Anda di halaman 1dari 8

LEMBAGA PENDIDIKAN DAN PELATIHAN POLRI

BAB II

ILMU KEPOLISIAN DAN PERKEMBANGAN


ILMU ADMINISTRASI

Kompetensi Dasar :
Memahami ilmu kepolisian dan perkembangan ilmu administrasi

Indikator Hasil Belajar :


1. Menjelaskan pengertian ilmu kepolisian dan bidang ilmu yang terkait

2. Menjelaskan perkembangan ilmu administrasi kepolisian

3. Menjelaskan prinsip-prinsip administrasi

ADMINISTRASI POLRI 16
AKADEMI KEPOLISIAN
LEMBAGA PENDIDIKAN DAN PELATIHAN POLRI

1. Ilmu Kepolisian

a. Pengertian ilmu kepolisian

Menurut Prof. Harsya W. Bachtiar “Ilmu Kepolisian: suatu cabang ilmu


pengetahuan yang baru”. Prof. Harsya W. Bachtiar mengatakan : “Sekarang
ilmu pengetahuan cenderung dibagi dalam tiga pengelompokkan besar, yaitu
Ilmu-ilmu Alamiah (Natural Sciences), yang mengkaji gejala-gejala alamiah,
Pengetahuan Budaya (Humanities), yang mengkaji dokumen-dokumen warisan
budaya. Tumbuh diantara kedua bidang besar ini, sebagai bidang besar yang
lebih baru; Ilmu-ilmu Sosial (Social Sciences), yang mengkaji perilaku manusia
yang mempunyai kepercayaan, ideologi, pengetahuan, nilai-nilai, aturan-aturan,
motivasi dan banyak lagi yang menjadikannya makhluk yang berbudaya dan
mempunyai kemampuan untuk membuat keputusan-keputusan sendiri
mengenai tindakan-tindakan yang sebaiknya dilakukan”.

Ilmu Kepolisian pada hakekatnya adalah Ilmu Administrasi Kepolisian,


yaitu ilmu mengenai bagaimana membangun dan memantapkan organisasi dan
pranata-pranata kepolisian, kebudayaan dan etika kepolisian, manajemen,
birokrasi dan keuangan, sesuai kebutuhan masyarakat untuk dapat
menciptakan rasa aman dan keteraturan sosial, mengayomi dan melindungi
masyarakat dan warga serta harta benda mereka, mencegah terjadinya dan
memerangi kejahatan dan menindak secara adil berbagai pelanggaran hukum
yang dilakukan oleh perorangan ataupun kelompok sesuai dengan hukum yang
berlaku (Bayley, dikutip Parsudi Suparlan, 2008).

Ilmu kepolisian menurut Parsudi Suparlan (1999), Ilmu yang


pendekatannya antar bidang, yang mempelajari masalah-masalah sosial dan
isu-isu penting serta pengelolaan keteraturan sosial dan moral dari masyarakat,
mempelajari upaya-upaya penegakkan hukum dan keadilan, dan mempelajari
teknik-teknik penyidikan dan penyelidikan berbagai tindak kejahatan serta cara
pencegahannya.

ADMINISTRASI POLRI 17
AKADEMI KEPOLISIAN
LEMBAGA PENDIDIKAN DAN PELATIHAN POLRI

b. Bidang Ilmu yang Terkait dengan Ilmu Kepolisian.

Menurut Harsya Bachtiar, cabang-cabang ilmu pengetahuan yang dalam


perkembangan masing-masing telah berhasil memperoleh pengesahan sebagai
cabang ilmu pengetahuan tersendiri oleh komunitas ahli-ahli pengetahuan
secara hukum maupun dalam pandangan masyarakat umum, misalnya cabang-
cabang ilmu pengetahuan, seperti pengetahuan hukum, ilmu kedokteran,
biologi, sosiologi, antropologi, psikologi, ilmu politik dan ilmu administrasi
negara (public administration).

