Endah Words
Endah Words
i
GAMBARAN NILAI LAJU ENDAP DARAH PADA
PENDERITA TUBERKULOSIS BASIL
TAHAN ASAM (BTA) POSITIF
SELAMA PENGOBATAN
(Studi di Rumah Sakit Umum Daerah Jombang)
ii
GAMBARAN NILAI LAJU ENDAP DARAH PADA
PENDERITATUBERKULOSIS BASIL
TAHAN ASAM (BTA) POSITIF
SELAMA PENGOBATAN
(Studi di Rumah Sakit Umum Daerah Kabupaten Jombang)
Oleh
Endah Wulan Suci
ABSTRAK
Tuberkulosis (TB) merupakan salah satu penyakit yang menyerang parenkim paru
dan menular yang disebabkan oleh kuman Mycobacteruim tuberculosis. Umumnya pada
golongan usia produktif (15-50 tahun). Salah satu diagnosis penunjang infeksi TB yaitu
pemeriksaan Laju Endap Darah (LED). Tuberkulosis terjadi inflamasi, pada proses
inflamasi terjadi peningkatan kadar fibrinogen dan globulin plasma yang berkaitan
dengan reaksi fase akut sehingga LED meningkat karena pembentukan rouleaux
dipermudah. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menganalisa gambaran nilai LED
pada penderita tuberkulosis Basil Tahan Asam (BTA) positif selama pengobatan.
Penelitian ini menggunakan desain deskriptif dengan populasi semua pasien TB BTA
positif dalam pengobatan rutin sebanyak 29 responden di RSUD Kabupaten Jombang.
Pengambilan data dilakukan menggunakan lembar kuesioner dan pengambilan sampel
dengan teknik consecutive sampling. Variabel penelitian ini adalah nilai LED. Analisa
data menggunakan editing, coding dan tabulating yang kemudian dinyatakan dalam
persentase pada nilai LED yang meningkat atau normal.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa dari 16 responden (55,2%) terjadi peningkatan
nilai LED dan 13 responden (44,8%) memiliki nilai LED yang normal.
Kesimpulan dari hasil penelitian tersebut menunjukkan bahwa sebagian besar
penderita TB di RSUD Jombang memiliki nilai LED tinggi. Diharapkan kepada tenaga
kesehatan untuk memberikan penyuluhan kepada penderita TB paru agar melaksanakan
pola hidup bersih dan sehat serta memutus rantai penularan yaitu mengobati pasien TB
sampai benar-benar sembuh sehingga mengurangi resiko akan terjadinya penyakit TB.
iii
THE VALUE DESCRIPTION OF ERYTHROCYTE SEDIMENTATION
RATE (ESR) IN TUBERCULOSIS PATIENTS OF BASIL RESISTANT
ACID (BTA) POSITIVE DURING TREATMENT IN RSUD JOMBANG
By:
Endah Wulan Suci
ABSTRACT
Tuberculosis (TB) is a disease which affected the lung parenchyma and infectious
which is caused by Mycobacterium tuberculosis germs. Generally, it attacked the
productive age group (15-50 years). One of the supporting diagnoses of pulmonary TB
infection is the examination erythrocyte sedimentation rate (ESR). Because the
inflammation pulmonary tuberculosis, in which the inflammatory process had increased
levels of fibrinogen and plasma globulin which associated with acute phase reactions so
that the ESR increased due to the formation of easier rouleaux. The purpose of this study
is to analyze the description of ESR values in patients with tuberculosis Basil Hold acid
(BTA) positive during treatment.
This study used a descriptive design. The populations were all TB patients BTA with
positive in the routine treatment of 29 respondents in RSUD Jombang. Data were
collected using a questionnaire and sampling with consecutive sampling technique. The
variable of this research was the value of the ESR. Analysis of the data used editing,
coding and tabulating and then expressed as a percentage on the value of increased or
normal erythrocyte sedimentation rate (ESR).
