Anda di halaman 1dari 45

GAMBAR TEKNIK

OTOMOTIF
(C2) KELAS X

Penulis :
Syaifi Abdurrahman, S.Pd

PT. KUANTUM BUKU SEJAHTERA


GAMBAR TEKNIK OTOMOTIF
SMK/MAK Kelas X
Penulis : Syaifi Abdurrahman, S.Pd
Editor : Tim Quantum Book
Perancang sampul : Tim Quantum Book
Perancang letak isi : Tim Quantum Book
Penata letak : Tim Quantum Book
Ilustrator : Tim Quantum Book
Tahun terbit : 2019
ISBN : 978-623-7216-88-9
Alamat : Jl. Pondok Blimbing Indah Selatan X N6 No 5 Malang - Jawa Timur

Tata letak buku ini menggunakan program Adobe InDesign CS3, Adobe IIustrator CS3, dan
Adobe Photoshop CS3.
Font isi menggunakan Myriad Pro (10 pt)
B5 (17,6 × 25) cm
x + 200 halaman

© Hak cipta dilindungi oleh undang-undang.


Dilarang menyebarluaskan dalam bentuk apapun
tanpa izin tertulis

Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 19 Tahun 2002 Tentang


Hak Cipta Pasal 72 Ketentuan Pidana Sanksi Pelanggaran.
1. Barang siapa dengan sengaja dan tanpa hak melakukan
perbuatan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2 ayat (1)
atau Pasal 49 ayat (1) dan ayat (2) dipidana dengan pidana
masing-masing paling singkat 1 (satu) bulan dan/atau denda
paling sedikit Rp1.000.000,00 (satu juta rupiah), atau pidana
penjara paling lama 7 (tujuh) tahun dan/atau denda paling
banyak Rp5.000.000.000,00 (lima miliar rupiah).
2. Barang siapa dengan sengaja menyiarkan; memamerkan,
mengedarkan, atau menjual kepada umum suatu ciptaan
atau barang hasil pelanggaran Hak Cipta atau Hak Terkait
sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dipidana dengan
pidana penjara paling lama 5 (lima) tahun dan/atau denda
paling banyak Rp500.000.000,00 (lima ratus juta rupiah).
Kata Pengantar

Puji syukur kami panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa, yang telah
memberikan anugerah-Nya, sehingga penulis mampu menyelesaikan penulisan
buku pembelajaran untuk SMK/MAK Ini.
Buku ini ditulis sebagai salah satu sumber belajar siswa SMK/MAK kelas X
untuk mempelajari dan memperdalam materi Gambar Teknik Otomotif. Selain itu,
buku ini ditulis secara umum dalam rangka ikut serta mencerdaskan bangsa
Indonesia di era perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi saat ini.
Setiap bab dalam buku ini dilengkapi dengan Kompetensi Inti, Kompetensi Dasar, Kata
Kunci, Tujuan Pembelajaran, Peta Konsep, Aktivitas Siswa, Tugas Siswa, Info, Rangkuman,
Uji Kompetensi, dan Tugas Proyek. Pembahasan materi disajikan dengan bahasa yang lugas
dan mudah kita pahami, dari pembahasan secara umum ke pembahasan secara khusus.

Dengan demikian, buku ini diharapkan dapat menjadi teman sekaligus menjadi bacaan
yang menyenangkan bagi Anda untuk mempelajari lebih dalam tentang Kepariwisataan dan
menerapkannya dalam kehidupan sehari-hari untuk diri sendiri dan lingkungan.

Akhirnya, semoga buku pelajaran Gambar Teknik Otomotif SMK/MAK Kelas X


ini bermanfaat bagi siswa dan seluruh pembaca dalam memperoleh pengetahuan.
Selamat belajar, semoga sukses.
Penulis

Kata Pengantar iii


Daftar Isi

BAB 1 Peralatan dan Kelengkapan Gambar Teknik...................................................1


A. Tinjauan
Gambar Teknik 3
B. Fungsi
Gambar Teknik 3
C. Peralatan
Gambar Teknik 6
Uji Kompetensi 30

BAB 2 Garis Gambar Teknik.........................................................................................35


A. Definisi Garis
...37
B. Jenis Garis 37
C. Penggunaan
Garis 40
D. Contoh
Penggunaan Garis 42
E. Kesalahan
Menggaris 46
Uji Kompetensi 48

BAB 3 Huruf, Angka, dan Etiket Gambar Teknik...................................................... 55


A. Definisi Huruf
dan Angka 57
B. Standardisasi
Huruf dan Angka dalam Gambar Teknik 57
C. Tinjauan
Etiket 61
Uji Kompetensi 63
BAB 4 Konstruksi Geometri..........................................................................................69
A. Tinjauan
Konstruksi Geometri 71
B. Bentuk-
Bentuk Geometris dengan Garis 71
C. Bidang
Geometris dengan Garis-Garis Lengkung 79
Uji Kompetensi 85

BAB 5 Proyeksi Piktorial (3D).......................................................................................93


A. Definisi
Proyeksi Piktorial 95
B. Macam-
Macam Proyeksi Piktorial 95
C. Contoh
Aplikasi Proyeksi Piktorial 96
Uji Kompetensi 102
BAB 6 Proyeksi Ortogonal..........................................................................................109
A.. Mengenal Proyeksi Ortogonal 111
B.. Sistem Kuadran Proyeksi Ortogonal 111
C.. Pembentukan Proyeksi Ortogonal dari Suatu Bidang 113
D.. Penentuan/Pemilihan Pandangan Pada Proyeksi Ortogonal 117
E.. Macam-Macam Proyeksi Ortogonal 119
F.. Perbedaan Proyeksi Sudut ke-1 dan Sudut ke-3 121
Uji Kompetensi 122

BAB 7 Gambar Potongan (Section View).................................................................129


A.. Mengenal Potongan (Section View) 131
B.. Fungsi Gambar Potongan atau Gambar Irisan 131
C.. Prinsip-Prinsip Pemotongan 132

iv Gambar Teknik Otomotif Kelas X untuk SMK/MAK


D.. Ilustrasi Gambar Potongan atau Gambar Irisan 132
E.. Tanda Pemotongan 133
F.. Pandangan pada Gambar Potongan 133
G..Benda-Benda yang Tidak Boleh Dipotong 134
H.. Jenis-Jenis Gambar Potongan 135
I....Jenis-Jenis Arsiran dalam Potongan 142
J...Ketentuan dalam Menggambar Potongan (Penampang) 143
Uji Kompetensi 145

BAB 8 Penunjukan Ukuran Sesuai dengan Fungsi dan Pandangan Utama......153


A.. Mengenal Pemberian Ukuran 155
B.. Prinsip Menetapkan Ukuran 156
C.. Aturan Dasar Pemberian Ukuran 157
D.. Letak Ukuran 158
E.. Kesalahan Penunjukan Ukuran 159
Uji Kompetensi 162

BAB 9 Pemberian Ukuran Berantai, Sejajar, Kombinasi, Berimpit, Koordinat, dan


Ukuran Khusus 169
A.. Macam-Macam Pemberian Ukuran 171
B.. Kaidah Umum Penunjukan Ukuran 175
Uji Kompetensi 178

BAB 10 Hasil Sketsa Gambar Benda 2D dan 3D Standard Proyeksi Ortogonal. 185
A.. Gambar Sketsa Gambar Teknik 187
B.. Gambar Isometrik 3D 188
C.. Proyeksi Ortogonal dalam 2D 189
D.. Evaluasi Sketsa Gambar Benda 2D dan 3D 192
Uji Kompetensi 193
Daftar Pustaka..................................................................................................................199
Biodata Penulis................................................................................................................200

Daftar Isi v
Daftar Gambar
Gambar 1.1 Ilustrasi Gambar Teknik Sebagai Media Komunikasi............................................. 4
Gambar 1.2 Penyimpanan Dokumen....................................................................................... 5
Gambar 1.3 Meja gambar/mesin gambar................................................................................. 6
Gambar 1.4 Meja gambar biasa/manual...................................................................................7
Gambar 1.5 Meja gambar mekanik..........................................................................................8
Gambar 1.6 Meja gambar hidrolik............................................................................................8
Gambar 1.7 Kertas putih tebal.................................................................................................9
Gambar 1.8 Pembagian ukuran kertas.....................................................................................9
Gambar 1.9 Kertas kalkir.......................................................................................................10
Gambar 1.10 Kertas milimeter blok..........................................................................................10
Gambar 1.11 Lipatan standar DIN 824 tipe A........................................................................... 10
Gambar 1.12 Lipatan standar DIN 824 tipe C...........................................................................11
Gambar 1.13 Cara melipat kertas.............................................................................................11
Gambar 1.14 Gambar lipatan 1 sampai 7 kertas A0..................................................................12
Gambar 1.15 Gambar lipatan akhir kertas A0...........................................................................12
Gambar 1.16 Layout Lipatan Kertas A1....................................................................................13
Gambar 1.17 Kertas gambar A1 Lipatan ke-1 sampai ke-5.......................................................13
Gambar 1.18 Kertas gambar A1 lipatan ke-6............................................................................14
Gambar 1.19 Lipatan akhir kertas A1....................................................................................... 14
Gambar 1.20 Layout Lipatan Kertas A2....................................................................................14
Gambar 1.21 Lipatan ke-1 sampai ke-3 pada kertas A2............................................................15
Gambar 1.22 Kertas gambar A2 dilipat melintang.....................................................................15
Gambar 1.23 Lipatan akhir kertas A2....................................................................................... 15
Gambar 1.24 Layout lipatan kertas A3.....................................................................................16
Gambar 1.25 Lipatan ke-1 dan ke-2 (membujur) kertas A3.......................................................16
Gambar 1.26 Bagian yang dilubangi pada kertas A3.................................................................16
Gambar 1.27 Tingkat kekerasan pada pensil............................................................................17
Gambar 1.28 Meruncingkan pensil dengan rautan....................................................................18
Gambar 1.29 Pensil batang/manual.........................................................................................18
Gambar 1.30 Pensil mekanik...................................................................................................18
Gambar 1.31 Memegang pensil posisi duduk........................................................................... 19
Gambar 1.32 Memegang pensil posisi berdiri...........................................................................19
Gambar 1.33 Cara menggunakan pensil.................................................................................. 19
Gambar 1.34 Mistar gambar-T.................................................................................................20
Gambar 1.35 Pengaris/mistar segitiga......................................................................................20
Gambar 1.36 Penggaris/mistar skala inchi................................................................................21
Gambar 1.37 Penggaris/mistar skala kaki.................................................................................21
Gambar 1.38 Penggaris/mistar skala metrik.............................................................................21
Gambar 1.39 Penempatan penggaris T di meja gambar...........................................................22
Gambar 1.40 Penggaris T untuk dudukan................................................................................ 22
Gambar 1.42 Penggaris T untuk membuat garis horizontal.......................................................22
Gambar 1.41 Penggaris T untuk membuat garis vertikal........................................................... 22
Gambar 1.43 Busur derajat......................................................................................................23
Gambar 1.44 Perkiraan sudut..................................................................................................23
Gambar 1.45 Posisikan pangkal pada titik pusat.......................................................................24
Gambar 1.46 Panjangkan garis sudut...................................................................................... 24
Gambar 1.47 Gambar garis lurus.............................................................................................25
Gambar 1.48 Posisikan pangkal busur derajat..........................................................................25
Gambar 1.49 Menandai nilai derajat.........................................................................................26

