Anda di halaman 1dari 59

KATA PENGANTAR

Buku ini merupakan Laporan Manual O & P pekerjaan “DD dan LARAP Tanggul Bengawan

Solo Kota Surakarta” yang disusun dalam rangka memenuhi kewajiban PT. Rayakonsult

berdasarkan Kontrak Nomor : HK0203-BS.02/2015 — 12 Tanggal 03 Juni 2015 dengan

Pejabat Pembuat Komitmen Perencanaan dan Program, Satker Balai Besar Wilayah Sungai

Bengawan Solo.

Adapun sistematika pelaporan buku ini sebagai berikut :

1. BAB I : Pendahuluan,
2. BAB II : Lingkup Kegiatan Operasi Sungai,
3. BAB III : Operasi dan Pemeliharaan,
4. BAB IV : Lingkup Kegiatan Pemeliharaan Sungai,
5. BAB V : Biaya Operasional dan Pemeliharaan
KATA PENGANTAR

Buku ini merupakan Laporan Manual O & P pekerjaan “DD dan LARAP Tanggul Bengawan

Solo Kota Surakarta” yang disusun dalam rangka memenuhi kewajiban PT. Rayakonsult

berdasarkan Kontrak Nomor : HK0203-BS.02/2015 — 12 Tanggal 03 Juni 2015 dengan

Pejabat Pembuat Komitmen Perencanaan dan Program, Satker Balai Besar Wilayah Sungai

Bengawan Solo.

Adapun sistematika pelaporan buku ini sebagai berikut :

1. BAB I : Pendahuluan,
2. BAB II : Lingkup Kegiatan Operasi Sungai,
3. BAB III : Operasi dan Pemeliharaan,
4. BAB IV : Lingkup Kegiatan Pemeliharaan Sungai,
5. BAB V : Biaya Operasional dan Pemeliharaan
KATA PENGANTAR.................................................................................................................................. i
DAFTAR ISI...................................................................................................................................................... ii
DAFTAR GAMBAR....................................................................................................................................... iv
DAFTAR TABELv
BAB I. PENDAHULUAN..................................................................................................I-1

1.1 Latar Belakang...............................................................................................I-1

1.2 Maksud dan Tujuan.........................................................................................I-1

1.3 Informasi Pekerjaan........................................................................................I-2

1.4 Pengertian Pemeliharaan Sungai.....................................................................I-3

1.5 Tujuan Pemeliharaan Sungai...........................................................................I-4

1.6 Lokasi Kegiatan..............................................................................................I-4

BAB II. LINGKUP KEGIATAN OPERASI SUNGAI.......................................................... II-1


4.3.1. Tanggul Saluran / Sungai Yang Putus.................................................................V-18

4.3.2. Tanggul Sungai Terputus........................................................................ IV-18

4.3.3. Kerusakan Bangunan.............................................................................IV-19

4.4 Sistem Mekanisme Pelaporan..........................................................................IV-19

4.5 Sistem Penaggulangan Bencana Banjir............................................................IV-20

4.5.1. Kegiatan Pra Banjir................................................................................. IV-21

4.5.2. Kegiatan Pasca Banjir..................... ........................................................ IV-22

4.5.3. Penyebab terjadinya bobolan tanggul.....................................................IV-22

4.5.4. Pencegahan Bobolan Tanggul....................... ......................................... IV-23

4.5.5. Pencegahan Kebocoran......................................................................... IV-33

4.6 Jaringan Transportasi dan Komunikasi............................................................. IV-38

BAB V. BIAYA OPERASIONAL DAN PEMELIHARAAN................................................. V-1

5.1. Umum.................................................................................................................. V-1


DAFTAR GAMBAR

Gambar I-1 Lokasi Pekerjaan............................................................................................................I-5

Gambar I-2 Peta Administrasi Kelurahan Semanggi....................................................... I-6

Gambar I-3 Peta Administrasi Kelurahan Sangkrah........................................................I-7

Gambar II-1 Skema Daerah Sungai................................................................................ II-1

Gambar III-2 Contoh Memperbesar Dan Memperkuat Tanggul Pada Pangkal


Jembatan.................................................................................................... II-7

Gambar III-3 Pelindung Kaki Tanggul...................... .........................................................II-8

Gambar IV-1 Dinding Karung Pasir...................... ......................................................... IV-27

Gambar IV-2 Dinding Papan Ganda....................... ...................................................... IV-28


DAFTAR TABEL

Tabel II-1 Konsep Pengelolaan Sungai.............................................................................I-3


BBWS – BENGAWAN SOLO
TAHUN 2015

BAB I. PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Salah satu konsep penanganan #anjir dari sungai adalah dengan pem#angunan
tanggul. Tanggul Sungai Bengawan Solo yang ada saat ini di;ungsikan se#agai
pengendali #anjir / pengaman lingkungan sekitar Bengawan Solo dari luapan air
Sungai Bengawan Solo di saat terjadi #anjir. Tanggul eksisting di#angun #erdasar
desain dengan de#it ran1angan kala ulang 1( tahun yang #esarnya C 1.55( m */dt.
Seiring dengan peru#ahan iklim yang terjadi dan tata guna lahan di daerah hulu2
#anjir yang sering terjadi di Sungai Bengawan Solo saat ini setara dengan #anjir
ran1angan kala ulang 5( tahun yang #esarnya C ).15( m */dt. Hal ini menye#a#kan
daerah sekitar Sungai Bengawan Solo termasuk di Kota Surakarta sering terjadi
#anjir dan genangan yang dise#a#kan oleh luapan air #anjir Sungai Bengawan Solo2
BBWS – BENGAWAN SOLO
TAHUN 2015

identi;ikasi serta in7entarisasi status tanah / lahan yang terkena dampak ren1ana
peninggian tanggul terse#ut.
Tujuan pekerjaan DD dan LARAP Tanggul Bengawan Solo Kota Surakarta ini adalah
:
1. Menyusun desain ren1ana peninggian tanggul Sungai Bengawan Solo di Kota
Surakarta #erdasar data #anjir terkiniF
). Memperoleh in;ormasi tentang status tanah / lahan dan segala sesuatu yang
#erada di dalamnya yang terkena dampak ren1ana peninggian tanggulF
*. Menyusun ren1ana pemindahan penduduk dan atau ganti rugi lahan yang akan
digunakan dalam peninggian tanggulF
5. Menyusun dokumen ren1ana pengadaan tanah.

