Anda di halaman 1dari 10

KEBEBASAN MANUSIA DALAM EKSISTENSIALISME JEAN PAUL SARTRE

Pendahuluan

1. Latar Belakang

Pembahasan kebebasan dapat memiliki banyak arti, tergantung bagaimana orang


berpikir tentang kebebasan. Kebebasan ialah sebagai bentuk kesadaran bahwa manusia
sebagai subjek dapat membedakan dirinya dari objek, yang dapat menentukan esensinya. Jika
salah dalam penafsiran, dapat menggunakan kebebasan sebagai legalitas melakukan
kesalahan. Dari perspektif eksistensialisme, kebebasan merupakan kajian yang menarik,
karena filsafat eksistensialisme mempelajari manusia sebagai subjektivitas, sehingga tidak
hanya dapat memberikan pemahaman kebebasan secara filosofi dan teori, tetapi juga dapat
meluas hingga ranah etika kehidupan manusia.1

Penelitian ini memberikan pemahaman pemikiran Jean Paul Sartre. Komitmen sosok
sartre terhadap kebebasan dan tanggung jawab, menembus klise-klise filosofis atau
keagamaan yang sering kali kita gunakan untuk melindungi diri sendiri dari komitmen yang
sungguh-sungguh. Pandangannya begitu tajam dan kompleks dalam memandang manusia.
Preferensi kuat Jean Paul Sartre terhadap kebebasan manusia sering kali menimbulkan
kontroversi di kalangan pembaca. Salah satu gagasan kontroversialnya tertuang dalam
pernyataan bahwa "neraka adalah orang lain", memberikan kesan bahwa bagi Sartre,
keberadaan orang lain adalah kutukan bagi seseorang.2

Konsep kebebasan manusia ini juga bersangkutan dengan ontologinya Sartre,


mengingat penolakan Sartre terhadap Tuhan.3 Bagi Sartre keberadaan Tuhan hanya
membatasi dirinya dari kebebasan. Dengan keberadaan Tuhan manusia tidak bisa bebas
menemukan jati dirinya, Konsepnya ini berangkat dari gagasan bahwa kebebasan manusia itu
mutlak, maka jika Tuhan itu ada, manusia tidaklah bebas. Kekuasaan Tuhan akan merampas
kebebasan manusia. Landasan dari konsep ontologi fenomenologi Sartre yang membedakan

1
A Setyo Wibowo Dan Majalah Drikarya, Filsafat Eksistensialisme Jean Paul Sartre,
Yogyakarta: KANISIUS (Anggota IKAPI), 2011. Hal. 94
2
Ibid. Hal. 167
3
Joy Moses E Simbolon, Eksistensialisme Tuhan Analisis Terhadap Pandangan Dan Kritik
Jean-Paul Sartre, Jurnal Teologi “Cultivation” Vol. 4, No. 1 Juli 2020. Hal. 94
“Ada” secara radikal serta kesalahpahaman tentang “kodrat” yang harus bertentangan dengan
“kebebasan”.4

Secara umum, Sartre yang lantang berteriak akan filsafat pembebasan, hal itu sangat
cocok dengan zamannya, tahun 1920-1970 dengan negara yang masih kental dengan nilai-
nilai agama, moral kristiani yang ketat dan pengotakan masyarakat borjuis dan proletar, di
saat yang sama Rakyat Prancis tertampar akan kekejaman peperangan,5 Apakah paham
“bebas” yang di bawa oleh sarte relevan di zaman sekarang? Benarkah kebebasan murni di
dapat tanpa adanya campur tangan Tuhan dan orang lain?

2. Perumusan Masalah

Berangkat dari latar belakang di atas dan agar pembahasan dalam penelitian ini tidak
melebar kepada pembahasan yang lain, maka perlu adanya perumusan masalah yang akan
diteliti, yakni sebagai berikut :

1. Bagaimanakah pemikiran Jean Paul Sartre mengenai Kebebasan Manusia?


2. Bagaimanakah peran Tuhan dan orang lain terhadap kebebasan manusia?

3. Tujuan Penelitian
Adapun tujuan penelitian dalam membahas dan meneliti judul ini adalah sebagai
berikut ini :
1. Untuk Mengetahui pemikiran Jean Paul Sartre mengenai Kebebasan Manusia.
2. Untuk Mengetahui peran Tuhan dan orang lain terhadap kebebasan manusia.

