek Jakarta dengan nama ASII ini terus
melebarkan sayap bisnisnya, dari usaha otomotif, jasa keuangan, peralatan kantor, jalan tol
dan properti.
Filosofi Perusahaan

Dalam menjalankan usahanya, Manajemen Astra memiliki filosofi yang harus selalu
dijalankan oleh insan Astra yaitu Catur Dharma.

Catur Dharma adalah :

1. Menjadi milik yang bermanfaat bagi Bangsa dan Negara.

2. Memberikan pelayanan yang terbaik kepada pelanggan.

3. Saling menghargai dan membina kerja sama.

4. Berusaha mencapai yang terbaik.

Visi dan Misi PT Astra International Tbk

Sementara itu PT Astra International Tbk memiliki visi sebagai berikut

1. Menjadi salah satu perusahaan terbaik di bidang manajemen di kawasan Asia

Pasifik dengan penekanan pada pembangunan kompetensi melalui

pengembangan sumber daya manusia, struktur keuangan yang solid, kepuasan

pelanggan dan efisiensi.

2. Menjadi perusahaan yang memiliki tanggung jawab sosial serta ramah

lingkungan.

Dalam menjalankan visinya itu, PT Astra International Tbk memiliki misi sebagai berikut :

Sejahtera bersama dengan memberikan nilai terbaik kepada stakeholder kami.

Corporate Communication Division

Lembaga PT Astra International Tbk adalah perusahaan yang memayungi berbagai


kelompok usaha di perusahaan tersebut.

Sementara itu, dalam lembaga tersebut terdapat Divisi Corporate Communication yang
berada di bawah lembaga CEO PT Astra International Tbk.

Divisi Corcomm ini bertugas menyelenggarakan berbagai kegiatan relasi komunikassi


dengan perusahaan yaitu internal grup Astra, media massa yang memberitakan berbagai
kegiatan, berhubungan dengan lembaga pemerintahan dan terkait brand relation Astra.
Adapun struktur lembaga Divisi Corporate Communication adalah sebagai berikut :

1.Internal Relation

Internal Relation bertugas untuk dalah membuat konsep, menyusun program, dan
bertanggung jawab dalam pelaksanaan aktivitas Internal Relations, antara lain

 Publikasi internal dan perpustakaan PT Astra International Tbk


 Koordinasi dan kegiatan-kegiatan anak perusahaan Astra dan Yayasan di bidang
public relation
 Koordinasi dan menangani kasus dan krisis yang terjadi di internal perusahaan.
 Koordinasi, komunikasi data, dan sinergi anak perusahaan Grup Astra di seluruh
Indonesia.
 Menyusun, mengevaluasi, dan memonitor budget public relation
 Evaluasi informasi kondisi terkini yang dimuat di media massa.
 Penulisan pidato

2. Media Relation

Media Relation sebagai Public Relation bertugas membina hubungan dengan media massa
baik cetak maupun elektronik. Tugas bagian ini antara lain :

 Update data media seperti membina hubungan dengan kontak person media, ulang
tahun media massa dan hal lain terkait hubungan dengan media massa.
 Membuat siaran pers
 Menyelenggarakan jumpa pers
 Memonitor pemberitaan media terkait kegiatan PT Astra International Tbk
 Mengukur Return on Investmen atas pemberitaan

3. Government Relation

Bagian Government Relations adalah memberi masukan agar kegiatan PT Astra International
Tbk selalu menyesuaikan kegiatan usahanya dengan peraturan pemerintah. Bagian ini juga
membina hubungan dengan pemerintahan yang terkait dengan usaha PT Astra International
Tbk.
Bahkan bagian ini mendorong peran aktif perusahaan dalam memberikan masukan kepada
pemerintah daerah dan pusat agar kebijakan pemerintah yang dibuat dapat saling
menguntungkan kedua belah pihak dan tidak merugikan salah satu pihak.

3. Brand Relation

Bagian ini bertanggung jawab untuk membangun brand perusahaan melalui berbagai
kegiatan promosi dengan berbagai saluran serta membina hubungan dengan komunitas-
komunitas yang berkaitan dengan usaha perusahaan.
BAB II

STAKE HOLDER PERUSAHAAN

Dari hasil pemantauan kami melalui situs www.astra.co.id stake holder PT Astra
International Tbk memiliki dapat dikelompokkan sebagai berikut.

