Anda di halaman 1dari 17

JURUSAN TEKNIK

ELEKTRONIKA DAYA ELEKTRO

Jobsheet : 2 Penyulutan TEKNIK LISTRIK


SMT-V
POLITEKNIK
NEGERI BALI TRIAC WAKTU : 4 JAM

A. TUJUAN
Setelah selesai percobaan praktikan diharapkan dapat :
a. Menentukan terminal TRIAC
b. Menentukan baik atau tidaknya TRIAC
c. Menerangkan penyulutan TRIAC
d. Mempergunakan TRIAC dalam praktik

B. DASAR TEORI
TRIAC adalah perangkat semikonduktor berterminal tiga yang berfungsi
sebagai pengendali arus listrik. Nama TRIAC ini merupakan singkatan dari
Triode for Alternating Current (Trioda untuk arus bolak balik). Sama seperti
SCR, TRIAC juga tergolong sebagai Thyristor yang berfungsi sebagai
pengendali atau Switching. Namun, berbeda dengan SCR yang hanya dapat
dilewati arus listrik dari satu arah (unidirectional), TRIAC memiliki
kemampuan yang dapat mengalirkan arus listrik ke kedua arah (bidirectional)
ketika dipicu. Terminal Gate TRIAC hanya memerlukan arus yang relatif
rendah untuk dapat mengendalikan aliran arus listrik AC yang tinggi dari dua
arah terminalnya. TRIAC sering juga disebut dengan Bidirectional Triode
Thyristor. Pada dasarnya, sebuah TRIAC sama dengan dua buah SCR yang
disusun dan disambungkan secara antiparalel (paralel yang berlawanan arah)
dengan Terminal Gerbang atau Gate-nya dihubungkan bersama menjadi satu.
Jika dilihat dari strukturnya, TRIAC merupakan komponen elektronika yang
terdiri dari 4 lapis semikonduktor dan 3 Terminal, Ketiga Terminal tersebut
diantaranya adalah MT1, MT2 dan Gate. MT adalah singkatan dari Main
Terminal. Simbol TRIAC ditunjukkan pada gambar-1.

MT2

G
MT1

Gambar 1. Simbol TRIAC

TRIAC biasa juga disebut thyristor bi-directional. TRIAC hanya akan


aktif ketika polaritas pada Anoda lebih positif dibandingkan Katodanya dan

Elektronika Daya _ SY 2022 Page | 1


gate-nya diberi polaritas positif, begitu juga sebaliknya. Satu-satunya cara
untuk membuka (meng-off-kan) TRIAC adalah dengan mengurangi arus I T di
bawah arus IH. Perbedaan antara SCR dan TRIAC dapat dilihat juga pada
rangkaiannya yaitu pada rangkaian TRIAC tidak terdapat dioda hal ini
disebabkan karena TRIAC dapat bekerja atau dipicu dengan tegangan positif
dan negatif .

Gambar 2. Kurva Karakteristik TRIAC

Selain dengan cara memberi pemicuan melalui teminal gate, TRIAC juga
dapat dibuat tersambung (on) dengan cara memberikan tegangan yang tinggi
sehingga melampaui tegangan breakover-nya terhadap terminal MT1 dan
MT2, namun cara ini tidak diizinkan karena dapat menyebabkan TRIAC akan
rusak. Pada saat triac tersambung (on) maka tegangan jatuh maju antara
terminal MT1 dan MT2 sangatlah kecil yaitu berkisar antara 0.5 volt sampai
dengan 2 volt.

C. BAHAN DAN ALAT


- Modul Elda : 1 set
- Osiloskop : 1 set
- AVO Meter : 1 set
- Kabel : secukupnya

Elektronika Daya _ SY 2022 Page | 2


D. DIAGRAM RANGKIAN
L N

Lamp1 MT2
12V
S1 12V M S2 G BT136
R1
D3 MT1
CT
C1
2200uF
50V
12V D4

Gambar 3. TRIAC dengan sumber DC dan Penyulutan DC

L N

Lamp1
12V 12V
S2 S3
S1

220V CT R1 R2

MT2
12V D4
3
G BT136

MT1

Gambar 4. Penyulutan TRIAC dengan DC positif dan negatif


L N
32V
S1 S2 Lamp 1
24V 12V
12V
220V R1

CT
MT2
R3
100K
12V DB3 G BT136
C1
0,22uF
MT1

Gambar 5. Penyulutan TRIAC dengan Diac

E. LANGKAH KERJA
1. Buatlah rangkain gambar 3.

Elektronika Daya _ SY 2022 Page | 3


2. Hidupkan saklar S1 dan S2 dalam kondisi Off (terbuka)
3. Amatilah Lampu-1 apakah menyala atau tidak
4. Ukurlah titik (ttk) M – MT1 dengan voltmeter pada range DC
5. Ukurlah ttk L – N dengan voltmeter pada range DC
6. Ukurlah ttk MT2 – MT1 dengan voltmeter pada range DC

