Anda di halaman 1dari 8

STUDI IN SILICO KOMPLEKS LIGAND-RESEPTOR EUGENOL DAUN BASIL (Ocimum basilicum L.

) PADA NON-SMALL CELL LUNG CANCER

STUDI IN SILICO KOMPLEKS LIGAND-RESEPTOR EUGENOL DAUN BASIL (Ocimum


basilicum L.) DENGAN RESEPTOR HER2 PADA NON-SMALL CELL LUNG CANCER
(NSCLC) DENGAN KONTROL GEFITINIB

STUDY IN SILICO LIGAND-EUGENOL RECEPTOR COMPOUND OF BASIL LEAF


(Ocimum basilicum L.) WITH HER2 RECEPTOR ON NON-SMALL CELL LUNG CANCER
(NSCLC) WITH GEFITINIB CONTROL

MARTINA KURNIA ROHMAH1x


1
STIKes Rumah Sakit Anwar Medika

Abstrak: Non-Small Cell Lung Cancer (NSCLC) merupakan jenis kanker paru dengan prevalensi 85%
dari total penyakit paru. Senyawa 4-(methylnitrosamino)-1-(3pyridyl)-1-butanone (NNK) pada rokok
dapat mengaktifkan transduksi sinyal Akt dan meningkatkan kemampuan proliferasi dan siklus sel pada
kanker ini. Her2 merupakan salah satu reseptor yang aktif mentransduksi sinyal Akt. Her2 mengalami
overekspresi dan meningkatkan sinyal pertumbuhan pada NSCLC. Her2 banyak digunakan sebagai
salah satu target terapi antikanker. Melalui penghambatan reseptor Her2 diharapkan dapat menurunkan
proliferasi dan siklus sel NSCLC. Gefitinib merupakan salah satu obat yang banyak digunakan pada
NSCLC dengan aktivitas menghambat reseptor Her2 dan tyrosine kinase. Namun saat ini, NSCLC
dengan mutasi pada onkogen K-ras dilaporkan memiliki potensi untuk resisten terhadap gefitinib.
Eugenol dari daun basil memiliki kemampuan menurunkan proliferasi sel NSCLC, namun mekanisme
molekularnya belum banyak diketahui. Melalui studi in silico ini kami bertujuan untuk mempelajari ada
tidaknya interaksi antara kompleks ligand reseptor eugenol ekstrak daun basil dengan reseptor Her2.
Hasil studi in silico dengan docking diketahui bahwa eugenol dapat berikatan kuat dengan reseptor Her-
2 melalui interaksi permukaan sebesar 411.564 dan besar energi ikatan bebas yang kecil yaitu -4.16
kcal/mol serta memiliki aktivitas penghambatan terhadap reseptor Her-2 yang mengalami overespresi
pada NSCLC dengan nilai Ki (konstanta inhibisi) sebesar 895.67 µM.
Kata Kunci: eugenol, gefitinib, Her-2, NSCLC

Abstract: Non-Small Cell Lung Cancer (NSCLC) accounts for 85% of all lung cancer cases. The 4-
(methylnitrosamino)-1-(3pyridyl)-1-butanone (NNK) in cigarette activates Akt transduction signal and
increase proliferation and cell cycle in this cancer. Receptor Her-2 can transduce this Akt pathway. This
receptor is overexpressed and increases growth signal in NSCLC. Her-2 is widely use as the target of
anticancer therapy. Inhibition of Her-2 decreases proliferation and cell cycles of NSCLC. In this cancer,
gefitinib inhibits this receptor and tyrosine kinase activity. However, NSCLC with K-ras oncogene
mutation resist to gefitinib. Eugenol from basil leaves has known can decrease NSCLC cell proliferation.
This study aim was investigating the molecular interaction and inhibitory activity of eugenol in Her-2
receptor. This study shown that eugenol has highly interaction and inhibitory activity in Her-2 receptor.
It was proven by high interaction surface (411.564), low free energy binding (-4.16 kcal/mol), and low
inhibition constant value (895.67 µM. It was indicated that we can use eugenol as alternative therapy in
NSCLC by Her-2 inhibition activity.
Key words: eugenol, gefitinib, Her-2, NSCLC

