Anda di halaman 1dari 28

1

Kuliah 2 :

Konsep
& Layout

Jakarta, 9 Maret 2021

PERANCANGAN RUANG DALAM di susun oleh :


PRODI ARSITEKTUR SEMESTER 4 Siti Rachima Mumpuni
FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS PANCASILA
2
Apa itu Konsep dalam desain interior ?

Konsep desain interior adalah dasar pemikiran desainer yang digunakan


untuk memecahkan permasalahan atau problematika desain.

Secara subjektif, pencarian konsep adalah suatu tahapan proses kegiatan


(ekplorasi) intelektual untuk menangkap sesuatu hal dengan panca indra
secara objektif.

Dapat dikatakan konsep adalah gagasan yang memadukan berbagai


unsur dalam suatu kesatuan.
3
Apa itu Layout dalam desain interior ?
Secara sederhana definisi layout adalah desain tata
letak.

Arti layout adalah suatu susunan, rancangan, atau


tata letak ruang dari sebuah elemen yang sengaja
didesain untuk bisa ditempatkan dalam suatu bidang
yang sebelumnya telah direncanakan terlebih dahulu
sistemnya.

Terkait dengan desain interior, maka layout adalah


penataan letak furniture nya, tercermin dalam denah
Tahapan DESAIN INTERIOR 4

1 SURVEY
STUDI LITERATUR
STUDI PRESEDEN
2 ANALISA KEBUTUHAN
ANALISA SIRKULASI
ANALISA VIEW
3 KONSEP DESAIN (LAY
OUT RUANG ,
BAHAN dan lainnya)
4 SKETSA
5 GAMBAR CAD /3D
6 MAKET
COLOURSCAME
5
Tahapan DESAIN INTERIOR
Millburn et all (2003)

Secara umum tahapan desain interior,


dilakukan dalam 3 tahap yaitu sebelum, saat
mendesain, dan setelah desain dilaksanakan.
Pada proses pendidikan desain interior
Setelah desain
tahapan yang dilaksanakan adalah hingga
pada saat mendesain.
Namun, pada pelaksanaan proyek secara
Saat men desain profesional perlu dilengkapi hingga evaluasi
desain.
Penjelasan tentang tahapan diatas, lebih
Sebelum desain mendetail, terutama yang bisa diaplikasikan
oleh mahasiswa dalam menyusun konsep
desain interior.
Faktor apa saja yang perlu diperhatikan ketika 6
akan mendesain ?

Desain interior adalah rangkaian proses merencanakan sebuah fasilitas ruang


yang sesuai dengan kebutuhan penggunanya secara fisik dan psikologis.
Desain interior bukan hanya merencanakan fasilitas dalam ruang, tetapi juga
memberi nuansa ruang tersebut yang berdampak positif bagi penggunanya.
Untuk membuat sebuah desain, diperlukan kreatifitas yang harus berdasar
dengan kebutuhan pengguna dan kondisi eksisting. Maka faktor yang perlu
diperhatikan saat awal mendesain interior adalah 3 hal yaitu:

Mengetahui Merumuskan
Mengetahui Keinginan
Kondisi Eksisting Masalah & Tujuan
Pengguna
7
Studi Awal – Pengguna - Eksisting

1. Studi Awal
Studi Awal
Menurut Milburn et. all., studi awal perlu dilaksanakan
untuk mengetahui : Pengguna
• kondisi eksisting,
• kebutuhan pengguna dan Pemilik
Eksisting
• merumuskan masalah & tujuan.
Pengelola

Citra Kondisi
Studi ini biasanya dilaksanakan secara langsung Pengunjung Perusahaan Bangunan
dilapangan berupa :
• pengukuran dan
• pengecekan kondisi lapangan.
• wawancara kepada pengguna dan stakeholder.

