Proposal Fasilitasi Peralatan Rice Milling Unit Rmu Untuk Sarana Penunjang Khusus Gudang SRG Purwadadi Di Wilayah Kabupaten Ciamis
Proposal Fasilitasi Peralatan Rice Milling Unit Rmu Untuk Sarana Penunjang Khusus Gudang SRG Purwadadi Di Wilayah Kabupaten Ciamis
1
KATA PENGANTAR
Penyusun,
2
DAFTAR ISI
Hal
Kata Pengantar ........................................................................ 1
Daftar Isi .................................................................................. 2
BAB I Latar Belakang ....................................................... 3
BAB II Maksud dan Tujuan ............................................... 7
BAB III Gambaran Umum Kondisi Wilayah ……………… 8
3.1 Luas Wilayah ................................................... 8
3.2 Topografi ......................................................... 9
3.3 Klimatologi ...................................................... 9
3.4 Demografi ........................................................ 10
3.5 Sosial dan Budaya ........................................... 11
3.6 Potensi Wilayah ............................................... 13
BAB IV Gambaran Umum Gudang……. ........................... 17
4.1. Nama Gudang ........................................ 17
4.1. Lokasi Gudang ................................. 17
4.1. Pengelola Gudang ............................... 17
BAB V Rencana Pengembangan Gudang ........................ 23
5.1 Rencana Pengembangan Gudang ….. ........... 23
5.2 Rencana Kebutuhan Gudang ......................... 23
BAB VI Penutup .................................................................. 24
3
BAB I
LATAR BELAKANG
4
kemiskinan nasional. Pada tahun 2007, tercatat jumlah pengangguran
sebanyak 35.967 jiwa dengan Tingkat Pengangguran Terbuka
sebanyak 4,39% dari total Angkatan Kerja sebanyak 820.140 jiwa;
angka tersebut pada tahun 2009 semakin meningkat, dimana jumlah
pengangguran mencapai 46.156 jiwa dengan Tingkat Pengangguran
Terbuka sebesar 5,94% dari total Angkatan Kerja sebesar 776.993
jiwa. tergantung pada tingkat optimalisasi pengelolaan Sumber Daya
Upaya untuk menanggulangi kemiskinan telah banyak dilaksanakan
antara lain melalui Bantuan Langsung Tunai (BLT), bantuan
Raskin, Jamkesmas, bantuan perbaikan perumahan, KUR, padat
karya, dan lain-lain, namun belum secara selektif menurunkan angka
kemiskinan.
Permasalahan utama berkaitan denga kondisi tersebut adalah
sebagai berikut :
1. Potensi pertanian sebagai tulang punggung perekonomian
masyarakat belum dimanfaatkan secara optimal, sehingga
petumbuhannya relatif lambat bahkan cenderung menurun
dalam lima tahun terakhir, padahal 44,48% masyarakat miskin
bekerja di sektor pertanian (petani, buruh tani, nelayan) yang
sulit meningkat kesejahteraannya akibat pertumbuhan sektor
pertanian yang relatif lambat;
2. Di sisi lain sektor perdagangan dihadapkan pada persaingan
yang semakin ketat, maka diperlukan kesiapam dunia usaha
untuk mengahadapi perubahan yang sangat cepat di bidang
ekonomi khususnya perdagangan. Salah satu upaya untuk
menghadapi persaingan tersebut diperlukan instrument dalam
5
penataan system perdagangan yang efektif dan efisien sehingga
harga barang yang ditawarkan dapat bersaing di pasar global.
3. Dalam kaitan dengan upaya penataan system perdagangan perlu
dilakukan penataan sarana perdagangan untuk meningkatkan
kualitas dan kuantitas sarana perdagangan guna meningkatkan
kelancaran distribusi bahan kebutuhan pokok masyarakat dalam
rangka mendukung system logistic nasional, pengamanan
perdagangan dalam negeri, dan peningkatan kesejahteraan
rakyat yang berkeadilan. Hal tersebut dapat dicapai dengan :
1. Memantapkan ketersediaan dan kondisi sarana distribusi
untuk mendukung kelancaran dan ketersediaan barang
(khususnya bahan pokok) sehingga daya beli dan
kesejahteraan masyarakat dapat terjaga;
2. Memperluas sarana penyimpanan komoditas bagi petani dan
pengusaha kecil dan menengah untuk mendapatkan harga
terbaik dan mendapatkan alternatif sumber pembiayaan guna
meningkatkan kesejahteraan;
3. Meningkatkan / melengkapi sarana peralatan Gudang yang
memadai.