PENDAHULUAN dari kasus kanker paru ini berkaitan dengan


konsumsi alkohol, lingkungan (perokok pasif),
Non-Small Cell Lung Cancer (NSCLC) makanan dan aktivitas fisik. Ada dua klasifikasi
merupakan salah satu jenis kanker paru dengan utama NSCLC yaitu preinvasive lesion dan
prevalensi 80-85% dari seluruh kasus kanker invasive malignant lesion. Preinvasive lesion
paru dengan 90% dan 80% berturut-turut pada terdiri dari squamous dysplasia, adenomotous
laki-laki dan perempuan disebabkan oleh hyperplasia dan diffuse idiophatic pulmonary
merokok (Addario et al., 2010). Faktor resiko neuroendocrine cell hyperplasia. Invasive

x
email korespondensi: martina.kurniarohmah@gmail.com

Jurnal Ilmiah Medicamento{Vol.3 No.2{îìíó{ISSN-e: 2356-4814


71
MARTINA KURNIA ROHMAH. Jurnal Ilmiah Medicamento 3(2) 2017; 71-78

malignant lesion terdiri dari squamous cell transduksi sinyal cascade melalui
carcinoma, small cell carcinoma, Phosphoinositide-3-kinase (PI3K)/AKT dan
adenocarcinoma, large cell carcinoma, Extracellular Signal-Regulated Kinase
adenossquoamous carcinoma, carcinoma (ERK)1/2. Kedua jalur sinyal tersebut berperan
dengan pleomorphic, dan carcinoid tumor penting di dalam memodulasi proliferasi,
(Devita et al., 2011). migrasi, adesi sel, differensiasi, angiogenesis
Efek rokok pada sel epitel respiratori dan apoptosis sel kanker (Prenzel et al., 2001).
terkait dengan beberapa senyawa organik dan Overekspresi EGFR sering diasosiasikan
anorganik yang bersifat karsinogenik di dengan perkembangan stadium kanker dan
antaranya adalah 4-(methylnitrosamino)-1- metastasis dari sejumlah kanker yaitu NSCLC,
(3pyridyl)-1-butanone (NNK), nicotine, kanker payudara, kanker serviks, kepala dan
benzo(a)pyrene, cadmium, formaldehyde, dan leher, kanker esophagus serta kanker kolorektal
ethylcarbamate. NNK menginduksi ekspresi (Hirata et al., 2005). Selama decade terakhir,
reseptor Insulin Growth Factor tipe 1 (IGF-1) family EGFR banyak menjadi target dalam
dan mengaktifkan sinyal Akt pada sel epithelial perkembangan obat antikanker dalam bentuk
respiratori. NNK juga mengaktifkan k-ras dan senyawa berupa molekul kecil dan antibody
meningkatkan regulasi DNA methyltransferase monoklonal (Baselga et al., 2002).
pada sel pneumoni. Polyaromatic hydrocarbon Gefitinib (Iressa, ZD1839) merupakan
(PAH) dari rokok dapat menginduksi mutasi obat yang dikonsumsi secara oral dan memiliki
sejumlah gen yaitu p53, RASSF1A, dan FHIT aktivitas dalam menghambat EGFR tyrosine
sehingga dapat mengganggu regulasi pada kinase sehingga dapat memblok transduksi
siklus sel, DNA repair dan apoptosis. Tidak sinyal dalam perkembangan kanker (Albanell et
hanya NNK dan PAK saja, sejumlah logam al., 2002). Studi klinis membuktikan bahwa
