Disusun oleh:
1. M. Fadhly Trirachmadi (215401440)
2. Alifia Silviana Putri (21540144024)
3. Miftahusalam (215401440)
Puji syukur senantiasa kami panjatkan kepada Allah SWT karena atas limpahan rahmat,
ridha, dan karunia-Nya Laporan Survei Instalasi Pengolahan Air Limbah Komunal dapat
diselesaikan tepat waktu. Laporan ini ditujukan untuk memenuhi tugas akhir pengganti UAS
mata kuliah Ekologi dan Kesehatan Lingkungan.
Adapun terselesaikannya laporan ini tidak lepas dari bantuan banyak pihak. Kami secara
khusus mengucapkan terimakasih yang sebesar-besarnya kepada:
1. Dr.-Ing. Satoto Endar Nayono, ST., M.Eng., M.Sc., selaku dosen mata kuliah
Ekologi dan Kesehatan Lingkungan yang telah memberikan bantuan materi laporan.
2. Bapak Sukimin, selaku Ketua IPAL setempat yang kami lakukan kegiatan survei.
3. Bapak Suparjo, selaku Ketua RW 10 Desa Trihanggo yang telah memberikan
pengarahan terhadap lokasi yang kami survei.
4. Seluruh warga setempat di lokasi yang bersedia menjadi responden dan menyambut
hangat kedatangan kami.
5. Teman-teman yang telah mendukung sepenuhnya proses pengerjaan laporan ini.
Akhir kata, telah kami curahkan segala usaha kami ke dalam laporan ini. Namun kami
menyadari bahwa masih banyak keterbatasan ilmu yang kami miliki. Kami berharap adanya
kritik dan saran untuk laporan ini sehingga dapat kami evaluasi dikemudian hari. Semoga
laporan ini dapat menjadi pembelajaran kita semua dikemudian hari.
i
DAFTAR ISI
PRAKATA..................................................................................................................................i
DAFTAR ISI..............................................................................................................................ii
DAFTAR TABEL.....................................................................................................................iii
DAFTAR GAMBAR.................................................................................................................iv
DAFTAR LAMPIRAN...............................................................................................................v
BAB I PENDAHULUAN...........................................................................................................1
A. Latar Belakang.................................................................................................................1
A. Kesimpulan....................................................................................................................19
B. Saran..............................................................................................................................19
LAMPIRAN..............................................................................................................................20
ii
DAFTAR TABEL
iii
DAFTAR GAMBAR
iv
DAFTAR LAMPIRAN
v
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Air limbah merupakan air hasil buangan rumah tangga berupa cairan dengan
kandungan bahan kimia yang sulit untuk dihilangkan dan cenderung berbahaya. Bahan
kimia ini kemudian memberikan rumah berbagai penyebab penyakit yang dapat ditularkan
melalui air seperti disentri, tipus, dan kolera. Oleh karena itu, air limbah ini perlu dikelola
dengan baik sebagai bentuk pengurangan pencemaran air.
Cara yang dapat dilakukan salah satunya dengan melakukan perencanaan sanitasi
secara berkelanjutan. Sanitasi mengenai pengolahan air limbah dapat diatasi dengan
pembuatan Instalasi Pengolahan Air Limbah (IPAL). IPAL sendiri adalah seperangkat
struktur, teknik, dan peralatan yang dibuat untuk melakukan segala proses pengolahan
limbah agar aman sebelum dibuang ke lingkungan.
Berdasarkan informasi yang ada, Instalasi Pengolahan Air Limbah Komunal yang
digunakan sebagai lokasi survey adalah IPAL Komunal Tegal Tirta Mulya yang terlatak di
Jalan Ringroad Barat, Kronggahan RT 10, Area Sawah, Trihanggo, Kec. Gamping, Kab.
