Laporan Pendahuluan Tumor Colli
Laporan Pendahuluan Tumor Colli
1. Pengertian
a. Scc colli
Dalam pengertian umum tumor adalah benjolan atau
pembengkakan dalam tubuh. Dalam pengertian khusus tumor adalah
benjolan yang disebabkan oleh neoplasma. Sel tumor adalah sel tubuh
yang mengalami transformasi dan tumbuh secara otonom , lepas dari
pertumbuhan sel normal sehingga sel ini berbeda dengan sel normal
dalam bentuk dan strukturnya. Pengertian Tumor colli adalah setiap
massa baik kongenital maupun didapat yang timbul di segitiga anterior
atau posterior leher diantara klavikula pada bagian inferior dan
mandibula serta dasar tengkorak pada bagian superior. Pada 50% kasus
benjolan pada leher berasal dari tiroid, 40% benjolan pada leher
disebabkan oleh keganasan.10 % berasal dari peradangan atau
kelaianan congenital (Hidayat, 2011) .
b. Patologi
Pembengkakan pada leher dapat dibagi kedalam 3 golongan:
1. Kelainan kongenital
2. Inflamasi atau peradangan
3. Neoplasma
Ada dua kelompok pembengkakan di leher yaitu di lateral maupun
di midline/line mediana :
1. Benjolan di lateral
a. Aneurisma subclavia
b. Iga servikal
c. Tumor badan karotis
d. Tumor clavikularis
e. Neurofibroma
f. Hygroma kistik
g. Limfonodi-inflamasi, karsinoma sekunder, retikulosis
h. Kista branchiogenik
i. Tumor otot
j. Tumor strnomastoideus
k. Kantung faringeal
l. Kelenjar ludah-inflamasi, tunor. Sindroma sjorgen
m. Lipoma subcutan, dan subfascia
n. Kista sebasea
o. Laringokel
2. Benjolan di Linea mediana
a. Lipoma
b. Kista sebasea
c. Limfonodi submental-inflamasi, karsinoma sekunder,
retikulosis
d. Pemsbesaran kelenjar thyroid-diffuse, multinodular,
nodular soliter
e. Kista thyroglossus
f. Dermoid sublingual
g. Bursa subhyoid
2. Anatomi
Leher adalah bagian tubuh yang terletak diantara inferior
mandibula dan linea nuchae superior (diatas), dan incsura jugularis dan
tepi superior clavicula (di bawah). Jaringan leher dibungkus oleh 3 fasia,
fasia colli superfisialis membungkus m.sternokleidomastoideus dan
berlanjut ke garis tengah di leher untuk bertemu dengan fasia sisi lain.
Fasia colli media membungkus otot pretrakeal dan bertemu pula dengan
fasia sisi lain di garis tengah yang juga merupakan pertemuan dengan
fasia colli superfisialis. Ke dorsal fasia colli media membungkus a.carotis
communis, v.jugularisinterna dan n.vagus menjadi satu. Fasia colli
profunda membungkus m.prevertebralis dan bertemu ke lateral dengan
fasia colli lateral.
Pembuluh darah arteri pada leher antara lain a.carotis communis
(dilindungi oleh vagina carotica bersama dengan v.jugularis interna dan
n.vagus, setinggi cornu superior cartilago thyroidea bercabang menjadi
a.carotis interna dan a.carotis externa), a.subclavia (bercabang menjadi a
vertebrali). Pembuluh darah vena antara lain v.jugularis externa dan
v.jugularis interna. Vasa lymphatica meliputi nnll.cervicalis superficialis
(berjalan sepanjang v.jugularis externa) dan nnll.cervicalis profundi
(berjalan sepanjang v.jugularis interna). Inervasi oleh plexus cervicalis,
n.facialis, n.glossopharyngeus,dan.vagus.
Sistem aliran limfe leher penting untuk dipelajari karena hampir
semua bentuk radang atau keganasan kepala dan leher akan terlihat dan
bermanifestasi ke kelenjar limfe leher. Kelenjar limfe yang selalu terlibat
dalam metastasis tumor adalah kelenjar limfe rangkaian jugularis interna
yang terbentang antara klavicula sampai dasar tengkorak, dimana
rangkaian ini terbagi menjadi kelompok superior, media dan inferior.
Kelompok kelenjar limfe yang lain adalah submental, submandibula,
servicalis superficial, retrofaring, paratrakeal, spinalis asesorius, skalenus
anterior dan supraclavicula.
Daerah kelenjar limfe leher, menurut Sloan Kattering Memorial Cancer
Center Classification dibagi dalam 5 daerah penyebaran kelompok
kelenjar yaitu daerah:
1. PENGKAJIAN KEPERAWATAN
a. Sistem Integumen
1) Perhatikan : nyeri, bengkak, flebitis, ulkus
2) Inspeksi kemerahan & gatal, eritema
3) Perhatikan pigmentasi kulit
4) Kondisi gusi, gigi, mukosa & lidah
b. Sistem Gastrointestinalis
1) Kaji frekwensi, mulai, durasi, berat ringannya mual & muntah
setelah pemberian kemotherapi
2) Observasi perubahan keseimbangan cairan & elektrolit
3) Kaji diare & konstipasi
4) Kaji anoreksia
5) Kaji : jaundice, nyeri abdomen kuadran atas kanan
c. Sistem Hematopoetik
1) Kaji Netropenia
a. Kaji tanda infeksi
b. Auskultasi paru
c. Perhatikan batuk produktif & nafas dispnoe
d. Kaji suhu
2) Kaji Trombositopenia : < 50.000/m3 – menengah, < 20.000/m3 –
berat
3) Kaji Anemia
4) Warna kulit, capilarry refill
5) Dispnoe, lemah, palpitasi, vertigo
d. Sistem Respiratorik & Kardiovaskular
1) Kaji terhadap fibrosis paru yang ditandai : Dispnoe, kering, batuk
non produktif – terutama bleomisin
2) Kaji tanda CHF
3) Lakukan pemeriksaan EKG
e. Sistem Neuromuskular
1) Perhatikan adanya perubahan aktifitas motorik
2) Perhatikan adanya parestesia
3) Evaluasi refleks
4) Kaji ataksia, lemah, menyeret kaki
5) Kaji gangguan pendengaran
6) Diskusikan ADL
f. Sistem genitourinari
1) Kaji frekwensi BAK
2) Perhatikan bau, warna, kekeruhan urine
3) Kaji : hematuria, oliguria, anuria
4) Monitor BUN, kreatinin
2. Diagnosa Keperawatan
Bruner and Sudarth, 2002. Buku Ajar Keperawatan Medikal Bedah, Vol.2. EGC.
Jakarta