yang berikatan dengan nikotin seperti nikel, gefitinib dapat digunakan sebagai monoterapi
arsenik dan kromium diasosiakan dengan pada pases NSCLC di beberapa negara di
munculnya transformasi neoplastik. Nikel dan Australia, Jepang dan USA (Fukuoka et al.,
arsenik diasosiasikan dengan perubahan 2003). Suatu penelitian terbaru menunjukkan
epigenetik yang berkaitan dengan kanker yang bahwa pasien dengan NSCLC memiliki mutasi
mana nikotin sendiri mampu mengaktifkan yang spesifi pada gen EGFR yang secara klinis
jalur sinyal Akt, ERK, dan PKC yang penting mampu merespon gefitinib (Lynch et al., 2004).
pada siklus sel dan proliferasi. Dengan Mutasi EGFR dapat meningkatkan sinyal dari
demikian logam tersebut diperkirakan dapat faktor pertumbuhan. Penelitian lain
menimbulkan terjadinya perubahan epigenetik menyebutkan bahwa pemberian gefinitib pada
yang berkaitan dengan ketiga sinyal tersebut. pasien NSCLC dengan mutasi EGFR berkaitan
Nikotin juga dapat mengaktifkan Raf-1 kinase dengan sinyal Akt dan ERK1/2 (Ono et al.,
dan c-fos yang menyebabkan terjadinya 2004). Di sisi lain, Her2 yang merupakan salah
progresi proliferasi dan siklus sel pada sel satu family EGFR memiliki ekspresi yang
epithelial respiratori (Devita et al., 2011). tinggi (over ekspresi) pada sejumlah kanker.
Epidermal Growth Factor Receptor Her2/erbB2 merupakan protein transmembran
(EGFR) merupakan salah satu reseptor yang tyrosine kinase dengan berat molekul sebesar
diekspresikan sekitar 40-80% pada NSCLC 185 kDa. Peningkatan level ekspresi Her2
(Devita et al., 2011). EGFR merupakan berimplikasi terhadap peningkatan proliferasi
reseptor transmembran glikoprotein dengan pada beberapa kanker seperti NSCLC (Agus et
berat molekul 170 kDa yang dikode oleh al., 2000). kanker payudara, kanker ovary dan
protoonkogen Her-1 dan berlokasi pada kanker perut. Pada family EGFR, gefitini
kromosom 7p12. Fungsi EGFR yaitu mampu mengambat fosforilasi EGFR/Her-1
mengaktifkan suatu domain tyrosine kinase pada kadar konsentrasi inhibisi (IC50) sebesar
yang meregulasi sejumlah fungsi seluler seperti 27-33 nmol/L, Her2 3.7 Amol/L (Woodburn,
pertumbuhan sel, differensiasi, ekspresi gen 1999).
dan perkembangan. EGFR hadir pada jaringan Saat ini obat herbal banyak dipercaya
normal dan juga diekspresikan pada sejumlah untuk mengobati berbagai jenis penyakit
tumor solid (Baselga, 2002). Ada 4 protein dari termasuk kanker karena sifatnya yang aman
fanili EGFR yaitu: 1) EGFR/Her-1/erbB1, 2) dan memiliki kasiat yang tidak kalah
Her-2/neu, 3) Her-3/erbB3, dan Her-4/erbB4. dibandingkan dengan obat kimia. Beberapa
Keempat EGFR tersebut dapat mengoperasikan jenis tanaman yang telah banyak diteliti dan

