Anda di halaman 1dari 82

BEDAH KISI – KISI BAHASA INDONESSIA

Indikator Materi Indikator Soal No

MEMBACA  NONSASTRA
1.Menentukan makna kata/istilah Disajikan paragraf, siswa mampu
pada teks meentukan makna kata/istilah dalam 2.
paragraf dengan tepat 1.
2.Menentukanantonim/sinonim Disajikan paragraf, siswa mampu
meentukan makna sinonim/antonim dalam 3.
paragraf dengan tepat 2.
Disajikan kalimat yang salah satu
kalimatnya dicetak miring, siswa mampu
menentukan sinonim/antonim kata yang
3.
dicetak miring dengan tepat
3.Menggali informasi tersurat teks Disajikan paragraf, siswa mampu
mengidentifikasi kalimat jawaban dari
kalimat tanya (dengan kata tanya apa, siapa,
di mana, kapan, mengapa, atau bagaimana) 5.
4.
yang sesuai dengan isi paragraf dengan
tepat.
Disajikan paragraf, siswa mampu
mengidentifikasi kalimat tanya (dengan
kata tanya apa, siapa, di mana, kapan, 6.
mengapa, atau bagaimana) yang sesuai 5.
dengan isi paragraf dengan tepat.
Disajikan teks laporan, siswa mampu
menentukan pernyataan yang merupakan isi 7.
laporan dengan tepat 6.
4.Menentukan unsur teks (kalimat Disajikan paragraf, siswa mampu
utama/penjelas) menentukan kalimat utama paragraf dengan 8.
tepat 7.
5.Menentukan ide pokok teks Disajikan paragraf, siswa mampu
menemukan ide pokok  paragraf dengan
tepat. 8.
6.Menggali informasi tersirat teks
Disajikan paragraf, siswa mampu
menyimpulkan isi paragraf dengan tepat.
9.
7.Menentukan pernyataan sesuai
isi teks Disajikan paragraf, siswa mampu
menentukan pernyataan yang sesuai dengan 11.
isi paragraf 10.
8.Mengidentifikasi jenis teks Disajikan sebuah teks (deskripsi/narasi),
siswa mampu menentukan jenis teks 12.
dengan tepat 11.
9.Memprediksi kejadian Disajikan sebuah teks yang berisi sebuah
berdasarkan isi teks kondisi/peristiwa, siswa mampu 13.
menentukan kejadian berdasarkan isi teks 12.
10.Membandingkan isi teks Disajikan dua teks, siswa mampu
menentukan persamaan/perbedaan isi dua
teks dengan tepat 13.
11.Melengkapi tabel dengan Disajikan penggalan teks berisi
pokok-pokok pikiran berdasarkan data-data/informasi dan tabel yang
isi teks dirumpangkan, siswa mampu melengkapi
tabel sesuai dengan data/informasi 14.
pada  teks dengan tepat.
MEMBACA SASTRA

12. Menentukan informasi tersurat Disajikan teks drama, siswa mampu


pada karya sastra menentukan pernyataan yang sesuai 16.
dengan isi teks drama dengan tepat. 15.
Disajikan teks cerita, siswa mampu
menentukan pernyataan yang sesuai 17.
dengan isi teks cerita dengan tepat 16.
Disajikan bait pantun, siswa mampu
menentukan maksud/isi pantun dengan 18.
tepat 17.
13.Menentukan unsur intrinsik karya Disajikan kutipan cerita , siswa mampu
sastra (tokoh, latar, watak tokoh) menentukan tokoh utama pada kutipan 19.
dengan tepat 18.
Disajikan kutipan cerita , siswa mampu
menentukan watak tokoh pada kutipan 20.
dengan tepat 19.
Disajikan kutipan cerita , siswa mampu
menentukan latar pada kutipan dengan 21.
tepat 20.
14.Menentukan makna Disajikan teks syair , siswa mampu
kata/simbol/kias menentukan makna kata pada syair 22.
dengan tepat 21.
Disajikan kutipan cerpen, siswa mampu
menentukan makna kata simbol/kias pada 23.
kutipan  dengan tepat 22.
15.Menggali informasi tersirat dalam
karya sastra (menyimpulkan/ Disajikan kutipan drama/dialog, siswa
memaknai bagian teks ) mampu menentukan topik/tema dalam 24.
kutipan dengan  dengan tepat. 23.
Disajikan teks cerita, siswa mampu
menentukan simpulan cerita dengan tepat 25.
24.
Disajikan kutipan teks yang salah satu
kalimatnya dicetak miring, siswa mampu
menentukan makna bagian teks/kalimat 26.
25.
dengan tepat
16.Menentukan unsur intrinsik karya Disajikan kutipan teks sastra, siswa
sastra (konflik, amanat, tema) mampu menentukan konflik dalam
kutipan teks dengan tepat. 26.
Disajikan kutipan teks pantun, siswa
mampu menentukan amanat dengan tepat.
27.
Disajikan kutipan teks cerita, siswa
mampu menentukan amanat dengan tepat.
28.
Disajikan kutipan teks sastra, siswa
mampu menentukan tema  dengan tepat. 30.
29.
17. Memprediksi kejadian Disajikan dua kutipan teks sastra sejenis
berdasarkan isi cerita (fabel), siswa mampu membandingkan
perbedaan isi (nilai) dua kutipan dengan 31.
30.
tepat.
18. Menentukan nilai-nilai cerita Disajikan kutipan cerita, siswa mampu
menentukan nilai (moral) dalam kutipan
teks dengan tepat 31.
19.Menentukan
Disajikan teks cerita/biografi, siswa
keteladanan tokoh cerita
mampu menentukan hal-hal yang dapat 33.
diteladani dari tokoh pada kutipan teks
32.
dengan tepat
MENULIS TERBATAS

20.Melengkapi kalimat/teks dengan


istilah/kata/ungkapan/peribahasa Disajikan kalimat/teks yang
dirumpangkan, siswa mampu melengkapi 34.
dengan istilah/kata dengan tepat 33.

Disajikan kalimat/teks yang


dirumpangkan, siswa mampu melengkapi 35.
dengan ungkapan dengan tepat 34.

Disajikan kalimat/teks yang


dirumpangkan, siswa mampu melengkapi 36.
dengan peribahasa dengan tepat 35.

21. Menyusun berbagai petunjuk Disajikan lima kalimat eksposisi secara


(menggunakan/membuat sesuatu) acak, siswa mampu  mengurutkan kalimat
sehingga tersusun paragraf deskripsi
36.
dengan tepat.
Disajikan lima kalimat prosedur secara
acak, siswa mampu mengurutkan kalimat
sehingga tersusun teks prosedur dengan
37.
tepat.
22. Menyusun berbagai teks
(deskripsi, narasi) Disajikan gambar, siswa mampu
menyusun kalimat deskripsi dengan tepat. 39.
38.
Disajikan ilustrasi, siswa mampu
menyusun teks narasi sesuai ilustrasi 40.
dengan tepat 39.
23. Melengkapi berbagai jenis teks Disajikan teks laporan yang
(laporan, iklan, pidato) dirumpangkan, siswa mampu melengkapi 41.
teks tersebut dengan kalimat yang tepat 40.
Disajikan teks iklan yang dirumpangkan,
siswa mampu melengkapi dengan 42.
kata/kalimat dengan tepat 41.
Disajikan teks pidato yang dirumpangkan,
siswa mampu melengkapi dengan kalimat 43.
dengan tepat 42.
24. Melengkapi kalimat/teks dengan Disajikan penggalan teks yang
kata bentukan dirumpangkan, siswa mampu melengkapi
bagian yang rumpang dengan kata 44.
43.
bentukan (kata berimbuhan) dengan tepat.
MENYUNTING KATA/ISTILAH, FRASE, KALIMAT, PARAGRAF, EJAAN, DAN
TANDA BACA

25. Memperbaiki Disajikan kalimat/teks yang salah satu


penulisan/penggunaan istilah/kata penulisan kata tidak tepat, siswa mampu
memperbaiki penulisan kata/istilah dengan 45.
44.
tepat.
26. Memperbaiki tata kalimat Disajikan sebuah paragraf dengan salah
dalam paragraf satu kalimatnya dicetak miring dan tata
kalimatnya tidak tepat , siswa mampu 46.
memperbaiki tata kalimat tersebut dengan 45.
tepat
27. Menunjukkan kesalahan Disajikan kalimat/paragraf yang salah satu
penggunaan ejaan kata tidak tepat, siswa mampu
menunjukkan penulisan kata (huruf Kapital) 47.
46.
yang tidak tepat.
28. Menunjukkan kesalahan Disajikan kalimat/paragraf yang salah
penggunaan tanda baca penggunaan tanda baca, siswa mampu
menunjukkan penggunaan tanda baca (titik, 48.
47.
titik dua, koma) yang salah dengan tepat
29. Menggunakan ejaan Diajikan kalimat yang dirumpangkan, siswa
mampu mengisi bagian rumpang dengan 49.
kata yang penulisannya tepat. 48.
30. Menggunaan tanda baca Disajikan teks surat pribadi yang
kalimatnya diberi nomor, siswa mampu
menentukan tanda baca yang tepat pada 50.
49.
kalimat tersebut.
31. Memperbaiki kesalahan Disajikan kalimat yang salah satu katanya
penggunaan ejaan ditulis dengan salah, siswa mampu
memperbaiki sesuai ejaan bahasa Indonesia 51.
50.
yang tepat.
32. Memperbaiki penggunaan Disajikan kalimat/ paragraf yang terdapat
kesalahan penggunaan tanda baca kesalahan penggunaan tanda baca, siswa
mampu menentukan perbaikan penggunaan 52.
51.
tanda baca dengan tepat.

MENENTUKAN MAKNA KATA/ISTILAH PADA TEKS

Istilah adalah kata atau gabungan kata yang dengan cermat mengungkapkan makna konsep,
proses, keadaan, atau sifat yang khas dalam bidang tertentu.
Makna kata atau istilah yang sering muncul dalam soal USBN adalah makna kata leksikal.
Makna kata leksikal merupakan makna yang terdapat pada kata dasarnya tanpa bergabung
dengan bentuk lain. Makna leksikal dapat dilihat dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia.
Paragraf disusun menggunakan kalimat-kalimat yang saling berkaitan. Kalimat dalam setiap
paragraf disusun dari beberapa kata. Setiap kata tersebut memiliki makna atau arti. Oleh karena
itu, dalam membentuk kalimat atau paragraf sebuah kata harus benar-benar dipilih agar mampu
menyampaikan maksud penulis.
Kesalahan penggunaan kata-kata atai istilah akan menimbulkan penafsiran berbeda. Kata-kata
atau istilah yang digunakan dapat berupa kata baku, kata bersinonim, kata berantonim, kata
yang bermakna konotasi dan denotasi, dan kata yang mengalami perubahan makna. Istilah
berhubungan dengan pengungkapan makna konsep, proses, serta keadaan, atau sifat di bidang
tertentu.

Contoh soal dan kunci jawaban materi menentukan makna kata/istilah pada teks.

1.     SD Program Khusus akan berulang tahun. Kepala Sekolah meminta seluruh siswa untuk
membersihkan lingkungan sekolah. Siswa diharap membawa alat kebersihan seperti sapu lidi,
sapu ijuk, kemoceng, dan kain pel. Setiap siswa harus berpartisipasi dalam kegiatan tersebut. 

Makna kata bergaris bawah di dalam paragraf tersebut yaitu ....


A. merencanakan jadwal kegiatan
B. ikut serta dalam kegiatan
C. mengawasi jalannya kegiatan
D. menilai jalannya kegiatan

2.      Tidur merupakan kebutuhan manusia. Saat tidur, seluruh anggota tubuh beristirahat.
Mengistirahatkan tubuh dari berbagai macam aktivitas idealnya memerlukan waktu sebanyak
delapan jam. Tidur yang baik dilakukan pada pukul 21.00–22.00. Keesokan harinya, kita juga
sebaiknya bangun tidur pada pagi hari sekitar pukul 05.00. Kebiasaan tidur secara teratur dapat
menyehatkan dan menyegarkan badan. Hal itu disebabkan saat malam kita
segeramengistirahatkan tubuh dan saat bangun pagi kita dapat menghirup udara segar dan
bersih yang baik untuk pernapasan.
Makna kata aktivitas dalam paragraf tersebut adalah . . . .
A. rutinitas yang dilakukan secara terus-menerus setiap waktu
B. mudah beraksi dan bereaksi
C. giat melaksanakan tugas
D. kegiatan yang dilakukan

3.      Bank BRI  memberikan pinjaman modal dengan bunga rendah kepada para pedagang


kaki lima (PKL) .Hal ini disambut baik oleh para PKL . Adapun alasan Bank BRI
meminjamkan modal tersebut adalah agar PKL mampu mengembangkan  usahanya sekaligus
memiliki warung tetap.

Istilah bunga rendah dalam paragrap di atas memiliki arti… .


A.   Keuntungan yang diperoleh orang yang meminjam
B.    Jumlah keseluruhan peminjam  yang harus dibayarkan
C.    Kerugian yang diperoleh oleh pihak yang meminjamkan
D.   Biaya tambahan ringan pada peminjam yang harus dibayarkan

MENENTUKAN ANTONIM/SINONIM

Antonim adalah kata yang berlawanan makna dengan kata lain. Sinonim adalah bentuk bahasa
yang maknanya mirip atau sama dengan bentuk bahasa lain.

