Anda di halaman 1dari 14

PENERAPAN PENGATURAN KETENAGAKERJAAN TERHADAP PENGUPAHAN, CUTI,

KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA (K3) TERHADAP KARYAWAN

(PENELITIAN PADA PT. CAPELLA MULTIDANA MEDAN)

JURNAL HUKUM

OLEH:

M. AQIL RIFKI AMAL MATONDANG

NPM: 158400105

FAKULTAS HUKUM

UNIVERITAS MEDAN AREA

MEDAN 2019
ABSTRAK

PENERAPAN PENGATURAN KETENAGAKERJAAN TERHADAP PENGUPAHAN, CUTI,

KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA (K3) TERHADAP KARYAWAN

(PENELITIAN PADA PT. CAPELLA MULTIDANA MEDAN)

Oleh:
*M. Aqil Rifqi Amal Matondang

**H. Abdul Lawali, SH, M.Hum

***Windy Sri Wahyuni, SH.M.H

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui Bagaimana Penerapan Pengaturan
Ketenagakerjaan Terhadap Pengupahan, Cuti, Keselamatan Dan Kesehatan Kerja (K3) Pada PT. Capella
Multidana Medan. Untuk mengetahui apakah faktor hambatan yang terjadi dalam Penerapan Pengaturan
Ketenagakerjaan Terhadap Pengupahan, Cuti, Keselamatan Dan Kesehatan Kerja (K3) Pada PT. Capella
Multidana Medan. Dalam permasalahan sistem pengupahan pada perusahaan PT. Capella Multidana Medan,
sistem pengupahan yang dilaksanakan oleh PT. Capella Multidana Medan dimulai dari pencatatan waktu
bekerja pihak karyawan oleh supervisor lapangan dan kemudian disetujui oleh pihak manager lapangan dan
dilakukan pengawasan oleh pihak personalia perusahaan. Kemudian pihak staf accounting dan
administration akan menerima time sheet dari pihak personalia perusahaan untuk dilakukan proses
penghitungan upah karyawan sampai dengan terjadinya distribusi upah terhadap pihak karyawan tersebut.
Agar supaya seluruh sistem-sistem kebijakan peraturan yang telah ditetapkan oleh pihak perusahaan dapat
diperbarui kembali dalam hal penerapannya terhadap pihak karyawan. Hal ini agar berupaya dapat
meningkatkan lagi performa kinerja bagi karyawan yang bekerja pada perusahaan PT. Capella Multidana
Medan.
Kata Kunci : Pengupahan, Cuti, Keselamatan dan Kesehatan Kerja.
ABSTRAC
APPLICATION OF EMPLOYMENT SETTINGS ON WAGE, LEAVE, SAFETY
AND HEALTH (K3) ON EMPLOYEES (RESEARCH IN
MEDAN CAPELLA MULTIDANA)
BY:
*M. Aqil Rifqi Amal Matondang

**H. Abdul Lawali, SH, M.Hum

***Windy Sri Wahyuni, SH.M.H

The purpose of this study is to find out how the application of labor regulations to wages, leave, safety
and health (K3) at PT. Medan Capella Multidana. To find out whether the obstacles that occur in the Application
of Labor Regulations to Wages, Leave, Safety and Occupational Health (K3) at PT. Medan Capella Multidana. In
the wage system problem at the company PT. Capella Multidana Medan, wage system implemented by PT.
Capella Multidana Medan starts from recording the time worked by the employee by the field supervisor and
then approved by the field manager and supervised by the company personnel. Then the accounting and
administration staff will receive a time sheet from the company personnel to do the process of calculating
employee wages until the distribution of wages to the employees. So that all regulatory policy systems that have
been set by the company can be renewed in terms of their application to the employees. This is to try to improve
performance performance for employees who work for PT. Medan Capella Multidana.

Keywords: Wages, Leave, Occupational Safety and Health.