Menurut buku The Fundamental of Interior Design, studi awal bertujuan untuk memahami
project, memahami area dan memahami struktur bangunan
8
2. Studi Pengguna
Data studi pengguna adalah hal utama yang harus dilakukan oleh desainer. Karena tujuan
dari desain adalah mempermudah manusia. Oleh sebab itu, latar belakang sebuah desain
adalah kebutuhan penggunanya. Tahapan studi pengguna :

a. Identifikasi pengguna
contoh tabel untuk mengidentifikasi pengguna :

Judul Perancangan Catatan :


Nama Pemilik untuk perencanaan yang bersifat
fasilitas publik, komersial seperti toko
Fungsi Obyek Hunian/kantor/bangu maupun hunian, dibutuhkan data :
nan komersial/fasilitas 1. Segmentasi (kelas ekonomi)
public/lainnya 2. Demografi (gender, usia, lokasi)
Jumlah Pengguna 3. Preferensi terhadap objek yang akan
di desain
Keninginan Kusus
Pemilik
b. Studi Aktifitas Pengguna
Riset selanjutnya adalah tentang siapa saja penggunanya dan klasifikasi 9
pengguna. Dalam tahap ini perlu diketahui siapa semua pengguna objek desain.
Bangunan hunian : perlu diketahui :
• siapa pemiliknya dan
• siapa saja penghuninya.
Bangunan komersial : perlu diketahui
• keinginan pemilik terhadap perusahaan,
• siapa target konsumennya,
• keinginan konsumennya dan bagaimana kebutuhan pengelola atau
karyawannya.

Semakin kompleks objeknya semakin banyak studi pengguna yang harus


dilakukan. Sebagai contoh pada tabel berikut:
Objek Desain : Bank AA Cabang UP

Jenis Pengguna

Nasabah Kepala Back Kebersihan


Teller CSO Security outsource
Cabang Office
150 orang/
Jumlah 1 4 4 2 4 1
hari
10
3. Studi Eksisting

Dalam studi eksisting perlu diketahui


• Kondisi Bangunan : data dasar bangunan, termasuk luasan, struktur, kondisi
bangunan, dan lokasi.
• Citra perusahaan, karena citra perusahaan nantinya akan mencirikan desain.

Jika yang akan didesain tidak memiliki citra perusahaan, artinya dimiliki oleh
individu, maka yang perlu distudi adalah individu tersebut sebagai pengguna.

Berikut adalah hal–hal yang perlu dilakukan dalam studi eksiting :


1. Studi Corporate Image
2. Stdi Layout bangunan eksisting (denah eksisting)
3. Studi kondisi eksisting (foto eksisting)
4. Studi sirkulasi
5. Studi stuktur bangunan
6. Studi arah dan lokasi bangunan
4. Studi Aktivitas
Studi aktivitas adalah melakukan pendataan aktivitas masing masing 11
pengguna. Sehingga diketahui kebutuhan ruang, furnitur dan dapat dihitung
luasan dan fasilitas tambahan yang dibutuhkan. Contoh ada tabel aktivitas :

RUANG AKTIVITAS KAPASITAS FURNITURE UKURAN


KAMAR TIDUR 1 • Tidur 2 oang • Tempat Tidur
(Orang Tua) • Istirahat • Televisi
• Menonton TV • Lemari Baju
• Merias Wajah • Meja Rias
• Menyimpan &
Menukar Baju

KAMAR TIDUR 2 • Tidur 1 orang • Tempat Tidur


(Anak) • Istirahat • Televisi
• Menonton TV • Lemari Baju
• Belajar • Meja Belajar

TEMPAT CUCI & • Mencuci Baju 2 orang • Mesin Cuci


JEMUR • Menyeterika Baju • Meja Setrika
• Menyimpan • Lemari Simpan
Pakaian • Rak Jemuran
• Menyimpan
Perabot
• Menjemur
Pakaian
Dari studi aktivitas tersebut dapat diketahui : 12
• jumlah luasan kebutuhan ruang, dan
• fasilitas apa saja yang dibutuhkan.
Selain itu desainer juga perlu melakukan observasi langsung dilapangan/eksisting untuk
mengetahui perilaku pengguna dalam ruang.
contoh, pada objek perancangan sebuah restaurant, perlu diketahui :
• jumlah pengunjung,
• rata–rata pengunjung datang berkelompok dengan jumlah berapa orang? (diperlukan
untuk menata kebutuhan kursi, berapa banyak kursi untuk berdua, bereempat, berenam dan seterusnya. )

• rata rata pengguna menyukai duduk diarea mana?


