Prak
Prak
PEMERIKSAAN SISTEM
KARDIOVASKULER
BAGIAN FISIOLOGI
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN DOKTER
FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS SAM RATULANGI
2021
Instruktur
Visi
Membangun Fakultas Kedokteran Unsrat menuju fakultas unggulan (Excellent Faculty) dan
menjunjung tinggi budaya lokal tahun 2030, pada level regional, nasional, dan internasional, yang
memiliki keunggulan dalam menyelenggarakan pendidikan/pengajaran, penelitian dan pengabdian
pada masyarakat di bidang kesehatan dan kedokteran.
Misi
1. Menghasilkan sumber daya manusia (SDM) yang unggul, menguasai IPTEK kedokteran,
kedokteran gigi, dan keperawatan, mampu berperan dalam meningkatkan kesehatan dan
kualitas hidup bangsa, serta mampu bersaing secara global.
2. Meningkatkan kualitas manajemen fakultas agar mempunyai tata kelola optimal untuk
menunjang kegiatan pendidikan/pengajaran, penelitian, dan pengabdian masyarakat yang
berkelanjutan.
3. Mendorong hasil pendidikan dan penelitian yang dapat digunakan untuk pengabdian yang
mendukung daya saing bangsa.
4. Membangun kerjasama dengan institusi kedokteran dan kesehatan yang efisien, serta
membangun sistem kesehatan akademik (AHS)
5. Meningkatkan kesejahteran segenap sivitas akademika.
PENGANTAR
Pada dasarnya pengukuran tekanan darah dapat dikerjakan secara langsung dan tidak
langsung. Pengukuran tekanan darah secara tidak langsung dikenal dengan metode palpasi dan
auskultasi dan pemakaian alat sphygmomanometer (tensimeter).
Pengukuran tekanan darah secara tidak langsung ini dapat dipakai menentukan tekanan darah
sistole (yaitu tekanan tinggi saat kontraksi ventrikel), dan tekanan darah diastole (yaitu tekanan
terendah saat ventrikel relaksasi maksimal).
Sasaran pembelajaran : Melakukan secara sempurna cara mengukur tekanan darah secara tidak
langsung.
2. Stetoskop
Prosedur teknis:
4. Pastikan selang sejajar dengan jari tengah, dan posisi lengan terbuka keatas.
5. Jika manset sudah terpasang dengan benar, rekatkan manset.
6. Menghasilkan pengukuran yang akurat.
6.Biarkan lengan dalam posisi tidak tegang dengan telapak tangan terbuka ke atas. Pastikan
tidak ada lekukan pada pipa mancet.
7.Jika pengukuran selesai, manset akan mengempis kembali dan hasil pengukuran akan
muncul. Alat akan menyimpan hasil pengukuran secara otomatis.
8. Pengukuran dilakukan dua kali, jarak antara dua pengukuran sebaiknya antara 2 menit dengan
melepaskan mancet pada lengan.
9. Apabila hasil pengukuran satu dan kedua terdapat selisih > 10 mmhg, ulangi pengukuran ketiga
setelah istirahat selama 10 menit dengan melepaskan mancet pada lengan.
10. Apabila responden tidak bisa duduk, pengukuran dapat dilakukan dengan posisi berbaring,
dan catat kondisi tersebut di lembar catatan.
11.Tekan “START/STOP” untuk mematikan alat. Jika Anda lupa untuk mematikan alat, maka alat
akan mati dengan sendirinya dalam 5 menit.
D. Cara palpasi.
a. Mahasiswa coba berbaring dan istirahat selama 5- 10 menit.
b. Letakkan lengan yang akan di ukur tekanan darahnya di atas tempat tidur periksa/ di sisi
tubuh dengan kedudukan volar ( lengan kanan)
c. Pasang manset pada lengan kanan atas, kurang lebih 3cm atas fosa cubiti
( jangan terlalu ketat atau terlalu longgar).
d. Raba serta rasakan denyut A. Radialis dextra.
e. Pompakan udara ke dalam manset sampai denyut A. Radialis dextra menghilang ( catat
tinggi air raksa pada manometer dimana denyut A. Radialis menghilang).
f. Pompakan terus udara ke dalam manset sampai jarum menunjukkan kurang lebih
20mmHg lebih tinggi dari titik dimana denyut arteri radialis tak teraba.
g. Keluarkan udara dalam manset secara pelan-pelan dan berkesinambungan
( dengan membuka kran pada pompa karet) sampai denyut A. Radialis teraba kembali.
h. Catat angka yang ditunjukkan oleh jarum dimana A. Radialis teraba kembali untuk
pertama kalinya.(Ini sesuai dengan tekanan sistole cara palpasi).
