Anda di halaman 1dari 12

ISSN : 2406-7415

e-ISSN : 2655-9919
JURNAL AKUNTANSI DAN BISNIS KRISNADWIPAYANA
Vol. 7 No. 1 (Januari - April) 2020
DOI: http://dx.doi.org/10.35137/jabk.v7i1.377

ANALISIS PIUTANG TIDAK TERTAGIH DAN UTANG TIDAK TERBAYAR


TERHADAP ARUS KAS OPERASIONAL PADA CV CIPTA KARYA HARMONY

Cisa Dena Putri 1


1
Fakultas Ekonomi Universitas Krisnadwipayana
Kampus Unkris Jatiwaringin
Email : denacisa@gmail.com

Esti Damayanti 2
2
Fakultas Ekonomi Universitas Krisnadwipayana
Kampus Unkris Jatiwaringin
Email : estidamayanti1678@gmail.com

ABSTRACT
Operational cash flow is a factor of the company's survival, so that positive cash
flow is needed to support the company's activities. Factors that can affect
operational cash flow are receipts from accounts receivable and debt payments.
The purpose of this study is to analyze uncollectible receivables and unpaid debts
to operational cash flow on CV Cipta Karya Harmony. This research method
uses descriptive qualitative analysis which analyzes data by describing or
describing data that has been collected and the results of this study indicate that
uncollectible receivables and unpaid debt affect the company's operating cash
flow.
Keywords : Non-collectible assets, Non-payment of Debt, Cash Flow

PENDAHULUAN Terdapat banyak faktor yang bisa


Untuk menjaga kesinambungan memengaruhi arus kas operasional
hidup perusahaan dalam jangka yang perusahaan, salah satunya adalah piutang
panjang, arus kas operasi adalah hal yang tidak tertagih. Piutang tidak tertagih
harus diperhatikan dan diperhitungkan merupakan kondisi dimana debitur belum
oleh perusahaan, untuk itu perusahaan membayar utang kepada perusahaan.
harus memperoleh arus kas yang positif Piutang terjadi ketika perusahaan menjual
dari kegiatan operasi. Karena jika arus kas produknya secara kredit. Proses
perusahaan menghasilkan jumlah yang penagihan piutang agar menjadi kas bagi
negatif, maka perusahaan tidak akan perusahaan, dibutuhkan prosedur yang
mampu meningkatkan kas dari sumber baik sehingga seluruh piutang perusahaan
lain, sebab arus kas bersih dari aktivitas dapat ditagih. Apabila perusahaan tidak
operasi merupakan ukuran utama berhasil dalam melakukan penagihan
likuiditas. Keberhasilan perusahaan dalam piutang dan piutang memiliki jumlah yang
menjalankan bisnisnya hanya dapat besar, maka hal ini akan mengurangi
diperoleh dengan pengelolaan keuangan bentuk piutang yang dapat ditagih dan
perusahaan yang baik, khususnya perusahaan akan mengalami kerugian.
pengelolaan arus kas sehingga modal Selain piutang tidak tertagih, faktor
yang dimiliki oleh perusahaan dapat lain yang dapat berpengaruh terhadap arus
berfungsi dengan baik. kas operasional adalah utang tidak
terbayar. Suatu perusahaan ada kalanya
ISSN : 2406-7415
e-ISSN : 2655-9919
JURNAL AKUNTANSI DAN BISNIS KRISNADWIPAYANA
Vol. 7 No. 1 (Januari - April) 2020
DOI: http://dx.doi.org/10.35137/jabk.v7i1.377

akan melakukan pembelian secara kredit. Pengelolaan utang yang kurang baik pada
Dengan demikian, perusahaan akan CV Cipta Karya Harmony ditunjukkan
memiliki utang yang nantinya harus dengan besarnya utang yang belum
dibayar kepada supplier atau perusahaan terbayar, sebagaimana disajikan dalam
lain sesuai dengan jatuh tempo utang. tabel berikut :
Pembelian kredit akan menyebabkan Tabel 2. Utang Tidak Terbayar Tahun
perusahaan tidak melakukan pengeluaran 2016-2018
kas, dan berpengaruh bagi perputaran kas 31 Desember 31 Desember 31 Desember
Keterangan
2016 2017 2018
perusahaan yang akan memengaruhi
Utang belum
efektivitas arus kas. terbayar 2.462.905.000 1.244.720.000 2.571.055.000
CV Cipta Karya Harmony adalah Sumber : CV Cipta Karya Harmony, 2018
perusahaan jasa transportasi dengan nama
brand Check Cargo yang memberikan Pengelolaan pembayaran utang
pelayanan pengiriman barang ke seluruh perusahaan perlu dikontol dengan baik
Indonesia melalui darat, laut, maupun agar tidak terjadi penumpukan utang yang
udara. Dalam menjalankan usahanya, terlalu besar. Namun jika kas masuk dari
perusahaan memiliki kebijakan penagihan piutang terhambat tentunya
memberikan penjualan secara kredit perusahaan akan mengalami kesulitan
kepada pelanggan. Meningkatnya dalam mengalokasikan dana untuk
aktivitas penjualan kredit pada perusahaan pembayaran utang. Dengan kondisi
mengakibatkan piutang perusahaan seperti ini, CV Cipta Karya Harmony
semakin meningkat. Dengan kondisi perlu meningkatkan kinerja
seperti ini,pengendalian piutang yang perusahaannya dalam mengelola arus kas
kurang baik akan mengakibatkan masuk dan keluar.Berdasarkan latar
terhambatnya kas masuk. Pengendalian belakang diatas, penulis tertarik untuk
piutang yang kurang baik pada CV Cipta menganalisis piutang tak tertagih dan
Karya Harmony ditunjukkan dengan utang tak terbayar yang terjadi di CV
besarnya piutang tidak tertagih Cipta Karya Harmony dalam kaitannya
sebagaimana disajikan dalam tabel berikut dengan arus kas perusahaan.
:
Tabel 1. Piutang Tidak Tertagih Tahun Piutang Tidak Tertagih
2016-2018
Keterangan
31 Desember 31 Desember 31 Desember Perusahaan akan mendapatkan lebih
2016 2017 2018 banyak keuntungan dari penjualan kredit
Piutang belum
1.626.535.000 1.225.425.000 1.951.842.000 karena penjualan kredit akan menarik
tertagih lebih banyak pelanggan dan
Sumber : CV Cipta Karya Harmony, 2018
meningkatkan jumlah penjualan. Di sisi
lain, penjualan kredit sering menimbulkan
Berdasarkan tabel diatas, pada tahun kerugian jika pelanggan tidak dapat
2018 piutang tidak tertagih meningkat memenuhi kewajiban dalam melunasi
dari dua tahun sebelumnya. Terhambatnya tagihannya. Ketika perusahaan menjual
kas masuk ke perusahaan akan secara kredit, sebagian dari piutang
mengganggu kondisi arus kas pada biasanya akan sulit bahkan tidak dapat
perusahaan dalam pengelolaan kas yang ditagih. Hal ini merupakan risiko yang
akan digunakan untuk pengeluaran, salah harus diterima perusahaan yang
satunya untuk pembayaran utang. memberikan kebijakan kredit. Kendati
ISSN : 2406-7415
e-ISSN : 2655-9919
JURNAL AKUNTANSI DAN BISNIS KRISNADWIPAYANA
Vol. 7 No. 1 (Januari - April) 2020
DOI: http://dx.doi.org/10.35137/jabk.v7i1.377

