Anda di halaman 1dari 16

BEDAH KISI-KISI 

SOAL DAN PEMBAHASAN LATIHAN SOAL


UJIAN AKHIR MADRASAH (UAM)
MATA PELAJARAN SASTRA INDONESIA SMA

MADRASAH MU’ALLIMIN MU’ALLIMAT BAHRUL ULUM TAMBAKBERAS


JOMBANG TAHUN PELAJARAN 2021/2022

NOMOR
INDIKATOR MATERI INDIKATOR SOAL
SOAL
MEMBACA SASTRA
mengidentifikasi kata yang Disajikan kutipan puisi atau puisi pendek yang 1
bermakna simbolik/majas/kias menggunakan kata berlambang peserta didik dapat
dalam karya sastra menentukan makna kata berlambang dalam puisi
tersebut
Disajikan kutipan puisi atau puisi pendek yang 2
menggunakan kata berlambang, peserta didik dapat
menentukan majas pada larik tertentu
mengidentifikasi unsur teks Disajikan kutipan novel/cerpen yang berisi 3
sastra penggambaran watak tokoh, peserta didik dapat
menentukan  watak tokoh
Disajikan kutipan novel/cerpen yang berisi 4
penggambaran watak tokoh, peserta didik dapat
menentukan pendeskripsian watak tokoh
Disajikan kutipan novel/cerpen yang berisi latar, 5
peserta didik dapat menentukan latar cerita  
Disajikan kutipan teks naratif (cerpen/novel), peserta 6
didik dapat menentukan tahapan alur yang sesuai
dengan kutipan teks tersebut.
memaknai isi tersurat dalam Disajikan kutipan puisi atau puisi pendek, peserta didik 7
karya sastra dapat menentukan isi puisi tersebut
Disajikan kutipan cerpen/novel,  peserta didik dapat 8
menentukan peristiwa yang terdapat pada kutipan
tersebut
menyimpulkan isi tersirat dalam Disajikan kutipan puisi atau puisi pendek yang 9
karya sastra menggunakan, peserta didik dapat menentukan amanat
puisi tersebut
menginterpretasi hubungan isi Disajikan kutipan naskah drama yang dialognya 10
sebab/akibat konflik dalam menggambarkan konflik antartokoh, peserta didik
karya sastra dapat menentukan konflik yang terdapat dalam kutipan
tersebut
Disajikan kutipan teks naratif (cerpen/novel), peserta 11
didik dapat menentukan konflik dalam teks tersebut
Disajikan kutipan teks naratif (cerpen/novel), peserta 12
didik dapat menentukan peristiwa penyebab konflik
tersebut
menginterpretasi nilai Disajikan kutipan cerpen yang menggambarkan nilai- 13
nilai tertentu, peserta didik dapat menentukan nilai
(moral/sosial/budaya) yang terdapat dalam kutipan
tersebut.
membandingkan, pola Disajikan kutipan naskah sastra lama 14
penyajian, karya sastra (unsur (hikayat/dongeng) dan kutipan novel yang di dalamnya
intrinsik karya sastra) terdapat penggambaran watak tokoh yang berbeda,
peserta didik dapat menentukan perbedaan kedua
watak tokoh tersebut.
Disajikan kutipan sinopsis (teks 1) dan resensi novel 15
(teks 2), peserta didik dapat menentukan
perbedaan/persamaan karakteristik dari kedua kutipan
tersebut.
menganalisis bukti latar, Disajikan kutipan novel/cerpen yang berisi latar, 16
perwatakan peserta didik dapat menentukan pembuktian latar
dalam novel/cerpen tersebut
Disajikan kutipan novel yang kalimatnya bernomor dan 17
menggambarkan watak tokoh (sabar/pemarah/masa
bodoh dll), peserta didik dapat menentukan kalimat
pembuktian watak tokoh dalam kutipan tersebut.
mengaitkan isi dengan Disajikan kutipan cerpen yang menggambarkan nilai- 18
kehidupan saat ini nilai tertentu, peserta didik dapat menentukan -
hubungan nilai (moral/sosial/budaya) yang terdapat
dalam kutipan tersebut dengan kehidupan sehari-hari.
menilai keunggulan/kelemahan Disajikan kutipan resensi tentang drama, peserta didik 19
karya sastra dapat menentukan kalimat ulasan yang
menggambarkan kelemahan/keunggulan drama
tersebut.
Disajikan kutipan novel, peserta didik dapat 20
menentukan kalimat resensi yang menyatakan
keunggulan kutipan novel tersebut.
membandingkan gaya dan Disajikan kutipan hikayat dan kutipan cerpen, peserta 21
bahasa karya sastra didik dapat menentukan perbedaan penggunaan bahasa
kedua kutipan tersebut.
meringkas isi karya sastra Disajikan kutipan cerpen/novel, peserta didik dapat 22
menentukan kalimat berupa ringkasan kutipan tersebut
dengan tepat.
menanggapi/mengomentari isi Disajikan kutipan drama, peserta didik dapat 23
karya sastra menentukan kalimat tanggapan yang sesuai dengan
pembabakan teks dari kutipan teks drama dua babak
singkat
Disajikan kutipan drama, peserta didik dapat 24
menentukan kalimat yang menyatakan penilaian
perilaku berbahasa tokoh pada kutipan teks drama
MENULIS SASTRA
melengkapi majas/makna Disajikan sebuah puisi pendek yang dirumpangkan 25
simbolik salah satu lariknya, peserta didik dapat melengkapi
puisi tersebut dengan larik bermajas yang tepat.

melengkapi unsur karya sastra Disajikan sebait pantun yang dirumpangkan satu larik 26
puisi bagian isinya, peserta didik dapat melengkapi isi
pantun dengan larik yang tepat.
melengkapi karya sastra prosa Disajikan kutipan cerpen yang dirumpangkan, peserta 27
fiksi didk dapat menentukan kalimat sudut pandang orang
ketiga yang tepat untuk melengkapi kutipan cerpen
Disajikan kutipan cerpen yang dirumpangkan, peserta 28
didk dapat menentukan latar yang tepat untuk
melengkapi kutipan cerpen
melengkapi karya sastra drama Disajikan kutipan teks drama yang dirumpangkan, 29
peserta didik dapat menentukan petunjuk gerak yang
tepat untuk melengkapi teks drama
Disajikan kutipan teks drama yang dirumpangkan, 30
peserta didik dapat Menentukan kalimat dialog yang
tepat untuk melengkapi teks drama
mengurutkan unsur teks sastra Disajikan rangkaian peristiwa yang diacak urutan 31
kalimatnya, peserta didik dapat menentukan urutan
peristiwa tersebut dengan tepat.
Disajikan topik dan kata kunci suatu peritiwa, peserta 32
didik dapat menentukan pengembangan cerpen
berdasarkan topik dan kata kunci suatu peristiwa
Disajikan tema suatu cerita, peserta didik dapat 33
menentukan pengembangan cerita pendek dengan
sudut pandang orang ketiga yang sesuai dengan tema
memvariasikan unsur karya Disajikan ilustrasi makna gurindam, peserta didik dapat 34
sastra berbentuk puisi menentukan gurindam yang sesuai dengan ilustrasi
tersebut.
Disajikan tema sebuah puisi, peserta didk dapat 35
menentukan puisi yang sesuai dengan tema puisi
tentang kegigihan seseorang dalam kehidupan
Disajikan 4-6 kata (alam/warna/sifat/benda), peserta 36
didik dapat menentukan puisi yang sesuai dengan kata
tersebut.
memvariasikan karya sastra Disajikan kutipan novel/cerpen, peserta didik dapat 37
yang berbentuk prosa fiksi menentukan ungkapan yang sesuai dengan kutipan
tersebut.
Disajikan kutipan teks hikayat, peserta didik dapat 38
menentukan dengan tepat ubahan hikayat ke dalam
bentuk cerpen.
memvariasikan karya sastra Disajikan kutipan drama, peserta didik dapat 39
yang berbentuk drama menentukan ubahan drama tersebut ke dalam bentuk
cerpen.
menyusun kritik dan esai dari Disajikan kutipan (cerpen/novel/), peserta didik dapat 40
teks sastra yang disajikan menentukan kalimat esai (tanggapan) yang sesuai
dengan kutipan tersebut.
Disajikan puisi pendek secara utuh, peserta didik dapat 41
menentukan kalimat kritik yang sesuai dengan puisi
tersebut.
ASPEK KESASTRAAAN
mengidentifikasi bentuk karya Disajikan kutipan puisi pendek, peserta didik dapat 42
sastra menentukan pembuktian periodisasi dalam puisi
tersebut
Disajikan kutipan naskah sastra lama (hikayat, 43
dongeng) yang berisi karakteristik sastra lama tersebut,
, peserta didik dapat menentukan: karakteristik sastra
lama
Disajikan kutipan puisi yang menunjukkan ciri jenis 44
puisi tertentu (pantun/syair/gurindam), peserta didik
dapat menentukan perbedaan/persamaan jenis puisi
tersebut.
mengidentifikasi aspek Disajikan puisi yang terdiri dari satu/dua bait yang 45
kesastraan pada puisi, prosa rima akhirnya (silang, berpeluk, rata, sejajar), peserta
fiksi, dan drama didik dapat menentukan jenis rima tersebut.
Disajikan kutipan puisi pendek, peserta didik dapat 46
menentukan citraan pada larik tertentu
Disajikan kutipan naskah drama, peserta didik dapat 47
menentukan pembabakan alur pada kutipan drama
tersebut.
menafsirkan aspek kesastraan Disajikan kutipan puisi yang menggambarkan budaya, 48
pada puisi peserta didik dapat menentukan standar budaya yang
dianut masyarakat pada kutipan puisi
menafsirkan aspek kesastraan Disajikan kutipan naskah sastra lama (hikayat, 49
pada prosa fiksi dongeng) yang berisi karakteristik sastra lama tersebut,
peserta didik dapat menentukan watak tokoh dalam
kutipan sastra lama tersebut
Disajikan kutipan naskah sastra lama 50
(hikayat/dongeng), peserta didik dapat menentukan
nilai (moral/sosial/agama/budaya) pada kutipan
tersebut yang masih dijumpai pada kehidupan
sekarang.
menafsirkan aspek kesastraan Disajikan kutipan naskah drama yang dialognya 51
pada drama menggambarkan watak tokoh, peserta didik dapat
menentukan sifat/watak tokoh drama tersebut
Disajikan kutipan naskah drama yang dialognya 52
menggambarkan watak tokoh dan konflik antartokoh,
peserta didik dapat menentukan amanat yang tersirat
dalam kutipan tersebut
mengkritik aspek kesastraan Disajikan kutipan puisi baru, peserta didik dapat 53
pada puisi menentukan kalimat kritik berdasarkan aspek
(bentuk/rima/irama) pada puisi tersebut.
mengkritik aspek kesastraan Disajikan kutipan cerpen/novel peserta didik dapat 54
pada prosa fiksi menentukan kalimat kritik berdasarkan kutipan cerpen
tersebut.
mengkritik aspek kesastraan Disajikan kutipan drama, peserta didik dapat 55
pada drama menentukan kalimat kritik berdasarkan kutipan drama
tersebut.

