Anda di halaman 1dari 17

LAPORAN SEMENTARA PRAKTIKUM IV

PEMBAGI FREKUENSI, DECODER DAN DISPLAY

Disusun oleh :

Salisa Yumna Salim (4201419070)

Dosen Pengampu :

Dr. Khumaedi, M. Si.

JURUSAN FISIKA

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG

2021
A. TUJUAN
Setelah melakukan eksperimen, mahasiswa diharapkan dapat:
1. Menjelaskan cara kerja rangkaian MSI counter mod 10 menggunakan IC 7490.
2. Menjelaskan cara kerja Decoder menggunakan IC 7447.
3. Memahami cara mengubah data BCD ke data decimal dengan menggunakan 7 segmen
display.

B. LANDASAN TEORI
1. Counter
Beberapa IC MSI digunakan sebagai counter, yaitu decade counter 7490, 4 bit binary
counter 7493, up/down binary counter 74193.
Diagram 7490 dapat dilukiskan seperti pada Gambar 4.1 berikut:

Gambar 4.1. Pecacah BCD

Jika keluaran pintu NAND A = LOW dan pintu NAND B = H, maka counter akan direset
menjadi 0 (QA = 0, QB = 0, QC = 0, QD = 0). Bila keluaran pintu NAND A = H dan
NAND B = L maka counter akan terreset pda angka 9 (QA = 1, QB = 0, QC = 0, QD = 1).
Bila keluaran pintu RS0 dan RS9 keduanya H, maka counter bekerja. Ada dua modus kerja
yaitu BCD dan bi-quinary.
Agar mencacah dengan mod 10 (BCD) keluaran QA harus dihubungkan dengan masukan
B (IN B). Agar mencacah bi-quinary keluaran QD dihubungkan dengan masukan A (IN A)
Untuk lebih jelasnya fungsi reset/cacah dari IC 7490 dapat dilihat pada 2able kebenaran
(Tabel 4.1):

Tabel 4.1: Fungsi reset/counter IC 7490


Pencacahan decade dapat ditunjukan seperti pada table 4.2:
Tabel 4.2: Modulus pencacahan decade

IC TTL 7490 adalah 4-bit binary counter dengan diagram blok fungsional seperti
ditunjukan pada gambar 4.2:

Gambar 4.2. Diagram fugsional 7490

Sebagai contoh kasus, untuk mendapatkan clock dengan frekuensi yang bervariasi dari
osilator kristal 1 MHz sampai 10 kHz, perlu dihubungkan dengan decade counter IC 7490
seperti ditunjukkan pada Gambar 4.3 dan Gambar 4.4.

Gambar 4.3. Pembagi 2 dan 10


Gambar 4.4. Pembangkit pulsa dengan keluaran 1 M, 500k, 100k, 50k dan 10kHz

2. Dekoder
Seringkali kita ingin membuat agar keluaran dari suatu counter BCD ditunjukkan
dalam bentuk angka decimal. Suatu cara penunjukan angka desimal yang kini banyak
digunakan orang adalah yang dikenal sebagai peraga 7-segment. Komponen ini terbuat
dari 7 buah lampu LED yang membentuk segmen-segmen seperti ditunjukkan pada
Gambar 4.5.

Gambar 4.5. Peraga 7-segment dan peraga


menujukan angka 3 bila segmen-segmen abcdg menyala

Kita dapat membuat keluaran suatu counter BCD membuat segmen-segmen menyala
sesuai dengan angka yang diterima. Untuk itu dapat digunakan suatu IC MSI yang
disebut DECODER. IC 7447 adalah suatu BCD to seven segment decoder drivers. Satu
contoh penggunaan penggunaan counter yaitu seperti ditunjukkan Gambar 4.6.
Gambar 4.6. Penggunaan BCD to 7-segment decoder driver

Setiap pulsa cahaya yang sampai pada phototransistor akan dicatat oleh counter BCD
selama terjadi dalam pulsa gating. Karena pulsa gating mempunyai lebar 1 detik maka
display 7 segmen akan nenunjukkan angka yang menyatakan banyaknya pulsa yang
diterima tiap detik.
Pencacah dengan tampilan 7 segment ditunjukkan pada Gambar 4.7.

