Anda di halaman 1dari 3

RESUME JURNAL ETIKA PROFESI

KODE ETIK AHLI GIZI DAN PENJELASAN PELAKSANAAN KODE ETIK AHLI GIZI

ETIKA PROFESI KEMENKES

Oleh :

Nurseva Pinastika Utarling

215070300111040

PROGRAM STUDI ILMU GIZI

FAKULTAS KEDOKTERAN

UNIVERSITAS BRAWIJAYA

2021
Definisi kode etik

Etika berasal dari kata Ethos yang dalam Bahasa Yunani memiliki arti adat istiadat
dan dapat diartikan sebagai suatu kebiasaan yang baik. Berdasarkan pendapat para ahli,
etika dapat disimpulkan sebagai suatu ilmu yang berkaitan dengan moral (akhlak) yaitu baik
dan buruknya suatu kebiasaan.

Sedangkan kode etik, berdasarkan apa yang ditulis dalam buku Kode Etik sendiri,
dinyatakan bahwa kode etik merupakan suatu tuntunan perilaku secara professional yang
dilakukan oleh seorang tenaga gizi dalam melakukan suatu pelayanan gizi yang sesuai
dengan pengetahuan, sikap dan keterampilan yang telah mereka peroleh dan pelajari dalam
sebuah pendidikan formal maupun nonformal.

Kewajiban umum

Beberapa kewajiban umum seorang ahli gizi diantaranya yaitu menjunjung tinggi
serta mengamalkan sumpah ahli gizi dan kode etik ahli gizi, berperan dalam meningkatkan
dan mempertahankan keadaan gizi serta kesehatan juga produktivitas masyarakat, wajib
berupaya untuk melaksanakan profesi dengan standar kompetensi yang tinggi, menjalankan
profesi dengan sikap moral yang baik serta tulus dan adil, senantiasa menjalankann profesi
sesuai dengan prinsip keilmuan dan informasi yang terkini, senantiasa saling menghormati
dan menghargai dalam melakukan kerjasama berdasarkan prinsip kemitraan, dan yang
terakhir adalah berkewajiban untuk senantiasa menjunjung tinggi penegakan hukum serta
mendahulukan kepentingan masyarakat luas sesuai dengan peraturan perundang-
undangan.

Kewajiban khusus

Tidak hanya kewajiban umum, kode etik profesi gizi juga memiliki kewajiban khusus
seperti kewajiban terhadap klien, kewajiban terhadap masyarakat, kewajiba terhadap teman
seprofesi, kewajiban terhadap mitra kerja, serta kewajiban terhadap profesi dan diri sendiri.
Kewajiban khusus seorang ahli gizi yang pertama adalah kewajiban terhadap klien,
diantaranya yaitu setiap ahli gizi memiliki kewajiban untuk menjaga kerahasiaan pasien
bahkan hingga pasien meninggal dunia, kecuali diperlukan untuk kesaksian hukum. Setiap
ahli gizi juga berkewajiban untuk menghormati dan menghargai kebutuhan pasien, serta
memberikan pelayanan tanpa melakukan dskriminasi dan membeda-bedakan pasien
dengan memandang ras, suku, agama, usia, jenis kelamin dan status sosial. Setiap ahli gizi
juga berkewajiban untuk memberikan pelayanan yang tepat, cepat, akurat dan tulus kepada
pasien.
Kewajiban khusus seorang ahli gizi yang kedua adalah kewajiban terhadap
masyarakat, diantaranya yaitu dalam menjalankan profesinya seorang ahli gizi wajib
mengutamakan kepentingan masyarakat serta memiliki kepekaan dan kepedulian yang
tinggi terhadap masyarakat dan lingkungan sekitar. Seorang ahli gizi juga memiliki
kewajiban untuk melindungi masyarakat dari informasi yang salah dan praktik tidak etis
seputar gizi. Ahli gizi wajib peka terhadap status gizi masyarakat untuk mencegah terjadinya
masalah gizi dalam masyarakat. Selain itu, seorang ahli gizi juga wajib berhati-hati dalam
mempromosikan produk makanan tertentu untuk menghindari dan mencegah timbulnya
kesalahan interpretasi yang dapat menyesatkan masyarakat.
Kewajiban khusus seorang ahli gizi yang ketiga yaitu kewajiban terhadap teman
seprofesi, diantaranya yaitu seorag ahli gizi wajib memperlakukan teman satu profesinya
dengan baik sebagaimana ia ingin diperlakukan. Kewajiban lainnya yaitu wajib untuk
menyebarluaskan ilmu pengetahuan dan keterampilan terbaru yang dimiliki kepada teman
seprofesi.
Kewajiban khusus seorang ahli gizi yang keempat yaitu kewajiban terhadap mitra
kerja, diantaranya yaitu berkewajiban untuk senantiasa menggunakan setiap kesempatan
yang ada untuk menjalin dan meningkatkan hubungan profesi dengan mitra kerja. Dalam
melakukan praktik kegizian juga wajib untuk bekerjasama dan menghargai satu sama lain
antar mitra kerja. Selain itu ahli gizi juga wajib untuk senantiasa menyediakan sumber
informasi dan dapat memberikan informasi terkait kegizian yang terbaru dan akurat kepada
mitra kerja.
Kewajiban khusus seorang ahli gizi yang terakhir adalah kewajiban terhadap profesi
dan diri sendiri, diantaranya yaitu setiap ahli gizi wajib mentaati, melindungi, dan menjunjung
tinggi ketentuan yang sudah ditetapkan untuk ahli gizi. Seorang ahli gizi wajib untuk
senantiasa aktif dalam mengikuti perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi terkini
serta peka terhadap adanya perubahan lingkungan. Dalam menjalankan profesinya,
seorang ahli gizi wajib untuk tidak terpengaruh oleh kepentingan pribadi. Seorang ahli gizi
wajib untuk tidak melakukan tindakan yang melanggar hukum dan juga tidak memaksa
orang lain untuk melakukan tindakan yang melanggar hukum. Selain itu, seorang ahli gizi
juga wajib untuk senantiasa memelihara kesehatan tubuh dan kebutuhan gizinya serta
menjaga nama baik individu dan profesi.

Anda mungkin juga menyukai