Contoh Sinonim dan Antonim

Berikut kumpulan sinonim dan antonim kosa kata Bahasa Indonesia, (tanda = berarti sinonim
kata, tanda >< berarti antonim kata) :

1. abadi =  awet, baka, daim, infinit, kekal, langgeng; >< sementara. Contoh kalimat:


Akhirat dipercaya sebagai kehidupan abadi, sedangkan dunia itu kehidupan sementara
2. abang = akang, kakak, kakanda, kakang, kanda, kangmas, mas, raka, uda;
>< adik. Contoh kalimat : Adik dan abang sama-sama ramah
3. abdi 1 aku, ana (cak), awak, beta, ego, hamba, kami, saya; >< kamu, juragan. Contoh
kalimat : Aku tidak seperti kamu yang menyukai bola.
4. cantik = adiwarna, adun, anggun, apas, ayu, bagus, bahari, baik, bergaya, berupa,
cakap, cendayam, elok, ganteng, geulis, gombang, hasan, indah, jambu, jangak, janguk,
jelita, jombang, juita, kacak, kirana, laksmi, majelis, manis, memesonakan, menarik
hati, menawan, mentereng, molek, mongel, pantas, rancak, ranggi, rupawan, sajak,
segak, sekak, songgak, syahdu, tampan, tampan, tumandang; >< jelek. Contoh kalimat :
Baik jelek atau cantik aku akan selalu berada di sampingnya.
5. dahulu = awal, berlalu, di depan, di muka, dulu, lalu, lampau, lepas, lewat, mulamula,
purba, silam, sudah-sudah, tempo hari, waktu lalu; >< sekarang. Contoh kalimat : Dari
dahulu sampai sekarang penampilannya tetap sama.
6. daif = cacat, hina, kecil, keji, laif, lata, leceh, lemah, leta, miskin, nista, papa, remeh,
rendah, sukar; >< mulia. Contoh kalimat : Penggunaan dalil daif, akan menodai
kemuliaan dalil sesungguhnya.
7. ejek, mengejek = jajat, meledek, mempermainkan, mencebik, mencela, mencemeeh,
mencemek, mencemooh, mencemuh (cak), mencibir, mengajuk, mengata-ngatai,
mengecimus, mengeji, menggiat, menggonjak, menggonyakkan, menghinakan,
mengolok-olok, mengumpat, mengusik, menistakan, menyendakan, menyepelekan,
menyindir, meremehkan, merendahkan; >< memuji. Contoh kalimat :
Jadikanlah ejekansebagai tantangan, dan pujian sebagai cobaan.
8. ekonomis = cermat, hati-hati, hemat, irit; >< boros. Contoh kalimat : belilah barang –
barang ekonomis sehingga pengeluaran tidak akan boros.
9. ekor = akhir, belakang, buntut, burit, hujung, kotek, punggung, sudut, ujung;
>< kepala. Contoh kalimat : bulu kucing itu sangat halus dari kepala hingga ekor.
10. eksak = akurat, cermat, korek, pasti, persis, saksama, tepat, tentu; >< non-eksak.
11. eksklusif = idiosinkretis, individual, istimewa, khas, khusus, privat, tunggal, unik;
diskriminatif, parokial, sektarian, terbatas, terpilih; >< inklusif.Contoh kalimat :
Pribadi inklusif lebih disukai dibanding eksklusif.
12. eksplisit = akurat, definitif, gamblang, jelas, kentara, positif, spesifik, tegas, terang,
terperinci,tersurat. >< Implisit. Contoh kalimat : Beritanya seharusnya disajikan
secara eksplisit, bukan implisit.
13. fana = sementara, temporer; >< baka. Contoh kalimat : kita tidak mampu memilih
hidup dalam kefanaan atau alam baka.
14. fasih = bacar, bijak, calak, cepat, galir, lancar, lincir, lincir lidah, pantas, petah, petah
lidah, petes; >< gagap; Contoh kalimat : Salah satu kriteria yang dibutuhkan saat
penerimaan penyiar yaitu berbicara tidak gagap, namun fasih.
15. gadai  mempertanggungkan, mempertaruhkan, mengagunkan, menjaminkan,
menyandarkan, merungguhkan; >< menebus. Contoh kalimat : mobilnya memang
ia gadaikan, sekarang ia telah menebusnya.
16. gadis n anak dara, anak perempuan, cewek (cak), dara, dayang, inong, kenya, kuntum,
lajang, nona, pemudi, perawan, putri, teruna, upik; >< (je)jaka. Contoh
kalimat : Gadissekarang lebih memilih duda ketimbang jejaka.
17. hiruk = berisik, bising, damat, gaduh, gegap, gempar, gempita, heboh, hingar-bingar,
ramai, ribut, riuh-rendah; >< sunyi
18. homogen = sama, seragam, tunggal, unik; >< heterogen. Contoh kalimat: Pandangan
masyarakat heterogen dapat menjadi homogen melalui pancasila.
19. identik = analog, ekuivalen, sama, sebangun, serupa; >< berbeda. Contoh kalimat :
Bunga – bunga itu identik meskipun berasal dari induk yang berbeda.
20. ilegal = bawah tangan, gelap (ki), haram, liar, palsu, terlarang; ><  legal. Contoh
kalimat : Jangan memilih kosmetik ilegal, yang aman untuk kesehatan itu legal.
21. ilmiah a keilmuan, objektif, rasional, saintifik; >< khayal. Contoh kalimat :
Karya ilmiah tidak akan berasal dari cerita khayal.
22. imitasi = artifisial, bikinan, buatan, lancung, lip-lap, palsu, selungkang, sintetis,
tiruan;><asli. Contoh kalimat : Wanita menegah kebawah lebih memilih
produk imitasi dibanding asli, karena harganya lebih miring.
23. jahat = bandel, bangor, bangpak, bengal, bengis, biadab (cak), buas, busuk, curang,
dengki, durjana, hina, jahanam, jahil, jalang, jelek, kejam, keji, khianat, kotor (ki),
kurang ajar, lacur, licik, nakal, pasik, rusak, sadis, sundal, tambung, tebal hati, terkutuk;
><baik.Contoh kalimat : Sebuah drama sengaja menghadirkan kedua karakter tokoh
yaitu tokoh jahat dan tokoh baik.
24. jalang a beringas, binal, buas, galak, ganas, garang, geladak, jahat, lacur, liar, nakal,
panjang mata, sundal; >< jinak. Binatang jalang telah berhasil dijinakkan.
25. janda = balu, bujang, randa; duda. Contoh kalimat : Tetangga sebelah rumahku
yang janda besok menikah dengan seorang duda.
26. jawab = balas, balasan, elakan, jawaban, perlawanan, reaksi, respons, sahutan,
sambutan, tanggapan, tangkisan; >< tanya. Contoh kalimat :
Sesi tanya dan jawab jumpa pers Syahrini akan segera berakhir.
27. kawan n bendu, dongan, kenalan, sahabat, sejawat, sobat (cak),
teman; >< musuh.Contoh kalimat : dalam politik, yang awalnya kawan dapat
menjadi lawan.
28. pendahuluan = alas kata, haluan kata, introduksi, kata pengantar, mukadimah,
pembukaan, pengantar kata, pengenalan, permulaan, pimpinan, prakata, prawacana,
prolog; >< penutup. Contoh kalimat : Pendahuluan sebuah artikel itu di buat semenarik
mungkin, sedangkan penutupannya biasa saja.
29. tergabung = tercampur, terhimpun, terpadu, terkumpul,
terpumpun; >< terpisah. Contoh kalimat : Salah satu sekolah tergabung ke dalam
sekolah berbasis Internasional, terpisahdari kurikulum yang ditetapkan pemerintah.
30. terikat v 1 terbalut, terbebat, terbelenggu, terbelit, terberkas, terjalin, terkait, terkebat,
terkongkong, terkujut, terkurung, terlilit, terpaut, terpikat, tersaur, tersekat, tersimpai,
tersimpul, tertambat, tertawan; tergabung, tergolong, terlibat, tersangkut;
tertakluk; >< terbebas. Contoh kalimat : Hewan terikat itu ingin terbebas dari tali
temali pengikatnya.
31. kontroversi = perbalahan, perbantahan, perdebatan, polemik, silang pendapat;
percederaan, percekcokan, perselisihan, pertengkaran, pertikaian; prahara
>< selaras.Contoh kalimat : Ahmad Dani memang pribadi yang
penuh kontroversi, selaras dengan ide – ide musik yang dihasilkannya.
32. konsisten = konstan, malar, persisten, stabil, taat asas, tetap; harmonis, koheren, selaras,
sesuai; >< inkonsisten. Contoh kalimat : Remaja biasanya belum konsisten dalam hal
perasaan, mereka masih inkonsisten terhadap perubahan kehidupannya.
33. konotatif = alegoris, asosiatif, figuratif, metaforis, simbolis; >< denotatif. Contoh
kalimat : Pakai kata denotatif saja, karena kata konotatif kerap membuatku
kebingungan.
34. kualitas n 1 bobot, derajat, jenis, kadar,kaliber (cak), kelas, kapasitas, karakter, status,
peringkat, mutu, nilai, taraf, tingkat; atribut, ciri, karakteristik, keunikan, sifat, tanda;
>< kuantitas. Contoh kalimat : Baik kuantitas maupun kualitas produk baru ini harus
unggul dibanding produk-produk lama.
35. laba = keuntungan, kelebihan, margin, profit, surplus; arti, faedah, guna,
manfaat; >< rugi. Contoh kalimat : Bukannya mendapat laba, tetapi merugi.
36. labil = goyah, goyang, temperamental; fluktuatif; >< stabil. Contoh kalimat :
Tunggulah ketika ia telah stabil, bukan sekarang saat ia labil.
37. lahir = jebol, ada, berdiri, hadir, jadi, keluar, muncul, terbentuk, timbul, tumbuh,
jasmani, keduniaan;>< meninggal, mati. Kelahiran disambut dengan
tawa, kematian disambut dengan tangis.
38. lahiriah = badaniah, fisis, jasmaniah, ragawi, zahir; >< batiniah. Contoh kalimat :
Kemuliaan itu terbentuk dari kebersihan lahiriah dan kesucian batiniah.
39. laki = adam, laki-laki, lanang, lelaki, maskulin, pria; bujang, cowok (cak), jaka, jejaka,
pemuda, perjaka; jantan; junjungan, suami; >< perempuan. Contoh kalimat : Sekat laki
– laki dan perempuan masa kini telah berangsur – angsur menghilang.
40. monolog = ceramah, lektur, orasi, pidato; >< dialog.
41. mortalitas = kematian; >< natalitas. Contoh kalimat : Tahun ini angka natalitas lebih
tinggi dibandingkan angka mortalitas.
42. muda = anak muda, anom, baru, belia, bujang, enom, jejaka, kecil, lembut,
mengunjung, mentah, orang muda, pentil, peria, perjaka, rawan, remaja, teruna, yuana,
yunior, yuvenil, yuwana; >< tua. Contoh kalimat : Pertunjukan ini cocok bagi semua
kalangan, baik muda maupun tua.
43. mudah = encer, enteng, gampang, gembur,lancar, lasuh, lekeh, lun-tur, murah, ringan,
sederhana, senang, sepele, suang; >< susah, sulit. Contoh kalimat : Ali mengerjakan
pertanyaan yang mudah dahulu dan mengabaikan yang sulit.
44. mujur = asian, berbahagia, berbintang terang, berkat, bernasib baik, beruntung,
membujur, mendapat habuan, mendapat laba, mendingan, menyaruk,
warisan; >< sial, apes. Contoh kalimat : Pejudi hanya mengandalkan kemujuran
belaka, ketika apes bangkrut keuangannya.
45. mumpuni = ahli, cakap, lihai, mahir, >< bodoh. Contoh kalimat : Pekerjaan ini
membutuhkan keahlian yang mumpuni, tidak akan bisa dikerjakan oleh orang bodoh.
46. munafik = bermuka dua, hipokrit, inkonsisten, kepalsuan, kepura-puraan, nifak;
>< jujur. Contoh kalimat : Bersikap itu pilihan, ingin jadi orang jujur atau munafik.
47. muncul =  bertambah, bertunas, hidup, kelihatan, keluar, lahir, membuntang,
mencagun, mencongol, mencuat, mengembol, menjedul, menjelma, menjengul,
menjungkar, menongol, menonjol, menyembu, menyempal, pegari, tampak, tepercul,
terangkat, terbit, tersembul, timbul, tumbuh; ada, datang, hadir, masuk, pegari, tampak,
terlihat; berbentuk, berdiri, jadi, lahir, mengemuka, menjelma, tampil, tumbuh; keluar,
terbit; >< tenggelam. Contoh kalimat : Ikan koi itu kadang muncul kadang tenggelam.
48. mundur = berkurang, hanyut, hengkang, kembali, kolot, meleset, menarik langkah,
mengundurkan diri, menyusut, merosot, surut, terkebelakang, tertinggal, undur;
>< maju.Contoh kalimat : Maju mundur cantik menjadi lagu andalan Syahrini saat
manggung.
49. murah = banyak, berlebih-lebih, ekonomis, gampang, limpah, melimpah, mudah;
>< mahal. Contoh kalimat : pasar tidak selalu menjual barang murah, terkadang barang
mahal pun dijual disana.
50. muram = benguk, buram, guram, kabur, kecut, kelam, kucam, kusam, kusut muka,
kuyu, layu, masygul, menderita, mendung, menipu, murung, pucat, pudar, redup, sabak,
sayu, sedih, sedu, suram, teduh, udam;>< ceria; cerah; berseri. Contoh kalimat :
Jangan selalu muram, nikmatilah hari ini dengan ceria.(https://dosenbahasa.com/contoh-
kalimat-sinonim-dan-antonim)

Contoh soal dan pembahasan materi antonim/sinonim

1.      Saat malam kita segera mengistirahatkan tubuh dan saat bangun pagi kita dapat
menghirup udara segar dan bersih yang baik untuk pernapasan

Sinonim kata yang bercetak miring pada paragraf tersebut adalah . . . .


A. membiarkan 
B. mendiamkan
C. memberikan 
D. memanaskan

2.  Siang itu sampah berserakan di halaman sekolah.


Persamaan kata bergaris bawah di dalam kalimat tersebut yaitu ....

A. beterbangan
B. mengonggok
C. berhamburan
D. bertebaran
3.  Bank BRI  memberikan pinjaman modal dengan bunga rendah kepada para pedagang
kaki  lima (PKL) .Hal ini disambut baik oleh para PKL . Adapun alasan Bank BRI
meminjamkan modal tersebut adalah agar PKL mampu mengembangkan  usahanya sekaligus
memiliki warung tetap.

    Antonim kata mengembangkan dalam paragraf di atas adalah..

A. Menyempitkan                                 
B. Meluaskan
C. Merosot                                                   
D. Menambahkan

MENGGALI INFORMASI TERSURAT TEKS


Bacaan atau paragraf memuat informasi tersurat dan tersirat. Informasi tersurat adalah
informasi yang tertulis secara jelas dalam bacaan. Informasi tersirat adalah informasi yang tidak
tertulis secara jelas/tersembunyi. 

Pokok-pokok informasi terangkum dalam rumus 5W + 1H. Dalam bahasa Indonesia, pokok-
pokok informasi itu dapat pula disingkat dengan ADIKSIMBA (Apa, DI mana, SIapa,
Mengapa, BAgaimana) .

Langkah-langkah menentukan pertanyaan/jawaban sesuai isi teks.

1.      Bacalah dengan cermat kutipan teks.

2.      Pahamilah isi teks dengan benar.

3.      Tentukan pertanyaan/jawaban sesuai dengan isi teks.

Berikut kalimat pertanyaan dan jawaban atas pertanyaan berkaitan isi teks.

a.         Apa (what) peristiwanya?


Jawaban sesuatu/perihal peristiwa dalam bacaan

b.    Siapa (who) yang mengalami peristiwa itu?

Jawaban: Pihak (subjek) yang diinformasikan

c.    Di mana (where) terjadinya peristiwa itu?

Jawaban: tempat terjadinya peristiwa

d.    Kapan (when) terjadinya peristiwa itu?


Jawaban: Waktu terjadinya peristiwa

e.    Mengapa (why) peristiwa itu terjadi?

Jawaban: alasan/penyebab terjadinya peristiwa

f.     Bagaimana (how) proses peristiwanya?

Jawaban: kondisi atau proses terjadinya peristiwa

Contoh soal dan pembahasan

1.       Bersepeda merupakan olahraga yang menyehatkan tubuh. Olahraga ini dapat dilakukan
oleh siapa saja. Dengan mengayuh sepeda, otot perut,  kaki, tangan, dan jantung akan bergerak.
Otot organ tubuh yang bergerak akan merangsang keluarnya keringat. Semakin banyak keringat
yang keluar semakin banyak pula lemak yang keluar dari dalam tubuh. Semakin sedikit
tumpukan lemak semakin lancar peredaran darah kita.

Kalimat tanya yang sesuai dengan isi paragraf di atas adalah ....

