Anda di halaman 1dari 6

Nama : Nanda Nirmala Putri

Nim : 20200520001
Prodi : Administrasi Bisnis
Matkul: Pengantar Corporate Governance
1. Mencari anak perusahaaan dari Grub BAKRIE, SALIM, LIPPO, dan Ciputra!
▪ Contoh anak perusahaan Grub BAKRIE :
1. PT. Bakrie & Brothers Tbk (BNBR)
Perusahaan ini fokus pada sektor manufaktur dan infrastruktur.
2. PT. Bumi Resource Minerals Tbk ( BRMS)
BRMS merupakan perusahaan pertambangan multi-mineral, dengan fokus
non-batubara.
3. PT. Bakrieeland Development Tbk (ELTY)
Bakrieland bergerak di bidang properti yang fokus pada pengembangan
properti dan operasional.

▪ Contoh anak perusahaan Grub Salim, beserta bidangnya :


1. Indofood Sukses Makmur (INDF)
Perusahaan ini bergerak dalam bidang makanan olahan, bumbu, minuman,
kemasan, minyak goreng, pabrik gandum dan pabrik pembuatan karung
tepung.
2. Indomobil Sukses Internasional (IMAS)
ndomobil Sukses Internasional adalah perusahaan induk yang mengelola
sejumlah bisnis di bidang otomotif.
3. Nusantara Infrastructure (META)
Perusahaan ini bergerak dalam bidang pengelolaan jalan tol (Tangerang,
dan Makassar), jasa pelabuhan, jasa telekomunika,si, perdagangan dan
konstruksi.

▪ Contoh anak perusahaan Grub Lipo :


