Anda di halaman 1dari 16

Text Book Reading

GANGGUAN BIPOLAR
Nurul Putri Nadilla Lubis, S.Ked

Preseptor
dr. Afrina Zulaikha Sp.KJ

BAGIAN/SMF ILM U KESEHATAN JIWA


FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS
MALIKUSSALEH
RSUD CUT MEUTIA
LHOKSEUMAWE
08/01/2021 2021 1
DEFINISI

Gangguan afektif bipolar (GB)


merupakan gangguan jiwa yang
bersifat episodik dan ditandai
oleh gejala-gejala manik,
hipomanik, depresi, dan
campuran, biasanya rekuren serta
dapat berlangsung seumur hidup.
EPIDEMIOLOGI

 Bipolar I  0 – 2.4 %
 Prevalensi laki2 dan wanita sama.
 Onset GB lebih awal,terentang dr masa anak2 (usia 5/6
tahun) smp 50 th lebih lanjut pd kasus yg jarang, dg rata2
usia 30 th.
 Lebih banyak pada orang dengan status sosial ekonomi
keatas

 Bipolar II  0.3 – 4.8 %


GANGGUAN BIPOLAR I

GENETIKA BIOLOGI

Lbh kuat Norepinephrine,


Penelitian Keluarga. ETIOLOGI Serotonin, Dopamin
Penelitian Adopsi.
Penelitian Kembar.
~monozigotik~70%-90%
~dizigotik~16%-35% PSIKOSOSIAL

Peristiwa kehidupan & stress lingkungan, faktor personaliti.


GA N GG U A N B I P OL A R I

Gangguan Bipolar I, episode manik tunggal


 DSM V  Untuk diagnosis gangguan bipolar 1,
sangat penting untuk menemukan kriteria dari
episode manik. Episode manik didahului dan
diikuti oleh episode hipomania atau depresi mayor.

 Kejadian pada episode mania dan depresi berat tidak bisa


dijelaskan sebagai gangguan skizoafektif, Skizofrenia,
gangguan skizofreniform, gangguan delusional, atau
skizofrenia spesifik dan tidak spesifikdan gangguan
psikosis lainnya
Gangguan Bipolar I, Rekuren
 Masalah tentang definisi akhir suatu episode depresi juga
berlaku untuk definisi akhir suatu episode mania. Dalam
DSM V ep dianggap terpisah jk mereka dipisahkan oleh
sekurangnya 2 bulan tanpa gejala penting mania/hipomania.
DSM V menyebutkan kriteria diagnostik u/ GB I rekuren
didasarkan pd gejala ep yg paling akhir:

1. GB I ep terakhir hipomanik
 > sering tjd serangan ep hipomanik
 sebelumnya terdpt sedikitnya 1 ep manik/campuran
 gejala mood menyebabkan gangguan klinis yg signifikan spt
stress/gangguan sosial, pekerjaan/fungsi penting lainnya
2. GB I ep terakhir manik
 > sering tjd serangan ep manik
 sebelumnya terdpt sedikitnya 1 ep depresi berat,
manik/campuran
 ep mood pd kriteria a dan b ≠ > baik dimasukkan dlm G
skizoafektif, & tdk bertumpang tindih dg skizofrenia, G
skizofreniform, G delusional, /G psikotik yg tidak spesifik.

3. GB I ep terakhir campuran
 > sering tjd serangan episode campuran
 sebelumya terdpt sedikitnya 1 ep depresi berat,
manik/campuran
 ep mood pd kriteria a&b tdk lebih baik dimasukkan dlm G
skizoafektif, & tdk bertumpang tindih dg skizofrenia, G
skizofreniform, G delusional, /G psikotik yg tidak spesifik.
4. GB I ep terakhir depresi
 > sering tjd serangan ep depresi berat
 sebelumya terdpt sedikitnya 1 ep manik/campuran
 ep mood pd kriteria a&b tdk lebih baik dimasukkan dlm G skizoafektif,&
tdk bertumpang tindih dg skizofrenia, G skizofreniform, G delusional, /G
psikotik yg tidak spesifik.

5. GB I ep terakhir tdk spesifik


 kriteria, kecuali u/ durasi sesuai dg ep manik, hipomanik, campuran/ep
depresi berat
 sebelumya terdapat sedikitnya 1 ep manik/campuran
 gejala mood menyebabkan gangguan klinis yg signifikan spt stress/G sosial,
pekerjaan/fungsi penting lainnya
 ep mood pada kriteria a&b tdk lebih baik dimasukkan dlm G skizoafektif, &
tdk bertumpang tindih dg skizofrenia, G skizofreniform, G delusional,/G
psikotik yg tidak spesifik.
 Gejala2 pd kriteria a&b bukan krn efek fisiologis langsung dari suatu zat
(misalnya, penyalahgunaan obat, suatu medikasi, atau terapi lain) atau suatu
kondisi medis umum (misalnya, hipertiroidisme)
GANGGUAN BIPOLAR II

Kriteria diagnostik untuk gangguan


bipolar II ditandai oleh episode
depresi dan episode hipomanik
selama perjalanan gangguannya,
episode gejala seperti manik namun
tidak cukup memenuhi kriteria
diagnostik untuk sindrom manik
penuh.
EPISODE MANIA
EPISODE HIPOMANIA
EPISODE DEPRESI MAYOR
GA N GG U A N B I P OL A R I

Th/
 mood stabilizer yg dikombinasikan dg antipsikotik & psikoterapi

 Farmakoterapi
Lini pertama : litium, karbamazepin, valproat
Lini kedua : anti konvulsan lain (clonazepin), penghambat saluran
kalsium (verapamil) dan anti psikotik khususnya clozapin;
juga terapi elektrokonvulsif.

 Psikoterapi
Th/ kognitif, interpersonal, perilaku, berorientasi psikoanalitik,
keluarga
GA N G GU A N BI P OL A R I I

Th/
 Pd ep hipomanik bila tidak membahayakan, tdk diobati.

 Kronis ~ edukasi pasien & keluarga.

 Antidepresan yg diberikan bersama dg lithium atau mood


stabilizer lainnya  mengurangi terjadinya ep depresi.
Pengobatan GB II ~ berhati2 krn pengobatan ep depresif dg
anti depresan sering sekali dpt mencetuskan suatu ep
manik.

 Ps ep depresi berat, obat2 antidepresan gol trisiklik


(amitriptyline), monoamine oxidase inhibitors (MAOI)
(moclobemide). Tanpa pengobatan jangka panjang yg
konsisten, GB berpotensi sgt mengganggu.
P R OG N OSI S

Bipolar I > buruk dibanding dg G depresif berat.

 Kira2 40-50% ps GB I memiliki ep manik dlm wkt 2 th stelah ep


pertama.

 Walaupun profilaksis lithium memperbaiki perjalanan penyakit &


prognosisnya, hanya 50-60% ps mencapai pengendalian bermakna
atas gejalanya dg lithium.

 Status pkerjaan yg buruk sbelum sakit,ketergantungan alkohol,


gejala psikotik & depresi adl faktor2 yg memperburuk prognosis
penyakit.

 Bipolar II  keadaan Dx yg stabil,tingginya kemungkinan ps dg


GB II akan tetap memiliki Dx yg sama pd masa 5 th kemudian.
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai