0 penilaian0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
55 tayangan2 halaman
Ringkasan dokumen tersebut adalah:
Dokumen tersebut berisi soal latihan mengenai pengendalian persediaan untuk mata kuliah Manajemen Keuangan C 2020. Terdapat empat pertanyaan mengenai alasan perusahaan memiliki persediaan, penerapan model EOQ, penerapan konsep JIT pada perusahaan real estate, dan analisis usulan penurunan tingkat persediaan.
Ringkasan dokumen tersebut adalah:
Dokumen tersebut berisi soal latihan mengenai pengendalian persediaan untuk mata kuliah Manajemen Keuangan C 2020. Terdapat empat pertanyaan mengenai alasan perusahaan memiliki persediaan, penerapan model EOQ, penerapan konsep JIT pada perusahaan real estate, dan analisis usulan penurunan tingkat persediaan.
Ringkasan dokumen tersebut adalah:
Dokumen tersebut berisi soal latihan mengenai pengendalian persediaan untuk mata kuliah Manajemen Keuangan C 2020. Terdapat empat pertanyaan mengenai alasan perusahaan memiliki persediaan, penerapan model EOQ, penerapan konsep JIT pada perusahaan real estate, dan analisis usulan penurunan tingkat persediaan.
1) Jelaskan mengapa perusahaan harus memiliki persediaan dalam jumlah aman/optimal? 2) Bagimana penerapan model EOQ dalam pengendalian persediaan? 3) Bisakah konsep JIT diterapkan pada perusahaan real estate di Indonesia? Jelaskan logika berpikir anda 4) Perusahaan mempunyai tingkat persediaan sebesar Rp 5 juta. Ada usulan agar persediaan diturunkan menjadi Rp 3 juta. Jika diturunkan, kerugian karena stock-out adalah Rp 200.000,00 per tahun. Kerugian karena biaya rusak adalah Rp 20.000,00 sesudah pajak. Tingkat keuntungan yang disyaratkan adalah 16%. Apakah usulan tersebut sebaiknya diterima? Jawab
1. Memiliki tujuan sebagai berikut :
a. Kemudahan dalam memastikan adanya persediaan melalui safety stock. b. Memberi waktu luang untuk pengelolaan produksi dan pembelian. c. Mengantisipasi perubahan permintaan dan penawaran. d. Menghilangkan atau mengurangi risiko keterlambatan pengiriman bahan. e. Memberikan kemudahan dalam menyesuaikan dengan jadwal produksi. f. Menghilangkan atau mengurangi resiko kenaikan harga. g. Menjaga persediaan bahan yang dihasilkan secara musiman. h. Mengantisipasi permintaan yang dapat diramalkan. i. Mendapatkan keuntungan dari quantity discount. j. Komitmen terhadap pelanggan. 2. Secara garis besar, model Economic Order Quantity ini mengelola persediaan melalui perhitungan yang tepat terhadap semua yang menyangkut biaya pemesanan dan biaya penyimpanan di gudang. Di mana biaya pemesanan akan terkait dengan biaya pengadaan barang, pengiriman, penerimaan, dan penyelesaian. Sedangkan biaya penyimpanan termasuk dalam biaya sewa gudang, pemeliharaan, dan kerusakan bahan baku. 3. Alasan yang mendasari adalah karena jenis bahan baku pada perusahan real estate cukup banyak, yang dipesan dari beberapa supplier sesuai kebutuhan produksi bangunan. Sistem persediaan tradisional yang umum digunakan perusahaan manufaktur sebelumnya memiliki risiko kerugian lebih besar, hal tersebut dikarenakan perusahaan melakukan stock persediaan yang dapat mengakibatkan persediakan akan rusak ataupun hilang. Sedangkan dengan sistem just in time (JIT), persediaan dipesan sesuai dengan jumlah yang dibutuhkan dan pada saat yang tepat. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk membentu perusahaan untuk menggunakan sistem persediaan bahan baku yang tepat dalam pengendalian biaya produksi. 4. Tidak diterima,karena tingkat persediaan 5 juta memiliki keuntungan yang lebih besar daripada persediaan 3 juta. Persediaan 5 juta 200.000 + 20.000 = 220.000 5.000.000 – 220.000 = 4.780.000 4.780.000 x 16% = 764.800 (keuntungan yang diperoleh) Persediaan 3 juta 200.000 + 20.000 = 220.000 3.000.000 – 220.000 = 2.780.000 2.780.000 x 16% = 444.800 (keuntungan yang diperoleh)
Rencana akumulasi yang dibuat sederhana: Bagaimana dan mengapa berinvestasi di bidang keuangan dengan membangun rencana akumulasi otomatis yang disesuaikan untuk memanfaatkan tujuan Anda