A. Pendahuluan.
Ketena gakerjaan adalah suatu hal yang selalu menjadi sorotan di Indonesia. Hal
tersebut dikarenakan jumlah penduduk di Indonesia yang sangat besar populasinya, dan
merupakan salah satu jumlah penduduk terbesar di dunia. Akibat besarnya jumlah
penduduk di Indonesia, maka diperlukan juga lapangan kerja yang cukup memadai.
Lapangan kerja yang memadai juga harus ditunjang dengan pendapatan upah dan fasilitas
pendukung bagi pekerja secara layak. Percuma saja apabila lapangan pekerjaan yang
banyak tetapi tidak didukung oleh upah serta fasilitas yang layak bagi para pekerjanya.
Menurut ILO (International Labour Organization), setiap tahun diseluruh dunia
sebanyak 2 juta orang meninggal karena masalah-masalah akibat kerja, dan dari jumlah
tersebut 354.000 orang mengalami kecelakaan fatal. 1 Secara umum terjadinya kecelakaan
kerja sering disebabkan oleh beberapa fakor, antara lain adalah:2

1. Faktor manusianya yang mungkin kurang memiliki keterampilan atau pengetahuan


mengenai pekerjaannya atau akibat salah penempatannya.
2. Faktor materialnya/bahannya/peralatannya yang tidak sesuai dengan standar
ketentuan.
3. Faktor bahaya sumber bahaya :
a. Perbuatan yang dilakukan mengandung bahaya akibat metode kerja yang salah,
keletihan/kelesuan, akibat sikap kerja yang salah/tidak sempurna, dan lain
sebagainya.
b. Faktor yang dihadapi, seperti kurangnya pemeliharaan terhadap mesin-mesin dan
peralatan sehingga tidak bisa bekerja dengan sempurna.

Persoalan dalam hal-hal ketenagakerjaan ini tidak hanya sebatas melindungi hak-
hak dasar para pekerja saja, tetapi juga meliputi seluruh pelanggaran-pelanggaran yang
telah terbukti melanggar dari ketentuan-ketentuan yang telah disusun dan ditetapkan oleh
1
Pia K. Markanen, Keselamatan dan Kesehatan Kerja di Indonesia, InternasionalLabour
Organization Subregional Office for South-East Asia and the Pacific Manila,Philipines
2
Sendjun H. Manulang, 2001, Pokok-Pokok Hukum Ketenagakerjaan Di Indonesia,Rineka Cipta,
Jakarta, hal.87-88
pihak pemerintah. Karena pemerintah telah berusaha untuk menemukan jalan keluar yang
terbaik agar permasalahan- permasalahan yang terjadi selama ini dapat diselesaikan tanpa
adanya terjadi pertikaian yang berkepanjangan nantinya, serta tidak meninggalkan sifat
kepribadian dan kemanusiaan bagi setiap pekerja yang bekerja untuk mendapatkan hasil
yang sebaik-baiknya guna untuk mendapatkan suatu penghasilan bagi kehidupan keluarga
dari para pekerjatersebut.
Pemerintah dalam menetapkan Undang-Undang Nomor 13 Tahun 2003 Tentang
Ketenagakerjaan juga bermaksud untuk menjamin kesamaan, kesempatan dan perlakuan
tanpa diskriminasi atas dasar apapun untuk mewujudkan kesejahteraan kehidupan bagi
para pekerja beserta keluarganya. Dalam hubungan antara pekerja dan pengusaha, secara
yuridis pekerja dipandang sebagai orang yang bebas, karena prinsip negara kita tidak
seorang pun boleh diperbudak. Sedangkan secara aspek sosiologis pekerja itu tidak bebas
sebagai orang yang tidak mempunyai bekal hidup yang lain selain daripada tenaga dari
pekerja tersebut.
Upah kerja merupakan unsur penting yang berpengaruh terhadap kehidupan para
pekerja/buruh. Karena upah kerja serta fasilitas tersebut merupakan sumber pendapatan
serta kesejahteraan guna memenuhi kebutuhan bagi hidup para pekerja/buruh serta
keluarganya baik berupa sandang, pangan, papan serta kebutuhan-kebutuhan lainnya.
Upah kerja tersebut merupakan sebuah imbalan yang diterima oleh pekerja atas jasa yang
telah diberikan dalam memproduksi suatu barang ataupun jasa pada suatu perusahaan
ataupun badan usaha lainnya. Pada dasarnya upah kerja serta fasilitas pendukung
haruslah sebanding dengan nilai kontribusi ataupun produktivitas pekerja dalam suatu
perusahaan ataupun badan usaha. Dalam pemberian upah serta fasilitas-fasilitas
pendukung oleh pengusaha kepada pekerja/buruh tergantung juga pada perjanjian-
perjanjian antara kedua belah pihak. Dapat tergantung dari bentuk durasi kerja, jumlah
barang produksi, jumlah borongan, dan bentuk lain-lainnya.
PT. Capella Multidana Medan adalah sebuah perusahaan yang bergerak dalam
bidang pembiayaan sepeda motor dan mobil, perlu melakukan suatu pemikiran agar
pekerja tersebut dapat menjaga keselamatannya dalam melaksanakan pekerjaannya. PT.
Capella Multidana Medan perlu mengusahakan suatu ketenangan dan kesehatan untuk
para pekerja agar apa yang akan dihadapinya didalam sebuah pekerjaan dapat diberikan
perhatian semaksimal mungkin, sehingga nantinya kewaspadaan dalam melaksanakan
pekerjaan tersebut tetap dapat terjamin. Program-program tersebut merupakan suatu
program perlindungan kerja, yang didalam praktik sehari-hari berguna untuk dapat
mempertahankan suatu produktifitas dan kestabilan suatu perusahaan.3