Gambar 4.7. Penggunaan BCD to-7 segment decoder driver

Jika digunakan IC 7447 maka 7 segmennya haruslah common anode (anoda bersama),
karena 7447 mempunyai keluaran aktive LOW. Jika diperlukan IC BCD-to-7-segmen
decoder satu driver dengan keluaran aktif HIGH maka gunakan IC 7448 (totem pole)
atau 7449 (open collector). Untuk kedua IC ini harus digunakan transistor untuk
memperkuat arus, oleh karena TTL pada keluaran HIGH tidak mampu menghasilkan
arus yang besar.
Gambar 4.8. menunjukkan diagram fungsional IC 7447.

Gambar 4.8. Diagram fungsional untuk IC 7447

Tabel 4.3. Logika 7447

Pada Gambar 4.8 tampak adanya tiga pin kontrol, yaitu LT (Lamp Test), RBI (Riplle
Blanking Input) dan BI/RBO (Blanking Input/Ripple Blanking Output). Ketiga
masukan kontrol ini bersifat active LOW. Bila LT dibuat L maka semua segmen akan
menyala. Bila LT ada pada H dan RBI dibuat LOW, maka display akan padam bila
keempat masukan A, B, C, D adalah L. Masukan RBI ini digunakan untuk membuat
agar angka 0 pada awal dan pada akhir bilangan tidak nenyala.

C. ALAT DAN BAHAN


1. Software livewire: Battery, Ground, LED, 7 segment display, resistor, logic analyzer,
switch
2. Software EWB: red probe, 7 segment display, logic analyzer, function generator, battery,
ground, switch, kabel penghubung

D. PROSEDUR EKSPERIMEN
1. Counter Dekade 7490
a. Baca Buku Elektronika tentang pencacah decade di halaman 93-100.
b. Perhatikan Gambar 2-37, Tabel 2-2 dan Tabel 2-3.
c. Pin 1, 2, 4, 8 di gambar berikut pada Gambar 2-37 dinyatakan sebagai: QA, QB, QC,
QD. Pin yang terhubung dengan Clock atas dan bawah dinyatakan IN A dan IN B.
Pin RS 0(1), RS 0(2), RS 9(1) dan RS 9(2) dinyatakan sebagai: 0 0 dan 9 9.
d. Catatan: agar mencacah dengan mod 10, keluaran QA harus dihubungkan dengan
IN B (lihat gambar di tugas). Untuk lebih jelasnya fungsi Reset/cacah (counter) dari
IC 7490 dapat dilihat pada Tabel 2-2. Sebagai contoh, agar 7490 berfungsi sebagai
counter, menurut Tabel 2-2 kaki Reset input (pin 0099) harus pada posisi XLLX,
dimana X adalah pilihan yang bisa H atau L.

Gambar 1a.

Lakukan kegiatan
dengan aplikasi
LiveWire

Nomor 1
a. Jelaskan hubungan
Lampu D0, D1 dan
D4 ty Ch.0, Ch.1,
Ch.4 (lihat Gambar
1a)
b. Jelaskan Clock
dengan keluaran 0 ..
9 pada grafik
dengan
memperhatikan
Ch.1, Ch.2 dan Ch.4
(lihat Gambar 1c)

Gambar 1c
Pencacah decade 7490.
Tugas : (Gambar 1b)
Gunakan simulasi pencacah mod
10 (decade counter) dengan
LiveWire. Ikuti panduan rangkaian
dan pengaturan grafik seperti
berikut:

Jelaskan diagram pewaktuan


dengan lebar waktu 1 sec, 2 sec
dan 10 sec, dengan
memperhatikan Ch.0, Ch.3 dan
Ch.6.