A. Bagaimanakah cara bersepeda yang baik?

B. Mengapa bersepeda dapat menyehatkan tubuh?

C. Sepeda apa yang baik digunakan untuk berolahraga?

D. Siapa saja yang dapat melakukan olahraga bersepeda?

2. Humus si Penyubur Tanah

Apakah humus itu? Humus adalah bunga tanah. Bunga tanah merupakan bahan makartan untuk
tanaman. Humus berasal dari tumbuhan dan hewan yang membusuk.

Jika ingin tanahmu subur, kamu dapat membuat hurnus sendiri. Caranya kumpulkan sampah
daun-daunan. Kernudian, timbun sampah-ssunpah itu dalam lubang. Sebaiknya. lubang dibuat
di dawah pohon yang rindang. Alasannya, karena udara lembab akan mempercepat
pembusukan.

Setelah beberapa lama, daun-daun itu akan membusuk. Bentuknya berupa gumpalan-gumpalan
hitam yang bercampur dengan tanah. Itulah yang disebut humus. Tanah yang berhumus ini
terasa berminyak jika kita pegang.
Jika humus tadi dicampur dengan tanah padat, tanah padat tersebut akan menjadi gembur.
Tanah gembur sangat subur. Di dalamnya tersedia banyak makanan untuk tanaman. Tanah
gembur juga memudahkan akar mencari makanan untuk pertumbuhannya.        

Bagaimana cara membuat humus?

A. Masukkan sampah ke datam lubung lalu bakar sampai jadi abu.

B. Campur sampah dengan tanah padat kemudian diaduk.

C. Sampah daun-daunan ditimbun di dalam lubang hingga membusuk.

D. Sampah dari tumbuhan dicampur dengan tanah gembur.

MENENTUKAN KALIMAT UTAMA PARAGRAF DAN KALIMAT PENJELAS


(UNSUR TEKS)

Kalimat utama merupakan kalimat berisi ide pokok. Kalimat utama juga sering disebut
sebagai kalimat topik. Kalimat utama ini dijelaskan oleh kalimat-kalimat lain dalam paragraf
tersebut, yang disebut dengan kalimat penjelas. Kalimat penjelas yaitu kalimat yang
isinya  memperjelas, menguraikan, atau berupa rincian-rincian tentang kalimat utama.

Kalimat utama dapat ditemukan di awal, di tengah, di akhir, di  awal dan akhir, atau di seluruh
paragraf.

Ciri kalimat utama di antaranya:

1.    mengandung permasalahan yang dapat diuraikan lebih lanjut;


2.    biasanya berupa kalimat lengkap yang dapat berdiri sendiri;
3.    mempunyai arti jelas tanpa dihubungkan dengan kalimat lain;
4.    dapat dibentuk tanpa kata sambung transisi; dan
5.    dalam paragraf induktif, kalimat utama sering ditandai kata-kata kunci,
seperti jadi ataudengan demikian.

Sedangkan kalimat penjelas memiliki ciri-ciri sebagai berikut :

1. Sering merupakan kalimat yang tidak dapat berdiri sendiri

2. Arti kalimatnya baru jelas setelah dihubungkan dengan kalimat lain dalam satu alinea

3. Pembentukannya sering memerlukan bantuan kata sambung atau frasa penghubung atau
kalimat transisi
4. Isinya berupa rincian, keterangan, contoh, dan data lain yang bersifat mendukung kalimat
topik

BANGUN PARAGRAF BAHASA INDONESIA

Drs. Suladi, M.Pd.


Pusat Pembinaan Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa Jakarta

Kalimat Topik
  memberitahu pembaca tentang apa yang diperbincangkan dalam paragraf itu
  memberi arah/pengendali terhadap permasalahan yangg akan dibicarakan
  sandaran bagi kalimat-kalimat lain dalam paragraf itu menjadi titik tolak dari kalimat
pengembang

Berdasarkan posisi kalimat topic 


1.      Deduktif : gagasan utama diletakkan pada bagian awal paragraph.
2.      Induktif: gagasan utama diletakkan pada bagian akhir paragraph.
3.      Deduktif-Induktif: gagasan utama terletak pada bagian awal dan diulang lagi pada bagian
akhir.
4.      Ineratif: gagasan utama terdapat di tengah paragraf
5.      Menyebar: gagasan utama berupa simpulan dari setiap kalimat yang membangun paragraf
itu.

1.Contoh paragraf deduktif:

            Tenaga kerja yang diperlukan dalam persaingan bebas adalah tenaga kerja yang
mempunyai etos kerja tinggi, yaitu tenaga yang pandai, terampil, dan berkepribadian.
Tenaga kerja yang pandai adalah tenaga kerja yang mempunyai kemampuan akademis
memadai sesuai dengan disiplin ilmu tertentu. Terampil artinya mampu menerapkan
kemampuan akademis yang dimiliki disertai kemampuan pendukung yang sesuai untuk
diterapkan agar diperoleh hasil maksimal. Sementara itu, tenaga kerja yang berkepribadian
adalah tenaga kerja yang mempunyai sikap loyal, disiplin, dan jujur.

2. Contoh paragraf induktif

Salju yang turun dari langit memberikan hiasan yang indah untuk bumi. Beberapa kota disulap
dengan nuansa putih, menghasilkan pemandangan cantik dan memikat bagi penikmat
keindahan. Hawa dingginnya semakin hari menggigit kawasan-kawasan yang beriklim
subtropis dan sedang ini. Inilah musim dingin yang terjadi di negeri matahari terbit.

3. Contoh paragraf deduktif-induktif

Pencemaran udara, air, dan tanah saling berhubungan. Asap pabrik dan asap kendaraan
mencemari udara. Polusi udara tertiup ke berbagai tempat. Hujan membawa polusi ke dalam air
dan tanah. Saluran air dan sungai sering tercemar oleh sampah. Pupuk buatan untuk pertanian
dapat merusak tanah. Tanaman disemprot dengan pestisida untuk membunuh hama. Namun,
pestisida meracuni binatang dan manusia. Hujan mengalirkan pestisida dan pupuk dari tanah ke
sungai. Akibatnya, air juga terkena polusi. Jadi, semua polusi saling berkaitan.
4. Contoh paragraf ineratif

             Gunung Sinabung di Sumatera Utara meletus. Belum reda letusan Gunung Sinabung,
Gunung Kelud di Jawa Timur juga meletus. Selain gunung berapi yang meletus itu, banjir
terjadi di beberapa daerah. Ibu kota Jakarta, seperti tahun-tahun sebelumnya, dilanda banjir.
NTT yang sering mengalami kekeringan juga dilanda banjir. Indonesia memang sedang
ditimpa banyak musibah dan bencana. Bencana-bencana tersebut menelan korban, baik harta
maupun jiwa. Padi di sawah-sawah yang siap panen menjadi gagal panen. Sayur mayur yang
banyak ditanaman dan dihasilkan di lereng-lereng gunung juga hancur sehingga harga di pasar
menjadi melambung.

5. Contoh menyebar

Matahari belum tinggi benar. Embun masih tampak berkilauan. Warna bunga menjadi sangat
indah diterpa sinar matahari. Tampak kupu-kupu dengan berbagai warna terbang dari bunga
yang satu ke bunga yang lain. Angin pun semilir terasa menyejukkan hati.

Contoh soal dan kunci jawaban

1.      Perhatikan bacaan berikut!

Cairan daun pepaya dapat meredakan perut kembung. Cairan itu juga dapa melancarkan
peredaran darah. Daun pepaya memang memiliki banyak manfaat. Bahkan enak juga dimakan
sebagai sayuran. 

Kalimat utama paragraf di atas adalah ....


A. Cairan daun pepaya dapat meredakan perut kembung.
B. Cairan itu juga dapat melancarkan peredaran darah.
C. Daun pepaya memang memiliki banyak manfaat.
D. Bahkan enak juga dimakan sebagai sayuran

2.  Bacalah teks berikut.

Nasib elang jawa sungguh memprihatinkan. Burung endemis Jawa ini tergolong hewan
terancam punah dengan status genting. Menurut data BirdLife International, saat ini populasi
elang jawa di alam diperkirakan hanya tersisa sekitar 300–500 individu dewasa. Salah satu
penyebab elang jawa terancam punah, yaitu semakin menyusutnya luas hutan alami di Jawa.
Sebagai pulau dengan populasi penduduk terpadat di Indonesia, kebutuhan lahan untuk
permukiman dan pertanian di Jawa semakin meningkat dari tahun ke tahun. Akibatnya, banyak
hutan yang beralih fungsi menjadi lahan pertanian maupun permukiman. Saat ini, hutan alami
yang tersisa di Jawa diperkirakan hanya sepuluh persen.

Kalimat utama pada paragraf tersebut adalah . . .


A. Nasib elang jawa sungguh memprihatinkan.
B. Saat ini, hutan alami yang tersisa di Jawa diperkirakan hanya sepuluh persen.
C. Banyak hutan yang beralih fungsi menjadi lahan pertanian maupun permukiman.
D. Semakin menyusutnya luas hutan alami di Jawa merupakan salah satu penyebab kepunahan
elang jawa terancam punah. 
MENENTUKAN IDE POKOK PARAGRAF 
Ide pokok atau gagasan pokok adalah gagasan utama atau gagasan yang paling penting dalam
paragraf. ide pokok terdapat dalam kalimat utama. Ide pokok dan kalimat utama berfungsi
memberitahu pembaca tentang apa yg diperbincangkan dalam paragraf itu dan menjadi
sandaran bagi kalimat-kalimat lain dalam paragraf itu. 

Langkah-langkah menentukan ide pokok adalah sebagai berikut.

1.      Menentukan kalimat utama dalam paragraf


Cara menentukan kalimat utama dalam paragraf, yaitu dengan membandingkan kalimat-kalimat
dalam paragraf. 
Ciri kalimat utama dalam paragraf sebagai berikut.

a.       memberitahu pembaca tentang apa yg diperbincangkan dalam paragraf itu;

b.      memberi arah/pengendali terhadap permasalahan yang akan dibicarakan;

c.       sandaran bagi kalimat-kalimat lain dalam paragraf itu menjadi titik tolak dari kalimat
pengembang

2.      Menentukan inti kalimat dari kalimat utama


Untuk menemukan ide pokok paragraf kita harus memahami inti kalimat utama. Inti kalimat
adalah satuan proporsi singkat yang terbentuk di dalam sebuah kalimat yang kompleks.
Umumnya inti kalimat dibentuk oleh pasangan fungsi gramatik minimal yaitu subjek dan
predikat; atau subjek, predikat, dan objek pada kalimat dengan verba transitif.
Contoh
Kalimat utama: Sikap kritis masyarakat terhadap layanan kesehatan yang diberikan oleh tenaga
medis masih sangat diperlukan
Inti kalimat:

a.              Sikap kritis terhadap layanan kesehatan diperlukan. atau

b.             Sikap kritis diperlukan terhadap layanan kesehatan.

3.        Mengubah inti kalimat yang ditemukan menjadi frasa


Contoh
Inti kalimat: sikap kritis diperlukan terhadap layanan kesehatan
Ide pokok : perlunya sikap kritis terhadap layanan kesehatan
Contoh soal dan kunci jawaban 

1.             Bacalah teks berikut.

Tak hanya habitatnya yang dirusak, elang jawa juga kerap ditangkap dan diperjualbelikan
sebagai satwa peliharaan. Padahal, elang jawa merupakan burung yang dilindungi Undang-
Undang Republik Indonesia Nomor 5 Tahun 1990 tentang Konservasi Sumber Daya Alam
Hayati dan Ekosistemnya, serta diperkuat lewat Kepres No. 4/1993 tentang Satwa dan Bunga
Nasional. Elang jawa juga termasuk salah satu dari 14 satwa prioritas untuk diselamatkan
berdasarkan SK Dirjen PHKA No. 132/2011. Jika perdagangan dan alih fungsi hutan tidak
dihentikan, bukan tidak mungkin suatu saat nanti elang jawa hanya dapat dilihat dalam bentuk
foto atau hanya dikenang sebagai burung yang identik dengan simbol negara, yaitu garuda.
Ide pokok paragraf kedua pada teks tersebut adalah . . .
A. Perlindungan elang jawa diatur dalam Undang-Undang tentang Konservasi Sumber Daya
Alam Hayati dan Ekosistemnya.
B. Penyebab kepunahan elang jawa adalah alih fungsi hutan menjadi permukiman dan lahan
pertanian.
C. Keberadaan elang jawa dapat dilestarikan dengan menghentikan perdagangan dan
alih fungsi hutan.
D. Elang jawa identik dengan simbol negara, yaitu garuda.

2.      Bacalah teks berikut

Air laut pasang terjadi di beberapa wilayah di Indonesia, salah satunya kawasan Jakarta Utara.
Naiknya air laut di kawasan tersebut sudah berlangsung selama sepekan. Tingginya kenaikan
permukaan air dikhawatirkan akan membuat kawasan tersebut tergenang.

Ide pokok paragraf tersebut adalah

A.    Air laut pasang terjadi di kawasan Jakarta Utara


B.     Naiknya air laut sudah berlangsung selama sepekan
C.     Pasangnya air laut dikhawatirkan membuat Jakarta Utara tergenang
D.    Pasangnya air laut di beberapa wilayah di Indonesia sangat mengkhawatirkan

MENGGALI INFORMASI TERSIRAT TEKS NONSASTRA : SERI PERSIAPAN USBN


SD 

Bacaan atau paragraf memuat informasi tersurat dan tersirat. Informasi tersurat adalah
informasi yang tertulis secara jelas dalam bacaan. Informasi tersirat adalah informasi yang tidak
tertulis secara jelas/tersembunyi.

Menggali informasi tersirat artinya upaya mencari dan menemukan informasi yang tidak
tertulis secara jelas/tersembunyi. Untuk menemukan informasi tersirat dapat dilakukan dengan
menghubung-hubungkan data atau informasi dalam teks yang dikenal dengan istilah
menyimpulkan isi teks atau membuat simpulan teks.

Kalimat simpulan adalah kalimat yang berisi opini atau pendapat akhir atas data-data yang ada
dalam teks. Rumusan kalimat simpulan bukan berupa salah satu kalimat dalam teks.

Langkah-langkah menyusun kalimat simpulan paragraf

1.      Identifikasilah hal-hal penting dalam teks.

2.      Buatlah opini atau pendapat yang mencakupi keseluruhan hal penting tersebut.

Mengidentifikasi kalimat simpulan paragraf

1.      Perhatikan ciri khusus kalimat simpulan dalam paragraf misalnya kata jadi, oleh karena
itu, dengan demikian, dan sebagainya
2.      Perhatikan isi kalimat/pernyataan. Kalimat simpulan berisi opini atau pendapat akhir yang
meliputi keseluruhan isi paragraph. 

Contoh soal dan kunci jawaban

Nasib elang jawa sungguh memprihatinkan. Burung endemis Jawa ini tergolong hewan
terancam punah dengan status genting. Menurut data BirdLife International, saat ini populasi
elang jawa di  alam diperkirakan hanya tersisa sekitar 300–500 individu dewasa. Salah satu
penyebab elang jawa terancam punah, yaitu semakin menyusutnya luas hutan alami di Jawa.
Sebagai pulau dengan populasi penduduk terpadat di Indonesia, kebutuhan lahan untuk
permukiman dan pertanian di Jawa semakin meningkat dari tahun ke tahun. Akibatnya, banyak
hutan yang beralih fungsi menjadi lahan pertanian maupun permukiman. Saat ini, hutan alami
yang tersisa di Jawa diperkirakan hanya sepuluh persen.

