ABSTRAK
Perjanjian sewa rahim atau dikenal istilah “surrogate mother”merupakan ibu
pengganti yang tergolong sebagai metode atau upaya kehamilan diluar cara yang
alamiah. Terhadap pelaksanaan perjanjian sewa rahim atau surrogate mother
merupakan suatu perjanjian antara seorang wanita yang mengikatkan diri melalui
suatu perjanjian dengan pihak lain (suami-isteri) untuk menjadi hamil terhadap hasil
pembuahan suami isteri tersebut yang ditanamkan ke dalam rahimnya, dan setelah
melahirkan diharuskan menyerahkan bayi tersebut kepada pihak suami isteri
berdasarkan perjanjian yang dibuat. Jenis penelitian ini yuridis normatif. Spesifikasi 105
penelitian ini bersifat deskriptif analitis. Sumber data terdiri dari bahan hukum primer,
sekunder dan tersier. Metode pengumpulan data menggunakan studi kepustakaan
(library research) terhadap data sekunder. Metode analisis data dengan menggunakan
metode normatif kualitatif. Hasil penelitian, Pertama, terhadap perjanjian surrogate
mother atau sewa rahim, perjanjian tersebut tidak sah dikarena berdasarkan syarat
keempat dalam hal sahnya suatu perjanjian Pasal 1320 KUH Perdata yaitu dikarenakan
“adanya sebab yang halal” yang membuat perjanjian tersebut mengakibatkan batal
demi hukum. Tidak sah juga disebabkan karena bertentangan perundang-undang yang
ada. Kedua, terhadap perjanjian sewa rahim surrogate mother akan menimbulkan hak
dan kewajiban bagi para pihak. Apabila terjadi perselisihan dengan ibu pengganti,
maka penyelesaiannya dapat mengutamakan kepentingan terbaik bagi anak tersebut.
ABSTRACT
A uterine rental agreement or known as a "surrogate mother" is a surrogate mother
classified as a method or effort of pregnancy outside the natural way. The
implementation of a uterine rental agreement or surrogate mother is an agreement
between a woman who binds herself through an agreement with another party
(husband and wife) to become pregnant with the result of the fertilization of the
husband and wife which is implanted into her womb, and after giving birth is required
to give up the baby, to the husband and wife based on the agreement made. This type
of research is normative juridical. The specification of this research is descriptive
analytical. Data sources consist of primary, secondary and tertiary legal materials. The
data collection method uses library research on secondary data. Methods of data
analysis using qualitative normative methods. The results of the study, First, against
the surrogate mother agreement or uterine rental, the agreement is invalid because it
is based on the fourth condition in terms of the validity of an agreement Article 1320 of
the Civil Code, namely due to "the existence of a lawful cause" which makes the
agreement null and void. It is also invalid because it contradicts existing laws. Second,
the surrogate mother's womb rental agreement will give rise to rights and obligations
for the parties. If there is a dispute with the surrogate mother, the resolution can
prioritize the best interests of the child.
2 3
Nungki Kusuma Irawan, Menumpas Muqatil ibn Sulaiman, Tafsir Muqatil Ibn
Penyakit Dengan Darah Tali Pusat, ed. Sulaiman Daru Ihya At-Turats, ed. Beirut,
Berlian Media (Semarang, 2011), 11. Jilid 3..Ibid., 242.
Copyright © 2021, Jurnal Hukum Mimbar Justitia
Fakultas Hukum Universitas Suryakancana
Analisis Hukum Terhadap Pelaksanaan Perjanjian Sewa Rahim (Surrogate Mother) Ditinjau Menurut Perspektif Hukum Positif
R. Febrina Andarina Zaharnika
Jurnal Hukum Mimbar Justitia
Vol. 7 No. 2 – Desember 2021
dijamin keabsahannya baik terhadap pihak istri, sepertiga dari pihak suami
kedudukan lahirnya si anak dan status dan sepertiga dari gabungan
si anak sah dalam perkawinan yang sah. keduanya.6 Kelainan tersebut terjadi
Kehadiran sebuah anak adalah terhadap reproduksinya antara suami
salah satu faktor penentu sebuah isteri atau keduanya.