The results showed that 17 respondents (58.8%) had increased of ESR values and
total of 12 respondents (41.4%) had normal ESR value.
The Conclusions from these studies showed that most of patients with pulmonary
tuberculosis in RSUD Jombang had a high ESR values. It was expected to health
workers provided counseling to patients with pulmonary tuberculosis in order to carry out
a clean and healthy lifestyle as well as cut the transmission of TB patients treated until
completely cured, thereby the risk of pulmonary TB disease occurrence was reduced.
iv
SURAT PERNYATAAN
NIM : 13.131.0013
Menyatakan bahwa Karya Tulis Ilmiah yang berjudul “Gambaran nilai Laju
Endap Darah pada penderita tuberkulosis Basil Tahan Asam (BTA) positif
bukan Karya Tulis Ilmiah milik orang lain baik sebagian maupun keseluruhan,
Yang menyatakan,
v
PERSETUJUAN KARYA TULIS ILMIAH
NIM : 13.131.0013
Program Studi : D3 Analis Kesehatan
Pembimbing 1 Pembimbing 2
Mengetahui,
vi
vii
RIWAYAT HIDUP
Bapak Tarno dan Ibu Wiji. Penulis merupakan putri kedua dari dua
dari SMP Negeri 5 Cepu, Kecamatan Cepu, Kabupaten Blora dan pada
Program Studi D-III Analis Kesehatan dari enam Program Studi yang ada
viii
MOTTO
maka tiada kata terlambat untuk memulai sebuah awal yang baru.”
ix
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT atas segala karunia-Nya
sehingga Karya Tulis Ilmiah ini berhasil diselesaikan tepat pada waktu yang telah
ditentukan. Tema dalam penelitian ini adalah “Gambaran nilai Laju Endap Darah
pada penderita tuberkulosis Basil Tahan Asam (BTA) positif selama pengobatan
sepenuhnya tanpa bantuan dari berbagai pihak, maka Karya Tulis Ilmiah ini tidak
S.H., S.Kep., Ns., MH selaku Ketua STIKes ICMe Jombang, Erni Setiyorini,
S.KM., M.M selaku Kaprodi D-III Analis Kesehatan, Muarrofah, S. Kep., Ns.,
M.Kes dan Sri Lestari, S.KM selaku pembimbing anggota Karya Tulis Ilmiah yang
banyak memberikan saran dan masukan sehingga Karya Tulis Ilmiah ini dapat
terselesaikan.
Karya Tulis Ilmiah ini belum sempurna, oleh sebab itu kritik dan saran yang
x
DAFTAR ISI
Halaman
ABSTRAK................................................................................................ iv
MOTTO ................................................................................................... ix
DAFTAR ISI............................................................................................. xi
BAB I PENDAHULUAN
xi
BAB III KERANGKA KONSEPTUAL
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
xii
HALAMAN PERSEMBAHAN
Untaian kata setulus hati dan penuh rasa syukur aku persembahkan :
1. Cinta tulusku untuk Tuhan yang maha Esa dan maha segala-galanya Allah
SWT.
2. Saya ucapkan terima kasih kepada Bapak Ibu selaku orang tua yang saya
sayangi dan cintai. Bapak Ibu yang menyekolahkan saya agar menjadi
seorang anak yang berpendidikan, memiliki etika dan perilaku jauh lebih baik
dari sebelumnya dan untuk menyongsong masa depan yang lebih cerah.
Terima kasih juga saya ucapkan kepada beliau yang selalu memberikan
dan giat dalam mengemban tugas. Bapak Ibu terima kasih atas pengorbanan
3. Saya ucapkan terima kasih kepada pembimbing Karya Tulis Ilmiah, Ibu
Muarrofah, S. Kep., Ns., M. Kes dan Ibu Sri Lestari, S. KM yang selalu sabar
Tulis Ilmiah.