Keberhasilan pembangunan ekonomi di suatu daerah
tergantung pada tingkat optimalisasi pengelolaan Sumber Daya Alam
(SDA), Sumber Daya Manusia (SDM) dan Sumber Daya Teknologi
untuk kegiatan ekonomi yang saling menunjang satu sama lainnya.
Bagian yang sangat integral dari pembangunan nasional adalah
perkembangan sektor usaha perdagangan yang sangat membutuhkan
dukungan dari berbagai pihak baik dari pemerintah, masyarakat
6
maupun dari dunia usaha sehingga akan berdampak pada peningkatan
perekonomian di suatu daerah.
Salah satu prioritas program pemerintah dalam mempercepat
pertumbuhan ekonomi yaitu pembangunan sarana dan prasarana
perdagangan yaitu Gudang Sistem Resi Gudang. Hal ini disebabkan
karena gudangmempunyai fungsi sebagai tempat penyimpanan
sementara barang khususnya padi/gabah dan Jagung pada saat musim
panen ketika harga jual menurun, hasil panen petani padi/gabah dan
Jagung dapat disimpan digudang sambil menunggu harga pasar
membaik, dan dapat diterbitkan Resi yang dapat dijadikan agunan ke
Bank untuk memperoleh kredit tanpa dipersyaratkan agunan lainnya.
Oleh karena itu pemerintah melalui instansi terkait dalam hal ini
Kementerian Perdagangan Republik Indonesia melalui Badan
Pengawas Perdagangan Berjangka Komoditi (BAPPEBTI) berusaha
untuk mengembangkan keberadaan Gudang SRG melalui fasilitasi
kelengkapan sarana penunjang gudang yang diberikan kepada
Pemerintah Daerah yang memiliki gudang SRG dan yang telah
mengimplementasikan SRG, yaitu Rice Milling Unit (RMU).
7
BAB II
MAKSUD DAN TUJUAN
2.1 Maksud
Meningkatkan Sarana peralatan Gudang SRG di
Kabupaten Ciamis dengan tujuan dengan adanya peralatan yang
madai dapat menghasilkan produk yang lebih baik dan dapat
memberikan nilai tambah bagi produk yang disimpan di gudang.
Tujuan
Meningkatkan daya saing produk yang disimpan digudang
dan memberikan nilai tambah bagi produk pertanian.
8
BAB III
GAMBARAN UMUM KONDISI WILAYAH
KABUPATEN CIAMIS
9
3.2 Topografi
Topografi wilayah Kabupaten Ciamis terbagi dalam tiga
bagian, yaitu :
1. Bagian Utara; merupakan dataran tinggi terdiri dari daerah
pegunungan dengan ketinggian 500-1000 m dpl sekitar 19%
yang berudara sejuk.
2. Bagian Tengah terbagi menjadi :
> Bagian Tengah sebelah barat merupakan dataran sedang
terdiri dari daerah perbukitan dengan ketinggian 100-500 m
dpl sekitar 49% yang beriklim sedang.
> Bagian Tengah sebelah timur merupakan dataran rendah
dan rawa beriklim agak panas dengan ketinggian 25-100 m
dpl sekitar 14%.
3. Bagian Selatan; merupakan dataran rendah terdiri dari daerah
pantai terletak dibagian selatan dengan ketinggian 0-100 m dpl.
3.3 Klimatologi
Pembagian tipe iklim menurut Scmidt Ferguson berdasarkan
pengamatan curah hujan selama 10 tahun terakhir, sebagian besar
kecamatan di Kabupaten Ciamis umumnya beriklim type C (agak
basah), dan sebagian kecil type B (basah) dan type D (sedang).
Keadaan suhu udara berkisar antara 20° C sampai dengan
30° C dengan curah hujan rata-rata sebesar 3.606,50 mm/tahun,
dengan hari hujan 177,40 hari.
Rata-rata hari hujan Kabupaten Ciamis tahun 2013 sebesar
10
3.509 dengan kajadian terbanyak di Kecamatan Cijeungjing
sebesar 258 hari, sedangkan pada tahun 2012 hari hujan
terbanyak se-Kabupaten Ciamis terjadi di Kecamatan
Cihaurbeuti dengan jumlah 247 hari hujan
3.4 Demografi
Jumlah penduduk Kabupaten Ciamis berdasarkan Sensus
Penduduk tahun 2013 tercatat 1.372.846 orang yang terdiri dari
688.861 orang laki-laki dan 684.165 perempuan dengan tingkat
kepadatan penduduk rata-rata 957,44 jiwa/km² pada tahun 2013.
