Anda di halaman 1dari 17

FORMAT LAPORAN

ANALISIS USAHA TANI PADI (Oryza sativa)


Luas lahan 0,52 Ha
Di Desa Pematang Johar Kec. Labuhan Deli Kab. Deli Serdang

Dosen Pengampu: JUITA RAHMADANI MANIK S.P., M.Si

Kelompok

INTAN MALIKHA 2204290002


DIA DESWITA 2204290028
DELILA PUTRI PURBA 2204290050
SITI KHAIRANI SITORUS 2204290052
NAYLA ANGGI MORA NST 2204290030
NADILA ANNISA 1704290045
DIMAS PASETIA 2204290029
RIDHO ARIF FADILLA 2204290009

FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SUMATERA UTARA
MEDAN
2022
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Allah SWT atas segala rahmat, hidayah, kesabaran serta

kesehatan yang telah diberikan-Nya sehingga kami dapat menyelasaikan laporan ini

guna memenuhi tugas mata kuliah Ekonomi Pertanian dengan judul “Analisis

Usahatani”.Laporan ini dapat terselesaikan tidak lepas karena bantuan dan dukungan

dari berbagai pihak yang dengan tulus dan sabar memberikan sumbangan baik berupa

ide materi pembahasan dan juga bantuan lainnya yang tidak dapat dijelaskan satu

persatu.

Kami menyadari bahwa dalam penulisan laporan ini tidak terlepas dari bantuan

banyak pihak yang dengan tulus memberikan doa, saran dan kritik sehingga laporan ini

dapat terselesaikan. Terlepas dari semua itu, kami menyadari sepenuhnya bahwa masih

ada kekurangan baik dari segi susunan kalimat maupun tata bahasanya.Oleh karena itu,

dengan tangan terbuka kami menerima segala saran dan kritik dari pembaca agar

kamidapat memperbaiki laporan ini.Akhir kata kami berharap semoga laporan ini dapat

memberikan manfaat bagi pembaca dan perkembangan perkuliahan.

Medan, Januari 2023


DAFTAR ISI
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Padi merupakan salah satu komoditas penting dalam sub sektor tanaman bahan

makanan di sektor pertanian, merupakan kebutuhan pokok bangsa Indonesia yang

kemudian diproses menjadi beras, peranannya tidak hanya sebatas penghasil nilai

tambah (value added) dan penyedia lapangan kerja, akan tetapi juga merupakan

komoditas yang sangat berpengaruh terhadap kestabilan perekonomian nasional,

khususnya mengganggu tingkat inflasi dan stabilitas politik. Kenaikan harga beras

meskipun relative sedikit, akan berdampak cukup besar pada naiknya angka inflasi,

dikarenakan beras dikonsumsi oleh hampir seluruh masyarakat Indinesia.

Desa Pematang Johar memiliki masyarakat berprofesisebagai petani yang

sebagian besar mata pencaharian mereka tergantung pada sektor pertanian, karena

Desa Pematang Johar memiliki area persawahan yang cukup luas yang ada di

Labuhan Deli, sehingga salah satu sumber pendapatan desa tersebut dari usahatani

padi sawah.Walaupun demikian penghasilan usahatani padi sawah belum dapat

mencukupi kebutuhan hidup petani dan keluarganya, sehingga sebagian petani

melakukan usahatani di sektor perkebunan yang diharapkan dapat memberikan

tambahan pendapatan.
B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana teknik budidaya usahatani padi di Desa Pematang Johar

2. Berapa besar pendapatan usahatani padi di Desa Pematang Johar

C. Tujuan
1. Untuk mengetahui teknik budidaya usahatani padi di Desa Pematang Johar.

2. Untuk mengetahui besar pendapatan yang diperoleh dari budidaya usahatani

padi di Desa Pematang Johar

D. Manfaat
Dari mini riset yang telah dilakukan, kami mengetahui bahwa pertanian padi di

Desa Pematang Johar telah menerapkan sistem pertanian semi modern, dan kami

mengetahui bagaimana taknik yang digunakan dari salah satu petani yang menjadi

narasumber mini riset kami.


BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

A. Budidaya Tanaman Padi


1. Persemaian

Untuk keperluan penanaman seluas 1 ha, benih yang dibutuhkan sebanyak ±

20 kg.Benih bernas (yang tenggelam) dibilas dengan air bersih dan kemudian

direndam dalam air selama 24 jam. Selanjutnya diperam dalam karung selama 48 jam

dan dijaga kelembabannya dengan cara membasahi karung dengan air. Untuk benih

hibrida langsung direndam dalam air dan selanjutnya diperam.Luas persemaian

sebaiknya 400 m2 /ha (4% dari luas tanam). Lebar bedengan 5 pembibitan 1,0-1,2 m

dan diberi campuran pupuk kandang, serbuk kayu dan abu sebanyak 2 kg/m2 .

Penambahan ini memudahkan pencabutan bibit padi sehingga kerusakan akar bisa

dikurangi. Antar bedengan dibuat parit sedalam 25-30 cm

2. Persiapan dan Pengolahan Tanah

Pengolahan tanah dapat dilakukan secara sempurna (2 kali bajak dan 1 kali

garu) atau minimal atau tanpa olah tanah sesuai keperluan dan kondisi.Faktor yang

menentukan adalah kemarau panjang, pola tanam, jenis/tekstur tanah.Dua minggu

sebelum pengolahan tanah taburkan bahan organik secara merata di atas hamparan

sawah.Bahan organik yang digunakan dapat berupa pupuk kandang sebanyak 2 ton/ha

atau kompos jerami sebanyak 5 ton/ha.


3. Penanaman

Tanam bibit muda <21 HSS (hari setelah sebar), sebanyak 1-3 bibit/rumpun.

Bibit lebih muda (14 HSS) dengan 1 bibit/rumpun akan menghasilkan anakan lebih

banyak, hanya pada daerah endemis keong mas gunakan benih 18 HSS dengan 3

bibit/rumpun. Penyulaman dilakukan sebelum tanaman berumur 14 HST (hari setelah

tanam).Pada saat bibit ditanam, tanah dalam kondisi jenuh air. Penanaman disarankan

dengan sistem jejer legowo 2 : 1 atau 4 : 1 (40x(20x10) cm atau (50x(25x12,5) cm,

karena populasi lebih banyak dan produksinya lebih tinggi dibanding dengan sistem

jejer tegel (Tabel 2). Cara tanam berselang seling 2 baris tanam dan 1 baris kosong

(legowo 2 : 1) atau 4 baris tanam dan satu baris kosong (legowo 4 : 1), seperti terlihat

pada Gambar 3. Pengaturan jarak tanam dilakukan dengan caplak, dengan lebar antar

titik 20-25 cm. Setelah dilakukan caplak silang dan membentuk tegel (20 X 20 cm atau

25 X 25 cm), pada setiap baris ke tiga dikosongkan dan calon bibitnya ditanam pada

barisan ganda yang akan membentuk jarak tanam dalam barisan hanya 10 cm.

Kekurangan bibit untuk baris berikutnya diambilkan bibit dari persemaian.

4. Pemeliharaan

a) Pemupukan

Pemupukan berimbang, yaitu pemberian berbagai unsur hara dalam bentuk

pupuk untuk memenuhi kekurangan hara yang dibutuhkan tanaman berdasarkan tingkat

hasil yang ingin dicapai dan hara yang tersedia dalam tanah. Untuk setiap ton gabah

yang dihasilkan, tanaman padi membutuhkan hara N sekitar 17,5 kg, P sebanyak 3 kg

clan K sebanyak 17 kg. Dengan demikian jika kita ingin memperoleh hasil gabah

tinggi, sudah barang tentu diperlukan pupuk yang lebih banyak.Namun demikian

tingkat hasil yang ditetapkan juga memperhatikan daya dukung lingkungan setempat
dengan melihat produktivitas padi pada tahun-tahun sebelumnya.Agar efektif dan

efisien, penggunaan pupuk disesuaikan dengan kebutuhan tanaman dan ketersediaan

hara dalam tanah. Kebutuhan N tanaman dapat diketahui dengan cara mengukur tingkat

kehijauan warna daun padi menggunakan Bagan Warna Daun (BWD). Nilai pembacaan

BWD digunakan untuk mengoreksi dosis pupuk N yang telah ditetapkan sehingga

menjadi lebih tepat sesuai dengan kondisi tanaman. Pupuk awal N diberikan pada umur

padi sebelum 14 hst ditentukan berdasarkan tingkat kesuburan tanah. Takaran pupuk

dasar N untuk padi varietas unggul baru sebanyak 5075 kg urea/ha, sedangkan untuk

padi tipe baru dengan takaran 100 kg urea/ha.