1.3 Informasi Pekerjaan


4n;ormasi Pekerjaan yang akan dilaksanakan adalah se#agai #erikut :
➢ Nama Pekerjaan : DD dan Larap Tanggul Bengawan Solo di
Kota Surakarta
➢ Lokasi Pekerjaan : Kota Surakarta2 Pro7insi 0awa Tengah
BBWS – BENGAWAN SOLO
TAHUN 2015

– Alamat : Jl. Solo-Kartasura Km.7 PO. Box 267


Pabelan, Kartasura, Sukoharjo — 57162
– Telephon/Fax. : (0271) 730448
Sedangkan nama direksi pekerjaan yang telah ditunjuk pengguna jasa adalah
sebagai berikut :
⎼ Ketua : Yunita Chandra Sari, SE.,ST.,MT
⎼ Sekretaris : Ir. Budi Sucahyono, M.Si.
⎼ Anggota I : Ika Yulianti, ST.,MT.
⎼ Anggota II : Heri Budianto, ST.,M.Eng.

➢ Data Penyedia Jasa


Data penyedia jasa di dalam pekerjaan ini adalah sebagai berikut :
– Nama Perusahaan : PT. Rayakonsult.
– Kantor Pusat : Jl. Babakan Jeruk II No. 34 Bandung 40163
– Kantor Perwakilan : Perum Safira Residence No. E16,
Singopuran, Kartasura
BBWS – BENGAWAN SOLO
TAHUN 2015

b. Pengembangan, yaitu upaya untuk meningkatkan kemanfaatan fungsi sungai


tanpa merusak keseirnbangan sungai dan lingkungannya.

c. Penggunaan, yaitu upaya memanfaatkan sungai.

d. Pengendalian, yaitu upaya untuk lebih rnemantapkan aliran sungai — sungai


sepanjang tahun guna memperoleh kemanfaatan sungai sebesar — besarnya dan
mengendalikan daya rusak air terhadap sungai dan lingkungannya.

Pengertian Operasi (Eksploitasi) dan Pemeliharaan Sungai menurut PP No. 35 tahun


1991 tentang Sungai, adalah :
a. Operasi sungai adalah usaha pengaturan pengalokasian sumber daya alam
lainnya yang berada di sungai untuk tujuan pendayagunaan secara optimum.

b. Pemeliharaan sungai adalah usaha — usaha yang bertujuan untuk menjamin


kelestarian fungsi sungai dan fungsi bangunan sungai.

Jadi O & P sungai adalah upaya — upaya yang dilaksanakan untuk mengoptimalkan
nilai sungai sekaligus menjaga kelestarian sungai.
BBWS – BENGAWAN SOLO
TAHUN 2015

Lokasi Studi

H Tanggul Bengawan Solo

Gambar PENDAHULUAN-1 Lokasi Pekerjaan

LAPORAN MANUAL O & P


Halaman 5
BBWS – BENGAWAN SOLO
TAHUN 2015

WC/MCK UMUM
HYDRANT / LEDENG UMUM
LINGKUNGAN KUMUH
TEMPAT PEMBUANGAN SAMPAH

Gambar PENDAHULUAN-2 Peta Administrasi Kelurahan Semanggi

LAPORAN MANUAL O & P


Halaman 6
BBWS – BENGAWAN SOLO
TAHUN 2015

Gambar PENDAHULUAN-3 Peta Administrasi Kelurahan Sangkrah


(Sumber : Google Earth 2014)

LAPORAN MANUAL O & P


Halaman 7
BBWS – BENGAWAN SOLO
TAHUN 2015

BAB II. LINGKUP KEGIATAN


OPERASI SUNGAI

zz.1. Daerak Sungai


JSungaiJ adalah tempat / tempat dan wadah / wadah serta jaringan pengaliran air
mulai dari mata air sampai muara dengan di#atasi kanan dan kirinya serta sepanjang
pengalirannya oleh garis sempadan. (PP No. *5 tahun 1@@1 tentang SungaiE.
Daerah sungai adalah #agian / #agian dari sungai yang meliputi alur sungai
(#agian sungai yang di#atasi oleh #i#ir / #i#ir sungaiE2 #akhirn2 tanggul / tanggul
dan se#againya. Be#erapa #atasan / pengertian yang #erkaitan dengan daerah
sungai adalah se#agai #erikut :
a. Iona 1 : Bagian sungai tempat air sungai mengalir sepanjang tahun dan
BBWS – BENGAWAN SOLO
TAHUN 2015

II.2. Pengelolaan Sungai


Yang dimaksud dengan istilah pengelolaan sungai adalah segala usaha yang
dilaksanakan untuk meman;aatkan potensi sungai2 memelihara ;ungsi sungai dan
men1egah terjadinya #en1ana yang dapat ditim#ulkan oleh sungai.
Dengan demikian ruang 1akup pengelolaan sungai luas sekali dan di akhirnya dapat
dise#utkan:
1). Per#aikan dan
pengaturan sungai
2). Pengoperasian
#angunan / #angunan sungai
3). Pengendalian
administrati; seperti pem#atasan atau pelarangan atas kegiatan / kegiatan yang
dapat mem#erikan dampak negati; terhadap ;ungsi sungai
4). Pem#erian izin atas
peman;aatan air sungai
5). Pem#erian tanda #atas
BBWS – BENGAWAN SOLO
TAHUN 2015

Tabel LINGKUP KEGIATAN OPERASI SUNGAI-1 Konsep Pengelolaan Sungai

Pekerjaan survei
dan perbaikan
sungai
Perawatan dan perondaan
terkadap sungai-sungai atau
bangunan-bangunan sungai
dan pelengkapannya

Pengoperasian bangunan
Pengelolaan Fisik
sungai dan fasilitasnya
BBWS – BENGAWAN SOLO
TAHUN 2015

II.3. Pemanfaatan Sungai dan Batasannya


(1) Penggunaan air sungai

Yang dimaksud dengan air sungai tidak hanya #erupa air permukaan yang
mengalir di dalam alur sungai2 tetapi termasuk juga air permukaan di dalam
danau / danau2 rawa / rawa serta air #awah permukaan yang mengalir di
#awah dasar sungai yang meresap ke #awah dasar sungai2 selanjutnya dise#ut
air #awah permukaan dasar sungai ( river bed waterE. Namun dalam #e#erapa
hal adalah tidak mudah mem#edakan akhir air #awah permukaan dasar sungai
dengan air tanah pada umumnya. Bila air yang tersimpan dalam lapisan kerikil
atau pasir diam#il dengan memakai saluran atau #ak tampung2 hal terse#ut
BBWS – BENGAWAN SOLO
TAHUN 2015

(2) Jenis penggunaan tanah di daerah sungai

Penggunaan tanah / tanah milik pemerintah yang ada di dalam daerah


sungai dinamakan Jpeman;aatan sungai terarahJ2 sedang penggunaan tanah
/ tanah milik perorangan dinamakan Jpeman;aatan sungai untuk
kepentingan perseoranganJ.

