Anda di halaman 1dari 65

LOGO

PUSAT STANDARISASI INSTRUMEN KUALITAS LINGKUNGAN HIDUP


ThemeGallery BIMBINGAN TEKNIS
FGD PENINGKATAN KAPASITAS SDM DALAM PENGELOLAAN IPAL
PowerTemplate
Add Your Company Slogan
Oleh: Ir. Ridwan Subrata M.Si
Praktisi Penelolaan Air Limbah
9 Desember 2021
www.themegallery.com
Contents
1. Identifikasi Sumber Pencemaran Air Limbah

2. Menentukan Karakteristik Sumber


Pencemar Air Limbah

3. Menilai Tingkat Pencemaran

4. Menentukan Peralatan IPAL

5. Pengoperasian IPAL
1. Identifikasi Sumber Pencemaran Air Limbah

Ridwan Subrata
ridwansubrata17@gmail.com
0816996627
1. Mengidentifikasi Sumber Pencemaran Air
2. Menentukan Karakteristik Sumber Pencemaran Air
3. Menilai Tingkat Pencemaran
4. Menentukan Peralatan IPAL
5. Mengoperasikan Instalasi Pengolahan Air Limbah
Pengertian Limbah
Adalah buangan tidak terpakai yang dapat berdampak
negatif terhadap masyarakat jika tidak dikelola dengan
baik. Limbah bisa dari sisa produksi maupun hasil dari
kegiatan manusia.

Apa itu
Limbah ? Jenis Limbah :
- Limbah Cair
- Limbah Padat
- Limbah berupa gas
Limbah Cair & Air Limbah Air Limbah

Limbah Cair Yaitu


Limbah dalam bentuk cair,
dengan kandungan AIR
Limbah cair berlum tentu TINGGI atau kandungan
mengandung air POLUTAN RENDAH

Contoh :
Jika diolah dengan teknologi • Air Limbah Cucian
air limbah pada umumnya sulit Proses Produksi
bahkan tidak bisa. • Air Limbah Pencucian
kain
Contoh :
•Oli Bekas Fasilitas Pengolahannya disebut :
•Solvent hasil pencucian • Instalasi Pengolahan Air Limbah (IPAL)
•Limbah cair pencucian • Waste Water Treatment Plant (WWTP)
Mesin Cetak • Effluent Treatment Plant (ETP)
• Sewage Treatment Plant (STP)
Memperkirakan kadar kotoran/polutan
dalam air limbah

Pertanyaan:

Berapa persenkah kadar kotoran/polutan dalam air limbah?


Sumber Air Limbah
Sumber limbah di Industri dapat terjadi di:
1. Gudang Raw Material
2. Proses Produksi
3. Utility
4. Produk Gagal
5. Produk Kadaluarsa
6. Kegiatan Domestik
7. Kegiatan Perawatan/Maintenance

Sumber Air Limbah Menentukan Karakteristik Air Limbah


Sumber Air Limbah Kegiatan Domestik

Sumber Air Limbah Kegiatan Domestik:

1. Kamar Mandi/Toilet
2. WC
3. Cuci tangan
4. Kantin/Dapur
5. Laundry

Air Limbah Domestik dari kegiatan Industri harus diolah


berdarkan Kepmenlhk No 68 Tahun 2016

Pengelolaan bisa diolah bersama-sama di IPAL Industri


atau bisa tersendiri dengan IPAL Domestik
Keberadaan air limbah dapat dibagi dalam
3 kategori:

Harus Ada
Misal : Pada proses pembersihan peralatan yang membutuhkan air pencuci.

Tidak Boleh Ada


Misal : Adanya kebocoran pada peralatan

Tidak Harus Ada


misal : Pada penanganan Raw Material. Jika ceceran dapat dihindari, tidak
diperlukan pembersihan. Untuk kategori ini jumlah air limbah
seminimal mungkin.
Sumber Air Limbah Tidak dikehendaki

Sumber Air Limbah Industri Yang tidak dikehendaki:

1. Pipa Bocor
2. Mechanical seal bocor di Pompa
3. Sisa Bahan Campuran. Misal Campuran Zat Warna, pasta.
4. Kesalahan penimbangan
5. Kesalahan proses produksi (sering terjadi di industri minuman dan
makanan)
6. Produk kadaluarsa
Sumber Air Limbah Tidak Harus Ada
Atau Bisa diminimalisir

Sumber Air Limbah Industri Yang tidak harus ada atau bisa
diminimalisir:

