Anda di halaman 1dari 4

Assalamualaikum. Wr. Wb.

Kami Mahasiswa Magister ilmu kesehatan masyarakat peminatan kesehatan lingkungan Universitas
Sriwijaya Palembang akan bermain peran atau Role Play dengan tema “surveilans KLB epidemiologi
penyakit malaria di Puskesmas Bandar Jaya Kabupaten Lahat,. Berikut daftar peran petugas yang terlibat di
dalam Role Play ini:

1. Petugas Laboratorium : Tiwi


2. Dokter Puskesmas : Elda Suswita
3. Petugas Surveilans Puskesmas : Tri Sugiharti
4. Kepala Puskesmas Lahat : Hilma Mayasari
5. TIM TGC Puskesmas Lahat : Yuvita Fitriana
6. Kepala Seksi P2P Dinas Kesehatan kota Lahat : M. Aandi Irham
7. Kepala Dinas Kesehatan Kota Lahat : Lega Bisa Diantara
8. Bupati Lahat : Ummi Kaltsum
9. Kepala Seksi P2P Dinas Kesehatan Provinsi Sumsel : Fakhriyantiningrum
10. Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Sumsel : Idan Awaludin
11. Tim TGC Provinsi Sumatera Selatan : Seni Pusyani

Reva dan Mamat merupakan warga Kabupaten Lahat yang sedang merencanakan pernikahan. Kabupaten
Lahat sendiri masih merupakan salah satu daerah endemis malaria di Sumatera Selatan. Setelah sekitar satu
bulan mereka sibuk mengurusi pernikahannya di Kota Lahat, di suatu malam, keduanya merasakan kondisi
badan yang tidak sehat, mereka merasakan beberapa gejala klinis seperti demam tinggi, badan pegal linu,
dan menggigil. Akhirnya, pada keesokan harinya keduanya memutuskan untuk melakukan pemeriksaan ke
Puskesmas Bandar Jaya, yang berada tidak jauh dari rumahnya. Setelah dilakukan anamnesa oleh dokter di
puskesmas tersebut, diduga mereka berdua terindikasi suspek malaria. Dokter memberi pengantar kepada
pasien untuk melakukan screening tes di laboratorium tersebut, dengan pemeriksaan darah rutin dan Rapid
Test Malaria. Hasil screening test yang dilakukan menunjukkan hasil positif. Petugas laboratorium kemudian
melanjutkan uji konfirmasi slide darah pasien dengan melakukan pemeriksaan Mikroskopis untuk
menegakkan diagnosa. Berikut percakapan yang terjadi…

Petugas Laboratorium “Selamat pagi dokter.. Izin dok, pasien atas nama Reva dan Mamat yang
(Tiwi) dokter rujuk untuk pemeriksaan screening laboratorium sudah keluar
hasilnya dok.. Hasil Rapid Test keduanya positif semua dok, kemudian
sudah saya lanjutkan uji konfirmasi dengan pemeriksaan mikroskopis.
Dari kedua sampel hasilnya ditemukan positif plasmodium palcivarum
stadium lengkap dok, dari stadium tropozoit, schizont, dan gametosit
dengan jumlah kepadatan parasit pasien atas nama Reva 4000
parasit /microliter darah, dan pasien atas nama mamat ditemukan 3.000
parasit/microliter darah.. mohon tindak lanjutnya dokter,,makasih dok..

Dokter Puskesmas “Baik mba, Terima kasih, baik nanti saya akan segera laporan ke petugas
(Elda) surveilans dan Kepala Puskesmas”.

Setelah mendapatkan laporan dari petugas laboratoium, dokter tersebut kemudian segera menuliskan
surat rujukan agar si pasien dapat segera dirujuk ke Unit Gawat Darurat RSUD Lahat, dengan
berkoordinasi dengan Tim Surveilans dan melaporkan kepada Kepala Puskesmas.
Dokter Puskesmas “Bu, ini ada kasus pasien positif RDT dan sudah dikonfirmasi
(Elda) pemeriksaan mikroskopis Malaria 2 Orang dengan domisili di kelurahan
Merapi, dan sudah saya rujuk ke UGD RSUD Lahat untuk dilakukan
penanganan lebih lanjut”
Petugas Surveilans “Siappp dokter segera kami tindak lanjut, hal ini kami akan segera
Puskesmas (Tri) sampaikan ke pimpinan untuk segera tindak lanjut ke lapangan”..