Jurnal Ilmiah Medicamento{Vol.3 No.2{îìíó{ISSN-e: 2356-4814


72
STUDI IN SILICO KOMPLEKS LIGAND-RESEPTOR EUGENOL DAUN BASIL (Ocimum basilicum L.) PADA NON-SMALL CELL LUNG CANCER

memiliki aktivitas antikanker antara lain mentransduksi sinyal pertumbuhan melalui Akt
kunyit, jahe, bawang putih, ginseng, jinten dan ERK 1/2. Suatu obat gefitinib yang
hitam, kedelai, anggur, kayu manis, dan merupakan tyrosine kinase inhibitor dan telah
beberapa tanaman herbal dari Cina yang terbukti dapat menghambat reseptor Her-2
disebut Traditional Chinese Medicine (TCM). digunakan sebagai pembanding untuk
Daun basil (Ocimum basilicum L.) merupakan mengetahui aktivitas eugenol terhadap reseptor
salah satu tanaman herbal yang juga mulai Her-2. Namun belakangan, obat gefitinib ini
banyak diteliti kandungan dan potensinya dapat menimbulkan resistensi pada kanker
sebagai obat antikanker. NSCLC yang mengalami mutasi pada onkogen
Eugenol merupakan salah satu senyawa Kras (Chen et al., 2013). Untuk itu perlu adanya
dari kelompok phenylpropene dengan rumos zat aktif alternatif pengganti gefitinib yang
molekul C10H12O2. Eugenol disintesis dari L- mampu berikatan dan mempunyai aktivitas
phenylalanine menjadi conyferyl alcohol, penghambatan pada reseptor Her-2 sebagai
coniferyl acetate dan kemudian menjadi alternatif obat antikanker.
eugenol melalui proses eugenol synthase (EGS)
(Louie et al., 2007). Eugenol berwarna kuning
bening hingga kuning pucat dan kental seperti METODE PENELITIAN
minyak. Eugenol merupakan salah satu
essential oil yang terdapat pada daun basil Preparasi Ligand dan Reseptor
dengan kandungan 0.896 mg/g (Lee et al., Ligand utama digunakan yaitu eugenol
2004) atau 10% dari total kandungan senyawa dengan ligand pembanding (kontrol) yaitu
pada daun basil (Keitha et al., 2004). Eugenol gefinitib. Sedangkan reseptor yang digunakan
telah diteliti memiliki aktivitas antikanker di yaitu Her2 (PDB ID: 1n8z). Data ini diambil
antaranya bersifat pro-apoptotik pada kanker dari RCSB PDB (Protein Data Bank). Berikut
payudara dengan menurunkan regulasi ini merupakan gambar molekul 3 dimensi dari
E2F1/survivin (Al-sharif et al., 2013) dan ketiga protein tersebut:
kanker melanoma (Ghosh et al., 2005) dan pada
kanker kolon, eugenol memiliki sifat A B
antiproliferatif, pro-apoptosis melalui
pembentukan ROS dan aktivasi p53, PARP dan
caspase 3 dan menurunkan level MMP yang
penting bagi invasi jaringan (Jaganathan et al.,
2011). Pada NSCLC, eugenol (211 µM)
bersama eucalyptol (2.95 mM), terpinen-4-ol
(683 µM), dan camphor (29.65 µM) mampu
memberikan efek sitotoksisitas terhadap
NSCLC cell line H1299 (Ozkan dan Erdogan,
2012). Meskipun eugenol telah terbukti dapat
menurunkan prognosivitas kanker namun
mekanisme molekularnya belum banyak
diketahui.
Suatu usaha dalam mengembangkan Gambar 1. Gambar Molekul Tiga Dimensi: A.
kandidat obat baru dapat digunakan dengan Reseptor Her2, B. Eugenol (1,3,4 Eugenol), C.
studi awal berupa studi in silico yang nantinya Gefitinib (Protein Data Bank A) ID. 1n8z; B)
akan dilanjutkan dengan studi pada skala ID. 2QW8; C) ID. 4KWQ)
laboratorium. Studi in silico ini dilakukan
dengan tujuan untuk mempelajari interaksi Molekular Docking
antara kompleks ligand reseptor eugenol dari Docking merupakan salah satu studi in
ekstrak daun basil dengan reseptor Her-2 silico untuk mengetahui interaksi antara protein
terutama pada NSCLC dengan menggunakan dengan protein dan dalam hal ini adalah ligand
kontrol berupa obat gefitinib yang sudah dengan reseptor. Proses docking yang
banyak digunakan untuk kasus kanker NSCLC dilakukan pada studi ini menggunakan web
dengan overekspresi reseptor Her-2. Her-2 server bernama docking server. Untuk
memiliki ekspresi yang tinggi pada NSCLC dan melakukan docking pada docking server,
merupakan salah satu reseptor yang mampu langkah pertama yaitu memasukkan (input)

Jurnal Ilmiah Medicamento{Vol.3 No.2{îìíó{ISSN-e: 2356-4814


73
MARTINA KURNIA ROHMAH. Jurnal Ilmiah Medicamento 3(2) 2017; 71-78

GDWD SURWHLQ SDGD ³my protein´ VHEDJDL HASIL PENELITIAN


UHVHSWRU GDQ OLJDQG SDGD ³my ligand´
menggunakan satu dari dua cara yaitu upload Hasil docking molekular ligand dan
file PDB dari protein yang sudah kita miliki reseptor diwujudkan dengan adanya kompleks
atau dengan mengakses RCSB yang sudah interaksi molekul keduanya. Berdasarkan ada
terkoneksi dari docking server. Setelah proses tidaknya kompleks interaksi molekul kedua
ini berhasil (done) maka proses docking dapat senyawa tersebut dapat dilihat adakah suatu
dilakukan. Hasil (output) dari proses docking ligand dapat berikatan dengan reseptor target.
menggunakan docking server adalah interaksi Berikut merupakan gambar 3D hasil docking
antar kompleks ligand-reseptor, energi ikatan menggunakan docking server.
bebas, dan konstanta inhibisi.

A Her2 B Her2

Kompleks
Kompleks Interaksi
Interaksi molekul
molekul
Gefitinib

Eugenol

Gambar 2 Gambar 3D Hasil Docking: A. Eugenol-Her-2, B. Gefitinib-Her-2

Kompleks interaksi molekul yang dalam menentukan kestabilan ikatan kompleks


merepresentasikan kemampuan ligand ligand reseptor. Semakin kecil energi ikatan
berikatan dengan reseptor target belum cukup bebas maka semakin stabil ikatan kompleks
untuk dapat memprediksikan efektivitas ikatan tersebut. Energi ikatan bebas yang kecil
keduanya. Setidaknya ada 3 parameter yang (semakin negatif), maka ketika kompleks
dapat dilihat apakah interaksi keduanya cukup tersebut terpisah untuk dapat melekat kembali
kuat dan memiliki aktivitas penghambatan. tidak membutuhkan energi yang besar.
Tiga parameter tersebut antara lain yaitu: 1) Nilai konstanta inhibisi merupakan nilai
Interaksi permukaan (interaction surface); 2) yang digunakan sebagai acuan dalam
Besar nilai energi ikatan bebas (Free energy of menentukan efektivitas penghambatan ligand
binding); 3) Besar nilai konstanta inhibisi terhadap aktivitas reseptor. Nilai konstanta
(Inhibition constant =Ki). Interaksi permukaan inhibisi dikatakan semakin baik jika nilainya
merupakan parameter yang menunjukkan luas semakin kecil. Semakin kecil nilai Ki
area penambatan ligand dengan reseptor. menunjukkan bahwa semakin kecil konsentrasi
Semakin besar nilai interaksi permukaan, maka molekul yang dibutuhkan untuk dapat
semakin kuat ikatan kompleks ligand dan menghambat reseptor target. Tabel 1 berikut ini
reseptor. Besar energi ikatan bebas merupakan merupakan hasil pengukuran energi dari
besar energi yang dibutuhkan bagi kompleks docking molekul eugenol, gefitinib, dan Her-2:
molekul untuk berikatan. Hal ini sangat penting

Tabel 1 Hasil Perbandingan Nilai Interaksi Permukaan Molekul, Jumlah Energi Ikatan Bebas dan
Nilai Konstanta Inhibisi (Ki) pada Interaksi Eugenol-Her-2 dan Gefitinib-Her-2
Est. Free Energy of Est.Inhibition Constant
Kompleks Molekul Interact. Surface
Binding (Ki)
1,3,4-Eugenol ± Her-2 411.564 -4.16 kcal/mol 895.67 µM
Gefitinib ± Her-2 668.342 -7.05 kcal/mol 225.70 µM

Jurnal Ilmiah Medicamento{Vol.3 No.2{îìíó{ISSN-e: 2356-4814


74
STUDI IN SILICO KOMPLEKS LIGAND-RESEPTOR EUGENOL DAUN BASIL (Ocimum basilicum L.) PADA NON-SMALL CELL LUNG CANCER

Di samping mengetahui gambaran konstanta inhibisi, kita juga perlu mengetahui


kompleks ikatan ligand-reseptor antara interaksi antar molekul pada kompleks ligand-
eugenol-Her-2 dan gefitinib-Her-2, interaksi reseptor yang ditunjukkan pada Hb Plot
permukaan, energi ikatan bebas, serta nilai berikut:

A B
240 240
220 220
200 200
180 180
160 160
140 140
120 120
100 100
80 80
60 60
40 40
20 20
0 0
20 40 60 80 100 120 140 160 180 200 220 240 20 40 60 80 100 120 140 160 180 200 220 240

Gambar 3 Hasil Hb Plot yang Menunjukkan Interaksi Molekul Kedua Senyawa: A.


Eugenol-Her-2, B. Gefitinib-Her-2

Interaksi antar molekul pada kompleks Tabel 2. Dekomposisi Energi Interaksi Antara
ligand reseptor terdiri dari sejumlah ikatan Eugenol dengan Reseptor Her-2
kimia dengan energi ikatan bebas masing- Ikatan Ikatan Ikatan Lain
masing yang menunjukkan kestabilan ikatan. Kovalen Hidrofobik
Polar
Tabel 2 berikut menunjukkan jenis-jenis ikatan
Glisin 38 Prolin 40 Lysin 103
kimia pada kompleks ligand reseptor beserta (-0.9296) (-1.2416) (-0.4521)
nilai energi ikatan bebas. Phenylalanin 83 Glutamin 165
(-0.3434) (-0.3799)
Threonine
(0.0399)

