Anda di halaman 1dari 10

TINJAUAN PUSTAKA

SURVEYING
Surveying adalah kegiatan meninjau model (survei model) menggunakan surveyor.
Surveyor adalah alat yang dipakai untuk meninjau kesejajaran dari dua permukaan
gigi atau lebih, atau bagian-bagian lain dari model. Hal ini perlu dilakukan terutama
untuk menentukan daerah gerong dan non gerong pada arah pemasangan GT
Lepasan yang akan dipilih. Surveyor yang digunakan adalah Surveyor The Ney.

Gbr. Suveyor The Ney.

Bagian-bagian Surveyor The Ney :


1. Platform 8. Wax trimmer
2. Vertical arm 9. Sheath
3. Horizontal arm 10. Undercut gauge
4. Vertical spindle
5. Meja model
6. Analyzing rod
7. Carbon marker

1
Kegunaan surveyor antara lain:
1. Menentukan arah pemasangan.
2. Menentukan garis survey
3. Menentukan daerah gerong.
4. Menentukan guiding plane.
5. Menentukan penempatan cangkolan
6. Menutup daerah gerong yang tidak diperlukan.
Tahapan surveying yaitu:
1. Model diletakkan dan dikunci pada meja model dengan bidang kunyah horizontal (zero
tilting).
2. Memeriksa daerah gerong (undercut).
3. Bila pada posisi ini undercut untuk ujung tangan retentif retainer sudah cukup baik, maka
arah pemasangan dipilih tegak lurus bidang oklusal, yaitu searah dengan tongkat vertikal.
4. Membuat garis survey pada semua permukaan gigi sandaran dan daerah yang akan
diselipi landasan memakai batang pinsil (carbon marker).
5. Bila tidak ada daerah gerong yang baik, maka dilakukan tilting model (perubahan posisi
model dari horizontal). Tilting bisa dilakukan ke anterior, posterior, lateral kiri, lateral
kanan atau kombinasi.
6. Bila pada posisi tilting diperoleh undercut yang baik, meja model dikunci kembali dan buat
garis survey terpilih.
7. Sebelum model dilepas dari meja model, terlebih dahulu dibuat tanda agar posisi survey
terakhir dapat dicari ulang. Caranya dgn tripoding, yaitu membuat tanda tiga titik pada
model dengan ketinggian yang sama, atau dibuat garis pada bidang yang sejajar arah
pemasangan, dan garis tersebut sejajar dengan tongkat vertikal.
8. Penutupan daerah gerong bila ada. Daerah gerong yang harus ditutup adalah daerah
gerong yang tidak diperlukan untuk retensi gerong yaitu bagian yang akan kontak dengan
bagian kaku GTSL (landasan; konektor). Penutupan daerah gerong dalam pembuatan GTSL

2
akrilik dipakai bahan gips yang berwarna berbeda dari warna gips model. Agar sesuai
dengan arah pemasangan GTSL, dilakukan sesuai dengan hasil survei dengan surveyor.

DISAIN GTSL AKRILIK

Desain GTSL harus memenuhi faktor retensi, stabilisasi, support, dan estetika agar gigi tiruan
dapat bertahan lama di rongga mulut dan mencegah kerusakan jaringan yang tersisa di dalam
rongga mulut akibat ketidaktepatan pola perencanaan.
Retensi adalah kemampuan GT bertahan terhadap gaya yang melepaskan. Untuk GTSL
terutama dari cangkolan (retainer) pada gigi sandaran. Stabilisasi adalah kemampuan GT agar
tidak goncang/bergeser pada pemakaian. Stabilisasi terutama berhubungan dengan
dukungan/support (dari gigi/mukosa), dan dari oklusi. Estetika adalah keindahan yang sesuai
dengan kepribadian, gigi tiruan harus tampak alami, tidak terlihat palsu. Support adalah
kemampuan gigi tiruan untuk menahan tekanan dalam arah apikal. Arah pemasangan
ditentukan pada saat surveying.
Tahapan pembuatan disain untuk gigi tiruan sebagian lepasan akrilik:
- Menentukan garis fulkrum. Beban di anterior dan di posterior garis fulkrum harus
seimbang
- Menentukan gigi sandaran (garis survei sudah didapatkan saat surveying) . Gigi sandaran
sebaiknya dipilih yang lokasinya paling dekat dengan daerah edentulous. Gigi sandaran
sehat, tidak goyang,jaringan periodontal sehat, tidak rotasi.
- Menetukan jenis dan arah cangkolan. Arah cangkolan ditentukan dari garis survey.Oklusi
dengan gigi lawan harus diperhatikan pada saat menentukan cangkolan.
- Menetukan rest oklusal. Oklusal rest diperlukan untuk menambah stabilitas gigi tiruan.
Penentuan lokasi oklusal rest harus memperhatikan keadaan oklusi dengan gigi lawan.
- Menentukan perluasan landasan. Landasan gigi tiruan dibuat seluas mungkin tanpa
mengganggu kenyamanan pasien.