Guru Mata Pelajaran


Achmad Musyaffak, S.Pd., M.Pd.I.
LATIHAN SOAL
UJIAN AKHIR MADRASAH (UAM) SASTRA INDONESIA

Cermatilah puisi berikut untuk menjawab soal nomor 1 dan 2!

Persetujuan dengan Bung Karno


Chairil Anwar

Ayo! Bung Karno kasi tangan mari kita bikin janji 


Aku sudah cukup lama dengan bicaramu
Di panggang di atas apimu, digarami lautmu
……
Bung Karno! Kau dan aku satu zat satu urat 
Di zatmu di zatku kapal-kapal kita berlayar
Di uratmu di uratku kapal-kapal kita bertolak & berlabuh 

1. Puisi di atas termasuk karya sastra periode…


A. 1920-an
B. 1930-an
C. 1945
D. 1966
E. 1970-an 

2. Isi puisi tersebut adalah ... .


A. keberanian untuk mengambil keputusan
B. persamaan keinginan, pendapat, dan tujuan
C. kesamaan langkah dalam mencapai cita-cita
D. kesepakatan mempertahankan kemerdekaan Indonesia
E. tantangan dan hambatan mempertahankan kemerdekaan 

3. Cermatilah kutipan cerita sastra lama berikut!


Hatta beberapa lamanya maka isteri si Miskin itupun hamillah tiga bulan lamanya. Maka isterinya
menangis hendak makan buah mempelam yang ada di dalam taman raja itu.

Maka suaminya itupun terketukkan antingnya tatkala ia di Keinderaan menjadi raja tiada ia mau
beranak. Maka sekarang telah mudhorot. Maka baharulah hendak beranak  seraya berkata kepada
isterinya, ”Ayo, hay Adinda Tuan hendak membunuh kakandalah rupanya ini tiadakah Tuan tahu akan
hal kita yang sudah lalu itu jangankan hendak meminta barang suatu. Hampir kepada kampung orang
tiada boleh.” Setelah didengar oleh isterinya kata suaminya demikian itu, maka makinlah sangat ia
menangis.

Maka kata suaminya, ”Diamlah Tuan, jangan menangis! Berilah kakanda pergi mencaharikan Tuan
buah mempelam itu, jikalau dapat oleh kakanda akan buah mempelam itu kakanda berikan pada
Tuan”. Maka isterinya itu pun diamlah. Maka suaminya itu pun pergilah ke pasar mencahari buah
mempelam itu. Setelah sampai di kedai orang berjual buah mempelam. Maka si Miskin itu pun
berhentilah di sana. Hendak pun dimintanya  takut  ia akan dipalu orang. Maka kata orang yang
berjualan buah mempelam itu, ”Hai miskin. Apa kehendakmu?”

Maka sahut Si Miskin, ”Jikalau ada belas dan kasihan serat Rahim Tuan akan hamba orang miskin
hamba ini minta diberikan yang sudah terbuang itu. Hamba hendak memohonkan buah mempelam
Tuan yang sudah busuk itu barang sebiji sahaja tuan.” Maka terlalu belas hati sekalian orang pasar itu
yang mendengar kata si Miskin. Seperti hancurlah rasa hatinya maka ada yang memberi buah
mempelam ada yang memberikan nasi ada yang memberikan kain baju ada yang memberikan buah-
buahan. Maka si Miskin itu pun heranlah akan dirinya oleh sebab diberi orang pasar itu berbagai-bagai
jenis pemberian. Adapun akan dahulunya jangankan diberinya barang suatu hamper pun tiada boleh.
Habislah dilemparnya dengan kayu dan batu. Setelah sudah ia berpikir dalam hatinya demikian itu,
maka iapun kembalilah ke dalam hutan mendapatkan isterinya. Maka katanya, ”Inilah Tuan, buah
mempelam dan segala buah-buahan dan makan-makanan dan kain baju. Itupun diinjakkannyalah
isterinya seraya menceriterakan hal ihwalnya tatkala ia di pasar itu. Maka isterinya pun menangis tiada
mau makan jikalau bukan buah mempelam yang di dalam  taman raja itu.  Biarlah aku mati sekali.
(Hikayat Si Miskin)

Isi cerita hikayat tersebut adalah ... .


A. Si Miskin dan istrinya sudah lama ingin segera memiliki anak.
B. Istri meminta buah mempelam di taman raja sama dengan ingin membunuh suaminya.
C. Keheranan si Miskin akan kebaikan hati para penjual di pasar kepadanya.
D. Istri si Miskin yang sedang hamil ingin makan buah mempelam yang di taman raja.
E. Upaya seorang suami untuk dapat memenuhi keinginan istrinya yang sedang hamil. 

4. Cermatilah kutipan teks drama berikut ini!


Adegan Sarjono dan Maria dengan menggendong bakul dan mengenakan topi caping.
Maria     :  "Sar... Sarjono!"
Sarjono  :  "Ada apa?"
Maria     :  "Aku melihat sepintas,bayangan orang di sanal"
Sarjono  :  "Tenang saja!"
Maria     :  "Tenang . . . tenang! Tenang bagaimana? Kalau musuh?"
Sarjono :  "Musuh? Maria, kita ini jualan buah dan tidak punya musuh. Kita harus yakin, yang berani
bergerak di malam hari hanya TNI. Ayo jalan!"
Maria     :  "Tapi, bulu kudukku berdiri."
Sarjono  :  "Maka jangan di sini, ayo terus jalan!"
Keduanya berjalan dengan sesekali menoleh ke belakang. Topi caping di tangan kiri. Tangan kanan
di balik seakan memegang seniata. 