JPeman;aatan sungai terarahJ ialah penggunaan tanah yang ada di dalam alur
sungai2 misalnya untuk lahan pertanian atau lapangan atletik atau olah raga
lainnyaF dan persetujuan penggunaannya di#erikan / disahkan oleh
JAdministrator Sungai / Satker / SatkerJ sepanjang tidak ada pengaruh yang
negati; terhadap ;ungsi sungai.

Dalam masalah Jpeman;aatan sungai untuk kepentingan perseoranganJ di


dalam daerah sungai2 pem#atasan / pem#atasan perlu dilakukan agar
sedini mungkin dapat di1egah kemungkinan terjadinya pengaruh negati;
terhadap
;ungsi sungai. Dengan demikian setiap ren1ana Jpeman;aatan sungai untuk
kepentingan perseoranganJ harus mendapat persetujuan dari Administrator
BBWS – BENGAWAN SOLO
TAHUN 2015

(yang memanfaatkan sungai) yang berdekatan dengan lokasi pekerjaan


tersebut perlu diberitahu sebelum pekerjaan dimulai.

Bila "pemanfaatan sungai terarah" memberikan pengaruh negatif terhadap


kegiatan perbaikan dan pengaturan sungai, perlu diambil langkah — langkah
pencegahannya seperti penundaan pelaksanaan pekerjaan atau larangan
sementara.

Pemberian izin tidak diberikan bila suatu lokasi pada sungai akan dipakai
sebagai tempat penimbunan bahan — bahan bangunan, tempat pengambilan
tanah, pasir atau tempat pembuangan bahan — bahan bangunan.

(4) Pembuatan bangunan dalam daerah sungai

Bangunan — bangunan untuk kepentingan umum seperti jembatan dan bendung


umumnya diizinkan dibangun setelah diadakan penelitian, bahwa bangunan —
bangunan tersebut tidak mengganggu fungsi sungai. Bila setelah diteliti
bangunan — bangunan tersebut ternyata mengganggu fungsi sungai, perlu
diadakan perubahan — perubahan mengenai lokasinya, desain bangunannya
BBWS – BENGAWAN SOLO
TAHUN 2015

3). Bentuk #angunan harus


tidak mengganggu aliran air pada waktu #anjir. Khusus untuk #endung2
pengaruh backwater dan sedimentasi di hulu #endung harus
diperhitungkan.

4). Penempatan dan #entuk


pilar / pilar jem#atan harus sedemikian sehingga tidak mengganggu
aliran air pada waktu #anjir. Pengaruhnya terhadap perkuatan te#ing dan
tanggul harus pula diperhitungkan.

5). Bangunan harus


diren1anakan sedemikian rupa sehingga mampu #ertahan terhadap
tekanan air pada waktu #anjir dan tekanan akti; dari tanggul atau dari
#angunan / #angunan lainnya.

6). Kistdam yang di#uat


selama kegiatan pern#uatan suatu #angunan harus di#uat sedemikian
sehingga air #anjir dapat mengalir se1ara lan1ar.
BBWS – BENGAWAN SOLO
TAHUN 2015

Kaki tanggul pada berm tersebut perlu dilindungi ( Gambar LlNGKUP


KEGlATAN OPERASl SUNGAl-6)

Gelagaf
jembatan
(Lebaf sungai  50 m)

MAB Penampang tanggul

Muka tanah asli

Muka tanah datafan


Bantafan

Gambar LINGKUP KEGIATAN OPERASI SUNGAI-5 Contoh Memperbesar Dan


Memperkuat Tanggul Pada Pangkal Jembatan

PPaassanagnangan bBaattuukakli ali


BBWS – BENGAWAN SOLO
TAHUN 2015

zz.4. Pengambilan Bakan – Bakan Dalam Sungai


Pasir, kerikil, batu, bambu, pohon, rumput dan lain sebagainya yang terdapat di
dalam daerah sungai adalah bahan — bahan. yang termasuk dalam kriteria bahan —
bahan sungai. Pengambilan bahan — bahan tersebut harus. mendapatkan izin dari
Administrator Sungai / Satker, terutama penggalian pasir, kerikil dan batu, karena
kegiatan tersebut akan merubah morfologi sungai.
Bila ada rencana penggalian pasir dan kerikil dalam jumlah yang cukup besar yang
terdapat di dalam alur sungai, maka lokasi — lokasi pengambilan dan urut —
urutannya harus direncanakan secara matang, sehingga pengaruh negatifnya
terhadap fungsi sungai dapat ditekan sekecil mungkin.

Sumber daya yang terdapat di sungai, meliputi :


a. Air sungai,
b. Wadah (alur dan bakhirn serta daerah retensi),
c. Sedimen yang terdapat pada alur sungai.
BBWS – BENGAWAN SOLO
TAHUN 2015

Berbagai ragam pemanfaatan fungsi dan potensi sungai yang mungkin dapat
dikembangkan didalam suatu jaringan sungai, memerlukan upaya — upaya
pengaturan yang bersifat rutin ataupun berkala.
Upaya — upaya pengaturan tersebut dimaksudkan agar berbagai jenis penggunaan
sungai berlangsung secara tertib dan teratur, dengan tetap memperhatikan
kelestarian fungsi dan potensi sungai yang bersangkutan.
Upaya — upaya pengaturan inilah yang selanjutnya dikenal dengan istilah operasi
sungai, yang menjadi tugas dan tanggung jawab Pemerintah.
Pelaksanaan tanggungjawab operasi mencakup tugas — tugas sebagai berikut :

1. Pengaturan pemanfaaran air sungai

Diketahui bahwa volume air yang tersedia di sungai sangat dipengaruhi oleh
musim. Pada waktu musim penghujan terjadi kelebihan air, tetapi sebaliknya
pada musim kemarau, debit dan mutu air sungai lebih rendah daripada
kebutuhan sehingga seringkali menyebabkan konflik diakhir para pemakai air
sungai.
BBWS – BENGAWAN SOLO
TAHUN 2015

 Karena air yang akan dialirkan dan dialokasikan untuk setiap


ke#utuhan harus dijaga agar selalu memenuhl #aku mutu tertertu
melalui upaya pengendalian dan pemantauan kualitas air sungai pada
setiap waktu.

