D
I
S
U
S
U
N
OLEH
I. Tujuan ................................................................................................................... 3
X. Jawaban .............................................................................................................. 14
I. Tujuan
Data ( D ) Flip-flop adalah salah satu dari tiga jenis FF. Flip-flop ini merupakan
pengembangan dari RS – FF. Simbol untuk menyatakan D – FF diperlihatkan pada gambar
– 13. Dalam hal ini hanya terdapat satu input data, yaitu D. Seperti terlihat pada gambar –
12, rangkaian ini dapat dibangun dari RS – FF CLOCKED.
Apabila dianalisa rangkaian tersebut diatas maka akan diperoleh bahwa output dari
D – FF akan selalu sama dengan inputnya bila mengalami transisi pulsa yang sesuai dengan
FF yang bersangkutan. Contoh D – FF yana dibangun dengan RS – FF CLOCKED
diperlihatkan pada Diagram Rangkaian gambar 12.
D –FF yang dibangun dengan NAND gate dan inverter (gambra 12a) akan aktif
pada saat mengalami transisi pulsa positif. Sedangkan bila dibangun dengan NOR gate dan
inverter, FF tersebut akan aktif jika mengalami transisi negatif (gambar 12b).
Sesungguhnya D – FF telah terdapat dalam rangkaian terpadu secara khusus
denagn beberapa tipe. Salah satu tipe D – FF dalam keluarga (famili) TTL adalah 7474 dan
7475. Di dalam satu kemasan (chip) terdapat dua atau lebih D – FF. Sebagian dari tipe flip-
flop tersebut mempunyai input seperti set dan reset. Tambahkan teorinya ambil dari buku
teori digital.
III. Peralatan dan Komponen
10. Hidupkan Catu Daya dan memberikan input sesuai dengan Tabel
Pengamatan
11. Amati keadaan output untuk setiap keadaan input dan mencatat hasil
pengamatan pada Tabel Pengamatan.
5V
14
D R
Q
CLK
(a)
5V
14
D R
Q
CLK
(b)
Gambar 12
5V
PR
PR R
D
R
CLK
CLK CLR
CLR
(a)
5V
R
D
(b) Gambar 13
VI. Tabel Pengamatan
Gambar 12-a
_
D CLK Q Q
0 1
0 0
0 1 0 1
1 0 1 0
1 1 1 0
Gambar 12-b
_
D CLK Q Q
0 0 1 0
0 1 1 0
1 0 0 1
1 1 0 1
Gambar 13-a
Input Output
_
Preset Clear D CLK Q Q
0 0 0 0 1 1
0 0 0 1 1 1
0 0 1 0 1 1
0 0 1 1 1 1
0 1 0 0 1 0
0 1 0 1 1 0
0 1 1 0 1 0
0 1 1 1 1 0
1 0 0 0 0 1
1 0 0 1 0 1
1 0 1 0 0 1
1 0 1 1 0 1
1 1 0 0 0 1
1 1 0 1 0 1
1 1 1 0 0 1
1 1 1 1 1 0
Gambar 13-b
Input Output
_
D G Q Q
0 0 0 1
0 1 0 1
1 0 0 1
1 1 1 0
VI. Rangkain Percobaan
10
VIII. Pertanyaan
IX. JAWABAN
1. Perbedaan dari rangkaian gambar 12(a) dengan gambar 12(b) terletak pada gate
pembangunnya serta pada keluaran Q uotputnya.Pada gambar 12(a) menggunakan
NAND gate sebagai pembangunnya,sedangkan pada gambar 12
(b) menggunakan NOR gate sebagai pembangunnya.Serta pada gambar 12 (a)
keluaran Q nya berada di atas dan Q’ nya berada dibawah,sedangkan pada gambar
12(b) keluran Q berada dibawah dan Q’ berada di atas.Sehingga hasil keluaran
atau output pada kedua rangkaian ini berbeda.
2. Perbedaan pada IC 7474 dengan 7475 yaitu pada IC 7474 memilik PRESET dan
CLEAR sedangkan pada IC 7475 tidak memilikinya.