Isi penggalan teks drama tersebut adalah ..,


A. Ketakutan Maria melihat bayangannya.
B. Keberanian Maria berjalan di malam hari.
C. Maria berjualan buah-buahan.
D. Keberanian Sarjono menyamar.
E. Penyamaran Maria dan Sarjono dalam perjuangan 

5. Watak tokoh "Sarjono" dalam dialog tersebut adalah ..,.


A. mudah tersinggung
B. bijaksana
C. penghianat
D. pemaaf
E. pemberani 

6. Cermati kutipan cerpen berikut!


Itulah yang dikhawatirkan Jalil. Jika di pantai ini dibangun hotel-hotel dan cafe lalu dipenuhi turis,
maka perlahan-lahan penduduk asli pantai ini akan terusir dari kampung halamannya sendiri. Mereka
tak akan bebas lagi berjalan-jalan mengitari pantai sebab harus membayar karcis masuk. Nelayan-
nelayan tak akan bebas melabuhkan perahu- perahunya di pantai ini sebab pantai ini sudah menjadi
tempat wisata. Perahu-perahu nelayan mungkin akan dianggap mengganggu kenyamanan pengunjung
yang datang. Bahkan, jika semakin banyak pula lahan-lahan warga yang digusur demi
mengembangkan fasilitas pantai. Pengusaha akan mendapat banyak untung, orang-orang kampung
akan buntung.

Jalil beranjak meninggalkan pantai itu ketika sengatan matahari semakin mengganas. Jalil memang
hanya seorang nelayan, tetapi ia bukanlah nelayan bodoh yang tidak pernah mengenyam pendidikan.
(Lelaki Penjaga Laut, Badrul Munir Chair)

Nilai sosial yang terdapat pada kutipan cerpen tersebut adalah ... .
A. Pengembangan area nelayan menjadi tempat wisata.
B. Penggusuran lahan pantai untuk membuat fasilitas pantai.
C. Terampasnya kebabasan dan keakraban masyarakat pantai
D. Kekhawatiran akan sirnanya kekerabatan dengan alam.
E. Hubungan pengembang pantai dan warga pantai. 

Penggalan cerpen berikut digunakan untuk menjawab soal nomor 7 dan 8. 
Bacalah dengan cermat!
Lama aku merasa  kehilangan, karena setiap aku tidur, aku selalu minta didongengi. Mungkin inilah
awal mula mengapa aku begitu mudah memindahkan dongeng-dongeng itu ke atas kertas, dan
kemudian ada penerbit yang tahu cara mencari uang dengan sejumlah dongeng. Aku bersyukur
kepada Allah, sebab dengan kematian nenek, aku mampu berpikir sendiri, dan setelah aku meningkat
remaja dan dewasa, aku bisa meringankan beban orangtua dengan hasil buku-buku dongeng yang
dipesan dalam jumlah ratusan ribu eksemplar untuk proyek inpres.
"Dari titik inilah aku mengenal hidup." Dongeng-dongeng itulah yang akhirnya membuat aku mampu
lulus perguruan tinggi. Meskipun ibu masih juga mengirimkan uang untuk kontrakan kamar dan biaya
makanku sehari-hari, akan tetapi, uang itu dengan caraku sendiri kumasukkan ke dalam bank, dan
ketika aku akan diwisuda, kukirim tiket untuk kedua orangtuaku menghadiri suatu peristiwa
bersejarah dalam hidupku itu.
Intu Lingau: Korrie Lavun R

7. Nilai budaya pada penggalan tersebut yang masih dijumpai pada kehidupan sekarang adalah ...
A. Merantau ke luar kota untuk berdagang dan belajar.
B. Upacara Wisuda dihadiri oleh kedua orang tua.
C. Menjual cerita dongeng kepada penerbit.
D. Meringankan beban orang tua dengan jual buku.
E. Mendongengi anak sebelum tidur malam. 

8. Sudut pandang yang digunakan pengarang dalam penggalan tersebut adalah .,..
A. orang pertama pelaku utama
B. orang pertama pelaku sampingan
C. orang ketiga terbatas
D. orang ketiga terarah
E. orang ketiga serba tahu

Cermatilah kutipan cerita sastra lama berikut untuk menjawab soal nomor 9 dan 10!
”Hai, kenapa kalian berhenti! Tunjukkanlah kepada kami bahwa mata air itu milik kalian! Atau
jangan-jangan kalian sudah menyerah!” seru Mbu`i Bungale.
”Diam kau, hai perempuan cerewet! Jangan hanya pandai bicara!” sergah pemimpin pelancong itu
balik menantang Mbu`i Bungale. ”Jika kamu pemilik mata air ini, buktikan  pula kepada kami!”
”Baiklah, Tuan-Tuan! Ketahuilah bahwa Tuhan Mahatahu mana hambanya yang benar,
permintaannya akan dikabulkan!”  ujar jawab Mbu`i Bungale dengan penuh keyakinan.
Usai berkata begitu, Mbu`i Bungale segera duduk bersila di samping suaminya seraya bersedekap.
Mulutnya pun komat-kamit membaca doa. ”Woyi, air kehidupan, mata air sakti, mata air yang
memiliki berkah. Melebar dan meluaslah wahai mata air para bidadari.... membesarlah....!!!”
demikian doa Mbu`i Bungale.
Usai berdoa, Mbu`i Bungale segera mengajak suaminya dan memerintahkan keempat pelancong
tersebut untuk naik ke atas pohon yang paling tinggi karena sebentar lagi kawasan itu akan
tenggelam. Doa Mbu`i Bungale pun dikabulkan. Beberapa saat kemudian, perut  bumi tiba-tiba
bergemuruh, tanah bergetar dan menggelegar. Perlahan-lahan mata air Tupalo melebar dan meluas,
kemudian menyemburkan air yang sangat deras. Dalam waktu sekejap, tempat itu tergenang air.
Keempat pelancong tersebut takjub melihat keajaiban itu dari atas pohon kapuk.

9. Isi cerita tersebut adalah ... .


A. Niat baik akan membuahkan kebaikan. Demikian pula sebaliknya, keserakahan dapat
membahayakan diri sendiri.
B. Lebih baik kita mengalah daripada mempertahankan hal-hal yang dapat membahayakan diri kita.
C. Lakukan sebisa yang kita lakukan demi mempertahankan  harga diri yang disepelekan orang lain.
D. Berbuat baiklah kepada orang lain karena Tuhan akan memelihara dan mengabulkan doa orang
yang baik.
E. Bumi pun akan marah bila orang-orang yang mendiami bumi ini berbuat serakah dan mengakui
yang bukan miliknya.

10.Keterkaitan isi cerita tersebut dengan kehidupan sekarang adalah ... .


A. Dengan besar hati mengakui kesalahan yang telah diperbuat.
B. Melakukan ritual berdoa sebelum melakukan suatu pekerjaan.
C. Berusaha menyelamatkan diri saat bencana alam melanda.
D. Suami dan istri saling mendukung dalam menghadapi masalah.
E. Masih saja ada orang yang mengakui barang milik orang lain. 

11.Cermatilah kutipan hikayat berikut!


Alkisah ada seorang raja di negeri Bahi bernama Gementar Syah. Maka, pada suatu hari baginda itu
pergi berburu. Maka ia pun bertemu dengan seekor kijang beranak muda. Apabila kijang itu melihat
orang banyak datang, maka ia pun larilah meninggalkan anaknya. Maka baginda pun terlalu kasihan
melihat anak kijang itu. Maka, pada, hati Raja, "Jikalau tidak ibunya menyusui dia, tidaklah hidup
anak kijang ini. Sayang pula aku akan dial Hendak kubawa pulang akan permainan anakku." Seraya
baginda bertindak. "Hai Perdana Mentriku cari akan ibu kiang itu.

Pembuktian tokoh "Raja" seorang penyayang binatang terdapat pada ...


A. Seorang raja yang suka berburu bertemu dengan seekor kijang muda.
B. Seekor kijang kaget melihat orang banyak datang dan kaburlah dia.
C. Raja berhasil menembak seekor kijang muda.
D. "Hai Perdana Menteriku cari akan ibu kijang itu."
E. Raja pun kasihan akan anak kijang Ialu menyuruh untuk mencari induknya. 

12.Cermati kedua kutipan berikut!