keharmonisan dalam suatu perkawinan Reproduksi merupakan suatu
dan kehadiran anak dapat menekan kegiatan upaya manusia untuk
angka poligami (beristri lebih dari melanjutkan keturunannya sebagai
seorang) dan angka perceraian. Pada suatu hak yang melekat secara kodrati,
saat kondisi tertentu dikarenakan istri yang merupakan salah satu dari tiga
yang tidak dapat melahirkan keturunan hak orisinil yang diberikan oleh Tuhan
yang dapat dijadikan alasan bagi suami Yang Maha Esa, yaitu hak kebebasan
untuk beristeri lebih dari seorang (yang lainnya adalah hak hidup dan hak
(poligami) yang merupakan suatu milik) selama tidak menggangu
pengecualian terhadap asas kepentingan tertentu dalam 109
4
Rusli Pandika, Hukum Pengangkatan Anak,
ed. Sinar Grafika (Jakarta, 2014), 9.
5 6
Husni Thamrin, Hukum Sewa Rahim Dalam Raehanul Bahraen, Fiqih Kontemporer
Bayi Tabung, ed. Aswaja Pressindo Kesehatan Wanita, ed. Pustaka Imam Asy-
(Yogyakarta, 2015), 38. Syafi’i (Jakarta, 2017), 182.
Copyright © 2021, Jurnal Hukum Mimbar Justitia
Fakultas Hukum Universitas Suryakancana
Analisis Hukum Terhadap Pelaksanaan Perjanjian Sewa Rahim (Surrogate Mother) Ditinjau Menurut Perspektif Hukum Positif
R. Febrina Andarina Zaharnika
Jurnal Hukum Mimbar Justitia
Vol. 7 No. 2 – Desember 2021
7
pembuahan sel telur dan sperma di luar
Desriza Ratman, Surrogate Mother Dalam
Perspektif Etika Dan Hukum, Bolehkah Sewa tubuh wanita. 9 In vitro adalah bahasa
Rahim Di Indonesia, ed. PT. Elex Media
Komputindo (Jakarta, 2012), 34.
8 9
Cecep Triwibowo, Etika & Hukum Andri Adi Mustika, “Bayi Tabung Dalam
Kesehatan, ed. Nuha Medika (Yogyakarta, Bioetika,” Di Akses Pada Tanggal 21 Oktober
2014), 147. 2021, Pukul 13.00 Wib., last modified 2021,
Copyright © 2021, Jurnal Hukum Mimbar Justitia
Fakultas Hukum Universitas Suryakancana
Analisis Hukum Terhadap Pelaksanaan Perjanjian Sewa Rahim (Surrogate Mother) Ditinjau Menurut Perspektif Hukum Positif
R. Febrina Andarina Zaharnika
Jurnal Hukum Mimbar Justitia
Vol. 7 No. 2 – Desember 2021
bayinya dengan imbalan sejumlah bukan istri, walaupun bayi itu menjadi
materi kepada pasangan suami istri milik (secara hukum) suami istri yang
yang tidak bisa mempunyai keturunan ingin mempunyai anak tersebut. Untuk
karena istri tersebut tidak bisa jasanya tersebut, wanita pemilik rahim
mengandung. 12 Perjanjian atas biasanya menerima bayaran yang
Surrogate Mother disebut gestational jumlahnya telah disepakati keluarga
yang ingin menyewa rahimnya
http://dokumen.tips/documents/makalah- tersebut, dan wanita itu harus
bayi-tabung.html.
10
Ibid. menandatangi persetujuan untuk
11
Annysa Mauliah, “Makalah Bayi Tabung
segera menyerahkan bayi yang akan
Finish,” Di Akses Pada Tanggal 21 Oktober
2021, Pukul 13.00 Wib., last modified 2021, dilahirkannya itu ke keluarga yang telah
http://dokumen.tips/Documents/Makalah-
Bayi-Tabung-Finish-55993e1fae8d5. menyewa.
12
“Http://Kinkin-
Mulyati.Blogspot.Com/2013/10/Surrogate-
13
Mother-Ibu Penggantisewa.Html#,” Di Desriza Ratman, Surrogate Mother Dalam
Akses Pada Tanggal 21 Oktober 2021, Pukul Perspektif Etika Dan Hukum, Bolehkah Sewa
13. 35. Rahim Di Indonesia, 30.
