Anda di halaman 1dari 4

SOAL UJIAN TENGAH SEMESTER GANJIL TA.

2021-2022
MATA KULIAH : HUKUM KEPOLISIAN DAN KRIMINALISTIK
SEMESTER I KELAS I / A / PRODI : TEKNIK ARSITEKTUR

Dosen : Hj. Dr. INDRAWATI, Dra., M.M. Pd.


Asisten : H. ASEP M. HAMIM, S.H., M.H.
Waktu.
Hari / tanggal : Selasa, 16 November 2021
Pukul 07.00 - 08.30 Wib..
Sifat Ujian. : Open Book

SOAL:

1. Jelaskan oleh mahasiswa tentang 4 ( empat ) kelompok Hukum dari pendapat Filsuf S.T.
THOMAS AQUINAS ( 1225 - 1274 ) yang mendefinisikan 4 ( empat ) macam Hukum bagi
golongan katolik Roma yang sampai saat ini masih diterima dan dikembangkan oleh pengikutnya
2. a. Jelaskan oleh mahasiswa. Mengapa para sarjana / ahli hukum sejak dulu sampai sekarang sulit
dalam mendefinisikan hukum secara sempurna yang dapat diterima oleh semua pihak secara
memuaskan ?
b. Jelaskan oleh mahasiswa, maksud dan tujuan diwajibkannya seluruh mahasiswa UNLA untuk
mengikuti mata kuliah wajib Universitas ( MKWU ) Hukum Kepolisian dan Kriminalistik ?
3. a. Uraikan dan jelaskan tentang Akar Ilmiah Pohon Hukum dari pendapat Prof. Dr. MOCH
MAHFUD MD, MSi. ?
b. Dalam kewenangan Polri mengenal Kewenangan Diskresi Kepolisian atau tindakan diskresi
kepolisian yang memberikan kewenangan sangat luas kepada anggota Polri dalam
melaksanakan tugasnya, uraikan dan jelaskan apa yang dimaksud " Diskresi Kepolisian yang
mahasiswa ketahui berdasarkan pasal 18 UU No. 2 tahun 2002 Kepolisian Negara RI ?
4. a. Jelaskan yang dimaksud Hukum kepolisian bersifat Memaksa ?
b. Jelaskan Hukum Kepolisian yang bersifat mengatur ?
5. a. Buatkan bagan / tuliskan struktur Organisasi Polri di tingkat Polsek / yang berada di Kecamatan
tempat tinggal mahasiswa, sebutkan Nama polseknya.
b. Jika saudara mengalami kerugian / korban akibat perbuatan pidana, kebagian apa saudara akan
melaporkan di polsek tersebut ?

Selamat mengerjakan,
Jangan lupa Berdo'a sebelum menjawab soal.
Fidela Zahra Aida
41155030190038

Jawaban :

1. HOMAS AQUINAS (1225 – 1274)


Hukum yang datang dari Wahyu dibedakan 4 macam hukum :
• LEX AETERNA
• LEX NATURALIS
• LEX LIVINA
• LEX HUMANA (HUKUM KEMANUSIAAN)

2. A.
-Hukum sifatnya yang luas mempunyai banyak segi.
-Hukum menurut kamus hukum dan PRAMADYA PUSPA tahun 1977 hukum adalah
keseluruhan daripada peraturan-peraturan yang mana tiap-tiap orang yang bermasyarakat wajib
mentaatinya, bagi pelanggaran terdapat sanksi.