Teks 1: Kutipan Cerita
Karena  penasaran,  suatu  hari  aku  pernah  mendengar  dari  bibi,  kalau  ibu   harus berjuang 5 tahun
lamanya menunggu kelahiranku sampai merasa kakakku sudah cukup besar dan siap merawatku.
Kakak memiliki kondisi yang sangat baik ketika masih kecil tapi tiba-tiba saat berusia 5 tahun, ia
mengalami demam panas yang tinggi hingga membuat dirinya pingsan, ketika dilarikan ke rumah sakit
otaknya mengerut dan akhirnya ia jadi seperti ini hingga tak bisa disembuhkan lagi, ia juga mengalami
masalah kesehatan karena tubuhnya gampang terserang virus sehingga tak boleh terlalu Lelah. (My
Idiot Brother, Agnes Davonar)

Teks 2: Kutipan Hikayat


Syahdan maka siti Sarah pun genaplah bulannya itu, maka ini pun sakit perutlah  akan hendak beranak
itu. Maka segala bini orang besar-besar dan bini orang kaya-kaya pun masuklah mengadap Raja
perempuan akan beranak itu. Maka pada ketika yang baik dan pada saat yang sempurna maka Raja
perempuan pun beranaklah seorang anak laki- laki terlalu amat baik rupanya itu menurut ayahanda
Baginda itu. Maka disambut oleh segala bini orang besar-besar itu lalu dimandikan oleh bini segala
raja-raja pada pasuh emas. Setelah sudah dimandikan oleh bini segala raja-raja itu, maka lalulah
dipakaikan kain yang keemasan. Setelah sudah itu maka diberikan nama oleh Baginda bunda akan
anakanda itu Raja Siwalkhar itu. Setelah itu maka dipungutkan ayahanda dan pengaruh oleh bunda
Baginda maka lalulah dipeliharakan dengan sepertinya itu dan betapa adatnya orang segala raja-raja
yang beranak. (Hikayat Bayan Budiman)

Persamaan tema dari kedua teks tersebut adalah ... .


A. peran orang tua dalam mengasuh anak
B. menjaga dan merawat anak
C. menanti kehadiran sang buah hati
D. kasih sayang orang tua kepada anak
E. kehadiran anak dalam keluarga 

13.Cermati pernyataan berikut!


Perkataan yang tidak sopan akan menyebabkan orang lain menjadi marah.  

Bait gurindam yang isinya sesuai dengan pernyataan tersebut adalah…


A. Cahari olehmu akan awan
Pilih segala orang yang setiawan
B. Kurang pikir kurang siasat                           
Tentu dirimu akan tersesat
C. Apabila terpelihara lidah
Niscaya dapat daripadanya faedah
D. Jika hendak mengenal orang mulia
Lihatlah kepada kelakuan dia
E. Apabila perkataan yang amat kasar
Lekaslah orang sekalian gusar 

14.Cermati kutipan gurindam berikut!


Apabila terpelihara mata.
sedikitlah cita-cita. 

Maksud isi bait gurindam adalah ....


A. orang yang menggunakan mata secara sembarangan akan dapat menimbulkan penyakit yang
sangat berbahaya terhadap dirinya dan orang lain
B. mata, kuping, lidah, tangan, perut, dan kaki, kalau tidak difungsikan dengan benar akan menjadi
sumber  bencana atau malapetaka
C. dengan mata, kita dapat melihat berbagai hal dan apabila tidak dijaga akan timbul keinginan-
keinginan yang tidak perlu atau yang buruk
D. memuji seseorang haruslah sesuai dengan apa yang tampak atau yang terlihat semata-mata oleh
mata kita  sendiri atau disaksikan sendiri
E. seseorang harus menghindari kebohongan karena dari matanya sendiri akan dapat dilihat perilaku
buruk  yang telah diperbuatnya 

15.Cermati kutipan cerita berikut!


”Kakakmu ... Dia sudah pergi ... beristirahatlah dengan tenang.” Jawab ayah membuat air mataku tiba-
tiba langsung menetes.
Ada rasa kaget dan tak percaya mendengar jawaban ayah.
”Gak mungkin! Kenapa bisa begitu? Tadi Kakak masih baik-baik saja?”  jeritku histeris.
Dari perkataan Ayah , aku jadi tahu mengapa kakakku tergeletak begitu kaku di tempat tidurnya tadi
dan menyebabkan ia terjatuh. Semua karena ia terlalu memaksakan dirinya untukku. Aku menangis
terisak dan baru menyadari betapa aku tak menyangka kakakku mau melakukan semua untukku. (My
Idiot Brother, Agnes Davonar)

Kalimat resensi yang menyatakan keunggulan sesuai kutipan tersebut adalah ... .
A. Kisah pengorbanan kakak kepada adikny aini adalah cerita biasa bukan? Bukankah memang
harus seperti itu?
B. Setiap kehilangan akan menimbulkan luka mendalam dan penulis telah menggoreskan luka itu
juga untuk pembacanya.
C. Banyak cara untuk mengungkapkan kasih sayang dan Agnes telah memberikan sebuah pilihan
untuk Anda.
D. Kesabaran dan kasih sayang dalam menghadapi sebuah perbedaan akan menjadi indah pada
waktunya.
E. Kisah pengorbanan kakak kepada adiknya pada buku ini telah menjadi inspirasi akan arti dari
sebuah pengorbanan. 

16.Cermatilah kutipan resensi berikut!


Bab pertama novel Sang Pemimpi karya  Andrea Hirata menceritakan bahwa dirinya yang dipanggil
Ikal dan kedua temannya, Arai dan Jimbron adalah tiga remaja yang begitu nakalnya sehingga mereka
sangat dibenci oleh Pak Mustar, tokoh antagonis dalam buku ini.  Namun,  pada bab-bab berikutnya
pembaca akan melihat potongan-potongan kisah yang seperti berdiri sendiri, sehingga seolah-olah
Andrea hanya membuat cerpen-cerpen dalam satu buku. Tapi sebenarnya pada setiap bab, mulai awal
hingga akhir, memiliki hubungan yang sangat erat. Seperti mozaik-mozaik dalam kehidupan. Novel
yang disajikan dengan bahasa yang cantik ini mampu menyihir pembaca sehingga pembaca bisa ikut
merasakan kebahagiaan, semangat keputusasaan ,dan kesedihan. 

Kalimat resensi yang mengungkapkan kelemahan buku sesuai dengan ilustrasi tersebut adalah ... .
A. Bahasa yang digunakan Andrea Hirata dalam novel Sang Pemimpi kurang menarik.
B. Andrea Hirata dalam novelnya Sang Pemimpin kisah-kisahnya kurang berhubungan.
C. Kisah tiap-tiap bab dalam novel Sang Pemimpi diungkapkan seolah-olah berdiri sendiri.
D. Cerita yang diungkapkan Andrea Hirata dalam Sang Pemimpin tidak terjalin dengan baik.
E. Amanat yang disampaikan melalui tokoh Ikal tidak memberikan contoh yang baik.

17.Cermati kata-kata berikut!
kabut – bayangan – lelah – ke pinggiran

Bait puisi yang sesuai dari susunan deret kata tersebut sebagai kata kunci adalah ... .
A. bersenandung mengiringi malam berkabut bersama hari-hari dan bayangan
hingga ke pinggiran waktu lelah, lelah, dan lelah
B. sampai jalan berkabut itu
kami masih mencoba ngejar bayangan masa depan tapi lelah
kami ke pinggiran jalan nasib
C. dalam bayangan kelam kelelahan  mendera ke pinggiran kota
kabut melayang di langit biru
D. kabut di langit kelabu lelah dalam rasa dan raga
bayangan berbaris menjelajah hingga ke perut bumi ke pinggiran rasa
E. saat senja mulai berkabut
bayang-bayang mengikuti jalan saat-saat kelelahan singgah di hati ke pinggiran waktu

18.Cermati kutipan drama berikut!


(Dia membisu.  Lama berdiam diri. – Seorang Abdi Dalam perempuan muncul)
Kertanagara                       :    ”Apa yang membawa kau kemari?”
Abdi Dalam Perempuan    :    ”Rakrian Apatih, Paduka, mohon diizinkan menghadap.”
Kertanagara                       :    Atas nama kami, persilakan dia datang kemari. (. . .)
Kertanagara                       :    Yang Mulia, Anda mendengarnya, sekarang kerajaan minta perhatian
kami. (Baskara pergi Raganata masuk)
Kertanagara                       :    Rakian Apatih?
Raganata                            :    Paduka!
Kertanagara                       :    Katakanlah kepada saya, bagaimana penerimaan kaum bangsawan
terhadap undang-undang kami yang baru?
Raganata                            :    Tersinggung, Paduka Raja. Sangat merasa tidak puas. Kebanyakan
merasa tidak senang. Banyak yang meninggalkan Singasari, susul
menyusul. Dengan berbagai alasan. ...
(Burung Garuda Terbang Sendiri, Sanoesi Pane)

Petunjuk laku yang tepat  untuk melengkapi teks drama tersebut adalah … .


