Anda di halaman 1dari 16

TUGAS

MATEMATIKA TERAPAN

Drs. I Gede Nyoman Sangka, MT

OLEH

NAMA : Eza Putra Wardana


NIM : 1915313024
KELAS : TL 1 D / ELEKTRO

PROGRAM STUDI D3 TEKNIK LISTRIK


JURUSAN TEKNIK ELEKTRO
DAFTAR ISI

DAFTAR ISI.....................................................................................................................i
BAB I PENDAHULUAN.................................................................................................1
1.1. LATAR BELAKANG.............................................................................................1
1.2. RUMUSAN MASALAH........................................................................................1
1.3. TUJUAN.................................................................................................................1
BAB II LANDASAN TEORI...........................................................................................2
2.1. PEMASANGAN TIANG LISTRIK YANG BAIK DAN BENAR.........................2
2.2.PEMASANGAN TIANG LISTRIK SESUAI DENGAN MEDANNYA.................2
2.3. TINGGI TIANG LISTRIK SESUAI DENGAN STANDAR PLN.........................2
2.4.PEMASANGAN LAMPU JALAN YANG BAIK DAN BENAR...........................5
BAB III PENGOLAHAN DATA ATAU PENJUMLAHAN.........................................6
3.1.Perbandingan Trigonometri......................................................................................6
3.2.Aturan Sinus.............................................................................................................7
3.3. Aturan Cosinus........................................................................................................8
3.4..PEMBAHASAN...................................................................................................10
BAB IV PENUTUP........................................................................................................13
4.1.KESIMPULAN......................................................................................................13
4.2.SARAN..................................................................................................................13
DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN
1.1. LATAR BELAKANG
PLN adalah sebuah BUMN yang mengurusi semua aspek kelistrikan yang ada
di Indonesia, contohnya seperti pembuatan pembangkit listrik dan pendistribusian
listrik kesemua daerah di Indonesia. PLN biasanya menggunakan jalur udara
untuk pendistribusian nya sehingga membutuhkan tiang untuk jalur kabel
pendistribusian nya.
Pentingnya pemasangan tiang listrik bagi PLN adalah untuk Menyambungkan
kabel antar kabel sehingga dapat sampai ke tempat wilayah yang butuh jangkauan
listrik, untuk menyalurkan kabel dan mengangkat kabel ke tempat yang tinggi
supaya tidak mengganggu kendaraan yang lewat.

1.2. RUMUSAN MASALAH


1. Bagaimana cara pemasangan tiang listrik yang baik dan benar?
2. Bagaimana pemasangan tiang istrik yang sesuai dengan medannya?
3. Berapa tinggi tiang listrik sesuai dengan standar PLN?
4. Bagaimana ketentuan pemasangan lampu jalan yang baik dan benar?
5. Bagaimana cara menghitung intensitas cahaya lampu jalan?

1.3. TUJUAN
1. Mahasiswa tahu bagaimana cara pemasangan tiang listrik yang baik dan
benar
2. Mahasiswa tahu bagaiman ketentuan pemasangan tiang listrik sesuai
dengan medan nya
3. Mahasiswa berapa ukuran standar tinggi tiang listrik sesuai dengan standar
PLN
4. Mahasiswa tahu bagaimana cara pemasangan lampu jalan baik dan benar
5. Mahasiswa tahu dan dapat menghitung intensitas cahaya lampu
menggunakan rumus trigonometri
BAB II
LANDASAN TEORI