perusahaan sudah melakukan evaluasi perusahaan mendeteksi timbulnya piutang


terhadap pelanggan dan telah melakukan macet termasuk mendeteksi arah
prosedur penangguhan yang efektif . perkembangan arus kas pengguna jasa
Bahkan, masih ada beberapa pelanggan atau debitur lama.
yang tidak bisa memenuhi kewajibannya. Faktor Eksternal, yaitu :a. Memburuknya
Biaya operasi dari piutang yang tidak kondisi ekonomi perusahaan yang
tertagih disebut sebagai kerugian dari disebabkan oleh memburuknya kondisi
piutang. ekonomi secara menyeluruh dan area
Pelanggan yang tidak dapat bisnis di mana perusahaan beroperasi;
membayarkan kewajibannya disebabkan b.Terjadi kesalahan proses dalam
oleh berbagai alasan, seperti pailit atau mengelola usaha atau bisnis perusahaan
bangkrut, karakter dari pelanggan, force yang disebabkan kurangnya pengalaman
major dan lain sebagainya. Semakin dalam mengelola bisnis yang ditangani;
banyak perusahaan memberikan penjualan c.Masalah keluarga seperti perceraian,
kredit, semakin besar risiko piutang yang kematian, penyakit yang berkepanjangan,
tidak dibayar. Horngren et al (2016:314) pemborosan dana oleh satu atau lebih
menyatakan apabila perusahaan tidak anggota keluarga debitur; d.Kegagalan
sanggup mengumpulkan piutang dari debitur pada usaha debitur atau
pelanggan dan menyebabkan biaya, perusahaan debitur yang
disebut dengan beban kerugian piutang. lain;e.Munculnya kejadian di luar
Sedangkan menurut Reeve (2015: 417) kekuasaan debitur, seperti bencana alam,
yang diterjemahkan oleh Sam Setya perang dan lain sebagainya;f.Tabiat
menyatakan bahwa piutang yang tidak debitur yang buruk (yang awalnya
tertagih karena kegiatan penjualan kredit bermaksud tidak membayar kembali
merupakan piutang yang tidak terbayar piutang).
oleh konsumen dan menyebabkan
kerugian bagi kreditor. Kebijakan Utang

Faktor-faktor Piutang Tidak Tertagih Kebijakan dalam mengambil utang


merupakan salah satu pembiayaan bagi
Menurut Rivai, dkk (2013:238-239) perusahaan berasal dari pihak luar.
piutang tidak tertagih bisa terjadi oleh dua Menurut Geedipalli et a (2009)
faktor yaitu : menyatakan bahwa, Pembiayaan utang
Faktor Internal diantaranya : a. Kelalaian merupakan pendanaan dalam tempo
dari kreditor menaati kesepakatan tertentu dengan kewajiban untuk
pemberian piutang yang sudah melakukan pembayaran di waktu tertentu
ditegaskan;b. Pihak kreditor terlalu mudah sesuai kesepakan yang telah di setujui
memberikan utang yang disebabkan tidak dimasa yang akan datang.
ada patokan yang jelas tentang standar Ketidakberhasilan perusahaan membayar
kekayaan; c.Konsentrasi piutang ke utangnya dapat membuat hilangnya
sekelompok pengguna jasa atau bisnis kontrol perusahaan dan kebangkrutan.
berisiko tinggi; d.Kurang mencukupi staf Utang adalah salah satu dari komponen
bagian penagihan piutang dan eksekutif; rotasi modal bersama dengan penetapan
e. Kurangnya pelatihan dan pengawasan kebijakan utang. Perusahaan dilihat
dari direksi kepada para staf bagian mempunyai risiko jika memiliki jumlah
piutang dan eksekutif;f. Lemahnya struktur modal yang banyak dalam utang.
ISSN : 2406-7415
e-ISSN : 2655-9919
JURNAL AKUNTANSI DAN BISNIS KRISNADWIPAYANA
Vol. 7 No. 1 (Januari - April) 2020
DOI: http://dx.doi.org/10.35137/jabk.v7i1.377