Cara pemberian pupuk N dilakukan dengan cara disebar merata di permukaan tanah.

Pupuk Urea merupakan pupuk yang mudah larut dalam air, sehingga pada saat

pemupukan sebaiknya saluran pemasukan dan pengeluaran air ditutup.Berdasarkan

hasil penelitian, efisiensi pupuk N dapat ditingkatkan dengan memasukan hara N ke

dalam lapisan reduksi.Namun teknologi ini tidak mudah diterapkan petani.

Pemupukan P dan K disesuaikan dengan hasil analisis status hara tanah dan kebutuhan

tanaman.Pengukuran status P dan K tanah dikelompokkan menjadi 3 kategori yaitu

rendah (R), Sedang (S) dan tinggi (T).

b) Pengendalian Gulma Secara Terpadu

Gulma dikendalikan dengan cara pengolahan tanah sempurna, mengatur air

dipetakan sawah, menggunakan benih padi bersertifikat, hanya menggunakan kompos

sisa tanaman dan kompos pupuk kandang, dan menggunakan herbisida apabila infestasi

gulma sudah tinggi. Pengendalian gulma secara manual dengan menggunakan kosrok

(landak) sangat dianjurkan, karena cara ini sinergis dengan pengelolaan lainnya.

Pengendalian gulma secara manual hanya efektif dilakukan apabila kondisi air di

petakan sawah macak-macak atau tanah jenuh air.


c) Pengendalian Hama dan Penyakit Terpadu

Pengendalian hama dan penyakit terpadu (PHT) merupakan pendekatan

pengendalian yang memperhitungkan faktor ekologi sehingga pengendalian dilakukan

agar tidak terlalu mengganggu keseimbangan alami dan tidak menimbulkan kerugian

besar. PHT merupakan paduan berbagai cara pengendalian hama dan penyakit,

diantaranya melakukan monitoring populasi hama dan kerusakan tanaman sehingga

penggunaan teknologi pengendalian dapat lebih tepat.

B. Faktor-Faktor Produksi Usahatani

FAKTOR FAKTOR USAHA TANI ADA 4

1. Faktor Produksi Alam

Faktor produksi alam terdiri dari terdiri dari : Udara, Iklim, Lahan, Flora dan

Fauna. Tanpa faktor produksi alam tidak ada produk pertanian.Tanpa tanah/ lahan, sinar

matahari, udara dan cahaya tidak ada hasil pertanian. Orang yang kurang

memahami proses produksi pertanian menganggap faktor produksi yang tidak langka at

au tidak terbatas (unscarcity) seperti udara, cahaya adalah tidak termasuk

faktor produksi.

Tanah/lahan yang bersifat langka/terbatas (scarcity) adalah sebagai faktor

produksi. Pada erasebelum Masehi tanah ini juga belum bersifat scarcity, sama halnya

dengan udaradancahaya. Tanah/lahan dalam arti sesungguhnya bukan termasuk

modal, karena tanah bukan buatan manusia atau hasil produksi.Orang awam

menganggap tanah sebagai modal utama atausatu-satunya modal bagi petani.Hal ini

karena tanah mempunyai fungsi sosial danfungsiekonomi. Fungsi ekonomi dari tanah

adalah:
a) Dapat diperjual belikan

b) Dapat disewakan,

c) Dapat dijadikan jaminan kredit

2. Faktor Produksi Modal

Modal dalam arti ekonomi adalah hasil produksi yang digunakan untuk  menghasilkan

produksi selanjutnya. Von Bohm Bawerk menjelaskan sebagai berikut: Segala jenis

barang yang dihasilkan dan dimiliki masyarakat disebut kekayaan masyarakat.