2.1. PEMASANGAN TIANG LISTRIK YANG BAIK DAN BENAR


Jarak tiang ke tiang harus di perhatikan tegangannya tinggi atau rendah setelah
itu menentukan jarak tiang. Jarak tiang tersebut adalah 40 meter untuk tiang yang
tegangan rendah, 40 hingga 50 meter untuk tiang dengan tegangan menengah.
Jarak pendirian tiang listrik ini dapat berubah karena faktor tanah yang berbukit,
tanah yang menyebrang rawa dan tanah yang lembut atau tanah lumpur.
Titik tiang di lokasi harus ditetapkan berdasarkan gambar rencana atau sketsa.
Pembuatan lubang untuk penanaman tiang listrik pada titik pasang yang telah
ditentukan. Penanaman tiang ke dalam tanah minimum harus sedalam 1 hingga 6
X Panjang tiang.
Pendirian atau penegakan tiang harus menggunakan Tackle berkaki tiga
lengkap dengan katrol rantainya atau yang sejenis. Penegakan tiang harus tegak
lurus atau vertikal dengan menggunakan water pass atau Unting-unting dan tiang
satu dengan yang lainnya harus lurus segaris

2.2.PEMASANGAN TIANG LISTRIK SESUAI DENGAN MEDANNYA


1. Pemasangan tiang listrik dimedan atau tanah yang lembek atu berlumpur
bagian bawah tiang listrik harus di pasang bantalan (beton blok) supaya
bagian tiang yang tertanam dalam tanah tetap 1/6 panjang tiang
2. Pemasangan tiang listrik di daerah pegunungan yaitu tiang listrik tidak
boleh berada di sekitar pohon atau tidak boleh lebih rendah dari pohon dan
juga setiap tiang listrik harus di beri pontasi agar tiggi tiang di atas tanah
tetap atau tdak berubah
3. Pemasangan tiang listrik di daerah dekat pantai yaitu tiang listrik beri
pontasi agar tiggi tiang di atas tanah tetap atau tdak berubah dan bagian-
bgian tiang listrik yang terbuat dari bahan logam harus terbuat dari
tembaga tahan karat agar tidak mudah tahan karat

2.3. TINGGI TIANG LISTRIK SESUAI DENGAN STANDAR PLN

Macam-macam ukuran tiang listrik beton yaitu 9 Meter, 11 Meter dan 13


Meter. Bagi panjang tiang 13 meter bagian yang terdapat diatas tanah yakni 10,8
meter, sedangkan untuk panjang tiang 11 meter bagian yang berada diatas tanah
yaitu 9,2 meter, dan untuk panjang tiang 9 meter bagian yang terletak di atas tanah
yakni 7,5 meter. Kaki tiang listrik beton yang berukuran 9 m, biasanya
dimanfaatkan untuk JTR (jaringan tegangan rendah). Sedangkan untuk tiang
listrik beton yang berukuran 11 meter pada umumnya dimanfaatkan untuk
jaringan tegangan menengah. Dan juga tiang listrik yang berukuran 13 meter
biasanya dipergunakan agar dapat menyangga Transformer dengan kategori GTT1
tiang atau GTT2 tiang.

Tabel 1. Memilih Panjang Tiang


13
m 2.2m
10,8m

11
1,8m
m 9,2m

9m
1,8m
7,2m
2.4.PEMASANGAN LAMPU JALAN YANG BAIK DAN BENAR
Pemasangan lampu jalan tidak bisa dilakukan oleh sembarang orang atau
kalangan tertentu. Pemasangan lampu jalan baik itu untuk yang baru pertama kali
ataupun hanya penambahan atau perluasan harus memilikiizin dari pihak
pemerintah daerah atau pemerintah kota setempat melalui dinas kebersihan dan
pertamanan.
Ada beberapa ketentuan yang harus dipenuhi saat akan melakukan
pemasangan lampu jalan yaitu:
1. Jarak antara lampu jalan dengan lampu jalan lain nya adalah 40m
hingga 50m.
2. Pemasangan lampu jalan harus menggunakan jaringan khusus untuk
penerangan jalan sehingga tidak bisa asal pasang.