vi Gambar Teknik Otomotif Kelas X untuk SMK/MAK


Gambar 1.50 Menggambar kaki kedua.....................................................................................26
Gambar 1.51 Jangka gambar.................................................................................................. 26
Gambar 1.52 Kedudukan jangka..............................................................................................26
Gambar 1.53 Jenis-jenis jangka...............................................................................................27
Gambar 1.54 Mal huruf dan angka...........................................................................................27
Gambar 1.55 Mal Lingkaran.....................................................................................................27
Gambar 1.56 Mal Elips............................................................................................................28
Gambar 1.57 Mal bentuk.........................................................................................................28
Gambar 1.58 Mal lengkung......................................................................................................28
Gambar 1.59 Penghapus.........................................................................................................29
Gambar 1.60 Pelindung penghapus.........................................................................................29
Gambar 1.61 Rapido...............................................................................................................29
Gambar 2.1 Garis gambar atau garis kontinu..........................................................................38
Gambar 2.2 Garis bayangan..................................................................................................38
Gambar 2.3 Garis hati...........................................................................................................38
Gambar 2.4 Garis ukuran......................................................................................................38
Gambar 2.5 Garis potong......................................................................................................38
Gambar 2.6 Jarak antargaris..................................................................................................39
Gambar 2.7 Contoh garis tebal kontinu..................................................................................42
Gambar 2.8 Contoh garis tipis kontinu....................................................................................43
Gambar 2.9 Contoh garis kontinu tipis bebas..........................................................................43
Gambar 2.10 Contoh garis gores tipis (strip).............................................................................44
Gambar 2.11 Garis bergores tipis (strip-titik).............................................................................44
Gambar 2.12 Garis bergores tipis (strip-titik) sebagai garis simetris...........................................44
Gambar 2.13 Caris bergores tipis (strip-titik) ujung ditebalkan...................................................45
Gambar 2.14 Garis bergores tebal (strip titik tebal)...................................................................45
Gambar 2.15 Permukaan yang dikartel.................................................................................... 45
Gambar 2.16 Garis bergores ganda tipis (strip titik ganda)........................................................46
Gambar 2.17 Kesalahan dalam menggaris...............................................................................46
Gambar 2.18 Penekanan garis................................................................................................ 47
Gambar 3.1 Ukuran Huruf......................................................................................................58
Gambar 3.1 Huruf Standar Miring 75o.....................................................................................59
Gambar 3.2 Tulisan standar dalam gambar teknik..................................................................60
Gambar 3.3. Posisi etiket........................................................................................................61
Gambar 3.4 Etiket Versi 1......................................................................................................61
Gambar 3.5 Etiket Versi 2......................................................................................................62
Gambar 3.6 Etiket versi 3......................................................................................................62
Gambar 3.7 Etiket versi 4......................................................................................................62
Gambar 4.1 Garis tegak lurus pada garis AB..........................................................................72
Gambar 4.2 Membagi dua sama besar...................................................................................72
Gambar 4.3 Menentukan titik pusat lingkaran.........................................................................72
Gambar 4.4 Segi lima teratur dengan sebuah sisi tertentu......................................................73
Gambar 4.5 Segi lima teratur dengan sebuah lingkaran tertentu..............................................73
Gambar 4.6 Segilima versi 2..................................................................................................74
Gambar 4.7 Segilima versi 3..................................................................................................74
Gambar 4.8 Ditentukan jari-jari lingkaran luarnya....................................................................74
Gambar 4.9 Ditentukan salah satu sisinya..............................................................................74
Gambar 4.10 Segienam versi 1................................................................................................75
Gambar 4.11 Segienam versi 2................................................................................................75
Gambar 4.12 Segi tujuh teratur dengan sisi tertentu.................................................................76
Gambar 4.13 Segi delapan beraturan.......................................................................................76
Gambar 4.14 Segi sembilan beraturan.....................................................................................76

Daftar Gambar vii


Gambar 4.15 Membagi keliling lingkaran menjadi dua belas bagian yang sama.........................77
Gambar 4.17 Garis singgung pada dua buah lingkaran.............................................................78
Gambar 4.16 Sebuah garis singgung pada sebuah lingkaran....................................................78
Gambar 4.18 α < b, elips.........................................................................................................79
Gambar 4.19 α = b, parabola...................................................................................................79
Gambar 4.20 α > b, hyperbola.................................................................................................79
Gambar 4.21 Menggambar elips dengan dua buah lingkaran....................................................80
Gambar 4.23 Menggambar elips dengan cara penggeseran..................................................... 80
Gambar 4.22 Menggambar elips dengan garis-garis berpotongan.............................................80
Gambar 4.24 Gambar pendekatan dari elips............................................................................81
Gambar 4.25 Parabola............................................................................................................ 82
Gambar 4.26 Hyperbola..........................................................................................................82
Gambar 4.27 Evolvent.............................................................................................................83
Gambar 4.28 Cycloida.............................................................................................................83
Gambar 4.29 Epicycloida dan hypocycloida..............................................................................84
Gambar 5.1 Bagan Proyeksi..................................................................................................95
Gambar 5.2 Proyeksi isometrik..............................................................................................97
Gambar 5.3 Proyeksi Isometrik dengan posisi normal.............................................................97
Gambar 5.4 Proyeksi isometrik dengan posisi terbalik.............................................................98
Gambar 5.5 Proyeksi isometrik dengan posisi horizontal.........................................................98
Gambar 5.6 Proyeksi dimetrik................................................................................................98
Gambar 5.7 Proyeksi Trimetrik...............................................................................................99
Gambar 5.8 Proyeksi piktorial miring....................................................................................100
Gambar 5.9 Proyeksi dimetrik menjadi miring.......................................................................100
Gambar 5.10 Perspektif satu titik hilang.................................................................................101
Gambar 5.11 Perspektif dengan 2 titik hilang..........................................................................101
Gambar 5.12 Perspektif dengan 3 titik hilang..........................................................................101
Gambar 6.1 Proyeksi ortogonal titik......................................................................................111
Gambar 6.2 Proyeksi garis...................................................................................................111
Gambar 6.3 Proyeksi ortogonal titik......................................................................................111
Gambar 6.4 To penulis kasih nama gambar......................................................................... 112
Gambar 6.5 Bidang koordinat utama dan kuadran-kuadran...................................................112
Gambar 6.6 Contoh gambar dengan 3 perpotongan.............................................................113
Gambar 6.7 Contoh pengambilan garis proyeksi...................................................................114
Gambar 6.8 Proyeksi dari titik..............................................................................................114
Gambar 6.9 Proyeksi dari garis I..........................................................................................115
Gambar 6.10 Proyeksi dari garis II.........................................................................................115
Gambar 6.11 Proyeksi dari bidang I....................................................................................... 116
Gambar 6.12 Proyeksi dari bidang II...................................................................................... 116
Gambar 6.13 Proyeksi dari benda tiga dimensi.......................................................................116
Gambar 6.14 Pandangan depan wajah.................................................................................. 118
Gambar 6.15 Pandangan depan kuda....................................................................................118
Gambar 6.16 Pandangan bentuk benda.................................................................................118
Gambar 6.17 Pandangan depan beberapa peralatan dan proses............................................118
Gambar 6.18 Simbol Proyeksi Eropa......................................................................................119
Gambar 6.19 Contoh proyeksi Eropa.....................................................................................120
Gambar 6.20 Proyeksi Eropa dari obyek 3D...........................................................................120
Gambar 6.21 Contoh proyeksi Eropa dari objek 3D................................................................ 120
Gambar 6.22 Proyeksi Amerika dari objek 3D........................................................................121
Gambar 6.23 Contoh proyeksi Amerika dari objek 3D.............................................................121
Gambar 7.1 Ilustrasi pemotongan........................................................................................ 131
Gambar 7.2 Potongan/Irisan................................................................................................132