4. Saya Ucapkan terima kasih kepada Ana Sektyoko Adji yang selalu memberi
xiii
DAFTAR TABEL
Tabel 2.4 Daftar Dosis Obat Anti Tuberkulosis untuk MDR TB ..................................
13
xiv
DAFTAR GAMBAR
Gambar 4.1 Kerangka kerja gambaran nilai laju endap darah pada
penderita tuberkulosis Basil Tahan Asam (BTA) positif
selama pengobatan (Studi di RSUD Jombang………….. 29
xv
DAFTAR SINGKATAN
TB : Tuberkulosis
xvi
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran:
Lampiran 2 Surat ijin Pre Survey Data dari Sekolah Tinggi Insan Cendekia
Medika Jombang
Medika Jombang
Jombang
xvii
BAB I
PENDAHULUAN
plasma yang berkaitan dengan reaksi fase akut sehingga LED meningkat
jumlah kasus TB setelah India dan Cina dengan jumlah sebesar 700 ribu
kasus. Angka kematian masih sama dengan tahun 2011 sebesar 27/100.000
pada tahun 2012 (WHO, 2013). Profil kesehatan Indonesia pada tahun 2013
ditemukan jumlah kasus baru BTA sebanyak 196.310 kasus, hal tersebut
1
2
menurun apabila dibandingkan kasus baru BTA positif yang ditemukan tahun
Timur pada tahun 2012 sebanyak 42.222 orang. Pada tahun 2014 terdapat
teratas sebanyak 4.078 kasus TB paru. Menurut laporan tahunan yang dibuat
kasus baru BTA positif yang ditemukan tahun 2014 yaitu sebanyak 1.160
orang. Hal ini berbeda, jumlah penderita TB BTA positif di RSUD Jombang
pada tahun 2014 sebanyak 143 orang, tahun 2015 sebanyak 179 orang,
11,1%.
kita, terutama saat terjadi radang. Laju Endap Darah juga akan meningkat
2012).
agar diagnosis ditegakkan dan pengobatan dapat diberikan lebih cepat. Laju
Endap Darah dijumpai meningkat selama proses inflamasi akut, infeksi akut
dan kronis, namun pada kehamilan, lansia dan orang normalpun bisa
memiliki LED tinggi. Dokter masih mengharuskan uji LED untuk membuat
cukup berguna dalam menilai respon terapi dan ketepatan diagnosa. Apabila
nilai LED meningkat, maka perlu dilakukan uji laboratorium lain untuk
mengidentifikasi masalah klinis yang muncul (Azhar, 2009). Selain itu dalam
Jombang”.
Endap Darah pada penderita tuberkulosis Basil Tahan Asam (BTA) positif
Darah pada penderita tuberkulosis Basil Tahan Asam (BTA) positif selama
2. Bagi masyarakat
(Mycobacterium tuberculosis).
kesehatan khususnya.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Tuberkulosis
2.1.1 Definisi
dapat menyerang organ lain seperti kulit, ginjal, kelenjar limfe, tulang,
usus dan selaput otak. Penyakit TB sampai saat ini masih menjadi
penderita TB kepada orang lain. Pada waktu batuk atau bersin, pasien
membunuh kuman (Aditama, 2007 hal. 5). Selain itu secara tidak
langsung dapat juga melalui debu, alat makanan dan minuman yang
5
6
macam yaitu:
a. Demam
b. Batuk/batuk darah
c. Nyeri dada
d. Malaise
e. Sesak nafas
susunan syaraf pusat dan perut. Pada dasarnya penyakit TB ini tidak
dari tubuh.