Tak hanya habitatnya yang dirusak, elang jawa juga kerap ditangkap dan
diperjualbelikan sebagai satwa peliharaan. Padahal, elang jawa merupakan burung yang
dilindungi Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 5 Tahun 1990 tentang Konservasi
Sumber Daya Alam Hayati dan Ekosistemnya, serta diperkuat lewat Kepres No. 4/1993 tentang
Satwa dan Bunga Nasional. Elang jawa juga termasuk salah satu dari 14 satwa prioritas untuk
diselamatkan berdasarkan SK Dirjen PHKA No. 132/2011. Jika perdagangan dan alih fungsi
hutan tidak dihentikan, bukan tidak mungkin suatu saat nanti elang jawa hanya dapat dilihat
dalam bentuk foto atau hanya dikenang sebagai burung yang identik dengan simbol negara,
yaitu garuda.

Simpulan paragraf pertama adalah . . .


A. Salah satu penyebab elang jawa terancam punah adalah pengalihan fungsi hutan
menjadi
permukiman dan lahan pertanian.
B. Perluasan lahan permukiman dan lahan pertanian dilakukan karena Jawa memiliki populasi
penduduk terpadat di Indonesia.
C. Elang jawa terancam punah disebabkan oleh pengalihan fungsi hutan dan perdagangan elang
jawa sebagai hewan peliharaan.
D. Elang jawa merupakan salah satu satwa prioritas untuk diselamatkan berdasarkan SK Dirjen
PHKA No. 132/2011.

MENENTUKAN PERNYATAAN SESUAI ISI TEKS

Bacaan atau paragraf memuat informasi tersurat dan tersirat. Informasi tersurat adalah
informasi yang tertulis secara jelas dalam bacaan. Informasi tersirat adalah informasi yang tidak
tertulis secara jelas/tersembunyi. 
Pokok-pokok informasi terangkum dalam rumus 5W + 1H. Dalam bahasa Indonesia, pokok-
pokok informasi itu dapat pula disingkat dengan ADIKSIMBA (Apa, Di mana, Siapa,
Mengapa, Bagaimana) .

a.    Apa (what) peristiwanya?

Jawaban sesuatu/perihal peristiwa dalam bacaan

b.    Siapa (who) yang mengalami peristiwa itu?


Jawaban: Pihak (subjek) yang diinformasikan

c.    Di mana (where) terjadinya peristiwa itu?

Jawaban: tempat terjadinya peristiwa

d.   Kapan (when) terjadinya peristiwa itu?

Jawaban: Waktu terjadinya peristiwa

e.    Mengapa (why) peristiwa itu terjadi?

Jawaban: alasan/penyebab terjadinya peristiwa

f.     Bagaimana (how) proses peristiwanya?

Jawaban: proses terjadinya peristiwa

Tips menentukan pernyataan yang sesuai isi teks


Untuk menentukan pernyataan yang isi teks kita harus memahami isi teks secara
keseluruhan. Setelah itu, kita membandingkan pernyataan pada pilihan jawaban dengan
isi teks.

Contoh soal dan kunci jawaban

1.      Ada cara memasak mie instan agar kandungan vitamin tetap terjaga. Pertama masukkan
mie ke dalam air mendidih. Kedua, angkat mie sebelum lembek. Selanjutnya, buat air rebusan
baru dan taruhlah di dalam mangkok. Terakhir, masukkan bumbu dan mie ke dalam mangkok.
Mie instan siap dihidangkan.

Pernyataan yang sesuai dengan teks di atas adalah

A. Mie harus segera diangkat dari air rebusan setelah lembek.

B. Mie semakin lernbek scmakin baik kandungan vitaminnya.

C. Langkah kedua masukkan mie ke dalam rebusan air mcndidih.

D. Mie jangan terlalu lembek agar kandungan vitaminnya terjaga.

2.    Bank BRI  memberikan pinjaman modal dengan bunga rendah kepada para pedagang
kaki lima (PKL) .Hal ini disambut baik oleh para PKL . Adapun alasan Bank BRI
meminjamkan modal tersebut adalah agar PKL mampu mengembangkan  usahanya sekaligus
memiliki warung tetap.

Pernyataan yang sesuai dengan paragraf tersebut adalah..

A.    Bank BRI memimjamkan modal usaha kepada para PKL agar memiliki warung
B.     Bank BRI meminjamkan modal usaha dengan tujuan usaha PKL mampu
berkembang

C.     Bank BRI meminjamkan modal usaha kepada para PKL dengan  bunga tinggi

D.    Rencana Bank BRI  meminjamkan modal usaha disambut baik oleh PKL

MENGIDENTIFIKASI JENIS TEKS NONSASTRA

Teks adalah naskah yang ditulis dengan tata organisasi tertentu (struktur/pola penyajian
tertentu). Teks nonsastra adalah naskah yang berisi permasalahan nonsastra.
Berikut disajikan penjelasan dan contoh-contoh jenis teks.

NO DEFINISI JENIS TEKS


1 Karangan yang bertujuan memberikan gambaran atau A.    Deskripsi
kesan kepada pembaca terhadap objek, gagasan, tempat,
peristiwa, dan semacamnya yang ingin disampaikan
penulis. Dengan karangan ini,  pembaca dapat dibuat
seolah-olah melihat, mendengar, merasakan, atau terlibat
dalam peristiwa yang diuraikan penulis baik secara indera,
logika, maupun emosi.
2 Karangan yang bertujuan mengisahkan atau bercerita. B.     Narasi
Dalam karangan ini peristiwa biasanya disusun menurut
urutan waktu ( kronologis), memiliki tokoh, dan terdapat
konflik.
3 Karangan yang bertujuan membujuk atau menyarankan. C.     Persuasi
Dalam karangan ini mula-mula dipaparkan gagasan dengan
alasan untuk meyakinkan pembaca, kemudian diikuti
dengan ajakan, bujukan, rayuan, imbauan, atau saran
kepada pembaca.
4 Karangan yang bertujuan menyampaikan suatu gagasan, D.    Argumentasi
ide, pendapat, konsepsi, atau opini penulis disertai data
sebagai bukti dan alasan untuk meyakinkan pembaca atas
kebenaran gagasan itu.
5 Karangan yang bertujuan memaparkan, menjelaskan, E.     Eksposisi
menyampaikan penyuluhan/informasi, mengajarkan, dan
menerangkan sesuatu tanpa disertai ajakan atau desakan
agar pembaca menerima dan mengikutinya

NO. TUJUAN PENULISAN JENIS KARANGAN


1. Memberikan penjelasan kepada pembaca eksposisi
2. Memberikan gambaran yang jelas tentang suatu keadaan deskripsi
3. Menceritakan rangkaian peristiwa dengan tokoh-tokohnya narasi
4. Mengemukakan pendapat yang disertai alasan yang kuat argumentasi
5. Mempengaruhi pembaca untuk melakukan sesuatu persuasi
JENIS KARANGAN

NO CONTOH KARANGAN/PARAGRAF JENIS


KARANGAN
1 Setiap detik penduduk di bumi bertambah lima jiwa. Bisa persuasi
dipastikan bahwa pertumbuhan penduduk yang demikian pesat
akan menjadi masalah global.Oleh karena itu, kita perlu
mengendalikan pertambahan penduduk dan di sisi lain kita harus
berusaha keras mencari penemuan-penemuan baru untuk
memenuhi tuntutan kehidupan yang tak terelakkan tersebut.
2 Masih ada solusi yang baik untuk mengatasi polemik kapal ikan argumentasi
di perairan kita. Penambahan jumlah kapal besar diperairan
Sulawesi, Maluku, dan Irian tidak perlu diikuti dengan
pemindahan kapal kecil ke wilayah lain. Yang terpenting adalah
rasionalisasi jumlah dan ukuran kapal sesuai dengan
pemberlakuan wilayah fishing ground dan fishing base.
3 Ia terlentang seharian di atas trotoar panas itu. Tubuhnya yang deskripsi
tinggal tulang terbalut kulit itu tertutup oleh pakaian kotor dan
dekil yang telah robek di sana sini, sehingga perutnya yang
kempis itu menyeringai dari sela-sela baju. Bau anyir menyeruak
dari borok di borok di kedua kakinya yang melebar dengan
warna merah
4 Olahraga jalan cepat bukanlah olahraga lari. Olahraga ini hampir eksposisi
sama dengan olahraga lari. Namun, yang membedakan adalah
olahraga ini selalu memungkinkan telapak kaki untuk
meneyentuh tanah. Sedangkan pada olahraga lari ada kalanya
kedua kaki tidak menyentuh tanah.
5 Tahun 1977 Dr. Alvarez dan rekan-rekannya dari Universitas narasi
California, Berkeley mendapati sesuatu yang aneh. Ketika
sedang meneliti lapisan lumpur menemukan kandungan tridium
berkadar tinggi di antara pembatas dua lapisan lumpur itu. Pada
tahun berikutnya kapal peneliti AS Glomar Challenger Two juga
menmukan tridium berkadar tinggi di perairan New Mexico
bagian utara.
6 Pasar Blaura merupakan pasar perbelanjaan yang sempurna. deskripsi
Semua barang ada di sana. Di bagian terdepan berderet toko
sepatu dalam dan luar negeri. Di lantai satu terdapat toko pakaian
yang lengkap berderet-deret. Di sampaing kanan pasar terdapat
stan-stan kecil penjual perkakas dapur. Di samping kiri ada pula
jenis buah-buahan.
7 Hujan adalah akibat dari pemanasan yang dilakukan oleh eksposisi
matahari pada permukaan air di bumi seperti laut, sungai, dan
lain – lain. Pemanasan ini menyebabakan penguapan sehingga
partikel – partikel air menjadi gas yang terbang dan berkumpul di
atmosphere. Kumpulan partikel – partikel ini kemudian menjadi
awan dan akan tertiup oleh angin menuju tempat lainnya. Jika
konsentrasi awan tersebut menjadi jenuh, partikel – partikel gas
tersebut mengalami kondensasi sehingga berubah bentuk
kembali menjadi air dan jatuh ke bumi.
8 Musim semi telah tiba dan salju mencair di ladang-ladang dan deskripsi
lembah-lembah. Salju di atas puncak-puncak gunung secara
berangsur-angsur mencair dan menggenangi jalan-jalan setapak
yang berliku-liku menuju ke dalam lembah ngarai, bergabung
dengan sebuah aliran air yang deras dan berdebur
memperlihatkan kesadaran alam
9 Sore itu kami pergi ke rumah Puspa. Sopir kusuruh memakirkan narasi
mobil. Kemudian, kami memasuki gang kecil. Beberapa waktu
kemudian, kami sampai di sebuah rumah yangh sederhana seperti
rumah-rumah di sekitarnya.
10 Kedisiplinan lalu lintas masayarakat di Jakarta cenderung argumentasi
menurun. Hal ini terbukti pada bertambahnya jumlah
pelanggarannya yang tercatat di kepolisian. Selain itu, jumlah
korban yang meninggal akibat kecelakaan pun juga semakin
meningkat.

Untuk USBN SD jenis teks yang diujikan yaitu teks narasi dan deskripsi

Contoh soal dan kunci jawaban

1.      Perhatikan teks berikut. 


Bunga mawar ini benar-benar indah. Warna kelopaknya merah menawan. Bentuknya bulat
sempuma. Semakin  memukau karena mawar itu menebarkan bau semerbak.
Paragraf tersebut termasuk jenis ....
A. deskripsi
B. eksposisi
C. persuasi
D. narasi

2.      Perhatikan teks berikut.

Sore itu kami pergi ke rumah Puspa. Sopir kusuruh memakirkan mobil. Kemudian, kami
memasuki gang kecil. Beberapa waktu kemudian, kami sampai di sebuah rumah yangh
sederhana seperti rumah-rumah di sekitarnya.

Paragraf tersebut termasuk jenis ....

A. deskripsi

B. eksposisi

C. persuasi

D. narasi

MEMPREDIKSI KEJADIAN BERDASARKAN ISI TEKS


Memprediksi artinya memperkirakan. Kejadian adalah suatu peristiwa. Dengan demikian,
memprediksi kejadian adalah memperkirakan suatu peristiwa yang akan terjadi.
Peristiwa atau kejadian dapat memiliki hubungan sebab akibat. Artinya peristiwa satu dapat
menjadi sebab bagi peristiwa yang lain. Sebaliknya, peristiwa satu merupakan akibat dari
peristiwa yang lain. 
Hubungan sebab akibat peristiwa atau kejadian dapat menjadi dasar penyusunan paragraf sebab
akibat. 

Paragraf sebab akibat adalah salah satu paragraf yang merupakan pengembangan dari pola pikir
paragraf induktif dimana kalimat utama diletakkan di akhir paragraf dan sering disebut juga
dengan kesimpulan. Berdasarkan pola pemikiran tersebut, paragraf sebab akibat atau yang
disebut dengan paragraf kausatif merupakan paragraf yang dimulai dengan fakta-fakta khusus
sebagai sebab kemudian disimpulkan menjadi fakta umum pada bagian akhir kalimat yang
disebut dengan akibat.

Ciri-Ciri Paragraf Sebab Akibat

1. Karena mengikuti pola pikir paragraf induktif, kalimat pertama pada paragraf sebab akibat
berupa kalimat-kalimat khusus.
2. Paragraf ini memaparkan banyak contoh, masalah atau peristiwa khusus yang disebut dengan
sebab lalu di simpulkan menjadi satu contoh, masalah atau peristiwa umum yang timbul akibat
sebab-sebab tersebut yang disebut juga dengan kalimat akibat.
3. Gagasan utamanya terletak pada bagian akhir kalimat atau kalimat yang menjadi akibat di
dalam suatu paragraf.
4. Adanya keterkaitan yang logis antara kalimat yang menjadi sebab dan kalimat akibat.

Contoh Paragraf Sebab Akibat 

Saat ini marak terjadi penebangan pohon secara liar. Hal ini dilakukan oleh cukong-cukong
yang tak bertanggung jawab dengan seenaknya saja membabat hutan tanpa menanaminya
kembali. Tak hanya maraknya penebangan pohon, tanah-tanah telah kehilangan fungsinya
sebagai sumber resapan air dikarenakan pembangunan yang terjadi secara luas dan massif tanpa
mengindahkan lingkungan. Di tambah lagi dengan kebiasaan buruk para manusia yang tinggal
di sekitar sungai. Mereka dengan sengaja membuang sampah mereka di sungai sehingga
membuat sungai menjadi dangkal karena sampah yang menumpuk di permukaan sungai.
Bahkan mereka juga membangun rumah-rumah di pinggiran sungai yang menambah ke
semerautan wilayah sungai. Oleh kerena itu tidaklah heran mengapa bencana banjir sering
terjadi pada musim penghujan ini.