viii Gambar Teknik Otomotif Kelas X untuk SMK/MAK


Gambar 7.3 Tanda pemotongan.......................................................................................... 133
Gambar 7.4 Potongan pada proyeksi Amerika I....................................................................133
Gambar 7.5 Potongan pada proyeksi Eropa I....................................................................... 133
Gambar 7.6 Potongan pada Proyeksi Amerika II...................................................................134
Gambar 7.7 Potongan pada Proyeksi Eropa II......................................................................134
Gambar 7.8 Potongan yang diputar......................................................................................134
Gambar 7.9 Objek yang tidak boleh dipotong 1.....................................................................134
Gambar 7.10 Obyek yang tidak boleh dipotong 2....................................................................135
Gambar 7.11 Potongan Penuh...............................................................................................135
Gambar 7.12 Potongan seluruh dengan pandangannya..........................................................135
Gambar 7.13 Potongan Separuh............................................................................................136
Gambar 7.14 Terjadinya potongan setengah..........................................................................136
Gambar 7.15 Potongan sebagian...........................................................................................136
Gambar 7.16 Terjadinya potongan setempat..........................................................................137
Gambar 6.17 Potongan diputar di tempat...............................................................................137
Gambar 6.18 Potongan diputar di tempat...............................................................................137
Gambar 6.19 Potongan yang diputar......................................................................................137
Gambar 7.20 Potongan bercabang........................................................................................ 138
Gambar 7.21 Terjadinya potongan meloncat.......................................................................... 138
Gambar 7.22 Potongan berurut..............................................................................................138
Gambar 7.23 Garis-garis potongan........................................................................................139
Gambar 7.24 Sudut arsiran 450 terhadap sumbu utama......................................................... 139
Gambar 7.25 Contoh arsiran pada obyek...............................................................................139
Gambar 7.26 Arsiran untuk gambar potongan benda yang luas..............................................140
Gambar 7.27 Contoh 3 macam arsiran...................................................................................140
Gambar 7.28 Contoh arsiran salah dan benar........................................................................140
Gambar 7.29 Contoh arsiran salah dan benar........................................................................140
Gambar 7.30 Contoh arsiran berdekatan/bersinggungan........................................................ 140
Gambar 7.31 Arsiran mengikuti salah satu sumbu..................................................................141
Gambar 7.32 Potongan benda tipis digambarkan dengan garis tebal...................................... 141
Gambar 7.33 Arsiran pada objek berdampingan.....................................................................141
Gambar 7.34 Ukuran pada Arsiran.........................................................................................141
Gambar 7.35 Material berdasarkan arsiran.............................................................................142
Gambar 7.36 Arsiran potongan kayu......................................................................................142
Gambar 7.37 Memotong sebagian untuk benda pejal.............................................................143
Gambar 7.38 Memotong sebagian untuk benda pejal.............................................................143
Gambar 7.39 Penampang bantalan peluru (lacher).................................................................143
Gambar 7.40 Penampang baut yang dipasang pasak.............................................................143
Gambar 7.41 Pemotongan yang diputar.................................................................................144
Gambar 7.42 Pemotongan yang diputar ditempat dan yang dipindah......................................144
Gambar 7.43 Baut dalam gambar susunan tidak boleh dipotong memanjang..........................144
Gambar 7.44 Dudukan poros.................................................................................................144
Gambar 7.45 Gambar penutup..............................................................................................144
Gambar 7.46 Pulli sabuk V....................................................................................................144
Gambar 7.47 Pemotongan sebagian/separuh dipindah...........................................................145
Gambar 8.1 Tanda anak panah............................................................................................155
Gambar 8.2 Contoh ukuran bentuk...................................................................................... 156
Gambar 8.3 Ukuran dan lokasi.............................................................................................156
Gambar 8.4 Dimensi ukuran dan lokasi................................................................................157
Gambar 8.5 Contoh pemberian ukuran.................................................................................157
Gambar 8.6 Kaidah penulisan angka ukuran........................................................................158
Gambar 8.7 Penulisan ukuran sudut ditulis sesuai garis busurnya.........................................158
Daftar Gambar ix
Gambar 8.8 Kesalahan penunjukkan 1.................................................................................159
Gambar 8.9 Kesalahan penunjukan 2..................................................................................159
Gambar 8.10 Penambahan huruf dan simbol 1.......................................................................160
Gambar 8.11 Penambahan huruf dan simbol 2.......................................................................160
Gambar 8.12 Jarak lingkaran.................................................................................................160
Gambar 8.13 Koordinat sumbu lubang...................................................................................160
Gambar 8.14 Diameter cembungan.......................................................................................160
Gambar 8.15 Diameter tali busur, busur, dan sudut................................................................161
Gambar 8.16 Penunjukan sudut.............................................................................................161
Gambar 8.17 Penunjukkan simetris........................................................................................161
Gambar 9.1 Benda kerja dengan ukuran-ukurannya............................................................. 171
Gambar 9.2 Ukuran berantai/seri.........................................................................................171
Gambar 9.3 Ukuran paralel/bertingkat 1...............................................................................172
Gambar 9.4 Ukuran paralel/bertingkat 2...............................................................................172
Gambar 9.5 Ukuran kombinasi.............................................................................................172
Gambar 9.6 Ukuran berimpit................................................................................................173
Gambar 9.7 Ukuran koordinat..............................................................................................173
Gambar 9.8 Ukuran bagian jarak yang sama 1.....................................................................173
Gambar 9.9 Ukuran bagian jarak yang sama 2.....................................................................174
Gambar 9.10 Ukuran bagian jarak yang sama 3.....................................................................174
Gambar 9.11 Penunjukan ukuran tali busur, busur, dan sudut.................................................174
Gambar 9.12 Penunjukan ukuran radius 1..............................................................................174
Gambar 9.13 Penunjukkan ukuran radius 2............................................................................175
Gambar 9.14 Penunjukan ukuran ulir.....................................................................................175
Gambar 9.15 Ukuran-ukuran normal......................................................................................176
Gambar 9.16 Ukuran sudut....................................................................................................177
Gambar 9.17 Ujung dan pangkal garis ukur............................................................................177
Gambar 10.1 Contoh gambar sketsa awal..............................................................................187
Gambar 10.2 Sketsa dengan arah pandang isometrik.............................................................188
Gambar 10.3 Kedudukan sumbu isometrik normal..................................................................189
Gambar 10.4 Kedudukan sumbu isometrik terbalik.................................................................189
Gambar 10.5 Kedudukan sumbu isometrik horizontal.............................................................189
Gambar 10.6 Proyeksi isometrik (3D) menjadi proyeksi Eropa (2D).........................................189
Gambar 10.7 Proyeksi isometrik (3D) menjadi proyeksi Amerika (2D)..................................... 189
Gambar 10.8 Proyeksi Eropa.................................................................................................190
Gambar 10.9 Proyeksi Amerika.............................................................................................190
Gambar 10.11 Gambar bubutan sederhana............................................................................190
Gambar 10.12 Contoh bagian yang mengalami pemendekan..................................................191
Gambar 10.13 Contoh gambar proyeksi tambahan 1...............................................................192
Gambar 10.14 Contoh gambar proyeksi tambahan 2...............................................................192
Gambar 10.15 Gambar sketsa isometrik.................................................................................193

x Gambar Teknik Otomotif Kelas X untuk SMK/MAK


B AB

1 Peralatan dan
Kelengkapan Gambar
Teknik

Sumber: www.shutterstock.com

Kompetensi Dasar
3.1 Memahami peralatan dan kelengkapan gambar teknik.
4.1 Memilih peralatan dan kelengkapan gambar teknik.

Peralatan dan Kelengkapan Gambar Teknik 1


Tujuan Pembelajaran
1. Tujuan Pembelajaran Pengetahuan
Setelah mempelajari bab ini, siswa diharapkan mampu:
a. menjelaskan mengenai gambar teknik sertafungsinya dengan benar;
b. menerangkan fungsi peralatan dan kelengkapan gambar teknik yang ada dengan benar; serta
c. menguraikan penggunaan peralatan gambar menurut fungsinya dengan teliti.
2. Tujuan Pembelajaran Keterampilan
Setelah mempelajari bab ini, siswa diharapkan mampu:
a. mengidentifikasi fungsi peralatan gambar teknik dengan teliti;
b. melatih penggunaan alat gambar dengan benar; serta
c. menerapkan peralatan sesuai dengan fungsinya dengan benar.

Peta Konsep
Tinjauan Gambar Teknik

Peralatan dan Kelengkapan Fungsi Gambar Teknik


Gambar Teknik

Peralatan Gambar Teknik

Gambar sering juga disebut sebagai bahasa teknik. Sebagai bahasa teknik, diharapkan
sebuah gambar dapat meneruskan keterangan-keterangan secara tepat dan objektif.
Supaya dapat menggambar teknik dengan baik memperlukan alat-alat gambar yang
lengkap dan cara menggunakan, membersihkan, dan menyimpan alat-alat dengan baik.
Mempelajari peralatan dan kelengkapan gambar teknik ini menjadi sangat penting untuk
mengetahui fungsi dari masing-masig peralatan agar dapat digunakan secara maksimal.

2 Gambar Teknik Otomotif Kelas X untuk SMK/MAK


Materi Pembelajaran
A. Tinjauan Gambar Teknik

Sebelum mengenal gambar teknik lebih jauh sebaiknya diketahui dulu


pengertian dari gambar itu sendiri. Menurut Oemar Hamalik, “ Gambar adalah
segala sesuatu yang diwujudkan secara visual dalam bentuk dua dimensi sebagai
curahan perasaan atau pikiran”. Adapun dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia
(2001: 329) “ Gambar adalah tiruan barang, binatang, tumbuhan, dan sebagainya.”
Sejak zaman dahulu kala gambar sudah dipakai untuk berkomunikasi antarindividu
manusia dan sampai sekarang cara berkomunikasi dengan gambar ini masih dipakai bahkan
dikembangkan dengan diterapkannya sebagai standar komunikasi orang-orang teknik.
Gambar teknik otomotif merupakan dasar yang harus dikuasai oleh seorang ahli otomotif
(mekanik), baik sebagai perencana maupun sebagai pembuat. Hal tersebut karena setiap
perancanaan akan dituangkan kedalam gambar kerja bengkel, yang diperlukan sebagai
referensi atau patokan. Dengan kata lain, gambar teknik adalah gambar yang dibuat dengan
menggunakan cara-cara, ketentuan-ketentuan, dan aturan-aturan yang telah disepakati
bersama oleh badan/lembaga internasional untuk standardisasi.

B. Fungsi Gambar Teknik

Banyak cara manusia menyampaikan semua pemikirannya atau maksudnya, baik secara
lisan (suara) yang bersifat abstrak maupun lewat sebuah alat atau berupa visual (gambar atau
tulisan). Sejak dahulu kala gambar sudah dipakai untuk berkomunikasi antarindividu manusia dan
sampai sekarang cara berkomunikasi dengan gambar ini masih dipakai bahkan dikembangkan
dengan diterapkannya sebagai standar komunikasi orang-orang teknik.
Jadi, fungsi gambar teknik yang sangat mendasar adalah sebagai sebuah alat
untuk menyatakan maksud atau pemikiran dari seseorang. Oleh karena gambar
sering dipakai sebagai alat komunikasi yang pokok di kalangan orang-orang teknik,
maka gambar disebut sebagai bahasa teknik.
Gambar teknik sebagai suatu bahasa teknik mempunyai beberapa fungsi di
antaranya sebagai berikut:
1. Gambar Teknik sebagai Bahasa Teknik
Maksudnya adalah gambar merupakan sebuah alat untuk menyatakan maksud
dari orang teknik. Oleh karena itu, gambar sering juga disebut sebagai bahasa
teknik. Keterangan-keterangan dalam gambar dalam gambar, yang tidak dapat
dinyatakan dalam bahasa, harus diberikan secukupnya sebagai lambang-lambang.
Oleh karena itu, berapa banyak dan berapa tinggi mutu keterangan yang dapat
diberikan dalam gambar, tergantung dari bakat perancang gambar itu sendiri.
Dengan kata lain, gambar teknik merupakan alat untuk menyatakan suatu ide
seseorang atau gagasan ahli teknik. Oleh karena itu, gambar teknik sering juga disebut

Peralatan dan Kelengkapan Gambar Teknik 3


sebagai bahasa teknik atau bahasa bagi para ahli teknik. Sebagai bahasa teknik ,
gambar teknik tentunya dapat meneruskan keterangan-keterangan secara tepat dan
objektif. Dalam hal bahasa tentunya dikenal dengan aturan-aturan bahasa, sama halnya
dengan gambar teknik. Gambar teknik juga memiliki aturan-aturan , yang biasa disebut
standar teknik (aturan menggambar). Dengan demikian, standar gambar juga bisa
disebut aturan atau tata bahasa menggambar teknik, nantinya standar teknik akan
mengatur cara penyampaian keterangan-keterangan melalui gambar agar dapat
dijadikan sebagai alat komunikasi, seperti halnya bahasa atau tulisan.