Stake Holder Internal

1. Dewan Komisaris

Lembaga ini menjalankan fungsi pengawasan atas jalannya perusahaan yang dikelola oleh
eksekutif perusahaan.

Tugas-tugas Dewan Komisaris meliputi, antara lain:

a. Memberikan tanggapan dan rekomendasi atas rencana kerja tahunan

Perseroan yang diajukan Direksi;

b. Melakukan pengawasan atas pelaksanaan prinsip-prinsip Good Corporate

Governance dalam kegiatan-kegiatan usaha Perseroan;

c. Melakukan pengawasan dan memberikan nasihat kepada Direksi mengenai

risiko bisnis Perseroan dan upaya-upaya manajemen dalam menerapkan

pengendalian internal;

d. Melakukan pengawasan dan memberikan nasihat kepada Direksi dalam

penyusunan dan pengungkapan laporan keuangan berkala;

e. Mempertimbangkan keputusan Direksi yang memerlukan persetujuan

Dewan Komisaris berdasarkan Anggaran Dasar;

f. Memberikan laporan mengenai pelaksanaan tugas pengawasan dan

pemberian nasihat yang dilakukannya dalam laporan tahunan serta

menelaah dan menyetujui laporan tahunan tersebut;

g. Melaksanakan fungsi nominasi dan remunerasi;

h. Dalam keadaan tertentu, menyelenggarakan RUPS Tahunan dan RUPS Luar


Biasa sesuai dengan Anggaran Dasar Perseroan dan peraturan perundangan

yang terkait.

2. Direksi

Dewan Direksi bertugas dalam menjalankan kepengurusan Perseroan dimana Direksi


berkewajiban memimpin dan mengelola Perseroan untuk kepentingan Perseroan, sesuai
dengan maksud dan tujuan Perseroan, Anggaran Dasar dan peraturan perundangan yang
berlaku serta dengan memperhatikan prinsip-prinsip Good Corporate Governance.

Tugas-tugas Direksi meliputi, antara lain:

a. Menyusun visi, misi, dan nilai-nilai serta rencana strategis Perseroan dalam

bentuk rencana korporasi (corporate plan) dan rencana kerja (work plan);

b. Menetapkan struktur organisasi Perseroan, lengkap dengan rincian tugas

setiap divisi dan unit usaha;

c. Mengendalikan dan mengembangkan sumber daya yang dimiliki Perseroan

secara efektif dan efisien;

d. Membentuk sistem pengendalian internal dan manajemen risiko

Perseroan;

e. Melaksanakan tanggung jawab sosial dan lingkungan Perseroan;

f. Mengelola daftar pemegang saham dan daftar khusus;

g. Menyusun dan menyediakan laporan keuangan berkala dan laporan

tahunan Perseroan;

h. Menyusun dan menyampaikan informasi material kepada publik;

i. Menyelenggarakan RUPS tahunan dan RUPS luar biasa sesuai dengan

Anggaran Dasar Perseroan dan peraturan perundangan yang terkait.