Kemudian muncul pula sejumlah cabang ilmu pengetahuan yang baru


seperti communication, population studies, library science, strategic studies,
environmental studies, public health dan sebagainya.

Pendidikan Tinggi Kepolisian di luar negeri telah berkembang sejak lama.


Pada tahun 1883 di Jerman, Hans Gross telah menerbitkan buku “Handbuch
fuer Untersuchungsricter als Systemder Kriminalistik”. Buku ini dianggap klasik
terutama mengenai penyidikan. Di Amerika Serikat dikenal tokoh-tokoh seperti
August Volimer, Bruce Smith dan OW Wilson.

Volimer merupakan guru besar pertama dalam bidang Police


Administration di University of Chicago. Clarence Bruce Smith, yang bekerja di
Institute of Public Administration pada tahun 1940 menulis buku “Police
Administration” yang dulu harus dibaca oleh mahasiswa PTIK.

Pendidikan tinggi Kepolisian di beberapa negara berbeda-beda


perkembangannya. Di Inggris terkenal Police Staff College di Bramshill. Di
Perancis terdapat tiga sekolah tinggi Kepolisian, yang terkenal adalah :
a. Ecole National Superieur de Police di Saint Cryau-Mont d’Or.
b. Superieur de Officiers de Paix di Nice.
c. Ecole Superieur des Inspoecteurs de la Police National di Cannes-Ecluse.

ADMINISTRASI POLRI 18
AKADEMI KEPOLISIAN
LEMBAGA PENDIDIKAN DAN PELATIHAN POLRI

Di Amerika Serikat yang paling terkenal adalah FBI Academy. Di samping


itu di banyak negara bagian terdapat Police Academy. Di banyak perguruan
tinggi di Amerika Serikat terdapat berbagai departemen yang memberi
pelajaran dalam cabang-cabang ilmu kepolisian, seperti Police Science, Police
Management, Police Administration, Police Science and Administration, Police
Administration and Public Safety, Criminology, Criminalistics, Police Science
and Criminology, Police Science and Technology, Law Enforcement, Law
Enforcement and Correctional Administration, Criminal and Criminology,
Criminal Justice Management, Criminal Justice Science dan sebagainya. Juga
pada tingkatan pendidikan tinggi di Amerika Serikat terdapat pula program atau
departemen dengan keahlian khusus, seperti Traffic and SafetyEducation,
Traffic and Transportation Management, Traffic Engineering, Juvenile,
Delinquency dan sebagainya.

2. Perkembangan Ilmu Administrasi Kepolisian.

Administrasi kepolisian berkaitan dengan pelaksanaan tugas manajemen dalam


lembaga kepolisian, dan pelaksanaan kebijakan dan program yang terkait dengan
kejahatan, gangguan, dan keselamatan publik. Administrator Kepolisian memiliki
fokus internal untuk menjalankan organisasi kepolisian dan fokus eksternal berkaitan
dengan masalah dalam masyarakat sekitarnya. Administrator kepolisian harus
berjuang untuk mewujudkan efisiensi dalam pelaksanaan tugas polisi dan efektivitas
dalam mencapai tujuan dari kepolisian. Dalam mewujudkan efisiensi dan efektivitas,
administrator kepolisian harus mematuhi berbagai peraturan hukum dan etika, serta
harus tetap bertanggung jawab atas tindakan dan keputusan yang diambil (Gary W.
Cordner & Kathryn E. Scarborough , 2010: 3).

Sedangkan menurut Gary W. Cordner, (dikutip Bayley, 1998) pengertian


administrasi kepolisian adalah menangani pelaksanaan tugas kepolisian dan
pelaksanaan kebijakan pemerintah yang berkaitan dengan tindak kriminal dan
mencakupi hukum tentang pelarangan atas berbagai tindakan, prosedur yang

ADMINISTRASI POLRI 19
AKADEMI KEPOLISIAN
LEMBAGA PENDIDIKAN DAN PELATIHAN POLRI

berkaitan dengan pelanggaran hukum, serta pendekatan umum terhadap masalah


kriminal yang berkaitan dengan pencegahan, penanggulangan, dan rehabilitasi.