Sedangkan jika perusahaan menggunakan pelanggan, serta para pemasok. Aset lain
sedikit atau tidak memiliki utang, yang dimiliki perusahaan juga akan
perusahaan mungkin tidak dapat dilikuidasi dengan nilai yang lebih rendah
memperoleh tambahan modal dari luar dari pada nilai wajarnya apabila
untuk meningkatkan bisnis perusahaan. perusahaan melakukan kegiatan bisnisnya
Pembiayaan utang dapat membuat risiko secara terus-menerus. Permasalahan yang
keuangan bagi perusahaan. Risiko ini berhubungan dengan bangkrutnya
merupakan tambahan yang ditanggung perusahaan kemungkinan akan semakin
oleh pemegang saham biasa karena tinggi seiring semakin meningkatnya
keputusan yang dilakukan untuk utang di dalam modal yang dimiliki oleh
pembiayaan melalui utang. Perusahaan perusahaan. Biaya dari kebangkrutan
wajib melunasi utangnya. Ketika mencegah perusahaan untuk tidak
perusahaan lama dalam melakukan menggunakan pendanaan utangnya secara
penyelesaian utangnya semakin dikit berlebihan.
cadangan yang tersedia, semakin mudah
perusahaan akan dapat memperoleh utang Arus Kas
kembali. Terlepas dari situasi keuangan
perusahaan, utang harus dibayar kembali Laporan arus kas merupakan laporan
pada titik waktu tertentu. Selain itu, bunga yang menginformasikan ikhtisar secara
utang juga harus dibayar secara teratur terperinci dari semua arus kas masuk dan
oleh perusahaan untuk menjaga komitmen arus kas keluar serta sumber dan
perusahaan. penggunaan uang tunai selama periode
Ketika perusahaan tidak mampu waktu tertentu. Informasi yang
melakukan pembayaran utang pokok dan terkandung dalam laporan arus kas
bunga pinjaman biasanya akan ada proses perusahaan memberikan dasar yang
hukum di mana para investor tidak dapat berguna untuk menilai kemampuan entitas
memegang pengendalian keseluruhan atau untuk menghasilkan uang tunai dan setara
sebagian perusahaan. Jika utang kas untuk pihak internal dan eksternal.
perusahaan semakin tingi, maka biaya Tujuan paling utama dari laporan arus kas
tetap serta kewajiban yang harus dibayar yaitu untuk memberikan informasi
juga semakin tinggi. Hal ini mungkin tentang pendapatan dan pengeluaran
akan di dapat perusahaan ketika tidak perusahaan selama periode waktu tertentu.
dapat membayarkan pinjaman beserta
dengan bunganya dan perusahaan
mungkin akan kehilangan para kreditor. METODE PENELITIAN
Perusahaan yang memiliki utangnya
terlampau tinggi, kemungkinan Objek yang diteliti dalam penelitian
perusahaan akan mengalami kesulitan ini adalah (1) Piutang tidak tertagih (2)
dalam keuangan. Di mana kondisi Utang tidak terbayar (3) Arus kas
perusahaan berada dalam kesulitan operasional. Fokus penelitian ini adalah
keuangan dan terancam bangkrut, hal ini menggambarkan bagaimana analisis
akan mengakibatkan biaya kebangkrutan. piutang tidak tertagih dan utang tidak
Jika perusahaan mengalami kebangkrutan terbayar terhadap arus kas operasional
perusahaan memiliki beban hukum dan pada CV Cipta Karya Harmony dengan
akan mengalami kesulitan untuk cara mempelajari dan menganalisis bagian
mempertahankan pegawai perusahaan, terkait yang meliputi dokumen dan
ISSN : 2406-7415
e-ISSN : 2655-9919
JURNAL AKUNTANSI DAN BISNIS KRISNADWIPAYANA
Vol. 7 No. 1 (Januari - April) 2020
DOI: http://dx.doi.org/10.35137/jabk.v7i1.377