3. Keadaan output saat pulsa berubah dari “1” ke “0” pada gambar 12(a) ialah
Outputnya akan berkebalikan dari output sebelumnya yaitu Q = 0 dan Q’= 1
menjadi Q = 1 dan Q’= 0.
11
4. Diagram Waktu :
12
X. KESIMPULAN
LAPORAN PRAKTIKUM RANGKAIAN TEKNIK DIGITAL
D
I
S
U
S
U
N
OLEH
I. Tujuan....................................................................................................3
V. Diagram Rangkaian................................................................................... 5
X. Kesimpulan...................................................................................................9
RS – FF ( FLIP – FLOP )
I. Tujuan
1. Membangun dan mengamati operasi dari SR-FF NAND gate dan SR-FF NOR gate.
2. Membuktikan fumgsi operasi dari SR-FF.
Gambar - 9
Operasi logika dari RS-FF NAND gate dapat dinyatakan seperti berikut ini. Output
dari RS-FF yang dibangun dengan NAND gate akan berlogika 1 bila S = 1 dan R = 0, sebaliknya
bila S = 0 dan R = 1 maka output akan berlogika 0. Akan tetapi pada saat S = R = 0, maka
output dapat berada dalam salah satu dari keadaan logika ”0” atau ”1” sehingga disebut keadaan
tak menentu. Bila S = R = 1 maka output tidak akan berubah atau sama dengan keadaan
sebelumnya, keadaan inilah yang disebut keadaan memori dari flip-flop.
RS-FF yang dibangun dengan NOR gate akan diperoleh keadaan operasi logika output
yang berbeda. Output akan berlogika ”0” saat S = 1; R = 0, dan akan berlogika ”0” saat S = 0;
R = 1. Apabila S = R = 0 maka output maka output keadaan tak menentu. Sedangkan bila S =
R = 1 maka keadaan output sama dengan keadaan sebelumnya atau memori.
Dari uraian di atas maka jelas perbedaan operasi logika yang dihasilkan dari kedua
rangkaain flip-flop tersebut. Hal ini diperlihatkan pada tabel kebenaran rangkaian tersebut
berikut ini.
Catatan : A = Ambigous
M = Memory
1. Catu daya dalam keadaan mati, buat rangkaian seperti Diagram Rangkaian
gambar – 10(a)
V. Diagram Rangkaian
NAND GATE
5V
Vcc
220 Ω
S
Vo
220 Ω
R
Vo
(a)
NOR GATE
5V
Vcc
R
S Q
Vo
R
R Q
Vo
(b)
Gambar 10
VI. ANALISIS DATA
Gambar Rangkaian
Rangkaian 10(a)
Rangkaian 10(b)
VII. Tabel Pengamatan
S R NAND NOR
Q Q Q Q
0 0 1 1 0 1
0 1 1 0 0 1
1 0 0 1 1 0
1 1 0 1 0 0
IX. JAWABAN
X. KESIMPULAN
LAPORAN PRAKTIKUM RANGKAIAN TEKNIK DIGITAL
D
I
S
U
S
U
N
OLEH
I. Tujuan...............................................................................................................3
X. Kesimpulan............................................................................................................17
JK - FF
I. Tujuan
Jenis lain dari flip-flop adalah JK – FF. Input-input J dan K dari JK – FF mengontrol
keadaan output FF denagan cara yang sama seperti S dan R dari RS – FF. Kecuali bahwa
pada keadaan J = K = 1 tidak menghasilkan keadaan tak menentu melainkan keadaan yang
berlawanan dengan keadaan sebelumnya bila terjadi transisi CK yang sesuai. Keadaan
seperti ini dikatakan terjadinya operasi toggle.
Seperti halnya D – FF, flip-flop ini juga mempunyai input asinkron seperti Set dan
Reset ( Clear ). JK – FF dapat dibangun dengan gate-gate logika, walaupun sebenarnya telah
ada yang terdapat dalam rangkaian terpadu (IC).
Apabila dianalisa berdasarkan operasinya, JK – FF dapat dimodifikasi sehingga
diperoleh D – FF. Selanjutnya berdasarkan uraian pada bagian sebelumnya, dapat dikatakan
bahwa JK – FF lebih baik dari RS – FF karena dalam hal ini tidak terdapat keadaan tak
menentu. Oleh karena itu JK – FF penggunaanya lebih luas dari RS – FF dalam sistem-
sistem digital. Tambahkan teorinya dari buku teknik digital.