Perkembangan masalah ini dapat dilihat dari telaah historis terhadap pendirian
London Metrpolitan Police pada 1829 yang dikenal dengan Peelian Principles
(Prinsip Peelian). Sistem ini bersifat informal, sukarela, dan swasta dalam
penyediaan jasa polisi yang telah dikenal sebelum 1829. Pada tahun itu berdiri
kesatuan polisi di London yang digaji, melayani publik, dan bekerja sehari penuh.
Inilah awal dari administrasi kepolisian modern. Dalam menjawab tugas untuk
mengatur seribu anggota polisi, Sir Robert Peel yang meletakkan Delapan Prinsip-
Prinsip Dasar sebagai berikut:

1. Polisi harus berada di bawah kontrol pemerintah;


2. Tugas utama polisi adalah mencegah kejahatan dan kekacauan;
3. Keberhasilan polisi bergantung pada persetujuan publik;
4. Organisasi polisi harus disusun berdasarkan lini militer;
5. Sangat penting untuk mengamankan dan melatih orang yang tepat;
6. Polisi harus direkrut dengan masa percobaan;
7. Kekuatan polisi harus tersebar menurut waktu dan area;
8. Polisi hanya diizinkan menggunakan tindak kekerasan bila dipandang perlu.

Meski London Metropolitan Police menjadi model bagi departemen kepolisian


Amerika Serikat, muncul sejumlah perbedaan penting. Misalnya, polisi Amerika
Serikat pada awalnya menolak untuk menggunakan seragam dan selalu membawa
senjata dalam perlengkapan tugasnya. Secara umum polisi Amerika Serikat kurang
berhasil meraih simpati dan bekerja sama dengan masyarakat dibandingkan rekan
mereka di London sehingga mereka harus sering menggunakan kekuatan atau
senjata untuk mencapai tujuan.

Administrasi Kepolisian Profesional

ADMINISTRASI POLRI 20
AKADEMI KEPOLISIAN
LEMBAGA PENDIDIKAN DAN PELATIHAN POLRI

Di akhir tahun 1800-an hingga awal 1900-an reformasi melanda pemerintahan


Amerika Serikat, termasuk administrasi kepolisian (Fogelson, 1977). Fokus reformasi
adalah membentuk pemerintah yang berdasarkan nalar dan berdasarkan
pengambilan keputusan yang rasional. Para reformis hendak memisahkan politik dari
administrasi dan berniat meletakkan urusan administrasi di tangan para profesional
yang terlatih. Penilaian publik dan sistem penilaian diciptakan untuk menjamin suatu
keputusan kepegawaian yang diambil berdasarkan kriteria objektif, dan bukan
koneksi politik. Untuk itu, komisi independen dibentuk untuk meningkatkan efisiensi
pemerintah. Reformasi itu mengubah total administrasi kepolisian. Kepala kepolisian
terbebas dari proses politis yang pada akhirnya pekerjaan polisi sebagai sebuah
karier bukan politis. Secara umum administrasi kepolisian mulai tampak sebagai ilmu
pelaksanaan kebijakan polisi dan para kepala kepolisian bertugas lebih tampak
sebagai administrator. Administrasi profesional telah menjadi standar hingga kini.
Meski demikian, sejak tahun 1960-an sejumlah pembatasan mulai terlihat dan
secara umum sejumlah departemen di Amerika Serikat telah kehilangan kontak
dengan masyarakatnya. Administrator profesional merasa diri mereka yang paling
tahu apa yang terbaik bagi masyarakat dengan menerapkan sejumlah strategi
(patroli dengan kendaraan), taktik (patroli agresif), dan kebijakan (rotasi penugasan)
yang nyata ikut menyumbang dalam keterasingan polisi dari masyarakat. Satu lagi
masalah dari model profesional adalah kegagalan untuk mencapai tujuan utama,
yaitu mengendalikan kejahatan. Administrasi kepolisian profesional memang berhasil
mengurangi penyelewengan polisi yakni korupsi dan kebrutalan. Namun, berbagai
studi menunjukkan bahwa skandal belum sepenuhnya dapat diatasi.
Bentuk kepolisian yang berorientasi pada masyarakat tampaknya akan
menggantikan atau mengubah model profesional administrasi kepolisian di masa
depan. Model orientasi pada masyarakat menekankan kebutuhan bagi polisi untuk
bersikap responsif terhadap kepentingan masyarakat dan melibatkan masyarakat
dalam mengendalikan kejahatan dan ketertiban. Kebijakan yang berorientasi pada
masyarakat (community oriented policing) lebih menekankan efektivitas jangka
panjang dalam pemecahan masalah yang terjadi daripada jangka pendek, seperti
patroli bermotor dan respons seketika atas suatu panggilan. Administrasi kepolisian