Copyright © 2021, Jurnal Hukum Mimbar Justitia
Fakultas Hukum Universitas Suryakancana
Analisis Hukum Terhadap Pelaksanaan Perjanjian Sewa Rahim (Surrogate Mother) Ditinjau Menurut Perspektif Hukum Positif
R. Febrina Andarina Zaharnika
Jurnal Hukum Mimbar Justitia
Vol. 7 No. 2 – Desember 2021
tidak dapat dilakukan dengan cara atau terjadi di Negara Indonesia, jika
upaya kehamilan dengan cara alamiah diperbandingkan dengan Negara lain,
dan kemudian mengunakan upaya telah dapat menunjukkan bahwa
kehamilan di luar cara alamiah yakni sebenarnya pasangan suami isteri
inseminasi buatan yang dikenal dengan inferti di Indonesia juga membutuhkan
sebutan in vitro fertilization (program surrogate mother (Ibu Pengganti)
bayi tabung), namun tidak dapat dengan tujuan untuk memperoleh
diterapkan karena terdapat ganguan keturunan (anak) guna melanjutkan
pada rahim isterinya. keturunan. Maka ketentuan tentang
Terhadap ketentuan, surrogacy status hukum anak yang di lahirkan
contract di Negara Indonesia adalah dalam surrogacy contract (perjanjian
tidak legal hal tersebut jika ditinjau dari sewa) adalah anak dari ibu
ketentuan syarat sahnya suatu penganti/surrogate mother yang telah
perjanjian yang diatur dalam Pasal 1320 mengandung dan melahirkannya.
yang digunakan dalam peneitian ini dari sesuatu barang, selama suatu
dianalisis secara normatif kualitatif. waktu tertentu dan dengan
pembayaran suatu harga yang oleh
1.1 Tinjauan Perjanjian Sewa seperti halnya dengan jual beli dan
terhadap satu orang lain ataulebih. pokoknya, yaitu barang dan harga. 116
KUHPerdata ini tidak jelas. Tidak perjanjian dilihat dari bentuknya maka
dengan mana pihak yang satu antara sewa tertulis dan sewa lisan. Jika
kepada pihak yang lainnya kenikmatan secara tertulis, maka sewa itu berakhir
demi hukum (otomatis) apabila waktu
Hukum, UI-Press, Jakarta, 1984, Hlm.9. yang ditentukan sudah habis, tanpa
(Jakarta, 1985), 212.
Copyright © 2021, Jurnal Hukum Mimbar Justitia
Fakultas Hukum Universitas Suryakancana
Analisis Hukum Terhadap Pelaksanaan Perjanjian Sewa Rahim (Surrogate Mother) Ditinjau Menurut Perspektif Hukum Positif
R. Febrina Andarina Zaharnika
Jurnal Hukum Mimbar Justitia
Vol. 7 No. 2 – Desember 2021
cawan petri, yang mana setelah dalam rahim istri. Perempuan yang
terjadinya penyatuan tersebut akan bersedia dititipkan embr ionya tersebut
diimplantasikan atau ditanam kembali disebut dengan surrogate mother
di rahim wanita lain yang tidak dengan pasangan suami istri yang ingin
mempunyai hubungan sama sekali menggunakan jasa surrogate mother
dengan sumber benih tersebut, tersebut yang biasa disebut dengan
dilakukan dengan suatu perjanjian intended parent. Surrogate mother ini
sewa (surrogacy) yang dikenal dengan diberi biaya untuk semua kebutuhan
istilah surrogate mother. Sedangkan selama proses mengandung anak
pendapat Fred Amelen menyatakan tersebut, saat proses melahirkan dan
bahwa seorang wanita yang setelah melahirkan. Surrogate mother
mengikatkan dirinya melalui suatu ini setelah melahirkan anak tersebut
ikatan perjanjian dengan pihak lain
22
Ali Imron, Hukum Perkawinan Islam Di
(suami dan istri) untuk menjadi hamil Indonesia, Abadi Jaya. (Semarang, 2015),
87.
