Nomor : 05088/HI/03/2021/53
Sifat : SEGERA
Lampiran : 1 (satu) berkas
Perihal : Undangan Coaching Clinic Tentang Diplomasi
Kedaulatan Kementerian Luar Negeri Dalam
Mengawal Isu-isu Kewilayahan Berdasarkan
Hukum Internasional, 29 Maret 2021
Kepada Yth.
Dr. Putu Gede Arya Sumertha Yasa, SH.,M.Hum
Dekan Fakultas Hukum Universitas Udayana
di
Tempat
Merujuk perihal pokok surat, disampaikan dengan hormat hal-hal sebagai berikut:
1. Sebagai salah satu upaya menghadirkan diplomasi di tengah masyarakat, Kementerian Luar
Negeri c.q. Direktorat Hukum dan Perjanjian Kewilayahan bermaksud menyelenggarakan
kegiatan “Coaching Clinic tentang Diplomasi Kedaulatan Kementerian Luar Negeri Dalam
Mengawal Isu-isu Kewilayahan Berdasarkan Hukum Internasional” kepada para mahasiswa dan
dosen. Coaching Clinic bertujuan untuk melakukan diseminasi informasi kepada publik terkait
isu-isu kewilayahan guna meningkatkan pemahaman mengenai peranan dan fungsi diplomasi,
terutama yang menyangkut upaya-upaya menjaga kedaulatan negara di darat, laut dan udara.
2. Perkembangan isu-isu kedaulatan dan kewilayahan dalam beberapa tahun terakhir mencakup
isu-isu penegasan batas darat, perundingan penetapan batas maritim, penanganan situasi di
Laut Natuna Utara, pengembangan kerja sama kelautan dan perikanan, persoalan perlindungan
lingkungan laut (pencemaran, IUU Fishing, konservasi laut) dan permasalahan kewilayahan
lainnya. Pemberitaan media terkait dengan isu-isu dimaksud sering kali tidak mencerminkan
fakta dan cenderung memberikan assessment yang keliru terhadap suatu isu. Coaching Clinic
ini dimaksudkan untuk memberikan pemahaman kepada masyarakat terutama generasi muda
mengenai upaya-upaya yang dilakukan Kementerian Luar Negeri untuk memperkuat dan
menjaga kedaulatan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) serta peran-peran partisipasi
aktif Indonesia dalam menjaga perdamaian dunia.
3. Kegiatan Coaching Clinic terdiri atas paparan umum diplomasi perbatasan dan dilanjutkan
dengan diskusi interaktif dengan pejabat fungsional diplomat yang menangani langsung isu-isu
tersebut. Pelaksanaannya telah kami sesuaikan dengan kondisi pandemi Covid-19 untuk
dilakukan secara luring dan daring, sebagai berikut:
4. Kami berencana mengundang 150 (seratus lima puluh) Peserta Kegiatan secara daring dan 10
(sepuluh) Peserta Kegiatan secara luring dari Universitas Udayana dan Universitas Pendidikan
Nasional. Dengan memperhatikan hal tersebut, kami telah mengalokasikan ketersediaan
Peserta Kegiatan sebagai berikut:
a. Perwakilan Peserta Kegiatan sebanyak 1 orang dosen dan 4 orang mahasiswa untuk
menghadiri Coaching Clinic secara luring; dan
b. Peserta Kegiatan sebanyak 75 orang yang terdiri dari mahasiswa dan dosen untuk
menghadiri Coaching Clinic secara daring.
5. Peserta Kegiatan yang menghadiri langsung/ luring diwajibkan untuk melakukan tes antigen dan
menyampaikan hasil negatif pada saat registrasi kegiatan. Kementerian Luar Negeri dalam hal
ini akan memberikan penggantian biaya untuk biaya tes antigen paling banyak sebesar
Rp.300.000,- (tiga ratus ribu rupiah) dengan mekanisme yang akan disampaikan kemudian.
6. Peserta Kegiatan yang akan menghadiri kegiatan Coaching Clinic secara daring agar melakukan
registrasi melalui tautan http://bit.ly/coachingclinicbali paling lambat hari Minggu, 28 Maret
2021.
7. Bagi para perwakilan yang ditunjuk sebagai Peserta Kegiatan secara luring diharapkan dapat
mengisi lembar konfirmasi partisipasi yang dilampirkan bersama surat ini dan mengirimkan
lembar konfirmasi ke alamat surel hpk@kemlu.go.id selambat-lambatnya pada hari Sabtu, 27
Maret 2021. Untuk informasi lebih lanjut, dapat menghubungi narahubung Sdri. Dominique
Virgil (dominique.virgil@kemlu.go.id) atau Sdri. Dian Puspitasari
(dian.puspitasari@kemlu.go.id).
Tembusan:
Yth. Direktur Jenderal Hukum dan Perjanjian Internasional (sebagai laporan)
LAMPIRAN I
SECARA LURING
Dengan ini kami mengundang Peserta Kegiatan untuk dapat menghadiri Coaching Clinic Diplomasi
Kedaulatan Kementerian Luar Negeri Dalam Mengawal Isu-isu Kewilayahan Berdasarkan Hukum
Internasional secara luring dengan nama dibawah ini:
NAMA LENGKAP :
JABATAN :
JURUSAN/FAKULTAS :
ASAL UNIVERSITAS :
NO. TELEPON / HP :
EMAIL :
( )
============================================================================
Mohon kiranya lembar konfirmasi ini dapat disampaikan kembali kepada Direktorat Hukum dan
Perjanjian Kewilayahan, Kementerian Luar Negeri paling lambat hari Sabtu, 27 Maret 2021, melalui
surel di hpk@kemlu.go.id.
