Bab I
Bab I
PENDAHULUAN
Pengolahan limbah cair adalah menjaga air yang keluar tetap bersih dengan
menghilangkan polutan yang ada dalam air limbah tersebut, atau dengan menguraikan polutan
yang ada didalam air limbah sehingga hilang sifat-sifat dari polutan tersebut. Sebelum
melakukan perencanaan dan pelaksanaan pengolahan limbah cair, industri harus memahami
manajemen pengelolaan limbah seperti menetapkan kebijakan dan prosedur pengelolaan dan
pengolahan limbah, kebijakan untuk minimasi limbah sebelum menghasilkan dan mengolah
limbah, menetapkan personil yang bertanggungjawab terhadap penerapan prosedur. Beberapa
hal yang harus diperhatikan dalam pengolahan limbah meliputi Proses produksi pada industri
tersebut,Kualitas dan kuantitas limbah cair yang dihasilkan serta perubahannya,Kondisi
lingkungan secara geografi, kondisi air di sekitar daerah pembuangan limbah cair.
Ada beberapa cara pengolahan limbah cair yang dapat dilakukan di industri yaitu:
Pengolahan limbah secara fisika
Dengan memisahkan material-material pengotor yang kasat mata serta berukuran cukup besar
menggunakan penyaringan atau perlakuan fisik. Prosesnya meliputi sedimentasi, floatasi,
absorbs, dan penyaringan (screening);
Menggunakan biota hidup atau mikroba untuk menguraikan zat-zat pencemar didalam limbah
cair. Prosesnya meliputi aerobik, anaerobik, fakultatif.
Sebelum membuang limbah cair ke badan air, sebaiknya industri harus memastikan
bahwa limbah cair yang dibuang telah aman bagi lingkungan. Hal ini dapat dilakukan dengan
cara pengambilan sampel limbah cair yang dilakukan di titik outlet pengolahan limbah cair yaitu
titik setelah pengolahan limbah cair selesai dilakukan namun sebelum dibuang ke badan air.
Pengujian sampel tersebut bisa dilakukan di laboratorium internal maupun laboratorium
eksternal yang telah terakreditasi. Hasil pengujian yang dikeluarkan sebaiknya dibandingkan
dengan baku mutu sesuai peraturan perundangan lingkungan hidup yang dikeluarkan oleh
pemerintah dan yang masih berlaku. Baku mutu dapat didefinisikan sebagai ukuran batas atau
kadar unsur pencemar yang ditenggang keberadaannya dalam limbah cair yang akan dibuang
atau dilepas ke dalam media air dari suatu usaha dan/atau kegiatan.
Adapun peraturan yang mengatur baku mutu air limbah yang berlaku saat ini secara
nasionaladalah Peraturan Menteri Lingkungan Hidup Republik Indonesia Nomor 5 Tahun
2014 tentang baku mutu air limbah.
Permasalahan limbah merupakan salah satu masalah lingkungan hidup sampai saat ini
belum dapat ditangani dengan baik, terutama di kota–kota besar. Hal ini disebabkan karena
dalam prakteknya pelaksanaan konsep ini menimbulkan banyak kendala. Masalah utama yang
dihadapi adalah peraturan perundangan, masih rendahnya compliance atau pentaatan dan
penegakan hukum, masalah pembiayaan serta masih rendahnya tingkat kesadaran. Pengelolaan
limbah, khususnya bagi industri-industri skala kecil dan menengah. Permasalahan inilah yang
menyebabkan terjadinya pencemaran dan perusakan lingkungan yang kondisinya akan semakin
parah bila dibarengi dengan lemahnya penegakan hukum.
Pada Mei 2020, saluran pipa pembuangan limbah ini bocor dan mengalir ke Kali Gupit. Pada
Agustus lalu, pipanya rusak. Dari rekaman video yang diambil warga setempat dalam rentang
waktu berbeda, limbah PT RUM di Kali Gupit tampak berbusa, berwarna hijau, hitam, kuning
dan berbau telur busuk. Dampaknya, ikan-ikan mati.
Pada 13 & 15 Mei 2020, diambil sampel baku mutu air di lokasi pipa bocor di Kali Gupit,
parit belakang pabrik, dan mulut pembuangan limbah PT RUM di Bengawan Solo. Hasil uji di
Laboratorium Teknik Kimia Fakultas Teknik Universitas Muhammadiyah Surakarta
menunjukkan tingkat kandungan sulfida di masing-masing lokasi itu mencapai 0,8, 0,6, dan 1,0--
ketiganya melebihi batas baku mutu sebesar 0,3. Sementara tingkat kebutuhan oksigen kimiawi
(COD) mencapai 958,8--lebih dari 6 kali lipat batas baku mutu sebesar 150.
Soal ada pipa pembuangan limbah yang bocor ke Kali Gupit, Sekretaris PT. Rayon Utama
Makmur mengklaim itu bukan pipa limbah melainkan pipa air bersih menuju pabrik. .Kepala
Seksi Pencemaran Lingkungan dari Dinas Lingkungan Hidup Sukoharjo, Purwanto, berkata pipa
bocor dari PT RUM adalah kesalahan. tapi, bila pipa segera diperbaiki, persoalan bisa kelar
seketika.
2.1. DAMPAK LIMBAH INDUSTRI PABRIK PT. RAYON UTAMA
MAKMUR
Dampak yang diakibatkan limbah industri PT.Rayon Utama Makmur ialah salah satunya
kandungan sulfida yang tinggi mengakibatkan gatal-gatal dan air berbau menyengat tidak enak,
sementara kadar COD yang tinggi bisa membuat ikan di sekitar sungai mati dan juga membuat
penduduk sekitar susah untuk mendapatkan air bersih.
BAB III
PENUTUP
3.1. KESIMPULAN
1. PT. Rayon Utama Makmur (RUM) Sukoharjo, pengolahan limbah gas dari proses
produksi di PT RUM terindikasi belum secara maksimal mereduksi kandungan
gas H2S sehingga masih berdampak pada masyarakat di sekitar pabrik.
2. Limbah industry PT. Rayon Utama Makmur (RUM) COD dan BOD limbah yang
mencemari sungai di atas rata-rata baku mutu.
3.2. SARAN
http://eprints.ums.ac.id/67276/10/NASKAH%20PUBLIKASI.pdf
https://tirto.id/biang-bau-pencemaran-limbah-pt-rayon-utama-makmur-sukoharjo-
c8aQ
https://tirto.id/bau-busuk-limbah-pabrik-pencemar-bengawan-solo-f4GM
https://core.ac.uk/download/pdf/286439868.pdf
https://www.coursehero.com/file/59422036/kasus-lingkungan-hidupdocx/
https://ekonomi.bisnis.com/read/20200811/257/1277783/menelusuri-jejak-limbah-
rayon-utama-makmur-
https://www.sehatq.com/artikel/dampak-buruk-limbah-pabrik-bagi-kesehatan-anda