Anda di halaman 1dari 1

PENATALAKSANAAN

FRAKTUR TERTUTUP
No.Dokumen : 440/ /430.9.3.1/2020
PUSKESMAS NANGKAAN
No. Revisi :
SOP
Tanggal Terbit : 2 Januari 2020
DINAS KESEHATAN
Halaman : 1/1
KABUPATEN

BONDOWOSO
drg. SILFIA NUPULLA
NIP: 19790905 200604 2 019

1. Pengertian Fraktur adalah terputusnya kontinuitas tulang, tulang rawan sendi, tulang
rawan epifisis baik yang bersifat total maupun parsial. Fraktur tertutup
adalah suatu fraktur yang tidak mempunyai hubungan dengan dunia luar.
2. Tujuan Menangani Fraktur Tertutup
3. Kebijakan Keputusan Kepala Puskesmas Nangkaan nomor 440/07/430.10.2.8/2017
Tentang Pelayanan Klinis Berorientasi Pasien di Puskesmas Nangkaan
4. Referensi Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia nomor 5 Tahun 2014

5. Prosedur 1. Petugas mendapatkan data dari kajian awal yaitu Anamnesa dan
Pemeriksaan Fisik
2. Petugas membuat Assesment berupa Diagnosa Fraktur Tertutup
3. Petugas memberikan penatalaksanaan sebagai berikut:

a. Semua fraktur dikelola secara emergensi.


b. Lakukan penilaian awal akan adanya cedera lain yang dapat
mengancam jiwa.
c. Pasang cairan untuk mengantisipasi kehilangan darah yang tidak
terlihat misalnya pada fraktur pelvis dan fraktur tulang panjang
d. Lakukan stabilisasi fraktur dengan spalk, waspadai adanya tanda-
tanda kompartemen syndrome seperti odema, kulit yang mengkilat
dan adanya nyeri tekan.
e. Rujuk segera ke layanan sekunder
f. Kriteria Rujukan : pasien segera dirujuk ke RS
6.Unit Terkait UGD, Rawat Jalan, Rawat Inap

Anda mungkin juga menyukai