Kekayaanitu digunakan:

a.Sebagian untuk konsumsi.

 b.Sebagian untuk memproduksi barang-barang baru, inilah yang disebut modal

masyarakatatau modal sosial. Perkataan modal atau kapital dalam arti sehari-hari

digunakan dalam bermacam arti, yaitu

a. modal sama artinya dengan harta kekayaan seseorang.

 b) modal dapat mendatangkan penghasilan bagi si pemilik modal, dan ini terlepas
darikerjanya.

Menurut sifatnya modal dibagi menjadi:

a)Modal tetap adalah baran  barang  modal yang  digunakan dalam  proses

produksi yang dapat digunakan beberapa kali.Meskipun akhirnya modal itu

tandas atau habis juga, tetapi sama sekali tidak terhisapdalam hasil. (sebagai

modal pertama

Contoh modal tetap : mesin, bangunan, alat-alat pertanian.

 b) Modal bergerak adalah barang-barangmodal yang dipakai dalam proses produksi

dan habis terpakai dalam proses produksi. (sebagai modal kedua)

Contoh modal bergerak: pupuk, bahan bakar, bahan mentah.


Perbedaan di atas sangat penting artinya karena kedua jenis modal di atas mampu

mempunyaifungsi dan meminta perhatian yang sangat berlainan. Pemanenan harus

dikembalikan secara penuh dengan modal kedua, sedangkan modal yang pertamahanya

mengembalilakn sebagian,dan bagian yang dikembalikan ialah penyusutan tahunan dan

biaya perawatan tahunan.

Selanjutnya orang dapat membedakan jenis-jenis modal itu jadi

Sarana produksi

Yang diproduksi, sejauh barang itu digunakan secara langsung untuk produksi

Sarana untuk menyimpan barang uang dihasilkan.

Suatu perbedaan yang tidak secara langsung merupakan akibat dari penyebutan jenis-

jenis modaltersebut, akan tetapin yang berguna ialah perbedaan modal yang di warisi

atau yang didapatdenagn cara lain secara cuma-cuma, seperti sisa-sisa pendapatan yang

ditabung dari hasil kerjayang di tabung. Modal yang di gunakan dalam usaha tani jauh

lebih besar dari pada yangdigunakan dalam usaha perdagangan atau industri, yang

menghasilkan pemenuhan yang sama,karena kurang cepat beredar.

Penarikan lebih banyak modal dalam usaha tani pada umumnya hanya masuk akal bagi

petani, jika harapannya adalah mendapatkan salah satu atau lebih dari akibat-akibat

yang di sebutkansebagai berikut :

· Pengaruh kerja pada saat banyak pekerja diperlukan dan keperluan itu sulit dapat untu

k di penuhinya.
· Pengurangan kerja, jiika kerja yang du bebaskan itu dapat digunakan secara bermanfa

at.

 Pemenuhan kebutuhan yang lebih baik.

Modal petani dapat dipisahkan dalam modal usaha yang sebenar-benarnya dan modal

pribadinya. perbedaan semacam itu praktis tidak ada dalam usaha Indonesia. Jika

perbedaan ini di terapkanlebih lanjut, maka usaha itu bukan menjadi usaha tani lagi,

melainkan akan menjadi suatu badanusaha. Dibuat perbedaan modal tetap dan modal

bergerak berhubung dengan perhitungan biaya pada proses produksi, yaitu:

· Biaya modal bergerak diperhitungkan dalam harga biaya riel (pada saat itu).

· Biaya modal tetap diperhitungkan melalui penyusutan nilai.

Modal Fisik dan modal Manusiawi:

Modal fisik atau modal material dalam pertanian seperti alat-alat pertanian,

bibit, pupuk,ternak, bangunan dan lain-lain.

