OLEH
RITA EVIANA NASUTION,SP. (PENYULUH PENDAMPING)
KELOMPOKTANI SRI REZEKI DESA ARAS
KEC. AIR PUTIH (DEMONSTRATOR)
Demplot atau demonstrasi plot adalah suatu metode penyuluhan pertanian yang
dapat digunakan sebagai sarana penyampai informasi kepada petani sebagai pelaku
utama .Penyampaian informasi ini dilakukan dengan mendemonstrasikan secara langsung
yang nantinya menjadi motivasi bagi pelaku utama untuk menerapkan teknologi secara
luas terutama untuk pribadi pelaku demonstrasi dan untuk seluruh anggota kelompok
pada umumnya.
1. Keinginan
2. Kemauan
3. Kemampuan
4. Keberanian.
Apabila 4 hal diatas dimiliki oleh seorang penyuluh maka sebagai agen perubahan
semua yang diharapkan akan muda dilaksanakan. Selain itu penyuluh juga harus
mempunyai jiwa wira usaha , karena dalam memberikan informasi dan teknologi pertanian
berhubungan dengan mitra. Wira usaha diperlukan untuk membantu pelaku utama dalam
menjalin kerja sama dengan mitra usaha, karena usaha tani yang baik tidak akan
mendapatkan hasil ( income ) yang tinggi tanpa adanya mitra yang dapat diajak mekerja
sama.
2. BAHAN
Luas Lahan yang dipakai untuk unit demplot 0,04 Ha, Benih selada varietas yang
digunakan adalah Grand Rapids dan Pupuk yang digunakan Pupuk
Kandang/Kompos, Mol kandungan N, ZPT dan Pestisida Nabati.
- Benih selada : 3 bungkus
- Pupuk kandang : 100 Kg
- Mol N : 1 Liter
- ZPT : 1 Liter
- Pestisida Nabati : 2 Liter
3. KETENTUAN PELAKSANAAN
- Demontrasi dilaksanakan di lahan petani seluas 0,04 ha yang terletak dalam
satu wilayah kelompok, terletak pada tempat strategis yaitu pinggir jalan yang
sering dilalui oleh para petani dan didaerah tersebut bukan daerah yang rawan
(daerah yang sering mengalami gangguan alam, serangan hama penyakit dan
sebagainya).
4. PELAKSANAAN
Terdapat dua kelompok besar budidaya selada (Lactuca Sativa) yang
berkembang di Indonesia. Pertama, selada daun bentuk korp-nya bulat lepas,
daunnya hijau mengembang. Kedua, selada korp (heading lettuce) bentuk korp-
nya bulat atau lonjong dan korp-nya padat. Dari dua jenis yang paling banyak
dibudidayakan adalah tipe selada daun, bentuk daunnya bergelombang cenderung
berkerut-kerut, atau populer dengan nama selada keriting. Selada keriting toleran
ditanam di daerah tropis dan panas sekalipun. Jenis selada keriting bahkan bisa
tumbuh dengan subur di dataran rendah dan panas seperti Jakarta.
Pada dasarnya suhu optimal bagi budidaya selada kriting berkisar antara 15-
25°C dengan ketinggian 900 meter hingga 1.200 meter dari permukaan laut. Jenis
tanah yang disukai selada kriting adalah lempung berdebu, lempung berpasir, dan
tanah yang masih mengandung humus. Meskipun demikian, selada keriting masih
toleran terhadap tanah yang miskin hara asalkan diberi pengairan dan pupuk
organik yang memadai.
Selada diperbanyak diri dengan biji. Biji atau benih selada diperoleh dengan
menumbuhkan tanaman selada hingga berbunga dan berbuah. Setelah tua baru
diambil bijinya. Apabila benih dibeli dari toko, varietas yang populer saat ini antara
lain Grand Rapids. Kebutuhan benih selada per satu hektar lahan adalah 250 gram.
Untuk mendapatkan hasil optimal, benih selada keriting sebaiknya disemai
terlebih dahulu sebelum ditanam di hamparan lahan yang luas.
Siapkan bedengan dengan lebar 1,5 meter panjang bedengan 15 meter dan
tinggi sekitar 15 cm,. Posisi bedengan harus ditempat terbuka dan jauh dari
gangguan binatang. Campurkan pupuk kandang, tanah sekam dengan
perbandingan 1:1. Pupuk kandang yang digunakan harus sudah betul-betul matang
untuk menghindari tumbuhnya mikroorganisme yangn tidak diharapkan.
Kegunaan pupuk kandang untuk memperkaya unsur hara dan nutrisi. Arang sekam
diperlukan untuk menggemburkan tanah agar pencabutan bibit tidak merusak
akar tanaman. Apabila tanah terlalu asam, berikan juga kapur pertanian atau
dolomit secukupnya. Derajat keasaman yang ideal untuk budidaya selada adalah
pH 5 sampai 6,8.
Setelah lahan siap pindahkan bibit selada keriting dari tempat penyemaian.
Dalam memindahkan tanaman, sebaiknya angkat dengan tanah yang menyangga
zona perakaran. Penanaman dilakukan dengan cara ditugal atau dilubangi dengan
tangan saja. Besar dan dalam lubang tanam disesuaikan dengan perakaran bibit
selada keriting yang akan dipindahkan. Atur jarak tanam sebesar 15 x 15 cm.
Cara penyiangan gulma sedkit berbeda pada musim kemarau dan penghujan.
Pada musim kemarau gulma dicabut atau dipotong, kemudian dibiarkan di
permukaan tanah. Gunanya sebagai tambahan pupuk hijau dan membentuk mulsa
untuk mengurangi penguapan. Sehingga air untuk penyiraman bisa dihemat. Pada
musim hujan, gulma harus dicabut dan bedengan harus bersih dari hijauan. Hal ini
untuk menghindari tumbuhnya jamuir dan penyakit di sekitar tanaman selada
akibat kelembaban yang tinggi.
d. Pengendalian hama dan penyakit
Hama dan penyakit yang biasa menyerang budidaya selada keriting adalah sebagai
berikut:
Kegiatan ekspose dilakukan untuk memberikan contoh bagi petani disekitar lokasi
demplot, dari mulai pengolahan tanah, persemaia, penanaman, pemupukan,
perawatan sampai pasca panen sehingga petani mempunyai minat untuk menanam
selada organik di lahan mereka.
V. OUTPUT KEGIATAN
Output kegiatan yang diharapkan dari demplot selada organik adalah untuk
menambah wawasan petani dalam berbudidaya selada organik lebih ekonomis dan
berdaya saing.
LAMPIRAN
LAPORAN PERKEMBANGAN PELAKSANAAN
DEMPLOT TANAMAN SELADA ORGANIK
MULAI DARI LAPORAN AWAL, LAPORAN
PERKEMBANGAN DAN LAPORAN AKHIR DEMPLOT
LAPORAN MONITORING
DEMPLOT TANAMAN SELADA ORGANIK
DI DESA ARAS KECAMATAN AIR PUTIH
D. Masalah :-
E. Hasil : kegiatan berjalan sesuai harapan
D. Masalah :-
E. Hasil : kegiatan berjalan sesuai harapan
D. Masalah :-
E. Hasil : kegiatan berjalan sesuai harapan