4. Manfaat Penelitian
Terdapat beberapa manfaat dalam penelitian ini, secara teoritis maupun secara praktis,
yaitu :

a. Manfaat Teoritis

Penelitian ini diharapkan dapat menambah wawasan dan pengetahuan dalam bidang
kefilsafatan dengan mengkaji salah satu pemikiran ateistis dan faktor- faktor yang
mempengaruhi paham kebebasan manusia yang mulai merambah dalam ideologi masyarakat

A Setyo Wibowo Dan Majalah Drikarya, Filsafat Eksistensialisme Jean Paul Sartre,
4

Yogyakarta: KANISIUS (Anggota IKAPI), 2011. Hal. 126


5
Ibid, Hal 52.
kini, serta juga diharapkan sebagai sarana pengembangan ilmu pengetahuan yang secara
teoritis dipelajari di bangku perkuliahan.

b. Manfaat Praktis
1) Manfaat Bagi Penulis

Manfaat penelitian Konsep kebebasan manusia ini bagi penulis yaitu dapat
memperkaya khazanah keilmuan bagi peneliti dan dapat dijadikan sebagai pedoman untuk
menghadapi masalah pemahaman kebebasan terhadap manusia yang kian meluas.

2) Manfaat bagi Universitas

Penulisan tugas akhir ini diharapkan dapat dijadikan referensi akademis dan untuk
pengembangan jurusan Aqidah dan Filsafat Islam Universitas Darussalam Gontor
selanjutnya.

3) Manfaat bagi masyarakat

Adapun teori-teori yang di jabarkan nantinya dapat menjadi pengetahuan tentang


pengertian kebebasan yang dikenalkan oleh Sartre, sebagai referensi bagi pemecahan
permasalahan yang relevan dengan penelitian ini dan juga dapat membentuk paradigma baru
bagi umat Muslim terkhususnya agar dapat diterapkan di dalam masyarakat luas, seperti
hubungan individu-individu maupun individu-Tuhan nya.

4) Manfaat bagi peneliti selanjutnya

Bagi peneliti selanjutnya, Penelitian ini diharapkan dapat memberikan kontribusi


dalam pengembangan teori mengenai pemikiran filsafat barat sebagai bentuk islamisasi ilmu
pengentahuan.
Tinjauan Pustaka

1. Kajian Pustaka
Kajian sebelumnya mengenai Konsep kebebasan telah dilakukan oleh beberapa orang.
Namun sebatas pengamatan peneliti, kajian-kajian tersebut belum ada yang mengupas konsep
kebebasan manusia secara khusus dalam perspektif Jean Paul Sartre. Salah satu karya yang
bagus ditulis oleh Firdaus M Yunus dengan judul Kebebasan dalam Filsafat Eksistensialisme
Jean Paul Sartre. Ini merupakan Jurnal yang diterbitkan di dalam Jurnal Al-Ulum, Volume.
11, nomor 2, Institut Agama Islam Negeri Ar-Rainiry Banda Aceh tahun 2011.6 Dalam
penelitiannya, Firdaus menjabarkan secara umum perihal kebebasan yang berasaskan
pandangan filsafat Eksistensialisme Sartre tanpa adanya pertimbangan akan pandangan umat
beragama, terutama pandangan umat Islam.

Sebuah jurnal berjudul “Kebebasan manusia dalam filsafat Eksistensialisme (studi


komparasi pemikiran Muhammad Iqbal dan Jean Paul Sartre)”, ditulis Elvira Purnama Sari
dan diterbitkan di jurnal Manthiq Vol. 2, No. 2, November 2017. Memaparkan perbedaan
pendapat tentang paham eksistensialisme Jean Paul Sartre perwakilan dari corak
eksistensialisme ateistik. Dikarenakan konsepnya ini berangkat dari gagasan bahwa
kebebasan manusia itu mutlak, maka jika Tuhan itu ada manusia tidaklah bebas. Kekuasaan
Tuhan akan merampas kebebasan manusia. Landasan dari konsep eksistensialisme Sartre ini
adalah bahwa eksistensi mendahului esensi. Karena manusia adalah keberadaan yang sadar
akan dirinya sehingga ia bebas dan bertanggung jawab akan kebebasannya. Adapun
Eksistensialisme Muhammad Iqbal adalah eksistensialisme yang bercorak teistik.
Karakteristik eksistensialisme ini amat terlihat dalam gagasan filsafat “khudi”-nya. Khudi /
diri dalam pandangan Iqbal bersifat unik, bebas dan kreatif. Adapun kebebasan baginya
merupakan sarana untuk mencapai eksistensi diri yang puncaknya adalah manusia sebagai
niyabati ilahi / wakil Tuhan di bumi ini.7