Dari segi penyebaran penduduk 9,04 persen terkonsentrasi di
wilayah Kecamatan Banjarsari karena merupakan kecamatan
terluas di Kabupaten Ciamis, sedangkan Kecamatan Ciamis 7,62
persen sehingga menyebabkan kepadatan tertinggi (3.180 orang
per kilometer persegi) karena ketersediaan akses untuk
mendapatkan pelayanan sesuai dengan kebutuhan. Kepadatan
penduduk juga tampak dari rata-rata anggota keluarga memiliki 2
sampai 3 orang anggota keluarga.
Menurut struktur umurnya, perbandingan usia penduduk
tidak produktif (usia 0-14 dan usia diatas 65 tahun) lebih besar
dibandingkan dengan usia produktif (usia 15 tahun sampai
dengan usia 64 tahun) yang menunjukan angka beban
tanggungan. Angka beban tanggungan pada tahun 2013 sebesar
45 persen dan relatif sama dengan tahun sebelumnya.
Komposisi penduduk menurut usia nampaknya perlu
dicermati karena penduduk kelompok usia 5-9 tahun, 10-14
11
tahun dan usia 15-19 tahun cukup banyak, hal ini berkaitan
dengan masalah pendidikan dasar dan fertilitas atau kesehatan
reproduksi.
Jumlah Pegawai Negeri Sipil (PNS) di lingkungan
Pemerintah Kabupaten Ciamis pada tahun 2013 mencapai 12.659
orang. Dari jumlah tersebut yang paling banyak adalah golongan
IV sebanyak 6.166 orang dengan jumlah terbanyak berada di
Dinas Pendidikan dan Kiebudayaan Kabupaten Ciamis kemudian
diikuti oleh golongan III dan II. Berdasarkan strata
pendidikannya proporsi PNS terbanyak adalah kelompok
Doploma II.
Jumlah pencari kerja yang terdaftar selama tahun 2013 di
Dinas Tenaga Kerja, Sosial dan Transmigrasi Kabupaten Ciamis
sebanyak 12.909 orang, terdiri dari 6.650 laki-laki dan 6.259
orang permpuan.
Berdasarkan tingkat pendidikan yang ditamatkan, pencari
kerja tersebut terdiri dari tamatan sarjana sebanyak 1.818 orang
laki-laki dan 2.051 orang permpuan, DI-DIII sebanyak 4.078
orang laki-laki dan 585 orang perempuan, SLTA sebanyak 2.051
orang laki-laki dan 3.125 orang perempuan, SLTP sebanyak 404
orang laki-laki dan 419 orang perempuan, serta sisanya SD ke
bawah sebanyak 64 orang laki-laki dan 79 orang perempuan.
12
bencana alam sebanyak 282 kejadian. Berdasarkan jenisnya
bencana alam terbanyak adalah tanah longsor sebanyak 111
kejadian, angin topan sebanyak 74 kejadian, kebakaran sebanyak
55 kejadian, banjir sebanyak 37 kejadian, kena petir sebanyak 4
kejadian sementara gempa bumi sebanyak 1 kejadian. Jumlah
taksiran kerugian materi akibat bencana di Kabupaten Ciamis
sebesar Rp. 76.677.305.024,-
Pada tahun 2013 organisasi sosial yang terdapat di
Kabupaten Ciamis yaitu panti asuhan sebanyak 53 panti asuhan
dengan jumlah binaan sebanyak 2.039 orang, dengan jumlah
terbanyak di Kecamatan Rajadesa 7 panti asuhan. Panti
rehabilitasi terdapat di Kecamatan Banjarsari dan Panjalu
sementara panti wreda belum ada dan kedepan diperlukan sarana
tersebut bagi penduduk lanjut usia.
3.5.2 Budaya
Sebagai penarik minat wisatawan di Kabupaten Ciamis
terdapat cukup banyak obyek wisata diantaranya terdapat 42
Petilasan dan 21 makam bersejarah yang tersebar di beberapa
kecamatan. Untuk hiburannya tersedia pula berbagai
perkumpulan atau organisasi kesenian karawitan sebanyak 108
group yang tersebar hampir di semua kecamatan. Selain itu ada
pula Seni teater sebanyak 18 perkumpulan yang terdiri dari 8
group seni teater modern, 1 group manorek dan 9 group
ketoprak.