Copyright © 2021, Jurnal Hukum Mimbar Justitia
Fakultas Hukum Universitas Suryakancana
Analisis Hukum Terhadap Pelaksanaan Perjanjian Sewa Rahim (Surrogate Mother) Ditinjau Menurut Perspektif Hukum Positif
R. Febrina Andarina Zaharnika
Jurnal Hukum Mimbar Justitia
Vol. 7 No. 2 – Desember 2021
beberapa hal yang perlu dicermati (1) harus suci, dengan syarat ini berarti
untuk menentukan hukum yang sesuai objek akad yang najis ‘ain tidak sah, (2)
dengan tujuan dan maksud syari’at, diperjual belikan dan dipersewakan, (3)
memperhatikan kemaslahatan serta mempunyai manfaat, (4) sudah
mempertimbangkan dampak buruknya mempunyai hak milik, dan (5) dapat
karena dalam prosesnya sewa rahim diserahkan ketika akad, dan (6) harus
melibatkan beberapa pihak yang saling jelas dan diketahui kedua belah Pihak.23
berhubungan. Mereka adalah, pemilik Dalam kasus sewa rahim memang
sperma, pemilik ovum (pemilik sel ketiga syarat tersebut terpenuhi,
telur) dan pemilik rahim, di samping itu namun pada objek akadnya terdapat
kata sewa dalam hal tersebut ‘ilat yang menjadikan syarat tersebut
merupakan aqad muamalah yang perlu tidak sah. Seperti yang dijelaskan oleh
pula ditinjau lagi segi kelegalannya, Said Agil Al-Munawwar, bahwa
bahkan jika tetap dilakukan 23
Ma’ruf Amin, Fatwa Dalam Sistem Hukum
Islam, ed. eLSAS (Jakarta, 2008), 293.
Copyright © 2021, Jurnal Hukum Mimbar Justitia
Fakultas Hukum Universitas Suryakancana
Analisis Hukum Terhadap Pelaksanaan Perjanjian Sewa Rahim (Surrogate Mother) Ditinjau Menurut Perspektif Hukum Positif
R. Febrina Andarina Zaharnika
Jurnal Hukum Mimbar Justitia
Vol. 7 No. 2 – Desember 2021
memang sperma dan ovum tidak dan seumpama yang tidak melibatkan
termasuk najis, namun percampuran perasaan. Dan termasuk dalam
antara keduanya setelah berubah lingkungan yang diharamkan karena
menjadi alaqah (segumpal darah yang manusia tidak berhak menyewakan
melekat pada dinding rahim), maka rahimnya yang akan melibatkan
sudah berubah menjadi najis. Hal ini penentuan nasab. 25Jadi, menyewakan
erat kaitannya dengan penyewaan organ tubuh termasuk rahim adalah
rahim. Sebab, pemindahan sel telur haram menurut syar’i, karena di
yang telah dibuahi dalam tabung gelas samping akan memicu timbulnya
ke dalam rahim wanita, berlangsung problem sosial, juga akan menimbulkan
ketika sudah menjadi embrio. Meskipun eksploitasi terhadap orang-orang
dalam hal ini yang dipersewakan bukan miskin untuk menjual organ tubuhnya
sperma dan ovum melainkan rahim. demi mendapatkan sejumlah uang
Tetapi, dalam kasus seperti ini, ada untuk memenuhi kebutuhannya.
hubungan timbal balik, yakni pemilik b) Konsep Darurat dalam Sewa 120
kepada tataran yang lebih konkret kemudaratan yang lain yang sama
maka mashlahah membawa manfaat tingkatannya, hal ini tidak
sedangkan mafsadah mengakibatkan diperbolehkan dilakukan. Seperti
kemudharatan. Kaidah tersebut seseorang yang kelaparan mengambil
kembali kepada tujuan untuk makanan orang lain yang juga dalam
merealisasikan maqashid al-syari’ah kelaparan, meskipun orang yang
dengan menolak mafsadah, dengan pertama juga kelaparan. Kedua, apabila
cara menghilangkan kemudlaratan atau dalam menghilangkan kemudaratan
setidaknya meringankannya. Oleh menimbulkan kemudaratan yang lain
karena itu, tidaklah mengherankan yang lebih besar atau lebih tinggi
apabila Ahmad Nadwi menyebutkan tingkatannya, hal ini lebih tidak
bahwa penerapan kaidah darurat diperbolehkan. Selain itu, dalam
meliputi seluruh materi fiqh.26 menghilangkan kemudaratan, dilarang
Dalam praktiknya, perjanjian melampaui batas dan betul-betul tidak
sewa rahim yang dilakukan oleh ada jalan lain, kecuali perbuatan yang 121
perjanjian yang dibuat harus dilakukan (Rahim ibu) tidak dapat dipersamakan
dengan perjanjian tertulis, sebab dengan wujud dari sebuah benda
memilki kekuatan bukti yang sempurna ataupun wujud barang yang mudah
dan mengikat apabila dipersidangan diperjual belikan ataupun disewakan
dengan ketentuan dapat dibuktikan: oleh para pihak. Dan yang membuat
“The legality of authentic deeds as a perjanjian tersebut tidak sah adalah
legal document can be used as perfect sebab telah Melanggar peraturan
evidence at the time of a trial, and the perundang-undang yang ada (ataupun
validity of the authentic deeds hukum positif) yang berlaku yakni
Undang-Undang No. 1 Tahun 1974
28
tentang Perkawinan, Undang-Undang
Https://smartlegal.id/smarticle/2019/
01/23/sewa-rahim-legalkah-menurut-
29
hukum-indonesia/., “Dilihat Pada, R. Febrina Andarina Zaharnikaa, “Legality of
Https://Smartlegal.Id/Smarticle/2019/01/23 Notary Deeds Concerning the Joint
/Sewa-Rahim-Legalkah-Menurut-Hukum- Treasure,” International Journal of
Indonesia/.,” Di Akses Pada 21 Oktober Innovation, Creativity and Change 10, no. 2
2021, Pukul.16.00 Wib. (2019): 183.
