Anda di halaman 1dari 9

Ular Tampar / Ular Tali Picis (Dendrelaphis Pictus)

[Tidak Berbisa]
Distribusi : Sumatera, Jawa, Komodo 

Sumber gambar dari sini


Sebuah spesies yang luas tersebar dan sering ditemukan, Ular Tambang  dapat ditemukan di
berbagai habitat termasuk hutan sekunder , habitat sekitar pantai serta taman dan kebun
sampai ketinggian 1300m. Dapat diidentifikasi dengan warna bagian atas tubuh dan
kepalanya yang berwarna coklat muda, kepala ular ini memiliki "topeng" berwarna hitam
yang melintasi melalui mata dan lehernya, dan garis berwarna krim atau kuning pada dua
baris pertama sisik tubuhnya. Ular ini aktif di siang hari, terutama hidup di pohon, namun
juga dapat ditemukan berkeliaran di lahan pertanian dan daerah berumput mencari
mangsanya terutama kadal dan katak.

Ular Bandotan Macan (Ptyas mucosus/Ptyas mucosa) [Tidak


Berbisa]
Distribusi : Sumatera, Jawa
Individu dewasa (Sumber gambar dari sini)
Ular ini aktif pada siang hari, dimana ia dapat ditemukan di berbagai macam habitat seperti
semak-semak, hutan hujan, rawa-rawa, hutan kering maupun lembab dan habitat lainnya.
Ular ini juga telah beradaptasi dengan baik sehingga dapat hidup di daerah dekat perkotaan
besar, dimana banyak tikus berada, seperti daerah pertanian, pedesaan dan
perkebunan. Kepala ular ini berbentuk oval, sedikit segitiga, tubuh cukup ramping dan ekor
panjang. Sisiknya halus, matanya besar, iris berwarna coklat dan pupilnya besar berwarna
hitam padat, dikelilingi oleh cincin kuning. Lubang hidung menonjol, lidahnya besar,
berwarna hitam atau biru-hitam, kepala bagian atas berwarna coklat gelap. 

Ular Jali (Ptyas korros) [Tidak Berbisa]


Distribusi : Sumatera, Kalimantan, Jawa, Bali

Ular Jali dewasa (Sumber gambar dari sini)


Ular Jali adalah ular tidak berbahaya yang biasa ditemukan pada daerah pertanian dan hutan
hingga ketinggian 3000m. Ini merupakan ular yang dapat sering ditemukan di berbagai
macam habitat dimana keberadaan tikus banyak, bahkan daerah dekat kota-kota besar,
kadang-kadang juga akan masuk ke dalam rumah warga. Spesies ini memangsa tikus, katak
dan vertebrata kecil lainnya, namun terutama memangsa tikus. Ular ini aktif pada siang hari,
walaupun mata mereka besar, sebuah fitur yang biasa dimiliki oleh hewan-hewan nokturnal,
mereka tidak nokturnal. Biasa ditemukan di tanah, namun juga pandai memanjat pohon,
walaupun jarang terlihat sampai tinggi.

Ular Bajing / Ular Gadung (Gonyosoma oxycephalum)


[Tidak Berbisa]
Distribusi : Jawa, Kalimantan, Borneo, Kepulauan Mentawai, Kepulauan Natuna,
Sumatera, Ambon

Mereka pemanjat pohon yang mahir (Sumber gambar


dari sini)
Ular ini terutama hidup di pohon, dapat ditemukan di ketinggian sampai 1,100m,
aktif pada siang hari dan terkenal karena sering menyerang sarang burung, ular ini
juga memakan kelelawar, tikus dan kadal. Ular ini membunuh mangsa dengan cara
melilit dan tidak memiliki bisa. Dengan tubuh yang tebal, kepalanya lebih lebar dari
tubuh, moncongnya panjang, sisiknya halus dan lidah berwarna biru-hitam. Ular ini
akan mengembangkan dirinya jika merasa terancam, dan pelan-pelan mengibaskan
lidahnya ke arah atas dan bawah, dan biasanya diam di tempat, ular ini akan
menggigit jika diperlukan.