3
-

-
- Gambar contoh desain GTSL akrilik Ra dan RB pada kasus Kennedy kelas 1
-
-

- Gambar contoh desain GTSL akrilik Ra dan RB pada kasus Kennedy kelas 2

-
-

4
-
- Gambar contoh desain GTSL akrilik Ra dan RB pada kasus Kennedy kelas 3
-
-

-
- Gambar contoh desain GTSL akrilik Ra dan RB pada kasus Kennedy kelas 4

Sendok Cetak Pribadi

Sendok cetak pribadi (atau disebut juga sendok cetak perseorangan/individual tray)
adalah sendok cetak yang dibuat sesuai dengan bentuk rahang pasien. Sendok ini
memungkinkan dokter gigi mencetak dengan akurat jaringan dimana landasan gigi tiruan akan
diletakkan. Sendok pribadi dapat dibuat dari:Selak (shellac), Resin akrilik, Kompon.

Gambar batas perluasan landasan RA (kiri) dan RA (kanan) digambar pada model menggunakan
pensil, perluasan hingga mukobukalfold, semua frenulum dibebaskan. Batas posterior sendok cetak
RA melewati garis getar dan hamular notch. Batas lingual RB sampai dengan sulcus alveolingualis.

5
Gambar sebelum dibentuk sendok cetak dari bahan self cured acrylic, model dilapisi dengan selembar lilin model
sebagai spacer, batas pinggiran lilin spacer lebih pendek 2-3mm dari batas pinggiran sendok cetak.

Gambar lilin spacer dan pinggiran sendok cetak diolesi dengan selapis tipis CMS.

Gambar adonan akrilik diaplikasikan dan dibentuk pada model, di atas lilin spacer

6
Sendok cetak pribadi RA dan RB dilengkapi dengan pegangan sendok cetak (kiri); bagian permukaan dalam sendok
cetak, lilin spacer dibiarkan melekat pada sendok cetak saat dilakukan muscle trimming, tampak lilin spacer lebih
pendek dipandingkan tepi sendok cetak.

BASEPLATE TRIMMING, MUSCLE TRIMMING


DAN PENCETAKAN FISIOLOGIS

Setelah mendapatkan sendok cetak pribadi, selanjutnya dilakukan prosedur Baseplate trimming,
muscle trimming dan pencetakan akhir/fisiologis.
Baseplate trimming adalah prosedur uji coba sendok cetak pribadi di mulut pasien untuk
memeriksa batas sendok cetak pribadi apakah sesuai dengan batas muccobuccal fold. Tepian
sendok pribadi tidak boleh melebihi batas mukobukal fold. Jarak antara tepi sendok cetak ke
mukobukal fold adalah 1 mm. Jarak ini untuk menyediakan tempat bagi bahan kompon lunak
(xantigen) untuk mencetak teraan otot pada prosedur muscle trimming.
Muscle trimming adalah pencetakan teraan otot di sekitar lingir alveolar, sehingga pada
landasan gigi tiruan tarikan otot akan tertera dan gerakan otot tidak akan mengungkit landasan jika
rahang/mulut berfungsi.
Pencetakan akhir/fisiologis adalah prosedur pencetakan dengan menggunakan bahan yang
tidak menekan lingir alveolar atau jaringan fisiologis rahang. Bahan cetak yang digunakan adalah
pasta Zinc Oxide Eugeunol. Dari hasil pencetakan fisiologis ini akan didapatkan model kerja, dimana
pada model ini akan dilakukan disain atau perencanaan gigi tiruan lengkap.
Pekerjaan baseplate trimming, muscle trimming dan pencetakan fisiologis sebaiknya dikerjakan dan
diselesaikan dalam satu kunjungan.

7
Gambar pemeriksaan area mukobukalfold pada pasien (kiri atas), ujicoba sendok cetak pribadi (kanan atas),
pembentukan dan pemotongan tepi sayap sendok cetak pribadi, frenulum dibebaskan, tepi sendok cetak 1-2 mm
lebih pendek dari mukobukal fold.

Gambar muscle trim RA, dilakukan secara bertahap, menggunakan kompon. Tampak pada gambar paling atas
pencetakan regio anterior RA dilakukan pertama kali, selanjutnya sisi poterior kiri. Kompon mengisi ruang yang
terdapat antara mukobukalfold dan tepi sendok cetak. (gambar bawah). Frenulum harus tercetak pada kompon.
Pipi/bibir harus digerakkan oleh operator pada saat pencetakan.

8
Gambar hasil muscle trim RA. Tepi cetakan membulat, permukaan kompon halus, tidak terdapat step, frenulum
tercetak

Gambar pembuatan lubang (escape hole) pada sendok cetak RA

Gambar, pengadukan pasta ZOE (kiri), pasta ZOE dimasukan dan diratakan ke dalam sendok cetak pribadi yang
sudah dilakukan muscle trim sebelumnya (tengah), hasil pencetakan fisiologis Ra; bagian anatomis RA tercetak jelas
pada cetakan, frenulum, garis getar harus tercetak. Bibir, pipi, harus aktif selama pencetakan fisiologis. (kanan)

9
Gambar hasil muscle trim RB di area frenulum lingualis (kiri) Lidah harus digerakkan selama muscle trim dan
pencetakan fisiologis. Adukan pasta ZOE dimasukan ke dalam sendok cetak dan diratakan (tengah). Hasil cetakan
fisiologis RB (kanan)

10

Anda mungkin juga menyukai