2. Penyampaian Informasi
Pada permulaan industri, perencanaan dan pembuatan benda-benda teknik
dilakukan oleh orang yang sama. Sebelum benda dibuat, dirancang dahulu dalam
bentuk gambar. Dalam hal ini, gambar hanya sebagai alat berpikir atau sebagai
konsep dari gagasan si pembuat. Setelah industri makin berkembang , perencana
dan pembuat tidak lagi merupakan satu orang yang sama, tetapi menjadi dua pihak
yang berbeda mungkin saja berbeda perusahaan, bahkan berbeda negara.
Dalam hal ini, gambar berfungsi sebagai alat untuk menyampaikan informasi dari
pihak perencana atau perancang kepada pihak pembuat. Dalam suatu proyek gambar
teknik, yang menerima informasi berupa gambar sebenernya bukan hanya operator,
melainkan masih ada beberapa pihak lain bersangkutan. Misalnya, bagian perancangan
proses produksi, bagian pengontrol selama produksi, perakitan, bagian servis, dan
sebagainya. Dengan kata lain, gambar mempunyai tugas meneruskan maksud dari
perancang dengan tepat kepada orang-orang yang bersangkutan, kepada perancang
proses, pembuatan, pemeriksa, perkaitan, dan sebagainya.

Sumber: Dokumen penulis


Gambar 1.1 Ilustrasi Gambar Teknik Sebagai Media Komunikasi

3. Bahan Dokumentasi, Pengawetan, dan Penyimpanan


Gambar teknik merupakan dokumen yang sangat penting dalam suatu perusahaan
industri. Hal tersebut karena data teknis mengenai suatu produk tercantum secara lengkap
dan padat di sana. Dengan demikian, gambar berfungsi sebagai bahan dokumentasi,

4 Gambar Teknik Otomotif Kelas X untuk SMK/MAK


mendokumentasikan gambar, berarti pula mengawetkan dan menyimpan
gambar itu untuk digunakan sebagai bahan informasi bagi rencana-rencana
baru di kemudian hari.

Sumber: www.wzcmumbai.com
Gambar 1.2 Penyimpanan Dokumen

Gambar merupakan data teknisi yang sangat ampuh, di mana teknologi dari
suatu perusahaan didapatkan dan dikumpulkan. Oleh karena itu, gambar bukan
saja diawetkan untuk mensuplai bagian-bagian produk untuk perbaikan atau untuk
diperbaiki, melainkan gambar diperlukan juga untuk disimpan dan dipergunakan
sebagai bahan informasi untuk rencana-rencana baru dikemudian hari.

4. Menuangkan Gagasan untuk Pengembangan


Gagasan seorang perancang untuk membuat benda-benda teknik mula-mula
berupa konsep abstrak dalam pikirannya, konsep abstrak itu kemudian dituangkan
dalam bentuk gambar (biasanya berupa sketsa). Dalam hal ini, gambar berfungsi
sebagai penuang gagasan perancang dari konsep abstraknya. Bagi perancang
sendiri , gambar tersebut sekaligus berfungsi meningkatkan daya pikirnya.
Menurut perkembangan teknik dan perkembangan sosial, fungsi dan
penggunaan cara-cara menggambar telah mengalami perubahan dengan
menyolok. Sebuah gambar suasana atau gambar sistem dari suatu grup
dipakai. Di mana tidak diperlukan indikasi atau catatan yang tepat, karena
produk tersebut dibuat terutama sekali oleh keahlian dari si pembuat.

5. Standar Gambar Teknik


Standar gambar teknik merupakan suatu keseragaman yang telah disepakati
bersama dengan tujuan untuk menghindari salah pengertian dalam komunikasi
teknik. Orang-orang terkait dalam bidang gambar teknik perlu mengetahui tentang
standar. Orang-orang terkait tersebut, antara lain siswa pada kelompok teknologi
dan industri, para perencana produk, operator otomotif, operator perakitan,
mekanik, dan pengontrol mutu dari suatu produk/mesin.
Standar gambar teknik dapat diberlakukan di dalam lingkungan
perusahaan, antarperusahaan/industri di dalam suatu negara, bahkan standar
gambar teknik dapat diberlakukan pada industri antar negara yang dikenal
dengan Standar Internasional atau disingkat SI.

Peralatan dan Kelengkapan Gambar Teknik 5


Negara-negara yang sudah membuat standar, antara lain sebagai berikut:
1) Jepang (JIS).
2) Belanda (NEN).
3) Jerman (DIN).
4) Indonesia (SII).
5) Standar Internasional (ISO).
ISO (International Organization for Standardization), bertujuan untuk menyatukan
pengertian teknik antar bangsa dengan jalan membuat standar. Standar yang dibuat
tersebut kemudian dibawa ke forum internasional dengan tujuan sebagai berikut:
a. Memudahkan perdagangan nasional maupun internasional.
a. Memudahkan komunikasi teknik.
b. Bagi negara-negara berkembang, dapat memberi petunjuk-petunjuk praktis
pada persoalan khusus dalam bidang teknik.

C. Peralatan Gambar Teknik

Di dalam teknik otomotif ketentuan-ketentuan dan aturan-aturan tersebut berupa


normalisasi atau standardisasi yang sudah ditetapkan oleh ISO (International Organisation for
Standarditation), yaitu sebuah badan/lembaga internasional untuk standarisasi. Peralatan
gambar untuk membuat gambar teknik juga ada standarnya yang mengacu pada ISOD.
Selain ISO sebagai sebuah badan internasional (antarbangsa), di negara-negara tertentu ada
yang memiliki badan standarisasi nasional yang cukup dikenal di seluruh dunia. Misalnya: di
Jerman ada DIN, di Belanda ada NEN, di Jepang ada JIS, dan di Indonesia ada SII.
Sebagai suatu alat komunikasi, gambar teknik mengandung maksud tertentu.
Perintah-perintah atau informasi dari pembuat gambar (perencana) untuk disampaikan
kepada pelaksana atau pekerja di lapangan (bengkel). Perintah tersebut dalam bentuk
gambar kerja yang dilengkapi dengan keterangan-keterangan berupa kode-kode, simbol-
simbol yang memiliki satu arti, satu maksud, dan satu tujuan. Guna membuat kode-kode,
simbol-simbol yang memiliki satu arti, satu maksud, dan satu tujuan dalam gambar teknik
tersebut perlu menggunakan peralatan gambar yang benar.
Untuk membuat gambar yang baik dan memenuhi
syarat serta dapat dipahami dengan mudah dan benar oleh
orang lain, diperlukan adanya peralatan yang memenuhi
syarat dan teknik-teknik menggambar yang benar.
Peralatan yang diperlukan dalam menggambar
teknik, antara lain sebagai berikut:

1. Meja Gambar/Mesin Gambar


Meja gambar berarti meja yang digunakan
untuk menggambar, terbuat dari papan kayu rata,
kemiringannya dapat disesuaikan, di atasnya
Sumber: www.indonesian.alibaba.com
ditempatkan kertas gambar. Gambar 1.3 Meja gambar/mesin gambar

6 Gambar Teknik Otomotif Kelas X untuk SMK/MAK


Dari gambar di atas dapat diketahui jelas komponen yang ada pada meja
gambar, adalah penjabarnya.
a. Tiang horizontal
Fungsi tiang horizontal adalah penopang mesin untuk bergerak ke kanan
dan ke kiri, ada roda yang tersambung di belakang tiang yang fungsinya
untuk bergeser dan stoper untuk menghentikan roda saat tuas ditekan.
b. Lengan geser
Fungsi dari lengan geser adalah digunakan untuk menggeser dari lengan
vertikal. Lengan geser berpenompang pada tiang horizontal. Tiang
horizontal itulah yang menjadi landasan luncur apabila seorang drafter
sedang menggambar pada posisi tertentu.
c. Tiang vertikal
Fungsi tiang vertikal adalah penopang headpro untuk dapat bergerak ke
atas dan ke bawah dan bersangkutan dengan tiang horizontal serta
menempel di tiang pembantu. Tiang vertikal terdiri dari 2 (dua) tuas rem,
dan di dalamnya ada bandul untuk penyeimbang headpro.
d. Penggaris
Terdapat sepasang penggaris yang biasa didapatkan, di antaranya
pengaris panjang dengan panjang 45 cm dan pendek 20 cm.
e. Tiang pembantu
Fungsi tiang pembantu adalah untuk tatakan roda agar mesin
mengambang di papan. Jadi, headpro dapat melakukan floting, sehingga
menggabar menjadi lebih rapih dan baik. Hal yang paling inti dari tiang
pembantu adalah untuk memaksimalkan pergeseran mesin menjadi lebih
lebar, sehingga mendapatkan luar area gambar yang lebih besar.
f. Headpro
Fungsi headpro adalah seperti jangka, dapat berputar 360 derajat, sehingga
memungkinkan drafter dalam mengambar garis miring sesuai keinginan dan
kecocokan gambar. Fungsi headpro juga untuk floting (mengambang). Fungsi
ini sangat penting untuk mengambar mengunakan isograf, rapido, serta pensil
magnetik agar menggambar menjadi lebih rapih dan
tidak kotor.
Meja gambar berfungsi sebagai alas untuk
menggambar, terdiri dari beberapa macam meja
gambar, antara lain sebagai berikut:
a. Meja gambar biasa/manual
Meja gambar jenis ini memiliki mekanisme yang sederhana,
tidak dapat diubah elevasi/kemiringannya (fixed).