A. (Abdi Dalam Perempuan menggeleng)
B. (Abdi Dalam Perempuan menunduk)
C. (Abdi Dalam Perempuan bungkam)
D. (Abdi Dalam Perempuan diam)
E. (Abdi Dalam Perempuan pergi)

19.Cermati teks drama berikut!


Sore hari, di rumah Aryo Sekti, Panembahan Reso duduk berembuk dengan Aryo Sekti.
Reso    :    Anda tadi, di rumah saya, berkata bahwa hanya aku yang bias menyelamatkan kerajaan dari
bencana perpecah; Benarkah itu?
Sekti    :    Tentu saja. Apakah Anda berpura-pura tidak menyadari kenyataan itu? Bukan kerendahan
hati!
Reso    :    . . .
Sekti    :    Ya, begitulah kenyataannya. Orang boleh suka atau tidak suka kepada Anda, tetapi toh
harus mengakui kenyataan bahwa Anda sangat dibutuhkan oleh Negara untuk mengatasi
perpecahan.
Reso    :    Jadi, Anda menganggap aku dibutuhkan oleh negara! Tetapi, mengenai suka atau tidak suka
terhadap diriku itu bagaimana? Anda termasuk yang suka atau tidak suka?
(40 Pertemuan dari Hari Ke Hari, W.S. Rendra)

Kalimat yang tepat untuk melengkapi dialog drama tersebut adalah ... .
A. Bukannya tidak menyadari, tetapi kurang meyakini.
B. Takaran Anda memang bukan takaran manusia biasa.
C. Itulah sebabnya Anda mengingkari pemberontakan Panji Tumbal.
D. Nasib baik atau buruk, kita harus berani menanggung atau mensyukuri.
E. Istriku, karena ketakutan, menentang cita-citaku untuk menjadi Raja.

20.Cermati kutipan cerita berikut!


Muhammad Arief anak yang paling jelek tampangnya di antara teman-temannya sesekolah dan
sepermainan di Koto dulu. ... seperti kaleng terinjak kerbau menurut ejekan anak-anak sebayanya di
kala itu.

Bila sekarang ini pujian dan pujaan tadi dikatakan langsung kepadanya, Arief selalu menjawab, ”Aku
beruntung saja.”

”Beruntung bagaimana maksudmu?” tanya Imran suatu kali. Imran adalah seorang temannya sejak
mereka kanak-kanak dulu, yang dianggapnya teman baiknya, sesuatu yang tidak banyak dimiliki
Arief. Imran tidak termasuk dalam kelompok yang mencemooh atau mengejeknya.
”Aku beruntung punya orang tua yang aku miliki.”
”Orang tuamu punya sepuluh anak,” kata Imran sambil mengernyitkan dahinya. ”Kamu dulu suka
mengeluh bagaimana mereka tidak punya cukup waktu untuk memperhatikan setiap anak-anak
mereka.  Suka marah.”

”Ya, itu maksudku. Karena itulah aku bisa berbuat semauku sejak kecil. Kamu kan tahu, kadang-
kadang aku tidak perlu pulang semalaman, tidur di surau atau di rumahmu.”

 Ubahan cerita tersebut menjadi teks drama adalah  ... .


A. Arief   :    ”Aku beruntung saja.”
Imran  :    ”Beruntung bagaimana maksudmu?”
Arief   :    ”Aku beruntung punya orang tua yang aku miliki.”
Imran  :    ”Orang tuamu punya sepuluh anak. Kamu dulu suka mengeluh bagaimana mereka
tidak punya cukup waktu untuk memperhatikan setiap anak-anak mereka.  Suka
marah.”
Arief   :  ”Ya, itu maksudku.  Karena itulah aku bisa berbuat semauku sejak kecil.  Kamu kan
tahu, kadang-kadang aku tidak perlu pulang semalaman, tidur di surau atau di
rumahmu.”
B. (Muhammad Arief anak yang paling jelek tampangnya di antara teman-temannya sesekolah dan
sepermainan di Koto dulu. ... seperti kaleng terinjak kerbau menurut ejekan anak-anak
sebayanya di kala itu. Bila sekarang pujian dan pujaan dikatakan langsung kepadanya ...)
Arief   :    ”Aku beruntung saja.”
Imran  :    ”Beruntung bagaimana maksudmu?”
Arief   :    ”Aku beruntung punya orang tua yang aku miliki.”
Imran  :    ”Orang tuamu punya sepuluh anak,” (Sambil mengernyitkan dahi) ”Kamu dulu suka
mengeluh bagaimana mereka tidak punya cukup waktu untuk
memperhatikan  setiap  anak-anak  mereka. Suka marah.”
Arief   :    ”Ya, itu maksudku.  Karena itulah aku bisa berbuat semauku sejak kecil. Kamu kan
tahu, kadang- kadang aku tidak perlu pulang semalaman, tidur di surau atau di
rumahmu.”
C. Arief   :   ”Aku beruntung saja.” (Jawab Arief selalu bila sekarang pujian dan
pujaan   dikatakan langsung kepadanya)
Imran :    ”Beruntung bagaimana maksudmu?”
Arief   :    ”Aku beruntung punya orang tua yang aku miliki.”
Imran :    (Sambil mengernyitkan dahi) ”Orang tuamu punya sepuluh anak, kamu dulu suka
mengeluh bagaimana mereka tidak punya cukup waktu untuk memperhatikan setiap
anak-anak  mereka. Kamu juga suka marah-marah.”
Arief   :  ”Ya, itu maksudku.  Karena itulah aku bisa berbuat semauku sejak kecil.  Kamu kan
tahu, kadang- kadang aku tidak perlu pulang semalaman, tidur di surau atau di
rumahmu.”
D. Arief   :    ”Aku beruntung saja.” (Jawaban Arief selalu bila sekarang pujian dan
pujaan dikatakan langsung kepadanya)
Imran :    ”Beruntung bagaimana maksudmu?”
Arief   :    ”Aku beruntung punya orang tua yang aku miliki.”
Imran :    ”Orang tuamu punya sepuluh anak,” (Sambil mengernyitkan dahi)
”Kamu dulu suka mengeluh bagaimana mereka tidak punya cukup waktu untuk
memperhatikan setiap anak-anak mereka.  Suka marah.”
Arief   :    ”Ya, itu maksudku.  Karena itulah aku bisa berbuat semauku sejak kecil.  Kamu kan
tahu, kadang- kadang aku tidak perlu pulang semalaman, tidur di surau atau di
rumahmu.”
E. (Muhammad Arief anak yang paling jelek tampangnya di antara teman-temannya sesekolah dan
sepermainan di Koto dulu.  ... seperti kaleng terinjak kerbau menurut ejekan anak-anak
sebayanya di kala itu.)
Arief   :    ”Aku beruntung saja.”
Imran  :    ”Beruntung bagaimana maksudmu?”
Arief   :    ”Aku beruntung punya orang tua yang aku miliki.” Imran   :  ”Orang tuamu punya
sepuluh anak.”
”Kamu dulu suka mengeluh bagaimana mereka tidak punya cukup waktu untuk
memperhatikan setiap anak-anak mereka.”
”Suka marah.”
Arief   : ”Ya, itu maksudku.  Karena itulah aku bisa berbuat semauku sejak kecil.  Kamu kan tahu,
kadang- kadang aku tidak perlu pulang semalaman, tidur di surau atau di rumahmu.” 

21.Bacalah kutipan drama Ayahku pulang karya Usmar Ismail berikut ini.
Gunarto :    “Ibu masih berfikir lagi…”
I b u          :    “Malam Hari Raya Narto. Dengarlah suara bedug itu bersahut Sahutan.” “Pada malam
hari raya seperti inilah Ayahmu pergi dengan tidak meninggalkan sepatah katapun.”
Gunarto     :    “Ayah…”
I b u          :    “Keesokan harinya Hari Raya, selesai shollat ku ampun dosanya…”
Gunarto     :    “Kenapa masih Ibu ingat lagi masa lampau itu? Mengingat orang yang sudah tidak
ingat lagi kepada kita?”
I b u          :    (Memandang Gunarto) “Aku merasa bahwa ia masih ingat kepada kita.”
Gunarto     :    (Bergerak Ke Meja Makan) “Mintarsih kemana, Bu?”
I b u          :    “Mintarsih keluar tadi mengantarkan jahitan, Narto.”
Gunarto     :    (Heran) “Mintarsih masih juga mengambil upah jahitan, Bu?” “Bukankah seharusnya
ia tidak usah lagi membanting tulang sekarang?”
I b u          :    “Biarlah Narto. Karena kalau ia sudah kawin nanti, kepandaiannya itu tidak sia-sia
nanti.”
Gunarto     :    (Bergerak Mendekati Ibu, Lalu Bicara Dengan Lembut) “Sebenarnya Ibu mau
mengatakan kalau penghasilanku tidak cukup untuk membiayai makan kita sekeluarga
kan, Bu?” (Diam Sejenak. Pause) “Bagaimana dengan lamaran itu, Bu?”
I b u          :    “Mintarsih nampaknya belum mau bersuami, Narto.. Tapi dari pihak orang tua anak
lelaki itu terus mendesak Ibu saja..”
Gunarto     :    “Apa salahnya, Bu? Mereka uangnya banyak!”
I b u          :    “Ah… uang, Narto?” 