• Selain mengobrol, makan, apa yang dilakukan pengunjung. (untuk memenuhi kriteria
kenyamanan bagi pengunjung.)
• mendata kebutuhan pengelola atau karyawannya. (untuk mengatur pola ruang dan sirkulasi
yang memenuhi kenyamanan pengguna).

Buku dan pedoman dalam menyusun studi aktivitas adalah Time-saver Standard, Neufret Architect
Data dan New Metric Handbook.
5. Alur Sirkulasi Pengguna dan Pengunjung 13
Alur sirkulasi pengunjung adalah studi tambahan mengenai aktivitas
pengguna sehingga kita dapat mengetahui arah sirkulasi pengunjung pada
denah eksisting. Dari gambar alur sirkulasi dibawah kita juga dapat
membedakan zoning area, serta akses pengguna.
Tingkat Keeratan / Frekuensi Hubungan Antar Ruang Matriks Hubungan Antar Ruang
Carport /
Teras TINGGI
R.Tamu. R.Praktek SEDANG
Dokter SEMI PRIVATE

RENDAH

R. Tidur SERVICE
R.Sholat

KM/WC
R. Cuci Dari matrix hubungan ruang, sebelah kiri adalah list ruang
dan sebelah kanan adalah matrix hubungan ruang yang
R.Keluarga menjadi dasar dalam menyusun layout ruang.
Dapur
R.Makan
Alur sirkulasi yang ditetapkan berdasarkan bukaan yang bisa dilalui
pengguna, akan membentuk space /ruang, dimana kebutuhan
furniture dapat diletakkan.
14

Contoh denah rumah tinggal dibawah ini :

letak
penataan
furnitur

sirkulasi
6. Arah pandang
Arah pandang keluar ruang ditandai dengan adanya jendela/bukaan, 15
yang akan mempengaruhi arah perletakan furnitur.
Contoh denah rumah tinggal dibawah ini :

taman

arah
penataan
furnitur

taman
Studi Literatur 16
Untuk memiliki pengetahuan yang banyak tentang
objek yang didesain, bisa diperoleh dari studi tentang
objek tersebut, baik secara langsung maupun melalui
literature review. Contoh, jika objek perancangannya
adalah restaurant maka harus dilakukan studi tentang :
apa itu restaurant? Jenis jenis restaurant? dan objek
anda termasuk jenis restaurant yang mana?.
Studi Pembanding (studi preseden) 17
Ada 2 jenis studi pembanding, yaitu pembanding sebagai
referensi desain dan pembanding sebagai kompetitor. Dimana
studi pembanding dilakukan untuk memperkaya wawasan
desainer terhadap objek desain.
Pembanding sebagai referensi desai, bisa dilakukan pada
objek desain yang memiliki karakter yang sama dengan objek.
Misalnya, akan mendesain Perpustakaan maka harus mencari
pembanding perpustakaan lain yang bisa di jadikan referensi
desain, sistem dan keunggulannya.
Pembanding sebagai kompetitor adalah pembanding setara
yang cenderung menjadi pesaing, yang perlu distudi sistemnya,
keunggulan yang bisa dimasukkan kedalam konsep desain dan
kelemahan untuk dilengkapi dalam konsep desain. Sebagai
contoh jika anda mendesain Perpustakaan Universitas A anda
harus mencari pembanding terdekat, yaitu Perpustakaan
Universitas B. Studi komparasi dapat dilakukan dengan tujuan
mengambil keunggulan disetiap objek dan melengkapi
kelemahan.
18

konsep desain interior


yang penting untuk
diketahui :
1. Bohemian 19
Gaya bohemian :
• hadir karena ketidakteraturan dan ketidakpastian.
• dibuat dengan spontan
• memanfaatkan apa saja benda yang ada.
• warna dan bercampur antara gaya etnik, hippies dan
juga vintage.
• Jauh dari kesan mewah dan mahal,
• mengkolaborasikan benda atau furnitur yang cenderung
murah,
• menggunakan barang sehari-hari sebagai salah satu dekorasi
rumah, misalnya toples bekas, kardus bekas, tutup botol, paper
craft, dan benda-benda lain.
• Warna :
• Tidak ada aturan warna,
• Warna berhubungan dengan budaya atau suatu tempat di
dunia yang menarik bagi pemiliknya.
• Bisa menggunakan 20 pilihan warna berbeda
• Bisa hanya gunakan tiga, atau hanya bernuansa satu warna.
20
2. Coastal
• Interior dalam gaya ini ingin mencerminkan suasana pesisir
biasanya identik dengan kenyamanan dan santai.
• Interior ruangan didesain dengan sederhana dan santai,
• material dan furnitur yang tidak berlebihan.
• gaya yang paling tepat untuk menciptakan mood yang
menyenangkan dalam ruang.