Kemudian petugas surveilans dan TIM TGC Bersama – sama menghadap kepala puskesmas
Petugas Surveilans “Selamat pagi dokter, izin kami mau menyampaikan bahwa ada kasus
Puskesmas (Tri) pasien terdeteksi malaria, dugaan awal terinfeksi di wilayah kita sendiri
bukan import ”

Kepala Puskesmas “Baik infonya saya terima, saya akan langsung buatkan nota dinas untuk
(Hilma) menugaskan TIM TGC dan tim surveilans untuk segera menindaklanjuti
kasus di lapangan dan segera dilaporkan kepada Dinas Kesehatan
Kabupaten lahat”
Petugas Surveilans “Siappp dokter segera kami tindak lanjut”
Puskesmas (Tri)
TIM TGC Puskesmas “Baik kami akan segera akan siapkan beberapa peralatan laboratorium,
(Yuvita) berupa RDT, form PE, dan obat – obatan”
Setelah melakukan koordinasi dengan RT dan RW setempat yang berkoordinasi dengan Dinas Kesehatan
Lahat dengan melibatkan Tim TGC, Tim Surveilans menginput kasus Malaria di Aplikasi SP2TP. Kemudian
mereka langsung melakukan persiapan untuk melaksanakan kegiatan PE yang berkoordinasi dengan tim
TGC dan P2P Dinas Kesehatan Lahat.

Tim TGC yang terdiri dari petugas Surveilans, Sanitarian, dan Dokter Langsung melakukan koordinasi
dengan Dinas Kesehatan Lahat
Petugas Surveilans “Selamat pagi Bapak, kami petugas surveilans dari Puskesmas Bandar
(Tri) Jaya Izin melaporkan telah ditemukan kasus malaria di Kelurahan Merapi
dengan jumlah kasus sebanyak 2 orang, menindaklanjut hal tersebut
kami akan melakukan PE, besar harapan kami tim dari Dinas Kesehatan
bisa ikut terlibat”
Kepala Seksi P2P Lahat “Baik ibu laporannya kami terima, dan kami akan segera koordinasikan
(Aandi) dengan pimpinan”

Kepala seksi P2P segera menghadap ke Kabid kemudian menghadap


kepala dinas kesehatan.

“Permisi pak, izin menyampaikan hasil laporan dari petugas surveilans


dari puskesmas bahwa di wilayah puskesmas tersebut telah terjadi kasus
malaria sebanyak 2 orang dan untuk selanjutnya kami mohon arahan
untuk tindakan selanjutnya”
Kepala Dinas Kesehatan Lahat “Baik pak andi laporan saya terima, saya segera akan mengeluarkan
(Lega) surat perintah untuk Bersama- sama dengan puskesmas agar segera
melakukan PE di wilayah tersebut”
Setelah mendapatkan surat perintah di hari yang sama, tim langsung bergerak melakukan PE ke wilayah
kejadian, selanjutnya melakukan pemeriksaan RDT malaria pada 20 orang di sekitar kasus dan ditemukan
kasus positif kembali sebanyak 10 pasien. Tim TGC langsung melakukan tindakan dengan memberikan
pengobatan. Dan segera Kembali melaporkan ke Kepala Dinas Kesehatan Lahat.
Kepala Seksi P2P Dinas “Izin pak melaporkan, setelah dilakukan PE ternyata ada kasus malaria
Kesehatan Lahat baru sebanyak 10 kasus dan jumlah ini sudah melebihi 2 kali dari jumlah
(Aandi) kasus yang sama di bulan yang sama pada tahun sebelumnya, sehingga
ini sudah termasuk kategori KLB Malaria serta dokter puskesmas sudah
memberikan obat dan rujukan untuk perawatan di UGD RSUD Lahat.
Adapun secara epidemiologi untuk proporsinya 3.4% dengan rasio
0.034, incidence ratenya 0.0017, dan Incidence Cumulative nya 0.0084
dan prevalensinya 0.034. demikian pak saya laporkan”
Kepala Dinkes Lahat “Baik laporan saya terima, saya akan segera tindak lanjuti untuk laporan
(Lega) ke Bupati”.