Kalimat resensi untuk menggambarkan kutipan dialog di atas yang tepat adalah…
A. Cerita drama Ayahku Pulang diawali dengan kerinduan seorang ibu bernama Tina yang
rindu  akan suaminya yang telah lama pergi di hari lebaran seperti hari lebaran sekarang ini tanpa
meninggalkan sepatah kata pun. Namun kondisi ibu untuk mengingat suaminya mendapat
tantangan keras dari anak laki-lakinya Gunarto yang merasakan sejak kecil menderita karena
ditinggalkannya.
B. Perdebatan semakin seru  mengawali cerita dalam drama Ayahku Pulang ini. Perdebatan itu
antara Ibu dan Gunarto tentang adiknya yang masih mencari tambahan penghasilan dengan
menerima jahitan.
C. Tema yang ingin diungkapkan dalam drama Ayahku Pulang adalah tema sosial sepeti realita yang
ada dalam masyarakat yang tergiur oleh keindahan hidup yang disuguhkan dengan harta yang
melimpah. Drama ini memberi pelajaran bahwa dengan harta yang banyak tidak mesti bahagia
terus.
D. Drama Ayahku Pulang ini memberikan pesan kepada kita yang ingin mengenal makna hidup
dapat mengambil pelajaran bahwa hidup tak selamanya mujur. Seperti roda berputar kadang jaya
kadang terpuruk.
E. Drama Ayahku Pulang ini menonjolkan perwatakan ibu dengan ketabahannya dalam menhadapi
cobaan dalam rumah tangga, mencoba untuk menerima kenyatataan hidup yang sekian lama
ditinggalkan suaminya untuk membesarkan anak-anaknya. 

22.Bacalah resensi berikut !


Buku ini merupakan kumpulan 67 kisah pendek yang mengungkap refleksi kehidupan sosial politik
Indonesia, tentang penyadaran makna nilai-nilai keutamaan budi, kearifan, dan kebajikan dalam
lingkaran kekuasaan yang banyak menyimpan konflik. Secara keseluruhan buku ini banyak dinikmati
pembaca karena banyak mengangkat hal-hal yang berkenaan dengan sosok masyarakat kecil yang
dapat dilihat nyata dalam kehidupan yang sesungguhnya. Dengan demikian kisah yang diungkapkan
terasa hadir di tengah-tengah pembaca, hidup dan dapat dirasakan.

Pernyataan yang merujuk pada keunggulan buku dalam kutipan resensi tersebut adalah….
A. Peristiwa dalam ceriata merupakan refleksi kehidupan sosial politik Indonesia
B. Cerita ini mengungkapkan penyadaran makna nilai-nilai kehidupan.
C. Penyajian cerita serasa hidup dan dapat dirasakan sebagai kehidupan nyata
D. Pengarang mengungkapkan kunci-kunci analisis dalam filsafat dan ilmiah
E. Buku tersebut mengungkapkan peran metodologi yang dipakai dalam bagian buku

23.Cermati kutipan puisi berikut!


.                            Jatuh Cinta
                   Juwita……….
                   Hari-hariku kulalui dengan anganku
                   Bunga cintaku tumbuh sendiri
                   ……………………………………………………
                   Kau tak pernah tau
                   Biarlah kependam selalu

Larik yang rumpang pada penggalan puisi diatas dapat diisi dengan kalimat yang bermajas
hiperbola……
A. Detak jantungku terus berdegup
B. Debaran cintaku menghimpit dihati
C. Cintaku yang tak kau trima
D. Bunga-bungaku yang tak pernah mekar
E. Bunga-bungaku yang tak cantik 

24.Cermati puisi berikut!


Dalam Perjalanan
Kang Gangwol 
Dalam seribu perjalanan,
Aku bertemu–kami saling menyentuh dan berpisah.
Kini ketika mimpiku begitu jauh,
kekasihku akan menunggu
Setiap pagi, aku terjaga, dengan bayangan impian. 

Kalimat kritik yang tepat dengan isi puisi tersebut adalah ... .
A. Kisah percintaan akankah hanya akan berakhir di penghujung mimpi?
B. Kesepian diungkapkan jauh lebih dalam dan lebih rumit daripada kata ”cinta ”.
C. Sebuah kenyataan, kerinduan dan kesepian dapat mengisolasi jiwa seseorang.
D. Bagaimana memberikan esensi makna kesepian dengan rangkaian kata.
E. Cinta dan kesepian dapat diibaratkan sebagai dua sisi mata uang. 

25.Cermati kutipan puisi berikut!


Antara Nol dan Tiga Ratus Enam Puluh Derajat
Hendry Febrian Z 
Moskow
Kau tinggalkan aku di antara dua segitiga
Memang sudah aku sadari
Liang langit tidak akan mungkin diusung
Ke pemakaman
Tapi aku musafir di dua segitiga
Digayuti perasaan bersalah dan ronta
Bertahta
Hati pecah di pelabuhan senja. . . 

Kalimat tanggapan (esai) yang sesuai dengan kutipan puisi tersebut adalah ... .
A. Memilih kata untuk mengkongkretkan kesan dan angan memerlukan kepiawaian yang terlatih.
B. Dengan membangun latar, suasana, dan medan makna secara konkret, spesifik, dan padu akan
membuahkan sajak yang indah.
C. Bagaimana menggambarkan perasaan hati saat kata-kata tidak dapat lagi digunakan sebagai kuas
di atas kanvas kehidupan.
D. Perjalanan kata menjadi sebuah kereta kencana di halaman penantian terakhir mewakili pikiran
penulis.
E. Pemilihan kata-kata untuk menggambarkan latar yang diciptakan penulis menjadi rangsangan
angan pembacanya. 

26.Cermati teks drama berikut!


Marwan           : “Dengar tidak?“
Satpam Pujo    : “Ya ..saya dengar, seperti gemuruh demonstran? Tetapi…(wajahnya ragu dan pucat)
Mati..Mati…Mati (menirukan suara yang didengar) Suara siapa ya?” 
Marwan           : “Itulah yang sedang kami buru…seperti suara orang berdoa…atau seperti paduan
suara…iramanya seperti detak jantung…dug…dug…dug…dug…”
Satpam Pujo    : “Sok tahu kamu! Menurutku itu seperti pasukan demonstran atau ribuan orang yang
sedang marah. Tetapi...siapa mereka ?”
Surti                : “Itulah yang membuat kami penasaran. Wong sejak sore tidak ada tamu yang datang.”
Satpam Pujo    : “(Mengangguk-angguk) Benar! Aku juga tidak melihat tamu-tamu itu. Padahal sejak
sore aku stand bay di pos satpam.”
Marwan           : “Yang membuat kami penasaran lagi kenapa orang-orang itu bersuara mati…
mati..mati…seperti ditujukan kepada Tuan Besar?”
Satpam Pujo    : “Ya..siapa lagi? Di sini yang sakit kan cuma Tuan Besar?”
(Akhirnya Mati Juga, Slamet Setya Budi)

Watak tokoh Ki Dalang Tua dalam kutipan cerpen tersebut adalah ... .
A. emosional
B. galak
C. cerewet
D. jahat
E. cerdas 

27.Cermati kutipan cerpen berikut!