Ketentuan lainnya dalam pemasangan lampu jalan adalah ketentuan


mengenai jenis lampu yang digunakan untuk penerangan jalan umum yaitu:
1. Untuk perumahan dengan tipe rumah RSS atau Rumah Sangat
Sederhana dan jalan perkampungan jenis lampu yang di gunakan
adalah jenis Tube lampu dengan daya maksimal 40watt.
2. Sementara untuk perumahan bukan dengan tipe rumah RSS dan juga
jalan kota jenis lampu yang digunakan adalah lampu mercury dengan
maksimal daya 160 watt
BAB III
PENGOLAHAN DATA ATAU PENJUMLAHAN

Cara menghitung intensitas cahaya lampu jalan bisang


menggunakan rumus trigonometri. Adapun beberapa rumus trigonometri yang
di gunakan dalam menetukan luas pencahayaan yaitu dengan menggunakan
perbandingan trigonometri, aturan sinus dan cosinus. Aturan Sinus dan
Cosinus untuk mencari panjang sisi-sisi dan besar sudut-sudut suatu
segitiga dapat digunakan aturan Sinus dan Cosinus dengan syarat-syarat
tertentu. Untuk jelasnya perhatikan pembahasan berikut :

3.1.Perbandingan Trigonometri.
Jika dalam suatu segitiga ABC siku-siku di A (spt. Gambar ) , maka :
C BC disebut Hipotenusa/Sisi Miring
AC dan AB disebut Sisi Siku-siku :
AC = Sisi depan α
AB = Sisi pada α
A α B

Dalam segitiga siku-siku berlaku :


Sin = Sisi Depan α = AC .
Sisi Miring BC
Cos α = Sisi Pada α = AB .
Sisi Miring BC
Tangen α = Sisi Depan α = AC .
Sisi Pada AB
Cotangen α = Sisi Pada α = AB .
Sisi Depan α AC
Secan α = Sisi Miring = BC = 1 .
Sisn Pada α AB Cos α
Cosecan α= Sisi Miring = BC = 1 .
Sisi Depan α AC Sin α
3.2.Aturan Sinus
Menjelaskan hubungan antara perbandingan panjang sisi yang
berhadapan dengan sudut terhadap sinus sudut pada segitiga. Berdasarkan
aturan sinus dalam segitiga ABC, perbandingan panjang sisi dengan sinus
sudut yang berhadapan dengan sisi segitiga mempunyai nilai yang
sama. Seperti yang dijelaskan pada gambar di bawah ini.

Segitiga sembarang Δ ABC

Keterangan:

a = panjang sisi a

A = besar sudut di hadapan sisi a

b = panjang sisi b

B = besar sudut di hadapan sisi b

c = panjang sisi c

C = besar sudut di hadapan sisi c


3.3. Aturan Cosinus

Aturan Cosinus merupakan aturan yang menjelaskan hubungan antara


kuadrat panjang sisi dengan nilai cosinus dari salah satu sudut pada
segitiga. Aturan cosinus dapat digunakan untuk menentukan unsur-unsur
lain dalam suatu segitiga sembarang untuk dua kasus yaitu saat tiga sisi
ketahui dan saat dua sisi dan sudut apitnya diketahui. Seperti yang
dijelaskan pada gambar di bawah ini.

Segitiga sembarang Δ ABC

Keterangan:

a = panjang sisi a

A = besar sudut di hadapan sisi a

b = panjang sisi b

B = besar sudut di hadapan sisi b


c = panjang sisi c

C = besar sudut di hadapan sisi c

 
Sehingga aturan cosinus berlaku untuk setiap segitiga ABC sebagai
berikut:
a2 = b2 + c2 - 2 bc cos A
b2 = c2 + a2 - 2 ac cos B
c2 = a2 + b2 - 2 ab cos C
 
Berdasarkan rumus aturan cosinus di atas, maka di dapatkan rumus untuk
menghitung besar sudutnya :

 
3.4..PEMBAHASAN

β β

β α
d λ LJ
a

LP

a. Ukuran standar PU dan PLN yang di gunakan


1. Tinggi Tiang (T)= 6 m ( standar tinggi PJU yaitu 6 m s/d 14m)
2. Lebar Parit (LP) = 50 cm (Standar nasional Indonesia, parit tipe III)
3. Lebar Jalan (LJ)= 7 m ( jenis jalan kolektor, kelas jalan III B)

b. Berapakah ukuran panjang jarak lampu dengan titik di sisi jauh lebar jalan
(a dan d),jarak lampu dengan titik tengah jalan (b), dan jarak tiang dengan
lampu (c).

