5. Pengoperasian IPAL
1. Identifikasi Sumber Pencemaran Air Limbah
Ridwan Subrata
ridwansubrata17@gmail.com
0816996627
1. Mengidentifikasi Sumber Pencemaran Air
2. Menentukan Karakteristik Sumber Pencemaran Air
3. Menilai Tingkat Pencemaran
4. Menentukan Peralatan IPAL
5. Mengoperasikan Instalasi Pengolahan Air Limbah
Pengertian Limbah
Adalah buangan tidak terpakai yang dapat berdampak
negatif terhadap masyarakat jika tidak dikelola dengan
baik. Limbah bisa dari sisa produksi maupun hasil dari
kegiatan manusia.
Apa itu
Limbah ? Jenis Limbah :
- Limbah Cair
- Limbah Padat
- Limbah berupa gas
Limbah Cair & Air Limbah Air Limbah
Contoh :
Jika diolah dengan teknologi • Air Limbah Cucian
air limbah pada umumnya sulit Proses Produksi
bahkan tidak bisa. • Air Limbah Pencucian
kain
Contoh :
•Oli Bekas Fasilitas Pengolahannya disebut :
•Solvent hasil pencucian • Instalasi Pengolahan Air Limbah (IPAL)
•Limbah cair pencucian • Waste Water Treatment Plant (WWTP)
Mesin Cetak • Effluent Treatment Plant (ETP)
• Sewage Treatment Plant (STP)
Memperkirakan kadar kotoran/polutan
dalam air limbah
Pertanyaan:
1. Kamar Mandi/Toilet
2. WC
3. Cuci tangan
4. Kantin/Dapur
5. Laundry
Harus Ada
Misal : Pada proses pembersihan peralatan yang membutuhkan air pencuci.
1. Pipa Bocor
2. Mechanical seal bocor di Pompa
3. Sisa Bahan Campuran. Misal Campuran Zat Warna, pasta.
4. Kesalahan penimbangan
5. Kesalahan proses produksi (sering terjadi di industri minuman dan
makanan)
6. Produk kadaluarsa
Sumber Air Limbah Tidak Harus Ada
Atau Bisa diminimalisir
Sumber Air Limbah Industri Yang tidak harus ada atau bisa
diminimalisir:
Sumber Air
No Lokasi Code Peny ebab Ket erangan
Limbah
2. Menentukan Karakteristik Sumber
Pencemar Air Limbah
Ridwan Subrata
ridwansubrata17@gmail.com
0816996627
Memperkirakan Karakter Air Limbah,
dapat diketahui melalui informasi:
4. Produk
1. Flow Process 4
Produksi
1 5. Unit Proses
& system
2. Raw Material pencuciannya
yang dipakai
5
2
2 6. Penelusuran
sumber air
6 limbah dan
3. Reaksi yang komponennya
terjadi
3
7 7. Kebiasaan
manusia dalam
Karakter Air Limbah Untuk berproduksi
Sumber Air
No Lokasi Code Peny ebab Debit Parameter
Limbah
3. Menilai Tingkat Pencemaran
Ridwan Subrata
ridwansubrata17@gmail.co
m
0816996627
Menilai Tingkat Pencemaran Air Limbah
Dalam Menilai Tingkat Pencemaran data-data yang harus deketahui:
Sumber Air
No Lokasi Code Peny ebab Debit Parameter Bobot Pencemaran
Limbah
4. Menentukan Peralatan IPAL
Ridwan Subrata
ridwansubrata17@gmail.com
0816996627
SECARA FUNGSI UNIT PROSES PENGOLAHAN
DIKATEGORIKAN:
Penurunan Pertimbangan :
Temperature • Memenuhi baku mutu olahan
• Memenuhi parameter operasi
Misal : adanya proses biologi, sehingga
Temp harus ada pada range 15-40oC
Contoh
Pertimbangan :
• Untuk Proses
menyeimbangkan / Persiapan
meratakan aliran dan
kosentrasi air limbah Proses Penyesuaian
• Meminimalisir terjadinya Equalisasi pH
fluktuasi air limbah
PENGOLAHAN AWAL
Proses Biologi
Proses Evaporasi
Pertukaran Ion
PENGOLAHAN LANJUTAN
45
Flow Process Coagulation & Flocculation
Proses Koagulasi dan Flokulasi
UJI JARTEST
1
larutan TAWAS
2
pengadukan cepat 100
(koagulan) RPM - 1 menit …
dibubuhkan …
3
pengadukan lambat 10
4
didiamkan selama 30
RPM - 10 menit … menit …
Dissolved Air Floatation
Pengolahan Secara Biologi
Proses Biologi
Sebuah metode dalam mengolah air limbah dengan memanfaatkan
aktivitas mikroorganisme untuk mendekomposisi komponen organik/
zat-zat pencemar yang terkandung dalam air limbah.