6
Firdaus M Yunus, Kebebasan Dalam Filsafat Eksistensialisme Jean Paul Sartre, Jurnal Al-
Ulum, Volume. 11, Nomor 2, Desember 2011, Hal. 267-282
7
Elvira Purnama Sari, Kebebasan Manusia Dalam Filsafat Eksistensialisme (Studi
Komparasi Pemikiran Muhammad Iqbal Dan Jean Paul Sartre), Manthiq Vol. 2, No. 2, November
2017. Hal. 131
Kerangka Teori dan Metode Penelitian

1. Kerangka Teori

Kerangka berpikir merupakan model konseptual tentang bagaimana teori


berhubungan dengan berbagai faktor yang telah diidentifikasi sebagai masalah yang penting.
Sedangkan konsep kebebasan Eksistensialisme Sartre terdapat beberapa faktor yang berbeda
untuk mencapai titik kebebasan, dan juga pandangan ini tentunya bertolak belakangan dengan
paham teologi yang berasal dari dogma agama.

Untuk mempermudah studi literatur dalam pemahaman konsep kebebasan yang


dikenalkan Sartre dan juga dampaknya terhadap umat Islam, disajikan skema kerangka
pemikiran yaitu sebagai berikut;

Gambar 1. Pandangan Sartre terhadap keberadaan Tuhan.

Penolakan akan adanya peran Tuhan dalam pemahaman kebebasan yang dikenal kan
oleh sartre menggambarkan bahwasanya keberadaan Tuhan membatasi kebebasan manusia
dalam menemukan eksistensinya sendiri.
Gambar 2. Pandangan Sartre terhadap keberadaan manusia lainnya

Keraguan akan didapatkannya sebuah kebebasan manusia dikarenakan faktor


keberadaan manusia lainnya yang membatasi manusia tersebut, pandangan dan pendapat
orang lainlah yang membatasi hal tersebut.

2. Metodologi Penelitian

Metode penelitian yang digunakan ialah pendekatan kualitatif dengan menggunakan


metode deskriptif untuk menggambarkan berbagai gejala dan fakta yang terdapat dalam
kehidupan sosial secara mendalam. Metode ini bertujuan untuk menggambarkan dan
memahami model kebudayaan suatu masyarakat secara fenomenologis dan apa adanya dalam
konteks satu kesatuan yang integral.8

Dalam metode penelitian yang menaati metode ilmiah tahapan penelitian ini adalah
penelitian pustaka (library research) yaitu penelitian yang mengkaji objek material karya-
karya, sumber datanya dikumpulkan dari buku-buku kepustakaan yang berkaitan dengan
objek material penelitian tersebut.9

3. Daftar Pustaka
1. A Setyo Wibowo Dan Majalah Drikarya, Filsafat Eksistensialisme Jean Paul
Sartre, Yogyakarta: KANISIUS (Anggota IKAPI), 2011.
2. Jean Paul Sartre, Eksistensialisme dan Humanisme, Terj. Yudhi Murtanto,
Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2018.
3. Jean Paul Sartre, Percakapan Jean Paul Sartre dan Simone de Beauvoir, Terj.
Laila Wahyuni dan Indra Andi Batara, Makassar: Metabook, 2017.
4. Jean Paul Sartre, Seks dan Revolusi, Terj. Yogyakarta: Bentang Budaya, 2002.
5. Kaelan, Metode Penelitian Kualitatif bidang Filsafat, Yogyakarta :
Paradigma. 2005

8
Beni Ahmad Saebani, Filsafat Ilmu dan Metode Penelitian, (Bandung: Pustaka Setia, 2015)
Hal. 202
9
Kaelan, Metode Penelitian Kualitatif bidang Filsafat. (Yogyakarta : Paradigma. 2005) Hal.
13
6. Beni Ahmad Saebani, Filsafat Ilmu dan Metode Penelitian, Bandung: Pustaka
Setia, 2015
7. Abdul Rozak, Rosihin Anwar, Ilmu Kalam, Bandung: Pustaka Setia, 2019