3. Perusahaan-perusahaan yang berada dalam naungan PT Astra International Tbk

4. Seluruh karyawan PT Astra International Tbk


Stakeholder eksternal adalah

a. Konsumen perusahaan

b. Supplier

c. Kalangan pemerintahan terutama di bidang industri terkait

d. Media massa

e. Masyarakat di sekitar lingkungan perusahaan

Ekspektasi Para Stake Holder

1. Komisaris memilki ekspektasi adanya keberlanjutan perusahaan dan adanya


keuntungan perusahaan yang terus berkembang
2. Direksi memilki ekspektasi berjalannya roda perusaahaan untuk melaksaan target
perusahaan. Hal ini antara lain berupa keuntungan yang terus meningkat dan
keberlangsungan organisasi
3. Perusahaan-perusahaan di bawah bendera astra memilki ekspektasi mengembangkan
usahanya dan memberi keuntungan pada perusahaan
4. Karyawan memilki ekspektasi atas keberlangsung perusahaan dan kesejahtaraan yang
terus meningkat
5. Konsumen memiliki ekspektasi tersedianya produk Astra yang sesuai dengan harapan
dan memberi nilai tambah untuk konsumen
6. Supplier memilki ekspektasi keberlangsungan usaha agar kerjasama dan keuntungan
perusahaan pemasok terus meningkat
7. Pemerintah memilki ekspektasi peran perusahaan dalam membayar pajak
8. Media massa memiliki ekspektasi atas informasi yang diinginkan public dan
kerjasama pemasangan iklan
9. Masyarakat di lingkungan perusahaan memiliki harapan bahwa adanya perusahaan di
lingkungan memberi nilai tambah bagi masyarakat yang membuat adanya penyerapan
tenaga kerja dan CSR
BAB III
JENIS KRISIS YANG MEMPENGARUHI PERUSAHAAN

Dalam pembahasan ini saya akan membahas tentang berbagai usaha PT Astra International
Tbk dalam menghadapi krisis Pandemi Covid-19 yang telah melanda dunia.

Ditemukannya Virus Korona di Kota Wuhan menjadi konsumsi berita dunia di akhir Bulan
Desember 2019.

Ternyata perkembangan Covid-19 melanda dunia denga sangat cepat dan menjadi pandemi
sejak awal tahun 2020. Virus ini menyerang bagian pernafasan manusia dan menyebabkan
gangguan pernafasan dan radang paru.

Sejak ditemukannya Pasien 01 pengidap Covid-19 pada Bulan Maret 2020 di Depok,
peningkatan pasien positif Covid-19 terus merangkak naik.

Hingga Minggu 4 Oktober 2020, Satgas Penanganan Covid-19 mencatat sudah 303.498
warga negara Indonesia yang menjadi pasien positif Covid-19.

Akibat adanya pandemi ini terjadi pelambatan ekonomi. Pelambatan ekonomi ini terjadi
karena adanya kebijakan pemerintah pusat dan pemerintah daerah melaksanakan Pembatasan
Sosial Berskala Besar (PSBB) untuk mencegah penularan virus ini.

Aktivitas masyarakat semakin lambat karena banyaknya aktivitas yang dilakukan di rumah,
sementara usaha-usaha konvensional banyak berada di tempat keramaian, seperti pasar dan
mal.
Sementara dalam PSBB, mencegah terjadinya kerumunan dan mengurangi aktivitas
masyarakat menjadi hal yang utama.

Dirilis dalam laman Kompas.com, Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati merevisi
proyeksi pertumbuhan ekonomi pada kuartal III-2020.

Ia mengatakan, pada kuartal III, perekonomian Indonesia kemungkinan akan mengalami


kontraksi minus 2,9 persen hingga minus 1,1 persen.

Sebelumnya, pada kuartal II pertumbuhan ekonomi Indonesia sudah mengalami minus 5,32
persen. Secara keseluruhan, pertumbuhan ekonomi akhir tahun diperkirakan berada pada
kisaran minus 1,7 persen hingga minus 0,6 persen.

Menurut Sri Mulyani, pertumbuhan ekonomi kuartal III dan IV juga akan negatif. Dengan
kondisi ini, tidak menutup untuk terjadinya resesi ekonomi di Indonesia.

Sementara itu dalam dalam wawancara dengan Kompas.com, didapat bahwa PT Astra
International Tbk menyiapkan tiga strategi kunci menghadapi penurunan bisnis kendaraan
bermotor selama Pandemi Covid-19.

Presiden Direktur Astra Internasional Tbk Djony Bunarto Tjondro, mengungkapkan berbagai
langkah strategis perusahaan untuk menghadapi krisis ini, seperti dirilis Kompas.com, Selasa
(16/6/2020).

1. Disiplin Pengelolaan Finansial

Dalam menghadapi krisis pandemic ini, Astra sangat disiplin dalam pengelolaan finansial.

Strategi ini mengharuskan perusahaan untuk melakukan efisiensi seperti menyesuaikan


penggunaan belanja modal atau capital expenditure.

Menurut Djony Bunarto Tjondro, pada saat lingkungan bisnis cenderung menurun seperti
saat ini, perseroan melihat kembali prioritas perseroan dan belanja modalnya.