B.
- Universitas langlangbuana dalam Tridharma Universitas ingin mengabdikan diri melalui
program yang diselenggarakan di setiap fakultas Universitas langlangbuana sehingga
diharapkan dapat mengenal Khazanah ilmu yang dipelajari termasuk hukum kepolisian yang
akhirnya alumni-alumni Universitas langlangbuana mencerminkan individu atau orang yang
mempunyai kesadaran terhadap hukum khususnya dalam memberikan contoh kepada
masyarakat
- Agar masyarakat mengenal lebih awal tentang asal sumber hukum kepolisian yang
mempelajari Kepolisian RI dan polisi sifat, fungsi, peranan Tugas wewenang tanggung jawab
dan organisasi kepolisian, rekrutmen pendidikan dan latihan pelaksanaan tugas karir sampai
dengan masa pengakhiran (pensiun / purna Bakti)
- Mengenal lebih dekat tidak hanya berupa materi Ilmu Hukum kepolisian saja akan tetapi
mahasiswa diberikan pengetahuan bagaimana pelaksanaan tugas dalam mengungkap suatu
peristiwa kejahatan gangguan keamanan dan ketertiban Kamtibmas, untuk mengenal hal itu
para mahasiswa akan mendapatkan pengetahuan kriminalistik pengetahuan penanganan
tempat kejadian perkara, penanganan korban, Pelaku, barang bukti peran (Indonesia
Automatic Finger Print / Identifikasi tempat kejadia perkara) materi lainnya akan diberikan
tentang materi narkotika, korupsi , kejahatan dunia maya (Cyber Crime) dan materi tentang
paham radikal terorisme
- Dengan tujuan agar para mahasiswa kelak sesuai dengan profesi yang dimilikinya
mempunyai pengetahuan tentang kepolisian dan mengetahui tentang tugas-tugas Polri hak
dan kewajibannya sehingga diharapkan alumni dapat mengenal lebih jauh apabila kelak
bermasyarakat dan atau melaksanakan profesi aktivitasnya sebagai makhluk sosial pasti
akan senantiasa bersinggungan dengan aturan hukum termasuk kepolisian karena Polri
bertugas memelihara ketertiban umum

3. A.
- Akar ilmu hukum adalah pilsafat bangsa dan idiologi negara adalah Pancasila ( Pembukaan
dan Batang Tubuh UUD 1945 ) yg meletakan prinsip-prinsip penuntun kaidah hukum tertentu
dalam pembuatan berbagai produk per-UU sehingga dpt diketahui bahwa study ttg pilsafat
hukum merupakan bagian dari study ilmu hukum.
- Batang / Pohon ilmu hukum adalah serat2 pohon ( Sub Sistem kemasyarakatan seperti
Sosiologi, Sejarah, Politik, Ekonomi, Budaya, Administrasi dsb yang melahirkan cabang –
cabang hukum dan pada akhirnya muncul study ttg sejarah hukum, sosiologi hukum, budaya
hukum, politik hukum, psikologi hukum administrasi hukum dsb yang semuanya bagian dari
study ilmu hukum.
- Cabang – cabang ilmu hukum adalah hukum positif yang dibedakan atas berbagai bidang
pokok seperti hukum perdata, hukum pidana, HTN, HAN dsb.
Cabang – cabang ini kemudian melahirkan ranting2 ilmu hukum seperti HTN melahirkan
Ranting Study Hukum Lembaga Negara, Hukum Lembaga Kepresidenan, Hukum Per UU
dsb.
Cabang Hukum Pidana melahirkan ranting2 study tentang Hukum Pidum, Hukum Pidsus,
Hukum Acara Pidana dsb.
Cabang Hukum Perdata melahirkan ranting2 study Hukum Asuransi, Hukum Keluarga,
Hukum Perburuhan, Hukum Kontrak, Hukum Perbankan dsb
Cabang HAN melahirkan ranting2 study tentang Hukum Kepegawaian, Hukum Pajak, Hukum
Peradilan ADM dsb.

B.
Kepolisian Negara R.I. dalam melaksanakan peran dan fungsi kepolisian meliputi seluruh
wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia yang dibagi dalam daerah hukum menurut
kepentingan pelaksanaan tugas dan wewenang Polri, yaitu dimulai dari tingkat Markas Besar
Polri, Kepolisian Daerah ( Polda / Polda Metro ), Kepolisian Resort Kota Besar, Kepolisian
Resort Metro, Kepolisian Resort Kota, Kepolisian Resort, Kepolisian Sektor ( Polsek,
Polsekmetro ) sampai dengan Pos Polisi dan pejabat/anggota polisi Pengemban Diskresi
Kepolisian yang diatur Undang – Undang R.I No. 2 Tahun 2002 pasal 6 dan lebih lanjut
dengan Peraturan Pemerintah R.I. No. 23 Tahun 2007 tentang Daerah Hukum Kepolisian
Negara R.I.