Ketika Ki Dalang sendiri pada gilirannya harus menyelenggarakan upacara pernikahan putrinya,
beliau sendiri terlalu repot mengurus segala macam sehingga tidak bisa manggung. Salah seorang
muridnya yang paling pintar diberi tugas untuk memainkan lakon yang tersohor tersebut. Di luar
dugaan semua  orang,  bintang baru telah lahir. Ki Dalang Muda memainkan cerita dengan lihai dan
sempurna. Hanya pada bagian terakhir lakon, semuanya menahan napas, karena Ki Dalang Muda
rupa-rupanya telah memutuskan membuat kejutan sekaligus penerapan ajaran gurunya, yakni
membiarkan Arjuna kalah, sementara Niwatakawaca terus terbahak-bahak mengepit Dewi Supraba
sambil mematahkan panah yang menancap di mulutnya, terus melesat ke udara. Ki Dalang Tua ikut
tersentak di kursinya, lalu buru-buru mengirim perintah kilat lewat belakang. ”Cepat bunuh
Niwatakawaca! Jangan macem-macem!”
(Lima Belas, Putu Wijaya)

Tahapan alur pada kutipan cerpen tersebut adalah ... .


A. perkenalan (eksposisi)
B. pertentangan (konflik)
C. penanjakan konflik (komplikasi)
D. klimaks
E. penyelesaian 

28.Cermati puisi berikut!


Anggrek Bulan
Muhammad Amin 
Sehabis magrib, langit biru
Purnama menguning
Awan berselendang lembayung
Anggrek bulan di pohon rambutan
Purnama rebah di rantingnya 
Benalu indah di pohon rambutan
Anggrek bulan mencium purnama
Anggrek bulan mandi cahaya 

Citraan yang dominan pada puisi tersebut adalah  ... .


A. perabaan
B. pencecap
C. penglihatan
D. penciuman
E. pendengaran 

29.Cermati puisi lama berikut!


Pandan berbunga dalam rimba
Angin menderu dari siku
Badan lama tak berjua
Kinilah baru kita bertemu 

Berdasarkan bentuknya puisi lama tersebut termasuk ....


A. gurindam
B. pantun
C. syair
D. talibun
E. seloka 

30.Cermatilah penggalan novel berikut ini!


(1) Tak jauh dari sebelah timur, persis di belakang kami, adalah Mongolia yang tak tersentuh,
mengandung marabahaya yang menerbitkan rayuan pertualangan. (2) Ingin rasanya mencoba-coba
tantangan yang dihembuskan angin-,angin lembahnya yang jahat, tidur di padang sabananya sambil
menghalau serigala dengan kayu bakar, atau terhalusinasi hantu-hantu gurun yang berumur ribuan
tahun. (3) Mongolia, sungguh menggoda. (4) Tapi nanti saja karena kami harus menemui janji-janji
kami. (5) Kami harus ke selatan, terus beringsut ke selatan, menyelesaikan apa yang kami ikrarkan di
Paris. (Edensor, Andrea Hirata)

Watak tokoh "kami" pada penggalan novel tersebut adalah ....


A. pembangkang
B. pemberani
C. pemberontak
D. pecundang
E. pemaaf 
31.Cermatilah puisi berikut
Ibunda
Engkau adalatr bumi, Mama
aku adal ah angin yang kembara.
Engkau adalah kesuburan
atau restu atau kerbau bantaian.
Kuciumi wajahmu wangi kopi
dan juga kuinjaki sambil pergi
karena wajah bunda adalah bumi.
Cinta dan korban tak bisa dibagi
(W.S. Rendra) 

Amanat yang terdapat pada puisi adalah ...


A. Janganlah membagi -bagikan cinta karena cinta hanya untuk ibu.
B. Marilah kita lestarikan bumi karena bumi telah memberikan,sesuatu pada kita.
C. Hendaknya kita selalu menghormati ibu dan membalas cintanya.
D. Kita wujudkan cinta kepada ibu dengan melestarikan bumi.
E. Ciumlah wanginya kopi dan jangan menginjaknya iambil pergi. 

32.Cermati kutipan teks drama berikut!


(Sementara itu R.A. Kartina bangkit dari duduknya mendapatkan kedua pemuda itu)
Karnasih            :  ”Eeh Ibu di sini, sejak tadi kami mencari Ibu.”
R.A. Kartinah   :  ”Sudah lama aku duduk dekat lentera di bawah pohon kayu itu.”
Karnasih            :  ”Memang ada kulihat dari tadi orang duduk di sana, tetapi kukira agen polisi yang
menjaga  di sini.”
R.A. Kartinah   :  ”Aku bersyukur kepada Tuhan, kamu berdua telah saling mendapati hati masing-
masing.”
Karnasih            :  ”Ah, Ibu mendengar rupanya.”
R.A. Kartinah   :  ”Dengan tiada perantaraan orang lain, hanya karena hati bertemu hati semata- mata.
Sejak tadi, ibu dengar, tiap orang lalu hanya bertengkaran dan berbantah saja,
seolah-olah tempat bencana ini masih saja hendak merasakan  pengaruhnya
memecah belah manusia.”
Irwan                :  (mengulang dengan tak insaf)  ”Pengaruh memecah belah.”
R.A. Kartinah   :  ”Ibu duduk di bekas rumah kita ini merenungkan kehidupan ibu
dengan  Raden Hendrapati selama dua puluh tujuh tahun ini. Sekarang ia tidak ada
lagi di sini, matanya sudah berhenti menatap membelenggu ibu, dapatlah ibu berpikir
kembali tenang dan merdeka!”
Karnasih           :  ”Tidakkah baik ibu beristirahat dulu?”
R.A. Kartinah   :  ”Biarlah, Nak, ibu girang engkau berdua telah dapat mengatasi segala
pengaruh bencana ini dengan kekuatan jiwa sendiri. tiadalah ini selain dari tuntutan
Tuhan semata-mata, suatu tanda Mahaadil Dia!
Karnasih           :  ”Aku sudah takut Ibu takkan sanggup menahan kehilangan ini.”
R.A. Kartinah   :  ”Besar kasihku pada ayahmu hanyalah Tuhan yang tahu. Benar  juga dugaanmu,
kehilangan ini hampir tak tertanggung olehku. Tetapi akan menyesalkah aku, jika
kehilangan ini dapat membawa  bahagia pada anakku dan kepada orang lain juga.
Tuhan mengampuni ayahmu yang selama ini hidupnya tak lain kerjanya hanyalah
memecah dan menceraiberaikan orang  saja dan dengan demikian selalu berusaha
menambah dan menguatkan kekuasaan dan kejayaan diri sendiri. Hampir semua
orang yang bergaul  dengan dia pernah jadi korbannya. Tidak, aku takkan menyesal.
Aku yang paling dekat padanya akulah pula yang terbanyak mengetahui buruk
baiknya.” (Masuk seorang polisi yang berpakaian preman tadi bersama-sama dengan
agen polisi) (Api, Usmar Ismail)

Tema drama tersebut adalah ... .


A. Kebahagiaan di balik kenangan buruk yang amat membekas  di hati seorang ibu.
B. Untuk mencapai kejayaan, seseorang dapat berbuat yang merugikan orang lain.
C. Kesetiaan seorang istri dalam mendampingi suami, dalam keadaan apa pun.
D. Baik buruknya suami, sebagai seorang istri haruslah dapat mengetahuinya.
E. Perasaan kehilangan terhadap orang terdekat sangatlah sulit dihilangkan. 

33.Bacalah puisi berikut dengan saksama!


Merangkai Kesetiaan 

Aku tak’kan pernah terpejam
Merangkai kesetiaan
Yang terukir abadi
Di titik terdalam nurani
Datang desir Timurmu
‘Tuk bersanding
Di anjangsana hariku 
(Tri Zuliatmanto)

Kalimat kritik yang sesuai dengan puisi tersebut asalah …


A. Penulis memiliki kemampuan menyusun larik yang sangat puitis. Ia juga teliti dan cermat dalam
memiliki diksi.
B. Penulis mengungkapan kesetiaan yang sedemikian dalam dengan larik-larik puisi yang berima
sama.
C. Penulis berbicara tentang sesuatu yang lazim dialami orang yang setia, tetapi ragu apakah
kesetiaan itu akan abadi.
D. Penulis berharap mengekalkan hubungannya dengan sang kekasih, tetapi kekasih tidak setia.
E. Penulis memiliki kemampuan menyusun puisi yang bagus karena menggunakan pencitraan
penciuman.  

34.Cermatilah penggalan cerpen berikut!


Aku memberi selamat kepada kedua pengantin. Mereka tersenyum kelihatan agak sungkan.
"Monggo, Den Yanto, silakan duduk."
Den Yanto! la memanggilku den, tidak lagi nak.
Aku tertarik pada seorang bocah patah di sebelah Sumarni. Entah mengapa aku ingin menegurnya.
Apakah karena matanya mirip dengan Sri?
"Sopo jenengmu, cah ayu tanyaku sambil men-jawil pipinya.
"Yanti...," jawabnya dengan cukup kenes.
       (Perkawinan, I Yudhi Sunarto)

Kalimat kritik yang sesuai dengan isi kutipan adalah ...