Pengeluaran yang tidak perlu, ditekan dan cash flow dijaga ketat.

2. Efisiensi Biaya produksi

Untuk menjaga bisnis Astra Grup, manajemen tetap mempertahankan strategi efisiensi biaya
produksi.

Adanya keunggulan operasional yang sudah dibangun sejak lama menjadi salah satu
keuntungan kompetitif perusahaan.

Dengan demikian perusahaan harus menjaga keberlangsungan perusahaan dengan


mempertahankan bisnis unit tetap berjalan dengan efisien.

Untuk mencapai hal tersebut, CEO Astra menekankan likuiditas dan arus kas harus selalu
dijaga, baik di Astra Internasional maupun di bisnis unit.
Data enjualan kendaraan Grup Astra pada periode Mei 2020 mengalami koreksi cukup
signifikan seiring dengan pelemahan penjualan nasional hingga 95 persen.

Grup Astra yang menanungi merek Toyota, Daihatsu, Isuzu, UD Truck, dan Peugeot hanya
mampu mencetak angka penjualan total sebanyak 1.102 unit dengan pangsa pasar 31 persen.

Suber Grafis : KataData

3. Selalu Melihat Peluang

Di tengah kelesuan perekonomian yang terus melanda dunia usaha, Presiden Direktur PT
Astra International Tbk menekankan agar perseroan tidak larut dalam kelesuan ini.

Para eksekutif Astra aselalu mengembangkan inovasinya dalam melihat peluang di tengah
perubahan pola hidup masyarakat selama Pandemi Covid-19.
BAB IV

ANALISA SWOT PT ASTRA INTERNATIONAL TBK

DI TENGAH PANDEMI COVID-19

Dalam menghadapi krisis Pandemi Covid-19 PT Astra International telah melakukan


berbagai usaha untuk tetap bertahan.

Dalam bab ini saya akan menganalisa Strenght atau kekuatan, Weakness atau kelemahan,
Opportunity atau peluang dan Threat atau ancaman yang dihadapi PT Astra International Tbk
di tengah krisis yang melanda dunia.

Streght

 Reputasi baik perusahaan sejak 60 tahun lalu


 Banyaknya unit usaha yang sudah memberikan keuntungan yang besar
 Perusahaan publik tercatat di bursa saham
 Modal perusahaan yang besar secara finansial dan alat produksi
 Filosofi perusahaan Catur Dharma
 Produk Astra berkelas dan berkualitas

Weakness

 Perusahaan yang banyak membuat rentang kendali semakin besar


 Harga dan jasa produk Astra lebih tinggi disbanding perusahaan lainnya

Opportunity

 Adanya Pandemi Covid-19 membuat peluang dunia usaha berbasis online semakin
besar
 Perubahan perilaku masyarakat selama Pandemi
 Perusahaan Start Up sudah banyak bermunculan namun tak punya modal besar
 Di tengah pandemi orang lebih suka naik kendaraan pribadi

Threat

 Lama berlangsungnya pandemic Covid-19 belum bisa diprediksi


 Pintu masuk terhadap investasi asing semakin terbuka lebar
BAB V

MEDIA MONITORING ATAS PERUSAHAAN

Dalam berbagai pemberitaan yang terkait dengan PT Astra International Tbk, dapat
ditangkap nada positif dari berbagai media yang dianalisa oleh penulis.

Di tengah terjadinya krisis yang terjadi selama pandemi, perusahaan tidak hanya memikirkan
bagaimana mempertahankan keberlangsungan anak usahanya, tapi juga terus melaksanakan
kegiatan yang berguna bagi masyarakat.

Melalui berbagai anak usaha PT Astra International, perusahaan tetap menjalankan perannya
dengan menebar CSR kepada masyarakat.

