Nim : 20200520001
Prodi : Administrasi Bisnis
Matkul: Pengantar Corporate Governance
1. Mencari anak perusahaaan dari Grub BAKRIE, SALIM, LIPPO, dan Ciputra!
▪ Contoh anak perusahaan Grub BAKRIE :
1. PT. Bakrie & Brothers Tbk (BNBR)
Perusahaan ini fokus pada sektor manufaktur dan infrastruktur.
2. PT. Bumi Resource Minerals Tbk ( BRMS)
BRMS merupakan perusahaan pertambangan multi-mineral, dengan fokus
non-batubara.
3. PT. Bakrieeland Development Tbk (ELTY)
Bakrieland bergerak di bidang properti yang fokus pada pengembangan
properti dan operasional.
Kasus ini bermula saat tahun 2004, BPKS mempunyai anggaran kegiatan
pembangunan dermaga bongkar Sabang yang diperuntukkan sebagai kawasan industri
perikanan terpadu internasional pada kawasan perdagangan bebas dan pelabuhan
bebas Sabang yang dibiayai APBN TA 2004. Kemudian pada 2006 sampai dengan
tahun 2011, BPKS melanjutkan kegiatan pembangunan dermaga Sabang tersebut
yang sempat terhenti pada tahun 2005 karena adanya bencana tsunami pada akhir
tahun 2004. Proyek dermaga inilah yang disebut jaksa menguntungkan para terdakwa.
Pembangunan Dermaga Sabang dimulai pada tahun 2004, dan kemudian dilanjutkan
pada tahun 2006 sampai dengan tahun 2011, yang dilaksanakan melalui Kerja Sama
Operasional (KSO) atau Joint Operation (JO) antara PT Nindya Karya Cabang
Sumatera Utara dan NAD dengan PT Tuah Sejati yang diberi nama Nindya Sejati.
Berikut ini adalah proyek yang dikerjakan PT Nindya Karya dan PT Tuah Sejati
dimana keduanya memperkaya diri sendiri dan orang lain:
1. Proyek pembangunan dermaga bongkar Tahun 2004
2. Proyek pembangunan dermaga bongkar Sabang tahun 2006
3. Proyek lanjutan pembangunan dermaga bongkar Sabang tahun 2007
4. Proyek pembangunan dermaga bongkar tahun 2008
5. Proyek pembangunan dermaga bongkar Sabang tahun 2009
6. Proyek pembangunan dermaga bongkar Sabang tahun 2010
7. Proyek pembangunan dermaga bongkar Sabang tahun 2011.
Dalam kasus ini KPK telah melimpahkan berkas perkara tersangka korporasi PT
Nindya Karya dan PT Tuah Sejati ke Pengadilan Tipikor Jakarta. Selain itu KPK juga
menyita sejumlah uang dan aset dalam perkara ini. KPK menyita uang dan aset senilai
Rp 80 miliar dari tersangka korporasi PT Nindya Karya dan PT Tuah Sejati. Tak
hanya itu KPK juga menyebut penyidik telah memeriksa 140 saksi atas kasus korupsi
pembangunan dermaga bongkar pada kawasan perdagangan bebas dan pelabuhan
bebas Sabang 2006-2011. Dalam kasus ini keuangan negara dirugikan sejumlah Rp
313.345.743.535,19,.
Atas dasar kasus diatas, pengadilan mengambil keputusan yang tegas, maka para
terdakwa didakwa Pasal 2 atau Pasal 3 juncto Pasal 18 UU Nomor 31 Tahun 1999
tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi sebagaimana telah diubah dengan UU
Nomor 20 Tahun 2001 tentang Perubahan Atas UU Nomor 31 Tahun 1999 tentang
Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi Jo Pasal 55 ayat (1) ke-1 KUHP Jo Pasal 65
ayat (1) KUHP.
Sebagai akibat perbuatan melawan hukum yang dilakukan Terdakwa I dan Terdakwa
II pada Pelaksanaan Pembangunan Dermaga Bongkar Pada Kawasan Perdagangan
Bebas Dan Pelabuhan Bebas Sabang maka seharusnya Terdakwa I dan Terdakwa II
tidak layak ditunjuk sebagai pelaksana pekerjaan dan tidak berhak mendapatkan
kekayaan atau keuntungan karena keuntungan tersebut berasal dari hasil kejahatan
dan keuntungan yang sudah dibagikan dan diterima Terdakwa I dan Terdakwa II
merupakan keuntungan yang tidak sah.
Dalam penjabaran kasus diatas bisa saya tarik kesimpulan bahwasanya kasus korupsi
yang dilakukan oleh perusahaan BUMN yaitu PT. NINDYA KARYA terhadap
proyek Dermaga Sabang ini bisa dikatakan termasuk dalam kejahatan korporasi,
karna masing masing korporasi bisa dikatakan memperkaya diri sendiri, dan orang
lain dengan memanfaatkan jabatan, wewenang, dan tanggung jawab yang diberikan
oleh pemerintah pada masing-masing korporasi untuk membangun proyek Dermaga
Sabang tersebut, yang mana akibatnya keuangan, dan perekonomian negara dirugikan.
Seharusnya masing masing korporasi dalam berbisnis atau menjalankan suatu proyek
yang besar harus lebih berhati hati dan tetap berdiri teguh pada prinsip kebenaran dan
kejujuran dalam berbisnis yakni menjalankan kegiatan operasionalnya, maupun
mengambil suatu keputusan agar tidak ada pihak manapun yang dirugikan.