catatan yang digunakan, prosedur yang Langkah selanjutnya yang dilakukan


dilakukan beserta fungsi-fungsi yang oleh peneliti adalah menyimpulkan
terkait, serta pelaporannya. hasil analisis dan melakukan
Data yang digunakan dalam verifikasi atas data-data yang sudah
penelitian ini akan di analisis diproses sesuai dengan pola
menggunakan analisis deskriptif. Metode pemecahan permasalahan yang
ini bertujuan untuk menjelaskan hasil dilakukan.
penelitian serta menggambarkan secara
sistematis mengenai objek penelitian yang
berhubungan dengan permasalahan yang HASIL DAN PEMBAHASAN
diteliti. Metode ini diwujudkan dengan
cara membuat analisis dan kesimpulan Berdasarkan penelitian yang telah
berdasarkan perbandingan antara data dilakukan oleh peneliti pada CV Cipta
yang diperoleh dengan dasar teori Karya Harmony mengenai analisis
relevan.. piutang tidak tertagih terhadap arus kas
Langkah-langkah dari penelitian kualitatif operasional, peneliti menemukan bahwa
deskriptif yang peneliti gunakan yaitu : penagihan piutang usaha yang belum
1. Pengumpulan Data sesuai dengan standar operasional
Kegiatan pengumpulan data pada prosedur perusahaan. Kondisi ini
penelitian ini dengan menggunakan berdampak pada terhambatnya arus kas
observasi dan data sekunder. masuk dari penerimaan piutang. Hal ini
2. Reduksi Data dibenarkan oleh perusahaan sebagai salah
Data yang sudah diperoleh ditulis satu penyebab banyaknya penunggakan
dalam bentuk laporan yang piutang. Jika tidak ada penambahan arus
terperinci. Laporan tersebut kas masuk maka modal yang seharusnya
dirangkum dan difokuskan pada hal- bertambah akan digunakan untuk biaya
hal yang penting berdasarkan satuan operasional dan laba yang diperoleh oleh
konsep atau tema untuk memberikan perusahaan akan semakin kecil.
gambaran yang lebih tajam tentang Berikut ini adalah persentase mengenai
hasil pengamatan. piutang tidak tertagih pada tahun 2016-
3. Display Data 2018 sebagai berikut :
Data yang diperoleh dikategorikan
menurut pokok permasalahan dan Tabel 3. Persentase Piutang Tidak
dibuat dalam bentuk matriks. Hal ini Tertagih Tahun 2016
dilakukan untuk memudahkan Umur Piutang
peneliti melihat hubungan satu data Tahun Total Piutang Belum jatuh 01-30 31 - 90 91 – 180 < 180
tempo Hari Hari Hari Hari
dengan data lainnya.
4. Analisis Data 2016 1.626.235.000 329.087.000 864.325.000 406.081.000 26.742.000 -
Peneliti menganalisis data yang telah Persentase umur
direduksi dan telah dibuat dalam 20,25% 53,14% 24,97% 1,64% -
piutang
bentuk matriks. Analisis ini
Sumber : Diolah penulis, 2019
diberikan penjelasan dalam bentuk
kata-kata untuk mendeskripsikan
fakta yang ada.
5. Mengambil Kesimpulan
ISSN : 2406-7415
e-ISSN : 2655-9919
JURNAL AKUNTANSI DAN BISNIS KRISNADWIPAYANA
Vol. 7 No. 1 (Januari - April) 2020
DOI: http://dx.doi.org/10.35137/jabk.v7i1.377

Tabel 4. Persentase Piutang Tidak Tabel 6.Persentase Kondisi Arus Kas


Tertagih Tahun 2017 Perusahaan Dari Hasil
Umur Piutang Penjualan
Tahun Total Piutang Belum 1 – 30 31 – 90 91 - 180 < 180 Arus kas masuk Persentase
Tahun Hasil penjualan
Jatuh tempo Hari hari hari hari dari penjualan (%)
2016 9.126.790.000 7.500.255.000 82,18
2017 - -
1.225.425.000 301.043.000 788.288.000 136.094.000 2017 6.978.680.000 5.753.255.000 82,44
Persentase umur piutang 24,57% 64,33% 11,11% - - 2018 8.214.111.000 6.262.269.000 76,24
Sumber : Diolah penulis, 2019 Sumber : Diolah penulis, 2019

Tabel 5. Persentase Piutang Tidak Berdasarkan tabel diatas arus kas


Tertagih Tahun 2018 masuk dari hasil penjualan pada tahun
Umur Piutang 2016 memiliki persentase sebesar
Tahun Total Piutang Belum 1 – 30 31 – 90 91 - 180 < 180 82,18%. Pada tahun 2017 mengalami
Jatuh tempo hari hari hari hari
kenaikan yang tidak signifikan menjadi
2018 1.951.842.000 631.522.500 1.161.293.500 159.026.000 - -
82,44%. Persentase terendah terjadi pada
Persentase umur piutang 32,36% 59,50% 8,15% - - tahun 2018 sebesar 76,24%, menurun
Sumber : Diolah penulis, 2019 sebanyak 6,2% dari periode sebelumnya.
Dari tabel diatas menunjukkan Rata-rata arus kas masuk dari hasil
bahwa piutang tidak tertagih mengalami penjualan pada tahun 2016-2018 adalah
perubahan dari tahun ke tahun. Tanpa sebesar 80,29%.
memperhitungkan piutang yang belum
jatuh tempo, pada tahun 2016 perusahaan Analisis Utang Tidak Terbayar
mengalami piutang yang telah jatuh
tempo dan belum tertagih sebesar 79,75% Berdasarkan hasil penelitian yang
atau sebesar Rp. 1.297.148.000, dengan dilakukan oleh peneliti pada CV Cipta
persentase terbanyak pada umur piutang Karya Harmony mengenai analisis utang
1-30 hari sebesar 53,14%. Pada tahun tidak terbayar terhadap arus kas
2017 terjadi penurunan jumlah piutang operasional ditemukan bahwa dalam
yang sudah jatuh tempo dan belum melakukan pembayaran utang perusahaan
tertagih sebesar 75,44% atau turun kepada vendor belum sesuai dengan
sebesar 4,32%, dengan persentase Standar Operasional Prosedur. Kondisi ini
terbanyak pada umur piutang 1-30 hari disebabkan arus kas operasional yang
sebanyak 64,33%. Sedangkan pada tahun digunakan untuk pembayaran utang
2018 piutang yang telah jatuh tempo kepada vendor kurang memadai untuk
mencapai persentase titik terendah dari melunasi utang perusahaan. Hal ini
dua tahun sebelumnya yaitu sebesar dibenarkan oleh perusahaan sebagai salah
67,65% atau turun sebesar 7,79% dari satu penyebab banyaknya penunggakan
periode sebelumnya, jumlah piutang yang utang perusahaan. Jika tidak ada
sudah jatuh tempo dan belum tertagih penambahan kas operasional yang masuk
pada tahun 2018 yaitu sebesar Rp. maka modal yang seharusnya bertambah
1.320.319.500 dengan persentase akan digunakan untuk pembayaran utang
terbanyak pada umur piutang 1-30 hari perusahaan sehingga laba yang diperoleh
sebanyak 59,50% atau sebesar Rp. semakin kecil.
1.161.293.500 Penunggakan utang yang terlalu
banyak dapat mengganggu kinerja
keuangan, begitupun terhadap aspek
ISSN : 2406-7415
e-ISSN : 2655-9919
JURNAL AKUNTANSI DAN BISNIS KRISNADWIPAYANA
Vol. 7 No. 1 (Januari - April) 2020
DOI: http://dx.doi.org/10.35137/jabk.v7i1.377