Berikut ini adalah beberapa contoh pemberitaan media dalam kiat PT Astra International
TBK dalam menghadapi krisis.
 https://otomotif.kompas.com/read/2020/06/17/072200615/strategi-astra-selamatkan-
sektor-otomotif-di-tengah-pandemi
 https://finance.detik.com/bursa-dan-valas/d-5055378/jurus-astra-tetap-kinclong-di-
tengah-pandemi-corona
 https://katadata.co.id/ekarina/finansial/5ee87496aa079/strategi-djony-bunarto-pimpin-
bisnis-astra-di-tengah-pandemi-corona
Dalam berbagai pemberitaan yang saya ambil sebagai contoh di atas, para penulis berita
mengambil nada positif terkait kiat-kiat manajemen Astra menghadapi pandemic.
Hal ini tentu sangat berpengaruh terhadap persepsi pemegang saham atau investor terhadap
kinerja perusahaan.

Sementara itu di tengah krisis ini, Grup Astra tetap memberikan bantuan dalam
pemberdayaan masyarakat menghadapi krisis.
Berikut adalah beberapa contoh pemberitaan bantuan grup Astra kepada masyarakat
 https://www.gaikindo.or.id/astra-international-sumbangkan-rp-63-miliar-untuk-
mengatasi-pandemi/
 https://www.liputan6.com/otomotif/read/4210387/astra-grup-gelontorkan-bantuan-
puluhan-miliar-untuk-hadapi-penyebaran-corona-covid-19
 https://republikjatim.com/baca/ydba-serahkan-bantuan-mobil-praktik-bengkel-bagi-
hbba-jatim

Dari berbagai pembicaraan yang bernada positif ini menandakan keberhasilan Divisi
Corporate Communication PT Astra International Tbj untuk terus menebar kabar baik di
tengah masyarakat dan membuat citra baik memupuk reputasi perusahaan.
BAB VI

ANALISA COLABORATIVE LEADERSHIP

Dari berbagai ulasan yang telah penulis sampaikan dalam lembar-lembar bab yang di atas
dapat kami lihat bahwa dalam menghadapi krisis di tengah Pandemi Covid-19, manajemen
PT Astra International Tbk dan para personel di Divisi Corporate Communication telah
menjalankan peran-perannya dalam meberi pemberitaan yang baik atas berbagai usaha
perusahaan menghadapi krisis.

Hal ini dapat kita lihat dari rutinnya pemberitaan terus dirilis oleh Divisi Corcom kepada
media untuk menjelaskan langkah-langkah perusahaan.

Menurut catatan penulis, berbagai kegiatan jumpa pers dilaksanakan dengan melakukan
pertemuan jumpa pers rutin secara virtual dan mengirimkan siaran pers.

Adapun saran-saran yang dapat kami sampaikan adalah

 Perlunya perusahaan, khususnya Divisi Corporate Communication menjaga hubungan


yang baik dengan stake holder, terutama yang terkait dengan public karena Astra
adalah perusahaan public.
 Perusahaan selalu melihat peluang di tengah terjadinya perubahan perilaku
masyarakat.
Bab VII

PERENCANAAN REPUTASI ORGANISASI

Pandemi Covid-19 membuat pola kerja organisasi berubah sebagai tuntutan perilaku
kehidupan baru yang dengan protokol kesehatan.

Adanya perubahan ini membuat pola kerja organisasi berubah. Yang tadinya setiap unit di
perusahaan sudah membuat program-program kerja untuk menunjang pencapaian target dan
tujuan unit menjadikan setiap unit usaha melakukan penyusunan ulang program kerja.

Sebagai praktisi komunikasi dalam perusahaan, berikut ini adalah berbagai program untuk
melaksanakan kegiatan perusahaan di tengah krisis.

A. TUJUAN DAN KPI PROGRAM KOMUNIKASI KRISIS

Tujuan Program Komunikasi Krisis adalah untuk memastikan pelaksanaan program


kerja perusahaan dapat terus berjalan untuk mencapai target.