Sumber: www.mesin gambar.


com
Gambar 1.4 Meja gambar biasa/
manual

Peralatan dan Kelengkapan Gambar Teknik 7


b. Meja gambar mekanik

Sumber: https://german.alibaba.com
Gambar 1.5 Meja gambar mekanik

Meja gambar jenis ini memiliki mekanisme, di mana meja gambar dapat
diatur elevasi dan ketinggiannya secara mekanik.
c. Meja gambar hidrolik
Meja gambar jenis ini memiliki mekanisme, di mana meja gambar dapat
diatur elevasi dan ketinggiannya dengan memanfaatkan tenaga hidrolik.

Sumber: www.kompasiana.com
Gambar 1.6 Meja gambar hidrolik

2. Kertas
Kertas gambar adalah media utama dalam menuangkan ide menggambar teknik
dengan menggunakan metode instrument/free hand. Berdasarkan jenis kertasnya,
kertas gambar yang dapat digunakan untuk menggambar teknik adalah sebagai berikut:
a. Kertas padalarang.
b. Kertas manila.
c. Kertas milimeter blok.
d. Kertas roti.
e. Kertas kalkir.

8 Gambar Teknik Otomotif Kelas X untuk SMK/MAK


a. Jenis-jenis kertas
Berikut ini jenis kertas yang digunakan untuk menggambar teknik dan
banyak tersedia dipasaran.
1) Kertas putih tebal
Kertas jenis ini banyak digunakan untuk
menyajikan gambar teknik. Ukuran kertas putih
standar adalah berlabel A mulai dari A4–A0.
Kertas gambar yang sering digunakan adalah
kertas putih (kertas padalarang/kertas manila)
dan kertas kalkir. Kertas padalarang dan kertas
manila adalah jenis kertas yang tidak tembus
cahaya, tebal, serta biasanya untuk membuat
Sumber: www.thesydneyartstore.com.au
gambar dengan pensil dan kadang-kadang Gambar 1.7 Kertas putih tebal
juga dengan tinta.
Ukuran gambar teknik sudah ditentukan berdasarkan standar. Ukuran pokok
kertas gambar adalah A0. Ukuran A0 adalah 1 m 2 dengan perbandingan 2 : 1
untuk panjang : lebar. Ukuran A1 diperoleh dengan membagi dua ukuran
panjang A0. Ukuran A2 diperoleh dengan membagi dua ukuran panjang A1.
Ukuran kertas gambar dapat dilihat pada tabel berikut.
Tabel 1.1 Ukuran Kertas

Sumber: www.teknikmesin.org

Sumber: www. lauwtjunnji.weebly.com


Gambar 1.8 Pembagian ukuran kertas

Peralatan dan Kelengkapan Gambar Teknik 9


2) Kertas kalkir

Sumber: www.ebay.co.uk
Gambar 1.9 Kertas kalkir

Sumber: www.pricetada.id
Gambar 1.10 Kertas milimeter blok
Kertas kalkir adalah kertas tembus pandang yang
biasanya digunakan oleh para drafter untuk merancang
desain atau gambar. Dengan adanya kertas kalkir ini
para pendesain dapat lebih mudah menyelesaikan
gambar yang dibuat. Cara menggunakan kertas kalkir ini
pun terbilang sangat mudah dibandingkan dengan
kertas lain. Hal tersebut karena kertas ini dirancang
dengan struktur seperti sebuah kaca bening yang
dapat dilihat tembus dari permukaan ke bagian belakang kertas kalkir tersebut.
Kertas kalkir adalah bagian terakhir dari penyelesaian sebuah desain. Dengan kata
lain, kertas kalkir adalah kertas yang tembus cahaya (transparan) biasanya untuk
membuat gambar dengan tinta yang merupakan proses lanjutan
dari pembuatan gambar dengan pensil
untuk mempermudah dalam
penggandaan (reproduksi).
3) Kertas berpetak/milimeter blok
Kertas milimeter blok adalah sebutan untuk
kertas dengan ukuran milimeter dan berkotak
kotak kecil. Disebut kertas milimeter blok,
karena dalam satu kotak persegi 1 × 1 cm
terdapat 10 × 10 mm persegi.
b. Cara melipat kertas gambar
Melipat kertas gambar ada aturannya. Adapun standar melipat kertas yang
ditemukan baru dari standar Jerman, yaitu DIN 824. DIN adalah singkatan
dari Deutsches Institut für Normung. Deutsches Institut für Normung (DIN)
adalah organisasi nasional Jerman yang mengatur mengenai standardisasi
dan merupakan badan anggota ISO.
Sebagai informasi tambahan, pada standar DIN 824 ini ada beberapa tipe
cara melipat kertas yaitu: tipe A, B, dan C. Cara melipat kertas yang sering
digunakan pada ilmu teknik otomotif hanya dua tipe, yaitu A dan C.
1) Pada tipe A, bagian kertas sebelah kiri diberi sisa ruang yang nantinya
dibuat lubang dengan alat pelubang kertas (perforator). Metode ini
akan memudahkan kertas gambar disimpan di penyimpan dokumen
dengan penjepit seperti ordner.

Sumber: DIN 824


Gambar 1.11 Lipatan standar DIN 824 tipe A

10 Gambar Teknik Otomotif Kelas X untuk SMK/MAK


2) Pada Tipe C merupakan cara pelipatan kertas yang lebih sederhana.
Kertas ukuran besar dilipat sampai berukuran kecil (A4). Tidak ada
bagian yang melubangi seperti pada tipe A. Cara menyimpan kertas
gambar yang dilipat dengan tipe ini membutuhkan kotak.

Sumber: DIN 824


Gambar 1.12 Lipatan standar DIN 824 tipe C

Berikut cara melipat berbagai macam kertas.


a) Melipat kertas A0
Layout lipatan tersebut adalah langkah-langkah melipat kertas gambar
ukuran A0 berdasarkan standar DIN 824. Kemudian dilanjutkan dengan
langkah melipat keseluruhan dari kertas seperti pada gambar berikut.

Sumber: DIN 824


Gambar 1.13 Cara melipat kertas

Peralatan dan Kelengkapan Gambar Teknik 11


Sumber: DIN 824
Gambar 1.14 Gambar lipatan 1 sampai 7 kertas A0

Setelah mendapatkan layout dari lipatan, lipatlah perlahan sampai pada lipatan
ke-7 atau ini merupakan tahap pelipatan lipatan ke-1 sampai lipatan ke-7.

Sumber: DIN 824


Gambar 1.15 Gambar lipatan akhir kertas A0

Gambar 4 merupakan hasil akhir lipatan yang sudah jadi. Posisi title block (yang
nanti akan ditempatkan etiket) harus ada di depan. Bagian sisi sebelah kiri
dapat dilubangi untuk penyimpanan di ordner/sneilhecter. Penyimpangan
ukuran yang masih diperbolehkan untuk ukuran 210 mm bisa menjadi 207–215
mm, sedangkan ukuran 297 mm bisa dari 292–307 mm.

12 Gambar Teknik Otomotif Kelas X untuk SMK/MAK


b) Melipat Kertas A1

Sumber: DIN 824


Gambar 1.16 Layout Lipatan Kertas A1

Berikut langkah-langkah melipat kertas gambar ukuran A1


berdasarkan standar DIN 824 tipe A.
Dari luasan kertas A1 dengan panjang 841 mm dan lebar 594 mm dibagi menjadi
enam lipatan dengan ukuran jarak lipatan memiliki dimensinya masing-masing.
Lipatan ke-1 memiliki jarak 210 mm dari sisi tepi kertas. Lipatan ke-3 memiliki jarak
190 mm dari sisi kertas seberangnya. Lipatan ke- 5 memiliki jarak 251 mm dari
lipatan ke-3. Lipatan ke 4 adalah pembagian dari jarak 251
mm antara lipatan ke-3 dan lipatan ke-5. Kemudian lipatan terakhir, yaitu
lipatan ke-6 adalah lipatan di tengah-tengah dari sisi lebar kertas A1. Supaya
lebih jelasnya, perhatikan layout lipatan dari kertas A1 tipe A berikut!

Sumber: DIN 824


Gambar 1.17 Kertas gambar A1 Lipatan ke-1 sampai ke-5

Peralatan dan Kelengkapan Gambar Teknik 13


Sumber: DIN 824 Sumber: DIN 824
Gambar 1.18 Kertas gambar A1 lipatan ke-6 Gambar 1.19 Lipatan akhir kertas A1

Gambar 4 merupakan hasil akhir lipatan yang sudah jadi. Posisi title
block harus ada di depan. Bagian sisi sebelah kiri dapat dilubangi
untuk penyimpanan di ordner. Penyimpangan ukuran yang masih
diperbolehkan adalah ukuran 210 mm bisa menjadi 207–215 mm,
sedangkan ukuran 297 mm bisa dari 292–307 mm.
c) Melipat kertas A2
Berikut langkah-langkah melipat kertas gambar ukuran A2
berdasarkan standar DIN 824 tipe A. Simak caranya berikut ini!

Sumber: DIN 824


Gambar 1.20 Layout Lipatan Kertas A2

14 Gambar Teknik Otomotif Kelas X untuk SMK/MAK


Sumber: DIN 824
Gambar 1.21 Lipatan ke-1 sampai ke-3 pada kertas A2

Sumber: DIN 824


Gambar 1.22 Kertas gambar A2 dilipat melintang

Gambar 4 merupakan hasil akhir lipatan yang sudah jadi. Posisi title
block harus ada di depan. Bagian sisi sebelah kiri dapat dilubangi
untuk penyimpanan di ordner. Penyimpangan ukuran yang masih
diperbolehkan adalah sebagai berikut ukuran 210 mm dapat menjadi
207–215 mm, sedangkan ukuran 297 mm bisa dari 292–307 mm.

Sumber: DIN 824


Gambar 1.23 Lipatan akhir kertas A2

Peralatan dan Kelengkapan Gambar Teknik 15


d) Melipat kertas A3
Berikut langkah-langkah melipat kertas gambar ukuran A3
berdasarkan standar DIN 824 tipe A. Simak caranya berikut ini!
Lipatan pada kertas A3 hanya menggunakan 2 lipatan saja. Lipatan ke-1
vertikal dengan jarak dari tepi sisi etiket (title block)190 mm. Pada sisi
kertas yang lain disiapkan untuk lipatan ke-2 dengan jarak 125 mm.