============================================================================
LAMPIRAN II
____________________________________________________________________________
I. Latar Belakang
Dalam mencapai kepentingan nasional, pelaksanaan politik dan hubungan luar negeri
difokuskan pada 4 (empat) area prioritas diplomasi, yaitu: i) kedaulatan Negara Kesatuan
Republik Indonesia (NKRI), ii) perlindungan WNI di luar negeri, iii) diplomasi ekonomi, dan iv)
peran Indonesia di kawasan dan global yang juga didukung dengan penguatan infrastruktur
diplomasi. Sesuai komitmen diplomasi untuk rakyat, pelaksanaan politik dan hubungan luar
negeri senantiasa diarahkan untuk mendukung upaya Pemerintah mewujudkan
kesejahteraan rakyat Indonesia, diantaranya melalui penguatan dan pengamanan
kedaulatan NKRI, peningkatan diplomasi ekonomi, pemenuhan pelindungan warga negara
Indonesia di luar negeri, dan peningkatan hubungan baik dengan negara-negara di kawasan
sehingga negara dan seluruh rakyat Indonesia dapat tetap menikmati situasi damai.
Diplomasi kebangsaan dan kedaulatan merupakan salah satu prioritas Politik Luar Negeri
Indonesia 2020-2024 yang bertujuan untuk menjaga keutuhan wilayah NKRI. Salah satu
strategi yang dilakukan oleh Kementerian Luar Negeri adalah upaya penegakan dan
penguatan keamanan di laut, udara, dan wilayah perbatasan melalui penyusunan norma-
norma hukum dan perjanjian internasional di bidang hukum dan perjanjian batas darat, kerja
sama lintas batas, batas laut, batas udara, dan kerja sama kelautan.
Secara umum, Indonesia memiliki batas darat dengan 3 (tiga) negara dan batas maritim
dengan 10 (negara). Untuk penetapan batas negara tersebut, Pemerintah RI memiliki
program prioritas yaitu Diplomasi Perbatasan yang pelaksanaannya dilakukan melalui
perundingan penegasan batas darat dan perundingan penetapan batas maritim. Diplomasi
kedaulatan dan perbatasan dilakukan juga melalui peningkatan kerja sama antara negara
dengan penandatanganan perjanjian internasional a.l. terkait isu perikanan, perlindungan
lingkungan laut, serta keselamatan dan keamanan maritim.
Dalam beberapa tahun terakhir, terjadi perkembangan dinamika situasi global yang ditandai
dengan hadirnya berbagai tantangan dan ancaman yang bersifat multidimensional disertai
dengan fenomena perkembangan geopolitik serta geoekonomi, baik di tingkat regional
maupun global. Tingginya kompleksitas dan potensi permasalahan di kawasan perbatasan
menjadikan penanganan isu-isu kewilayahan memiliki tantangan tinggi dalam
pelaksanaannya sehingga membutuhkan implementasi strategi yang mencerminkan jati diri
maritim Indonesia serta penanganan yang sesuai dengan hukum internasional yang berlaku.
Direktorat Hukum dan Perjanjian Kewilayahan sebagai unit di Kementerian Luar Negeri yang
mempunyai bidang tugas dan fungsi berfokus pada penanganan isu-isu hukum dan
perjanjian kewilayahan berpandangan diseminasi informasi melalui diskusi interaktif dengan
publik terutama mahasiswa dan civitas academica guna dapat memberikan gambaran atas
dinamika serta tantangan riil yang terjadi dalam proses diplomasi dan memberikan
gambaran bagaimana Pemerintah Indonesia melalui Kementerian Luar Negeri menangani
isu-isu tersebut. Diseminasi informasi melalui Coaching Clinic diharapkan dapat menjadi
sarana bagi publik untuk lebih memahami peranan dan fungsi diplomasi, dalam hal ini yaitu
menyangkut pentingnya penjagaan kedaulatan negara, baik dari batas darat, laut, maupun
udara.
II. Peserta Kegiatan
Peserta Kegiatan dari kegiatan ini adalah civitas academica Fakultas Hukum Universitas
Udayana dan Universitas Pendidikan Nasional dengan total 150 orang hadir secara daring.
a. Maksud Kegiatan
Penyelenggaraan kegiatan ini dimaksudkan dalam rangka diseminasi informasi
mengenai isu-isu kewilayahan yang ditangani oleh para Narasumber yang menjadi tugas
dan fungsi Direktorat Hukum dan Perjanjian Kewilayahan sesuai peraturan perundang-
undangan yang berlaku.
b. Tujuan Kegiatan
Kegiatan ini bertujuan untuk meningkatkan pemahaman dan pengetahuan peserta, serta
mengumpulkan masukan untuk peningkatan diplomasi Indonesia dalam mengawal isu-
isu kewilayahan dalam perspektif hukum internasional.
IV. Sasaran
Tersampaikannya diseminasi informasi kepada para peserta, dan adanya peningkatan
pengetahuan terkait isu-isu kewilayahan.
V. Rencana Pelaksanaan
g. Setelah sesi breakout room berakhir, perwakilan peserta dari masing-masing breakout
room akan diberikan kesempatan untuk memaparkan kesimpulan dari kegiatan diskusi
interaktif tersebut.
-o0o-