Untuk melaksanakan kegiatan tersebut perlu dibuat KPI sebagai berikut :

 Memastikan setiap karyawan mendapatkan pengetahuan tentang Pandemi Covid-19


 Mempublikasikan protocol kesehata 3M bagi seitap karyawan dari berbagai jajaran
 Melaksanakan jumpa pers rutin dengan protocol kesehatan
 Pelaksaan gathering unit usaha tetap berjalan dengan protocol kesehatan

B. STAKEHOLDER DALAM KEGIATAN PENANGANAN KRISIS

 Jajaran Pimpinan. Pemilihan jajaran pimpinan dalam kegiatan penanganan krisis


adalah untuk mendiskusikan dan memastikan berbagai hal utama yang ingin dicapai
oleh pimpinan. Sementara itu jajara divisi komunikasi memberikan panduan-panduan
jenis kegiatan dan muatan komunikasi apa yang perlu disusun
 Karyawan. Sementara itu untuk jajaran karyawan, Divisi Komunikasi merancang
kegiatan dan prosedur tetap yang harus dilakukan di masa krisis Pandemi Covid-19.
Divisi Komunikasi akan menyusun berbagai kegiatan dan bentuk-bentuk komunikasi
untuk mmenyampaikan informasi tersebut
 Para wartawan yang menjadi relasi perusahaan. Dalam kegiatan ini Divisi
Komunikasi memastikan agar kegiatan penyampaian informasi kinerja perusahaan
tetap berlangsung agar reputasi perusahaan di tengah masyarakat tetap terjaga.
 Pemerintahan Setempat. Untuk stakeholder ini, divisi komunikasi memastikan agar
hubungan tetap terjalin agar jalannya roda perusahaan tidak terhambat dengan
pelanggaran-pelanggaran prosedur kerja sesuai protap kesehatan.
C. PROGRAM KOMUNIKASI

Untuk menjaga reputasi sebagai perusahaan public, Divisi Komunikasi menitik


beratkan terjalinnya komunikasi perusahaan kepada public. Oleh karena ini kegiatan
tahunan dengan melibatkan karyawan

“Genba Bisnis Unit dan Nasional Grup Astra 2020”

Genba Bisnis Unit & Nasional Grup Astra 2020 diselenggarakan di tegah Pandemi global
COVID-19. Kegiatan diikuti seluruh unit bisnis Grup Astra secara nasional ini berlangsung
dalam format pertemuan virtual secara digital.

Agenda Genba :

 Menyosialisasikan hasil Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) Astra,


 Pembahasan kinerja Astra sampai di kuartal 1 Tahun 2020
 Strategi Grup Astra dalam menghadapi perekonomian hingga akhir tahun nanti.

RUPST telah membahas dan menyetujui beberapa hal, yaitu laporan tahunan 2019,
menggunaan laba bersih konsolidasian Perseroan 2019, dan perubahan susunan direksi dan
dewan komisaris

Jumlah Peserta : 4.100 peserta dari seluruh unit bisnis Astra.

PIC : Chief of Corporate Affairs Astra Riza Deliansyah. S

Spoke Person : Presiden Direktur Astra Djony Bunarto Tjondro

Biaya : Tidak ada karena kegiatan dilakukan diselenggarakan secara virtual dengan
peralatan yang sudah menjadi alat kerja.
Materi Siaran Pers

Dua kata yang diucapkan oleh Presiden Direktur PT Astra International Tbk Presiden
Direktur Astra Djony Bunarto Tjondro saat membuka Genba Bisnis Unit dan Genba Nasional
President Letter 2020.

Genba kali ini istimewa sekali karena untuk pertama kalinya dilaksanakan di di tengah
Pandemi Covid-19 melalui virtual.

Menara Astra. “Akhirnya Astra International memiliki gedung kantor sendiri,” ujar Prijono.
Catur Dharma Hall dipadati oleh peserta Genba Bisnis Unit yang berasal dari Jabodetabek
dan peserta Genba Nasional yang berasal dari seluruh Indonesia pada 20 dan 21 November.

Genba yang merupakan forum untuk manajemen Astra berbagi informasi dan arahan untuk
seluruh bisnis unit ini dibuka dengan menyanyikan Mars Astra dan lagu Bagimu Negeri.

Kemudian Presiden Direktur PT Astra International Tbk Prijono Sugiarto bersama Direksi
dan Chief Astra International menaiki panggung dan memberikan penjelasan mengenai
performa Astra hingga kuartal ketiga, isi president letter serta keadaan ekonomi di Indonesia
maupun global Dalam kesempatan ini,

Presiden Direktur mewakili manajemen, mengucapkan terima kasih dan penghargaan tulus
kepada Insan Astra atas dedikasi dan kerja keras hingga dapat meraih pencapaian yang cukup
baik.