Copyright © 2021, Jurnal Hukum Mimbar Justitia
Fakultas Hukum Universitas Suryakancana
Analisis Hukum Terhadap Pelaksanaan Perjanjian Sewa Rahim (Surrogate Mother) Ditinjau Menurut Perspektif Hukum Positif
R. Febrina Andarina Zaharnika
Jurnal Hukum Mimbar Justitia
Vol. 7 No. 2 – Desember 2021
No. 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan itu sendiri, di mana rahim itu bukanlah
Pasal 127 ayat 1, Peraturan Pemerintah suatu benda dan tidak dapat untuk
No.61 Tahun 2014 tentang Kesehatan disewakan (hukum sewa-menyewa)
Reproduksi, Peraturan Menteri yang tedapat dalam KUH Perdata (Kitab
Kesehatan RI Undang-Undang Hukum Perdata).
No.73/Menkes/PER/II/1999 tentang
Penyelenggaraan Pelayanan Teknologi 2. Tinjauan Hak Dan Kewajiban
Buatan, Peraturan Menteri Kesehatan Yang Timbul Akibat Dari
RI No.039/SK/2010 tentang Perjanjian Sewa Rahim
Penyelenggaraan Pelayanan Teknologi (Surrogate Mother).
Reproduksi Berbantu, SK Dirjen Yan Terhadap proses penemuan
Medik Depkes RI tahun 2000 tentang dibidang teknologi rekayasa reproduksi
Pedoman Pelayanan Bayi Tabung di merupakan suatu temuan besar, antara
Rumah Sakit. Bahkan juga lain penemuan kloning embrio,
bertentangan dengan kesusilaan yakni inseminasi, sewa rahim dan bank 123
norma moral dan adat istiadat atau sperma. penemuan ini juga merupakan
kebiasaaan umum masyarakat, pengrusakan terhadap generasi
bertentangan dengan ajaran agama manusia, karena dalam penemuan
(Islam) karena terdapat unsur pokok rekayasa reproduksi terdapat antinomi
yang mengharamkan praktik surrogate nilai, yaitu adanya dua pertentangan
mother/sewa rahim, yaitu unsur zina, nilai. Disatu sisi, bisa menolong
menghilangkan adanya manusia, dan disisi lain, merupakan
naluri/bathinnya seorang bagi ibu penyebab dipermainkannya penciptaan
pengganti/surrogate dikarenakan harus manusia. Maka dalam hal ini perspektif
meralakan anaknya diserahkan kepada Filsafat Ilmu telah berupaya untuk
ibu lain, bertentangan dengan menawarkan sebuah perspektif baru
ketertiban umum. Bahkan juga akan dalam ilmu hukum, yaitu paradigma
bertolak belakang pada syarat yang transendental dalam hukum dalam hal
menjadi objek perjanjian atau perikatan Rekayasa Reproduksi.
30 31
Theodorus Immanuel Setiawan dan Yufiarti M Yahya Harahap, Segi-Segi Hukum
Conny Semiawan, Panorama Filsafat Ilmu Perjanjian, ed. Alumni (Bandung, 1986),
Landasan Perkembangan Ilmu Setiap 228–231.
32
Zaman, Teraju. (Yogyakarta, 2005), 46. Ibid., 232.