Jika segitiga pada gambar diatas digambarkan pada bidang datar maka akan
di peroleh segitiga sepetrti pada gambar berikut ini.
Lampu
β

d λ a

LJ

Sesuai dengan gambar segitiga yang telah di buat tersebut dapat di


simpulkan panjang a akan sama dengan panjang b dan alas segitiga
tersebut akan sama dengan setengah dari lebar jalan(LJ) serta besar sudut β
akan sama dengan sudut λ. Jadi kita hanya menghitung salah satu dari dua
segitiga yang terdapat pada gambar tersebut maka akan di peroleh gambar
seperti ini:

Lampu

alas
 b = tinggi tiang lampu
b = 6m
 Alas = ½ LJ
Alas = ½ .7m
Alas = 3.5m
 Sudut λ = Arc tg 3,5/6
Sudut λ = 30,256 0
 Cos λ = b
a
Cos 30,256 0 = 6
a
0,863 = 6
a

a = 6
0,863
a = 6,952m
 Panjang d = panjang a
d = 6,952m
 Jarak tiang dengan lampu = ½ LJ + LP
= 3,5m + 0,5m
= 4m

c. Besar sudut antara garis tegak lampu(b) dengan sisi d (λ) dan sudut antara
garis tegak lampu(b) dengan sisi a (β).
 Sudut λ = Arc tg 3,5/6
Sudut λ = 30,256 0
 Sudut β = 2 Sudut λ
Sudut β = 30,256 0 x 2
= 60,5120

BAB IV
PENUTUP

4.1.KESIMPULAN
Pentingnya pemasangan tiang listrik adalah untuk Menyambungkan kabel
antar kabel sehingga dapat sampai ke tempat wilayah yang butuh jangkauan
listrik, untuk menyalurkan kabel dan mengangkat kabel ke tempat yang tinggi
supaya tidak mengganggu kendaraan yang lewat.
Pemasangan tiang listrik tidah bisa asal-asalan karena setiap tiang listrik
memiliki karakteristik yang berbeda beda dan juga pada saat Penanaman tiang ke
dalam tanah minimum harus sedalam 1 hingga 6 X Panjang tiang. Dan cara
pemasangan tiang listrik berbeda-beda ketentuannya sesuai dengan jalan atau
medan nya.
Pemasangan lampu jalan tidak bisa dilakukan oleh sembarang orang atau
kalangan tertentu. Pemasangan lampu jalan baik itu untuk yang baru pertama kali
ataupun hanya penambahan atau perluasan harus memilikiizin dari pihak
pemerintah daerah atau pemerintah kota setempat melalui dinas kebersihan dan
pertamanan.dan juga pemasangan lampu jalan mempunyai beberapa ketentuan-
ketentuan untuk pemasangan nya. Dan untung mengetahui intensitas cahaya dari
sebuah lampu bisa menggunakan rumus trigonometri.

4.2.SARAN

1. Selalu mengikuti ketentuan-ketentuan yang berlaku


2. Selalu teliti dalam menyelesaian pekerjaan
3. Selalu mengecek pekerjaan untuk kedua kalinya agar hasilnya lebih bagus
DAFTAR PUSTAKA

1. http://keprinews.co/06/06/2019/tiang-listrik-baru-dipasang-sudah-
tumbang-yang-lain-miring-komponen-di-tiang-berjatuhan-
membahayakan-masyarakat/
2. https://megaconbeton.com/blog/tiang-listrik.html
3. https://cvaristonkupang.com/2013/03/01/melihat-tiang-beton/
4. https://www.pabriklampusolar.com/aneka-lampu/ketentuan-pemasangan-
lampu-penerangan-jalan-pju

Anda mungkin juga menyukai