Sleman, DIY 55291
1
Gambar 1. IPAL Komunal Tegal Tirta Mulya
1. Jumlah KK: 80
Asumsi per KK adalah 4 orang maka totalnya 320 orang
2. Konsumsi Air: 120 liter/hari
3. Konversi air limbah: 80%
Keadaan masyarakat di sekitar lokasi survey tidak terlalu padat karena masih
terdapat banyak lahan kosong sehingga pemukiman tidak berdempetan. Menurut Bapak
Sukimin selaku Ketua IPAL di lokasi tersebut, mayoritas warga dapat dengan kompak
menjalankan seluruh kegiatan yang dapat meningkatkan kualitas IPAL Komunal setempat.
2
Warga juga aktif dalam memberikan kritik dan saran yang membangun sehingga IPAL
Komunal di Desa Trihanggo sangat layak dioperasikan.
3
BAB II
METODE SURVEI
Pemilihan lokasi survei IPAL Komunal diperoleh dari informasi media digital baik
dari internet maupun pada apilikasi Google Maps dan juga informasi dari teman – teman.
Dari banyaknya data lokasi IPAL Komunal yang diperoleh, kami menentukan lokasi IPAL
yang pada awalanya lokasinya tidak terlalu jauh dari kampus Fakultas Teknik Universitas
Negeri Yogyakarta, tetapi dalam proses perizinan untuk dapat menyurvei IPAL komunal
tersebut sedikit kesulitan. Selain itu, lokasi pada IPAL tersebut dari segi pengelolaan dan
perawatan sudah terstruktur dengan baik. Akhirnya, terpaksa harus mencari IPAL komunal
yang lain. Penentuan lokasi survei IPAL komunal yang kedua berdasarkan informasi dari
teman. IPAL komunal tersebut terletak di Kronggahan II, RT 10, RW 10, Kranggahan I,
Desa Trihanggo, Kecamatan Gamping, Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta
55291. Kami memilih lokasi survei tersebut karena sewaktu survei untuk memastikan
IPAL tersebut, kondisinya agak sedikit bau pada awal survei untuk penentuan lokasi
sekaligus silatuhmi dan menanyakan tentang IPAL komunal tersebut. Padahal IPAL
komunal baru dibuat tahun 2020 silam. Disisi lain, akses lokasi IPAL sangat mudah
dijangkau kendaraan roda dua dan roda empat serta masyarakat di Desa Kranggahan RT
10, RW 10 dan pengurus dari IPAL komunal ramah serta memudahkan kami terutama
dalam hal perizinan. IPAL komunal tersebut diberi nama Tegal Tirta Mulya.
Dalam melakukan survei IPAL komunal Tegal Tirta Mulya, kami melakukan
wawancara kepada berbagai pihak yaitu dua responden yang berperan penting meliputi
Ketua RW Kronggahan II, RT 10, RW 10, Kranggahan I, Desa Trihanggo, Kecamatan
Gamping, Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta 55291, Ketua IPAL Tegal
Tirta Mulya, dan juga melakukan wawancara kepada sembilan warga setempat yang
menggunakan IPAL Komunal Tegal Tirta Mulya serta langsung melakukan survei dilokasi
IPAL Komunal Tegal Tirta Mulya agar mendapatkan data-data yang aktual dan sesuai
keadaan dilapangan sehingga kami dapat mempermudah dalam melakukan penyusunan
laporan ini.
4
Pada awal survei, kami menyampaikan tujuan kami untuk menyurvei IPAL Komunal
Tegal Tirta Mulya dan meminta perizinan kepada Ketua RW 10 Kranggahan I, Desa
Trihanggo, Kecamatan Gamping, Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta 55291.
Setelah diizinkan dan diberi gambaran terkait IPAL Tegal Mulya mulai dari awal dibentuk
sampai keadaan yang sekarang, kamipun diarahkan ke rumah ketua IPAL untuk melakukan
wawancara yang pertama kepada responden yang berperan penting. Dikemudian hari,
kamipun menyiasati untuk melakukan wawancara lagi dengan tujuan dapat mendapatkan
data yang lebih banyak dan akurat dengan responden yang berperan penting yaitu Ketua
RW. Pada hari itu juga, kami sekaligus melakukan wawancara kepada warga setempat
yang menggunakan IPAL Tegal Tirta Mulya. Seluruh responden yang kami wawancarai
terlihat sangat kooperatif dan juga menerima kehadiran kami dengan baik. Respon yang
diberikan para responden, kami rasa cukup mewakili bahkan dari responden yang penting
telah memberikan banyak informasi dan data terkait IPAL Komunal Tegal Tirta Mulya.