operasional. Perusahaan akan mengalami 1.436.957.000. Pada tahun 2017 terjadi


hambatan dalam melakukan aktivitas kenaikan persentase jumlah utang yang
operasional. Untuk menghindari hal belum terbayar yang sudah jatuh tempo
tersebut, perusahaan harus meningkatkan sebesar 74,59% atau naik sebesar 3,08%
pemasukan dari kas operasional walaupun pada tahun 2017 total utang
khususnya pemasukan penerimaan yang belum terbayar lebih rendah di
penagihan dari pelanggan. Berikut bandingkan periode sebelumnya yaitu
persentase mengenai utang tidak terbayar sebesar Rp. 928.424.000, dengan
pada tahun 2016-2018: persentase terbanyak pada umur piutang
1-30 hari sebanyak 70,36%. Hal ini
Tabel 7. Persentase Utang Tidak Terbayar menjadi catatan perusahaan karena
Tahun 2016 dengan penurunan total utang yang lebih
Umur Utang
<
rendah dari tahun sebelumnya perusahaan
Tahun Total Utang Belum 1 - 30 31 - 90 91 - 180
jatuh tempo haru hari hari
180 justru memiliki tingkat persentase utang
hari
yang belum dibayarkan lebih banyak dari
2016 2.462.905.000 -
701.770.000 1.436.957.000 259.971.000 64.207.000 pada periode sebelumnya. Sedangkan
Persentase umur utang 28,49% 58,34% 10,56% 2,61% -
pada tahun 2018 utang yang telah jatuh
Sumber : Diolah penulis, 2019
tempo dan belum terbayar mencapai
persentase titik terendah dari 2 tahun
Tabel 8. Persentase Utang Tidak Terbayar sebelumnya yaitu sebesar 62,70% atau
Tahun 2017 turun sebesar 11,89% dari periode
Umur Utang sebelumnya, menjadi sebesar Rp.
Tahun Total Utang Belum 1 – 30 31 - 90 91 - 180 < 180
jatuh tempo hari hari hari hari 1.612.146.000 dengan persentase
- -
terbanyak pada umur utang 1-30 hari
2017 1.244.720.000 316.296.000 875.769.000 52.655.000
sebesar 54,13%.
Persentase umur utang 25,41% 70,36% 4,23% - -
Sumber : Diolah penulis, 2019 Tabel 10.Persentase Kondisi Arus Kas
Tabel 9. Persentase Utang Tidak Terbayar Perusahaan Dari Hasil
Tahun 2018 Pembelian
Umur Utang Arus kas keluar Persentase
< Tahun Hasil pembelian
Tahun Total Utang Belum 1 - 30 31 – 90 91 - 180 dari pembelian (%)
180
jatuh tempo hari hari hari
hari
2018 2.571.055.000 958.909.000 1.391.792.000 220.354.000 - -
2016 6.007.310.000 3.544.405.000 59,00
Persentase umur utang 37,30 54,13 8,57 - -
2017 3.872.585.000 2.627.865.000 67,86
Sumber : Diolah penulis, 2019

2018 5.406.579.000 2.835.524.000 52,45


Dari tabel diatas menunjukkan Sumber : Diolah penulis, 2019
bahwa utang yang tidak terbayar
mengalami perubahan dari tahun ke Berdasarkan tabel diatas arus kas
tahun. Tanpa memperhitungkan utang keluar mengalami kenaikan dari tahun
yang belum jatuh tempo, pada tahun 2016 2016 ke tahun 2017 sebanyak 8,86%.
perusahaan belum membayarkan Pada tahun 2018 arus kas keluar hanya
utangnya yang telah jatuh tempo sebesar sebesar 52,45% dari hasil pembelian,
71,51% atau sebesar Rp. 1.761.135.000, menurun sebesar 15,41% dari periode
dengan persentase penunggakan sebelumnya. Rata-rata arus kas keluar
terbanyak pada umur utang 1-30 hari untuk pembayaran utang dari tahun 2016-
sebesar 58,34% atau sebesar 2018 adalah sebesar 59,77%.
ISSN : 2406-7415
e-ISSN : 2655-9919
JURNAL AKUNTANSI DAN BISNIS KRISNADWIPAYANA
Vol. 7 No. 1 (Januari - April) 2020
DOI: http://dx.doi.org/10.35137/jabk.v7i1.377