Modal manusiawi (human capital) seperti biaya untuk pendidikan petani, latihan

dan peningkatan kesehatan dan lain-lain. Modal manusiawi tidak secara langsung berpe

ngaruh terhadap produksi, akan tetapi dia akan dapat menaikkan produk-tivitas

kerja pada waktu mendatanng

3.faktor tenaga manusia

Tenaga kerja merupakan faktor produksi berbentuk manusia yang secara

langsung maupun tidak langsung menjalankan kegiatan produksi. Hasil produksi yang
dihasilkan oleh tenaga kerja bernilai ekonomis yang digunakan untuk memenuhi

kebutuhan masyarakat.

4. Faktor pengelolaan atau menejemen usaha tani

Manajemen Usahatani merupakan suatu ilmu yang mempelajari penggunaan

secara efisien sumber sumber yang terdapat dalam keadaan terbatas, yaitu : tanah,

tenaga kerja, dan modal. Tujuan akhir dari pengembangan manajeman usahatani ini

adalah tercapainya taraf hidup yang lebih tinggi bagi para petani beserta keluarganya.
BAB III
METODE PELAKSANAAN PRAKTIKUM

A. Metode Penentuan Lokasi

Dalam metode penentuan lokasi kami mendatangi narasumber di Desa pematang

Johar karena di Desa tersebut mayoritas Penduduk berprofesi petani dan lokasinya

cukup strategis dengan lahan persawahan.

B. Metode Penentuan Sampel Responden

Dalam metode penentuan Sampel Responden kami memilih narasumber karena

narasumber sudah lama menjalani profesi sebagai petani.

C. Teknik Pengumpulan Data

Dalam pengumpulan data, kami langsung terjun ke lapangan untuk mendapatkan

informasi mengenai usahatani padi melalui proses Wawancara.

D. Metode Analisis Data

Dalam menganalisis Data, kami melakukan Review hasil Informasi yang kami

dapat dari narasumber petani di Desa Pemalang Johar.


BAB IV
KEADAAN UMUM LOKASI PRAKTIKUM

4.1 Letak dan keaadan wilayah

Wilayah yang kami observasi berada di daerah pematang johor, letaknya tepat

berada di pinggir jalan, bukan hanya 1 atau 2 sawah di daerah pematang johor melaikan

berjajar di sepanjang jalan, ada banyak sawah kami memilih salah satu sawah milik ibu

elena saragih,

4.2 Luas lahan dan penggunan

Luas lahan yang dimiliki ibu elena saragih ialah 12 rante. Dengan bentuk sawah

persegi panjang dangan satu gubuk di bagian pinggir lahannya. Metode penggunaan

yang di gunakan oleh ibu elena saragih sudah menggunakan metode modern, yang

dimana ketika membajak sawah sudah menggunakan traktor (jetor). Sedangkan ketika

memanen padi beliau menyewa alah bantu panen (odong odong)

4.3 Data responden

Kami melakukan wawancara dengan ibu elena saragih, beliau banyak

menceritakan tentang bagaimana cara mengelola lahan sawah dengan baik dan benar,

kami sudah merangkum seluruh kegiatan serta pembiayaan yang di lakukan dalam

pengelolahan sawah milik beliau ke dalam (Daftar isian struktur biaya usaha tani

komoditi)
BAB V.
HASIL DAN PEMBAHASAN
BAB VI.
PENUTUP

Kesimpulan

Tanaman padi merupakan tanaman yang sering di budidayakan oleh petani indonesia.

Tanaman padi sendiri memiliki usia kurang lebih 3 bulan bergantung pada varietas padi

tersebut. Petani indonesia banyak membudidayakan padi di karenakan harga padi yang

tergolong mahal. Dan tidak terlalu sulit untuk membudidayakan tanaman padi, sudah

banyak para petani indoneia yang menggunakan metode modern dalam

membudidayakan tanaman padi mulai dari persemaian, penanaman dan memanen

tanaman padi, contohnya di daerah pematang johor itu sendiri

Saran

Saran dari kami untuk lebih memajukan budidaya tanamna padi pemerintah hendaknya

sering melakukan observasi ke lapangan untuk melihat para petani, yang kesulitan

dalam membeli pupuk tanaman. Hendakla pemerintah memberikan banyak bantuan

kepada para petani salah satunya menurunkan harga pupuk tanaman yang tergolong

mahal

Anda mungkin juga menyukai