1. Pembuatan Bahan campuran/formulasi sesuai kebutuhan


2. Sisa bahan menempel diperalatan
3. Penerapan good manufacture practice agar gagal produk minimal
4. Otomatisasi peralatan
5. Penerapan reward bilamana tidak gagal produk dan effisien
6. Penggantian peralatan ramah lingkungan
7. Waste To Product
Tabel Identifikasi Sumber-sumber Air Limbah :

Sumber Air
No Lokasi Code Peny ebab Ket erangan
Limbah
2. Menentukan Karakteristik Sumber
Pencemar Air Limbah

Ridwan Subrata
ridwansubrata17@gmail.com
0816996627
Memperkirakan Karakter Air Limbah,
dapat diketahui melalui informasi:

4. Produk
1. Flow Process 4
Produksi
1 5. Unit Proses
& system
2. Raw Material pencuciannya
yang dipakai
5

2
2 6. Penelusuran
sumber air
6 limbah dan
3. Reaksi yang komponennya
terjadi
3

7 7. Kebiasaan
manusia dalam
Karakter Air Limbah Untuk berproduksi

Menentukan Sistem Pengolahan


Sumber Air Limbah dan Komponennya
Dari mana asalnya air limbah kita dapat menerjemahkan:
• Kewajaran sumber timbulan air limbah
• Besaran air limbah
• Kualitas dan perkiraan kuantitas komponen penyusun air
limbah atau karakteristik air limbah.
Karakteristik Limbah Cair
Di Industri ditentukan oleh:
• penggunaan air,
• penggunaan bahan baku,
• penggunaan bahan pendukung,
• penggunaan energi PROSES INDUSTRI TEKSTIL
Raw Material, Sumber Limbah
dan Karakteristik Air Limbah
soda kostik
pewarna resin
pemutih
larutan kanji
deterjen
enzim pelarut
soda kostik

PENGKANJIAN PENGHILANGAN KANJI MERSERISASI


SEDIMEN PENENUNAN ASAM-BASA PEWARNAAN
KOLOID SEDIMEN PEMASAKAN KOLOID PENGERINGAN
ORG-TERURAI KOLOID PEMUTIHAN
ORG-TERURAI ORG-TERURAI
ORG-TERURAI LOGAM BERAT
ASAM-BASA ANORG-TERLARUT PENCUCIAN
ANORG-TERLARUT
ORG-TERURAI KOLOID
ORG-SULIT-TERURAI
APUNGAN
ASAM-BASA
Karakteristik Air Limbah
Karakteristik Air Limbah Beberapa Industri
Wajarkah Jumlah & Karakter
Air Limbah Yang Dihasilkan ??

Seringkali Kerusakan Operasi IPAL


disebabkan oleh Kegagalan di
Proses Produksi !!!
Tabel Identifikasi Karakter Polutan Air Limbah :

Sumber Air
No Lokasi Code Peny ebab Debit Parameter
Limbah
3. Menilai Tingkat Pencemaran

Ridwan Subrata
ridwansubrata17@gmail.co
m
0816996627
Menilai Tingkat Pencemaran Air Limbah
Dalam Menilai Tingkat Pencemaran data-data yang harus deketahui:

A. Tingkat Pencemaran Air Limbah Belum Terolah


1. Data Kapasitas Produksi (Ton/Hari)
2. Debit air limbah dihasilkan (m3/hari). Rata-rata dan Maksimum
3. Kadar karakter/parameter zat pencemar sebelum diolah.
Misal COD (mg/l) rata-rata dan maksimum
4. Beban Pencemaran, merupakan perkalian debit dan konsentrasi (kg/hari)

B. Tingkat Pencemaran Air Limbah Setelah Terolah


1. Data Kapasitas Produksi (Ton/Hari)
2. Debit air limbah dihasilkan (m3/hari). Rata-rata dan Maksimum
3. Kadar karakter/parameter zat pencemar setelah diolah.
Misal COD (mg/l). Rata-rata dan maksimum
4. Beban Pencemaran, merupakan perkalian debit dan konsentrasi (kg/hari)
Menilai Tingkat Pencemaran Air Limbah
Tabel Identifikasi Bobot Pencemaran Air Limbah :

Sumber Air
No Lokasi Code Peny ebab Debit Parameter Bobot Pencemaran
Limbah
4. Menentukan Peralatan IPAL