Obat TB utama (first line) saat ini adalah rifampisin (R), isoniazid
(H), pirazinamid (Z), etambutol (E) dan streptomisin (S). Rifamoisin dan
a. Isoniazid
dan dalam bentuk sirup 100 mg/5 ml. Sediaan dalam bentuk sirup
dicapai dalam 1-2 jam, dan menetap selama paling sedikit 6-8
b. Rifampisin
c. Pirazinamid
d. Etambutol
jam. Etambutol tersedia dalam bentuk tablet 250 mg dan 500 mg.
pada pemberian oral dengan dosis satu atau dua kali sehari,
e. Streptomisin
tiga macam obat pada fase intensif (2 bulan pertama) dan dilanjutkan
dengan dua macam obat pada fase lanjutan (4 bulan atau lebih).
pada anak diberikan setiap hari. Hal ini bertujuan untuk mengurangi
ketidakteraturan menelan obat yang lebih sering terjadi jika obat tidak
ditelan setiap hari. Saat ini paduan obat yang baku untuk sebagian
dan isoniazid.
Untuk kasus TB tertentu yaitu miningitis TB, TB milier, efusi pleura TB,
2-4 minggu dengan dosis penuh, dilanjutkan tappering off selama 1-2
minggu.
Catatan :
R: Rifampisin
H: Isoniazid
Z: Pirazinamid
(Nastiti, 2012 hal. 214-220).
Golongan 3:
Fluorokuinolon
Levofloxacin (Lfx) Bakterisidal Mual, muntah, sakit kepala, pusing,
sulit tidur
Fluoroquinolones**
Ofloxacin 15-20 800
Levofloxacin 7,5-10 -
Moxifloxacin 7,5-10 -
Gatifloxacin 7,5-10 -
Ciprofloxacin 20-30 1500
Aminoglycosides
Kanamycin 15-30 1000
Amikacin 15-22,5 1000
Capreomycin 15-30 1000
Cycloserin terizidone 10-20 1000
**meskipun belum disetujui untuk anak tetapi kalau sangat diperlukan dapat
diberikan dengan mengabaikan efek samping.
faktor seperti:
kesehatan.
b. Status gizi
c. Umur
menjadi lebih tinggi. Pada usia lanjut lebih dari 55 tahun sistem
d. Jenis kelamin
penyebab TB paru.
e. Tingkat pendidikan
pekarjaannya.
15
2.1.8 Pencegahan
mikroskopis.
aktif.
darah yang diperiksa dalam suatu alat tertentu yang dinyatakan dalam
melaju lebih cepat karena bertambahnya jumlah sel darah. Hal ini
2013). Apabila penyakit mulai sembuh maka LED mulai turun ke arah
inflamasi kronik.
tuberkulosis.
pemeriksaan fisik.
Disebut juga fase off agregasi oleh karena dalam fase ini
rouleaux dan waktu yang diperlukan untuk fase pertama ini kurang
dari 15 menit.
menjadi lebih tinggi. Fase kedua ini terjadi 30 menit setelah fase
pertama.
a. Jumlah eritrosit
peningkatan.
b. Viskositas darah
penurunan.
c. Muatan eritrosit
d. Bentuk eritrosit
e. Waktu
mempercepat LED.
20
g. Kedudukan tabung
sebanyak 3%.
h. Temperatur
ml darah.
sel sabit.
21
a. Antikoagulan
A. Metode Westergren
a. Alat
3. Respirator 9. Plester
6. Tissu
b. Bahan
1. Darah vena
2. EDTA serbuk
siku.
posisi vena.
kering.
plester.
beri label.
homogen.
batas 0 mm.
2011).
B. Metode Wintrobe
a. Alat
6. Tabung vacum
b. Bahan
1. Darah vena
2. EDTA/Amonium-kalium oksalat
siku.
posisi vena.
kering.
plester.
batas 0 mm.