Bagaimana menciptakan gaya nautical atau coastal didalam ruangan :


• Jendela besar untuk pencahayaan. agar cahaya natural dan angin dari
luar dapat masuk ke dalam rumah dengan sempurna.
• warna putih adalah warna khas interior gaya nautical, karena
mencerahkan ruangan.
• tidak memakai furnitur yang glossy atau berkilau.
• menambah cahaya dalam rumah, dengan memasang cermin yang
diletakkan berlawanan dengan jendela
• pemakaian meja kaca.
3. Futuristik
21
Ciri Gaya Desain futuristik (masa depan.)
• Menerapkan dasar rancangan melalui bentuk
geometris dan bentuk yang asimetris.
• Memiliki desain yang unik, simpel serta berorientasi
pada masa depan yang nyentrik dan modern.
• mengadopsi prinsip-prinsip desain minimalis.
• pengisian ruangnya, tidak banyak menggunakan
benda-benda dekorasi.
• desain furniturnya simpel
menggunakan furnitur esensial,
• tidak memakai banyak aksen dekor dan ornamen.

Bentuk Furnitur :
• sangatlah bervariasi.
• dominasi bentuk lengkungan atau modular.

Warna-warna yang digunakan


• kombinasi antara dua warna, dengan warna netral dan silver sebagai
warna utamanya, seperti perpaduan warna putih dengan warna-warna
terang yang mencolok.
4. Elektik 22

Gaya ini menggabungkan unsur gaya historis dari masa sebelumnya


untuk menciptakan sesuatu yang baru dan asli.
• Desain interior, elemen-elemen ini mencakup struktur bangunan,
furnitur, motif dekorasi, ornamen sejarah, motif budaya tradisional atau
gaya dari negara lain.
• Kekuatan pendorong utama dari Ekletisme adalah penciptaan, bukan
nostalgia dan ingin membuat desain yang original
• memiliki metode menggabungkan berbagai aspek, ide, teori yang
ditujukan untuk membuat arsitektur terbaik dengan kombinasi yang
ada.
• hanya menerapkan salah satu gaya saja,
• bentuk konstruksi, fungsi, dan sisi konseptual berbeda dari sistem
yang asli.
• digunakan untuk desain rumah pada abad ke-20.
• lebih berkaca pada gaya masa lampau daripada masa depan.
Sehingga berbagai unsur arsitektur digunakan di dalamnya, seperti
Gotik, Rococo dan Victorian.
5. Industrial
23
Gaya arsitektur industrial diawali akibat banyaknya bangunan
bekas pabrik yang tidak lagi digunakan atau terbengkalai, untuk
bisa dijadikan hunian yang layak dan nyaman. Dengan tetap
memperhatikan karakter asli bangunan yang tidak dihilangkan.
Warna2 yang digunakan warna-warna monokromatik dan terkesan maskulin.
Material yang digunakan :
• cenderung kasar seperti logam dan baja yang sengaja diekspos
• memakai bahan-bahan yang didaur ulang atau bahan industri seperti
kaca, besi, dan.
• Kolom-kolom atau struktur atap sering dibiarkan terlihat dengan jelas, di-
finishing, atau unfinish.
• ekspos tampilan batu bata.
• Pemakaian lantai beton juga sering diterapkan untuk memberi kesan kuat.