Sumber: DIN 824


Gambar 1.24 Layout lipatan kertas A3

Sumber: DIN 824


Gambar 1.25 Lipatan ke-1 dan ke-2 (membujur) kertas A3

Sumber: DIN 824


Gambar 1.26 Bagian yang dilubangi pada kertas A3

16 Gambar Teknik Otomotif Kelas X untuk SMK/MAK


c. Pensil
Siswa yang belajar menggambar dan para juru gambar hendaknya
mempunyai perlengkapan. Suatu pilihan pensil yang baik dan diruncingkan
dengan benar, dengan ujung dari berbagai derajat kekerasan, seperti
misalnya , 9 H, 8 H, 7H dan 6 H, ( hard=keras); 5H, dan 4 H (kerasnya
sedang); 3H, dan 2 H (sedang) dan H serta F (lunaknya sedang).
Tabel 1. 2. Tingkat Kekerasan Pensil

Sumber: Hendrarto, Tecky (2014: 9)

Sumber: www.pencilpages.com
Gambar 1.27 Tingkat kekerasan pada pensil

Mutu pensil yang harus digunakan untuk berbagai tujuan tergantung dari jenis garis
yang diinginkan. Jenis kertas yang dipergunakan dan kelembaban yang
memengaruhi permukaan kertas. Biasanya standar kualitas garis akan berpengaruh
atas pilihan. Akan tetapi bagi juru gambar, hendaknya menyediakan sebuah pensil
6H untuk garis konstruksi tipis dalam pekerjaan bagan susunan di mana diperlukan
kecermatan. Sebuah pensil 4 H untuk menggaris ulang garis jadi (garis ukuran,
garis sumbu dan garis objek tak tampak), sebuah pensil 2 H untuk garis objek
tampak, dan F atau H untuk semua pembentukan huruf dan pekerjaan tangan saja.
Dengan kata lain, pensil dibedakan menurut komposisi. Huruf B menginformasikan
ketebalan (boldness), yang berarti kandungan grafitnya lebih banyak. Sementara
huruf H menginformasikan kekerasan komposisi leadnya, yang berarti kandungan
tanah liatnya lebih banyak. Pensil dengan tanda F berarti komposisinya sangat
tepat untuk diraut hingga keruncingan maksimal. Sementara angka di depan huruf
memperlihatkan tingkat ketebalan atau kekerasan komposisi suatu pensil. Misalnya,
2H akan lebih keras daripada H, atau 2B akan lebih lembut dan tebal dibandingkan
B. HB berarti pensil memiliki kedua sifat keras dan tebal.

Peralatan dan Kelengkapan Gambar Teknik 17


Warna pensil memperlihatkan area produksinya. Pabrik-pabrik di Amerika
Utara memberi warna kuning, Jerman dan Brasil memberi warna hijau.
India dan beberapa wilayah Asia memberi warna hitam dan merah. Swiss
memberi warna merah. Adapun, Inggris memberi warna kuning dan hitam.
1) Meruncingkan pensil
Cara meruncingkan pensil adalah dengan merautnya. Berikut gambarnya.

Sumber: www.wikiwand.com
Gambar 1.28 Meruncingkan pensil dengan rautan

2) Jenis-jenis pensil
a) Pensil batang
Pensil batang juga memiliki standar kekerasan yang bervariasi. Tingkat
kekerasan pada pensil model ini digunakan menurut fungsinya.

Sumber: www.staedtler.com
Gambar 1.29 Pensil batang/manual

b) Pensil mekanik
Pensil mekanik dapat diisi ulang dan memiliki variasi ketebalan garis
yang dihasilkan. Pensil juga memiliki identitas berupa angka, di mana
makin besar angkanya, maka garis yang dihasilkan pun makin tebal.

Sumber: www.officeworks.com.au
Gambar 1.30 Pensil mekanik

18 Gambar Teknik Otomotif Kelas X untuk SMK/MAK


3) Cara memegang pensil
Terdapat beberapa teknik/cara menggunakan pensil dan selama Anda
memiliki bahan yang tepat untuk menggambar dengan siapa saja
dapat belajar menggambar.
a) Posisi duduk
Guna memegang pensil dengan cara
seperti ini antara jari telunjuk dan ibu jari
yang menjadi tumpuan dan pengarah
utama pensil. Posisi pensil pada saat
penggoresan miring serta mengikis pada
bagian sisi pensil. Ketika menggambar Sumber: Pribadi

penting untuk mengetahuinya sesuai Gambar 1.31 Memegang pensil posisi


dengan fungsinya. Menggunakan pensil duduk
dengan posisi seperti ini biasanya digunakan menggambar untuk
goresan-goresan pendek dan penjejakannya tidak akan membuat
penekanan yang cukup kuat pada kertas. Kelemahan dalam
menggambar dengan menggunakan teknik ini adalah tidak memiliki
stabilitas dalam melakukan penggoresan pensil pada kertas.
b) Posisi berdiri
Cara memegang pensil dengan cara
seperti ini akan memberikan kebebasan
dan keleluasaan dalam menarik garis.
Penggunaan cara memegang pensil
dengan berdiri biasanya digunakan untuk Sumber: Pribadi
Gambar 1.32 Memegang pensil posisi
membuat goresan lurus dan panjang. berdiri

Apabila dibantu dengan mistar/penggaris, maka penjejakan


goresannya akan bisa dibuat kuat dan akan menimbulkan
penekanan pada kertas secara maksimal.
4) Cara menggunakan pensil
Waktu digunakan, arahkan pensil dengan kemiringan 80° ke arah
tarikan garis, yaitu ke kanan, dan waktu menarik garis pensil harus
sambil diputar dengan telunjuk dan ibu jari.

Sumber: www.drawing-pencil-
sketches.com Gambar 1.33 Cara menggunakan pensil

Peralatan dan Kelengkapan Gambar Teknik 19


d. Mistar/penggaris
Mistar/penggaris ini merupakan alat gambar yang berfungsi sebagai alat
bantu untuk membuat garis lurus dan sebagai alat ukur, dengan ketelitian 1
mm dan ada juga yang 0,5 mm. Biasanya terbuat dari baja atau plastik.
1) Jenis-jenis mistar/penggaris
Terdapat empat jenis mistar/penggaris yang sering dipakai dalam
menggambar teknik di antaranya adalah sebagai berikut:
a) Mistar/penggaris gambar-T
Salah satu jenis mistar yang sering digunakan untuk menggambar teknik
adalah mistar gambar-T. Disebut demikian karena jenis mistar ini memiliki
bentuk seperti huruf T. Mistar jenis ini digunakan untuk menarik garis
mendatar. Cara penggunaannya dengan menggeser-geserkan ujung
penuntuk ke tampat yang akan diberi garis. Ujung penuntun itu biasanya
ada di tepi sebelah kiri papan gambar dan sering disebut bagian kepala.

Sumber: www.mesincad.com
Gambar 1.34 Mistar gambar-T

b) Mistar/pengaris segitiga
Selain mistar gambar-T, ada pula jenis mistar segitiga gambar.
Mistar model ini biasanya banyak tersedia di toko-toko alat tulis.
Terdapat dua jenis mistar segitiga, yaitu mistar segitiga gambar
45° dan mistar segitiga gambar 30° x 60°.

Sumber: www.eaieducation.com
Gambar 1.35 Pengaris/mistar segitiga

Kedua mistar segitiga gambar tersebut memiliki fungsi sama, sebab


keduanya memiliki siku-siku. Namun, kebanyakan orang
menggunakan mistar segitiga gambar 30° × 60° karena memiliki kaki
tegak lurus dan lebih panjang. Cara penggunaannya mula-mula
dengan menumpukan kakinya (bidang yang mendatar) pada daun
mistar gambar-T. Kemudian, telapak dan jari-jari tangan kiri menekan
dua mistar gambar-T dan mistar segitiga gambar itu sekaligus.

20 Gambar Teknik Otomotif Kelas X untuk SMK/MAK


c) Skala inchi dan kaki
Jenis mistar seperti ini seperti bentuk mistar panjang yang sering
digunakan. Akan tetapi, mempunyai perbedaan yang signifikan.
Mistar skala ini memiliki jenis yang beragam, sesuai tipe yang
digunakan untuk jenis teknik gambar. Fungsi skala inchi dan kaki
ini adalah untuk memperkecil atau memperbesar ukuran suatu
objek dalam suatu perbandingan tetap, seperti 1/8, 1/4 atau 1/2.

Sumber: www.rotring.com
Gambar 1.37 Penggaris/mistar skala kaki

Sumber: www.rotring.com
Gambar 1.36 Penggaris/mistar skala inchi

d) Skala metrik
Jenis mistar skala ini lebih sering dipakai oleh masyarakat yang sering
menggunakan meter sebagai standar pengukuran linear. Di Indonesia
skala ini bukan hal yang asing. Pengukuran panjang, volume, permukaan,
berat dan sebagainya dengan menggunakan skala ini adalah termasuk
skala metrik dan sah digunakan sebagai standar internasional atau dunia,
meskipun ada sebagian kecil negara yang belum menggunakannya.Skala
ini berguna untuk memperbesar atau memperkecil ukuran gambar.

Sumber: : www.whrulers.com
Gambar 1.38 Penggaris/mistar skala metrik

2) Cara menggunakan sepasang penggaris segitiga


Cara menggunakan penggaris sepasang segitiga yang digunakan untuk menarik
garis tegak, miring ataupun sejajar. Bahan penggaris yang digunakan kebanyakan
mika trasparan karena ringan. Biasanya digunakan sepasang segitiga yaitu segitiga
dengan sudut 45o–45o dan segitiga, dengan sudut 60o–30o.
Pertama sediakan sepasang mistar segitiga dan sebuah kertas gambar, untuk
ukuran kertas gambar disesuaikan dengan kebutuhan dari gambar yang akan
dikerjakan. Sebelum segitiga atau alat jenis ini dipakai, sebaiknya diperiksa
dahulu dengan ketentuan kelayakannya. Berikut caranya.
a) Tepi mistar (segitiga) harus rata.
b) Harus benar-benar siku (90o).