7. Hidupkan S2 dan S1 tetap hidup.


8. Amatilah Lampu-1 apakah menyala (On) atau tidak (Off)
9. Ukurlah ttk M – MT1 dengan voltmeter pada range DC
10. Ukurlah ttk L – N dengan voltmeter pada range DC
11. Ukurlah ttk MT2 – MT1 dengan voltmeter pada range DC
12. Ukurlah ttk G – MT1 dengan voltmeter pada range DC

Elektronika Daya _ SY 2022 Page | 4


13. Matikan S2 dan S1 tetap hidup
14. Amatilah Lampu-1 apakah menyala atau tidak
15. Buatlah tabel hasil pengkuran dari gambar 3

POSISI
LAMPU HIDUP PENGUKURA
SAKLAR TEGANGAN
ATAU MATI N
S1 S2
ON OFF MATI M-MT1 (AC) 16,5 V

Elektronika Daya _ SY 2022 Page | 5


L-N (AC) 0V
MT2-MT1 (AC) 16,5 V

M-MT1 (AC) 15.0 V


L-N (AC) 15,0 V
ON ON HIDUP
MT2-MT1 (AC) 0,03 V
G-MT1 (AC) 0,72 V

M-MT1 (AC) 15.0 V


L-N (AC) 15,0 V
ON OFF HIDUP
MT2-MT1 (AC) 0,03 V
G-MT1 (AC) 0,72 V

16. Buatlah rangkain gambar 4.

17. Hidupkan saklar S1 dan S2, S3 dalam keadaan terbuka (Off)


18. Amatilah Lampu-1 apakah menyala (On) atau tidak (Off)
19. Ukurlah ttk L – MT1 dengan voltmeter pada range AC
20. Ukurlah ttk L – N dengan voltmeter pada range AC
21. Ukurlah ttk MT2 – MT1 dengan voltmeter pada range AC

Elektronika Daya _ SY 2022 Page | 6


22. Ukurlah ttk L – MT1 dengan osiloskop pada coupling AC

23. Ukurlah ttk L – N dengan osiloskop pada coupling AC

24. Ukurlah titik MT2 – MT1 dengan osiloskop pada coupling AC.

Elektronika Daya _ SY 2022 Page | 7


25. Hidupkan saklar S2 dan S1 tetap On serta S3 dalam kondisi terbuka
(Off)
26. Amatilah Lampu-1 apakah menyala (On) atau tidak (Off)
27. Ukurlah ttk L – MT1 dengan voltmeter pada range AC
28. Ukurlah ttk L – N dengan voltmeter pada range AC
29. Ukurlah ttk MT2 – MT1 dengan voltmeter pada range AC

30. Ukurlah ttk L – MT1 dengan osiloskop pada coupling AC

Elektronika Daya _ SY 2022 Page | 8


31. Ukurlah ttk L – N dengan osiloskop pada coupling AC

32. Ukurlah ttk MT2 – MT1 dengan osiloskop pada coupling AC.

33. Matikan saklar S2 dan hidupkan S3 serta S1 tetap dalam kondisi ON


34. Amatilah Lampu-1 apakah menyala (On) atau tidak (Off)
35. Ukurlah ttk L – MT1 dengan voltmeter pada range AC
36. Ukurlah ttk L – N dengan voltmeter pada range AC
37. Ukurlah ttk MT2 – MT1 dengan voltmeter pada range AC

Elektronika Daya _ SY 2022 Page | 9


38. Ukurlah ttk L – MT1 dengan osiloskop pada coupling AC

39. Ukurlah ttk L – N dengan osiloskop pada coupling AC

40. Ukurlah ttk MT2 – MT1 dengan osiloskop pada coupling AC.

Elektronika Daya _ SY 2022 Page | 10


41. Buatlah tabel hasil pengkuran dari gambar 4 dan gambar gelombang
hasil pengukuran dengan osiloskop.

POSISI SAKLAR LAMPU HIDUP


PENGUKURAN TEGANGAN
S1 S2 S3 ATAU MATI
L-MT1 (AC) 11,9 V
ON OFF OFF MATI L-N (AC) 0V
MT2-MT1 (AC) 11,9 V

L-MT1 (AC) 11.9 V


ON ON OFF HIDUP L-N (AC) 9,78 V
MT2-MT1 (AC) 6,74 V

L-MT1 (AC) 11,9 V


ON OFF ON HIDUP L-N (AC) 8,22 V
MT2-MT1 (AC) 8,58 V

42. Buatlah rangkaian gambar 5.


43. Hidupkan S1 dan S2 dalam kondisi Off.
44. Amatilah Lampu-1 apakah menyala (On) atau tidak (Off)
45. Ukurlah ttk L – MT1 dengan voltmeter pada range AC
46. Ukurlah ttk L – N dengan voltmeter pada range AC
47. Ukurlah ttk MT2 – MT1 dengan voltmeter pada range AC

Elektronika Daya _ SY 2022 Page | 11


48. Ukurlah ttk L – MT1 dengan osiloskop pada coupling AC

49. Ukurlah ttk L – N dengan osiloskop pada coupling AC

50. Ukurlah ttk MT2 – MT1 dengan osiloskop pada coupling AC.

Elektronika Daya _ SY 2022 Page | 12


51. Hidupkan S1 dan S2.
52. Aturlah/putarlah tuas potensiometer R3 100KΩ sehingga lampu-1
menyala redup.
53. Ukurlah ttk L – MT1 dengan voltmeter pada range AC
54. Ukurlah ttk L – N dengan voltmeter pada range AC
55. Ukurlah ttk G – MT1 dengan voltmeter pada range AC
56. Ukurlah ttk MT2 – MT1 dengan voltmeter pada range AC

57. Ukurlah ttk L – MT1 dengan osiloskop CH-1 pada coupling AC

58. Ukurlah ttk G – MT1 dengan osiloskop CH-2 pada coupling AC

Elektronika Daya _ SY 2022 Page | 13


59. Ukurlah ttk L – N dengan osiloskop pada coupling AC

60. Ukurlah ttk MT2 – MT1 dengan osiloskop pada coupling AC.

60. Aturlah/putarlah tuas potensiometer R3 100KΩ sehingga lampu-1


menyala paling terang.
61. Ukurlah ttk L – MT1 dengan voltmeter pada range AC
62. Ukurlah ttk L – N dengan voltmeter pada range AC
63. Ukurlah ttk G – MT1 dengan voltmeter pada range AC
64. Ukurlah ttk MT2 – MT1 dengan voltmeter pada range AC

65. Ukurlah ttk L – MT1 dengan osiloskop CH-1 pada coupling AC

Elektronika Daya _ SY 2022 Page | 14


66. Ukurlah ttk G – MT1 dengan osiloskop CH-2 pada coupling AC

67. Ukurlah ttk L – N dengan osiloskop pada coupling AC

68. Ukurlah ttk MT2 – MT1 dengan osiloskop pada coupling AC.

Elektronika Daya _ SY 2022 Page | 15


68. Buatlah Tabel hasil pengkuran gambar 5 dan gambar gelombang hasil
pengukuran dengan osiloskop.

POSISI
KONDISI
SAKLAR LAMPU HIDUP PENGUKURAN TEGANGAN
LAMPU
S1 S2 ATAU MATI
L-MT1 (AC) 12,0 V
ON OFF MATI - L-N (AC) 0V
MT2-MT1 (AC) 12,0 V

L-MT1 (AC) 12.0 V


L-N (AC) 10,8 V
ON ON HIDUP REDUP
MT2-MT1 (AC) 5,07 V
G-MT1 (AC) 0,47 V

L-MT1 (AC) 12.0 V


PALING L-N (AC) 11,6 V
ON OFF HIDUP TERANG MT2-MT1 (AC) 2,89 V
G-MT1 (AC) 0,65 V

Elektronika Daya _ SY 2022 Page | 16


F. PERTANYAAN/TUGAS
1. Jelaskan apa yang dapat disimpulkan dari Penyulutan TRIAC berikut :
a. Penyulutan DC dengan sumber DC
b. Penyulutan DC positif dan negatif
c. Penyulutan Diac
2. Lakukan analsis masing-masing hasil pengukuran tabel gambar 3, 4 dan 5

DAFTAR PUSTAKA

1. Rashid, MH. (1988). Power Electronics: Circuits, devices and application.


New Jersey : Prentice-Hall, Inc
2. Singh, MD. (1998). Power Electronics. New Delhi : Tata McGraw-Hill
Publishing Company Limited
3. Istanto W. Djatmiko. 2010. Bahan Ajar Elektronika Daya. Yogyakarta :
Universitas Negeri Yogyakarta Jurusan Pendidikan Teknik Elektro
Fakultas Teknik.

Elektronika Daya _ SY 2022 Page | 17

Anda mungkin juga menyukai