2. Pengaturan penggunaan dan pengamanan alur sungai

Pengaturan penggunaan alur sungai2 tanah #akhirn dan daerah retensi #anjir
untuk #er#agai keperluan perlu diren1anakan dengan mem#edakan jenis /
jenis penggunaannya menurut keadaan muka air sungai (air tinggi / #anjir dan
air normalE.

Pem#uatan #endungan2 #endung gerak2 #angunan pengelak #anjir dan pintu


/ pintu pengatur lainnya dimaksudkan untuk :

• Mengurangi daya rusak aliran air pada waktu #anjir


• Pengalokasian air sungai kesetiap titik / titik pengam#ilan yang ada di
sepanjang sungai.

Pelaksanaan tugas terse#ut memerlukan operator2 pedoman operasi2 dana dan


BBWS – BENGAWAN SOLO
TAHUN 2015

• Sur7ai indenti;ikasi potensi #ahan galian disungai2 #erupa desain ruas / ruas
sungai yang dapat ditam#ang2 larang tam#ang serta ren1ana
pengamanannya.

• Pemantauan geometrik sungai.

• Pengendalian dan pengawasan.


BBWS – BENGAWAN SOLO
TAHUN 2015

BAB III. OPERASI DAN


PEMELIHARAAAN

3.1. Pendahuluan
Yang dimaksud dengan Operasi dan Pemeliharaan pada pekerjaan DD dan LARAP
Tanggul Bengawan Solo adalah pemeliharaan pada tanggul seperti yang tertulis
dalam KAK.

3.2. Pemeliharaan Tanggul

(. Cara / Jenis Pemeliharaan


Pemeliharaan tanggul meliputi :
(aE Pemeliharaan Permukaan Tanggul
BBWS – BENGAWAN SOLO
TAHUN 2015

BAB IV. LINGKUP KEGIATAN


PEMELIHARAAN SUNGAI
4.1 Pendahuluan
Yang dimaksud dengan pemeliharaan sungai adalah segala usaha yang bertujuan
untuk menjaga kelestarian fungsi sungai. Pemeliharaan tersebut meliputi
pemeliharaan sungainya sendiri, misalnya pengerukan dasar sungai atau muara
sungai dan juga pemeliharaan bangunan — bangunan dalam rangka perbaikan dan
pengaturan sungai seperti tanggul dan perkuatan tebing sungai (revetment).

Dalam pemeliharaan sungai diperlukan inspeksi secara berkelanjutan, berkala dan


berencana. Maksud dari inspeksi tersebut ialah untuk mengetahui keadaan sungai
dan bangunan — bangunannya. Jika ditemukan hal — hal yang memerlukan
perbaikan, maka perbaikan perlu segera dilaksanakan, agar kerusakan yang terjadi
tidak semakin membesar dan meluas. lntensitas pelaksanaan inspeksi perlu
ditingkatkan dan kecermatan pengawasan perlu ditingkatkan menjelang musim hujan,
BBWS – BENGAWAN SOLO
TAHUN 2015

(a) Pemeliharaan Permukaan Tanggul

Pembersihan alang-alang dan jenis tumbuh — tumbuban lain, yang dapat


merusak tanggul harus dilaksanakan sesering mungkin. Pembersihan
tersebut akan lebih efektif apabila dilaksanakan ketika tumbuh — tumbuhan
tersebut masih rendah dan kecil. Pelaksanaan pembersihan harus sampai
ke akar — akarnya tanpa merusak permukaan tanggul.

Tumbuh — tumbuhan pengganggu tersebut umumnya hidup subur pada


waktu musim hujan. Oleh karena itu pelaksanaan pembersihan pada
musim hujan lebih intensif. Kebutuban tenaga kerja yang diperlukan untuk
pembersihan per satuan luas per hari cukup bervariasi, tergantung dari
kemiringan lereng tanggul, keadaan permukaan tanggul dan keadaan
tumbuh — tumbuhan yang akan dibersihkan. Umumnya berkisar akhir 400
m2/orang/hari. Tumbuh — tumbuhan yang dibersihkan tersebut harus
dibuang cukup jauh dari tubuh tanggul.

Permukaan mercu tanggul yang turun akibat proses konsolidasi atau


karena lalu lintas ternak atau manusia dengan segala sarana
BBWS – BENGAWAN SOLO
TAHUN 2015

diganti dan yang sudah bergeser dari tempatnya semula perlu segera
dikembalikan agar kerusakan yang lebih luas dapat dicegah.

(d) Pemeliharaan Pelat Beton pada Lereng Tanggul

Di bawah pelat beton yang melindungi lereng tanggul kemungkinan terjadi


lubang — lubang akibat turunnya sebagian permukaan tanggul, karena
proses settlement, namun hal tersebut sulit diketahui. Bila terjadi retakan
pada pelat beton atau terjadi settlement yang cukup besar, sebab — sebab
terjadinya retakan tersebut perlu diselidiki dan perbaikannya perlu segera
dilaksanakan.

(e) Pemeliharaan Mercu dan Berm Tanggul

Pada tanggul — tanggul yang mercu atau berm-nya dipergunakan juga


untuk lalu lintas oleh tekanan roda — roda kendaraan kemungkinan besar
akan terjadi penurunan pada beberapa tempat. Kerusakan tersebut perlu
segera diperbaiki agar kerusakan yang lebih besar dapat dicegah. Kualitas
bahan yang dipakai harus sesuai dengan yang dipakai semula dan harus
BBWS – BENGAWAN SOLO
TAHUN 2015

Selain itu dalam beberapa hal bocoran — bocoran tanggul tidak dapat
segera diketahui selama banjir. Oleh karena itu pembersihan tanggul dan
bakhirn perlu dilaksanakan sebagaimana mestinya. Bilamana diketahui
adanya kebocoran tanggul, penyebab bocoran tersebut perlu segera diteliti
dan penanganan darurat untuk mengatasi bocoran tersebut perlu segera
dilaksanakan. Pohon — pohon yang terdapat pada tanggul perlu ditebang
dan tiang — tiang listrik dan tiang — tiang telepon supaya dipindahkan ke
tempat lain.

Bila letak tanggul berbatasan dengan lahan yang digarap, misalnya sawah
atau tegalan, kaki tanggul perlu dijaga agar jangan sampai tergarap. Pada
waktu banjir ada kemungkinan ranting — ranting pohon dan sampah
menyangkut di bakhirn. Ranting — ranting dan sampah tersebut segera
dibersihkan sehingga pada waktu datang banjir yang berikutnya aliran air
banjir tetap lancar.