• PRINSIP DASAR :
CHONSP + O2 + MIKROBA-AEROBIK + N + P
MIKROBA
anaerobik 5% bakteri penggumpal
lainnya
tidak boleh ada O2
fakultatif
boleh ada O2
aerobik
harus ada O2
bakteri filamen
Diinginkan dominasi penggumpal
PROTOZOA
ROTIFERA
ALAT PEN-SUPPLY UDARA
aerator suntik
Lumpur ditreatment
PARAMETER OPERASI LUMPUR AKTIF
PARAMETER OPERASI BIOLOGI LUMPUR AKTIF
1. pH
Nilai pH diset antara 6.5 sampai 8.5
2. DO (Dissolve Oxygen)
Nilai DO di bak aerasi sekitar 2 mg/l
3. Kecukupan Nutrient
Mikro Nutrient yang diukur adalah unsur N dan P
4. Temperatur
Temperatur operasional antara 15 oC sampai 40 oC
5. F/M
F/M diatur pada nilai 0.05 sampai 0.5 mg/l
6. Umur Lumpur (Sludge Age)
Umur Lumpur antara 10 sampai 40 hari
Persyaratan Design
Over flow rate (OR) max = 1 m3/m2/jam
Retention time (RT) min = 3 jam
EVALUASI BAK AERASI WWTP
Q x BOD
F/M =
Va x MLVSS
Keterangan :
F/M = Food per mass ratio 0,05 – 0,4 kg BOD/Kg MLVSS.hari
Q = Flow rate (m3/hari)
BOD = Konsentrasi BOD (Kg/m3)
Va = Volume aerasi efektif
MLVSS = Mixed Liquor Volatile SS
a. pH.
6.5 – 8.5
b. DO (Dissolve Oxygen)
0.5 – 2.0
c. Kecukupan Nutrient.
BOD:N:P = 100:5:1 NO3 excess 5 – 10 mg/l.
PO4 excess 0.5 – 1.0 mg/l
d. Temperatur.
15 oC – 40 oC
e. F/M
0.05 – 0.15 kg BOD/kg MLVSS/hari
f. Umur Lumpur (Sludge Age).
4 sampai 20 hari
g. Terbebas Dari Zat Toxic.
Diupayakan dibawah ambang batas
PARAMETER PEMANTAUAN PADA PROSES BIOLOGI
ACTIVATED SLUDGE (LANJUTAN)
h. Kerataan Mixing
Aerator dapat mengaduk rata mikroba
i. MLSS
Ideal design 4000 – 5000 mg/l
j. MLVSS
Ideal design 3000 – 4000 mg/l
k. SV30 (Sludge Volume 30 men)
80 – 120% dari nilai MLSS
l. SVI (Sludge Volume Index)
Optimum 80 – 120 mg/l
m. Warna busa
Coklat terang
n. Kareteristik busa
Coklat, tidak mudah pecah, kecil dan tidak oily