Paragraf di atas menyajikan sebuah bahasan tentang akibat terjadinya banjir pada musim
kemarau. Berikut adalah pola dari paragraf sebab akibat di atas:
Penebangan hutan (Sebab khusus)
Hilangnya fungsi tanah serapan (Sebab  khusus)
Pendangkalan sungai (Sebab  khusus)
Pembangunan rumah di sekitar sungai (Sebab khusus)
Banjir selalu datang pada musim kemarau.     (Akibat umum)
(http://www.kelasindonesia.com/2015/03/pengertian-dan-contoh-paragraf-sebab-akibat-beserta-
ciri-cirinya.html)
Contoh soal dan kunci jawaban.
Tanah di lereng perbukitan itu sudah kritis. Beberapa bagian tampak retak-retak. Di samping itu
di sana sudah tidak ada tumbuhan. Padahal hujan terus mengguyur bukit itu. Wajar kalau
penduduk mulai was-was. 
Peristiwa yang mungkin terjadi berkaitan dengan isi cerita tersebut adalah ....
A. bukit gundul
B. air menggenang
C. hujan deras
D. tanah longsor

MEMBANDINGKAN ISI TEKS


Membandingkan isi teks adalah upaya mencari persamaan dan/atau perbedaan
isi dua teks.

Sebuah teks memuat informasi atau masalah. Penyajian informasi atau masalah dalam teks
dapat sama atau berbeda. Persamaan atau perbedaan tersebut dapat diketahui dengan mengajukan
pertanyaan berikut.

1.    Apa untuk menanyakan masalah, peristiwa, atau kejadian yang dibahas dalam teks.

2.    Siapa untuk menanyakan orang yang dibahas dalam teks.

3.    Di mana untuk menanyakan tempat peristiwa yang dibahas dalam teks.

4.    Kapan untuk menanyakan waktu peristiwa yang dibahas dalam teks.

5.    Mengapa untuk menanyakan sebab atau alasan, masalah, peristiwa, atau kejadian dalam teks.

6.    Bagaimana untuk menanyakan proses terjadinya masalah, peristiwa, atau kejadian dalam teks.

 Contoh soal dan kunci jawaban


Perhatikan dua teks berikut!
Teks 1
Rafa mempersiapkan diri menghadapi ujian sekolah. Ia belajar secara rutin. Setiap hari ia
memulai belajar pukul 19.00 WIB. la baru berhenti belajar saat jam menunjukkan pukul 21.30
WIB. Biasanya ia belajar bersama ibunya. Rafa sangat berharap dalam ujian nanti, ia lulus
dengan nilai memuaskan sehingga bisa diterima di SMP favorit di kotanya.

Teks 2
Ridho, siswa kelas V. Dia termasuk anak yang tidak pandai. Meskipun begitu, ia tidak pernah
merasa rendah diri. Ia selalu bertanya jika ada materi pelajaran yang belum dipahami. Setiap
kali ada ulangan. ia berusaha sungguh-sungguh untuk mendapatkan nilai terbaik. Demikian
juga pada kenaikan kelas nanti, ia berharap mendapatkan nilai memuaskan. Ridho juga ingin
agar ibunya merasa bangga.  

Persamaan kedua teks tersebut adalah ....


A. Ketekunan dalam belajar agar lulus ujian.
B. Kasih sayang seorang anak tahadap ibunya.
C. Semangat belajar untuk meraih nilai tinggi.
D. Kerja keras dalam belajar agar naik kelas.

2.      Bacalah kedua teks berikut dengan saksama!


Teks 1 Gunung Rinjani yang berlokasi di Lombok Utara tentu sudah tidak asing lagi bagi
warga Indonesia. Gunung Rinjani yang mempunyai tinggi lebih dari 3.700 meter di atas
permukaan laut (mdpl) adalah gunung berapi tertinggi kedua di Indonesia dan merupakan
primadona wisata di Pulau Lombok.
Teks 2 Setiap tahunnya, jumlah pendaki Gunung Rinjani semakin banyak. Sebagian besar
pendaki ini
merupakan mahasiswa pencinta alam yang berasal dari berbagai daerah di Indonesia. Hal yang
paling sering mereka lakukan adalah memperingati Hari Kemerdekaan Republik Indonesia di
puncak Gunung Rinjani pada bulan Agustus.
Perbedaan isi dari kedua teks tersebut adalah . . .
A. Teks 1 menjelaskan persiapan mendaki Gunung Rinjani, sedangkan teks 2 menjelaskan
pendaki Gunung Rinjani.
B. Teks 1 menceritakan pendaki Gunung Rinjani, sedangkan teks 1 menceritakan ketinggian
dan
letak Gunung Rinjani.
C. Teks 1 menceritakan ketinggian dan letak Gunung Rinjani, sedangkan teks 2
menceritakan pendaki Gunung Rinjani.
D. Teks 1 menjelaskan bahwa Gunung Rinjani adalah gunung yang paling banyak dikunjungi
oleh pendaki, sedangkan teks 2 menjelaskan kegiatan di Gunung Rinjani.

MENENTUKAN INFORMASI TERSURAT PADA KARYA SASTRA (PUISI)

A.  Menentukan Isi Pantun

1.      Pengertian Pantun

Pantun merupakan puisi lama yang terdiri atas empat larik. Dua larik pertama merupakan
sampiran dan dua larik berikutnya merupakan isi. Pantun memiliki pola rima akhir a-b-a-b.

2.      Ciri-Ciri Pantun

a.       Terdiri atas empat larik dalam satu bait.

b. Terdiri empat sampai dengan enam kata dalam satu larik.


c. Terdiri atas delapan sampai dengan dua belas suku kata.
d. Larik pertama dan kedua merupakan sampiran dan larik ketiga dan keempat merupakan
isi.
e.       Larik pertama dan ketiga mempunyai akhir yang sama. Larik kedua dan keempat juga
mempunyai akhir yang sama. Dengan kata lain, rima akhir larik bersajak a-b-a-b atau bersajak
silang.

Contoh pantun

Asam kandis asam gelugur

Ketiga asam si riang-riang

Menangis mayat di pintu kubur

Teringat badan tidak sembahyang

Isi pantun terdapat pada baris ketiga dan keempat. Isi pantun tersebut adalah penyesalan orang
yang sudah meninggal karena saat hidup di dunia tidak sembahyang.

3.    Jenis Pantun Dilihat dari Isinya

a.  Pantun Anak-Anak

       Contoh :

     Elok rupanya si kumbang jati

     Dibawa itik pulang petang

Tidak terkata besar hati

Melihat ibu sudah datang

     b. Pantun Orang Muda/Berkasih-Kasihan

         Contoh :

Tanam melati di rama-rama

Ubur-ubur sampingan dua

Sehidup semati kita bersama

Satu kubur kelak berdua      

     c. Pantun Orang Tua/Pantun Nasihat

         Contoh :

       Asam kandis asam gelugur

       Kedua asam riang-riang


       Menangis mayat di pintu kubur

       Teringat badan tidak sembahyang

     d. Pantun Jenaka

         Contoh :

       Elok rupanya pohon belimbing

       Tumbuh dekat pohon mangga

       Elok rupanya berbini sumbing

       Biar marah tertawa juga

     e. Pantun Teka-Teki

              Contoh :

              Kalau puan, puan cemara

              Ambil gelas di dalam peti

              Kalau tuan bijak laksana

              Binatang apa tanduk di kaki

f.  Pantun Agama

       Contoh

       Kalau Menegakkan Benang Basah

   Aib Malu Orang Sekampung

    Kalau Menegakkan Agama yang Salah

    Hidup Mengerang Mati Menanggung

B.     Menentukan Isi Syair

Syair adalah puisi lama yang berasal dari Arab. 

CIRI - CIRI SYAIR :

a.       Setiap bait terdiri dari 4 baris

b.      Setiap baris terdiri dari 8 – 12 suku kata


c.       Bersajak a – a – a – a

d.      Isi semua tidak ada sampiran

e.       Berasal dari Arab

Contoh  : 
Pada zaman dahulu kala                    (a)
Tersebutlah sebuah cerita                   (a)
Sebuah negeri yang aman sentosa      (a)
Dipimpin sang raja nan bijaksana      (a)

Negeri bernama Pasir Luhur              (a)


Tanahnya luas lagi subur                    (a)
Rakyat teratur hidupnya makmur       (a)
Rukun raharja tiada terukur               (a)

Raja bernama Darmalaksana             (a)


Tampan rupawan elok parasnya         (a)
Adil dan jujur penuh wibawa              (a)
Gagah perkasa tiada tandingnya        (a)

Isi syair tersebut adalah mengisahkan sebuah kerajaan yang dipimpin raja yang
bijaksana sehingga rakyatnya hidup sejahtera.

C.     Menentukan isi puisi baru

Puisi baru adalah puisi yang tidak lagi terikat oleh jumlah baris dan persajakan dalam setiap
baitnya. Dengan kata lain, jumlah baris dalam setiap baitnya tidak memiliki jumlah tertentu dan
persajakannya tidak memiliki rumus pasti.

Contoh puisi baru

Lingkungan Desa
Lingkungan desa
Kau sangat indah
Bersih tanpa sampah
Penuh rasa damai
Pada waktu matahari terbit
Orang-orang berombongan
Pergi ke pasar
Anak-anak ke sekolah

Isi puisi tersebut adalah tentang lingkungan desa memiliki pemandangan yang indah.
Lingkungannya bersih tanpa sampah. Keadaan seperti itu menciptakan rasa damai bagi hati dan
pikiran.

Contoh soal dan kunci jawaban


1.    Perhatikau syair berikut!

Ingat selalu kepada Tuhan

Jernihkan hati kuatkan iman

Supaya hidup menjadi ringan

Tetap berserah tanpa beban

Maksud syair di atas adalah ....

A. hidup akan damai jika kita bisa menjadi beban

B. badan kita akan kuat jika hati ringan beriman

C. hidup akan damai jika berserah kepada Tuhan

D. hidup akan tenteram jika hati kita memiliki beban                        

2.             Perhatikan puisi berikut

Tanyaku 

Tuhan...

Ke mana udara bersih itu?

Semua telah bercampur asap dan polusi

Hanya menyesakkan dada

Tuhan...

Ke mana kesejukan pepohonan?

Semua berganti bangunan kokoh

Merusakkan bumi kami

Tuhan...

Maafkanlah kami...

Beri kami kesempatan

Untuk memelihara bumi kami

                           Oleh: Dessy Fitriani Putri


  (Sumber: Bobo Tahun XL Nomor 30, 1 November 2012)

Isi puisi di atas adalah ... .

A.    Pertanyaan kepada Tuhan tentang keindahan alam yang ada di bumi

B.     Pertanyaan dan permohonan maaf  kepada Tuhan atas kerusakan di bumi

C.     Pernyataan terima kasih karena telah menciptakan dunia yang indah

D.    Permintaan maaf  kepada Tuhan  karena selama di bumi telah berbuat dosa

MENENTUKAN INFORMASI TERSURAT PADA KARYA SASTRA (PROSA)

A.  Pengertian Prosa

     Istilah prosa berasal dari bahasa latin oratio provorsa yang berarti ucapan langsung bahasa
percakapan sehingga prosa berarti bahasa bebas, bercerita, dan ucapan langsung. Kata prosa
diambil dari bahasa Inggris, prose yang berarti bahasa tertulis atau tulisan. 
Aminuddin ( 2002) menyatakan bahawa prosa Fiksi adalah kisahan atau ceritera yang diemban
oleh palaku-pelaku tertentu dengan pemeranan, latar serta tahapan dan rangkaian ceritera
tertentu yang bertolak dari hasil imajinasi pengarangnya sehingga menjalin suatu ceritera.

B.  Macam-macam Prosa

Secara umum prosa terbagi atas prosa lama dan prosa baru.

1.    Prosa Lama

a.    Ciri-ciri Prosa Lama

Adapun circiri prosa lama adalah sebagai berikut.

1)   Di pengaruhi oleh sastra hindu atau arab.

2)   Ceritanya anonim “tanpa nama”

3)   Milik bersama.

4)   Bersifat statis, sesuai dengan kondisi masyarakat waktu itu.

5)   Berbentuk hikayat, tambo, dongeng”pembaca di bawa ke alam imajinasi”

b.    Jenis-Jenis Prosa lama

1)      Mite
Mite atau mitos berasal dari bahasa Yunani, mythos  yang berarti cerita tentang dewa-dewa dan
pahlawan-pahlawan yang dipuja-puja. Mitos adalah cerita tentang dewa-dewa suci yang
mendukung sistem kepercayaan atau agama (religi), contohnya adalah cerita-cerita yang
menerangkan asal usul dunia, kehidupan manusia dan kegiatan-kegiatan hidup seperti bercocok
tanam, misalnya tentang kepercayaan Dewi Sri atau adat istiadat yang lain (Suripan Sadi
Hutomo, 1991 : 63).

2)      Legenda

Legenda adalah cerita yang mengisahkan asal-usul satu tempat atau peristiwa zaman
silam. Hutomo (1991) menyatakan bahwa legenda merupakan cerita-cerita yang dianggap
masyarakat pemiliknya sebagai peristiwa-peristiwa sejarah. Sebagian besar
masyarakat  menganggap bahwa legenda adalah sejarah rakyat. Legenda merupakan cerita yang
mencerminkan kehidupan dan kebudayaan masyarakat setempat.

Contoh legenda adalah Candi Roro Jonggrang, Tangkuban Perahu, Danau Toba, dan
sebagainya. Berdasarkan uraian tersebut dapat disimpulkan bahwa legenda merupakan suatu
cerita yang dianggap terjadi dan pelakunya adalah orang yang terkemuka atau manusia yang
memiliki kesaktian dan betul-betul pernah hidup di masa lampau.

3)   Dongeng

Dongeng Menurut Sudjiman (1986:15) adalah cerita tentang makhluk khayalan. Makhluk
khayalan yang menjadi tokoh-tokoh cerita semacam itu biasanya ditampilkan sebagai tokoh
yang memiliki kebijaksanaan untuk mengatur masalah manusia dengan segala macam
cara.  Bascom dalam Danandjaja ( 2007: 50) menyatakan bahwa dongeng adalah cerita prosa
rakyat yang dianggap tidak benar-benar terjadi oleh yang mempunyai cerita, dan dongeng tidak
terikat oleh waktu maupun tempat. Dongeng merupakan cerita yang tidak benar-benar terjadi
terutama pada zaman dahulu.

2. Prosa Baru

a. Ciri-ciri Prosa Baru

Adapun ciri-ciri prosa baru adalah sebagai berikut.

1)        Tertulis.

2)        Masyarakat sentris”cerita diambil dari kehidupan masyarakat sekitar”.

3)        Dipengaruhi pengarangnya.

4)        Dipengaruhi sastra barat.

5)        Bentuk novel,cerpen,drama.

b. Jenis-Jenis Prosa Baru

1) Cerita pendek
Cerita pendek atau sering disingkat cerpen adalah suatu bentuk prosa naratif fiktif. Berapa
ukuran panjang atau pendek yang dimaksud memang tidak ada aturan baku yang dianut
maupun kesepakatan diantara pengarang dan para ahli.  Edgar Allan Poe dalam Nurgiantoro
(1995: 11) menyatakan bahwa cerita pendek adalah sebuah cerita yang selesai dibaca sekali
duduk, kira-kira berkisar antara setengah jam sampai dua jam. 