ADMINISTRASI POLRI 21
AKADEMI KEPOLISIAN
LEMBAGA PENDIDIKAN DAN PELATIHAN POLRI

profesional bila diubah dengan prinsip yang berorientasi pada masyarakat akan
membawa kepolisian Amerika Serikat menjadi lebih dekat dengan prinsip yang
dirumuskan Sir Robert Peel pada 1829.
3. Prinsip-prinsip Administrasi

Dalam kelompok “administrative management” ini, Ray Roberg dan Jack


Kutkendall memasukkan dua tokoh yang sangat berpengaruh di Amerika Serikat,
yaitu Luther Gulick dan Lyndall Urwick dengan buku mereka yang terkenal “Paper
om the Science of Administration” (1937). Mereka merumuskan fungsi-fungsi
administration yang terkenal : POSDCORB (Planning, Organizing, Staffing, Directing,
Coordinating, Reporting dan Budgeting).
Prinsip-prinsip administration yang ditekankan oleh Gulick dan Urwick antara
lain adalah 1. Unity of Command; 2. Making Authority Commensurate with
Responsibility dan 3. Limiting the Span of Control.
Pada waktu yang hampir bersamaan, sosiolog terkenal Max Weber
mengemukakan konsep birokrasi, yang menyatakan organisasi bergerak atas dasar
rasionalitas.
“Ideal type” birokrasi menurut Weber bukan cerminan dari realitas, tetapi
menggambarkan bagaimana seharusnya organisasi disusun dan dimanage agar
menjadi lebih efisien. Weber mengemukakan agar :
a. Ada pembagian tugas berdasarkan kemampuan tertentu;
b. Ada hierarki wewenang, di mana yang di bawah diawasi oleh yang lebih
tinggi dan yang lebih tinggi mengawasi yang di bawah;
c. Ada ketentuan-ketentuan yang berlaku sama di seluruh organisasi;
d. Menjaga hubungan yang impersonal karena keputusan yang rasional
hanya dapat dibuat secara obyektif tanpa emosi;
e. Pemilihan dan promosi pegawai didasarkan pada kemampuan, bukan
pertimbangan-pertimbangan lain yang irrelevant (career service with merit
system).

ADMINISTRASI POLRI 22
AKADEMI KEPOLISIAN
LEMBAGA PENDIDIKAN DAN PELATIHAN POLRI

Pendekatan-pendekatan Taylor, Fayol, Gulick dan Urwick serta Weber dikenal


kemudian sebagai pendekatan management tradisional atau klasik yang melahirkan
prinsip-prinsip administrasi atau manajemen yang dianggap universal, karena
berdasarkan rasio.

ADMINISTRASI POLRI 23
AKADEMI KEPOLISIAN

Anda mungkin juga menyukai