Kondisi Arus Kas diperlukan penagihan yang maksimal


terhadap pelanggan dan diharapkan
Perusahaan yang melakukan perusahaan dapat memberikan kebijakan
penjualan secara kredit dalam menjual yang lebih tegas terhadap pelanggan yang
produknya tentunya akan berpengaruh sering melakukan penunggakan,
terhadap kondisi keuangan perusahaan contohnya memberikan denda kepada
dalam hal penerimaan kas. Terdapat pelanggan yang lalai dalam melakukan
faktor yang memengaruhi tidak pembayaran. Perlunya peninjauan ulang
tertagihnya piutang, baik dari faktor intern terhadap pelanggan yang tidak sesuai
maupun faktor ekstern perusahaan. Hal ini dengan standar perusahaan juga harus
harus diperhatikan oleh perusahaan agar dilakukan oleh perusahaan.
piutang dapat ditagihkan tepat waktu dan Berikut ini tabel yang menggambarkan
menghindari terjadinya piutang tidak kondisi piutang, utang dan kas
tertagih sehingga tidak mengganggu operasional pada perusahaan CV Cipta
kinerja keuangan, khususnya dalam Karya Harmony :
penerimaan arus kas operasional. Perlu Tabel 11.Kondisi Piutang, Utang dan Kas
strategi dan kebijakan dari manajemen Operasiona Tahun 2016-2018
perusahaan untuk menangani penagihan Tahun Piutang Utang Kas Operasional
yang berisiko tidak tertagih atau macet 2016
1.297.148.000 1.761.135.000 2.534.295.000
agar kinerja keuangan perusahaan 2017
khususnya arus kas operasional memiliki 924.382.000 928.424.000 2.057.515.000
kondisi dana yang stabil sehingga 2018
1.320.319.500 1.612.146.000 2.280.865.500
aktivitas perusahaan dapat berjalan Sumber : CV Cipta Karya Harmony, 2018

dengan baik dan sesuai dengan rencana Berdasarkan tabel diatas, melihat
perusahaan. dari kondisi saldo kas operasional
Penerimaan arus kas yang masuk perusahaan pada setiap tahunnya. Peneliti
ke perusahaan yang diperoleh dari menganalisis perlu prioritas dalam
penerimaan piutang akan digunakan oleh melakukan pembayaran utang kepada
perusahaan untuk membiayai aktivitas vendor yang telah jatuh tempo untuk
operasional termasuk dalam pembayaran menjaga ketersediaan saldo kas
utang kepada vendor perusahaan. operasional perusahaan. Hal ini dilakukan
Sebagian besar aktivitas operasional agar pembiayaan-pembiayaan yang akan
perusahaan di danai terlebih dahulu oleh digunakan untuk aktivitas operasional
pihak eksternal dengan jangka waktu lainnya dapat tetap dilakukan oleh
pembayaran yang berbeda-beda. perusahaan sehingga operasional
Pentingnya pembayaran utang yang tepat perusahaan dapat tetap berlangsung.
waktu akan berpengaruh terhadap Disamping itu, perusahaan juga perlu
hubungan kerja sama antar perusahaan melakukan penagihan piutang yang belum
dimana dana dari luar perusahaan sangat tertagih secara cepat terutama untuk
dibutuhkan oleh perusahaan yang belum pelanggan yang lalai dalam membayarkan
memiliki dana cukup untuk membiayai piutangnya dengan umur piutang yang
aktivitas operasional perusahaannya. lebih dari 30 hari setelah jatuh tempo.
Penunggakan piutang yang terlalu Dalam hal ini apabila penunggakan
banyak dapat mengganggu kinerja piutang terjadi dikarenakan faktor dari
keuangan, begitupun terhadap aspek pihak intern perusahaan, maka pihak
operasional. Oleh sebab itu sangat manajemen perlu meninjau kembali
ISSN : 2406-7415
e-ISSN : 2655-9919
JURNAL AKUNTANSI DAN BISNIS KRISNADWIPAYANA
Vol. 7 No. 1 (Januari - April) 2020
DOI: http://dx.doi.org/10.35137/jabk.v7i1.377

kebijakan perusahaan yang berhubungan Dari penyebab yang menjadi faktor


dengan piutang dan utang. piutang tidak tertagih, usaha-usaha yang
Dari penelitian ini, setelah peneliti telah dilakukan oleh perusahaan untuk
menganalisis secara keseluruhan mencegah piutang tidak tertagih adalah
berdasarkan data pada tahun 2016-2018 sebagai berikut :
mengenai analisis piutang tidak tertagih 1. Mengonfirmasi kembali kepada
dan utang tidak terbayar terdapat pelanggan mengenai kebijakan kredit
pengaruh terhadap arus kas operasional. yang diberikan kepada pelanggan baik
Terjadinya pengaruh ini dikarenakan secara verbal maupun dalam bentuk
penerimaan kas yang masuk dari surat.
penagihan piutang pelanggan digunakan 2. Meningkatkan kepada pelanggan
kembali untuk pembiayaan kegiatan terkait piutang yang akan segera jatuh
operasional salah satunya adalah tempo.
pembayaran utang kepada vendor, dimana 3. Pada pelanggan tertentu meminta
sebagian besar pembiayaan operasional pelanggan untuk membayarkan uang
perusahaan dibantu oleh dana dari luar muka sebelum pengiriman barang
perusahaan (utang) untuk melangsungkan dilakukan.
kegiatan operasional perusahaan. Tentunya piutang tidak tertagih pada
CV Cipta Karya Harmony memiliki
Pembahasan dampak, yaitu semakin besar piutang-
piutang tidak tertagih maka semakin besar
Dari hasil penelitian piutang kerugian perusahaan. Pada piutang yang
timbul akibat terjadinya transaksi tidak tertagih maka akan mengurangi
penjualan secara kredit. Piutang yang piutang usaha yang akan terealisasi.
telah jatuh tempo dan tidak terbayarkan Kaitan piutang tidak tertagih terhadap
maka akan menimbulkan piutang tidak laporan keuangan, yaitu pada laporan laba
tertagih pada CV Cipta Karya Harmony. rugi dimana semakin tinggi piutang yang
Berdasarkan hasil penelitian piutang tidak disalurkan tidak tertagih semakin sedikit
tertagih pada periode 2016 sampai dengan pula laba yang diperoleh. Dan arus kas
2018 memiliki rata-rata tidak tertagih masuk perusahaan juga akan terhambat.
yakni 19,71% sedangkan yang sudah Dari hasil penelitian utang tidak
tertagih yakni 80,29%. Persentase umur terbayar pada periode 2016 sampai
piutang terbanyak terjadi pada 1-30 hari dengan 2018 memiliki rata-rata utang
yakni 58,99%. Dari piutang yang tidak tidak terbayar sebesar 59,77% sedangkan
tertagih pada perusahaan, dana yang yang sudah dibayarkan oleh perusahaan
seharusnya kembali berputar menjadi kas yakni 40,23%. Persentase umur utang
tetap tertanam dalam piutang. terbanyak terjadi pada umur utang 1-30
Dari hasil penelitian juga ditemukan hari 60,94%. Hal ini disebabkan karena
bahwa hal-hal yang menyebabkan piutang penerimaan penagihan piutang yang tidak
tidak tertagih adalah sebagai berikut : lancar sehingga saldo kas di perusahaan
1. Kelemahan perusahaan dalam tidak cukup untuk melakukan pembayaran
memberikan kebijakan kredit pada seluruh utang usaha karena akan
pelanggan. digunakan untuk pembiayaan operasional
2. Kurangnya pengawasan dalam lainnya. Usaha-usaha yang dilakukan
melakukan penagihan piutang. perusahaan untuk mencegah
3. Karakteristik dari pelanggan.
ISSN : 2406-7415
e-ISSN : 2655-9919
JURNAL AKUNTANSI DAN BISNIS KRISNADWIPAYANA
Vol. 7 No. 1 (Januari - April) 2020
DOI: http://dx.doi.org/10.35137/jabk.v7i1.377

