A. TUJUAN
Setelah selesai percobaan praktikan diharapkan dapat :
a. Menentukan terminal TRIAC
b. Menentukan baik atau tidaknya TRIAC
c. Menerangkan penyulutan TRIAC
d. Mempergunakan TRIAC dalam praktik
B. DASAR TEORI
TRIAC adalah perangkat semikonduktor berterminal tiga yang berfungsi
sebagai pengendali arus listrik. Nama TRIAC ini merupakan singkatan dari
Triode for Alternating Current (Trioda untuk arus bolak balik). Sama seperti
SCR, TRIAC juga tergolong sebagai Thyristor yang berfungsi sebagai
pengendali atau Switching. Namun, berbeda dengan SCR yang hanya dapat
dilewati arus listrik dari satu arah (unidirectional), TRIAC memiliki
kemampuan yang dapat mengalirkan arus listrik ke kedua arah (bidirectional)
ketika dipicu. Terminal Gate TRIAC hanya memerlukan arus yang relatif
rendah untuk dapat mengendalikan aliran arus listrik AC yang tinggi dari dua
arah terminalnya. TRIAC sering juga disebut dengan Bidirectional Triode
Thyristor. Pada dasarnya, sebuah TRIAC sama dengan dua buah SCR yang
disusun dan disambungkan secara antiparalel (paralel yang berlawanan arah)
dengan Terminal Gerbang atau Gate-nya dihubungkan bersama menjadi satu.
Jika dilihat dari strukturnya, TRIAC merupakan komponen elektronika yang
terdiri dari 4 lapis semikonduktor dan 3 Terminal, Ketiga Terminal tersebut
diantaranya adalah MT1, MT2 dan Gate. MT adalah singkatan dari Main
Terminal. Simbol TRIAC ditunjukkan pada gambar-1.
MT2
G
MT1
Selain dengan cara memberi pemicuan melalui teminal gate, TRIAC juga
dapat dibuat tersambung (on) dengan cara memberikan tegangan yang tinggi
sehingga melampaui tegangan breakover-nya terhadap terminal MT1 dan
MT2, namun cara ini tidak diizinkan karena dapat menyebabkan TRIAC akan
rusak. Pada saat triac tersambung (on) maka tegangan jatuh maju antara
terminal MT1 dan MT2 sangatlah kecil yaitu berkisar antara 0.5 volt sampai
dengan 2 volt.
Lamp1 MT2
12V
S1 12V M S2 G BT136
R1
D3 MT1
CT
C1
2200uF
50V
12V D4
L N
Lamp1
12V 12V
S2 S3
S1
220V CT R1 R2
MT2
12V D4
3
G BT136
MT1
CT
MT2
R3
100K
12V DB3 G BT136
C1
0,22uF
MT1
E. LANGKAH KERJA
1. Buatlah rangkain gambar 3.
POSISI
LAMPU HIDUP PENGUKURA
SAKLAR TEGANGAN
ATAU MATI N
S1 S2
ON OFF MATI M-MT1 (AC) 16,5 V
24. Ukurlah titik MT2 – MT1 dengan osiloskop pada coupling AC.
32. Ukurlah ttk MT2 – MT1 dengan osiloskop pada coupling AC.
40. Ukurlah ttk MT2 – MT1 dengan osiloskop pada coupling AC.
50. Ukurlah ttk MT2 – MT1 dengan osiloskop pada coupling AC.
60. Ukurlah ttk MT2 – MT1 dengan osiloskop pada coupling AC.
68. Ukurlah ttk MT2 – MT1 dengan osiloskop pada coupling AC.
POSISI
KONDISI
SAKLAR LAMPU HIDUP PENGUKURAN TEGANGAN
LAMPU
S1 S2 ATAU MATI
L-MT1 (AC) 12,0 V
ON OFF MATI - L-N (AC) 0V
MT2-MT1 (AC) 12,0 V
DAFTAR PUSTAKA