1.1.2. Pemeliharaan Bangunan Perkuatan Lereng


BBWS – BENGAWAN SOLO
TAHUN 2015

mengganti bagian yang lepas atau pecah atau menyusun kembali batu —
batu kosong atau blok — blok betonnya yang tergeser.

(b) Pemeliharaan Pondasi dan Pelindung Kaki Perkuatan Lereng

Batu-batu yang ditempatkan diatas matras, yang keduanya merupakan


suatu kesatuan dari bangunan pelindung kaki sering kali lepas atau
berpindah dari kedudukan yang seharusrnya. Agar bangunan pelindung
kaki tersebut dapat berfungsi sebagaimana mestinya, batu — batu yang
lepas tersebut perlu segera diganti.

1.1.3. Pemeliharaan Bakhirn

Bakhirn merupakan bagian dari daerah sungai yang bermanfaat untuk


menampung dan mengalirkan sebagian dari aliran banjir. Dengan demikian
segala macam penghalang seperti tanaman — tanaman keras perlu ditebang
dan tak boleh ditanam kembali di bakhirn. Lubang — lubang atau galian yang
dekat dengan kaki tanggul perlu ditutup kembali setinggi bakhirn agar tak
membahayakan stabilitas tanggul. Drainase pada bakhirn juga perlu
BBWS – BENGAWAN SOLO
TAHUN 2015

5. Melarang mendirikan #angunan atau menanam pohon tertalu dekat


dengan tanggul.

<. Melarang kegiatan lain yang dapat merusak tanggul.

(c) Kegiatan Pengamanan

Kegiatan pengamanan akhir lain :

1. Memagari tempat / tempat yang #er#ahaya2 misalnya sekitar


#endung2 jem#atan ds#.
). Menyediakan peralatan untuk menyampaikan adanya #ahaya #anjir.
*. Pemasangan papan / tanda yang di#uat untuk menunjukkan kegiatan
yang dilarang.
5. Menyediakan tempai memandikan hewan di luar tanggul.
5. Memasang penghalang / portal #ila perlu.
<. Mem#uat tempat penye#erangan #aik untuk orang maupun hewan /
ternak.
BBWS – BENGAWAN SOLO
TAHUN 2015

(aE Cari alur dan arahkan genangan air ke suatu tempat yang dapat
menyalurkan ke saluran pem#uang terdekat.

(#E Bila air surut2 kumpulkan masyarakat untuk #ergotong royong menutup
tanggul yang am#rol terse#ut (daruratE.

(1E Buat pan1ang #am#u utau kayu di depan tanggul yang putus setelah itu
ditutup dengan karung yang #erisi pasir.

(dE Segera #uat laporan tertullis kepada pemerintah setempat yang


menggunakan ;ormulir laporan #en1ana alam.

(eE Perkerjaan darurat dapat #erupa tindakan pen1egahan yaitu


penumpukkan karung #erisi pasir ditempat yang diperkirakan akan terjadi
limpahan air di atas tanggul.

1.1.6. Kerusakan Bangunan

Kerusakan #angunan segera mungkin diper#aiki dengan menggunakan #ahan


setempat2 sehingga #angunan dapat tetap #er;ungsi.
BBWS – BENGAWAN SOLO
TAHUN 2015

dalam daerah kerja Saker sungai/penjaga pintu air tersebut dengan tembusan
kepada Kecamatan — kecamatannya dan Ranting Dinas PU.

4.5 Sistem Penaggulangan Ben)ana Banjir


Banjir merupakan peristiwa alam yang dapat menimbulkan kerugian harta benda
penduduk serta dapat pula menimbulkan korban jiwa. Selanjutnya banjir dapat
merusak bangunan prasarana dan sarana dan lingkungan hidup serta merusak tata
kehidupan masyarakat.

Oleh sebab itu bencana banjir perlu ditanggulangi agar kerugian dan kerusakan serta
korban jiwa dapat ditekan hingga ke tingkat yang paling rendah. Kegiatan yang
dilaksanakan selama banjir sedang berlangsung dan segera sesudah banjir berlalu
disebut kegiatan penanggulangan bencana banjir.

Selama banjir sedang berlangsung, kegiatannya dititik beratkan pada usaha


pengamanan, agar air banjir senantiasa berada di dalam sungai serta daerah —
daerah penampungan sementara yang telah ditentukan dan sejauh mungkin
dihindarkan terjadinya luapan — luapan baik melalui tanggul — tanggul atau melalui
BBWS – BENGAWAN SOLO
TAHUN 2015

— usaha untuk memperkecil kerugian yang timbul, yaitu dengan kegiatan yang berupa
penyelamatan dan pengungsian dengan sebanyak — banyaknya dapat
menyelamatkan harta benda penduduk yang dapat dibawa serta, termasuk manusia,
ternak dan lain — lain. Dengan usaha — usaha penyelamatan dan pengungsian
tersebut secara tertib dan terarah serta tepat waktu, maka kerugian yang mungkin
timbul dapat ditekan serendah — rendahnya.

Selanjutnya harus diingat bahwa penerapan cara — cara kegiatan penanggulangan


bencana banjir harus pula disesuaikan dengan lokasi serta sifat dari banjir yang akan
terjadi.

Sebagaimana halnya, banjir di bagian hulu biasanya arus banjimya deras, daya
gerusnya besar, tetapi durasinya pendek, sedang di bagian hilir arusnya tidak deras
(karena landai), tetapi durasi banjirnya panjang.

Agar penanggulangan bencana banjir dapat dilaksanakan secara efektif, maka setiap
kondisi banjir sepanjang sungai haruslah dipelajani secara seksama, sehingga
program penanggulangannva dapat dipersiapkan secara lebih mantap.
BBWS – BENGAWAN SOLO
TAHUN 2015

dalam segala kondisi 1ua1a. Biasanya #ahan / #ahan2 peralatan serta


perlengkapan #anjiran dipersiapkan sedini mungkin se#elum musim hujan
ti#a.

Kegiatan / kegiatan dalam pra #anjir akhir lain :

• Penelusuran lokasi kerusakan

• Pem#entukan panitia SATLAK dan SATKORLAK

• Ren1ana lokasi e7akuasi

• Persiapan alat e7akuasi (perahu karet2 dllE

• Persiapan ren1ana dapur umum

1.1.8. Kegiatan Pasca Banjir

Kegiatan pas1a #anjir adalah kegiatan yang dilaksanakan segera sesudah


#anjir #erlalu. Apa#ila luapan atau je#olan sudah terjadi dan air #anjir
sudah memasuki daerah / daerah yang diamankan2 maka kegiatan
#en1ana #anjir
BBWS – BENGAWAN SOLO
TAHUN 2015

Sedang pra kondisi yang tidak dapat diketahui sebelumnya adalah akhir lain
adanya lubang — lubang yang melintang tubuh tanggul yang dibuat binatang
kecil, kerusakan struktur tubuh atau pondasi tanggul yang disebabkan piping
(erosi dalam) dan pada saat terendam air lereng tanggul longsor, terseretnya
tanggul yang terletak pada tebing sungai yang longsor dan terjadi limpasan
karena debit banjir jauh melampaui debit rencananya.