penumpukkan utang yang terlalu banyak 2017 adalah 17,56% dan tahun 2018
adalah sebagai berikut : adalah 23,76%. Dari piutang yang
1. Memaksimalkan penerimaan arus kas tidak tertagih dapat dilihat bahwa
masuk sehingga ketersediaan dana jumlah piutang tidak tertagih
pada perusahaan mencukupi untuk perusahaan dari tahun ke tahun
melakukan pembayaran utang. mengalami fluktuasi pada setiap
2. Memprioritaskan pembayaran utang tahunnya dan yang terbesar adalah
kepada utang yang telah jatuh tempo. pada tahun 2018. Semakin besar
Utang digunakan untuk kegitan persentase jumlah piutang yang
operasional atau investasi bagi tidak tertagih akan semakin buruk
perusahaan. Namunperusahaan harus bagi perusahaan, karena ini
memperhatikan pengunaan hutang secara menandakan bahwa perusahaan
efisien, maksudnya perusahaan harus tidak mampu mengatasi
dapat menyesuaikan jumlah utang dengan pengembalian piutang dengan baik.
kegiatan operasionalnya agar dapat 2. Berdasarkan hasil penelitian utang
memperoleh laba yang diinginkan demi tidak terbayar, menunjukkan bahwa
kelangsungan usahanya. jumlah utang tidak terbayar pada
Utang yang terlalu besar menaikkan CV Cipta Karya Harmony tahun
risiko pada perusahaan, karena biaya 2016 adalah 41%, tahun 2017 adalah
bunga merupakan biaya tetap yang harus 32,14% dan tahun 2018 adalah
dibayar. Ketika terjadi gangguan pada 47,55%. Dari utang yang tidak
pendapatan, arus kas perusahaan akan terbayar dapat dilihat bahwa jumlah
kesulitan menutup biaya tetap, sehingga utang tidak terbayar perusahaan dari
timbul risiko likuiditas di jangka pendek. tahun ke tahun mengalami fluktuasi
Bila hal ini terjadi dalam waktu lama, pada setiap tahunnya dan yang
akan timbul berbagai masalah yang terbesar adalah pada tahun 2018.
berujung pada kebangkrutan. Semakin besar persentase jumlah
utang yang tidak terbayar akan
semakin buruk bagi perusahaan,
KESIMPULAN karena ini berarti menandakan
bahwa perusahaan tidak mampu
Berdasarkan perhitungan dan membayarkan kewajibannya.
analisis yang telah peniliti lakukan dan 3. Berdasarkan hasil penelitian arus
paparkan pada bab-bab sebelumnya kas operasional, menunjukkan
tentang Analisis Piutang Tidak Tertagih bahwa arus kas yang masuk dari
dan Utang Tidak Terbayar Terhadap Arus hasil penjualan tahun 2016 adalah
Kas Operasional pada CV Cipta Karya 82,18%, tahun 2017 adalah 82,44%
Harmony dengan menggunakan data dan tahun 2018 adalah 76,24%.
tahunan dari laporan keuangan 2016- Sedangkan arus kas operasional
2018, diperoleh kesimpulan sebagai yang keluar dari hasil pembelian
berikut : tahun 2016 adalah 59,00%. Tahun
1. Berdasarkan hasil penelitian piutang 2017 adalah 67,86% dan tahun 2018
tidak tertagih, menunjukkan bahwa adalah 52.45%.
jumlah piutang yang tidak tertagih 4. Berdasarkan hasil penelitian dampak
pada CV Cipta Karya Harmony dari piutang tidak tertagih dapat
tahun 2016 adalah 17,82%, tahun mengganggu arus kas operasional
ISSN : 2406-7415
e-ISSN : 2655-9919
JURNAL AKUNTANSI DAN BISNIS KRISNADWIPAYANA
Vol. 7 No. 1 (Januari - April) 2020
DOI: http://dx.doi.org/10.35137/jabk.v7i1.377