Copyright © 2021, Jurnal Hukum Mimbar Justitia
Fakultas Hukum Universitas Suryakancana
Analisis Hukum Terhadap Pelaksanaan Perjanjian Sewa Rahim (Surrogate Mother) Ditinjau Menurut Perspektif Hukum Positif
R. Febrina Andarina Zaharnika
Jurnal Hukum Mimbar Justitia
Vol. 7 No. 2 – Desember 2021
KEBENARAN AKSIOLOGI
Indonesia. Bagaima peraturan dalam teknologi bayi tabung ini, antara lain:
hukum perdata dan hukum Islam, dan Munculnya persewaan rahim dan
akibat hukum terhadap anak yang permasalahannya (menyewa rahim ibu
dilahirkan dari surrogate mother. yang lain), Bertentangan dengan kodrat
Dampak bayi tabung tentunya dan fitrah manusia sebagai mahluk
memberi pengaruh pada dampak Tuhan, Kemajuan teknologi telah
positif dan negatif dikemudian hari memperbudak manusia, Memerlukan
yang mungkin terjadi pada ibu atau biaya yang besar sehingga hanya dapat
bayinya. Teknologi bayi tabung yang dijangkau oleh kalangan tertentu.
dikembangkan tahun 1987 telah Adapun kelemahan dari inseminasi
memberikan kebahagian kepada buatan ini adalah sebagai berikut :
pasangan suami isteri yang sulit a. Dalam pembuahan normal,
mendapatkan keturunan. Dengan antara 50.000-100.000 sel
teknologi bayi tabung mereka dapat sperma, berlomba membuahi 1
memperoleh keturunan. Dampak sel telur. Dalam pembuahan 131
positif dari teknik bayi tabung, antara normal, berlaku teori seleksi
lain : Memberi harapan kepada alamiah dari Charles Darwin,
pasangan pasutri yang lambat punya dimana sel yang paling kuat dan
anak atau mandul, Membantu orang sehat adalah yang menang.
lain yang mengidap penyakit, Sementara dalam inseminasi
Memberikan harapan bagi buatan, sel sperma pemenang
kesejahteraan umat manusia, dipilih oleh dokter atau petugas
Menghindari penyakit (seperti penyakit labolatorium. Jadi bukan dengan
menurun/genetis, sehingga sistem seleksi alamiah. Di bawah
untuk kedepan akan terlahir manusia mikroskop, para petugas
yang sehat dan bebas dari penyakit labolatorium dapat memisahkan
keturunan, Menuntut manusia untuk mana sel sperma yang
menciptakan sesuatu yang baru. kelihatannya sehat dan tidak
Sedangkan, Dampak negatif dari sehat.
dalam inti sel telur. Sementara langkah lebih lanjut dari tindakan
dalam proses inseminasi buatan, seksual, maka harus dilakukan hanya
dengan injeksi sperma, enzim dalam kontrak perkawinan sah. Donor
akrosom yang ada di bagian sperma dan sel telur harus oleh suami
kepala sperma juga ikut masuk ke istri yang sah, dan penanaman embrio
dalam sel telur. Selama enzim harus dilakukan pada rahim istri yang
akrosom belum terurai, maka bersangkutan. Tidak dibenarkan oleh
pembuahan akan terhambat. Islam jika ada “penyewaan rahim”,
Selain itu prosedur injeksi sperma yaitu embrio ditanamkan pada rahim
memiliki resiko melukai bagian wanita lain selain istri sahnya. Islam
dalam sel telur, yang berfungsi sangat menjaga agar pada anak yang
pada pembelahan sel dan dilahirkan nanti tidak terjadi
pembagian kromosom. pencampuran nasab. Islam juga
melarang pengambilan donor sperma
atau sel telur dari suami atau istri yang suami isteri dan ditanamkan dalam
sah namun salah satunya sudah rahim isteri diperbolehkan di Indonesia,
meninggal. sedangkan teknik ibu pengganti
Sedangkan berdasarkan hukum (surrogate mother) tidak diizinkan
dan perundangan mengenai teknik dilakukan. Inseminasi buatan dengan
reproduksi buatan diatur dalam sperma atau ovum donor diharamkan
Undang-Undang Kesehatan No. 23 (dilarang keras) dalam agama Islam,