Ridwan Subrata
ridwansubrata17@gmail.com
0816996627
SECARA FUNGSI UNIT PROSES PENGOLAHAN
DIKATEGORIKAN:

Peralatan IPAL ditentukan


oleh Sistem Pengolahan

Pengolahan Persiapan Pengolahan Awal

Pengolahan Utama Pengolahan Lanjutan


Note :
Cara unit proses pengolahan bisa berfungsi sebagai
pengelolaan awal atau sebagai pengolahan utama
pada kasus yang lain.
Contoh :
Proses kimia fisika untuk industri logam sebagai
proses utama tetapi untuk industri textile sebagai
pengolahan awal.
Proses Persiapan
Bertujuan untuk mengondisikan air limbah sehingga mempermudah unit
proses berikutnya

Penurunan Pertimbangan :
Temperature • Memenuhi baku mutu olahan
• Memenuhi parameter operasi
Misal : adanya proses biologi, sehingga
Temp harus ada pada range 15-40oC
Contoh
Pertimbangan :
• Untuk Proses
menyeimbangkan / Persiapan
meratakan aliran dan
kosentrasi air limbah Proses Penyesuaian
• Meminimalisir terjadinya Equalisasi pH
fluktuasi air limbah
PENGOLAHAN AWAL

Pengolahan awal dimaksudkan untuk meringankan proses selanjutnya dengan


menghilangkan sebagian beban, menghilangkan zat toxic, dll.
Macam-macam Unit proses pengelolaan awal:
• Fat/oil/grease Separator
• Screening
• Koagulasi & Flokulasi
• Presipitasi
• Elektrolisa
• Stripping
Screen
PENGOLAHAN UTAMA

❖ Pengolahan Utama merupakan unit proses yang dapat menurunkan


kandungan polutan secara dominan (yang terbesar)

Proses Biologi

Proses Koagulasi Flokulasi

Proses Evaporasi

Pertukaran Ion
PENGOLAHAN LANJUTAN

Pengolahan lanjutan diterapkan jika serangkaian unit proses


sebelumya masih belum sanggup untuk memenuhi baku mutu
yang ditetapkan.
Unit proses pengelolaan lanjutan misalnya:
1. Post Filtrasi
2. Adsorbsi
3. Oksidasi
4. Koagulasi atau Flokulasi
Flow Scheme IPAL Industri Pulp and Paper
Flow Scheme IPAL Pulp dari Waste Paper
Flow Scheme IPAL kertas dari Waste Paper
Flow Scheme IPAL Industri Tekstil dari Waste Paper
Flow Scheme IPAL Industri kelapa Sawit dari Waste Paper
Flow Scheme IPAL Industri Tapioka dari Waste Paper
Flow Scheme IPAL Industr Gula dari Waste Paper
Pengolahan Kimia - Fisika
PRINSIP DASAR PROSES KIMIA FISIKA

PRINSIP FISIKA yaitu penghilangan atau pengurangan parameter


pencemar dengan menggunakan gaya fisika tanpa penambahan bahan
kimia seperti gaya gravitasi dan ukuran fisik partikel parameter pencemar.
Unit pengolahan yang menggunakan prinsip fisika diantaranya adalah Unit
Sedimentasi, Unit Flokulasi, Unit Saringan (Screen), Unit Pemisah Minyak
dan Lemak (Oil Trap), dll.

PRINSIP KIMIA yaitu penghilangan atau pengurangan parameter pencemar


dengan menggunakan bahan kimia. Unit pengolahan yang menggunakan
prinsip kimia diantaranya adalah Unit Koagulasi, Unit Flokulasi, Unit
Netralisasi, Unit Penyesuaian pH dll
PADATAN

Padatan dalam limbah cair dapat digolongkan menjadi :

1. Padatan Tersuspensi (Suspended Solid); yang terbagi lagi menjadi:


• Koloid, yang berukuran sangat kecil antara 0,001 – 1,2 μm,
• Sedimen atau Padatan-Terendapkan (Setteable solid),
ukuran > 1,2 μm
2. Padatan Terlarut (dissolved solid); ukuran < 0,001 μm
PADATAN KECIL ( KOLOID )

Padatan kecil seperti koloid perlu mengalami proses koagulasi


agar terbentuk gumpalan kecil (fine floc) dan proses flokulasi agar
membentuk gumpalan yang besar (floc) dengan penambahan
bahan kimia (koagulan-flokulan) sehingga mudah untuk
dipisahkan dengan cara pengendapan.