B. Metode Penelitian
1. Jenis Penelitian
Jenis penelitian yang digunakan adalah jenis penelitian yang bersifat deskriptif, karena
dalam hal penyusunan dan penelitian untuk penulisan ini bermaksud untuk
mendeskripsikan atau menggambarkan serta memaparkan mengenai hal penerapan
perusahaan dalam hal melaksanakan ketentuan pada karyawan perusahaan tentang
pelaksanaan sistem pengupahan, cuti, keselamatan dan kesehatan kerja (K3) yang
dilaksanakan oleh pihak PT. Capella Multidana Medan terhadap para karyawan-
karyawannya. Dalam hal ini penelitian deskriptif yakni penelitian yang tata kerjanya
memberikan data sedetail mungkin tentang segala sesuatu yang berhubungan dengan
aktivitas manusia, sifat-sifat, karya manusia, keadaan dan gejala-gejalalainnya.

2. Sifat Penelitian

Pada penelitian ini penulis menggunakan sifat penelitian yang bersifat deskriftif.
Pengertian dari sifat deskriptif ini adalah salah satu jenis penelitian yang tujuannya
untuk menyajikan gambaran lengkap mengenai pengaturan sosial atau dimaksudkan
untuk melakukan eksplorasi dan klarifikasi mengenai suatu fenomena atau kenyataan
sosial, dengan jalan mendeskripsikan sejumlah variabel yang berkenaan dengan
masalah dan unit yang diteliti antara fenomena yang diuji. Dalam penelitian ini,
peneliti telah memiliki defenisi yang jelas tentang subjek penelitian dan akan
menggunakan pertanyaan who dalam menggali informasi yang akan dibutuhkan.
Tujuan dari penelitian deskriptif adalah menghasilkan gambaran yang akurat tentang
sebuah kelompok, menggambarkan mekanisme sebuah proses atau hubungan,
memberikan gambaran lengkap baik dalam bentuk verbal maupun numerikal,
menyajukan informasi dasar akan suatu hubungan, menciptakan seperangkat kategori

3
H. Zainal Asikin, 2010, Dasar - Dasar Hukum Perburuhan, Jakarta, Rajawali Pers, Hlm.96.
dan mengklasifikasikan subjek penelitian, menjelaskan seperangkat tahapan atau
proses, serta untuk menyimpan informasi bersifat kontradiktif mengenai
subjekpenelitian.4
3. Teknik PengumpulanData
Teknik pengumpulan data yang akan digunakan adalah sebagai berikut:
a. Wawancara (interview)
”Wawancara adalah percakapan dengan maksud tertentu. Percakapan itu dilakukan
oleh dua pihak, yaitu pewawancara (interviewer) yang mengajukan pertanyaan dan
terwawancara (interviewee) yang memberikan jawaban atas pertanyaan itu
“(Moleong, 2011: 186). Melalui wawancara, diharapkan peneliti memperoleh
gambaran mengenai informasi yang terkait dengan pembahasan judulskripsi ini.
b. Pengamatan (Observasi)
Observasi berarti peneliti melihat dan mendengarkan (termasuk menggunakan tiga
indra lain) apa yang dilakukan atau diperbincangkan para responden dalam aktifitas
dalam kehidupan sehari-hari, baik sebelum, menjelang, ketika dan sesudahnya”.
(Hamidi, 2004: 74)
Tujuan dari observasi ini adalah untuk mendeskripsikan setting kegiatan yang
terjadi, orang yang terlibat dalam kegiatan, waktu kegiatan dan makna yang
diberikan oleh para pelaku yang diamati tentang sesuatu peristiwa yang
bersangkutan.
c. Dokumentasi
Metode Dokumentasi adalah mencari data mengenai hal-hal atau variabel yang
berupa catatan, transkrip, buku, surat kabar, majalah, notulen rapat, prasasti, agenda
dan sebagainya. Dalam penelitian ini peneliti menggunakan alat pengumpulan data
berupa buku-buku, dokumen, serta sumber lain yang relevan guna untuk
memperoleh informasi yang terkait tentang permasalahan mengenai perihal judul
skripsi ini.
4. Teknik Analisis Data

