Anda di halaman 1dari 17

Farmakogenetik dan

Farmkogenomik pada Asma


Respon Respon obat pada
obat lnd/,,/dual setiap px a
sma
tidaklah sama

Absorpsi

Penya kit usi


Distrib

Metabolisme

Ekskresi
Pengaruh faktor genetik
terhadap respon obat.

Lebih mengambarkan pd studi


genom dan produknya yang
berkaitan dengan respon obat.
Chromosome
Telo~r&

Human cell

Mitochond,ia -----:
Nucleus --:--it.I

Endoplasnuc reticulurn----':.-=a=: I I I
Golg apparatu5 -,..- Chroma lid
Telomere

eea membrane
ONA (double hellx)

Sugar phO<Spha!e backbone

Ade rune _.::-tt----:


Guann! ------,ti
Nucleo!Jde,s
Cytosine-
Thymlne---,,1
-fr-tt.i
I FARMAKOGENOMIK I
merupakan studi mengenai variabilitas genetik yang bertujuan
untuk menyusun suatu pemetaan yang dapat digunakan berkaitan
dengan variasi DNA dengan outcomes terapi yang spesifik (Fenech
dan Grech, 2011),
dengan pemeriksaan
yang dapat berkonstribusi untuk
hubungan antara:
safety dan efikasi obat dalam
respons obat dan kalkulasi risk-to-benefit dari kondisi
genetik yang berbeda penyakit dan terapi potensial
(Kurth, 2000; Shastry, 2006).
variasi karakteristik
DNAdan RNA
Manfaat
FARMAKOGENOMIK

Farmakogenomik berpotensial digunakan sebagai


aplikasi penting dan berkontribusi untuk membantu
mengidentifikasi dan/atau meminimalkan adverse
events dari terapi yang digunakan (Kurth, 2000).

Pelaksanaan farmakogenomik terhadap perkembangan obat


bertujuan untuk: memperbaiki perkembangan outcomes klinik,
.. mengurangi biaya pengembangan secara keseluruhan,
meningkatkan efikasi dan menurunkan adverse events terhadap
pasien yang spesifik, dan perkembangan tes diagnostik yang
mem en aruhi rekomendasi tera i Kurth, 2000 .
Rationa\iie \. ed
persona \S
oosing medicine
Muncul informasi dan hasil studi
Pharmacogenomics farmakogenomik menunjukkan
memi\iki potensi bahwa pedoman pengobatan standar
untuk merevo\usi tidak dapat seragam diterapkan pada
terapi asma. se\uruh popu\asi penvakit.

Hasil dari sejumla


dengan populasi h besar studi asma
Mem~ham i dampak variasi berguna untuk yang berbeda akan
genetlkd pada respo n . t erapi pedoman pe menetapkan
apat menurunkan efek dan akan me~ibatan asma baru
sam.ping
· dan meningkatkan tujuan akhir da _anbtu mewujudkan
no at ib
hasll pasien. asma dalam w k pr,. adi untuk
a tu dekat
Asthma
treatment
Pharmacogenomic in Asthma Treatment
'

Semua pasien asma tidak semua ,


"
merespon sama terapi asma.

Data yang tersedia menunjukkan bahwa sebanyak


70% variabilitas individu dapat disebabkan '

karakteristik genet ik dar i setiap pasien.


1',
Farmakogenomik menawarkan potensi untuk mengopt ma
kan obati untuk
l i du dengan
pender ta asma ndiv i i
menggunakan informasi genetik untuk I

I, !
meningkatkan efikasi atau menghindari efek samping.
Pharmacogenomic in Asthma Treatment

Reseptor 82-adrenergik (Arg16Gly)


Bronchodilating dapat mempred iksi respon terhadap
P2-agonists antikoli nergik untuk tx asma.

Gen unt corticotrop in releasing


Anti-inflammatory hormone receptor 1 sbg penanda
inhaled corticosteroids otensial res on.

respon yang mendasari jalur untuk


cysteinyl antagonis reseptor
leukotrien .

Metabolisme P450 ? CYP1A2


Beta-2 Agonist
(~2-adrenergic Receptor Agonists)
salbutamol K+

O protein ., theophy~e
""
phosphodiesterase~---
> breakdown
AP

'"l""' decreased phosphatldyhnos,~


hydrolysis
increased Na/Ca exchange
protein kinase A --I~ (decrease Intracellular talc~)

phosphorylates (opens) potassium


I
r
Glucocorticosteroid
-
M

CORTICOTROPIN melepas HORMON RECEPTOR1 (CRHRl}

merupakan reseptor primer yang memediasi pelepasan


l!------.t----1

--1----1 corticotropin-release hormone yang meregulasi kadar


---+---1cortisol endogenous dan dikode oleh gen CRHRl.
,..
Variasi genetikdi CRHRl ~ berkaitan dengan pe1'an
respon fungsi paru unt ICS pada dewasa dan anak2.

~ Penggunaan slm 8 mgg, pd dewasa ,.•


~

~
r...
;
_ homozygous unt minor allele (GAT} nilai
FEVl > drpd homozygous ut wild-type allele .
Glucocorticosteroid( La njt.. )

Gucoco,IICoid fCCt'plOf

r;CO<OIIICokJ
NudPar membrane

Protein
f\•ynt'-1
n,RNI\
,•
••
r: [
r:
"""
RNA PolYffl'f~

Cytc:,p&,nm
---~~~~~~~~~- Methylxantine
• I
Methylxantine Cytochromep450 (CYP) 1A2

polymorphism
Peneliti Hasil Penelitian Farmakogenetik pada Teofilin
Obase
Teofilin dapat membutuhkan pengurangan dosis pada pasien dengan A
et al.
allele pada -2964(G/A) dalam gen CYP1A2 untuk menghindari
(2003), kemungkinan terjadinya toksisitas.
Jepang
Frekuensi genotipe dari CYP1A2*1D ditemukan berbeda secara signifikan
dibandingkan dengan kelompok kontrol. T allele pada -2467 delT dan C
Uslu et
allele pada -163C> A dalam CYP1A2 berkaitan dengan peningkatan risiko
al. COPD. T allele pada -2467 delT juga berkaitan dengan risiko tinggi
(2010), terhadap keparahan penyakit COPD.
Turki Disimpulkan bahwa pengaruh genetik pada CYP1A2 dapat berperan pada
farmakogenetik dari teofilin dan perkembangan dari COPD.
LEUKOTRIENE MODIFIER
ARACHIOONIC ACID
S LO Inhibitors
(zlltutonl • Blosynthetlc Pathways
c:::J Ug<1nd·RKt-ptor lntt'rKtlOnS
• Points o( Intervention
$·LIPQIXGIN6$E by LT Mod1flffl
S·HPETE
c:::J Effects of ActivatN LTRec~tors
FLAP

,_I I
_)
FLAP Inhibitors . Cystelnyl·LT antagonists
(LTRAs)
LTA4 zafirlukast
j LTB4 antagonists I montelukas
t
pranlukast

Gronulocyt•

Have been associated with Mucu_s s•cr•tion


aspirin-exacerbated respiratory disease L > Bronchoconstrktlon
Ed•mo
and exercise-induced bronchoconstriction. ,--.:::::::::.,._~ Eoslnophlllo

Anda mungkin juga menyukai