Usai pemaparan oleh Presiden Direktur Astra International, acara dilanjutkan dengan diskusi
Direksi Astra International dengan peserta Genba yang dipandu oleh Chief of Corporate
Communications, Social Responsibility; Security PT Astra International Tbk Pongki
Pamungkas. Sesi diskusi yang dibagi dalam tiga sesi pun berjalan hangat dan diselingi tawa
karena

humor-humor segar yang dilontarkan oleh Pongki Pamungkas. Berbeda dengan Genba Bisnis
Unit, pada Genba Nasional yang dihadiri oleh para kepala cabang Grup Astra dari Tangerang,
Bekasi, Sumatera, Jawa Barat, Banten, Daerah Istimewa Yogyakarta, Jawa Tengah, Jawa
Timur, Bali, Kalimantan, Sulawesi, Nusa Tenggara Barat dan Papua, dilaksanakan
pengangkatan Ketua Koordinator Wilayah (Korwil) Grup Astra. Manajemen berharap ketua
coordinator wilayah beserta pengurus dapat terus membawa Astra menjadi yang terdepan dan
melakukan sinergi sesama Grup Astra dengan baik.

Forum Korwil

Sebagai wadah untuk saling bertukar informasi, Forum Koordinator Wilayah Grup Astra
diadakan setelah Genba Nasional. Selain dihadiri oleh 23 orang Ketua Korwil Grup Astra dan
perwakilannya, acara ini dihadiri juga oleh Chief Of Corporate Human Capital Development
PT Astra International Tbk Aloysius Budi Santoso, Head of Public Relations Division PT
Astra International Tbk Yulian Warman, Head of Environtment; Social Responsibility
Division PT Astra International Tbk Riza Deliansyah Head of Security Division PT Astra
International Tbk Karim Suwandono serta Deputy Head of Public Relations Division PT
Astra International Tbk Boy Kelana Soebroto. Sambutan dari Chief of Corporate Human
Capital Development Astra International menjadi pembuka acara, dilanjutkan dengan
perkenalan seluruh Ketua Korwil Grup Astra dan perwakilannya. Pada sesi sharing, Team
Leader Environment; Social Responsibility Astra International Diah Suran menyampaikan
paparan mengenai Kampung Berseri Astra (KBA), kemudian sharing tentang Corporate
Communications disampaikan oleh Deputy Head of Public Relations Division PT Astra
International Tbk Boy Kelana Soebroto. Usai sesi diskusi, acara ditutup dengan presentasi
oleh Ketua Korwil Grup Astra Surabaya Yulianto yang menyampaikan update mengenai
aktivitas serta kegiatan Grup Astra Wilayah Surabaya.

Terimakasih.
BAB VIII
KAJIAN DAN REKOMENDASI PENGELOLAAN PROGRAM KOMUNIKASI KRISIS

PT Astra International Tbk sebagai perusahaan public terus melaksanakan roda operasi
perusaan untuk mencapai tujuan organisasinya.

Dalam menjalankan usaha PT Astra International Tbk telah menjalankan kedisiplinan dalam
hal pengelolaan finansial.

Dalam hal ini, ASII telah merevisi alokasi belanja modal untuk tahun ini.

Sementara itu berbagai kegiatan-kegiatan komunikasi dan CSR terus dilakukan untuk
menjalin hubungan yang baik terhadap stakeholder.

Sebagai perusahaan public, saya menyarankan agar praktisi komunikasi di PT Astra


International Tbk tetap secara rutin melakukan jumpa pers kepada wartawan agar,s ega
informasi baik tentang kinerja perusahaan dapat terkomunikasikan kepada masyarakat.
Referensi

 Man of Honour, Teguh Sri Pambudi, Harmanto Edy Djatmiko, 2012


 Astra on Becoming Pride of Nation, Yakub Liman, 2017
 www.astra.co.id/
 Kompas.com dengan judul "Indonesia Bersiap Alami Resesi Ekonomi, Ini
Dampaknya bagi Masyarakat"
 Kompas.com dengan judul "Strategi Astra Selamatkan Sektor Otomotif di Tengah
Pandemi"
 Astramagz Juli 2020

Anda mungkin juga menyukai