5
BAB III
HASIL DAN PEMBAHASAN
6
pengelolaan limbah dan warga mayoritas
setuju sehingga beralih ke sistem IPAL
Komunal (Ketua IPAL)
Pemerintah
Siapakah pemrakarsa untuk Lembaga swadaya masyarakat (NGO)
berganti ke sistem IPAL (Ketua RW dan Ketua IPAL)
3.
komunal?
Inisiatif warga masyarakat
Lainnya…………………………
7
orang. Tidak ada masalah lokasi karena
sudah disediakan lahan oleh pemerintah
(Ketua IPAL)
Pemerintah (Ketua IPAL)
Lainnya…………………………
Lainnya…………………………
Tukang profesional
Lainnya………………………
12. Apakah pada saat pembangunan Ada (Ketua RW dan Ketua IPAL)
IPAL, adakah pendampingan dari Tidak ada
instansi lingkungan hidup
8
(Pemda/LSM)? Tidak tahu
Murah dan mudah didapat (Ketua IPAL)
Apakah material dan peralatan
Murah namun sulit didapat
lain yang digunakan untuk
13. Mahal namun mudah didapat, seperti
membangun IPAL mudah dan
backhoe (Ketua RW)
murah untuk didapatkan?
Mahal dan sulit didapat
Apakah ada badan/kelompok yang Ada, Kelompok Pemanfaatan dan Pemelihara
14. bertugas untuk mengelola IPAL (KPP) Tegal Tirto Mulya (Ketua RW dan
komunal? Ketua IPAL)
1. Berawal dari berjalannya proyek IPAL, dari
situlah dibentuk anggota badan KPP (Ketua
Apabila ada, bagaimana cara
15. RW)
memilih anggota badan tersebut?
2. Rumah yang terpasang saluran sanitasi
(Ketua IPAL)
Berapakah jumlah personel Sebanyak rumah (KK) yang terpasang IPAL
16.
pengelola? atau 80 orang (Ketua RW dan Ketua IPAL)
Apakah pembagian tugas diantara
17. para anggota pengelola sudah Sudah (Ketua RW dan Ketua IPAL)
jelas?
Menurut Anda, apakah anggota
pengelola telah menjalankan 1. Sangat baik (Ketua RW)
18.
tugasnya dengan baik? Apa yang 2. Sudah baik (Ketua IPAL)
masih harus ditingkatkan?
1. Beberapa masyarakat masih membuang
Pernahkah terjadi permasalahan limbah sembarangan seperti plastic, kain,
antara pengelola IPAL dengan air hujan terkadang masuk kedalam IPAL
19.
masyarakat? Apabila pernah, sehingga mematikan bakterinya. (Ketua
biasanya mengenai hal apa saja? RW)
2. Tidak ada (Ketua IPAL)
20. Apakah ada honorarium untuk 1. Ada honorarium, sudah menjalankan
pengelola IPAL? Apabila ada, tugasnya dengan sangat baik (Ketua RW)
9
apakah menurut Anda sudah
2. Tidak ada honorarium, sudah menjalankan
sesuai dengan tugas dan
tugasnya dengan baik (Ketua IPAL)
tanggungjawabnya?
Berapakah perkiraan biaya untuk
1. Kurang lebih Rp 3.500.000 / tahun (Ketua
operasional dan perawatan IPAL
21. RW)
per tahun (termasuk perbaikan,
2. Kurang tahu (Ketua IPAL)
honor pengelola, dll)?
Iuran masyarakat khusus untuk IPAL
(Ketua RW dan Ketua IPAL)
Dari mana dana untuk biaya
Dana kas masyarakat
22. operasional dan perawatan IPAL
tersebut berasal? Bantuan pihak lain
Lainnya (sebutkan)………………………
Sukarela
Lainnya (sebutkan)…………………….