13
3.6 Potensi Wilayah
Situasi perekonomian Kabupaten Ciamis dapat terlihat dari
data Produk Domestik Regional Bruto (PDRB). Nilai PDRB
Kabupaten Ciamis pada tahun 2012 atas dasar harga berlaku
sebesar 21,18 triliun rupiah atau naik 9,74 persen dibanding
tahun 2011 dan PDRB atas dasar harga konstan tahun 2012
(tanpa pengaruh inflasi) sebesar 8,2 triliun rupiah atau naik 4,99
persen dibanding tahun 2011.
Berdasarkan kontribusi sektor ekonomi terhadap PDRB
Kabupaten Ciamis tahun 2012 atas dasar harga konstan.
Produksi
No Sub Sektor Jenis Satuan
(Tahun)
1 2 3 4 5
1 Pertanian >Padi 520,445 Ton
Tanaman >Palawija :
Pangan - Jagung 28,250 Ton
- Kedelai 1,390 Ton
- Kacang tanah 2,630 Ton
- Kacang hijau 136 Ton
- Ubi kayu 78,621 Ton
- Ubi jalar 5,772 Ton
>Hortikultura :
- Sayuran 217.455 Ton
- Buah-Buahan 170.148,57 Ton
2 Peternakan >Daging :
- Sapi 634,667 Ton
- Kambing 307,627 Ton
- Ayam Sayur 1,431,643 kg
- Ayam Ras 96,014,831 kg
- Telur 7,845,032 kg
14
15
>Populasi Ternak :
- Sapi potong 9,519 Ekor
- Sapi perah 75 Ekor
- Kambing 117,308 Ekor
- Ayam Ras Pedaging 13,933,455 Ekor
- Ayam Ras Petelur 509,001 Ekor
- Ayam Non Ras 1,402,668 Ekor
16
- Garut
- Bandung
- Jakarta
3. Aneka Kerupuk 162 4.470 ton - Cikoneng - Ciamis
- Banjarsari - Tasikmalaya
4. Aneka Kue Kering 41 9.475 ton - Cikoneng - Tasikmalaya
- Bandung
- Jakarta
- Lampung
5. Minyak Kelapa/ 10 Kelapa 78 ton - Ciamis - Ciamis
Galendo Galendo 23.4 - Tasikmalaya
ton - Garut
- Bandung
6. Kripik Pisang / 6 1.477 ton - Cipaku - Bandung
Singkong - Kawali
7. Sale Pisang 80 389 ton - Banjarsari - Bandung
- Lakbok - Jakarta
8. Ranginang Gulung 55 151 ton - Cihaurbeti - Ciamis
- Tasikmalaya
9. Nata de coco 23 3.803 ton - Cijeungjing - Cianjur
- Banjarsari
10. Kerajinan Kipas Hias 50 300.000 buah - Cihaurbeuti - Tasikmalaya
11. Anyaman Bambu 50 6.332.400 buah - Rajadesa - Tasikmalaya
- Panumbangan - Bandung
- Cijeungjing
12. Anyaman Mendong 326 391.200 lembar - Ciamis - Tasikmalaya
19
BAB IV
GAMBARAN UMUM KONDISI GUDANG SRG
DI KABUPATEN CIAMIS
20
Sebagai gambaran umum Poten Padi dan Kelompok Tani
sebagai pendukung gudang SRG di Kabupaten Ciamis.
4.1 REKAP REALISASI TANAM, PANEN, PRODUKTIVITAS DAN
PRODUKSI PADI SAWAH & PADI GOGO TAHUN 2013
21
19 Kawali 1,646 2,198 65.60 14,418 - 100 36.00 360
22
12 Ciamis 1,845 1,689 64.28 10,857 - - -
23
4.6 Dokumentasi
24
25
BAB V
RENCANA PENGEMBANGAN GUDANG SRG
5.1. Rencana Pengembangan
Dengan di lengkapinya peralatan penunjang khusus
gudang SRG dengan peralatan Rice Milling unit (RMU)/Mesin
Penggilingan Beras di gudang SRG Purwadadi, diharapkan
gudang SRG selain menampung padi/gabah dari petani dengan
menerbitkan Resi yang dapat di jadikan jaminan pinjaman ke
Bank, gudang SRG Purwadadi dapat mengolah padi menjadi
beras yang berkualitas dengan kemasan yang menarik sehingga
nilai jual padi yang sudah menjadi beras dapat meningkatkan
nilai tambah penghasilan bagi para petani.
26
BAB VI
PENUTU
P
27
28
29
30
31
32