Anda di halaman 1dari 2

Pemisahan Kekuasaan

Tokoh

1. John Locke dalam Two Treaties on Civil Government (1960)


a. Legislatif
Anggota legislatif juga merupakan subjek hukum sehingga tetap
harus tunduk pada hukum yang mereka buat. Hal ini sebagai
kontrol dalam pembentukan hukum karena mereka harus
memastikan hukum yang dibentuk sesuai dengan kebaikan
siapapun termasuk dirinya sendiri.

b. Eksekutif
Kekuasaan eksekutif diperlukan karena hukum yang dibentuk
lembaga legislatif memerlukan penerapan berkelanjutan.
Kekuasaan yang efektif bekerja sehari-hari diperlukan untuk
memastikan hukum tetap tegak di masyarakat secara
terus-menerus.

c. Federatif
Kekuasaan federatif memiliki fungsi hubungan luar negeri,
termasuk kekuasaan menentukan perang dan damai.

2. Montesquieu dalam The Spirit of Laws (1748)


a. Legislatif
Kekuasaan legislatif bertugas mengeluarkan, mengubah, atau
mencabut hukum.

b. Eksekutif
Kekuasaan eksekutif berwenang menentukan perang dan damai,
mengutus dan menerima duta, menetapkan keamanan umum,
serta mempersiapkan diri dalam hal terjadi invasi.

c. Yudikatif
Kekuasaan yudikatif bertindak menghukum penjahat atau
memutus pertikaian antarindividu.

Sebagian ahli menyatakan ide Montesquieu tidak realistis dan jauh dari
kenyataan. Namun, pembagian kekuasaan menjadi tiga jenis telah
menjadi doktrin dari konstitusionalisme modern yang umum dipakai.

Teori Kekuasaan
1. Eksekutif
a. Pengertian
Kata eksekutif berasal dari kata bahasa Latin ex sequi yang berarti to
follow atau carry out. Arti dari kedua kata tersebut adalah
melaksanakan atau melakukan. Kekuasaan eksekutif diperlukan
karena hukum yang dibentuk oleh legislatif memerlukan penerapan
berkelanjutan. Eksekutif memastikan hukum tetap tegak di
masyarakat secara terus-menerus.

b. Ruang Lingkup (C. F. Strong)


● Arti Sempit
Pimpinan tertinggi eksekutif adalah pimpinan tunggal, yaitu
presiden, perdana menteri, menteri utama, kanselir pimpinan
tertinggi, atau raja.

● Arti Luas
Eksekutif terdiri dari seluruh struktur kementerian, pelayanan
publik, kepolisian, hingga militer. Kelompok kerja ini dikenal
dengan nama kabinet, council, atau kementerian di Eropa
dan administration yang terdiri dari para secretary di Amerika
Serikat.

Konsep Checks and Balances

Berdasarkan konsep Checks and Balances, setiap cabang kekuasaan


memberikan sedikit kewenangan aslinya kepada cabang kekuasaan lain untuk
mengecek pelaksanaan kewenangan tersebut di cabang kekuasaan asalnya.
Gagasan dari konsep ini adalah tidak ada lembaga negara yang lebih tinggi yang
berarti semuanya sejajar.

a. Advice and Consent & Check and Balances


Di Amerika Serikat, presiden dalam pengangkatan pejabat publik
membutuhkan keterlibatan lembaga perwakilan (senat) untuk
mengonfirmasi orang-orang yang diajukannya. Tindakan ini disebut Advice
and Consent.

b. Checks and Balances & Separation of Powers


Checks and Balances merupakan konsep yang lahir dari keinginan untuk
menyempurnakan Teori Separation of Powers dari Montesquieu. Konsep
pemisahan kekuasaan Montesquieu dianggap terlalu teoretis sehingga
memerlukan berbagai penyempurnaan. Dalam praktiknya, tidak ada
satupun negara di dunia yang melaksanakan pemisahan kekuasaan
seperti gagasan Montesquieu.

Anda mungkin juga menyukai