Peralatan dan Kelengkapan Gambar Teknik 21


Setelah diperiksa dan ternyata alat tersebut dalam keadaan baik, maka
segitiga tersebut dapat digunakan sesuai dengan fungsinya. Fungsinya,
yaitu untuk membuat garis lurus atau membuat garis tegak lurus.
3) Cara menggunakan penggaris T
Penggaris T terdiri dari dua bagian, bagian mistar panjang dan bagian kepala
berupa mistar pendek tanpa ukuran yang bertemu membentuk sudut 90o.
a) Penggaris T ditempatkan pada Meja Gambar. Pastikan Penggaris
T terpasang dengan benar. Penggaris T dapat digunakan
langsung untuk membuat garis horizontal.

Sumber: http://dw-wp.com
Gambar 1.39 Penempatan penggaris T di meja gambar

b) Penggaris T dapat juga digunakan untuk dudukan pada penggaris


segitiga sehingga dapat membuat garis vertikal secara tegak lurus.

Sumber: www.giphy.com Sumber: www.technologystudent.com


Gambar 1.40 Penggaris T untuk dudukan Gambar 1.41 Penggaris T untuk membuat garis vertikal

Sumber: www.technologystudent.com
Gambar 1.42 Penggaris T untuk membuat garis horizontal

e. Busur derajat
Busur derajat merupakan alat bantu untuk mengukur suatu sudut. Busur derajat
adalah alat yang digunakan untuk mengukur serta menggambar sudut. Alat ini

22 Gambar Teknik Otomotif Kelas X untuk SMK/MAK


biasanya berbentuk setengah lingkaran, tetapi tersedia juga busur derajat
versi lingkaran penuh 360 derajat.

Sumber: www.rotring.com
Gambar 1.43 Busur derajat

Menggunakan busur derajat


Belajar menggunakan alat ini relatif mudah. Dengan memahami bagaimana
bagian-bagian busur derajat digunakan bersama serta mengikuti beberapa
langkah mudah berikut, pasti menjadi seorang ahli sudut dalam waktu
singkat. Berikut langkah menggunakan busur derajat.
1) Metode pertama (mengukur sudut dengan busur
derajat) Berikut aturan metode pertama.
a) Perkirakan ukuran sudut yang dimiliki
Sudut dapat diklasifikasikan dalam tiga kelompok, yaitu lancip,
tumpul, dan siku-siku. Sudut lancip berukuran sempit (kurang dari
90 derajat), sudut tumpul berukuran lebar (lebih besar dari 90
derajat), dan sudut siku-siku tepat berukuran 90 derajat (dua garis
yang membentuknya saling tegak lurus).

Sumber: Pribadi
Gambar 1.44 Perkiraan sudut

Sudut dapat diidentifikasi dari kategori sudut yang hendak diukur


hanya dengan melihatnya. Menentukan kategori sudut pada langkah
pertama membantu mengidentifikasi skala mana pada busur derajat
yang harus digunakan. Secara sepintas, dapat diketahui sudut
tersebut tergolong lancip karena ukurannya kurang dari 90 derajat.
b) Posisikan pangkal atau puncak sudut yang ingin diukur pada titik
pusat (pusat busur)
Lubang kecil di pertengahan garis dasar busur derajat adalah
pangkalnya. Kemudian, Anda membuat puncak sudut berimpit
dengan pusat persilangan pada pangkal tersebut.

Peralatan dan Kelengkapan Gambar Teknik 23


Sumber: Pribadi
Gambar 1.45 Posisikan pangkal pada titik pusat

c) Putarlah busur derajat untuk membuat salah satu kaki sudut


berimpit dengan garis dasar busur derajat
Posisikan puncak sudut pada pangkal busur derajat, lalu secara
perlahan putarlah busur derajat. Jadi, kaki sudut tersebut jatuh di
atas garis dasar busur derajat. Garis dasar busur derajat sejajar
dengan pinggiran busur derajat, tetapi garis dasar bukan pinggiran
busur derajat yang rata tersebut. Garis dasar berimpit dengan
pusat pangkalnya (pusat busur) dan garis tersebut membentang
sampai ke titik awal skala pada kedua sisi (kiri dan kanan).

Sumber: Pribadi
Gambar 1.46 Panjangkan garis sudut

d) Ikuti kaki sudut (garis) yang berhadapan naik ke skala ukuran


pada lengkung busur derajat
Jika garis tersebut tidak melewati lengkung busur derajat,
perpanjanglah sehingga melewatinya. Sebagai alternatif, dapat
diletakkan di bagian tepi selembar kertas berimpit dengan kaki
sudut (garis). Kemudian, memperpanjang garis tersebut hingga
melewati lengkung busur derajat. Angka yang dilewati oleh garis
tersebut adalah ukuran sudut dalam satuan derajat.
(1) Pada contoh tersebut, ukuran sudut adalah 71 derajat. Guna
menggunakan skala yang lebih kecil karena pada langkah
pertama sudah menentukan bahwa ukuran sudut kurang dari
90 derajat. Jika sudut tersebut tumpul, akan digunakan skala
yang menandai sebuah sudut lebih besar dari 90 derajat.
(2) Pada awalnya, skala pengukuran mungkin tampak membingungkan.
Sebagian besar busur derajat memiliki dua kisi penggaris yang
berlawanan, satu kisi berada pada sisi sebelah dalam dan kisi yang
lain di sisi sebelah luar. Desain demikian membuat alat ini mudah
digunakan untuk mengukur sudut dari arah mana pun.

24 Gambar Teknik Otomotif Kelas X untuk SMK/MAK


2) Metode kedua (menggambar sudut dengan busur
derajat) Berikut aturan metode kedua.
a) Gambarlah sebuah garis lurus
Garis tersebut akan menjadi garis acuan sekaligus kaki pertama
dari sudut yang hendak digambar. Garis tersebut akan digunakan
untuk menentukan posisi di mana menggambar kaki sudut yang
kedua. Biasanya yang termudah adalah menggambar garis lurus
dalam posisi horizontal di atas kertas. Guna menggambar garis
tersebut, dapat menggunakan pinggiran busur derajat yang rata.

Sumber: Pribadi
Gambar 1.47 Gambar garis lurus

b) Posisikan pangkal busur derajat pada salah satu ujung garis.


Titik tersebut akan menjadi puncak dari sudut yang akan
digambar. Tandai pada kertas, tepat pada titik puncak tersebut
ditempatkan. Tidak harus menempatkan titik tersebut pada ujung
garis. Titik dapat ditempatkan di mana pun sepanjang garis
tersebut, tetapi lebih mudah hanya menggunakan ujung garis.

Sumber: Pribadi
Gambar 1.48 Posisikan pangkal busur derajat

c) Carilah nilai derajat untuk sudut yang ingin digambar pada skala
busur derajat yang tepat
Buatlah garis acuan tersebut berimpit dengan garis dasar busur derajat,
kemudian tandai kertas pada ukuran derajat yang diinginkan. Jika akan
menggambar sebuah sudut lancip (kurang dari 90 derajat), gunakan skala
dengan bilangan yang lebih kecil. Sudut tumpul (lebih besar dari 90
derajat), menggunakan skala dengan bilangan yang lebih besar. Ingatlah
bahwa garis dasar sejajar dengan pinggiran busur derajat, tetapi garis
dasar bukan pinggiran busur derajat yang rata tersebut. Garis dasar
berimpit dengan pusat pangkalnya (pusat busur) dan garis tersebut
membentang sampai ke titik awal skala pada kedua sisi (kiri dan kanan).
Pada contoh berikut, ukuran sudut adalah 36 derajat.

Peralatan dan Kelengkapan Gambar Teknik 25


Sumber: Pribadi
Gambar 1.49 Menandai nilai derajat

d) Gambarlah kaki kedua untuk menyelesaikan sudut tersebut


Guna menggambar kaki kedua, hubungkan titik puncak dengan ukuran
derajat yang sudah ditandai. Gunakan penggaris, pinggiran busur derajat
yang rata atau tepi lurus dari alat lain. Kaki kedua akan menyempurnakan
sudut yang dibuat. Guna memeriksa keakuratan sudut yang telah
digambar, menggunakan busur derajat untuk mengukurnya.

Sumber: Pribadi
Gambar 1.50 Menggambar kaki kedua

f. Jangka
Jangka adalah suatu alat yang digunakan untuk menggambar lingkaran atau
busur. Dengan kata lain, berfungsi untuk membuat lingkaran atau setengah
lingkaran (lengkung/arc). Jangka biasanya terbuat dari besi, dan terdiri dari dua
bagian/kaki yang dihubungkan oleh engsel dan dapat diatur pembukaannya.

Sumber: www.reddit.com Sumber: www.reddit.com


Gambar 1.51 Jangka gambar Gambar 1.52 Kedudukan jangka

Salah satu kaki mempunyai jarum di ujungnya, dan pensil di kaki yang lain, atau dapat
juga memakai pena. Lingkaran dapat dibuat dengan menancapkan kaki yang berjarum di
atas kertas dan menyentuhkan pensil ke permukaan kertas. Selanjutnya,

26 Gambar Teknik Otomotif Kelas X untuk SMK/MAK


Anda memutar pensil dengan tumpuan kaki berjarum sambil menjaga
sudut engsel untuk tidak berubah. Jari-jari lingkaran dapat diubah dengan
mengubah sudut yang dibentuk oleh engsel. Berdasarkan ukurannya,
jangka terbagi tiga jenis jangka, yaitu sebagai berikut:
1) Jangka besar digunakan untuk menggambar lingkaran dengan
diameter 100 sampai 200 mm.
2) Jangka menengah digunakan untuk menggambar lingkaran dengan
diameter 20 sampai 100 mm.
3) Jangka kecil digunakan untuk menggambar lingkaran dengan diameter
5 sampai 30 mm.

Sumber: www.draftingsteals.com
Gambar 1.53 Jenis-jenis jangka

g. Mal
Pada gambar teknik, mal digunakan untuk mem
bantu membuat bentuk-bentuk tertentu terutama
bentuk yang sulit atau tidak dapat dibuat dengan
menggunakan peralatan standar. Terdapat
bermacam-macam mal yang digunakan untuk
menggambar, di antaranya adalah sebagai berikut. Sumber: Pribadi
Gambar 1.54 Mal huruf dan angka
1) Mal huruf dan angka/sablon huruf dan angka
Mal jenis ini berfungsi untuk membentuk huruf dan angka standar yang
digunakan pada gambar teknik. Biasanya mal ini memiliki ukuran huruf dan
angka yang bermacam-macam, seperti 0,25; 0,35; 0,5; 0,7; 1,4; dan 2 mm.
2) Mal lingkaran
Berfungsi untuk membuat bentuk lingkaran dengan diameter tertentu.