4
Wikipedia, Enseklopedia Bebas, 2001.
Analisis data adalah proses mengorganisasikan dan mengurutkan data ke dalam pola,
kategori dan satuan uraian dasar sehingga dapat ditentukan tema dan dapat
dirumuskan hipotesis kerja seperti yang disarankan oleh data (Moleong 2011: 103).
Analisis data kualitatif adalah upaya yang dilakukan dengan jalan bekerja dengan data,
mengorganisasikan data, memilah-milahnya menjadi satuan yang dapat dikelola,
mensintesiskannya, mencari dan menemukan pola, menemukanapa yang penting dan
apa yang di pelajari, dan memutuskan apa yang dapat diceritakan kepada orang lain
(Moleong, 2011: 248).Setelah data sudah terkumpul cukup diadakan penyajian data
lagi yang susunannya dibuat secara sistematik sehingga kesimpulan akhir dapat
dilakukan berdasarkan data tersebut. Pengolahan data dalam penelitian ini dilakukan
dalam empat tahap yaitu:

a. Pengumpulan Data
Peneliti mencatat semua data secara objektif dan apa adanya sesuai dengan hasil
observasi dan wawancara dilapangan.
b. Reduksi Data
Proses pemilihan, pemusatan perhatian pada penyederhanaan, pengabstrakan dan
transformasi data yang muncul dari catatan-catatan tertulis dilapangan (Miles 1992:
16).
c. Penyajian Data
“Sajian data adalah sekumpulan informasi tersusun yang diberikan kemungkinan
adanya penarikan kesimpulan dan pengambilan tindakan (Miles 1992:17).
d. Pengambilan Keputusan atau Verifikasi
Penarikan kesimpulan hanyalah sebagian dari suatu kegiatan dari konfigurasi yang
utuh. Kesimpulan-kesimpulan juga diverifkasi selama penelitian berlangsung.
Dalam penarikan kesimpulan ini, didasarkan pada reduksi data dan sajian data yang
merupakan jawaban atas permasalahan yang diangkat dalam penelitian
(Miles1992:92).
C. Hasil dan Pembahasan
PT. Capella Multidana (Perusahaan) didirikan dengan Akta No. 172 tanggal 24
Januari 1990 dari Drs. Haji Saidus, SH, notaries di Jakarta dan telah mendapatkan
pengesahan dari Departemen kehakiman dengan Surat Keputusan Menteri Kehakiman
Republik Indonesia No.C2-1548.HT.01.01.Th.90 tanggal 22 Maret 1990. Sesuai dengan
Akta No.76 tanggal 17 Maret 1997 dari Notaris Linda Herawati, SH, notaris di Jakarta nama
Perusahaan yang semula bernama PT. Polim Perdana Leasing Corporation berubah
menjadi PT. Capella Multidana dan modal saham Perusahaan mengalami peningkatan.
Perubahan-perubahan tersebut telah mendapat pengesahan dari Menteri Kehakiman
Republik Indonesia melalui Surat Keputusan No.C2-4185.HT.01.04.Th.97 tanggal 26 Mei
1997.5

Anggaran Dasar Perusahaan telah mengalami beberapa kali perubahan, terakhir


dengan Akta No.27 tanggal 8 Agustus 2008 dari Notaris Henry Tjong, SH, notaries di
Medan mengenai perubahan anggaran Dasar Perseroan guna memyesuaikan dengan
ketentuan Undang-undang Republik Indonesia No.40 tahun 2007 tentang Perseroan
Terbatas, serta peraturan pelaksanaan lainnya. Akta Perubahan tersebut mendapakan
persetujuan dari Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia dengan Surat
Keputusan No. AHU.72236.AH.01.02 tanggal 10 Oktober 2008