1.1.10. Pencegahan Bobolan Tanggul

Usaha pencegahan bobolan tanggul dapat dilaksanakan, sebagai berikut :

a. Tanggul yang kelemahannya diketahui sebelumnya

Untuk tanggul yang kelemahannya dapat diketahui sebelumnya dapat


dilaksanakan pencegahan bobolan dengan mengadakan rehabilitasi
secepatnya terhadap, kerusakan tanggul yang disebabkan oleh banjir
yang lalu.

b. Tanggul yang kelemahannya tidak diketahui sebelumnya


BBWS – BENGAWAN SOLO
TAHUN 2015

0adi diperlukan pula perlengkapan yang memadai (tersedia alat


penerangan2 terdapat jalan / jalan pelaksanaan dan alat / alat angkut
yang memadaiE. Kegiatan pen1egahan #o#olnya tanggul pada saat muka
air #anjir dalam keadaan tinggi yang #iasanya dimulai dengan terjadinya
longsoran tanggul atau limpasan di atas mer1u tanggul adalah satu
kegiatan dalam usaha penanggulangan #anjir yang dise#ut pula kegiatan
#anjiran ( flood fightingE.

Agar dalam kegiatan #anjiran ini per#aikan tanggul dapat dilaksanakan se1ara
tepat dan 1epat2 maka diperlukan adanya kesiapan se#agai #erikut:

1) Mempersiapkan regu / regu penanganan #anjir yang terlatih dan


mempunyai pengetahuan serta keterampilan yang memadai yang
terorganisir se1ara #aik dan sewaktu / waktu diperlukan senantiasa
dapat #erada pada #agian tanggul yang menjadi tanggung jawa#nya.

2) Mempersiapkan #ahan / #ahan penananan #anjir yang


diperlukan untuk semua jenis kelemahan tanggul yang dapat terjadi dan
semua 1ara perkuatannya.
BBWS – BENGAWAN SOLO
TAHUN 2015

pondasi tanggul akan kropos dan tubuh tanggul dapat runtuh. Dan
bersamaan dengan runtuhnya bagian tanggul tersebut, maka air banjir
akan melimpas dan sekaligus akan membobolkan tanggul, walaupun
debit banjir masih lebih rendah dari debit-rencananya.

c. Terjadinya gerusan pada lereng depan tanggul

Gerusan pada lereng depan tanggul khususnya pada bagian hulu sungai
yang arusnya deras mudah terjadi pada kaki — kaki / lereng tanggul, baik
kaki / lereng tanggul yang tidak dilindungi, maupun yang dilindungi.
Apabila durasi banjir berlangsung lama, maka gerusan berlangsung lama
pula dan dapat mengakibatkan sebagian atau bahkan seluruh
penampang tanggul habis tergerus.

d. Terjadinya longsor pada lereng belakang tanggul

Longsor pada lereng belakang tanggul dapat terjadi akibat munculnya air
rembesan di lererg belakang tanggul atau akibat bidang gelincir yang
terjadi oleh retakan memanjang tanggul yang labil karena basah berisi air.
BBWS – BENGAWAN SOLO
TAHUN 2015

g. Tanggul retak melintang

Pada waktu #anjir melalui retak melintang ini #iasanya air sungai dapat
mengalir dan menggerus dinding retakan mem#esar dan akhirnya
menje#olkan tanggul.

Usaha penanganan tanggul akhir lain :

a. Cara mengatasi limpasan

1). Seandainya karena sesuatu se#a# muka air sungai naik melampaui
mer1u tanggul2 maka akan terjadi limpasan. Limpasan sema1am ini
akan dapat menggerus lereng #elakang tanggul dan akhirnya dapat
mem#o#olkan tanggul terse#ut.

2). Limpasan terse#ut dapat di1egah dengan memasang #e#erapa lapis


tumpukan karung pasir memanjang mer1u tanggul yang diperkuat
dengan pan1angan kayu yang menem#us karung / karung pasir
terse#ut. Cara ini dise#ut dinding karung pasir pan1ang (sanding
sta1king workE. Disamping karung pasir dapat pula di#uat dari #ahan
BBWS – BENGAWAN SOLO
TAHUN 2015

bocoran dan diberi pemberat dengan karung pasir. Cara ini disebut
perapat lereng depan (water side slope covering method ). Disamping
hamparan dari bahan anyaman ranting, akhir — akhir ini sebagai
bahan perapat digunakan pula bahan kanvas atau lembaran vinil.

3). Guna mengatasi kebocoran dari belakang tanggul biasanya dengan


membuat empang berbentuk setengah lingkaran atau ladam dari
tumpukan karung pasir dan air yang keluar dari empang tersebut
dialirkan melalui talang. Cara ini disebut pengempangan setengah
lingkaran atau pengempangan ladam ( half hooping work).

4). Selain itu terdapat pula cara yang sangat darurat yaitu dengan
urugan tanah dibelakang tanggul yang bocor. Guna mengurangi
volume tanah urugan, biasanya sebelum dilakukan pengurugan
dipasang dinding dari anyaman bambu untuk membatasi tanah
urugan tersebut. Selanjutnya guna mengatasi bocoran pondasi
biasanya dilaksanakan dari belakang tanggul. Adapun caranya
adalah dengan membentuk empang melingkari munculnya bocoran
BBWS – BENGAWAN SOLO
TAHUN 2015

Gambar LINGKUP KEGIATAN PEMELIHARAAN SUNGAI-7 Dinding


Karung Pasir

TAnAh PApAn
TiAng PAncAng KAyu

Gambar LINGKUP KEGIATAN PEMELIHARAAN SUNGAI-; Dinding


Papan Ganda
BBWS – BENGAWAN SOLO
TAHUN 2015

Gambar LINGKUP KEGIATAN PEMELIHARAAN SUNGAI-< Perapat


Lereng Depan

DPenampang MelintangE
Bo1oran
Kawat

DSituasiE

Bo1oran
Talang
BBWS – BENGAWAN SOLO
TAHUN 2015

depan yang tergerus. Kemudian ruangan yang ter#entuk diisi


dengan tanah atau karung pasir.

