Anda di halaman 1dari 16

Gangguan

Mood dan Bunuh Diri


PSIKOLOGI KLINIS
Kelompok 4
LITA SALMA WIDYATIARI 182030100077
BERLIANA PUTRI PERTIWI 182030100091
KEVIN MEICELLO DWITA 182030100092
ACHMAD ADAM AL HAFIZ 182030100100
AZIZAH ALIFIA SALSABILA 182030100112
ISTANTI NUR FADILAH 182030100120
RESPATI LIGAR KENCANA 182030100188
Gangguan
Mood
•Mood merupakan kondisi perasaan yang berada didalam kehidupan psikologis kita. Sebagian
besar dari kita mengalami perubahan mood karena mood bersifat sementara.
Contoh, kita merasa terpuruk atau depresi ketika ditolak untuk berkencan dan kita merasa
gembira jika mendapatkan nilai bagus dsb.

•Hal yang normal dan wajar jika merasa senang dalam peristiwa baik. Hal yang juga normal dan
wajar untuk merasa depresi dalam peristiwa yang mengecewakan. Namun, orang-orang dengan
gangguan mood (mood disorders) mengalami gangguan mood yang parah dan bertahan lama
serta melumpuhkan kemampuan mereka dalam melakukan kegiatan normal

•Gangguan mood(mooddisorders) adalah gangguan kesehatanmental yakni terdapat pada salah


satu gangguan emosi, yaitu emosi seseorang dapat sedang berada dalam kondisi kesedihan yang
sangat ekstrem atau biasa kita sebut dengan depresif serta bisa juga emosi seseorang berada
dalam kondisi kesenangan yangberlebih atau biasa disebut dengan kondisi mania.
Bunuh Diri
•Resiko bunuh diri lebih tinggi diantara orang dengan gangguan
mood parah seperti depresi dan gangguan bipolar
•Bunuh diri merupakan sebuah tindakan sengaja yang
menyebabkan kematian pada diri sendiri
•Namun kita tidak boleh berpikirbunuh diri terjadi hanya pada
gangguan mood saja banyak sekali tindakan danupaya bunuh
diri yang dikaitkan dengan gangguan psikologis lainnya
Klaster Gangguan Mood dan Bunuh Diri

1 Gangguan Depresi Mayor (Berat)

Gangguan Depresi Persisten


2 (Distimia)

3 Gangguan Disforik Pramenstruasi

4 Gangguan Bipolar

5 Gangguan Siklotimik
GANGGUAN BIPOLAR MENURUT DSM-V

Bipolar I Episode Manic

BIPOLAR
Episode
Bipolar II Hypomanic

Episode
Depresi Berat
Gangguan bipolar adalah gangguan mental yang menyerang
kondisi psikis seseorang yang ditandai dengan perubahan
suasana hati yang sangat ekstrem berupa mania dan depresi,
karena itulah disebut mania depresi.
Misalnya tiba-tiba menjadi sangat bahagia dari yang
sebelumnya murung.

Episode pertama bisa jadi merupakan mania atau depresi.


Episode mania umumnya berlangsung selama beberapa
minggu atau mungkin 1 atau 2 bulan dan umumnya jauh lebih
singkat dan berakhir secara tiba-tiba daripada episode
depresi mayor.
DSM-V membedakan 2 jenis gangguan bipolar, gangguan bipolar I dan gangguan bipolar II.
Pembedaan ini didasarkan pada apakah seseorang pernah mengalami episode mania secara penuh
(Youngstrom,2009.).

Diagnosis dari gangguan bipolar I berlaku pada orang-orang yang mengalami setidaknya 1 episode mania
secara penuh pada suatu periode dalam hidupnya.
Episode mania adalah seseorang yang mengalami peningkatan atau penambahan mood secara tiba-tiba
dan merasa sangat senang, terlantur dalam euphoria atau optimistis.