Tabel 3. Dekomposisi Energi Interaksi Antara Gefitinib dengan Reseptor Her-2

Ikatan Ikatan Kovalen Ikatan


Ikatan Halogen Ikatan Lain
Hidrogen Polar Hidrofobik
Valin 163 Asam Aspartat 167 Serin 162 Glutamin 165
Prolin 40 (0.2494)
(0.3885) (-0.7004) (-0.2241) (-2.0834)
Glisin 166 Serin 168
(-0.5444) (-0.4534)

PEMBAHASAN progresivitas kanker. Dalam studi in silico ini


eugenol merupakan suatu senyawa dari
Suatu studi in silico dilakukan untuk kandidat obat daun basil (Ocimum basilicum)
mengetahui interaksi antara senyawa dari yang telah terbukti memiliki aktivitas
kandidat obat yang digunakan sebagai ligand antikanker seperti efek sitotoksik,
dengan reseptor spesifik yang telah terbukti antiproliferatif dan pro-apoptosis di beberapa
berkontribusi dalam prognosivitas dan jenis kanker seperti kanker payudara,

Jurnal Ilmiah Medicamento{Vol.3 No.2{îìíó{ISSN-e: 2356-4814


75
MARTINA KURNIA ROHMAH. Jurnal Ilmiah Medicamento 3(2) 2017; 71-78

melanoma, kanker kolon dan NSCLC. Pada dan phenilalanin (83) dengan energi sebesar -
NSCLC, sinyal AKT aktif oleh adanya suatu 1.2416 dan -0.3434. Eugenol juga membentuk
komponen dalam rokok yaitu 4- ikatan lain dengan Her-2 pada asam amino
(methylnitrosamino)-1-(3pyridyl)-1-butanone lysine (85), glutamine (103) dan threionin
(NNK) dan menyebabkan transformasi (165). Adanya ikatan kovalen polar pada
neuplastik. Her2 merupakan salah satu reseptor kompleks molekul eugenol dan Her-2
yang aktif pada kanker terutama dalam menunjukkan bahwa kompleks ini memiliki
menginduksi proliferasi dan siklus sel pada ikatan yang kuat.
jalur PI3K dan Akt (Ono et al., 2004). Sehingga Aktivitas kompleks molekul yang
dalam hal ini reseptor Her2 berperan sebagai diharapkan dari ikatan ini adalah penghambatan
target dari terapi. Beberapa obat kanker banyak ligand terhadap reseptor yang ditentukan dari
dikembangkan dengan menghambat aktivitas nilai konstanta inhibisi (Ki). Nilai konstanta
reseptor Her2 seperti Traztuzumab (herceptin) inhibisi menunjukkan efektivitas molekul
dan gefitinib. Herceptin memiliki aktivitas dalam menghambat reseptor target. Semakin
dalam menghambat her2 sedangkan gefinitif kecil nilai Ki maka semakin efektif molekul
memiliki aktivitas tyrosine kinase dan reseptor dalam menghambat reseptor target.
her2. Herceptin banyak digunakan pada kanker Berdasarkan hasil docking diketahui bahwa
payudara (Devita et al., 2011), sedangkan eugenol memiliki nilai Ki sebesar 895.67 µM.
gefitinib banyak terbukti aktif dan Hasil ini menunjukkan bahwa eugenol
menyebabkan respon sensitive pada reseptor memiliki aktivitas penghambatan terhadap
her2 di NSCLC (Soh et al., 2007; Hirata et al., Her-2 meskipun efektivitas gefitinib empat kali
2005). lebih baik (225.70 µM).
Berdasarkan hasil docking diketahui Berdasarkan hasil studi ini diketahui
bahwa eugenol mampu berikatan dengan bahwa eugenol mampu berikatan dengan
reseptor Her-2 dibuktikan dengan adanya reseptor Her-2 dengan stabil dan memiliki efek
interaksi permukaan sebesar 411. 564. Adanya penghambatan pada reseptor tersebut walaupun
interaksi permukaan menunjukkan bahwa ikatannya tidak sebaik gefitinib. Studi in silico
eugenol mampu berikatan dengan reseptor Her- ini membutuhkan studi lanjutan di laboratorium
2 dengan luas interaksi sebesar 411.564. Nilai untuk mengetahui lebih jauh mengenai adanya
interaksi permukaan ini cukup besar dan interaksi antara eugenol dengan Her-2 serta
hampir menyamai nilai interaksi gefitinib mengetahui efek biologi yang disebabkan oleh
terhadap Her-2 sebesar 663.342. Dengan hasil interaksi tersebut terutama untuk menurunkan
docking ini kita dapat berasumsi bahwa ikatan prognosivitas kanker NSCLC. Hal ini sangat
eugenol memiliki reseptor target Her-2 pada penting sebagai studi awal diketahui potensi
NSCLC jika nantinya diberikan sebagai terapi. senyawa eugenol daun basil untuk menurunkan
Hal terpenting dalam kompleks prognosivitas kanker melalui reseptor Her-2
molekul yaitu kestabilan ikatan antar molekul yang bekerja pada transduksi sinyal
yang dapat ditandai dengan nilai energi ikatan pertumbuhan di Akt pathway.
bebas. Semakin kecil nilai ikatan bebas maka
semakin sulit interaksi antar molekul dapat
terlepas. Hal ini menunjukkan bahwa kompleks SIMPULAN
molekul akan semakin stabil. Nilai energi
ikatan bebas kompleks eugenol dan Her-2 kecil Secara in silico, senyawa eugenol daun
yaitu -4.66 kcal/mol. Nilai energi ikatan bebas basil (Ocimum basilicum L.) teruji mampu
ini cukup baik terbukti hampir mendekati nilai berikatan kuat dan stabil dengan reseptor Her-
energi ikatan bebas kompleks kontrol gefitinif 2 serta memiliki kemampuan penghambatan
dengan Her-2 yang besarnya -7.05 kcal/mol. terhadap reseptor tersebut. Hasil studi in silico
Berdasarkan hasil docking menggunakan ini menjadi gambaran awal untuk mengetahui
docking server diketahui posisi interaksi antara kemampuan interaksi eugenol dengan Her-2
ligand dan reseptor. Eugenol dapat membentuk yang merupakan reseptor pada salah satu
ikatan polar dengan Her-2 pada asam amino transduksi sinyal pertumbuhan sel kanker di
glysin (38) dengan energi sebesar -0.9296. NSCLC yang mengalami overekspresi.
Eugenol dapat membentuk ikatan hidrofobik
dengan Her-2 pada asam amino proline (40)