2). Cara ini dise#ut pertahanan #elakang ( back- stacking workE. Pada
sungai yang deras arusnya2 permukaan atau kaki lereng depan
tanggul pada #e#erapa lokasi dapat tergerus dengan mudah2 maka
muka tanggul seperti ini2 apa#ila gejala penggerusan mulai terjadi2
pengamanannya dilaksanakan dengan dahan dan ranting / ranting
serta daunnya masih utuh ditempatkan pada permukaan lereng
tanggul terse#ut.

3). Agar dahan pohon dapat ter#enam dan dapat melindungi


permukaan lereng tanggul dengan #aik2 maka dahan pohon
terse#ut di#eri pem#erat karung pasir. Cara ini dise#ut
pemasangaan dahan pelindung lereng ( suspended branch workE.
Selain dahan pohon dapat pula digunakan #atang #am#u yang
masih utuh #aik ranting maupun daunnya.
BBWS – BENGAWAN SOLO
TAHUN 2015

Gambar LINGKUP KEGIATAN PEMELIHARAAN SUNGAI-11 Pemasangan


Dahan Pelindung Lereng

d. Cara mengamankan lereng belakang tanggul terhadap


longsor

Apa#ila terdapat tanda / tanda terjadi longsor pada lereng #elakang


tanggul2 maka pen1egahannya #iasanya dengan dua atau tiga #aris
peman1angan tiang kayu atau #am#u memanjang lereng #elakang
tanggul terse#ut.

Pada lokasi terjadinya retakan / retakan pada lereng #elakang


tanggul2 maka tiga atau empat #aris #atang #am#u dipan1ang
sedalam mungkin
BBWS – BENGAWAN SOLO
TAHUN 2015

Gambar LINGKUP KEGIATAN PEMELIHARAAN SUNGAI-12 Peman1angan


Bam#u Penahan

e. Cara mengatasi retak-retak pada mercu tanggul

Untuk retak / retak yang dangkal2 maka 1ara per#aikannya adalah


dengan menggalinya menjadi le#ih #esar2 kemudian diurug kem#ali
dengan pemadatan yang #aik.

Tetapi untuk per#aikan tanggul yang retakannya menerus atau yang


retakannya 1ukup dalam dan kemungkinan dapat #erkem#ang2 maka
1ara mengatasinya adalah dengan meman1angkan #atang #am#u yang
masih #asah pada kedua lereng memanjang tanggul. Selanjutnya karung
pasir ditempatkan se#agai #antalan disamping jajaran pan1angan #am#u.
Kemudian #atang #am#u yang mun1ul di#engkokkan mengelilingi
#antalan terse#ut dan akhirnya kedua ujung dari #am#u yang #erhadapan
saling menutup diikat dengan tali atau kawat. Cara ini dise#ut
BBWS – BENGAWAN SOLO
TAHUN 2015

Apa#ila hanya se#agian tanggul yang terseret2 yaitu lereng depannya


saja2 maka perkuatannya adalah dengan menam#ah #okongan
di#elakang.

Tetapi apa#ila dikawatirkan seluruh tu#uh tanggul akan terseret2 maka


usaha pen1egahan #ahaya #anjir adalah dengan mem#angun tanggul
#aru yang 1ukup jauh di#elakang tanggul yang runtuh.

g. Cara menangani tanggul yang retak melintang

Se#agaimana tangul yang retak memanjang2 tanggul yang retak


melintang terjadi di musim kemarau pada tanggul yang #ahannya terdiri
dari tanah lempungan. Umumnya retak+retak ini mudah dideteksinya dan
per#aikannya adalah dengan mengisi kem#ali retakan dengan #ahan
urugan yang #aik2 setelah terle#ih dahulu retakan terse#ut dile#arkan
agar diperoleh kualitas pemadatan yang #aik.

1.1.11. Pencegahan Kebocoran


BBWS – BENGAWAN SOLO
TAHUN 2015

Kebocoran pada tubuh tanggul umumnya berarti munculnya. aliran


air pada lereng belakang tanggul, akibat adanya infiltrasi air dalam
tubuh tanggul di saat permukaan air sungai meningkat. Mengingat
infiltrasi ke dalam tubuh tanggul akan sangat meningkat apabila
bersamaan dengan naiknya permukaan air sungai terjadi pula hujan
yang sangat deras yang menimpa tubuh tanggul. Karenanya haruslah
dilakukan usaha — usaha agar infiltrasi air hujan ke dalam tubuh
tanggul dapat dikurangi, yaitu dengan memperbaiki drainase lereng
tanggul dengan pelindung lereng dan parit — parit, agar air hujan yang
turun di atas tubuh tanggul segera keluar menjauhi tanggul sebelum
sempat meresap ke dalam tubuh tanggul tersebut.

Kebocoran tubuh tanggul dapat terjadi karena hal — hal sebagai


berikut :

1) Penampang tubuh tanggul terlalu kecil.

2) Tanggul dibangun dari bahan — bahan yang banyak mengandung


BBWS – BENGAWAN SOLO
TAHUN 2015

Gambar LINGKUP KEGIATAN PEMELIHARAAN SUNGAI-14


Mengatasi kebocoran pada tubuh tanggul.
BBWS – BENGAWAN SOLO
TAHUN 2015

Kemungkinan diperlukan adanya perkuatan / perkuatan atau kri#


— kri# guna melindungi lereng urugan tam#ahan terse#ut.

Sedang #ahan yang akan digunakan untuk penam#ahan urugan


atau pem#uatan #erm di #elakang tanggul lama supaya
diusahakan #ahan tanah yang permea#ilitasnya le#ih tinggi2 agar
tidak mun1ul air rem#esan di kaki #elakang tanggul. 0ika untuk
urugan serna1am ini digunakan #ahan tanah yang kedap air2 maka
garis rem#esan akan naik dan kemungkinan le#ih mudah terjadi
longsor. Selanjutnya pada pem#uatan #erm di #elakang tanggul
(#okonganE2 haruslah diperhatikan agar tingginya 1ukup memadai
sehingga dapat menutup permukaan lereng #elakang yang #asah2
karena air rem#esan.