tahun 1992, pasal 16 ayat 1&2 bahkan hukumnya sama dengan zina
mengamanatkan : Ayat (1) Kehamilan dan anak yang lahir dari hasil
diluar cara alami dapat dilaksanakan inseminasi macam ini statusnya sama
sebagai uapaya terakhir untuk dengan anak yang lahir diluar
membantu pasangan suami-isteri perkawinan yang sah. Menurut agama
mendapatkan keturunan. Kristen dan Budha diperbolehkan dan
Walaupun demikian etika menurut agama Hindu Kaharingan dan
penelitian yang ada masih diperlukan Katholik tidak di perbolehkan. 133
tama dan yang terutama akan dianggap abad itu.38 Pandangan Kant yang
sebagai fenomena dalam waktu dan memisahkan antara bidang ‘ada’ dan
ruang. Maksud dari ‘waktu’ dan ‘ruang’ ‘harus’, bidang akal budi teoritis dan
adalah ‘bentuk intuisi’. Yang dimana bidang akal budi praktis. Prinsip-prinsip
Kant menekankan terhadap kedua aturan hukum termasuk bidang akal
‘bentuk’ ini dalam pikiran kita budi praktis dan karenanya mewajibkan
mendahului setiap pengalaman. secara otonom, akan tetapi aturan
Dengan kata lain, dapat mengetahui hukum sendiri termasuk bidang akal
sebelum mengalami sesuatu bahwa budi teoritis. Hal ini dikarenakan akal
kita akan menganggapnya sebagai budi teoritis dialami sebagai gejala
fenomena dalam waktu dan ruang. alam. Disini berlakulah hanya hukum-
Karena kita tidak dapat melepaskan hukum alam yakni hukum sebab-akibat
baik ‘indra’ maupun ‘akal’. Pendapat yang menentukan alam secara
Kant merujuk pada pendapat yang deterministis.
menyatakan bahwa waktu dan ruang Perjanjian sewa rahim yang 134
Ali Imron. Hukum Perkawinan Islam Di Ma’ruf Amin. Fatwa Dalam Sistem
Indonesia. Abadi Jaya. Semarang, Hukum Islam. Edited by eLSAS.
2015. Jakarta, 2008.
php/KODIFIKASI/article/view/80. https://Id.m.wikipedia.org/wiki/penalar
an. “Metode Deduktif Adalah
Zaharnikaa, R. Febrina Andarina. Berfikir Yang Menerapkan Hal-Hal
“Legality of Notary Deeds Umum Terlebih Dahulu Untuk
Concerning the Joint Treasure.” Seterusnya Dihubungkan Dalam
International Journal of Bagian-Bagian Khusus. Dalam
Innovation, Creativity and Change Situs
10, no. 2 (2019): 179–193. Https://Id.m.Wikipedia.Org/Wiki/
https://www.ijicc.net/images/vol Penalaran. Diakses Pada Hari
10iss2/10218_Febrina_2019_E_R. Minggu Tanggal 12 November
pdf. 2021, Pukul 19.23 Wib.” Diakses
Pada Hari Minggu Tanggal 12
November 2021, Pukul 19.23 Wib.
D. Sumber Lainnya.
Https://smartlegal.id/smarticle/2019/0
Andri Adi Mustika. “Bayi Tabung Dalam 1/23/sewa-rahim-legalkah-
Bioetika.” Di Akses Pada Tanggal menurut-hukum-indonesia/.
21 Oktober 2021, Pukul 13.00 “Dilihat Pada,
Wib. Last modified 2021. Https://Smartlegal.Id/Smarticle/2
http://dokumen.tips/documents/ 019/01/23/Sewa-Rahim-
makalah-bayi-tabung.html. Legalkah-Menurut-Hukum-
Indonesia/.” Di Akses Pada 21 139
Annysa Mauliah. “Makalah Bayi Tabung Oktober 2021, Pukul.16.00 Wib.
Finish.” Di Akses Pada Tanggal 21
Oktober 2021, Pukul 13.00 Wib. Rosalia Aini Labah. “Surrogate Mother,
Last modified 2021. Diakses Pada Tanggal 21 Oktober
http://dokumen.tips/Documents/ 2021, Pukul 14.00 Wib.” Di Akses
Makalah-Bayi-Tabung-Finish- Pada Tanggal 21 Oktober 2021,
55993e1fae8d5. Pukul 14.00 Wib. Last modified
2021.
Di Akses Pada Tanggal 21 Oktober http://www.kompasiana.com/ros
2021, Pukul 13. 35. Last modified aliaaini/surrogatemother_550d49
2021. http://kinkin- 838133116d2cb1e211.
mulyati.blogspot.com/2013/10/s
urrogate-mother-ibu
penggantisewa.html#.