2)        Novel

Novel sebenarnya merupakan salah satu jenis fiksi. Novel dan cerita pendek merupakan dua
bentuk karya sastra yang sekaligus disebut fiksi. Bahkan dalam perkembangannya yang
kemudian, novel dianggap bersinonim dengan fiksi. Dengan demikian, pengertian fiksi juga
berlaku untuk novel (Burhan Nurgiantoro, 1995: 9).

Herman J. Waluyo (2002: 37) mengemukakan bahwa novel mempunyai ciri: (1) ada perubahan
nasib dari tokoh cerita; (2) ada beberapa episode dalam kehidupan tokoh utamanya; (3)
biasanya tokoh utama tidak sampai meninggal.

     Sumber: 
     Ratnasari, Ririk dkk, 2017. Genre dan Apresiasi Sastra. Jakarta: Direktorat Pembinaan
Guru Pendidikan Dasar Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan Kementerian
Pendidikan dan Kebudayaan

Contoh soal dan pembahasan

1.    Suatu hari di sebuah lembah, Monyet bertemu dengan Burung Pipit yang sedang mencari
biji- ijian. “Hai Burung Pipit, kau sedang mencari biji-bijian lagi, ya? Pantas saja kau tidak
bertambah besar, yang kau makan bijinya, bukan buahnya“, ejek Monyet. Burung Pipit hanya
diam dan terus mengumpulkan biji-biji apel yang dibuang oleh Monyet.
Suatu hari, hujan turun dengan deras selama berhari-hari. Lembah itu pun tertutup oleh air.
Semua hewan mengungsi ke tempat yang lebih tinggi di atas bukit. Mereka kedinginan dan
kelaparan. Ketika hujan berhenti, mereka turun kembali ke lembah untuk mencari makanan.
Tetapi, semua pohon telah tumbang tersapu air hujan. Tidak ada lagi buah-buahan untuk
dimakan. Saat berjalan menyusuri lembah untuk mencari makan, Monyet bertemu lagi dengan
Burung Pipit.
Burung Pipit iba dengan kondisi Monyet. Burung Pipit mengajak Monyet ke atas bukit. Betapa
terkejutnya Monyet, melihat bukit yang penuh buah-buahan. Ternyata, Burung Pipitlah yang
menanam pohon buah-buahan itu. Itulah sebabnya kenapa Burung Pipit selalu mengumpulkan
biji buah-buahan yang dibuang.
Mengapa Burung Pipit mengumpulkan biji-bijian?
A. Burung Pipit tahu akan turun hujan deras dan banjir yang menumbangkan pepohonan.
B. Monyet kehabisan makanan karena pepohonan di lembah tersapu banjir.
C. Burung Pipit menanam biji-bijian tersebut di atas bukit.
D. Burung Pipit adalah burung pemakan biji-bijian.

2.    Perhatikan teks di bawah ini


Pada suatu malam Kek Jamali sembahyang Isya di Masjid, selepas sembahyang ia sempatkan
untuk membaca Al-Qur’an, hingga pukul sembilan malam. Dia pulang dengan berjalan kaki di
tengah hujan rintik-rintik kecil. Saat dalam perjalanan pulang ia melihat seorang pengemis yang
meminta-minta dari rumah orang yang miskin dan yang membuat Kek Jamali terketuk hatinya
ialah ketika dia tahu bahwa orang miskin tersebut mau memberikan sesuatu untuk si pengemis.

Apa yang membuat Kakek Jumali terketuk hatinya?

A.    Ia membaca al-Quran hingga pukul sembilan malam

B.     Ia pulang dengan berjalan kaki di tengah hujan rintik-rintik kecil.

C.     Ia melihat seorang pengemis yang meminta-minta


MENENTUKAN INFORMASI TERSURAT PADA KARYA SASTRA (DRAMA) 
Kata drama berasal dari bahasa Yunani Draomai yang berarti ‘berbuat, berlaku, bertindak’. Jadi
drama bisa berarti perbuatan atau tindakan. Arti pertama dari drama adalah kualitas
komunikasi, situasi, action (segala yang terlihat di pentas) yang menimbulkan perhatian,
kehebatan (acting), dan ketegangan pada para pendengar.
Menurut  Krauss (1999: 249) dalam bukunya Verstehen und Gestalten, drama adalah suatu
bentuk gambaran seni yang datang dari nyanyian dan tarian adat Yunani kuno, yang di
dalamnya dengan jelas terorganisasi dialog dramatis, sebuah konflik dan penyelesaiannya
digambarkan di atas panggung.
Dalam perkembangan selanjutnya yang dimaksud drama adalah bentuk karya sastra yang
berusaha mengungkapkan perihal kehidupan manusia melalui gerak percakapan di atas
panggung ataupun suatu karangan yang disusun dalam bentuk percakapan dan dapat yang
dipentaskan. 
Namun, yang dapat digolongkan karya sastra adalah naskah drama atau teks drama. Teks drama
yang ditulis menggambarkan kehidupan dengan menampilkan tikaian atau konflik dan emosi
melalui lakuan dan dialog. Naskah ini ditulis untuk pementasan. Drama dapat juga diartikan
sebagai ragam sastra dalam bentuk dialog yang dibuat untuk dipertunjukkan atau dipentaskan.
Oleh karena itu, dalam naskah drama selain percakapan pelaku berisi pula petunjuk gerak atau
penjelasan mengenai gerak-gerik dan tindakan pelaku, peralatan yang dibutuhkan, penataan
pentas atau panggung, musik pengiring, dan sebagainya. 
Ciri khas dari drama adalah, naskahnya berbentuk percakapan atau dialog. Dalam menyusun
dialog, pengarang harus memperhatikan pembicaraan tokoh-tokoh dalam kehidupan sehari-hari
dan pantas untuk diucapkan di atas panggung. Ragam bahasa dalam dialog tokoh-tokoh drama
adalah bahasa lisan yang komunikatif dan bukan ragam bahasa tulis, melainkan bahasa tutur.
Pilihan kata (diksi) pun dipilih sesuai dengan dramatic action dari plat out. Diksi berhubungan
dengan irama lakon, artinya panjang pendeknya kata-kata dalam dialog berpengaruh terhadap
konflik yang dibawakan lakon. Dialog dalam sebuah drama pun harus bersifat estetis atau
memiliki keindahan bahasa. Namun, nilai estetis tersebut tidak boleh mengganggu makna yang
terkandung dalam naskah. Selain itu, dialog harus hidup. Artinya, dapat mewakili tokoh yang
dibawakan.
1.      Perhatikan teks drama berikut.

Candra: "Andaikata keadaan rumahku tidak seperti ini, tentu aku tidak akan mendapat
masalah."
Rusdi : "Ada apa Can? Katakanlah, mungkin aku dapat membantumu! Ayolah, bicara saja!"
Candra : "Begini Rus! Aku belum membayar buku karena orang tuaku belum mempunyai uang
untuk melunasi. Padahal, aku sudah berjanji hari ini akan melunasi."
Rusdi : "Begini ... kita harus berani! Nanti kita berdua menghadap kepala sekolah setelah
pelajaran selesai, kemudian kita mengatakan sejujurnya tentang keadaanmu. Bagaimana?"
Candra : "Ya itu ide baik sekali. Terima kasih, Rus." 

1.      Bagaimana kondisi Candra sebelum mendapat saran dari Rusdi?


A. Kacau.
B. Risau.
C. Bimbang,
D. Marah.

2.    Mengapa Candra mengatakan "Ya. itu ide yang baik sekali." pada akhir teks?
A. Rusdi meminta Candra untuk berkata jujur.
B. Rusdi berjanji akan membantu Candra untuk melunasi buku.
C. Kepala Sekolah membebaskan uang buku Candra.
D. Rusdi menemukan jalan keluar yang baik.

MENENTUKAN UNSUR INTRINSIK KARYA SASTRA (TOKOH, LATAR, WATAK


TOKOH) 
A.  Unsur Intrinsik Prosa
Unsur intrinsik (intrinsik) adalah unsur-unsur yang membangun karya sastra itu sendiri. Unsur-
unsur inilah yang menyebabkan karya sastra hadir sebagai karya sastra, unsur-unsur yang yang
secara faktual akan dijumpai jika orang membaca karya sastra. Unsur yang dimaksud misalnya
peristiwa, cerita, plot, penokohan, tema, latar, sudut pandang penceritaan, bahasa atau gaya
bahasa, dan lain-lain (Burhan Nurgiantoro, 2007). 
Pembahasan terhadap unsur-unsur intrinsik pembangun cerita pendek/novel diuraikan sebagai
berikut.
1.      Tema
Tema merupakan makna yang dikandung oleh sebuah cerita Senada dengan pengertian tersebut,
Hartoko dan Rahmanto (dalam Burhan Nurgiyantoro  (2007) menyatakan bahwa tema
merupakan gagasan dasar umum yang menopang sebuah karya. Tema menjadi pengembangan
seluruh cerita sehingga bersifat menjiwai keseluruhan cerita. Senada dengan pengertian
tersebut, Tarigan (1983) menyatakan bahwa tema adalah gagasan utama atau pikiran pokok. 
Tema suatu karya sastra letaknya tersembunyi dan harus dicari sendiri oleh pembacanya.
Pengarang karya sastra tidak semata-mata mengatakan apa yang menjadi inti permasalahan
hasil karyanya walaupun kadang-kadang ada atau terdapat kata-kata, kalimat kunci dalam salah
satu bagian karya sastra, dari kalimat kunci pengarang seolah-olah merumuskan apa yang
sebenarnya menjadi pokok permasalahan. 
Ada beberapa cara untuk menafsirkan tema menurut Stanton dalam Nurgiayantoro (2007) yakni
(1) harus memperhatikan detil yang menonjol dalam cerita rekaan, (2) tidak terpengaruh oleh
detil cerita yang kontradiktif, (3) tidak sepenuhnya tergantung oleh bukti-bukti implisit, tetapi
harus yang eksplisit, (4) tema itu dianjurkan secara jelas oleh cerita yang bersangkutan.

2.    Penokohan
Penokohan merupakan salah satu unsur dalam cerita yang menggambarkan keadaan lahir
maupun batin seseorang atau pelaku. Setiap manusia mempunyai karakter yang berbeda-beda.
Karena cerpen/novel pada dasarnya adalah menceritakan manusia dalam berhubungan dengan
dengan lingkungannya, maka setiap tokoh dalam cerita akan memiliki watak yang berbeda-
beda antara tokoh yang satu dengan tokoh yang lainnya. Melalui karakter tokoh cerita pembaca
mengikuti jalannya cerita, sehingga maksud cerita akan menjadi lebih jelas.
Istilah tokoh merujuk pada orang atau pelaku cerita. Watak, perwatakan, dan karakter,
menunjuk pada sifat dan sikap para tokoh. Penokohan dan karakterisasi sering disamakan
artinya dengan karakter dan perwatakan. Penokohan menunjuk pada penempatan tokoh-tokoh
tertentu dengan watak-watak tertentu dalam sebuah cerita.
Senada dengan pendapat di atas Panuti Sudjiman (1988: 16-23) berpendapat tokoh ialah
individu yang mengalami peristiwa atau berlakuan dalam berbagai peristiwa dalam cerita.
Watak berarti tabiat, sifat kepribadian. Sedangkan penokohan adalah penyajian watak tokoh
dan penciptaan citra tokoh. 
Jadi yang dimaksud penokohan atau karakteristik adalah ciri-ciri jiwa seseorang tokoh dalam
suatu cerita. Seluruh pengalaman yang dituturkan dalam cerita kita ikuti berdasarkan tingkah
laku dan pengalaman yang dipelajari melalui pelakunya. Melalui perilaku ilmiah pembaca
mengikuti jalannya seluruh cerita dan berdasarkan karakter, situasi cerita dapat dikembangkan.

