Anda di halaman 1dari 5

TUGAS KLIPING AGAMA

CERAMAH
“SABAR DAN IKHLAS”

INDIH LARASWATI

XII MIA 1

2021/2022
KATA PENGANTAR

ِ ‫السالَ ُم َعلَ ْي ُك ْم َو َر ْح َم ُة‬


‫هللا َو َب َر َكا ُت ُه‬ َّ

Puji beserta syukur marilah kita panjatkan kepada Allah SWT yang telah
memberikan beribu-ribu nikmat.Tidak lupa solawat dan salam tercurahkan kepada
Nabi Muhammad SAW, keluarganya, beserta sahabat. Semoga kita semua
mendapatkan syafaatnya dan mendapat petunjuk hingga hari kiamat nanti.

Saya indih,sangat bersyukur karena telah menyelesaikan kliping yang menjadi


tugas pendidikan agama dengan judul Sabar dan Ikhlas.Di samping itu,saya
mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu hingga
terselesaikannya makalah ini.

Akhir kata, penulis memahami jika makalah ini jauh dari kesempurnaan maka
kritik dan saran sangat saya butuhkan guna memperbaiki tigas saya di waktu-waktu
mendatang.

Wasuponda, Februari 2022

Indih laraswati
SABAR

Sabar berasal dari kata “sobaro-yasbiru” yang artinya menahan. Menurut istilah, sabar
adalah menahan diri dari kesusahan dan menyikapinya sesuai syariah dan akal, menjaga lisan
dari celaan, dan menahan anggota badan dari perbuatan dosa. Sabar adalah pilar kebahagiaan
seorang hamba, karena dengan kesabaran sesorang akan terjaga dari kemaksiatan, konsisten
menjalankan ketaatan, dan tabah dalam menghadapi berbagai macam cobaan.
Sabar merupakan ajaran yang banyak sekali disinggung dalam Al-Qur’an maupun
hadis, sehingga manusia senantiasa diarahkan untuk selalu bersabar dalan kehidupannya.
Kesabaran yang sebenarnya adalah kemampuan dalam mengendalikan sikap, sehingga bisa
dengan ikhlas dan rela hati menerima kondisi yang sedang dihadapinya demi mendapat
balasan yang baik di akhirat.
Allah SWT berfirman dalam QS Al-Baqarah:153

‫ص ٰل وة ِ ۗ ِا َّن هّٰللا‬ َّ ‫ٰ ٓي ا َ ُّي َه ا الَّ ِذ ْي َن ٰا َم ُن وا اسْ َت ِع ْي ُن ْو ا ِب ال‬


َّ ‫ص ْب ِر َو ال‬
َ
ّٰ
‫الص ِب ِر ْي َن‬ ‫َم َع‬

“Hai orang-orang yang beriman, jadikanlah sabar dan shalat sebagai penolongmu,
sesungguhnya Allah beserta orang-orang yang sabar.”
 
Dalam ayat tersebut Allah menjelaskan kepada orang-orang yang beriman bahwa Allah
akan selalu beserta mereka yang menjadikan sabar dan shalat sebagai penolong. Allah juga
menjanjikan kedudukan yang tinggi (di surga) bagi hamba-hambanya yang bersabar. Seperti
firman Allah dalam QS Al-Furqaan:75
“Mereka itulah orang-orang yang dibalas dengan kedudukan-kedudukan tinggi (di
surga) dengan sebab kesabaran mereka”.

IKHLAS

Dalam agama kita, ikhlas adalah melakukan sesuatu karena Allah Subhanahu wa ta’ala.
ikhlas sendiri mempunyai banyak sekali dimensi dalam kehidupan sehari-hari kita. Contoh,
ikhlas dalam bekerja, ikhlas dalam beramal, ikhlas dalam mengajar, ikhlas dalam beribadah,
dll.
Nah, contohnya apabila kita masukkan dalam konteks ibadah, maka ikhlas berarti
melakukan ibadah karena Allah SWT, bukan yang lain, bukan karena ingin dipuji, bukan
karena ingin terlihat soleh, tapi benar-benar semata-mata hanya karena Allah.
Allah berfirman dalam surat Al-Bayyinah ayat 5 yang artinya: ” Tidaklah mereka
diperintahkan kecuali untuk mengikhlaskan agama untuk-Nya.”
Ayat diatas menerangkan pada kita tentang berlaku ikhlas dalam beragama. Agama
apabila tidak dilandasi dengan ikhlas dan kejujuran akan runyam dan seolah tak berbekas.
Orang sibuk memikirkan kepentingan diri sendiri tanpa sedikitpun menempatkan agama
dalam prioritas hidupnya.
Fenomena diatas banyak sekali terjadi disekitar kita, bahkan mungkin tanpa sadar kita
termasuk dalam arus masyarakat yang seperti itu, Naudzubillahimindzalik. Semoga kita
dihindarkan oleh Allah dari sifat seperti itu. Ikhlas dalam beragama menjadi sangat penting
untuk pupuk dalam diri karena dengannya semua urusan menjadi lebih terang dan mudah
untuk dijalankan.
Ikhlas juga menjadi penting untuk dipraktik kan karena setiap amalan yang kita lakukan
tidak sah di mata Allah apabila tidak tanpa nya. Dalam hadist yang diriwayatkan oleh Imam
Muslim dalam kitab shahih muslim, diceritakan tentang suatu perkara yang akan terjadi nanti
pada hari akhir dihadapan Allah.
Saya kutip satu kisahnya, dikatakan nanti dihadapan Allah: Ada seorang hamba ditanya
oleh Allah “Apa yang telah kamu lakukan di dunia wahai hamba-Ku?” Ia menjawab, “Saya
berjuang dan berperang demi Engkau ya Allah, sehingga saya mati syahid.” Allah berkata
“Dusta kamu! Sebenarnya kamu berperang bukan karena-Ku, melainkan agar disebut orang
yang berani. Kini kamu telah menyandang gelar tersebut.” Kemudian Allah memerintahkan
agar dia dicampakkan dan dilempar ke neraka.
Kutipan hadist shahih diatas adalah contoh orang yang beribadah dengan tidak ikhlas
dan mengharap selain-Nya. Kisah ini menjadi tamparan keras bagi kita yang masih sering
beribadah atau melakukan sesuatu bukan karena-Nya. Semoga kita termasuk orang-orang
yang Allah lindungi dari hal-hal seperti itu
Hadirin yang dirahmati oleh Allah,
Dalam beramal juga ikhlas menjadi barometer  sebesar apa pahala yang kita dapat.
Semakin ikhlas seseorang dalam beramal semakin besar juga balasan yang diterima, semakin
murni karena Allah dia melakukan sesuatu, maka semakin bernilai amalan itu di sisi Allah
Subhanahu wa ta’ala.
Nah, setelah memahami urgensi berlaku ikhlas, maka hendaknya kita mulai memupuk
dan melatih diri kita untuk ikhlas dalam segala hal. Sehingga apa yang telah Rasulullah
siratkan dalam hadist nya tidak terjadi pada kita. Amiin

Demikian saya akhiri, kurang lebihnya mohon maaf. Kesempurnaan milik Allah, kesalahan
milik saya. Wabilahi taufik wal hidayah, wa ridho wal inayah, wasalamualaikum
warahmatullahi wabarakatuh.

Anda mungkin juga menyukai