Hal-hal yang perlu diperhatikan :
Beberapa hal yang perlu diketahui berkaitan dengan pengukuran tekanan darah, yaitu
bahwa hasil pengukuran tekanan darah bisa tidak benar akibat minum minuman beralkohol yang
akan meningkatkan tekanan darah dari nilai sebenarnya. Demikian juga merokok, rasa cemas
(tegang), terkejut, dan stress. Ingin kencing, karena kandung kemih penuh, juga dapat
meningkatkan tekanan darah.
Oleh karena itu, sebelum melakukan pengukuran tekanan darah, sebaiknya:
a. Buang air kecil terlebih dahulu (kosongkan kandung kemih).
b. Tidak minum kopi atau minuman beralkohol, dan tidak merokok.
c. Sebaiknya tenangkan pikiran dan perasaan, misalnya dengan duduk santai selama lebih kurang
lima menit. Duduklah dengan menapakkan kaki di lantai atau di injakan kaki dan sandarkan
punggung. Injakan kaki dan sandaran punggung akan membantu untuk rileks dan memberikan
hasil pengukuran tekanan darah yang lebih akurat.
Agar pengukuran tekanan darah yang dilakukan hasilnya valid, maka harus diperhatikan validitas
alat pengukuran tekanan darah, terutama alat pengukur tekanan darah di Rumah (ATDR).
Untuk mengetahui kondisi dan status kesehatan seseorang bisa dilakukan dengan mendeteksi
keadaan sistim kardiovaskuler melalui denyut jantung dan tekanan darahnya. Denyut jantung
akan diteruskan/dijalarkan ke dalam pembuluh darah arteri dikenal dengan sebagai denyut
arteri. Pemeriksaan denyut arteri ini dapat dilakukan secara manual dengan meraba pembuluh
darah yang letaknya dekat permukaan kulit. Pembuluh darah yang dapat diraba misalnya : A.
Karotis Eksterana, A. Fasialis, A. Karotis komunis, A. Brakhialis, A. Radialis, A. Ulnaris. Denyut
arteri juga disebut denyut nadi dan merupakan manifestasi dari penjalaran perubahan-
perubahan tekanan pada waktu sistolik ventrikel.
Pemeriksaan denyut nadi dilakukan pada arteri-arteri besar seperti arteri karotis, arteri
radialis atau arteri femoralis pada pasien bayi dan anak-anak kecil. Pada pemeriksaan denyut
nadi yang dinilai adalah :
1. Frekuensi : Frekuensi nadi orang dewasa normal adalah 60-100 kali/menit. Denyut nadi
yang lambat (di bawah 60 kali/menit) disebut bradikardia sedangkan denyut nadi yang
cepat (di atas 100 kali/menit) disebut takikardia.
2. Irama : Dinilai irama nadi apakah reguler atau ireguler. Bila teraba denyut yang ireguler,
lakukan konfirmasi dengan cara mendengar suara jantung pasien.
3. Volume : Dinilai apakah isi nadi cukup, kurang atau berlebihan. Bila denyut nadi
dirasakan lemah disebut pulsus parvus, sebaliknya bila denyut nadi dirasakan keras seperti
mendorong jari tangan pemeriksa disebut pulsus magnus.
Frekuensi denyut nadi manusia bervariasi,tergantung dari banyak faktor yang
mempengaruhinya, pada saat aktivitas normal:
1) Normal: 60-100 x/mnt
2) Bradikardi: < 60x/mnt
3) Takhikardi: > 100x/mnt
Pengukuran denyut nadi dapat dilakukan pada:
1) Arteri Radialis. Terletak sepanjang tulang radialis, lebih mudah teraba di atas pergelangan
tangan pada sisi ibu jari. Relatif mudah dan sering dipakai secara rutin.
2) Arteri Brachialis. Terlertak di dalam otot biceps dari lengan atau medial di lipatan siku.
Digunakan untuk mengukur tekanan udara.
3) Arteri Karotis. Terletak di leher di bawah lobus telinga, di mana terdapat arteri karotid
berjalan di antara trakea dan otot sternokleidomastoideus.
Referensi :
1. Ganong W.F. 2005. Review of Medical Physiology. 22nd ed. McGraw Hill, LANGE
International edition, Boston pp 251-255
2. Sherwood L. 2004. Human Physiology: From Cell to the system