Jurnal Ilmiah Medicamento{Vol.3 No.2{îìíó{ISSN-e: 2356-4814


76
STUDI IN SILICO KOMPLEKS LIGAND-RESEPTOR EUGENOL DAUN BASIL (Ocimum basilicum L.) PADA NON-SMALL CELL LUNG CANCER

DAFTAR PUSTAKA Smit E, Averbuch S, Macleod A,


Feyereislova A, Dong RP, Baselga J.
Addario, G. D., Fru, M., Reck, M., Baumann, 2005. Multi-institutional Randomized
P., Klepetko, W., Felip, E. 2010. Phase II Trial of Gefitinib for
Metastatic Non-Small-Cell Lung Previously Treated Patients with
Cancer: ESMO Clinical Practice Advanced Non-Small Cell Lung
Guidelines for Diagnosis, Treatment Cancer. J Clin Oncol. 21: 2237-46.
and Follow up. Annals of Oncology.
21:116-119. Ghosh, R., Nadiminty, N., Fitzpatrickm J, E,m
Alwort, W. L., Slaga, T. J, Kumar, A.
Agus, D. B., Bunn, P. A. Jr, Franklin, W., P. 2005. Eugenol Causes Melanoma
Garcia, M., Ozols, R. F. 2000. HER- Growth Suppression through Inhibition
2/neu as a Therapeutic Target in Non- of E2F1 Transcriptional Activity. The
Small Cell Lung Cancer, Prostate Journal of Biology Chemistry.280 (7):
Cancer, and Ovarian Cancer. Semin 5812-5819.
Oncol. 27: 53-63.
Hirata, A., Hosoi, F., Miyagawa, M., Ueda, S.,
Albanell, J., Rojo, F., Averbuch, S., Naito, S., Fuiji, T., Kumano, M., Ono,
Feverreislova, A., JM, Mascaro., M. 2005. HER2 Overexpression
LoRusso, R., Rischin, P., Sauleda, D., Increases Sensitivity to Gefitinib, an
Gee j., Nicholson, Baselga J. 2002. Epidermal Growth Factor Receptor
Pharmacodynamic Studies of the Tyrosine Kinase Inhibitor, through
Epidermal Growth Factor Receptor Inhibition of HER2/HER3
Inhibitor ZD1839 in Skin from Cancer Heterodimer. Cancer Res. 65: 4253-
Patients: Histopathologic and 4260.
Molecular Consequences of Receptor
Inhibition. J Clin Oncol. 20: 110-124. Jaganathan, S. K., Mazumdar, A., Mondher, D.,
Mandal, M. 2011. Apoptotic Effect of
Al-Sharif. 2013. Eugenol Triggers Apoptosis in Eugenol in Human Colon Cancer Cell
Breast Cancer Cell Through Lines. Cell Biol. Int. 35: 607-615.
E2F1/Survivin Down Regulation.
BMC Cancer. 13: 600. Keitha, S. M., Vincent, C., Schmit, J. P.,
Belanger, A. 2000. Essential Oil
Baselga, J. 2002. Why the Epidermal Growth Composition of Ocimum basilicum L,
Factor Receptor? The Rationale for O. grayissimum L. and O. Suave L. in
Cancer Therapy. Oncologist. 7: 2-8. the Republic of Guinea. Flavour Fragr
J. 15: 339-341.
Chen J, Bi H, Hou J, Zhang X, Zhang C, Yue