Gangguan bipolar II berlaku pada orang-orang yang pernah mengalami episode hipomania, dalam bahasa
Yunani hypo-, yang berarti “di bawah” atau “kurang dari” . Gangguan bipolar II juga berlaku pada orang-
orang yang setidaknya pernah mengalami 1 riwayat episode depresi mayor, tetapi tidak pernah
mengalami depresi mania secara penuh.
Pemulihan gangguan bipolar bergantung pada kapan gejala timbul (onset).
Onset yang muncul pada usia muda biasanya ditandai gejala energik yang
berlebihan yang disebut mania. Bila gejala ini diketahui lebih cepat dan diobati,
kualitas hidup saat usia tua bisa lebih baik. Jika kondisi mania, sebaiknya
disarankan untuk rawat inap
Onset
Onset yang timbul padanusia tua relative lebih sulit diketahui, dengan gejala awal depresi dan Gangguan
mudah terganggu. Pengobatan pada lansia juga lebih hati-hati dikarenakan sudah menurunnya
fungsi dari beberapa organ, dan diwajibkan kontrol teratur mencegah timbulnya penyakit lain.
Bipolar

Menurut Frank & Kupfer, 2003: Tohen, Zarate et al., 2003. Baik pada pria
maupun wanita, gangguan bipolar umumnya berkembang pada sekitar usia 20
tahun dan cenderung menjadi kondisi yang kronis serta terus muncul sehingga
membutuhkan penanganan jangka panjang.
KRITERIA BIPOLAR

1. MANIC EPISODE 2. EPISODE HYPOMANIC 3. EPISODE DEPRESI


BERAT
Periode yang berbeda dari suasana normal
yang tidak normal dan terus-menerus
Periode yang berbeda dari suasana hati yang terus Lima (atau lebih) dari gejala berikut telah
meningkat, ekspansif  (meluas), atau mudah
meningkat, ekspansif, atau mudah tersinggung, hadir selama periode 2 minggu yang sama
tersinggung, yang berlangsung minimal 1
Selama periode gangguan mood, tiga (atau lebih) dan merupakan perubahan dari fungsi
minggu (atau durasi panjang jika perlu
gejala pada episode manik telah berlanjut sebelumnya; Setidaknya salah satu gejalanya
dirawat di rumah sakit).
Episode dikaitkan dengan perubahan fungsi yang adalah mood tertekan atau kehilangan minat
Selama periode gangguan mood, dari gejala
tidak pasti yang tidak seperti orang yang tidak atau kesenangan.
berikut terus berlanjut dan telah hadir pada
bergejala. Gejala menyebabkan gangguan atau
tingkat signifikan.
Gangguan mood dan perubahan fungsi dapat penurunan signifikan secara klinis di area
Gejala tidak memenuhi kriteria untuk Mixed
diamati oleh orang lain. kerja sosial, pekerjaan, atau bidang penting
Episode.
Episode ini tidak cukup parah sehingga lainnya.
Gangguan mood cukup parah sehingga
menyebabkan kerusakan nyata pada fungsi sosial Gejala tidak memenuhi kriteria untuk Mixed
menyebabkan kerusakan fungsi kerja atau
atau pekerjaan, atau untuk keperluan rawat inap, Episode.
aktivitas sosial yang biasa atau hubungan
dan tidak ada fitur psikotik. Gejala tidak disebabkan oleh efek fisiologis
dengan orang lain, atau memerlukan rawat
Gejala-gejalanya bukan karena efek fisiologis langsung dari suatu zat atau kondisi medis
inap untuk mencegah kerusakan pada diri
langsung dari zat atau kondisi medis umum. umum.
sendiri atau orang lain, atau ada fitur
Gejala tidak diperhitungkan dengan baik oleh
psikotik.
Dukacita.
Gejala tidak disebabkan oleh efek fisiologis
langsung dari zat atau kondisi medis umum.
Faktor Kausal Pada
Gangguan Bipolar
a c
FAKTOR BIOLOGIS FAKTOR PSIKOSOSIAL
Ada beberapa perubahan kimia Stress dari lingkungan dan peristiwa
di otak yang diduga terkait  dalam hidup seseorang.
dengan gangguan bipolar.

b d
FAKTOR GENETIK FAKTOR KEPRIBADIAN
Penderita bipolar lebih sering dijumpai Gangguan bipolar gejalanya mulai muncul saat masa
pada penderita yang mempunyai saudara remaja kemungkinan besar mempunyai riwayat masa
atau orang tua dengan gangguan bipolar. kecil yang kurang menyenangkan seperti mengalami
banyak kegelisahan atau depresi.
Menangani Gangguan Bipolar
Penanganan gangguan bipolar dilakukan dengan pemberian obat-obatan, psikoterapi (individual atau kelompok, keluarga), penyuluhan
kesehatan dan dukungan kelompok. Penderita gangguan bipolar memerlukan perawatan di rumah sakit bila perilakunya membahayakan diri
sendiri atau sekitar, adanya gejala psikosis, atau ada upaya bunuh diri.