Sumber: www.mesincad.com
Gambar 1.55 Mal Lingkaran

Peralatan dan Kelengkapan Gambar Teknik 27


3) Mal elips
Mal jenis ini berfungsi untuk membuat bentuk elips. Mal elips
digunakan untuk membuat elips-elips kecil. Sama dengan mal
lingkaran, mal elips juga dilengkapi dengan empat garis sumbu.

Sumber: www.mesincad.com
Gambar 1.56 Mal Elips

4) Mal bentuk lain/umum


Mal jenis ini biasa digunakan untuk membentuk bentuk-bentuk yang
sederhana.

Sumber: w: www.aliexpress.com
Gambar 1.57 Mal bentuk

5) Mal lengkung
Mal ini berfungsi untuk membuat garis lengkung/kurva. Dengan kata lain,
mal lengkung berfungsi untuk melukiskan garis-garis lengkung istimewa
yang tidak biasa dilukiskan oleh jangka dan alat lainnya, seperti garis
lengkung dapat juga digunakan untuk menggambarkan radius.

Sumber: www.mesincad.com
Gambar 1.58 Mal lengkung

28 Gambar Teknik Otomotif Kelas X untuk SMK/MAK


h. Penghapus dan pelindung penghapus
Penghapus digunakan untuk menghapus garis pensil yang tidak berguna
agar tidak merusak kertas gambar dan tidak meninggalkan warna pada
kertas gambar menggunakan penghapus putih yang halus.

Sumber: www.faber-castell.com
Gambar 1.59 Penghapus

Pelindung penghapus digunakan untuk menghilangkan garis yang


berdekatan. Dengan alat ini garis-garis yang perlu dapat terlindung dari
penghapusan. Hanya garis, atau bagian garis yang salah dapat dihapus.

Sumber: Pribadi
Gambar 1.60 Pelindung penghapus

i. Rapido
Rapido adalah alat gambar kertas kalkir dengan presisi (ketepatan) tinggi,
namun juga dapat digunakan pada permukaan kertas biasa. Alat ini memiliki
mata spidol bernomor mulai dari 0,1 hingga 0,8. Adapula jenis rapido yang kini
jarang dipakai, yaitu trekpen (semacam pena yang disisipi tinta).

Sumber: www.rotring.com
Gambar 1.61 Rapido

Peralatan dan Kelengkapan Gambar Teknik 29


Rangkuman
1. Gambar teknik adalah gambar yang dibuat dengan menggunakan cara-
cara, ketentuan-ketentuan, aturan-aturan yang telah disepakati bersama
oleh badan/ lembaga internasional untuk standardisasi.
2. Fungsi gambar teknik yang sangat mendasar adalah sebagai sebuah alat
untuk menyatakan maksud atau pemikiran dari seseorang.
3. Gambar teknik sebagai suatu bahasa teknik mempunyai beberapa fungsi,
yaitu gambar teknik sebagai bahasa teknik, penyampaian informasi, bahan
dokumentasi, pengawetan dan penyimpanan, serta menuangkan gagasan
untuk pengembangan.
4. Peralatan yang diperlukan dalam menggambar teknik antara lain meja
gambar/ mesin gambar, kertas, pensil, mistar/penggaris, busur derajat,
jangka, mal, penghapus dan pelindung penghapus, serta rapido.

Uji Kompetensi
A. Pilihlah jawaban yang tepat!
1. Berikut definisi dari gambar teknik yang paling tepat adalah ....
a. gambar yang dibuat dengan menggunakan cara dilukiskan langsung pada
kertas menggunakan pensil mengikuti aturan-aturan yang telah disepakati
bersama oleh badan/lembaga internasional untuk standardisasi
b. gambar yang dibuat dengan menggunakan pemikiran-pemikiran perancang
yang sangat mendasar sebagai sebuah alat untuk menyatakan maksud
atau pemikiran dari seseorang untuk standardisasi
c. gambar yang dibuat untuk pendeskripsian ide-ide dari operator ke
perancang untuk nanti dibuatkan model dari rancangannya tersebut serta
mengikuti kaidah standar internasional
d. gambar yang dibuat dengan menggunakan cara-cara, ketentuan-
ketentuan, dan aturan-aturan yang telah disepakati bersama oleh
badan/lembaga internasional untuk standardisasi
e. Gambar yang menjadi bahasanya orang teknik dalam memberikan
gagasan serta digunakan untuk media dokumentasi dari rancangan-
rancangan terdahulu dibuat dengan menggunakan standardisasi
2. Gambar mempunyai tugas meneruskan maksud dari perancang dengan tepat kepada
orang-orang yang bersangkutan, kepada perancang proses, pembuatan, pemeriksa,
perkaitan, dan sebagainya termasuk dalam fungsi gambar teknik dalam hal ....
a. gambar teknik sebagai bahasa teknik
b. sebagai media pendiskripsian
c. penyampaian informasi
d. bahan dokumentasi, pengawetan, dan penyimpanan
e. menuangkan gagasan untuk pengembangan

30 Gambar Teknik Otomotif Kelas X untuk SMK/MAK


3. Gambar bukan saja diawetkan untuk mensuplai bagian-bagian produk untuk
perbaikan atau untuk diperbaiki, melainkan gambar diperlukan juga untuk
disimpan dan digunakan sebagai bahan informasi untuk rencana-rencana baru
di kemudian hari termasuk dalam fungsi gambar teknik dalam hal ....
a. gambar teknik sebagai bahasa teknik
b. sebagai media pendiskripsian
c. penyampaian informasi
d. bahan dokumentasi, pengawetan, dan penyimpanan
e. menuangkan gagasan untuk pengembangan
4. Gambar teknik merupakan alat untuk menyatakan suatu ide seseorang atau gagasan
ahli teknik. Oleh karena itu, gambar teknik sering juga disebut sebagai bahasa teknik
atau bahasa bagi para ahli teknik dalam fungsi gambar teknik dalam hal ....
a. gambar teknik sebagai bahasa teknik
b. sebagai media pendiskripsian
c. penyampaian informasi
d. bahan dokumentasi, pengawetan, dan penyimpanan
e. menuangkan gagasan untuk pengembangan
5. Ukuran gambar teknik sudah ditentukan berdasarkan standar. Ukuran pokok
kertas gambar adalah A0 – A4. Ukuran kertas untuk Kertas A2 adalah ....
a. 297 × 210 d. 594 × 420
b. 420 × 297 e. 841 × 594
c. 512 × 395
6. Perhatikan gambar berikut!
Gambar tersebut adalah gambar meja gambar, nama bagian yang
ditunjukkan pada nomor 3 adalah ....
a. tiang horizontal
b. lengan geser
c. tiang vertikal
d. pengaris
e. headpro

7. Perhatikan gambar berikut!

Gambar tersebut adalah cara melipat kertas untuk kertas ukuran ....
a. A4 d. A1
b. A3 e. A0
c. A2

Peralatan dan Kelengkapan Gambar Teknik 31


8. Salah satu jenis mistar yang sering digunakan untuk menggambar teknik adalah
mistar gambar-T. Mistar jenis ini digunakan untuk menarik garis ....
a. mendatar d. diagonal
b. tepi e. sejajar
c. lurus
9. Berdasarkan ukurannya, jangka terbagi tiga jenis jangka. Salah satunya jangka
besar digunakan untuk menggambar lingkaran dengan diameter ....
a. 800 sampai 1000 mm
b. 700 sampai 800 mm
c. 500 sampai 600 mm
d. 300 sampai 400 mm
e. 100 sampai 200 mm
10. Mal huruf dan angka berfungsi untuk membentuk huruf dan angka standar yang
digunakan pada gambar teknik. Biasanya mal ini memiliki ukuran huruf dan
angka yang bermacam-macam salah satu ukuran dari mal huruf ini adalah ....
a. 0,6 mm d. 0,9 mm
b. 0,7 mm e. 1,0 mm
c. 0,8 mm

B. Isilah titik-titik di bawah ini dengan jawaban yang benar!


1. Standar gambar teknik merupakan suatu keseragaman yang telah disepakati
bersama dengan tujuan untuk menghindari salah pengertian dalam ....
2. Kertas gambar adalah media utama dalam menuangkan ide menggambar
teknik dengan menggunakan ....
3. Standar melipat kertas yang ditemukan baru dari standar Jerman, yaitu ....
4. Negara-negara yang sudah membuat standar salah satunya adalah Belanda, yaitu ....
5. Ukuran kertas A3 adalah ....
6. DIN adalah singkatan dari ....
7. Cara meruncingkan pensil selain menggunakan rautan dapat juga menggunakan ....
8. Menggunakan pensil dengan posisi duduk biasanya digunakan untuk menggambar
....
9. Dua jenis mistar segitiga, yaitu mistar segitiga gambar sudut ... dan mistar
segitiga gambar ....
10. Jangka kecil digunakan untuk menggambar lingkaran dengan diameter ... sampai ....

32 Gambar Teknik Otomotif Kelas X untuk SMK/MAK


C. Soal uraian dengan jawaban singkat!
1. Jelaskan yang dimaksud gambar teknik!
2. Meja gambar terdiri dari beberapa macam jenis meja gambar! Uraikan minimal
dua jenis meja gambar lengkap dengan sketsanya!
3. Uraikan cara memegang pensil!
4. Sebutkan macam-macam jangka!
5. Jelaskan yang dimaksud rapido!
6. Sebutkan jenis kertas gambar yang dapat digunakan untuk menggambar teknik!
7. Tuliskan fungsi Headpro yang ada pada bagian meja gambar!
8. Gambarkan sketsa cara menggunakan pensil!
9. Tuliskan fungsi mistar skala inchi dan kaki!
10. Tuliskan fungsi mal lengkung!

Lembar Kerja Siswa Berbasis STEM


Buatlah kelompok, masing-masing 4–5 siswa! Lakukan observasi mengenai
peralatan gambar teknik! Kumpulkan minimal 7 peralatan, lalu identifikasi fungsi
dari setiap peralatan!
No. Nama Alat Foto Fungsi

Peralatan dan Kelengkapan Gambar Teknik 33

Anda mungkin juga menyukai