L, Wen X, Liu D, Shi H, Yuan J, Liu J, Lee, Seung-Joo., Umano, K., Shibamoto, T.,
Liu B. 2013. Atovastatin Overcomes Lee, Kwang-Geun. 2005. Identification
Gefitinib Resistance in KRAS Mutant of Volatile Components in Basil
Human Non-Small Cell Lung (Ocimum basilicum L.) and Thyme
Carcinoma Cells. Cell Death and Leaves (Thymus vulgaris L.) and Their
Disease. 4: 814. Antioxidant Properties. Food
Chemistry. 91: 131-137.
Devita, V. T., Lawrence, T. S., Rosenberg, S.
A. 2011. Cancer-Principle and Louie, G. V., Baiga, T. J., Bowman, M. E.,
Practice Oncology. 9th edition. Eduka, T. K., Taylor, J. H., Spassova,
Lippincott-Williams & Walkins. S. M., Pichersky, E., Noel, J. P. 2007.
Strucutre and Reaction Mechanism of
Fukuoka, M, Yano S, Giaccone G, Tamura T, Basil Eugenol Synthase. PLoS ONE
Nakagawa K, Douillard JY, Nishiwaki 2(10): e993. doi:10. 1371/journal.pone.
Y, Vansteenkiste J, Kudoh S, Rischin 0000993
D, Eek R, Horai T, Noda K, Takata I,

Jurnal Ilmiah Medicamento{Vol.3 No.2{îìíó{ISSN-e: 2356-4814


77
MARTINA KURNIA ROHMAH. Jurnal Ilmiah Medicamento 3(2) 2017; 71-78

Lynch, T.J., Bell, D.W., Sordella R, Prenzel, N., Fischer, O. M., Streit, S., Hart, S.,
Gurubhagavatula S, Okimoto, R.A., Ullrich, A. 2001. The Epidermal
Brannigan,B.W., Harris,P.L., Haserlat, Growth Factor Receptor Family as a
S.M., Supko, J.G., Haluska, F.G., Central Element for Cellular Signal
Louis,D.N., Christiani,D.C, Settleman Transduction and Diversification.
J., Haber, D.A. 2004. Activating Endocr Relat Cancer. 8:11-31.
Mutations in the Epidermal Growth
Factor Receptor Underlying Soh, J., Toyooka, S., Ichihara, S. Fujiwara, Y.,
Responsiveness of Non-Small Cell- Hotta, K., Suehisa, H., Kobayasi, N.,
Lung Cancer to Gefitinib. N Engl J Acem K., Ace, M., Kiura, K., Date, H.
Med. 350: 2129-2139. 2007. Impact of HER2 and EGFR Gene
Status on Gefitinib-treated Patients
Ozkan, A. and Erdogan, A. 2012. Membran and with Non-Small Cell Lung Cancer. Int.
DNA Damaging/Protective Effect of J. Cancer. 121: 1162-1167
Eugenol, Eucalyptol, Terpinen-4-ol,
and Camphor at Various Woodburn, J. R. 1999. The Epidermal Growth
Concentrations on Parental dan Drug- Factor Receptor and Its Inhibition in
Resistant H1299 Cells. Turkish Cancer Therapy. Pharmacol Ther. 82:
Journal of Biology. 37: 405-413. 241-550.

Jurnal Ilmiah Medicamento{Vol.3 No.2{îìíó{ISSN-e: 2356-4814


78

Anda mungkin juga menyukai