PENGOBATAN AWAL
Sering penderita bipolar harus minum obat, kemudian pengobatan jangka panjang disesuaikan dengan perkembangan
penyakitnya

PENGOBATAN LANJUTAN
Penderita gangguan bipolar biasanya memerlukan pengobatan jangka panjang. Berhenti minum obat sering
menyebabkan penderita kambuh

PENGOBATAN KECANDUAN OBAT TERLARANG


Penderita gangguan bipolar yang menderita kecanduan alkohol atau obat terlarang perlu diobati agar
gangguan bipolarnya bisa dikendalikan
LITIUM

ANTIKONVULSAN

Obat ANTIPSIKOTIK

Gangguan Bipolar
SYMBIAX

ANTI DEPRESI
Psikoterapi Gangguan Bipolar

COGNITIVE BEHAVIOR THERAPY (CBT).


Fokus dari CBT adalah mengidentifikasi semua pola pikir dan perilaku negatif dan menata ulang

dengan pola pikir dan perilaku yang positif (sehat). CBT bisa mengidentifikasi pemicu gangguan bipolar

dan memperkuat kemampuan dalam mengatasi stress danhal hal yang tidak menyenangkan hati

PSYCHOEDUCATION
Penyuluhan tentang gangguan bipolar sehingga si penderita dan keluarganya bisa memahami

gangguanbipolar secara lebih baik sehingga bisa bekerja sama dalam pemulihan penyakit dengan

lebih baik pula

FAMILY THERAPY (TERAPI KELUARGA)


Terapi keluarga diberikan kepada keluarga sebagai keseluruhan utamanya untuk menciptakan suasana

yang tidak menekan (stress). Dalam terapi keluarga diajarkan bagaimana komunikasi yang baik,

menyelesaikan konflik dan memecahkan masalah.

GROUP THERAPY (TERAPI KELOMPOK)


Terapi dalam kelompok sesama penderita depresi. Dalam terapi ini sesama penderita bisa saling

belajar
Informasi Terkini
Terkait Gangguan
Gambaran gangguan yang dialami salah satu subjek dalam jurnal yang berjudul "Penerimaan Diri Pada

Wanita Dengan Gangguan Bipolar" subjek mengalami Gangguan Bipolar tipe II, belum mampu menerima

kondisinya sebagai ODB dengan dengan reaksi subjek yang berfikiran negatif terhadap stigma orang lain

dan menilai dirinya tidak berguna, hal itu ditandai dengan :

Keluarnya subjek dari tempat kerja Belum mampu menerima kritikan dari orang

karena merasa tidak dapat bekerja lain. Orang lain memandang subjek

dengan maksimal dan merasa depresi memiliki reigiusitas yang lemah, hal itu

selama berbulan-bulan hingga karena sikap subjek yang selalu mencoba

melakukan percobaan bunuh diri. bunuh diri ketika mengalami depresi.

Subjek pernah di bully oleh teman-teman Subjek memiliki masalah dengan ibunya setelah

perempuannya sehingga subjek lebih ayah subjek meninggal. Subjek merasa ibu subjek

nyaman berteman dengan teman laki-laki. sering marah-marah kepada subjek


DAFTAR PUSTAKA
Nevid,Jefrey.Spencer R.,Beverly G. 2018. Psikologi Abnormal jilid 1.Jakarta: Erlangga

Wibowo,Setiaji. 2012. Gangguan Jiwa Bipolar : Panduan bagi pasien, keluarga dan teman dekat. Dalam

jiwo tirto. Juni 2012. Purworejo

https://www.google.com/url?sa=t&source=web&rct=j&url=https://dosenpsikologi.com/karakteristik-

gangguanmood/amp&ved=2ahUKEwjGg8Obwp7pAhWRbysKHYh7AiEQFjACegQIDRAI&usg=AOvVaw0S_

u4OrE8dyk-PgHinAaJU&ampcf=1 (diakses 05 Mei 2020)

Nofiyana, Kurnia, Ratna Supradewi, S.Psi, M.Psi. 2019. Penerimaan Diri Pada Wanita Dengan Gangguan

Bipolar.  Konferensi Ilmiah Mahasiswa Unissula (KIMU). ISSN. 2720-9148

http://jurnal.unissula.ac.id/index.php/kimuhum/article/view/8267/3821

https://id.wikipedia.org/wiki/Bunuh_diri (diakses 06 Mei 2020)

Anda mungkin juga menyukai