Tugas 2.
Dengan cara yang sama
lakukan hal sama dengan
menggunakan software EWB
Tugas 3

Bangun rangkaian prencacah modulud 10 dengan menghubungkan keluaran pencacah 1 dengn


masukan pencacah 2, sehingga bisa membentuk angka maksimum 99 desimal.
Empat bit pertama sebagai angka satuan desimal, sedang empat bit kedua sebagai angka
puluhan desimal.

2. Decoder
Tugas 2a:
Gunakan aplikasi livewire untuk menampilkan rangkaian tsb.
Ubah R 150 Ω, ukur arus dan tegangan LED (dengan cara
meletakkan pointer pada konektor yang menghubungkan R
dan LED). Lihat Gambar 3-6.

R 1 (arus LED) V-LED Nyala LED


150 Ω
1kΩ
2kΩ
Kesimpulan :
Gambar 3-6 Eldig

Tugas 2b: masukkan saklar S1, S2 … S7. Atur


variasi S1 .. S7 sehingga bisa diketahui LED yang
menyala untuk 7 segmen (lihat Gambar 3-7).
Cari hubungan 7 Saklar S dengan LED 7 ruas
(biasanya a, b, c, d , e, f, g)
Tugas2c: Gunakan EWB:
Atur kombinasi masukan A, B, C dan D,
sambil mengamati nyala huruf lampu.
Apa beda tugas 2b dan 2c.
Simpulkan

Tugas 3:

a. Jelaskan hubungan masukan digital ABCD dengan keluaran 7 segment


b. Perhatikan pengaturan kaki-kaki IC 7447 dengan VCC dan GND. Jelaskan dengan
tabel kebenaran 7447 dalam buku Eldig atau data sheet dari berbagai sumber (Tabel
3-3, hal 127)

Tugas 4:
Bangun rangkaian diatas dengan mengganti saklar ABCD dengan keluaran dari pencacah decade
7490. Untuk masukan dari pencacah 7490 adalah Clock dengan frekuensi 1 Hz. Sehingga susunan
rangkaian adalah: Clock – 7490 – 7447 – inverter – 7 segmen (lihat Gambar 3-9 dan 3-10)
E. DATA PENGAMATAN
1. Counter decade 7490

Gambar 1a

Diagram waktu

| 0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 |
10

Tabel Pengamatan untuk Decade Counter


No Input Clock Output (BCD) 7 segment
Q4 Q3 Q2 Q1 display
1 0 0 0 0 0 0 (a,b,c,d,e,f)
2 1 0 0 0 1 1 (b,c)
3 2 0 0 1 0 2 (a,b,g,e,d)
4 3 0 0 1 1 3 (a,b,g,c,d)
5 4 0 1 0 0 4 (b,c,f,g)
6 5 0 1 0 1 5 (a,c,d,f,g)
7 6 0 1 1 0 6 (a,c,d,e,f,g)
8 7 0 1 1 1 7 (a,b,c)
9 8 1 0 0 0 8 (a,b,c,d,e,f,g)
10 9 1 0 0 1 9 (a,b,c,d,f,g)
11 0 0 0 0 0 0 (a,b,c,d,e,f)
12 1 0 0 0 1 1 (b,c)
13 2 0 0 1 0 2 (a,b,g,e,d)
14 3 0 0 1 1 3 (a,b,g,c,d)
15 4 0 1 0 0 4 (b,c,f,g)
16 5 0 1 0 1 5 (a,c,d,f,g)
17 6 0 1 1 0 6 (a,c,d,e,f,g)
18 7 0 1 1 1 7 (a,b,c)
19 8 1 0 0 0 8 (a,b,c,d,e,f,g)
20 9 1 0 0 1 9 (a,b,c,d,f,g)
21 0 0 0 0 0 0 (a,b,c,d,e,f)
22 1 0 0 0 1 1 (b,c)
23 2 0 0 1 0 2 (a,b,g,e,d)
24 3 0 0 1 1 3 (a,b,g,c,d)