Kemudian Kadinkes segera melaporkan kejadian tersbeut ke Bupati


Lahat

“ Izin Ibu, maaf darurat saya harus segera melaporkan ini malam –
malam bahwa telah terjadi KLB malaria dikarenakan peningkatan kasus
sudah cukup banyak, sehingga harus segera diambil tindakan segera
untuk penanggulangan dan pencegahannya, selain itu tim dinas
kesehatan sudah mengupayakan pengobatan, survey jentik,
penyemprotan dan rujukan ke UGD RSUD Lahat. Informasi terakhir
pasien yang dirawat berjumlah 12 orang”.
Bupati Lahat (Ummi) Astagfirullah, Covid ini be belum habis.. kamu nak nyari gawean baru..
dak bisa ditutupi apo kasusnya.. malu kito ini, baru be nak dapet
sertifikat eliminasi malaria dari pusat, eh la ado lagi kasus baru. Urung
laju gawe kamu ini.. yo sudah cepet ditindaklanjuti, segera siapke surat
keputusan KLB kagek cepet ku tanda tangani. Pokoknya kalo biso
seminggu ini la selesai, oiyo jangan sampe media tau, kalo idak kamu
kurotasi”
Kepala Dinkes Lahat (Lega) Siapp siapp bu segera kami tindak lanjuti (gemeter)
Mendengar respon Bupati tersebut, Kepala dinas kesehatan lahat langsung segera melaporkan kepada
Kepala Dinas Kesehatan Provinsi
Kepala Dinkes Lahat (Lega) Selamat malam bapak, izin darurat di wilayah kami telah terjadi KLB
malaria dengan jumlah kasus sebanyak 12 orang dan telah dirawat di
RSUD Lahat. Sebagai informasi tambahan Bupati juga sudah menetapkan
keadaan KLB.
Kepala Dinas Kesehatan Baik pak informasi saya terima, saya akan segera perintahkan tim
Provinsi (Idan) provinsi untuk memberikan dukungan bantuan penanggulangan dan
pencegahan ke wilayah Lahat.
Setelah mendapatkan laporan dari kadinkes Lahat, Kepala dinas kesehatan provinsi memanggil kepala
seksi P2P Sumsel dan Tim TGC untuk segara menghadap.
Kepala Dinkes Provinsi Ibu – ibu saat ini di lahat sedang terjadi KLB Malaria, segera siapkan tim
(Idan) untuk melaksanakan dukungan bantuan, segera siapkan obat – obatan,
kelambu, penyemprotan insektisida, larvasida breeding place dan
kebutuhan lainnya.
Kepala Seksi P2P Sumsel Siap pak segera kami tindak lanjuti dan segera akan koordinasikan
(Fa) dengan petugas kabupaten.
Tim TGC Sumsel (Senni) Siapp… pak
Setelah mendapatkan perintah dari Kepala Dinas Kesehatan Provinsi, Tim Dinkes Provinsi berkoordinasi
dengan Tim Dinkes Lahat segera melaksanakan persiapan untuk penanggulangan dan pengendalian KLB
ke wilayah Kabupaten Lahat.

Selanjutnya setelah selesai Pencegahan dan Penanggungalan, Tim TGC segera melaporkan update
terbaru.
Tim TGC Sumsel (Senni) Izin pak menyampaikan hasil penanggulangan dan pengendalian KLB
Malaria di Lahat, dapat diinformasikan bahwa tidak ada lagi temuan
kasus positif baru malaria dari yang dilakukan RDT Kembali sebanyak 100
orang. Kelambu sudah dibagikan ke warga di sekitar sebanyak 100
kelambu, penyemprotan insektisida di 150 rumah serta Tindakan
larvasida breeding place pada 10 danau dan rawa di sekitar lokasi KLB.
Adapun pasien yang positif dan dirawat di RSUD Lahat sudah Kembali
sehat berjumlah 8 orang dan 4 orang masih dalam perawatan. Demikian
pak yang bisa saya laporkan.
Kepala Dinas Sumsel (Idan) Baik terima kasih bu. Alhamdulillah kalau menunjukkan adanya
penurunan kasus KLB. Mohon tetap dilakukan pemantauan lebih lanjut
ke dinas kesehatan lahat.

Demikian Role Play dari kami, sekian terima kasih sudah menonton, wassalamualaikum wr wb.

Anda mungkin juga menyukai