Koloid Koagulasi Flokulasi


BEBERAPA SENYAWA KOAGULAN
Nama Senyawa Keterangan

Alum atau Tawas • Murah dan mudah didapat.


(Al2 (SO4)3. nH2O) • Bentuk: padatan (bubuk) dan cairan.
• Bekerja pada rentang pH antara 5 – 7.
• Bersifat asam yang akan menurunkan pH limbah cair.
• Endapan sedikit.
• Dalam bentuk cairan berbahaya.

Besi Klorida (FeCl3) • Agak mahal dan mudah didapat.


• Bentuk: padatan dan cairan.
• Bekerja pada rentang pH antara 5 – 11 sehingga
penggunaannya sering dibarengi dengan penambahan kapur.
• Bersifat asam yang akan menurunkan pH limbah cair.
• Endapan lebih banyak dan selalu meninggalkan noda coklat.
• Dalam bentuk apapun korosif dan berbahaya.

Besi Sulfat (FeSO4) • Agak mahal dan mudah didapat.


• Bentuk: padatan dan cairan.
• Bekerja pada rentang pH antara 10 – 11

Batu Gamping atau Kapur • Murah dan mudah didapat.


• Bentuk: padatan.
• Kemurnian: > 90 %.
• Kelarutan: rendah.
• Digunakan pada limbah cair yang mengandung Mg tinggi.
• Endapan lebih banyak.

Poli Aluminium Klorida atau • Termasuk jenis Polimer Anorganik.


PAC ({AL2 (OH)n Cl6-n }m ) • Agak mahal namun mudah didapat.
• Bentuk: padatan (bubuk) dan cairan.
• Kemurnian: > 98 %.
• Kelarutan: tinggi.
• Endapan sangat sedikit.
• Bekerja pada rentang pH antara 6 – 9.
• Tidak menurunkan pH limbah cair.
• Dosis yang umum digunakan antara 100 – 1000 ppm
BEBERAPA SENYAWA FLOKULAN
Nama Senyawa Keterangan
Polimer • Terdiri dari beberapa jenis:
Polimer kationik, bermuatan positif, seperti
Poliakrilamid, Poliamin, Poli DADM

Polimer anionik, bermuatan negatif, seperti Poliakrilik.


Umumnya untuk pH basa.
Polimer nonionik, tidak bermuatan, seperti Polikrilamid,
polyxyethylene. Umumnya untuk pH netral.

• Bentuk: padatan (bubuk), cairan emulsi, cairan kental


(Mannich), cairan biasa.
• Kemurnian: tinggi.
• Kelarutan: tinggi.
• Endapan sangat sedikit.
• Dosis rendah antara 1 – 3 ppm

45
Flow Process Coagulation & Flocculation
Proses Koagulasi dan Flokulasi
UJI JARTEST

1
larutan TAWAS
2
pengadukan cepat 100
(koagulan) RPM - 1 menit …
dibubuhkan …

3
pengadukan lambat 10
4
didiamkan selama 30
RPM - 10 menit … menit …
Dissolved Air Floatation
Pengolahan Secara Biologi
Proses Biologi
Sebuah metode dalam mengolah air limbah dengan memanfaatkan
aktivitas mikroorganisme untuk mendekomposisi komponen organik/
zat-zat pencemar yang terkandung dalam air limbah.

• Proses biologi banyak digunakan dalam pengolahan air limbah untuk


mengkonversi bahan organik yang dapat didegradasi oleh mikroorganisme
(biodegradable) dan bahan nutrien lainnya menjadi bentuk yang lebih
sederhana.
• Proses-proses biologi membentuk dasar pengolahan sekunder (secondary
treatment) dimana bahan organik terlarut dan koloid dikonversi menjadi
biomassa yang kemudian dipisahkan dari cairan.
• Sistem pengolahan sekunder dirancang untuk mengoptimalkan kontak
antara mikroorganisme dan bahan-bahan organik di dalam kondisi
lingkungan yang memungkinkan.
Proses Biologi

Dekomposisi Organic Bakteri Aerobik


dengan kehadiran memerlukan oksigen
Aerobic Oksigen

Dekomposisi organic Bakteri Anaerobic


Anaerobic tanpa kehadiran tidak perlu oksigen
oksigen
Flow Process Anaerobic Aerobic
• FUNGSI :
menurunkan senyawa ORGANIK-TERURAI dalam limbah cair …

• PRINSIP DASAR :