Perusahaan bergerak dalam bidang usaha pembiayaan (sewa guna usaha) dan telah
mendapat ijin usaha lembaga pembiayaan dari Menteri Keuangan Republik Indonesia
dengan Surat Keputusan No. 1483/KMK.013/1990 tanggal 17 Nopember 1990 dan
terakhir telah diubah dengan Surat Keputusan No.381/KMK.017/1997 tanggal 31 Juli
1997 tentang pemberian ijin usaha untuk melakukan kegiatan sewa pembiyaan, anjak
piutang, usaha kartu kredit dan pembiayaan konsumen. Pada saat ini, Perusahaan
terutama bergerak dalam bidang pembiayaan konsumen.

1. Pelaksanaan Penerapan Serta Pengaturan Ketenagakerjaan Terhadap Kegiatan


Pengupahan, Cuti, Serta Keselamatan Dan Kesehatan Kerja (K3) Pada PT. Capella
Multidana Medan.

Sistem pengupahan yang ada pada perusahaan PT. Capella Multidana Medan
dilaksanakan berdasarkan berdasarkan ketentuan yang telah dilaksanakan oleh pihak
perusahaan. Dimana dalam hal ini sistem pengupahan pada perusahaan ini dibagi
5
Sumber PT. Capella Multi Dana Medan, 2019
berdasarkan tugas pokok serta jabatan dari karyawan tersebut dan berdasarkan dari
waktu lamanya pihak karyawan tersebut bergabung dan bekerja pada perusahaan ini.
a. Pelaksanaan Penerapan Pengupahan Karyawan Pada PT. Capella Multidana Medan
1. Pengisian daftar hadir oleh karyawan.
2. Supervisor lapangan memeriksa timesheet
3. Supervisor lapangan menyerahkan time sheet kepada pihak personalia
4. Pihak personalia menyerahkan time sheet kepada bagian accounting dan
administration.
5. Bagian accounting dan administration menerima time sheet, mengecek,
mencocokkan danmenggandakan
6. Bagian staf accounting dan administration meng-input timesheet.
7. Menghitung jam lembur berdasarkan timesheet
8. Menghitung upah kotor dan bersih (prosespayrol).
b. Pelaksanaan Penerapan Kegiatan Cuti karyawan Pada PT Capella Multidana Medan
Penerapan cuti dalam perusahaan atau organisasi ditinjau kepada seluruh
karyawan atau pegawai yang ada pada lingkup perusahaan atau organisasi dapat ditaati
dan dipatuhi sehingga para karyawan dapat bekerja dengan penuh tanggug jawab,
seefektif dan seefisien mungkin untuk tercapainya keberhasilan tujuan organisasi atau
perusahaan. Dengan perusahaan memberikan cuti kepada pegawainya berarti secara tidak
langsung perusahaan telah memberikan dorongandan semangat serta kegairahan kerja
pegawai dalam menjalankan program yang telah ditetapkan oleh pihak perusahaan,
sehingga hal ini dapat memudahkan tercapainya tujuan perusahaan. Adapun tahapan-
tahapan yang harus dilaksanakan oleh pihak karyawan perusahaan PT. Capella Multidana
Medan adalah sebagai berikut:6
1. Karyawan yang akan mengajukan formulir permohonan cuti dengan mengisi formulir
permohonan cuti rangkap 2 (dua). 1 (satu) formulir untuk dijadikan arsip dan 1 (satu)
formulir lagi untuk diberikan kepada pihak karyawan yang akan mengajukancuti.
2. Karyawan yang akan mengajukan permohonan cuti harus sudah memenuhi syarat-
syarat yang telah ditentukan sesuai dengan jenis cuti yang akan diambiloleh pihak