1. Multipolar (MLPL)
PT Multipolar Tbk (MLPL) bergerak di bidang jasa telekomunikasi,
industri teknologi informasi, serta perdagangan umum seperti jasa impor,
ekspor, hingga pengembangan properti.
2. Multipolar Technology (MLPT)
PT Multipolar Technology Tbk (MLPT) adalah salah satu anak usaha
MLPL yang bergerak di bidang usaha IT system.
3. First Media (KBLV)
PT First Media Tbk (KBLV) adalah anak usaha MLPL yang bergerak di
bidang penyediaan layanan internet broadband dan distribusi berbagai
sinyal elektronik melalui jaringan.
▪ Contoh anak perusahaan Grub Ciputra beserta bidangnya :
1. Ciputra Residence
Ciputra Residence ini salah satu pengembang properti terbesar di
indonesia dengan fokus pada bidnag pengembangan skala kota serta
mixed-use development.
2. PT. Citra Karya Mandiri
Perusahaan ini bergerak di bidang perdagangan barang dan jasa fabrikasi,
menjadi spesialis khusus perlatan dapur stainless steel yang meliputi,
Bakery Commercial, Kitchen Equipment, dan Stainless Stell Fbrication.
3. PT. Ciputra Surya Tbk
Perusahaan ini bergerak dalam bidang properti dengan bisnis real estate
dan hunian lain yang berkantor pusat di surabyaa, jawa timur.
TUGAS -2
Nama : Nanda Nirmala Putri
Nim : 20200520001
Prodi : Administrasi Bisnis
Matkul : Pengantar Corporate Governance
2. Analisis contoh kasus kejahatan korporasi di indonesia
KORUPSI YANG DILAKUKAN PERUSAHAAN BUMN PT. NINDYA
KARYA TERHADAP PROYEK DERMAGA SABANG YANG RUGIKAN
NEGARA RP.313 MILLIAR.
Kejahatan Korporasi merupakan bagian dari white collar crime. Pengertian
kejahatan Korporasi yang paling mudah untuk dimengerti adalah pengertian yang
ditawarkkan oleh Braithwaite. Kejahatan Korporasi menurut pengertian yang
diberikan oleh Braithwaite adalah perbuatan dari suatu korporasi, atau pegawainya
yang bertindak untuk korporasi, dimana perbuatan tersebut merupakan perbuatan
melanggar hukum.
Sedangkan Korupsi adalah tindakan pejabat publik, baik politisi maupun pegawai
negeri, serta pihak lain yang terlibat dalam tindakan itu yang secara tidak wajar dan
tidak legal menyalahgunakan kepercayaan publik yang dikuasakan kepada mereka
untuk mendapatkan keuntungan sepihak. Dari sudut pandang hukum, tindak pidana
korupsi secara garis besar memenuhi unsur-unsur sebagai berikut:
- perbuatan melawan hukum,
- penyalahgunaan kewenangan, kesempatan, atau sarana,
- memperkaya diri sendiri, orang lain, atau korporasi, dan
- merugikan keuangan negara atau perekonomian negara.
Dalam artian luas, korupsi atau korupsi politis adalah penyalahgunaan jabatan resmi
untuk keuntungan pribadi.
Dalam kasus ini PT Nindya Karya dan PT Tuah Sejati didakwa merugikan negara
sebesar Rp 313 miliar. Di pengadilan Tipikor pada 07 Februari 2022 Jaksa
mengatakan korupsi itu dilakukan terkait pekerjaan Pembangunan Dermaga Sabang
pada Kawasan Pelabuhan dan Perdagangan Bebas Sabang (BPKS) Tahun Anggaran
2004-2011.
Kasus ini ditetapkan bahwasanya Terdakwa I PT Nindya Karya dan Terdakwa II PT
Tuah Sejati telah melakukan atau turut serta melakukan beberapa perbuatan yang
masing-masing dipandang sebagai perbuatan yang berdiri sendiri sehingga merupakan
beberapa kejahatan, secara melawan hukum, yang dapat merugikan keuangan negara
atau perekonomian negara.
Perbuatan kedua korporasi ini, dilakukan bersama-sama dengan Heru Sulaksono
selaku Kuasa Nindya Sejati Joint Operation (JO) sebagai Penyedia Barang dalam
Proyek Pembangunan Dermaga Bongkar Sabang, Ramadhani Ismy (Alm) selaku PPK
pada Satuan Kerja Pengembangan Kawasan Perdagangan Bebas dan Pelabuhan Bebas
Sabang dalam kegiatan Proyek Pembangunan Dermaga Bongkar Sabang TA. 2006-
2011. Keduanya telah diputus bersalah oleh Pengadilan dan telah berkekuatan hukum
tetap.
Selain itu, juga bersama T Syaiful Achmad yang menjabat Kepala BPKS merangkap
selaku KPA tahun 2006-2010, serta Sabir Said pegawai PT Nindya Karya cabang
Sumut dan Aceh yang ditunjuk sebagai Kepala Proyek (Project Manager)
Pembangunan Dermaga Sabang. Kemudian, Zubir Rahim selaku Kepala BPKS
merangkap KPA Tahun 2004, Nasruddin Daud sebagai Pj Kepala BPKS merangkap
Pengguna Anggaran sejak Februari-Juli 2010, serta Ruslan Abdul Gani selaku Kepala
BPKS merangkap KPA Tahun 2011, Ananta Sofwa Tenaga Lepas BPKS, Zulkarnaen
Nyak Abbas selaku Pimpinan Proyek tahun 2004, Zaldy Noor selaku Direktur PT
BUDI PERKASA ALAM tahun 2007-2008, Pratomo Sentosanengtyas sebagai
Komisaris Utama PT BUDI PERKASA ALAM (PT BPA) tahun 2007-2011, Pandu
Lokiswar Salam Direktur Utama PT Swarna Baja Pacific, Askaris Chioe Direktur CV
SAA Inti Karya Teknik dan Komisaris Utama PT Budi Perkasa Alam.
Perbuatan dari mereka telah membuat negara rugi ratusan miliar, namun memperkaya
diri mereka sendiri. Adapun penerima keuntungannya adalah, sebagai berikut :
- Terdakwa I PT Nindya Karya memperkaya diri Rp 44.681.053.100
- Terdakwa II PT Tuah Sejati Rp 49.908.196.378
- Heru Sulaksono Rp 34.055.972.542
- T Syaiful Achmad Rp 7.490.000.000
- Ramadhani Ismy Rp 3.204.500.000
- Sabir Said Rp 12.721.769.404
- Bayu Ardhianto Rp 4.391.616.851
- Syaiful Ma'ali Rp 1.229.925.000
- Taufik Reza Rp Rp 1.350.000.000
- Zainuddin Hamid Rp 7.535.000.000
- Ruslan Abdul Gani Rp 100.000.000
- Zulkarnaen Nyak Abbas Rp 100.000.000
- Ananta Sofwan Rp 977.729.000
- PT Budi Perkasa Alam Rp 14.304.427.332,5
- PT Swarna Baja Pacific Rp1.757.437.767,45 dan pihak-pihak lain
Rp129.543.116.165,24.