Ular Pucuk (Ahaetulla prasina) [Berbisa Rendah]


Distribusi : Anamba Nusantara, Bali, Bangka, Belitung, Butung, Jawa, Kalimantan,
Lombok, Kepulauan Mentawai, Natuna Kepulauan, Nias, Kepulauan Riau, Kepulauan
Sangihe, Sebuku, Simeulue, Kepulauan Sula, Sulawesi, Sumatera, Sumbawa,
Ternate.

Sumber gambar dari sini


Merupakan salah satu ular paling sering ditemukan dan terpanjang dari genus Ahaetulla, Ular
ini memiliki penyebaran yang luas dan bahkan dapat ditemukan dekat taman kota kota
besar. Ular ini paling sering ditemukan perkebunan teh sehingga disebut dengan nama ular
pucuk. Ular ini bersifat aktif pada pagi hingga siang hari dan arboreal, tubuhnya sangat
slender yang cocok untuk menjelajahi melewati perpohonan. Warna tubuhnya bervariasi dari
hijau muda hingga coklat, bahkan juga ada warna kuning. 

Ular Taring Kucing (Boiga cynodon) [Berbisa menengah]


Distribusi : Bali, Bangka, Belitung, Kalimantan, Flores, Jawa, Kalimantan, Kepulauan
Mentawai, Nias, Kepulauan Riau, Sumatera, Sumbawa, Komodo
Sumber gambar dari sini
Ular Taring Kucing adalah spesies Boiga yang cukup besar, ia mendiami hutan dataran
rendah, terutama tepi hutan, dan telah beradaptasi dengan baik pada habitat yang terganggu
atau terbuka dekat dengan tempat tinggal manusia. Ular ini hidup di tanah dan juga di pohon.
Tubuhnya  oranye - coklat sampai coklat kekuningan, pola pada tubuhnya dapat bervariasi. 

Ular Cincin Emas (Boiga dendrophila) [Berbisa Menengah]


Persebaran : Bangka, Belitung, Kalimantan, Jawa, Sulawesi, Kepulauan Riau, Sumatera
 Biasanya beristirahat saat siang hari (Sumber gambar dari sini)
Juga dikenal sebagai Ular Cincin Emas, Ular Taliwangsa, atau Ular Bakau spesies ini
memiliki badan berwarna hitam, leher bawahnya berwarna kuning, cincin berwarna emas di
sekitar tubuhnya memiliki jarak yang sama. Ular ini dapat ditemukan di hutan lembab sampai
ketinggian 610m, selain hutan lembab, ular ini juga hidup di tempat bakau atau dekat sungai.
Pada siang hari ular ini biasanya beristirahat di atas sebuah pohon, tapi di malam hari menjadi
aktif, turun ke darat untuk memburu tikus , burung kecil dan telur mereka, katak, kelelawar
dan kadang kadang ular lain.

Ular Terbang Emas (Chrysopelea ornata) [Berbisa rendah]


Distribusi : Sumatera, Jawa, Kalimantan, Sulawesi

Ular Pohon Emas remaja (Sumber gambar dari sini)


Spesies mengaggumkan ini merupakan anggota dari ular terbang yang lebih dapat sering
ditemukan dibandingkan spesies lainnya. Ular ini dapat ditemukan di berbagai habitat
termasuk hutan sekunder, perkebunan, lahan pertanian, pohon tinggi dekat rumah dan kebun
pedesaan. Mereka sangat mahir dalam memanjat pohon, tetapi kelihatannya juga dapat
memanjat permukaan lainnya juga seperti tembok. Seperti Ular Terbang yang lain, ular ini
mampu melayang di udara. 