Karya-Karya Ilmiah

1. Elvira Purnama Sari, Kebebasan Manusia Dalam Filsafat Eksistensialisme


(Studi Komparasi Pemikiran Muhammad Iqbal Dan Jean Paul Sartre),
Manthiq Vol. 2, No. 2, November 2017.
2. Joy Moses E Simbolon, Eksistensialisme Tuhan Analisis Terhadap
Pandangan Dan Kritik Jean-Paul Sartre, Jurnal Teologi “Cultivation” Vol. 4,
No. 1 Juli 2020.
3. Muzairi, Kebebasan Manusia Dan Konflik Dalam Pandangan Eksistensialime
Jean Paul Sartre, ESENSIA Vol. XIII No. 1 Januari 2012.
4. Dian Ekawati, Eksistensialisme, Tarbawiyah, Vol. 12, No. 01, Edisi Januari
Juni 2015.
5. Diana Mella Yussafina, Skripsi: “Eksistensialisme Jean Paul Sartre Dan
Relevansinya Dengan Moral Manusia”, Semarang: Wali Songo, 2015.
6. Firdaus M Yunus, Kebebasan Dalam Filsafat Eksistensialisme Jean Paul
Sartre, Jurnal Al- Ulum, Volume. 11, Nomor 2, Desember 2011.
7. Sihol Farida Tambunan, Kebebasan Individu Manusia Abad Dua Puluh:
Filsafat Eksistensialisme Sartre, Jurnal Masyarakat & Budaya, Volume 18 No.
2 Tahun 2016.
8. Ahmad Syukri, Tema Sentral Dalam Pemikiran Jean Paul Sartre, Majalah
Ilmu Pengetahuan dan Pemikiran Keagamaan Tajdid, Volume 22. No. 1, 2019.
9. Mahmudin Siregar, Filsafat Eksistensialisme Jean Paul Sartre,
Yurisprudentia, Volume 1, Nomor 2, Desember 2015.
10. Muh. In’amuzzahidin, Konsep Kebebasan Dalam Islam, Jurnal at-Taqaddum,
Volume 7, Nomor 2, November 2015.
11. Achmad Charris Zubair, Kebebasan Manusia Menurut Konsep Islam, jurnal
filsafat, Seri 20, Desember 1994.
12. Muhammad Rizky HK, Kebebasan Kehendak Dalam Al-Qur’an ( Studi Tafsir
Mu’tazilah) , Jurnal el-Umdah, Volume 3, Nomor 2, Juli 2020.

Outline

KONSEP KEBEBASAN MANUSIA DALAM FILSAFAT EKSISTENSIALISME


JEAN-PAUL SARTRE

(Studi Deskriptif Analisis)

BAB 1: PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

B. Rumusan Masalah

C. Tujuan Penelitian

D. Manfaat Penelitian

E. Tinjauan Pustaka

F. Kerangka Teoritik

G. Metode Penelitian

H. Sistem Pembahasan

BAB 2: BIOGRAFI JEAN-PAUL SARTRE, PENGERTIAN EKSISTENSIALISME

DAN KEBEBASAN MANUSIA

A. Biografi Jean-Paul Sartre


1. Masa Kelahiran

2. Riwayat Pendidikan

3. Peran Dalam Perkembangan Filsafat

4. Karya-karya Jean-Paul Sartre

B. Pengertian

1. Eksistensialisme

2. Kebebasan Manusia

BAB 3: KONSEP KEBEBASAN MANUSIA JEAN-PAUL SARTRE DAN KRITIK

ISLAM TERHADAPNYA

A. Konsep Kebebasan Manusia Jean-Paul Sartre

1. Pengertian Manusia

2. Pengertian Kebebasan

B. Ruang Lingkup

1. Relasi Antar-Manusia Akan Kebebasan Manusia

2. Eksistensi Tuhan Terhadap Kebebasan Manusia

C. Pandangan Islam Terhadap Kebebasan Manusia

1. Paham Mu’tazilah Akan Kebebasan Manusia

2. Paham Mu’tazilah Akan Keadilan Tuhan

BAB 4: PENUTUP

A. Kesimpulan

B. Kritik

C. Saran

D. Penutupan

Anda mungkin juga menyukai