CHONSP + O2 + MIKROBA-AEROBIK + N + P

MIKROBA AEROBIK BARU + H2O + CO2 + NH3

• SYARAT PROSES BERLANGSUNG :


pH netral 6.5 – 8,5
Supplai okseigen cukup
Temepratur 25 – 40 ° C
Konsetrasi zat toksik dibawah nilai maksimal
Supplai nutrient : N & P cukup
95 %
PALING BERPERAN : bakteri

MIKROBA
anaerobik 5% bakteri penggumpal
lainnya
tidak boleh ada O2
fakultatif
boleh ada O2
aerobik
harus ada O2
bakteri filamen
Diinginkan dominasi penggumpal
PROTOZOA

ROTIFERA
ALAT PEN-SUPPLY UDARA

aerator apung gelembung udara diinjeksi ke air limbah

aerator suntik

limbah dipercikkan ke udara

udara diinjeksi ke air limbah


UNIT LUMPUR AKTIF
Tipe konvensional di WWTP

Air limbah masuk Air limbah keluar

Lumpur ditreatment
PARAMETER OPERASI LUMPUR AKTIF
PARAMETER OPERASI BIOLOGI LUMPUR AKTIF
 1. pH
Nilai pH diset antara 6.5 sampai 8.5

 2. DO (Dissolve Oxygen)
Nilai DO di bak aerasi sekitar 2 mg/l
 3. Kecukupan Nutrient
Mikro Nutrient yang diukur adalah unsur N dan P

 4. Temperatur
Temperatur operasional antara 15 oC sampai 40 oC
 5. F/M
F/M diatur pada nilai 0.05 sampai 0.5 mg/l
 6. Umur Lumpur (Sludge Age)
Umur Lumpur antara 10 sampai 40 hari

 7. Terbebas dari Zat Toxic


 8. Kerataan Mixing
EVALUASI BAK SEDIMENTASI WWTP
Rumus dipakai :
1. Menentukan Over flow rate (OR)
OR = Q/A
Keterangan:
OR = Over flow rate , m3/m2/jam
Q = Flow rate , m3/jam
A = Luas area primary clarifier

2. Menentukan Retention Time


RT = Vol/Q
Keterangan:
RT = Retention time , jam
Vol = Volume bak , m3

Q = Flow rate , m3/jam

Persyaratan Design
Over flow rate (OR) max = 1 m3/m2/jam
Retention time (RT) min = 3 jam
EVALUASI BAK AERASI WWTP
Q x BOD
F/M =
Va x MLVSS

Keterangan :
F/M = Food per mass ratio 0,05 – 0,4 kg BOD/Kg MLVSS.hari
Q = Flow rate (m3/hari)
BOD = Konsentrasi BOD (Kg/m3)
Va = Volume aerasi efektif
MLVSS = Mixed Liquor Volatile SS

Perhitungan kebutuhan Oxigen


Kebutuhan O2 = 1,5 x BOD load perhari
= 1,5 x Q x BOD

Jika Field Transfer Rate (FTR) = 1,0 Kg O2 / Hp / jam

Didapat Power Aerator = Kebutuhan O2


FTR
PARAMETER PEMANTAUAN PADA PROSES
BIOLOGI ACTIVATED SLUDGE

a. pH.
6.5 – 8.5
b. DO (Dissolve Oxygen)
0.5 – 2.0
c. Kecukupan Nutrient.
BOD:N:P = 100:5:1 NO3 excess 5 – 10 mg/l.
PO4 excess 0.5 – 1.0 mg/l
d. Temperatur.
15 oC – 40 oC
e. F/M
0.05 – 0.15 kg BOD/kg MLVSS/hari
f. Umur Lumpur (Sludge Age).
4 sampai 20 hari
g. Terbebas Dari Zat Toxic.
Diupayakan dibawah ambang batas
PARAMETER PEMANTAUAN PADA PROSES BIOLOGI
ACTIVATED SLUDGE (LANJUTAN)

h. Kerataan Mixing
Aerator dapat mengaduk rata mikroba
i. MLSS
Ideal design 4000 – 5000 mg/l
j. MLVSS
Ideal design 3000 – 4000 mg/l
k. SV30 (Sludge Volume 30 men)
80 – 120% dari nilai MLSS
l. SVI (Sludge Volume Index)
Optimum 80 – 120 mg/l
m. Warna busa
Coklat terang
n. Kareteristik busa
Coklat, tidak mudah pecah, kecil dan tidak oily

Anda mungkin juga menyukai