3.         Plot atau Alur


Plot atau alur adalah urutan peristiwa yang merupakan dasar terciptanya sebuah cerita. Alur
bisa tampak apabila pengarang dalam menyusun cerita antara tema pesan dan amanat saling
berhubungan.
Cerita bergarak dari peristiwa yang lain, masing-masing peristiwa  itu disusun secara runtut,
utuh dan saling berhubungan. Plot merupakan unsure fiksi yang penting, bahkan banyak orang
menganggap sebagai unsur yang terpenting. Plot dapat mempermudah dalam memahami suatu
cerita. Tanpa adanya plot pembaca akan kesulitan dalam memahami suatu cerita.
Plot karya fiksi yang kompleks sulit dipahami hubungan sebab akibat antarperistiwanya,
menyebabkan ceritanya sulit dipahami. Dalam suatu cerita biasanya dituliskan berbagai
peristiwa dalam urutan tertentu. Peristiwa yang diurutkan itulah yang disebut alur atau plot.
Adapun pengertiannya menurut Panuti Sudjiman (1998: 30) adalah jalinan peristiwa dalam
karya sastra untuk mencapai efek tertentu, lalu ia juga memberikan batasan bahwa alur adalah
rangkaian peristiwa yang dijalin dan direka secara seksama yang menggerakkan jalan cerita
melalui rumusan ke arah klimaks dan penyelesaian. 
Penahapan plot dapat diuraikan sebagai berikut.
Tahapan plot: Awal-tengah-akhir. Tahap awal sering disebut juga dengan tahap perkenalan.
Tahap ini berisi informasi-informasi penting yang berhubungan dengan berbagai hal yang akan
dikisahkan berikutnya. Tahap tengah atau tahap pertikaian menampilkan konflik atau
pertentangan yang sudah mulai dimunculkan pada tahap sebelumnya. Adapun tahap akhir atau
tahap peleraian menampilkan adagan tertentu akibat klimaks. Pada bagian ini, dimunculkan
akhir dari cerita. (b) Tahapan plot menurut Richard Summers.Richard Summers membagi plot
menjadi lima tahapan yaitu tahap situation (tahap penyituasian) yaitu tahap yang berisi
pengenalan tokoh serta situasi yang ada dalam cerita, tahap generating circumstances (tahap
pemunculan konflik), tahap rising action (tahap peningkatan konflik), tahap climax (klimaks)
yaitu titik intensitas puncak konflik yang dialami tokoh, tahap denouement (tahap
penyelesaian). 
Dari uraian pendapat yang telah dikemukakan, dapat dinyatakan bahwa plot mengandung
indikator-indikator berikut: (a) plot adalah kerangka atau struktur cerita yang merupakan jalin-
menjalinnya cerita dari awal sampai akhir, (b) dalam plot terdapat hubungan kausalitas (sebab
akibat) dari peristiwa-peristiwa, baik dari tokoh, ruang, maupun waktu. Jalinan sebab akibat itu
bersifat logis (masuk akal/dapat diterima akal sehat/mungkin terjadi), (c) jalinan cerita dalam
plot erat kaitannya dengan perjalanan cerita tokoh-tokohnya, (d) konflik batin pelaku adalah
sumber terjadinya plot dan berkaitan dengan tempat, dan waktu kejadian cerita, dan (e) plot
berkaitan dengan perkembangan konflik antara tokoh antagonis dengan tokoh protagonist.
4.         Latar (setting)
Latar atau biasa disebut dengan setting merujuk pada pengertian tempat¸ hubungan waktu, dan
lingkungan sosial tempat terjadinya peristiwa dalam cerita. Latar memberikan kesan realistis
kepada pembaca. Latar dibedakan dalam tiga unsur pokok yaitu tempat, waktu dan sosial. Latar
tempat merujuk pada lokasi terjadinya peristiwa, latar waktu berhubungan dengan masalah
kapan peristiwa terjadi dan latar sosial menyaran pada hal-hal yang berhubungan dengan
perilaku kehidupan sosial masyarakat dalam cerita.
Latar adalah lingkungan fisik tempat kegiatan berlangsung yang mencakup tempat dan dalam
waktu serta kondisi psikologis dari semua yang terlibat dalam kegiatan (Henry Guntur Tarigan,
1984: 187). Sesuai pendapat tersebut, Sudjiman (1988: 44) mengatakan bahwa segala
keterangan, petunjuk, pengacuan yang berkaitan dengan waktu, ruang, suasana terjadinya
peristiwa dalam karya sastra membangun latar cerita. Sedangkan menurut Kenney (1966: 40)
latar meliputi penggambaran lokasi geografis, termasuk topografi, pemandangan, sampai
kepada perincian sebuah ruangan, pekerjaan atau kesibukan sehari-hari tokoh, waktu
berlakunya kejadian, masa sejarahnya, musim terjadinya, lingkungan agama, moral, intelektual,
sosial dan emosional para tokoh.  
5.         Sudut Pandang  (point of view)
Sudut pandang atau point of view adalah cara dan atau pandang yang dipergunakan pengarang
sebagai sarana untuk menyajikan tokoh, tindakan, latar dan berbagai peristiwa yang
membentuk cerita dalam sebuah karya fiksi kepada pembaca (Abrams, dalam Burhan
Nurgiantoro, 1995: 248). Dengan demikian, sudut pandang pada hakikatnya merupakan
strategi, teknik, siasat, yang secara sengaja dipilih pengarang untuk mengemukakan gagasan
dan ceritanya. Segala sesuatu yang dikemukakan dalam karya fiksi, memang milik pengarang,
pandangan hidup dan tafsirannya terhadap kehidupan. Namun, kesemuanya itu dalam karya
fiksi disalurkan lewat sudut pandang tokoh, lewat kaca mata tokoh cerita (Burhan Nurgiantoro,
1995: 248).
Berdasarkan beberapa pendapat di atas, pada hakikatnya pembagian jenis point of view
mempunyai kesamaan yakni: (1) pengarang sebagai aku (gaya akuan), dalam hal ini ia dapat
bertindak sebagai omnicient (serba tahu) dan dapat juga sebagai limited (terbatas), (2)
pengarang sebagai orang ketiga (gaya diaan), dalam hal ini ia dapat bertindak sebagai
omniscient (serba tahu) dan dapat juga dapat bertindak limited (terbatas), (3) point of view
gabungan, artinya pengarang menggunakan gabungan dari gaya bercerita pertama dan kedua.
6.         Gaya
Gaya dapat diartikan sebagai gaya pengarang dalam bercerita atau gaya bahasa yang digunakan
pengarang dalam karyanya. Keduanya saling berhubungan, yaitu gaya seorang pengarang
dalam bercerita akan terlihat juga dalam bahasa yang digunakannya (Jabrohim, 1986: 528).
Gaya bahasa adalah ekspresi personal keseluruhan respon pengarang terhadap persitiwa-
peristiwa melalui media bahasa seperti: jenis bahasa yang digunakan, kata-katanya, sifat atau
ciri khas imajinasi, struktur, dan irama kalimat-kalimatnya.
Menurut Waluyo dan Nugraheni (2008) gaya pengarang satu dengan yang lainnya berbeda.
Oleh karena itu, bahasa karya sastra bersifat ideocyncratic artinya sangat individual. Perbedaan
gaya itu disebabkan karena perbedaan pemikiran dan kepribadian. Gaya bercerita juga
berfungsi untuk membentuk kesatuan (unity) dari karya sastra.
Gaya adalah cara khas pengungkapan seseorang. Hal ini tercermin dalam cara pengarang
menyusun dan memilih kata-kata, tema, memandang tema, atau meninjau persoalan, pendeknya
gaya mencerminkan pribadi pengarang. Hal ini sesuai dengan pendapat yakob Sumardjo (1984:
37) yang menyatakan bahwa hasil karya sastra adalah potret pengarangnya. Gaya pengarangnya
adalah kaca bening jiwanya. Pengarang yang religious akan tampak pada karya sastranya.
Pengarang yang matang pengalaman akan menampakkan pandangannya yang matang tentang
kehidupan ini. Dengan mempelajari gaya pengarang akan dapat memahami pribadi pengarang
daripada membaca biografi yang ditulis orang lain. 
Gaya pengarang termasuk di dalamnya pilihan kata, majas, sarana retorik, bentuk kalimat,
bentuk paragraf, panjang pendeknya, serta setiap pemakaian aspek bahasa oleh pengarang.
Namun, gaya bahasa (majas) dapat diartikan penggunaan kata-kata kiasan dan perbandingan
yang tepat untuk melukiskan suatu maksud guna membentuk plastik bahasa. Gaya bahasa dapat
dibagi menjadi bahasa perbandingan, penegas, pertentangan, dan pertautan/sindiran. Jadi, gaya
bahasa itu merupakan cara seseorang untuk mengungkapkan suatu pengertian dalam kata,
kelompok kata, dan kalimat.
7.         Amanat
Amanat adalah suatu ajaran moral yang ingin disampaikan pengarang. Panuti Sujiman (1988:
51) menyatakan bahwa amanat adalah gagasan yang mendasari karya sastra, pesan yang ingin
disampaikan pengarang kepada pembaca. Menurut Suharianto (1982: 71) amanat dapat
disampaikan secara tersurat dan tersirat. Tersurat, artinya pengarang menyampaikan langsung
kepada pembaca melalui kalimat, baik itu berupa keterangan pengarang atau pun berbentuk
dialog pelaku. Seorang pengarang dalam karyanya tidak hanya sekedar ingin memgungkapkan
gagasannya tetapi juga mempunyai maksud tertentu atau pesan tertentu yang ingin disampaikan
kepada pembaca. Pesan tertentu itulah yang disebut amanat. 
Amanat dalam sebuah karya sastra biasanya mencerminkan pandangan hidup pengarang yang
bersangkutan, pandangan tentang nilai-nilai kebenaran dan berbagai hal yang ingin
disampaikan pengarang kepada pembaca. Amanat dalam cerita biasanya dimaksudkan sebagai
suatu saran yang berhubungan dengan hal tertentu yang bersifat praktis, yang dapat diambil dan
ditafsirkan lewat cerita yang bersangkutan oleh pembaca. 
Berdasarkan uraian mengenai amanat di atas, jelas bahwa amanat adalah pesan yang ingin
disampaikan kepada pembaca yang terdapat dalam karya fiksi baik secara tersurat maupun
tersirat.

B.     Unsur Intrinsik Drama 


Kata drama berasal dari bahasa Yunani Draomai yang berarti ‘berbuat, berlaku, bertindak’. Jadi
drama bisa berarti perbuatan atau tindakan. Arti pertama dari drama adalah kualitas
komunikasi, situasi, action (segala yang terlihat di pentas) yang menimbulkan perhatian,
kehebatan (acting), dan ketegangan pada para pendengar. 
Menurut  Krauss (1999: 249) dalam bukunya Verstehen und Gestalten, drama adalah suatu
bentuk gambaran seni yang datang dari nyanyian dan tarian adat Yunani kuno, yang di
dalamnya dengan jelas terorganisasi dialog dramatis, sebuah konflik dan penyelesaiannya
digambarkan di atas panggung.
Dalam perkembangan selanjutnya yang dimaksud drama adalah bentuk karya sastra yang
berusaha mengungkapkan perihal kehidupan manusia melalui gerak percakapan di atas
panggung ataupun suatu karangan yang disusun dalam bentuk percakapan dan dapat yang
dipentaskan. 
Unsur-unsur intrinsik drama adalah berbagai unsur yang secara langsung terdapat dalam karya
sastra yang berwujud teks drama, seperti: plot, tokoh, karakter, latar, tema, dan amanat, serta
unsur bahasa yang berbentuk dialog.

1.      Tema
Tema merupakan dasar atau inti cerita. Suatu cerita harus mempunyai tema atau dasar, dan
dasar inilah yang paling penting dari seluruh cerita. Cerita yang tidak memiliki dasar tidak ada
artinya sama sekali atau tidak berguna (Lubis, 1981: 15). Tema sebagai central idea and sentral
purpose merupakan ide dan tujuan sentral (Stanton, 1965: 16). Tema dapat timbul dari
keseluruhan cerita, sehingga pemahaman antara seorang penikmat dengan penikmat lain tidak
sama (Jones, 12968: 31). Ada pula yang berpendapat bahwa tema merupakan arti dan tujuan
cerita (Kenny, 1966: 88). 
Menurut Nurgiyantoro (1995: 70), tema dapat dipandang sebagai gagasan dasar umum sebuah
karya novel. Gagasan dasar umum inilah yang tentunya telah ditentukan sebelumnya oleh
pengarang dan dipergunakan untuk mengembangkan cerita. Dengan kata lain cerita harus
mengikuti gagasan utama dari suatu karya sastra.
Pendapat di atas dapat menggambarkan simpulan bahwa: (1) tema merupakan dasar suatu cerita
rekaan; (2) tema harus ada sebelum pengarang mulai dengan ceritanya; (3) tema dalam cerita
atau novel tidak ditampilkan secara eksplisit, tetapi tersirat di dalam seluruh cerita; dan (4)
dalam satu cerita atau novel terdapat tema dominan atau tema sentral dan tema-tema kecil
lainnya. 

2.    Plot 
Plot adalah rangkaian cerita yang dibentuk dalam tahapan-tahapan peristiwa sehingga menjalin
suatu cerita yang utuh. Plot disusun tidak lepas dari tema. Jalan cerita yang disusun atau dijalin
tidak boleh meloncat ke lain tema. Tiap-tiap kejadian akan berhubungan sehingga seluruh cerita
merupakan suatu kesatuan yang tidak dapat dipisahkan.
Lubis (1981: 18) menyampaikan cara memulai dan menyusun cerita yang disampaikan oleh
Tasrif yang dibagi menjadi lima tahapan, yakni penggambaran situasi awal (exposition),
peristiwa mulai bergerak menuju krisis diwarnai dengan konflik-konflik (complication),
keadaan mulai memuncak (rising action), keadaan mencapai puncak penggawatan (klimaks),
kemudian pengarang memberikan pemecahan atau jalan keluar permasalahan sehingga cerita
berakhir (denouement). Cara memulai dan menyusun cerita seperti di atas dinamakan plot atau
dramatic conflict.

3.    Penokohan dan perwatakan


Esten (dalam Kelan, 2005: 14) menyatakan bahwa penokohan adalah permasalahan bagaimana
cara menampilkan tokoh: bagaimana membangun dan mengembangkan watak tokoh-tokoh
tersebut dalam sebuah karya fiksi? Jadi antara pengertian tokoh dan penokohan memiliki
makna yang berbeda. Tokoh berbentuk suatu individu, sedangkan penokohan adalah proses
menampilkan individu tersebut dalam cerita.
Dalam proses penciptaan pemeranan, sang aktor atau aktris harus memunyai daya cipta yang
tinggi untuk mencoba semaksimal mungkin menjadi tokoh yang diperankan. Ia harus sanggup
menjiwai peran yang dipegangnya, sehingga ia (seperti) benar-benar merupakan sang tokoh
dengan apa adanya dalam pementasan lakon tersebut. Pada penampilan imajinasinya, tokoh
juga dibantu oleh laku, pakaian yang dikenakan, dan rias. Semua unsur tidak bisa dipisah-
pisahkan, bahkan harus saling mendukung, sehingga mampu mewujudkan karakter dari tokoh
seperti yang dikehendaki dalam lakon yang bersangkutan.
Untuk menggambarkan karakter seorang tokoh, pengarang dapat menggunakan teknik sebagai
berikut. (1) Teknik analitik: karakter tokoh diceritakan secara langsung oleh pengarang; (2)
Teknik dramatik, yaitu teknik karakter tokoh dikemukakan melalui: (a) penggambaran fisik dan
perilaku tokoh; (b) penggambaran lingkungan kehidupan tokoh; (c) penggambatran
ketatabahasaan tokoh; (d) pengungkapan jalan pikiran tokoh; dan (e) penggambaran oleh tokoh
lain. Pendapat tersebut dikuatkan oleh Waluyo (2009: 30) yang menuliskan bahwa
penggambaran watak tokoh mempertimbangkan tiga dimensi watak, yaitu dimensi psikis
(kejiwaan), dimensi fisik (jasmaniah), dimensi sosiologis (latar belakang kekayaan, pangkat,
dan jabatan)
4.      Amanat
Amanat merupakan unsur cerita yang berhubungan erat dengan tema. Amanat akan berarti
apabila ada dalam tema, sedangkan tema akan sempurna apabila di dalamnya ada amanat
sebagai pemecah jalan keluar bagi tema tersebut. Sudjiman (dalam Alwi, 1998: 08) manyatakan
bahwa amanat adalah pesan yang ingin disampaikan oleh pengarang. Amanat terdapat pada
sebuah karya sastra secara implisit atau eksplisit. Amanat dinyatakan secara implisit jika jalan
keluar atau ajaran moral itu disiratkan dalam tingkah laku menjelang cerita berakhir. Sementara
itu, amanat dilukiskan secara eksplisit apabila pengarang pada tengah atau akhir cerita
menyampaikan seruan, saran, peringatan, nasihat, anjuran, larangan, dan sebagainya.  
Pengertian amanat yang telah dikemukakan di atas dapat disimpulkan bahwa amanat
merupakan pesan yang disampaikan pengarang, baik secara implisit atau eksplisit kepada
pembaca. Di dalam drama, ada amanat yang langsung tersurat, tetapi pada umumnya sengaja
disembunyikan secara tersirat dalam naskah drama yang bersangkutan. Hanya penonton yang
profesional yang mampu menemukan amanat implisit tersebut. 
Sumber
Wibowo, Hari. dkk. 2017. Teori dan Genre Sastra Indonesia. Jakarta: Kementerian Pendidikan
dan Kebudayaan Pusat Pengembangan dan Pemberdayaan Pendidikan dan Tenaga
Kependidikan Bahasa

 Contoh soal dan kunci jawaban


Bacalah kutipan teks drama berikut untuk menjawab soal nomor 1 - 3!

Berani Jujur 
Candra: "Andaikata keadaan rumahku tidak seperti ini, tentu aku tidak akan mendapat
masalah."
Rusdi : "Ada apa Can? Katakanlah, mungkin aku dapat membantumu! Ayolah, bicara saja!"
Candra : "Begini Rus! Aku belum membayar buku karena orang tuaku belum mempunyai uang
untuk melunasi. Padahal, aku sudah berjanji hari ini akan melunasi."
Rusdi : "Begini ... kita harus berani! Nanti kita berdua menghadap kepala sekolah setelah
pelajaran selesai, kemudian kita mengatakan sejujurnya tentang keadaanmu. Bagaimana?"
Candra : "Ya itu ide baik sekali. Terima kasih, Rus."