4. A.
HUKUM KEPOLISIAN YANG BERSIFAT MEMAKSA
Adalah merupakan suatu peraturan perundang undangan yang harus dan wajib
diterapkan atau dikenakan tidak dapat dikesampingkan dan mempunyai
kekuatan paksa atau paksaan yang mutlak ( absolut ), yaitu:

-hukum kepolisian bersifat “ memaksa “ ialah memaksa pejabat polisi supaya melakukan
tindakan kepolisian terhadap pelaku tindak pidana berdasarkan hukum
-polisi dalam pelaksanaan tugas tugas terutama untuk kepentingan penyelidikan dan penyidikan
berwenang melakukan upaya paksa penangkapan, penahanan, penggeledahan badan.
pemasukan rumah, penyitaan dan pemeriksaan surat
- mengingat HAM adalah merupakan hak hak yang paling dasar yang harus dijunjung tinggi,
dimana setiap anggota polisi pun mempunyai kedudukan yang sama didalam atau dimuka
hukum dengan warga negara lainnya. Oleh karena itu perlu ada ketentuan -ketentuan yang
mengatur tentang bagaimana polisi melaksanakan tugas dan wewenangnya agar tidak
menyimpang dan atau memaksa dirinya untuk melakukan kegiatan berdasarkan peraturan
perundang undangan, sebagaimana diatur dalam pasal 13 s/d 19 Undang-Undang No. 2 Tahun
2002
- polisi mempunyai kewenangan bertindak atas penilaian sendiri atau kebijakan yang terikat
dalam lingkup kewajiban. yaitu suatu kewenangan yang diberikan oleh Undang Undang,
tindakan mana lebih bersifat moral daripada bersifat hukum, yang dikenal dengan istilah
“Diskresi”
B.
HUKUM KEPOLISIAN YANG BERSIFAT MENGATUR
Adalah suatu peraturan perundang undangan yang tujuannya untuk memberi pedoman tentang
bagaimana yang sebaiknya polisi dalam melaksanakan tugas dan wewenangnya. Mengacu
kepada Undang Undang RI No. 10 Tahun 2004 tentang Pembentukan Undang Undang.
Pimpinan Polri mengeluarkan dan atau menerbitkan Peraturan Kepolisian dalam berbagai
bentuk seperti : Peraturan Kapoln', prosedur tetap, petunjuk teknis, petunjuk Iapangan, dan
seterusnya Perkcmbangan hukum kepolisian sebagai hukum positif bertitik tolak pada asas asas
atau sendi sendi pokok yang dibutuhkan untuk pelaksanaan tugas kepolisian. Asas asas hukum
kepolisian merupakan unsur yang penting dan pokok dari
peraturan hukum kepolisian karena :
- Asas berarti prinsip atau garis hukum yang diterapkan secara langsung kepada suatu
perbuatan faktual nyata / konkrit (tindakan kepolisian ) dalam masyarakat
- Semua peraturan kepolisian (hukum positif) dapat dikembalikan kepada asas asas hukum
kepolisian sehingga asas merupakan landasan yang paling luas sebagai batu ujian untuk
menilai apakah suatu kaidah itu merupakan kaidah yang baik atau tidak
- Asas asas hukum kepolisian mengandung nilai nilai dan tuntutan etika yang menjiwai kaidah
kaidah dalam peraturan kepolisian sebagai hukum positif

5. A.
Polsek Antapani

B. iya melaporkan karna, kerugian materiil maupun immaterial disamping pula perlindungan
terhadap korban. Kedudukan korban saat ini dalam Kitab UndangUndang Hukum Pidana
(KUHP) dirasa belum optimal dikarenakan Kitab UndnagUndang Hukum Pidana (KUHP) belum
secara tegas merumuskan ketentuan yang secara langsung dan konkret memberikan
perlindungan hukum terhadap korban. Kitab Undang-Undang Hukum Pidana juga tidak
merumuskan jenis-jenis pidana restitusi (ganti rugi) yang sebenarnya sangat bermanfaat bagi
korban dan/atau keluarga korban itu sendiri.

Anda mungkin juga menyukai