A. Cerpen "Perkawinan" memiliki cerita yang menarik walaupun bahasanya sangat  sederhana, tetapi
tetap segar dan komunikatif.
B. Pembaca cerpen "Perkawinan" dihadapkan pada etika berbahasa yang berlaku di Jawa, terutama
penggunaan kata sapaan "Den".
C. Penggunaan bahasa Jawa dalam cerpen "Perkawinan" agak mengganggu karena tidak semua
pembaca memahami makna pilihan katanya.
D. Cerpen "Perkawinan" mengisahkan cerita yang kurang menarik karena alur cerita agak berbelit-
belit dan susah dipahami.
E. I. Yudhi Sunarto telah sukses merangkai peristiwa menjadi alur yang menarik dalam cerpen
"Perkawinan". 

35.Cermati kutipan cerpen berikut!


Ketika guru dan murid-murid telah membiasakan belajar di alam terbuka, melihat tukang kebun itu
bekerja sendirian, semuanya mendekat. "Jaring itu untuk apa, Pak?“ "Untuk menjaring malaikat.“
"Malaikat?“ "Benar."
"Boleh kami bantu, Pak?“ "Boleh. Boleh tentu saja. Malah setelah ini, kalian akan saya ajak
menunggu jaring ini.“ "Kenapa mesti ditunggu?“ "Sebentar lagi Jibril akan gentayangan terperangkap
jaring ini."
(Mereka Toh Tidak Mungkin Menjaring Malaikat oleh Danarto)

Kalimat kritik yang sesuai dengan isi kutipan adalah ....


A. Isi cerpen ini sulit dicerna karena hanya Mengungkapkan halusinasi yang menimbulkan keanehan
dan kebingungan pembacanya.
B. Cerita yang menarik dan membuat pembaca penasaran untuk mengikuti alur cerita yang disajikan
penulis.
C. Cerpen Danarto telah berhasil menarik perhatian pembaca terutama karena hasil ceritanya yang
unik.
D. Penggunaan dialog yang pendek telah memudahkan pembaca untuk memahami isi cerita.
E. Danarto telah sukses menjadi cerpenis yang unik dengan cerita-cerita sangat menarik. 

36.Bacalah kutipan sastra berikut dengan saksama!


Syahdan akan permaisyuri Kuripanpun ingin rasanya ia berhak berputera laki-laki yang baik parasnya.
Maka kata permaisyuri, “ Kakang Aji, ingin pula rasanya kita ini peroleh anak,”  Maka kata Raja, “
Sungguh seperti kata tuan; kakanda pun demikianlah juga bila gerangan kakang ini beroleh putera
dengan pun Yayi, akan jadi gantipun  Kakanda di dalam dunia ini, kalau kita berdua dihendaki oleh
sang yang sukma, kembali ke kayangan kita.”
Maka kata permaisyuri, Kakang aji marilah kita memuja pada segala Dewa-Dewa memohonkan kalau-
kalau dianugerahkan oleh Dewata mulia raja akan ita akan anak ini.”

Amanat yang tepat sesuai dengan penggalan di atas adalah….


A. Berdoalah kepada Tuhan jika menginginkan keturunan
B. Para suami harus banyak berdoa
C. Doa yang didengar Tuhan adalah doa dari istri
D. Berdoalah agar sesudah punya keturunan, suami –istri mati
E. Berdoalah agar diberi anak dan kejayaan kerajaan

Teks berikut untuk menjawab soal nomor 37 dan 38, bacalah dengan cermat!
 Adapun maka pada masa itu Juragan Garubug akan mempersembahkan pada Sang Ratu
Darmawangsa Darmakusuma di hadapan orang banyak . Maka sembahnya,” Ya Tuanku, Syah Alam,
bahwa adalah hamba ini mempersembahkan pada Tuanku sebuah cincin. Maka kata Sang Ratu, “ Hai
Gurubug, di manakah kamu peroleh ini cincin karena barang ini mahal harganya. Maka pada masa itu
sembahnya Juragan Gurubug, “Ya, Tuanku, beginilah awal mulanya patik dapat ini cincin. Pada
tatkala tuan patik Pangeran Dipati Rajuna pergi bertapa di atas Gunung Gandalisada lima belas tahun
lamanya, pada sampai tapanya lalu turunlah dari atas gunung itu, maka dipegat dengan dua orang
raksasah . Maka tuan patik hampir-hampir tiada dapat melawan. Maka turun seorang pendeta
memberi tahu; katanya jika hendak membunuh dua raksasah itu dengan mudahnya, hendak pergi
bertapa lagi di atas Gunung Parasu. Maka tuan patik bertapa lagi di atas Gunung Parasu adalah kira-
kira sepuluh tahun lamanya. Maka cukuplah tapanya dikabulkan oleh Dewata Mulia Raya. Maka tuan
patik  kembali lagi melawan dua raksasah itu hingga kedua raksash itu jadi binasah. Maka patik pun
hendak kembali pulang ke dalam negeri Pandawa bersama tuan Patik Dipati Rajuna. Maka sampailah
pada pertengahan jalan patik melihat mencorong seperti matahari rupanya. Maka patik memburu dan
ini cincin rupanya.
(Hikayat Maharaja Garebag Jagat) 

37.Kemustahilan yang terdapat dalam kutipan naskah Melayu klasik tersebut adalah …
A. Bertapa selama 25 tahun untuk melawan raksasa.
B. Mendapatkan sebentuk cincin di atas gunung .
C. Melawan dua orang raksasa dengan mudahnya.
D. Menemukan cincin di perjalanan ketika bertapa.
E. Permintaannya dikabulkan oleh yang Mahakuasa.

38.Nilai sosial yang terdapat dalam kutipan naskah Melayu klasik


A. Kerja sama dalam melawan dua orang raksasa
B. Memberikan sebuah cincin kepada sang Ratu
C. Menjawab pertanyaan Ratu dengan senang hati
D. Memberikan cincing kepada orang banyak
E. Membantu melawan raksasa untuk mendapakan cincin

39.Bacalah kutipan cerpen berikut dengan cermat!


(1) Nina membayar ongkos helicak. (2) Perlahan ia memasuki pintu gerbang rumah sakit itu melalui
halaman, kemudian memasuki gedungnya. (3) Ia mulai menapaki lorong-lorong yang masih sepi. (4)
Hanya sekali-sekali para perawat tampak hilir mudik. (5) Waktu tukar jaga bagi perawat-perawat itu
belum lagi tiba. (6) Hari masih pagi.  

Kalimat pembuktian latar suasana terdapat pada nomor ….


A. (1) dan (2)
B. (2) dan (3)
C. (3) dan (4)
D. (4) dan (5)
E. (5) dan (6)

40.Bacalah kutipan novel berikut!


Aku termangu menatap ke luar dari jendela kamarku. Perutku bergerak lagi. Aku mengusap-usapnya
dengan lembut. Kalau kau lahir, anakku, apakah yang akan kautemui nanti. Hidup dalam rumah
tangga ayah ibu yang tidak karu-karuan seperti ini, atau hidup jauh dari ayahmu? Perasaanku jadi tak
menentu. Baru kusadari, di sinilah beratnya jadi perempuan. Kalau salah melangkah, anak sendiri yang
jadi korban. Tapi salahkah aku? Kurang perhitungan? Entahlah! Harapanku baik, tapi alangkah
susahnya untuk dijalani.
(Novel Sebening Kaca karya Yati Maryati Wiharja) 

Pendeskripsian watak tokoh aku yang galau dalam kutipan novel tersebut adalah melalui …
A. perbincangan tokoh lain
B. jalan pikiran tokoh
C. jalan pikiran tokoh lain
D. ucapan-ucapan tokoh
E. tindakan tokoh lain 
KUNCI JAWABAN
SOAL UJIAN AKHIR MADRASAH (UAM) SASTRA INDONESIA

NO JAWABAN NO JAWABAN NO JAWABAN NO JAWABAN


1 C 11 E 21 A 31 C
2 D 12 E 22 C 32 A
3 D 13 E 23 A 33 B
4 E 14 C 24 B 34 C
5 E 15 E 25 B 35 A
6 D 16 C 26 A 36 A
7 A 17 B 27 A 37 C
8 A 18 E 28 C 38 B
9 A 19 A 29 B 39 C
10 E 20 B 30 B 40 B

Anda mungkin juga menyukai