Anda di halaman 1dari 5

Review Jurnal

ANALISIS TINGKAT KERUSAKAN BANGUNAN GEDUNG SEKOLAH MENENGAH PERTAMA (SMP) DI


MALUKU

Mata Kuliah : Teknik Inspeksi

Dosen : Dian Eksana Wibowo, M.Eng

Disusun oleh :

Muhammad Fadhly Trirachmadi 21540144021

S1 TEKNIK SIPIL UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA 2023


Judul Artikel ANALISIS TINGKAT KERUSAKAN BANGUNAN GEDUNG SEKOLAH
MENENGAH PERTAMA (SMP) DI MALUKU

Penulis Meidy Kempa

Afiliasi Fakultas Teknik Universitas Pattimura, Maluku

Nama Penerbit/Jurnal International Journal for Research in Vocational Education and Training
(IJRVET)

Volume/ Tahun Terbit 26 April 2018

Link https://ojs3.unpatti.ac.id/index.php/ale/article/view/3985

Judul Judul sudah sesuai, “Analisis Tingkat Kerusakan Bangunan Gedung Sekolah
Menengah Pertama (SMP) Di Maluku“memiliki makna yang jelas, arah dari
pembahasan mengacu kepada judul yang dibahas.

Abstrak Introduction

Fokus jurnal ini adalah pada orientasi kerusakan bangunan gedung sekolah
menengah pelajar (SMP) di maluku yang mengalami kerusakan dalam
Teknik sipil kekuatan bangunan dan keselamatan pengguna merupakan
faktor penting. menurut Permen PU No.24 Tahun 2008 adalah tidak
berfungsinya bangunan atau komponen bangunan akibat
penyusutan/berakhirnya umur bangunan, atau akibat ulah manusia, atau
perilaku alam seperti beban fungsi yang berlebih, kebakaran. gempa bumi,
atau sebab lain yang sejenis.

Methods

Atikel ini menggunakan metode observasi, observasi yang dilakukan teknik


pengumpulan data yang dilakukaan melalui sesuatu pengamatan, dengan
disertai pencatatan-pencatatan terhadap keadaan lokasi. pengamatan dan
pencatatan yang sistematis terhadap gejala-gejala yang diteliti yang di
dapat di SMP di Maluku yang mengambil 100 sekolah sebagai bahan
pengamatan kerusakan bangunan sekolah. Untuk pengambilan data penulis
melakukan dengan survey memperoleh data tersebut, lapangan, dimana
peneliti mengamati kondisi tiap komponen elemen bangunan. Pengukuran
luas kerusakan komponen elemen bangunan dilakukan dengan
menggunakan meteran dan dihitung persentase nya sesuai dengan
peraturan dari Kemendikbud (2015).
Result

Dari hasil analisis data pada 100 sekolah menengah pertama (SMP) di 10
kabupaten di Provinsi Maluku, didapati 798 ruang kelas dan 799 ruang
penunjang lainnya berupa perpustakaan, laboratorium, ruang
kesenian/keterampilan, UKS & Gudang, ruang kepsek & wakepsek, ruang
guru, ruang TU/Administrasi & ruang kurikulum, KM/WC Guru & siswa,
serta ruang OSIS. Dari hasil input data prasarana bangunan gedung SMP
kemudian diranking berdasarkan tingkat kerusakannya yaitu:

1. Ruang kelas dalam keadaan baik sebanyak 17.92 %, rusak ringan (RR)
sebanyak 69.42%, rusak sedang (RS) sebanyak 7.14%, rusak berat (RB)
sebanyak 3.51%, dan rusak total (RT) sebanyak 2.01%.
2. Ruang penunjang lainnya (perpustakaan, laboratorium, ruang
kesenian/keterampilan, UKS & Gudang, ruang kepsek & wakepsek, ruang
guru, ruang TU/Administrasi & ruang kurikulum, KM/WC Guru & siswa,
serta ruang OSIS) dalam keadaan baik sebanyak 34.67%, rusak ringan (RR)
sebanyak 47.31%, rusak sedang (RS) sebanyak 7.38%, rusak berat (RB)
sebanyak 5.63%, dan rusak total (RT) sebanyak 5.01%.

Masih banyak ruang kelas yang tidak dalam kondisi keadaan baik hamper
setengah lebih memiliki kerusakan ringan, fasilitas penunjang lainya juga
dalam kondisi rusak ringan.

Ketepatan Teori Artikel ini mengeksplorasi bagaimana maluku memiliki bangunan sekolah
menengah pertama (SMP) yang bisa dibiliang memiliki kerusakan di
bangunan sekolah. Demi keberhasilan dalam menunjang Pendidikan
khususnya di Maluku sesuai Permendikbud NOMOR 9 Tahun 2020 yang
membahas tentang melaksanakan fasilitasi sarana prasarana sekolah dasar
dan pendidikan layanan khusus pada sekolah.

Sesuai dengan UUD NOMOR 2 TAHUN 2017 yang membahas tentang


bahwa-Undang-Undang Nomor 1 Tahun 1999 tentangJasa Konstruksi belum
dapat memenuhi tuntutankebutuhan tata kelola yang baik dan dinamika
perkembangan penyelenggara konstruksi.
Hasil penelitian Pendidikan SMP di Maluku bisa dibilang secara sepihak dengan bangunan
yang memiliki tipe kerusakan kecil melebihi setengah dari sarana dan
prasarana penunjang pendidikan .

Setelah marketisasi, beberapa penyedia pelatihan kejuruan yang berbeda


dapat dilihat, serta berbagai cara untuk melakukan pelatihan kejuruan.
Pelatihan kejuruan ditawarkan sebagai pelatihan di tempat, jarak jauh, dan
magang melalui penyedia kota, penyedia pelatihan swasta eksternal, dan
berbagai perjanjian kerjasama antara pemerintah kota.

Kelebihan  Pelibatan antara dunia Teknik Sipil dan sarana dan prasarana sekolah
diniai bagus. Hal tersebut akan mempermudah sekolah lain dalam
menyadari kerusakan pada bangunan bangungan sekolah.

 Penerapan bangunan yang sesuai UUD akan menjamin keselamatan dan


kenyamanan pengguna bangunan khususnya murid sekolah.

Kelemahan  Dinilai kurang dalam penguatan statement yang diberikan penjelasan


yang diberikan terlalu simple hingga tidak bisa menguatkan statement
yang diberikan.
KESIMPULAN Masih banyak bangunan bangunan penunjang Pendidikan di Indonesia
terkhususnya di Maluku yang rata rata ruangan belajar dan sarana prasana
memasuki tipe kerusakan kecil.

Adanya kesempatan yang baik bagi setiap sekolah yang ingin mengambil
bagian dalam inspeksi bangunan bangunan di sekolahnya untuk menjadi
sarana prasana pendidikan yang memadai.

PUSTAKA https://ditpsd.kemdikbud.go.id/hal/sarana-dan-prasarana

Kempa, M. (2018). Analisis tingkat kerusakan bangunan gedung sekolah


menengah pertama (SMP) di Maluku. ALE Proceeding, 1, 198-203.

https://jdih.pu.go.id/internal/assets/assets/produk/UU/2017/01/UU02-
2017.pdf

Anda mungkin juga menyukai