persetujuan mengacu pada tes spesifik yang dilakukan secara simultan atau
obat. Untuk banyak ilmuwan dan onkologis, terapi target didefinisikan sebagai
obat yang fokus pada mekanisme dengan kerja spesifik pada yang didefinisikan
sebagai target atau jalur biologik, yang bila di-inaktifkan akan menyebabkan
Khususnya, 2 tipe histologis yaitu small cell lung cancer dan non small cell lung
paru melalui metoda Evidence Based Medicine ( EBM) 2005 yang dipublikasikan
oleh the Japan Lung Cancer Society. Kaitan antara tipe histologi dan stadium
radioterapi dan kemoterapi tidak diatur hanya berdasarkan satu basis histologis
dan stadium melainkan dengan berbagai agen kemoterapi dan beberapa metode.4
Gambar 1: Kaitan antara tipe histologi dan stadium kanker paru dengan
pengobatan 4
Saat ini, terapi target molekuler praktis hanya pada non small cell lung
cancer. Obat terapi target molekular hanya digunakan untuk NSCLC yang
inoperable (stadium III dan IV pada gambar 1) atau pada yang recurrent. Dilain
pihak, terapi target molekular tidak digunakan untuk SCLC olek karena kurang
efektifnya obat-obat terapi target pada jenis kanker ini. Untuk SCLC kemoterapi
A. Target Molekular
Teknik biologi molekular terkini telah mengalami kemajuan besar
yang akan menghasilkan luaran yang sebanding bila diterapi dengan cara
yang sama. Saat ini diakui bahwa pembagian histologis sub divisi kanker paru
penggunaan terapi target. Pengendali mutasi tersebut antara lain EGFR dan
EGFR Adalah anggota dari ErbB family dari sel surface receptor tyrosine
kinase (RTK). Family EGFR terdiri dari 4 jenis yaitu EGFR (or ErbB-1),
HER-2 (or ErbB-2), HER-3 (or ErbB-3), dan HER-4 (or ErbB4). RTK
merupakan protein yang terlibat dalam berbagai proses fisiologis antara lain
efek biologik dan efek mitogenik. Ligan yang berikatan dengan EGFR
kinase.16
Pendekatan pengobatan NSCLC dengan menginhibisi sinyal EGFR
sementara obat target EGFR secara selektif bekerja pada sel kanker akibat
exon 19 dan L858R di exon 21. Antibodi ini sukses mendeteksi perubahan
EGFR pada 51 dari 217 kasus adenokarsinoma dan 1 dari 217 squamous
dapat dikenali tes antibodi dan praktis belum ada cut of point yang tetap
sering terjadi pada wanita asia timur yang tidak merokok dan pada mereka
Total EGFR
tingginya jumlah kopi gen EGFR berkaitan dengan respon yang lebih baik
tumor dari berbagai sub tipe tumor paru, namun penggunaan overekspresi
2. EML 4- ALK
ALK tirosin kinase inhibitor reseptor telah mendapatkan banyak
perhatian akhir-akhir ini sebagai biomarker relevan yang baru dan terapi
target pada NSCLC. ALK adalah satu dari anggota keluarga reseptor
domain ALK fusi dengan N terminal dari EML 4 dan kemudian mengkode
pasien NSCLC terutama ditemukan pada pasien muda yang tidak merokok
dengan mutasi EGFR atau KRAS. Telah dilaporkan bahwa 2%-11% tumor
(SCC).4,5,15,17
3. KRAS
tumor padat. Saat ini penelitian yang menggunakan inhibitor mTOR pada
pasien NSCLC telah mencapai fase I/II uji klinis baik sebagai monoterapi
terkait dengan kematian sel tumor (6 dari 9 garis sel kanker paru) karena
adalah inhibitor bermolekul kecil dari focal adhesion kinase (FAK), yang
Gambar 4: contoh terapi target molekular dan obat-obat target molekular pada
kanker.4
Gambar 5: Terapi target potensial relevan terhadap jalur sinyal NSCLC.18
Obat-obat terapi target yang baru telah dibuat dan menjadi terapeutik
nyata. Obat-obat ini antara lain dapat dibagi menjadi beberapa tipe yaitu:
secara spesifik dan dengan afinitas tinggi terhadap bagian ekstraseluler EGFR
Blokade EGFR ini berdampak terhadap seluruh fungsi seluler yang terlibat
dalam biologi tumor seperti proliferasi sel, ketahanan sel, perbaikan DNA,
tumor angiogenesis, kematian sel dan invasi sel. Internalisasi EGFR dapat
menurunkan regulasi reseptor surface dan menurunkan sinyal reseptor. Obat
Obat juga berguna sebagai obat tunggal ataupun kombinasi dengan obat
kemoterapi lainnya. Diberikan sebagai dosis inisial infus 400 mg/m 2 selama 2
jam. Pada hari pertama, minggu pertama dan minggu selanjutnya infus selama
1 jam dengan dosis mulai minggu ke-2 dosis diturunkan menjadi 250/m2 .