Ular Kepala Dua (Cylindrophis ruffus) [Tidak Berbisa]


Distribusi : Sumatera, Riau, Banka, Kalimantan, Jawa, Sula, Buton, Sulawesi,
Komodo
Garis oranye tidak selalu ada pada semua individu
Ular ini terutama ditemukan pada dataran rendah, ia menyukai habitat rawa-rawa, sawah,
taman, selokan, kanal, kali dan badan air tawar lainnya. Ular ini aktif pada malam hari,
dimana pada siang hari ia beristirahat dibawah tumpukan daun mati, menguburkan dirinya
dibawah tanah lembab atau dibawah batu maupun kayu membusuk. Anatomi ular ini cocok
untuk gaya hidup menggalinya, dapat dilihat dari bentuk tubuhnya yang silindris, serta kepala
yang runcing untuk menelusuri tanah. Ular ini memangsa terutama pada ular lain dan belut,
namun juga akan memangsa pada kodok dan ikan. Ular ini disebut Ular Kepala Dua karena
penampilan buntutnya sangat mirip dengan kepalanya. 

Ular Bandotan Tanah (Calloselasma rhodostoma) [Berbisa


Tinggi]
Distribusi : Jawa
Sumber gambar dari sini
Ular ini hidup di ketinggian rendah, pada daerah pegunungan berhutan dan sekitar
daerah pertanian hingga ketinggian 2000m di atas permukaan laut. Mereka hidup
penuh di tanah, tidak pernah dilihat memanjat pohon. Mereka menyukai habitat
yang datar dan kering, sering ditemukan bersembunyi di daerah dengan vegetasi
lebat / rumput tinggi, daerah berbatu dengan dedaunan mati, dibawah kayu atau
bebatuan dan dibawah pepohonan bambu. Ular ini aktif terutama pada malam hari,
namun kadang-kadang juga akan aktif pada siang hari, khususnya saat hujan.

Ular Picung (Rhabdophis subminiatus) [Berbisa Tinggi]


Persebaran : Sumatera, Kalimantan, Jawa, Sulawesi

Individu muda berleher warna cerah (Sumber gambar dari sini)


Juga dikenal dengan nama Ular Pudak Bromo, ular ini adalah spesies yang persebarannya
luas dari dataran rendah dan hutan pegunungan rendah hingga ketinggian sekitar 1800
meter. Spesies ini diketahui oleh bagian tengkuknya yang berwarna merah menyerupai buah
picung.  Ular ini aktif pada siang hari, seperti kebanyakan natricidae lain lebih sering
ditemui di darat dekat badan air kecil, seperti kolam, rawa dan sungai, namun juga
dapat ditemukan dekat tempat tinggal manusia seperti kebun dan sawah. Dietnya
terdiri dari vertebrata air seperti katak, berudu dan ikan, katak buduk
(Bufo.sp) merupakan makanan utama ular ini, yang merupakan spesies katak
beracun.

Ular Hijau Ekor Merah / Ular Bangkai Laut (Trimeresurus


albolabris) [Berbisa Tinggi]
Distribusi : Sumatera, Jawa, Lombok, Sumbawa, Komodo, Sumba, Flores, Roti,
Wetar, Kisar

Ular jantan bergaris putih pada bibirnya (Sumber gambar dari sini)


Juga dikenal sebagai Ular Bangkai Laut, ular ini merupakan ular sering ditemukan
yang telah beradaptasi dengan baik sehingga dapat hidup di habitat yang dekat
dengan perumahan warga. Ular ini dapat dijumpai pada dataran rendah hanya
hingga ketinggian 500m, pada pepohonan bambu, daerah yang telah dibudidayakan
seperti sawah, perkebunan, tempat banyak tumpukan kayu dan kadang-kadang
juga dapat ditemukan di taman. Ular ini memiliki kecenderungan untuk ditemukan
di dekat sumber air, biasanya ditemukan di atas tanah beristirahat pada vegetasi
rendah, semak atau pohon bambu. Ular ini bersifat nokturnal, sering ditemukan di
tanah saat malam hari dimana ia berburu mangsanya yang merupakan kodok,
kadal, tikus kecil dan burung. 

Anda mungkin juga menyukai