Nomor 1
a. Jelaskan Jelaskan hubungan Lampu D0, D1 dan D4 ty Ch.0, Ch.1, Ch.4 (lihat
Gambar 1a)
Jawab :
Hubungan antara lampu D0, D1 dan D4 dengan ch 0, ch. 1 dan Ch. 4 adalah ketika
lampu D0, D1 dan D4 menyala ini menunjukan bahwa sinyal yang dibaca pada
logic analyzer berarti H dan ketika D0, D1 dan D4 padam maka menunjukan sinyal
yang dibaca pada logic analyzer berarti L atau 0.
b. Jelaskan Clock dengan keluaran 0 .. 9 pada grafik dengan memperhatikan Ch.1,
Ch.2 dan Ch.4 (lihat Gambar 1c)
Jawab :
Fungsi clock pada rangkaian yaitu untuk mengalirkan data agar bisa diproses oleh
rangkaian. pada rangkaian ini clock dihubungkan dengan Ch. 0. Pada Ch. 1, Ch. 2
dan Ch. 4 menunjukan keluaran dari rangkaian yang dibuat, keluaran ini jika dibaca
dari bawah ke atas menunjukan angka biner dimana jika dalam kondisi H berarti 1
dan L berarti 0. Dari grafik dibawah bisa dilihat pada saat 1 sekon menunjukan
keluaran 0000 yang jika didesimalkan menjadi 0 dan pada 10 sekon menunjukan
1001 yang jika didesimalkan menjadi 9.

Gambar 1b
Diagram waktu

1 sec

2 sec

10 sec

Jelaskan diagram pewaktuan dengan lebar waktu 1 sec, 2 sec dan 10 sec, dengan
memperhatikan Ch.0, Ch.3 dan Ch.6
Jawab :
Pada diagram pewaktuan dibawah menjelaskan pada Ch. 0 menunjukan perubahan
dari L ke H setiap 1 detik sekali atau dengan kata lain setiap 1 detik mengalami 1
kali H. Pada Ch. 3 keadaan H nya terjadi setiap 2 detik sekali sedangkan pada Ch.
6 keadaan H nya baru akan terjadi setelah 10 detik.
Gambar tugas 2

Diagra waktu
Gambar tugas 3

Pada rangkaian diatas IC 7490 yang pertama adalah pencacah 10 untuk angka
satuan sedangkan IC 7490 kedua adalah untuk angka puluhan. Jadi jika kita
menghitung 0-9 adalah 0 lagi tetapi menyimpan 1 sebagai puluhan yang akan
tampak pada keluaran rangkaian.
2. Decoder
Gambar tugas 2a

R 1 (arus LED) V-LED Nyala LED


150 Ω 16,48 mA 2,53 V Terang
1 kΩ 3,80 mA 1,20 V Redup
2 kΩ 2,00 mA 996,34 V Sangat redup

Kesimpulan :
Pada rangkaian tersebut bisa disimpulkan bahwa semakin besar nilai Rnya maka
arus listrik yang mengalir akan semakin kecil dan tegangannya juga semakin kecil.
Nyala LED pada rangkaian tersebut juga semakin redup seiring dengan semakin
besarnya nilai resistor yang digunakan.
Gambar tugas 2b

Cari hubungan 7 Saklar S dengan LED 7 ruas (biasanya a, b, c, d , e, f, g).