yang baik. Satu-satunya efek samping yang penting adalah ruam kulit dengan
EGFR metastase yang terdeteksi pada pasien NSCLC dengan 1 atau lebih
respon parsial dan 5 pasien (17,2%) dengan penyakit yang stabil. (31) Respon
yang sama juga diperlihatkan pada uji fase II selanjutnya pada pasien dengan
cetuximab ditoleransi dengan baik dengan rash sebagai keluhan toksik paling
sering.19
yang baik. Pada fase 1 studi pada NSCLC lanjut 2 dari 19 pasien (10,5%)
masingnya.23
besar pasien adalah rash menyerupai jerawat yang bersifat self limiting
yang secara umum muncul pada 2 dan 3 minggu pertama. Rash stabil atau
jaringan, dan sejumlah penelitian telah melaporkan kaitan antara rash dan
dalam yang terjadi pada beberapa pasien. Reaksi ini secara umum adalah
kecil TKI.
Molekul kecil Tki adalah kelas lain dari terapi target EGFR. Dapat
diberikan per oral dengan onset yang cepat dan potensialnya utnuk
atau radioterapi.18
Gefitinib
selektif untuk EGFR yang dievaluasi pada NSCLC. Aktif secara oral dan
monoterapi dengan dosis 250 mg perhari atau 500 mg yang diberikan pada
19%. Pada kedua studi terjadi perbaikan gejala pada 35-43% pasien.
antara dosis 250 mg dan 500 mg sehari. Efek samping yang terjadi lebih
sering muncul pada dosis yang lebih tinggi.26,27 Pada studi pertama, efikasi
Hasil dari studi multisenter random fase III yang meneliti gefitinib
pada NSCLC lanjut yang refrakter, yaitu penelitian the Iressa Survival
hidup yang signifikan dapat diobservasi pada sub populasi spesifik pasien
keturunan asia (n=342; rata bertahan hidup 9,5 vs 5,5 bulan) dan pasien
bulan).28 3 uji fase II yang menilai gefitinib pada pasien dengan EGFR
mengalami kemajuan dengan terapi berbasis platinum. Pada fase III studi
dari 1433 pasien dirandom untuk menerima docetaxel atau gefitinib. Uji
docetaxel.29
progression free survival (PFS) lebih tinggi pada kelompok yang diterapi
subset pasien dengan EGFR mutasi akan memiliki PFS yang lebih tinggi
bila diterapi dengan gefitinib, sementara pasien dengan EGFR tipe wild
PFS lebih tinggi bila diterapi dengan kemoterapi. Ini adalah studi pertama
Endpoin primer dari studi adalah PFS, dan dari 177 pasien yang dirandom,
kelompok gefitinib signifikan memiliki PFS yang lebih panjang (9,2 vs 6,3
toksisitas kulit, disfungsi hati dan diare. Studi ini selanjutnya mendukung
respon objektif atau ketahanan hidup. Satu potensi yang dijelaskan dari
Erlotinib
respon pada 9% pasien. Rata-rata overall survival (OS) 8,4 bulan dengan
sel bronkoloalveolar.31
terjadi perbaikan dengan terapi erlotinib dengan respon rate (RR) (8,9% vs
<1% )p<0,001) dan median OS (6,7 vs 4,7 bulan, p<0,01). Lebih lanjut
gejala seperti batuk, sesak nafas dan nyeri yang disebutkan sebagai
EGFR mutasi skrining yang dilakukan oleh the Spanish Lung Cancer
Group, dari total 2105 pasien NSCLC stadium lanjut, mutasi EGFR
Mutasi EGFR lebih sering terjadi pada wanita (69,7%), tidak pernah
subset pasien dengan NSCLC lanjut. Dari sebuah analisis pasien berumur
pada orang tua juga mendapatkan PFS dan OS yang sama dengan terapi
pasien, median overall survival (OS) adalah 10,9 bulan. Terapi erlotinib
juga telah dilakukan pada pasien dengan performance status (PS) yang
Pada fase III studi TALENT, pasien dengan NSCLC stadium lanjut
dirandom untuk mendapatkan cisplatin dan gemcitabine dengan erlotinib
atau plasebo. Pada studi ini tidak ada perbedaan respon rate (RR), lamanya
sama pada 1059 pasien dengan NSCLC stadium lanjut, namun dengan
ada perbaikan OS yang dapat diamati pada studi ini. Aktifitas sinyal
diamati manfaat pada PFS dengan erlotinib manintenance (HR 0,71, 95%
CI 0,62-0,82, p<0,0001).35