6
Hasil Wawancara Dengan Kepala HRD PT. Multidana Medan di Ruang Kerja Tanggal 13 Februari
2019. Pukul 10.00 Wib
karyawan tersebut.
Penerapan dari tahapan-tahapan pengajuan permohonan cuti pihak karyawan yang
harus dilaksanakan dengan memenuhi persyaratan-persyaratan yang harus dipenuhi oleh
pihak karyawan tersebut. Seorang karyawan di perusahaan PT. Capella Multidana Medan
yang akan mengajukan permohonan cuti harus melengkapi syarat-syarat yang diajukan
oleh pihak perusahaan dan harus mengisi formulir cuti sesuai dengan keadaan dan sesuai
dengan jenis cuti yang akan diambil oleh pihak karyawan tersebut.
Tahapan-tahapan dan persyaratan-persyaratan dalam hal pengajuan permohonan
cuti diatas sudah sesuai dengan peraturan yang dibuat dan ditetapkan oleh direktur utama
perusahaan PT. Capella Multidana Medan. Tahapan- tahapan pengajuan permohonan cuti
ini telah disetujui serta cukup dipahami dan dimengerti oleh semua pihak karyawan
perusahaan PT. Capella Multidana Medan. Persyaratan-persyaratan dari pengajuan cuti
tersebut sudah sanagat sesuai dengan cuti yang akan diajukan dan dipilih oleh pihak
karyawan perusahaan.
c. Pelaksanaan Penerapan Peraturan Keselamatan Dan Kesehatan Kerja (K3) Pada PT
Capella Multidana Medan
Seiring perkembangan bisnis dan usaha yang pesat pada perusahaan PT. Capella
Multi Dana Medan, dalam hal ini perusahaan PT. Capella Multidana Medan turut serta
mendukung dan melaksanakan program Pemerintah melalui peraturan perundang-
undangan dalam hal menetapkan peraturan perihal keselamatan dan kesehatan kerja (K3)
yang wajib dilaksanakan kepada seluruh perusahaan yang ada di Indonesia.
Maka dalam hal ini, perusahaan PT. Capella Multidana Medan turut menjalankan
serta mendukung peraturan perihal keselamatan dan kesehatan kerja (K3) sesuai dengan
Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 50 Tahun 2012. Sesuai dengan peraturan pemerintah
tersebut bahwa setiap tenaga kerja berhak mendapatkan perlindungan atas
keselamatannya dalam melakukan pekerjaan untuk kesejahteraan hidup dan
meningkatkan produksi dan produktivitas nasional.
Sedangkan untuk alat pelindung diri (APD) pada Staf serta karyawan yang bekerja
dilapangan pihak manajemen menyediakan alat pelindung diri (APD) yang sesuai dengan
kondisi lapangan di temapat para karyawan tersebut melakukan kegiatan bekerja. Adapun
penyediaan alat-alat pelindung diri tersebut adalah sebagai berikut:
a. Alat pemadam kebakaran berupa hydrant.
b. Helm sebagai pelindung kepala bagi staf dan karyawan yang bekerja dilapangan.
c. Sarung tangan sebagai pelindung tangan bagi staff dan karyawan yang bekerja
dilapangan.
d. Peralatan-peralatan operasional pekerjaan yang kualitasnya sesuai dengan Standart
Nasional Indonesia (SNI) dan lengkap dengan buku petunjuk manual
pengoperasian alat agar para pihak karyawan dalam hal bekerja tidak mengalami
kesulitan dalam penggunaan peralatan-peralatan pertukangantersebut.
e. Kaca mata pelindung sebagai upaya melindungi dari percikan-percikan benda
berbahaya pada organ penglihatan pihak staf dan karyawan perusahaan yang
bekerja dilapangan.
f. Masker sebagai pelindung bagi pihak staf dan karyawan akan hal terhirupnya
polusi dan udara yang kurang bersih di lokasi lapangan tempatnyabekerja.
g. Sepatu dengan spesifikasi khusus yang berguna untuk melindungi kaki karyawan
lapangan dari material-material yangberbahaya.
h. Rambu-rambu tanda peringatan dilapangan untuk menyampaikan informasi
kepada pihak staf dan karyawan perihal kondisi-kondisi keadaan pekerjaan saat itu.