Furnitur yang digunakan :


• tanpa finishing dan lebih menunjukkan warna aslinya.
• berbahan kayu tidak dicat, hanya dipolitur untuk
mengantisipasi rayap.
• berbahan besi, alumunium, dan stainless tidak dicat
• didesain fungsional dengan latar belakang teknik yang kuat.
• menampilkan nuansa yang berkaitan dengan dunia industri.
• digunakan oleh para pengguna yang menginginkan suasana
hunian dengan tampilan rough dan maskulin.
6. Klasik 24

Desain interior klasik di dominasi oleh profil-profil dan ukiran-ukiran dengan


ukuran2 besar sebagai ciri khas interior klasik .

Bahan furniture :
• kitchen set, meja, kursi, sofa dan wardrobe terbuat dari kayu solid,
• mahal harganya dan
• tahan lama .
Warna yang digunakan ering terinspirasi oleh alam :
• coklat kayu, kuning emas, hijau daun, dan warna tanah
• warna hitam digunakan untuk memperkuat item penting dalam ruangan.
Aksesoris pendukung lainnya :
• patung, dan vas besar dengan tema klasik.
• bahan kain untuk dekorasi gorden atau pembungkus sofa harus bersahaja
• lukisan-lukisan dengan bingkai penuh profilan bergaya klasik .
. • Vas bunga besar,
• lampu gantung kristal yang besar memberikan sentuhan mewah
7. Maroko 25
Ada tiga keunikan arsitektur gaya Maroko.
• Pertama : bentuk minaret atau menara yang berbentuk persegi yang
digunakan mengumandangkan adzan pada masjid.
• Kedua adalah penggunaan zallij (keramik mosaik dengan warna-
warna cerah khas Maroko) untuk interior ruangan dan eksterior.
• bermotif tumbuhan dan geometris seperti yang diperbolehkan
dalam ajaran Islam. Mozaik juga sering digunakan untuk bagian
atas meja, bingkai cermin, serta bingkai jendela.
• Pola mozaik merupakan pola yang sangat identik dengan Islam
dan Arab.
• Furnitur kali yang mengadopsi gaya Arab, seperti meja yang
dibuat rendah dengan duduk bersila di lantai,
• Ketiga adalah riad. Riad merupakan sebutan untuk rumah tinggal di
Maroko dengan halaman terbuka di dalam rumah yang berbentuk
persegi empat dengan air mancur di tengahnya.
8. Vintage • Vintage dapat berarti sesuatu yang telah lama
atau using, yang menjadi kenangan dan tempo 26
dulu.
• Menggunaan beragam elemen, unsur-unsur,
dekorasi-dekorasi atau bahkan furnitur yang
sempat populer atau banyak di gunakan pada
era 1950an, 60an hingga 1970an.
• menawarkan tampilan visual yang sangat
berbeda.
• mampu memberikan dan seakan membawa kita
kembali ke masa lalu.
• penciptaan suasana dan atmosfer yang unik dan
menarik dengan penerapan beragam elemen
dan dekorasi yang cenderung antik.
• Mencampurkan beragam dekorasi dan elemen-
.
elemen lama, seperti sofa lama, meja kayu,
beragam koleksi barang-barang lama, adalah hal
yang esensial.
• Memadukannya dengan perabotan kontemporer
untuk mendapatkan tampilan eklektik yang
sempurna, di sebut modern vintage
9. Retro
• Gaya bernuansa tempo dulu mulai kembali diminati dalam desain interior.
Salah satunya adalah gaya desain retro.
27
• Desain retro baru mulai meramaikan jagad dunia interior pada era 1960-an
hingga awal 1990-an. Namun, perkembangan desain retro sendiri sebenarnya
telah tumbuh sejak awal tahun 1900-an.
• Desain retro mendapatkan pengaruh dari perkembangan industri lainnya.
Berdasarkan era perkembangannya, desain retro bisa diklasifikasikan ke
dalam beberapa gaya berikut.

• desain retro art deco lebih identik dengan kesederhanaan


dibandingkan desain retro lainnya.
• Didominasi dengan bentuk-bentuk gubahan masa yang lebih
formal dan geometrik serta elemen garis yang tegas dan simpel
adalah salah ciri dari desain retro art deco.
• Bentuk-bentuk perabot dalam desain retro art deco juga
cenderung melebar ke samping atau secara horizontal dengan
dominasi material kayu solid yang dikombinasikan dengan material
logam seperti besi dan kuningan
28

Terima Kasih

Anda mungkin juga menyukai