2011).
masih dalam batas normal. Tetapi jika nilai LED meningkat, maka
sikap tegak lurus, selisih kecil dari garis vertikal sudah dapat
KARANGKA KONSEP
antar konsep dengan konsep lainnya dari suatu masalah yang diteliti sesuai
dengan apa yang telah diuraikan pada studi perpustakaan (Nasir, Muhith dan
Abnormal Normal
Gambar 3.1 Kerangka konsep tentang gambaran nilai Laju Endap Darah (LED) pada
penderita tuberkulosis Basil Tahan Asam (BTA) positif selama pengobatan
27
28
yang berkaitan dengan reaksi fase akut sehingga LED meningkat. Faktor-
faktor yang mempengaruhi penyakit TB antara lain faktor umur, status gizi,
Adapun faktor yang dapat mempengaruhi naik turunnya nilai LED yaitu:
tersebut tidak untuk diteliti oleh peneliti melainkan sebagai faktor pendukung.
BAB IV
METODE PENELITIAN
dengan penyusunan tugas akhir yaitu bulan Februari sampai bulan Juni
tahun 2016.
(Hidayat, 2010).
29
30
Identifikasi Masalah
Penyusunan Proposal
Desain Penelitian
Deskriptif
Populasi
Semua pasien TB Basil Tahan Asam (BTA) positif dalam
pengobatan rutin di RSUD Jombang tahun 2016
Sampling
Consecutive sampling
Sampel
Pasien TB Basil Tahan Asam (BTA) positif dalam
pengobatan rutin di RSUD Jombang selama 1 bulan
Pengumpulan Data
Pemeriksaan LED pada sampel darah pasien TB
Gambar 4.1 Kerangka kerja dari pemeriksaan nilai Laju Endap Darah pada
pasien tuberkulosis Basil Tahan Asam (BTA) positif selama
pengobatan
4.4.1 Populasi
Jombang.
4.4.2 Sampling
consecutive sampling.
4.4.3 Sampel
Sampel adalah sebagian atau wakil dari populasi yang diteliti. Jika
4.5.1 Variabel
Variabel dalam penelitian ini adalah nilai LED pada penderita TB BTA
positif.
suatu obyek atau fenomena (Nasir, Muhith dan Ideputri 2011, hal. 244).
Definisi operasional variabel pada penelitian ini disajikan pada tabel 4.2
Tabel 4.2 Definisi Operasional nilai LED pada pasien tuberkulosis Basil Tahan
Asam (BTA) positif di RSUD Jombang
Variabel Definisi Parameter Alat Ukur Kriteria
Operasional
Nilai Laju Ketinggian Normal LED: Pipet - Normal
Endap kolom plasma < 0-20 mm/1 Westergren < 0-20 mm/1
Darah (LED) dalam satuan jam jam
mm/jam di (Laboratorium
dalam darah Klinik RSUD - Abnormal
pasien TB Jombang) > 0-20 mm/1
Basil Tahan jam
Asam (BTA) (Laboratori
positif Klinik
RSUD
Jombang)
instrumen yang benar-benar mengukur apa yang harus diukur dan instrumen
juga harus reliable artinya instrumen yang memperoleh hasil ukur yang
a. Alat
3. Respirator 9. Tourniquet
6. Tabung vacum
b. Bahan
1. Darah vena
atas. Jika jarum telah masuk ke dalam vena, akan terlihat darah
kepalan tangannya.
dari getaran
tinggi kolom plasma dalam millimeter (mm) dan membaca skala mulai
2011).
pemeriksaan.
a. Editing
176).
35
b. Coding
A. Data Umum:
1) Pasien Kode P
3) Umur Kode U
Dasar Kode T1
Menengah Kode T2
5) Pekerjaan Kode W
Petani Kode W1
Swasta Kode W2
PNS Kode W3
Wiraswasta Kode W4
B. Data Khusus
Normal Kode NN
Abnormal Kode NA
c. Tabulating
pengobatan.
terkumpul dari hasil pengumpulan data (Arikunto, 2003 hal 235). Data
Jombang.
yang dijawab oleh pasien dicatat dan diperhatikan sebagai sumber dari
sebagai berikut.