2. Faktor Hambatan Yang Terjadi Dalam Pelaksanaan Pemberian Hak-Hak Karyawan


Perihal Pengupahan, Cuti, Serta Keselamatan Dan Kesehatan Kerja (K3) di PT. Capella
Multi Dana Medan

PT. Capella Multidana Medan menyadari bahwa setiap program yang diberlakukan
di dalam perusahaan tidak akan lepas dari hambatan, baik hambatan yang berasal dari
pihak manajemen, pihak karyawan, maupun pihak luar yang akan memasuki kawasan
perusahaan. Untuk mengatasi hambatan- hambatan tersebut tentu tidak sekali waktu
dapat diatasi. Demikian halnya dengan pelaksanaan program keselamatan dan kesehatan
kerja (K3), ditemukan pula hambatan-hambatan yang ada, namun pihak perusahaan dapat
mengatasi dengan cara yang mungkin berbeda dengan perusahaan yang lainnya.
Dalam hal ini upaya-upaya yang dilaksanakan dalam mengatasi hambatan-
hambatan dalam pelaksanaan program keselamatan dan kesehatan kerja (K3) pada
perusahaan PT. Capella Multidana Medan adalah sebagai berikut:
1. Safety Induction, merupakan program mendasar yang dilakukan oleh pihak perusahaan
dalam mendisiplinkan pihak karyawan yaitu dengan memberikan induksi dan orientasi
tentang pekerjaan dan aspek keselamatankerjanya.
2. Training and Coaching, coaching memberikan tujuan untuk memberikan pengetahuan
dan keahlian yang mendukung fungsi kerja. Sedangkan coaching merupakan media
komunikasi langsung antara atasan dan bawahan untuk mendorong perkembangan
terhadap perorangan karyawan.
3. Re-Training, yaitu dengan menyegarkan kembali pengetahuan dan keahlian seseorang
dalam hal untuk mempertahankan kemampuankinerjanya.
4. Conseling, merupakan wadah untuk menggali permasalahan atau persoalan yang
menyebabkan menurunnya performa kinerja seorang karyawan dan mendorong
karyawan tersebut untuk kembali meningkatkan performa kinerjanya.
Peringatan lisan, merupakan peringatan langsung oleh pihak perusahaan terhadap
pelanggar peraturan serta ketentuan yang berlaku. Setiap karyawan juga memiliki hak
untuk menegur dan mengingatkan karyawan yang lain yang melakukan pelanggaran
peraturan atau ketentuantersebut.

D. Simpulan

Sistem pengupahan, cuti, dan keselamatan dan kesehatan kerja (K3) pada
perusahaan PT. Capella Multidana Medan adalah prosedur penetapan upah minimum
propinsi sumatera utara yang dilakukan melalui observasi penulis kebutuhan hidup
layak (KHL) bahwa dewan pengupahan propinsi/kabupaten kota, yang anggotanya terdiri
dari unsur pekerja/buruh, pengusaha/pemerintah, pakar dan akademisi telah
mengakomodir kepentingan pihak-pihak yang berhubungan langsung dalam hubungan
kerja yaitu pekerja/ buruh dan pengusaha. besarnya kebutuhan hidup layak telah
disesuaikan dengan kebutuhan sehari-hari bagi pekerja sesuai peraturan gubernur
sumatera utara, yang mana saat ini upah minimum propinsi sumatera utara tahun 2018
adalah sekitar rp. 2.880.000.

E. Ucapan terimakasih
Akhirkata penulis ucapkan terimakasih kepada kedua orang tua yang sudah
mendukung sampai ketitik ini dan kepada Yayasan Pendidikan Haji Agus salim-Universitas
Medan Area yang telah memberi kesempatan untuk menimba ilmu selama ini, mudah-
mudahan apa yang penulis dapat selama menepuh masa perkuliahan menjadi ilmu dan
bisa bermanfaat bagi penulis dan tentunya mampu penulis aplikasikan ditengah-tengah
masyarakat.

F. Daftar Pustaka
Asikin, Z. (2010). Dasar-Dasar Hukuim Perburuhan. Jakarta: Rajawali Pers.
Manulang, S. H. (2001). Pokok-Pokok Hukum Ketenagakerjaan di Indonesia. Jakarta: Rineka Cipta.
Markanen, P. K. (n.d.). Keselematan dan kesehatan Kerja di Indonesia . Internasional Labour Organization
Subregional Office For South-East Asia and The Pacifik Manila, Philipines.

Hasil Wawancara Dengan Kepala HRD PT. Multidana Medan di Ruang Kerja Tanggal 13 Februari 2019.
Pukul 10.00 Wib
Sumber PT. Capella Multi Dana Medan, 2019

Wikipedia, Enseklopedia Bebas, 2001.

Anda mungkin juga menyukai