III. Peralatan dan Komponen
10. Berikan input J, K dan kemudian pulsa CLK sesuai dengan Tabel
Pengamatan.
11. Amati keadaan output untuk setiap keadaan input dan catat hasil
pengamatan pada Tabel Pengamatan.
15. Buat rangkaian seperti Gambar 15-b, kemudian ulangi langkah (6) dan
(7).
V. Diagram Rangkaian
5V
J
Q
CLK
Gambar 14
5V
CLR
CLR
J Q
J
CLK
CLK
K Q
K PR
PRS
(a)
5V
CLR
CLR
J Q
J
CLK
CLK
K Q
K PR
PR
(b)
Gambar 15
VI. Tabel Pengamatan
Gambar 14 JK – FF
Input Output
_
J K CLK Q Q
0 0 0 Uncange Uncange
0 0 1 Uncange Uncange
0 1 0 0 1
0 1 1 0 1
1 0 0 1 0
1 0 1 1 0
1 1 0 Toggle Toggle
1 1 1 1 1
Gambar 15-a IC 7472 Gambar 15-b IC 7476
𝑄1 =0. Apabila preset =clear=k=1, output Q=0 dan 𝑄1 =1. Jika input preset=clear=J=1. Hasil ouput Q=1
dan𝑄1 =0. Bila preset=clear=j=k berlogika 1 maka hasil output akan toggle. Apabila clock aktif(berlogika1)
hasil outputnya akan sama dengan hassil output sebelumnya.
IX. JAWABAN
1. Ada.
Perbedaan rangkaian dari gambar 14 dan 15 adalah :
Pada rangkaian 14 menggunakan IC 7400 dan 7408 yaitu gerbang AND dan NAND dimana inputnya hanya
menggunakan 3 buah input yaitu J, K, dan sebuah Clock.Sedangkan pada rangkaian 15 yang a menggunakan IC
7472 dan yang b menggunakan IC 7476 dimana menggunakan input sebanyak 5 buah,yaitu CLEAR, J, CLOCK,
K, dan PRESET.
Sehingga hasil output pada gambar 14 dan 15 berbeda.
2. Pada tabel 15 a dan 15 b :
Jika PR = 0
Input Output
_
PR CLR J K CLK Q Q’
0 0 0 0 0 1 1
0 0 0 0 1 1 1
0 0 0 1 0 1 1
0 0 0 1 1 1 1
0 0 1 0 0 1 1
0 0 1 0 1 1 1
0 0 1 1 0 1 1
0 0 1 1 1 1 1
0 1 0 0 0 0 1
0 1 0 0 1 0 1
0 1 0 1 0 0 1
0 1 0 1 1 0 1
0 1 1 0 0 0 1
0 1 1 0 1 0 1
0 1 1 1 0 0 1
0 1 1 1 1 0 1
Jika CLR = 1
Input Output
_
PR CLR J K CLK Q Q’
0 1 0 0 0 0 1
0 1 0 0 1 0 1
0 1 0 1 0 0 1
0 1 0 1 1 0 1
0 1 1 0 0 0 1
0 1 1 0 1 0 1
0 1 1 1 0 0 1
0 1 1 1 1 0 1
1 1 0 0 0 Uncange Uncange
1 1 0 0 1 Uncange Uncange
1 1 0 1 0 0 1
1 1 0 1 1 0 1
1 1 1 0 0 1 0
1 1 1 0 1 1 0
1 1 1 1 0 Toggle Toggle
1 1 1 1 1 Uncange Uncange
5. Dari hasil pengamatan dengan hasil teori tidak ada perbedaan yang
signifikan.Rangkaian JK-FF pada simulasi bekerja seperti rangkaian
yang ada pada teori,dimana output Q pada simulasi dengan output Q
pada teori memilikikesamaan,dimana akan terjadi memori jika J = K =
0 dan akan terjadi toggle jika J = K =1.
X. KESIMPULAN