yaitu hasil normal dijumlah ada berapa dan begitupun dengan yang
𝑓
𝑃= x 100 %
𝑁
Keterangan:
P : Prosentase
kegiatan penelitian yang melibatkan antara pihak peneliti dengan pihak yang
berikut:
Pada bab ini penulis akan menampilkan data responden dan pembahasan
dari hasil penelitian dengan judul Gambaran Nilai Laju Endap Darah (LED) pada
Rumah Sakit Umum Daerah Kabupaten Jombang yang dilaksanakan pada bulan
Sampel pada penelitian ini adalah semua pasien TB BTA positif selama
umum dan data khusus. Pada data umum membahas tentang umur, jenis
kelamin, tingkat pendidikan, pekerjaan dan lama pengobatan. Pada data khusus
membahas mengenai nilai LED pada pasien TB BTA positif selama pengobatan.
Rumah Sakit Umum Daerah kabupaten Jombang ini terletak di Jl. KH.
Wahid Hasyim No. 52, tepatnya di daerah pusat kota Jombang. Sebagai
rumah sakit milik Pemda Kabupaten Jombang. Rumah Sakit Umum Daerah
tentunya merupakan salah satu rumah sakit terbesar di kota Jombang yang
dipakai sebagai pusat rujukan dari berbagai daerah sekitar yang fasilitasnya
masih kurang lengkap serta melayani dari jaminan kesehatan yang sudah
Umum Daerah tersebut juga menerima pasien baik pasien umum maupun
39
40
rujukan dari dalam maupun luar kota, sehingga pelayanan yang diberikan
maksimal.
paru. Ruang poli paru merupakan tempat pelayanan pasien yang melakukan
responden (72,4%).
swasta, wiraswasta, PNS dan ibu rumah tangga dapat dilihat pada
tabel 5.4
7 responden (24,1%).
dua bulan dan pengobatan lebih dari dua bulan dapat dilihat pada
Tabel 5.5
Jumlah 29 100%
Sumber : Data primer tahun 2016
(55,2%).
43
5.3 Pembahasan
nilai LED meningkat pada proses inflamasi , dimana inflamasi tersebut dapat
sel darah.
pada saat TB baru aktif, dimana dalam proses inflamasi tersebut terjadi
jumlah sel darah. Hal ini menyebabkan volume plasma menjadi semakin
proses inflamasi akut, infeksi akut dan kronis, namun pada kehamilan, lansia
dan orang normalpun bisa memiliki nilai LED yang tinggi. Adapun faktor-
faktor penunjang yang dapat mempengaruhi nilai LED yaitu umur, jenis
memiliki nilai LED tinggi. Menurut peneliti, usia yang produktif memiliki
sistem imun yang baik, sehingga apabila tubuh terkena infeksi maka
Berdasarkan teori Rao (2009), usia lanjut memiliki resiko terinfeksi TB,
karena pada usia lanjut respon imun dan daya tahan tubuh mulai mengalami
LED rata-rata pada wanita karena wanita dan laki-laki memiliki aktivitas yang
berbeda sehingga asupan gizi yang dikonsumsi lebih banyak laki-laki dari
pada wanita. Selain itu, status gizi yang tidak sesuai atau kurang maka akan
Berdasarkan teori Hizira (2010), konsumsi dan asupan makanan yang tidak
menggunakan Fe, selain itu sitokin juga dapat mengganggu kegiatan normal
pengobatan lebih dari dua bulan memiliki nilai LED normal. Menurut peneliti,
dua bulan memiliki nilai LED yang normal dan apabila dalam pengobatan
45
lebih dari dua bulan masih memiliki nilai LED yang tinggi maka perlu
apabila penyakit mulai sembuh maka nilai LED mulai turun ke arah normal
biasanya penderita menular dalam kurun waktu dua bulan. Tahap lanjutan
(empat bulan atau lebih), tahap lanjutan penting untuk mencegah terjadinya
karena data ini dapat dipakai sebagai indikator tingkat kestabilan keadaan
meningkatkan dan menghambat nilai LED yaitu kadar albumin yang naik,
kurang spesifik. Apabila nilai LED meningkat, maka perlu dilakukan uji
(Mycobacterium tuberculosis).