Kasus ini bermula saat tahun 2004, BPKS mempunyai anggaran kegiatan
pembangunan dermaga bongkar Sabang yang diperuntukkan sebagai kawasan industri
perikanan terpadu internasional pada kawasan perdagangan bebas dan pelabuhan
bebas Sabang yang dibiayai APBN TA 2004. Kemudian pada 2006 sampai dengan
tahun 2011, BPKS melanjutkan kegiatan pembangunan dermaga Sabang tersebut
yang sempat terhenti pada tahun 2005 karena adanya bencana tsunami pada akhir
tahun 2004. Proyek dermaga inilah yang disebut jaksa menguntungkan para terdakwa.
Pembangunan Dermaga Sabang dimulai pada tahun 2004, dan kemudian dilanjutkan
pada tahun 2006 sampai dengan tahun 2011, yang dilaksanakan melalui Kerja Sama
Operasional (KSO) atau Joint Operation (JO) antara PT Nindya Karya Cabang
Sumatera Utara dan NAD dengan PT Tuah Sejati yang diberi nama Nindya Sejati.
Berikut ini adalah proyek yang dikerjakan PT Nindya Karya dan PT Tuah Sejati
dimana keduanya memperkaya diri sendiri dan orang lain:
1. Proyek pembangunan dermaga bongkar Tahun 2004
2. Proyek pembangunan dermaga bongkar Sabang tahun 2006
3. Proyek lanjutan pembangunan dermaga bongkar Sabang tahun 2007
4. Proyek pembangunan dermaga bongkar tahun 2008
5. Proyek pembangunan dermaga bongkar Sabang tahun 2009
6. Proyek pembangunan dermaga bongkar Sabang tahun 2010
7. Proyek pembangunan dermaga bongkar Sabang tahun 2011.

Dalam kasus ini KPK telah melimpahkan berkas perkara tersangka korporasi PT
Nindya Karya dan PT Tuah Sejati ke Pengadilan Tipikor Jakarta. Selain itu KPK juga
menyita sejumlah uang dan aset dalam perkara ini. KPK menyita uang dan aset senilai
Rp 80 miliar dari tersangka korporasi PT Nindya Karya dan PT Tuah Sejati. Tak
hanya itu KPK juga menyebut penyidik telah memeriksa 140 saksi atas kasus korupsi
pembangunan dermaga bongkar pada kawasan perdagangan bebas dan pelabuhan
bebas Sabang 2006-2011. Dalam kasus ini keuangan negara dirugikan sejumlah Rp
313.345.743.535,19,.
Atas dasar kasus diatas, pengadilan mengambil keputusan yang tegas, maka para
terdakwa didakwa Pasal 2 atau Pasal 3 juncto Pasal 18 UU Nomor 31 Tahun 1999
tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi sebagaimana telah diubah dengan UU
Nomor 20 Tahun 2001 tentang Perubahan Atas UU Nomor 31 Tahun 1999 tentang
Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi Jo Pasal 55 ayat (1) ke-1 KUHP Jo Pasal 65
ayat (1) KUHP.
Sebagai akibat perbuatan melawan hukum yang dilakukan Terdakwa I dan Terdakwa
II pada Pelaksanaan Pembangunan Dermaga Bongkar Pada Kawasan Perdagangan
Bebas Dan Pelabuhan Bebas Sabang maka seharusnya Terdakwa I dan Terdakwa II
tidak layak ditunjuk sebagai pelaksana pekerjaan dan tidak berhak mendapatkan
kekayaan atau keuntungan karena keuntungan tersebut berasal dari hasil kejahatan
dan keuntungan yang sudah dibagikan dan diterima Terdakwa I dan Terdakwa II
merupakan keuntungan yang tidak sah.
Dalam penjabaran kasus diatas bisa saya tarik kesimpulan bahwasanya kasus korupsi
yang dilakukan oleh perusahaan BUMN yaitu PT. NINDYA KARYA terhadap
proyek Dermaga Sabang ini bisa dikatakan termasuk dalam kejahatan korporasi,
karna masing masing korporasi bisa dikatakan memperkaya diri sendiri, dan orang
lain dengan memanfaatkan jabatan, wewenang, dan tanggung jawab yang diberikan
oleh pemerintah pada masing-masing korporasi untuk membangun proyek Dermaga
Sabang tersebut, yang mana akibatnya keuangan, dan perekonomian negara dirugikan.
Seharusnya masing masing korporasi dalam berbisnis atau menjalankan suatu proyek
yang besar harus lebih berhati hati dan tetap berdiri teguh pada prinsip kebenaran dan
kejujuran dalam berbisnis yakni menjalankan kegiatan operasionalnya, maupun
mengambil suatu keputusan agar tidak ada pihak manapun yang dirugikan.

Anda mungkin juga menyukai