10
lokal, pelatihan, bank sampah, dll)
Lainnya (sebutkan)…………………….
12
B. Survei Pengguna IPAL
1. Tidak (Juniardi)
2. Tidak (Mulyana)
Apakah Anda terlibat dalam 3. Ada sedikit konflik dari pemilik lahan,
penentuan lokasi IPAL utama? tetapi sudah diselesaikan setelah
Apakah ada permasalahan dalam dilakukan sosialisasi (Sri Sulasmi)
5. penentuan lokasi tersebut? 4. Tidak (Sumarji)
(Ada permasalahan dengan pemilik 5. Tidak terlibat, permasalahan yang saya
lahan, orang yang tinggal dekat IPAL dengar, tidak semua warga bisa
dll?) menyambung ke sistem IPAL Komunal
karena dataran bagian selatan lebih
rendah (Waluyo Widodo)
6. Apakah Anda terlibat dalam 1. Tidak (Juaniardi)
14
2. Tidak (Mulayana)
pengoperasian dan perawatan sistem 3. Tidak (Sri Sulasmi)
IPAL? Sebagai apa keterlibatan 4. Iya, sebagai orang yang mengontrol
Anda? sistem IPAL tiap bulan (Sumarji)
5. Tidak (Waluyo Widodo)
Apakah Anda harus membayar iuran
rutin untuk dapat memanfaatkan 10 responden menjawab ADA, iuran rutin
7.
sistem IPAL komunal? Kalau ada, dikenai biaya Rp 10.000 tiap bulan
berapa yang harus Anda bayarkan?
Bersediakah Anda untuk membayar
tambahan iuran agar pengolahan 1. Bersedia (Juniardi)
limbah lebih bagus? Bila bersedia, 2. Bersedia, Rp 5.000 / bulan (Mulyana)
berapa rupiahkah yang bersedia Anda 3. Bersedia, Rp 20.000 / bulan (Sri Sulasmi)
8.
tambahkan? 4. Bersedia, Rp 5.000 / bulan (Sumarji)
(yang dimaksud adalah berapa uang 5. Bersedia, Rp 5.000 / bulan (Waluyo
yang bisa ditambahkandari iuran Widodo)
sekarang)
Sukarela
Lainnya (sebutkan)
…………………….
16
Air limbah dari WC, kamar mandi,
dapur (dipilih oleh 1 responden)
Air limbah dari WC, kamar mandi,
komunal? dapur, cuci pakaian (dipilih oleh 4
responden)
Lainnya (sebutkan)
…………………….
18
1. Diharapkan untuk rumah yang tidak
dapat dijangkau IPAL Komunal dicarikan
solusi agar semua dapat menggunakan
IPAL Komunal (Juniardi)
2. Diharapkan pemerintah mencari solusi
agar Kawasan didekat IPAL tida berbau,
karena beberapa kali setiap saya melewati
Kawasan IPAL tercium aroma tidak
sedap (Mulyana)
3. Harapannya pemerintah dapat dengan
rutin mengelola IPAL, jangan sampai
terjadi kerusakan yang parah baru dicek,
Apakah harapan Anda untuk
dan dikemudian hari semoga dapat
pemerintah terkait dengan IPAL
23. membangun IPAL yang lebih sempurna
komunal di tempat Anda?
(Sri Sulasmi)
(ditanyakan dengan detail)
4. Diharapkan pemerintah lebih sering
mengontrol IPAL di des aini, kaena kami
sebagai warga pun tidak terlalu paham
seperti apa tindakan yang harus
dilakukan apabila terdapat kerusakan
yang tidak terduga (Sumarji)
5. Harapannya, pemerintah bisa melakukan
sosialisasi kepada masyarakat akan
pentingnya menjaga IPAL Komunal
supaya tidak terjadi kerusakan atau
permasalahan seperti mampetnya air
karena terdapat celana (Waluyo Widodo)
19
BAB IV
KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
B. Saran
20
LAMPIRAN
21