Jawab :
7 buah saklar pada rangkaian tersebut merupakan penghubung segmen LED. Setiap
segmen berisi satu LED. Adapun hubungan LED yaitu anoda-anoda disatukan dan
diberi potensial +Vcc 5 V. Katodalah yang diberi logic 0 atau 1 dari dekoder lewat R-
150. Apabila saklar dalam keadaan H, maka katoda yang bersangkutan memperoleh
logic 0 dan LED itupun menyala, sebab sirkit baterai tertutup. Masing-masing saklar
menghubungkan satu ruas LED. Saklar 1 akan menyalakan LED ruas a, saklar 2 akan
menyalakan ruas b, saklar 3 akan menyalakan LED ruas c, saklar 4 akan menyalakan
LED ruas d, saklar 5 akan menyalakan LED ruas e, saklar 6 akan menyalakan LED
ruas f, dan saklar 7 akan menyalakan LED ruas g. Ketika saklar 1 sampai 7 divariasi
H/L nya maka output yang dihasilkan dapat menunjukan bilangan desimal dari 0
sampai 9

Gambar tugas 2c

Pada tugas 2b masing-masing saklar menghubungkan satu buah segmen LED


sedangkan pada tugas 2c satu buah saklar tidak menghubungkan satu buah segmen.
Pada tugas 2c saklar A B C D jika dibaca mulai dari D maka akan menunjukan bilangan
biner yang mana bilangan desimalnya akan ditunjukan pada decoded seven-segmen
display dari bilangan 0 – 9. Ketika saklar turun maka menunjukan bilangan biner 0 dan
ketika saklar naik menunjukan bilangan biner 1. Seperti pada gambar diatas pada
bilangan desimal 1 saklar menunjukan bilangan binner 0001, pada bilangan desimal 2
saklar menunjukan bilangan binner 0010, dst.

Gambar tugas 3

a. Jelaskan hubungan masukan digital ABCD dengan keluaran 7 segment


Jawab:
Masukan digital ABCD merupakan masukan yang dapat menunjukan bilangan
desimal pada keluaran 7 segment. Masukan digital ABCD dapat menunjukan
bilangan binner jika dibaca dari D ke A. Ketika posisi saklar naik menunjukkan
bilangan binner 1 dan ketika saklar turun menunjukkan bilangan binner 0. Bilangan
binner yang ditunjukan pada masukan digital ABCD ini akan ditampilkan pada 7
segment dalam bentuk bilangan desimal. Keluaran 7 segment desimal ini dapat
menunjukan bilangan desimal 0 – 9.
b. Perhatikan pengaturan kaki-kaki IC 7447 dengan VCC dan GND. Jelaskan dengan
tabel kebenaran 7447 dalam buku Eldig atau data sheet dari berbagai sumber (Tabel
3-3, hal 127)
Desimal LT RBI D C B A BI/RBO a b c d e f g
0 H H L L L L H L L L L L L H
1 H H L L L H H H L L H H H H
2 H H L L H L H L L H L L H L
3 H H L L H H H L L L L H H L
4 H H L H L L H H L L H H L L
5 H H L H L H H L H L L H L L
6 H H L H H L H H H L L L L L
7 H H L H H H H L L L H H H H
8 H H H L L L H L L L L L L L
9 H H H L L H H L L L H H L L
Off X X X X X X L H H H H H H H
Off H L L L L L L H H H H H H H
On X X X X X X H L L L L L L L
IC 7447 mempunyai keluaran active LOW sehingga 7 segmen harus common anode
(anoda bersama). Pada rangkaian ada tiga pin kontrol yaitu LT, RBI dan BI/RBO.
Ketiga masukan tersebut bersifat active LOW . Bila LT dibuat L maka semua segmen
akan menyala. Bila LT pada H dan RBI dibuat LOW maka display akan padam bila
keempat masukan A,B,C,D adalah L. Masukan RBI ini digunakan untuk membuat
agar angka 0 pada awal dan akhir bilangan tidak menyala.

Tugas 4
Bangun rangkaian diatas dengan mengganti saklar ABCD dengan keluaran dari
pencacah decade 7490. Untuk masukan dari pencacah 7490 adalah Clock dengan
frekuensi 1 Hz. Sehingga susunan rangkaian adalah: Clock – 7490 – 7447 – inverter
– 7 segmen
Gambar tugas 4

Anda mungkin juga menyukai