perusahaan, seperti menimbulkan Hartadi & Alwin, (2016), Analisis


beban atau risiko terjadinya Penerimaan Piutang Dagang dan
penumpukkan utang yang tidak Pembayaran Hutang Dagang
terbayar tepat waktu, mengganggu Terhadap Arus Kas Pada CV. Gapici
jalannya kegiatan operasional Junior Bag, Jurnal Ilmiah, Bekasi :
perusahaan dan tujuan perusahaan STIE Mulia Pratama Bekasi
dalam memperoleh keuntungan Horngren, Charles T, Walter T. Harrison
menjadi terhambat. & Linda Smith Bamber, 2016,
Akuntansi, Edisi keenam. Jakarta :
DAFTAR PUSTAKA PT Indeks Kelompok Gramedia
Husnan, Suad, dan Eny P, 2015, Dasar-
Aprilia, Widya. 2018. Analisis Piutang dasar Manajemen Keuangan, Edisi
Tak Tertagih Berdasarkan Umur Kelima, Yogyakarta : Penerbit UPP
Piutang Pada Perumnas Regional I STIM YKPN
Medan. Skripsi. Medan : Universitas Kasmir, (2015), Analisis Laporan
Medan Keuangan, Jakarta: PT Rajagrafindo
Baridwan, Zaki, 2014, Sistem Akuntansi Persada
Penyusunan Prosedur dan Metode, Keown, 2015, Manajemen Keuangan,
Edisi Kesepeluh, Yogyakarta : Edisi Kesepuluh, Jakarta : PT
BPFE Macanan Jaya Cemerlang
Brigham, E.F., & Houston, J.F, 2018, Kieso, Donald E. Jerry J.Weygand, Paul
Dasar-dasar Manajemen Keuangan D. Kimmel, 2014, Accounting
(Essentials of Financial Principles Pengantar Akuntansi
Management), Buku 1, Edisi 14, Edisi 7 Jilid 1, Jakarta : Salemba
(Alih Bahasa : Ali Akbar Yulianto), Empat.
Jakarta : Salemba Empat Mahmoeddin, 2010, Melacak Kredit
Bungin, Burhan, (2015), Metodologi Bermasalah, Cetakan Pertama,
Penelitian Kualitatif, Depok : Jakarta : Pustaka Sinar Harapan
Rajagrafindo Persada Martani, Dwi dkk, 2016, Akuntansi
Dewi, H. P, (2015), Pengaruh Perputaran Keuangan Menengah, Jakarta
Piutang dan Hutang Terhadap Arus Selatan : Salemba Empat.
Kas Operasional Studi Pada PT Exer Mukhsinati, Sari. 2011. Analisis Faktor-
Indonesia, Jurnal Akuntansi Bisnis, Faktor Penyebab Terjadiya Kredit
Vol 2, No. 2 Macet Pada Bank “X”. Skripsi.
Fauziah & Puspitasi, (2014,) Analisis Jember : Universitas Jember
Hutang Lancar dan Penjualan Musthafa, 2017, Manajemen Keuangan,
Terhadap Profitabilitas, Jurnal Yogyakarta : CV. Andi Offset
Ilmiah Manajemen Kesatuan, Vol 2, Reeve, James R., dkk, 2015. Pengantar
No 1 : 41-50 Akuntansi Adaptasi Indonesia Edisi
Ferdinand, Augusty, (2014), Metode 21 Buku 1, Jakarta : Salemba Empat
Penelitian Manajemen, Semarang : Riyanto, P. 2014. Penggunaan Laba dan
Badan Penerbit Universitas. Komponen Arus Kas untuk
Diponegoro Memprediksi Laba dan Arus Kas
Fess, Reeve, Warren. 2015. Pengantar pada Perusahaan Manufaktur di
Akuntansi Edisi 25. Jakarta : Pasar Modal Indonesia Periode
Salemba Empat Tahun 1999-2002. Tesis, Program
ISSN : 2406-7415
e-ISSN : 2655-9919
JURNAL AKUNTANSI DAN BISNIS KRISNADWIPAYANA
Vol. 7 No. 1 (Januari - April) 2020
DOI: http://dx.doi.org/10.35137/jabk.v7i1.377

Studi Magister Akuntansi. Semarang


: Universitas Diponegoro Semarang
Sari, A.La. 2015. Analisis Faktor-Faktor
Penyebab Piutang Tak Tertagih
Pada PT.Pelindo III (PERSERO)
Cabang Tanjung Emas Semarang.
Skripsi. Jurusan Akuntansi Fakultas
Ekonomi.Semarang : Universitas
Negeri Semarang
Soemarso, (2014), Akuntansi Suatu
Pengantar, Jakarta : Salemba Empat
Wicaksana, I. 2014. Analisis
Pengendalian Piutang Terhadap
Efektivitas Arus Kas (Studi Kasus
Pada PT. Z). Skripsi. Departemen
Manajemen. Bogor : Institut
Pertanian Bogor
Wicaksono, Syerif . 2017. Analisis
Kinerja Keuangan Perusahaan
Daerah Air Minum (PDAM)
Kabupaten Pati. Tesis. Surakarta :
Universitas Muhammadiyah
Surakarta
Wild, Subramanyam, & Halsey, 2015,
Analisis Laporan Keuangan. Edisi
Kedelapan, Diterjemahkan oleh :
Yanivi S. Bachtiar & S. Nurwahyu
Harahap. Jakarta : Salemba Empat
Wiyono, Gendro & Hadri Kusuma, 2017,
Manajemen Keuangan Lanjutan
Berbasis Corporate Value Creation,
Edisi 1, Yogyakarta : UPP STIM
YKPN

Anda mungkin juga menyukai