2) Perkuatan lereng tanggul

Guna men1egah masuknya air rem#esan dari lereng depan


tanggul dan in;iltrasi air hujan ke dalam tu#uh tanggul2 maka
BBWS – BENGAWAN SOLO
TAHUN 2015

Gambar LINGKUP KEGIATAN PEMELIHARAAN SUNGAI-15 Mengatasi


Ke#o1oran Pada Tanah Pondasi Tanggul

Be#erapa metode yang umumnnya digunakan adalah se#agai


#erikut:
BBWS – BENGAWAN SOLO
TAHUN 2015

4. Sekat mem#ran

Di akhir metode terse#ut di atas2 yang paling umum digunakan


adalah metode dinding sekat #ersam#ung dari tiang pan1ang.
Terdapat #e#erapa ma1am tiang pan1ang2 akhir lain tiang
pan1ang #aja2 tiang pan1ang #eton #ertulang dan dinding pan1ang
ter#uat #aik dari #aja2 maupun dari #eton. Guna menghentikan
sama sekali a;iran ;iltrasi melalui lapisan lolos air2 maka ujung
dinding harus masuk ke dalam lapisan kedap air paling tidak
sedalarn 5( 1m.

2) Metode pelebaran dasar tanggul

Dengan memperle#ar dasar tanggul2 maka lintasan air rem#esan


akan #ertam#ah panjang dan akan menurunkan kapasitas air
rem#esan. Usaha ini dapat di1apai dengan pem#uatan #erm2 #aik
di lereng depan maupun di lereng #elakang tanggul.

3) Metode alas kedap air


BBWS – BENGAWAN SOLO
TAHUN 2015

Sesuai dengan laju pembangunan dan perkembangan jaman, kegiatan para


Saker Bina Operasi dan Pemeliharaan semakin banyak dan tugas — tugasnya
juga semakin banyak, maka para Saker Bina Operasi dan Pemeliharaan perlu
diberi fasilitas kendaraan bermotor roda dua, agar dalam menjalankan tugas bisa
lancar dan cepat. Selain hal tersebut untuk menanggulangi kejadian bencana
alam, Ranting Dinas sebaiknya diberi kendaraan bermotor roda empat (mobil)
jenis pick-up (bak terbuka) yang siap sewaktu — waktu dioperasikan guna
tindakan preventif.

Untuk kelancaran tugas dan mobilisasi kerja seperti tersebut diatas, Saker Bina
Operasi dan Pemeliharaan dan Penjaga Pintu Air (PPA) perlu juga dilengkapi
dengan alat transportasi. Selain itu hubungan dengan Kantor Balai dan Dinas PU
serta lnstansi terkait lainnya menggunakan kurir. Berdasarkan kenyataan
tersebut, kurangnya alat komunikasi membuat hubungan / koordinasi dengan
lnstansi lain menjadi lambat.

&. Fasilitas Komunikasi Pemeliharaan


BBWS – BENGAWAN SOLO
TAHUN 2015

#isa lan1ar2 maka diusulkan setiap Satker PU serta Kepala Satuan Kerja
masing+masing di#eri 1 (satuE pesawat telepon / telepon genggam (HPE.

Untuk mewujudkan sasaran (targetE yang akan di1apai dalam pelaksanaan


kegiatan operasi dan pemeliharaan2 serta untuk meninjau (mengamatiE
ke#eradaan dan ketersediaan ;asilitas operasi dan pemeliharaan yang ada saat
ini maka diperlukan alat komunikasi yang memadai.
BBWS – BENGAWAN SOLO
TAHUN 2015

BAB V. BIAYA OPERASIONAL


DAN PEMELIHARAAN

0.1. Umum
Kegagalan atau keruntuhan suatu #angunan prasarana pengendali #anjir tidak hanya
menim#ulkan #en1ana di daerah hilir #angunan2 namun dapat merupakan kerugian
#esar atas hilangnya aset yang telah di#angun dengan dana in7estasi yang relati;
#esar. Kegagalan atau keruntuhan #angunan air terse#ut seringkali se#agai aki#at
dari tidak memadainya #ahkan tidak adanya kegiatan O & P #angunan prasarana
pengendali #anjir karena ter#atasnya atau tidak tersedianya dana.

Dalam rangka menghindari musi#ah diatas2 selain operasi #angunan prasarana


pengendali #anjir harus mengikuti prosedur dan standart operasinya2 pemeliharaan
BBWS – BENGAWAN SOLO
TAHUN 2015

biaya O & P tahunan prasarana pengendali banjir biasanya meningkat sebagai


akibat dari adanya

penyusutan, keausan atau kerusakan yang terjadi seiring dengan bertambahnya


umur layanannya. Oleh karena itu, biaya pokok tersebut harus ditinjau dan dievaluasi
lagi, biasanya setiap tahun oleh personil O & P dan atau setiap periode 5 tahunan
yang dilaksanakan oleh unit yang memonitor keamanan bangunan air tersebut.

Perhitungan dan perencanaan biaya O & P prasarana pengendali banjir untuk setiap
tahunnya dapat dilakukan dengan cara membuat daftar atau melakukan inventarisasi
terhadap komponen — komponen pokok yang perlu mendapatkan perbaikan,
pemeliharaan dan perawatan secara kontinyu, termasuk jenis dan metode
pemeliharaan dan atau perbaikan yang akan dilakukan. Sedangkan evaluasi biaya
yang dibutuhkan tak terduga sebagai berikut :

1. Biaya Langsung
Biaya langsung adalah segala biaya yang disediakan dan akan digunakan
langsung untuk keperluan operasi dan pemeliharaan prasarana pengendali
banjir, antara lain untuk :
BBWS – BENGAWAN SOLO
TAHUN 2015

□ Tingkat permasalahan yang dijumpai pada saat penyusunan desain dan


pelaksanaan konstruksinya.
□ Kondisi geoteknik di lokasi bangunan air tersebut dan di sekitarnya.
□ Kondisi sosial ekonomi dan budaya masyarakat setempat.
□ Kecanggihan teknologi dan kualitas peralatan yang digunakan.

Perencanaan biaya O & P untuk jangka panjang dapat disusun berdasarkan atas
data base serta asumsi — asumsi program pelayanan dan pengembangan untuk
jangka panjang serta prakiraan tingkat inflasi. Data base tersebut dapat dibuat
berdasarkan pengalaman operasional tahunan serta data aktual biaya pokok
rutin O & P bangunan air yang sudah berjalan ditambah pengalaman dari
bangunan air lain yang sejenis.

Metode perhitungan atau perencanaan atau perencanaan biaya O & P untuk


jangka panjang (misalnya untuk jangka panjang 20 tahun kedepan) dapat
diperkirakan secara cepat dengan menggunakan metode pendekatan menurut
Modern Equivalent Asset Value (MEAV) atau Present Replacement Value (PRV).
Di dalam cara ini, biaya O & P bangunan air dihitung berdasarkan kebutuhan
dana yang diperlukan guna meningkatkan kualitas bangunan air tersebut menjadi

Anda mungkin juga menyukai