Hak Asasi Alam
Hak Asasi Alam
Merupakan teori yang secara lebih dalam memusatkan pembahasan seputar pertanyaan
apakah alam memiliki hak seperti yang di kemukakan pada teori biosentrisme dan
ekosentrisme. Pemikiran ini menjelaskan bahwa mahluk hidup membutuhkan ekosistem atau
habitat untuk hidup dan berkembang, dalam arti tertentu harus diterima bahwa mahluk hidup
diluar manusia memiliki hak asasi atas ekosistem atau habitat alamiahnya untuk tidak dirusak
oleh manusia. hal ini merupakan perluasan etika lama yang semula hanya berlaku bagi manusia,
bahkan lebih semput lagi manusia laki-laki bebas. Etika tidak berlaku bagi laki-laki budak apalagi
budak perempuan. Konsekuensinya, hanya majikan sebagai pelaku moral yang memiliki hak.
Sejalan dengan penghapusan budak, muncul kesadaran akan kesamaan semua status moral
bagi manusia. para penganut teori etika biosentrisme dan ekosentrisme, meneruskan perluasan
yang sama untuk mencapai perluasan etika pada tahap berikutnya mencakup komunitas biotis
dan ekologis seluruhnya (Nusa, 2021).
Contoh
Semua makhluk hidup memiliki hak atas hidup, hak atas kebebasan, dan hak untuk berkembang
biak (Nusa, 2021).
Makhluk hidup selain manusia tidak memiliki hak pribadi, namun makhluk hidup membutuhkan
ekosistem atau habitat untuk hidup dan berkembang.Makhluk hidup seperti binatang dan tumbuhan
juga mempunyai hak, meskipun mereka tidak dapat bertindak yang berlandaskan kewajiban. Mereka
ada dan tercipta untuk kelestarian alam ini. Maka mereka juga mempunyai hak untuk hidup. Hak itu
harus dihormati berdasar prinsip nilai intrinsik yang menyatakan bahwa setiap entitas sebagai anggota
komunitas bumi bernilai. Dengan demikian, pembabatan hutan secara tidak proporsional dan
penggunaan binatang sebagai obyek eksperimen tidak dapat dibenarkan (Rukandar, 2015).
Cara manusia memenuhi Hak asasi alam (Rukandar, 2015).