BAB VI
6.1 Kesimpulan
6.2 Saran
(Mycobacterium tuberculosis).
47
DAFTAR PUSTAKA
Bahar, Asril, 2001. Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam Edisi 3. Balai Penerbit FKUI.
Jakarta
Bahasoan Yusuf, 2013. Prinsip Dan Interpretasi Laju Endap Darah. Jakarta. EGC
Dwi, Rini, 2015. Katalog Dalam Terbitan (KDT) Kesehatan Penyakit Menular di
Sekitar Anda/Obi Andareto, Cetakan 1. Pustaka Ilmu Semesta. Jakarta
Eddin, Gamal, 2015. Profil Kasus Tuberkulosis Paru di Instalasi Rawat Inap Paru
RSUP Dr. M. Djamil Padang Periode 1 Januari 2010 – 31 Desember 2011.
Jurnal Kesehatan Andalas. 4(3) : 888-893
Hizira, Safiuddin, 2010. Hubungan Pola Konsumsi dengan Status Gizi Penderita
TB di Wilayah Kerja Puskesmas Polombangkeng Utara Kabupaten Takalar
Tahun 2010. Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Hasanuddin.
Makassar.
Ibrahim dalam Santi, dkk, 2014. Perbedaan Hasil Pemeriksaan Laju Endap
Darah Dengan Antikoagulan EDTA Terhadap Variasi Suhu 16 0C, 200C Dan
270C Metode Westergren. Klinik Laboratory Desember. 1(2)
Kosasih E.N dan Kosasih A.S, 2008. Tafsiran Hasil Pemeriksaan Laboratorium
Klinik. Karisma Publishing Grup. Tangerang
Lemon dalam Muttaqin, 2008. Buku Ajar Asuhan Keperawatan Klien Dengan
Gangguan Sistem Pernafasan. Salemba Medika. Jakarta
Martina, Adinda. 2012. Hubugan Usia, Jenis Kelamin dan Status Nutrisi dengan
Kejadian Anemia Pada Pasien Tuberkulosis di RSUP DR. Kariadi Semarang.
Fakultas Kedokteran Universitas Diponegoro. Semarang
Muttaqin, Arif, 2008. Buku Ajar Asuhan Keperawatan Klien Dengan Gangguan
Sistem Pernafasan. Salemba Medika. Jakarta
Nastiti, dkk, 2012. Respirologi Anak Edisi 1. Badan Penerbit IDAI. Jakarta
Zaetun Siti, 2012. Analisa Nilai Laju Endap Darah Yang Dibaca Pada Jam
Pertama Dan Jam Kedua Penderita Infeksi TB Paru Dengan BTA Positif (+).
Jurnal Kesehatan Prima. 6(1): 922-931
NIM : 13.131.0013
Bahwa saya diminta untuk berperan serta dalam Karya Tulis Ilmiah sebagai
Sebelumnya saya telah diberi penjelasan tentang tujuan karya tulis ilmiah
penelitian ini dan saya telah mengerti bahwa peneliti akan merahasiakan
identitas, data maupun informasi yang saya berikan. Apabila ada pertanyaan
Demikian persetujuan ini saya buat secara sadar dan suka rela tanpa ada
Bersedia
Jombang,………………2016
Responden
( )
Lampiran 9
Lampiran 10
LEMBAR KONSULTASI
Mengetahui
Pembimbing I
LEMBAR KONSULTASI
Mengetahui
Pembimbing II
Keterangan :
ALAT
ALATDAN
DANBAHAN
BAHANPEMERIKSAAN
PEMERIKSAAN