1. Sifat tokoh Rusdi dalam teks drama tersebut adalah ....


A. penyayang
B. lembut
C. tegas
D. penolong

2. Latar tempat pada teks drama tersebut adalah ....

A. di rumah
B. di kelas

C. di lapangan

D. di jalan

3. Tokoh utama dalam drama di atas adalah ....


A. Candra
B. Rusdi
C. orang tua
D. Kepala Sekolah
Bacalah kutipan teks drama berikut untuk menjawab soal nomor 4 - 5!
Suatu hari di sebuah lembah, Monyet bertemu dengan Burung Pipit yang sedang mencari biji-
ijian. “Hai Burung Pipit, kau sedang mencari biji-bijian lagi, ya? Pantas saja kau tidak
bertambah besar, yang kau makan bijinya, bukan buahnya“, ejek Monyet. Burung Pipit hanya
diam dan terus mengumpulkan biji-biji apel yang dibuang oleh Monyet.
Suatu hari, hujan turun dengan deras selama berhari-hari. Lembah itu pun tertutup oleh air.
Semua hewan mengungsi ke tempat yang lebih tinggi di atas bukit. Mereka kedinginan dan
kelaparan. Ketika hujan berhenti, mereka turun kembali ke lembah untuk mencari makanan.
Tetapi, semua pohon telah tumbang tersapu air hujan. Tidak ada lagi buah-buahan untuk
dimakan. Saat berjalan menyusuri lembah untuk mencari makan, Monyet bertemu lagi dengan
Burung Pipit.
Burung Pipit iba dengan kondisi Monyet. Burung Pipit mengajak Monyet ke atas bukit. Betapa
terkejutnya Monyet, melihat bukit yang penuh buah-buahan. Ternyata, Burung Pipitlah yang
menanam pohon buah-buahan itu. Itulah sebabnya kenapa Burung Pipit selalu mengumpulkan
biji buah-buahan yang dibuang.
4. Sifat tokoh Burung Pipit dalam cerita tersebut adalah . . . .

A. rajin tetapi sombong


B. rajin dan suka menolong

C. baik hati dan pemalu 


D. suka menolong dan disiplin

5. Latar tempat dalam cerita tersebut adalah . . . .

A. pegunungan 
B. pedesaan

C. perkotaan 
D. pantai
MENENTUKAN MAKNA KATA/SIMBOL/KIAS
Kata berlambang/simbol/kias adalah kata-kata tertentu yang mewakili suatu hal yang ingin
disampaikan.
Macam-Macam Kata Berlambang
Kata berlambang dalam karya sastra, khususnya puisi dibagi menjadi beberapa jenis, yaitu:
a. Lambang benda
Perhatikan contoh berikut.
Burung dara jantan
Yang dulu kau pelihara
Kini telah terbang menemui jodohnya
(WS Rendra)
Baris burung dara jantan merupakan lambang/simbol yang berarti anak laki-laki.
b. Lambang warna
Pada contoh di bawah ini lambang warna hitam digunakan untuk mengungkapkan perasaan
duka.
Ini dari kami bertiga
Pita hitam pada karangan bunga
Sebab kami ikut berduka
Bagi kakak yang ditembak mati
Siang tadi
Salemba
(Karangan Bunga karya Taufik Ismail)
c. Lambang bunyi
Lambang bunyi berarti makna khusus bunyi alat musik atau perpaduan bunyi-bunyi tertentu.
Seruling di pasir ipis, merdu
Antara gundukan pohonan pina
Tembang menggema di dua kaki
Burangrang-Tangkubanperahu
(Priangan Si Jelita karya Ramadhan K.H.)
d. Lambang suasana
Lambang suasana berarti menggambarkan suatu peristiwa atau keadaan dengan hal lain.
Perhatikan contoh berikut.
Tuhanku
aku mengembara di negeri asing
Tuhanku
di pintu-Mu aku mengetuk
aku tidak bisa berpaling
(Doa karya Chairil Anwar)
Pada baris yang ditandai dengan garis bawah, penyair mencoba mengungkapkan suasana
kegelisahan karena jauh dari Tuhan. Kegelisahan itu dilambangkan dengan mengembara di
negeri yang asing  (http://bahasapedia.com/kata-konotasi-dan-lambang-dalam-puisi/).
Contoh soal dan pembahasan

1.    Perhatikan puisi berikut.

Rindu Pelangi
Karya: Nur R.
Semusim ini aku selalu menunggu kehadiranmu
Saat hujan meneteskan rintiknya satu per satu
Hingga usainya pun tak kulihat dirimu
Indahmu selalu kurindu
Warnamu selalu membayang di mataku
Meski kau tak kunjung ingin aku temu
Akan aku nanti disetiap usai hujan selalu

Makna kata yang bercetak miring pada syair tersebut adalah . . . .

A. pernah

B. suram

C. terang

D. hidup
2. Perhatikan puisi berikut.

Sepuluh November

Saat itu

Api yang membakar dadamu

Mengukuhkan semangat juangmu

Saat ini

Meskipun jasmanimu cacat

Jiwamu, pahlawan

Memihak yang benar

Semangat yang benar

Semangat itu bergemuruh di dada

Di hati para pemuda

Makna kata yang dicetak tebal dalam


puisi di atas adalah . . . .
A. semangat
B. zat yang panas
C. suara
D. perjuangan

3.    Perhatikan puisi berikut

                        Sahabat

            Saat aku mulai mengerti hidup

            Aku butuh seorang sahabat

            Yang selalu ada di dekatku

            Saat jantung berdetak

            Sampai mata tertutup

            Aku akan tertawa dan menangis bersama

            Tak ada kata putus

            Meski masa akan terhapus


            Yakinlah hati kita tetap menyatu

                              Sumber : Bravo, vol. 4/no. 54/Juli 2011

Kata mata tertutup dalam puisi di atas bermakna …


A. Tidur 
B. Mengantuk
C. Meninggal
D. Pergi  

MENGGALI INFORMASI TERSIRAT DALAM KARYA SASTRA


(MENYIMPULKAN/ MEMAKNAI BAGIAN TEKS )

Informasi tersirat adalah informasi yang tersembunyi. Menggali informasi tersirat dalam karya
sastra artinya mencari dan menentukan informasi yang tidak tertulis dengan jelas atau
tersembunyi dalam teks sastra.
Contoh soal dan pembahasan 
1.      Perhatikan teks cerita berikut. 

Fahima murid kelas VI SD Mutiara. Ia tergolong anak rajin. Sepulang sekolah, ia membantu
ibu membersihkan rumah. Sekalipun banyak pekerjaan di rumah, ia tidak pemah lupa
menyelesaikan tugas sekolah. Prestasi Fahima di sekolah juga tetap memuaskan. Itu sebabnya,
Fahima sering mendapatkan pujian dari guru dan disukai  oleh teman-teman.  

Simpulan cerita tersebut adalah ....


A. Semua pekerjaan berat dapat diselesaikan oleh Fahima.
B. Anak yang suka membantu orang tua akan berprestasi di sekolah.
C. Fahima dipuji karena ia rajin dan berbakti kepada orung tua.
D. Anak yang memiliki banyak tugas akan mendapat pujian.

2.      Perhatikan teks cerita berikut.

Raden Abimanyu terkepung prajurit Korawa. Kesatria Pandawa itu bertempur tanpa bala
bantuan. Raden Abimanyu terdesak dan gugur di medan Kurusetra. Dewi Subadra terdiam
dengan tatap matu sendu saat mendengar kabar anak semata wayangnya itu.

Maksud kalimat bercetak miring adalah ....


A. Dewi Subadra bergembira karena kematian bala tentara Korawa.
B. Dewi Subadra hendak maju berperang melawan Korawa.
C. Dewi Subadra bersedih karena kematian anak tunggalnya.
D. Dewi Subadra menatap prajurit Korawa yang berjumlah ribuan.

3.      Perhatikan teks cerita berikut.

Seorang pengemis datang ke rumah kepala desa untuk meminta makan dan sedikit uang.
Bukannya memberi makan, sang kepala desa justru mengusir pengemis itu. Keesokan harinya,
saat bangun tidur, kepala desa yang kikir itu merasakan tangannya lumpuh dan tidak dapat
digerakkan. Ia pun membuat sayembara. Siapa pun yang dapat menyembuhkannya, akan diberi
setengah dari kekayaannya. Pengemis yang kemarin diusirnya datang, “Hai, orang kaya! Ini
adalah akibat dari sifat sombong dan kikirmu! Hanya ada tiga hal yang dapat
menyembuhkanmu! Pertama, kau harus mengubah sifat sombong dan
kikirmu. Kedua,bertapalah di sebuah batu cekung di Gunung Karang selama tujuh hari tujuh
malam. Ketiga,jika kau sembuh, penuhilah janjimu. Bagikan setengah harta kekayaanmu
kepada orang-orang tidak mampu!”
Kepala desa yang kaya itu pun melakukan hal-hal yang disebutkan oleh pengemis. Ia pergi ke
Gunung Karang dan melewati perjalanan yang melelahkan. Ia bertapa dan berdoa selama tujuh
hari tujuh malam melewati berbagai cobaan. Pada hari ketujuh, tiba-tiba batu cekung itu
menyemburkan sumber mata air panas. Sang kepala desa itu segera mandi. Secara ajaib, ia pun
sembuh dari kelumpuhannya. Ia kembali ke desa dan memenuhi janjinya, mendermakan
hartanya kepada orang-orang tidak mampu. Akhirnya, kepala desa yang kaya raya itu dikenal
sebagai orang yang dermawan. Warga pun sangat menyayanginya.
Maksud pernyataan yang bercetak miring dalam cerita tersebut adalah . . .
A. Kepala desa memberikan setengah dari harta kekayaannya kepada pengemis yang diusirnya
waktu itu.
B. Kepala desa segera kembali ke desa dan merayakan kesembuhannya dengan mengundang
orang-orang ke rumahnya.
C. Setelah sembuh, kepala desa mengingkari janjinya untuk memberikan setengah hartanya
kepada orang-orang tidak mampu.
D. Setelah kepala desa sembuh, ia menepati janjinya dengan memberikan setengah dari
harta kekayaannya kepada orang-orang tidak mampu.

4.      Bacalah cerita berikut dengan saksama!


Ciung Wanara tumbuh menjadi seorang pemuda yang sangat tampan. Suatu hari, ia ingin sekali
pergi ke Kerajaan Galuh untuk mengembara. Awalnya, aki dan nini tidak menginjinkan. Tetapi,
Ciung Wanara terus memaksa. Sebelum ia berangkat ke Kerajaan Galuh, ia bertanya kepada aki
dan nini siapa ayah dan ibu kandungnya. Awalnya, aki dan nini tidak mau menceritakan
kebenarannya. Namun, Ciung Wanara terus bertanya. Aki menjelaskan bahwa ayah
kandungnya adalah seorang raja dari Kerajaan Galuh. Ibunya diasingkan di dalam hutan
belantara. Mendengar penjelasan tersebut. Akhirnya, Ciung Wanara berangkat ke Kerajaan
Galuh dengan membawa ayam jantan kesayangannya.
Kesimpulan cerita tersebut adalah . . .
A. Ayah dan ibu kandung Ciung Wanara berasal dari Kerajaan Galuh.
B. Ciung Wanara memaksa aki dan nini untuk menceritakan tentang ayah dan ibunya.
C. Ciung Wanara tidak ingin berangkat ke Kerajaan Galuh sebelum mengetahui asal-usul ayah
dan ibu kandungnya.
D. Ciung Wanara mengetahui jati diri ayah dan ibunya, kemudian berangkat ke
Kerajaan Galuh membawa ayam jantan kesayangannya.

MENENTUKAN UNSUR INTRINSIK KARYA SASTRA (KONFLIK, AMANAT,


TEMA)
A.  Unsur Intrinsik Prosa
Unsur intrinsik (intrinsik) adalah unsur-unsur yang membangun karya sastra itu sendiri. Unsur-
unsur inilah yang menyebabkan karya sastra hadir sebagai karya sastra, unsur-unsur yang yang
secara faktual akan dijumpai jika orang membaca karya sastra. Unsur yang dimaksud misalnya
peristiwa, cerita, plot, penokohan, tema, latar, sudut pandang penceritaan, bahasa atau gaya
bahasa, dan lain-lain (Burhan Nurgiantoro, 2007). 
Pembahasan terhadap unsur-unsur intrinsik pembangun cerita pendek/novel diuraikan sebagai
berikut. 
1.      Tema

Tema merupakan makna yang dikandung oleh sebuah cerita Senada dengan pengertian tersebut,
Hartoko dan Rahmanto (dalam Burhan Nurgiyantoro  (2007) menyatakan bahwa tema
merupakan gagasan dasar umum yang menopang sebuah karya. Tema menjadi pengembangan
seluruh cerita sehingga bersifat menjiwai keseluruhan cerita. Senada dengan pengertian
tersebut, Tarigan (1983) menyatakan bahwa tema adalah gagasan utama atau pikiran pokok. 
Tema suatu karya sastra letaknya tersembunyi dan harus dicari sendiri oleh pembacanya.
Pengarang karya sastra tidak semata-mata mengatakan apa yang menjadi inti permasalahan
hasil karyanya walaupun kadang-kadang ada atau terdapat kata-kata, kalimat kunci dalam salah
satu bagian karya sastra, dari kalimat kunci pengarang seolah-olah merumuskan apa yang
sebenarnya menjadi pokok permasalahan. 
Ada beberapa cara untuk menafsirkan tema menurut Stanton dalam Nurgiayantoro (2007) yakni
(1) harus memperhatikan detil yang menonjol dalam cerita rekaan, (2) tidak terpengaruh oleh
detil cerita yang kontradiktif, (3) tidak sepenuhnya tergantung oleh bukti-bukti implisit, tetapi
harus yang eksplisit, (4) tema itu dianjurkan secara jelas oleh cerita yang bersangkutan. 
2.    Penokohan
Penokohan merupakan salah satu unsur dalam cerita yang menggambarkan keadaan lahir
maupun batin seseorang atau pelaku. Setiap manusia mempunyai karakter yang berbeda-beda.
Karena cerpen/novel pada dasarnya adalah menceritakan manusia dalam berhubungan dengan
dengan lingkungannya, maka setiap tokoh dalam cerita akan memiliki watak yang berbeda-
beda antara tokoh yang satu dengan tokoh yang lainnya. Melalui karakter tokoh cerita pembaca
mengikuti jalannya cerita, sehingga maksud cerita akan menjadi lebih jelas.
Istilah tokoh merujuk pada orang atau pelaku cerita. Watak, perwatakan, dan karakter,
menunjuk pada sifat dan sikap para tokoh. Penokohan dan karakterisasi sering disamakan
artinya dengan karakter dan perwatakan. Penokohan menunjuk pada penempatan tokoh-tokoh
tertentu dengan watak-watak tertentu dalam sebuah cerita.
Senada dengan pendapat di atas Panuti Sudjiman (1988: 16-23) berpendapat tokoh ialah
individu yang mengalami peristiwa atau berlakuan dalam berbagai peristiwa dalam cerita.
Watak berarti tabiat, sifat kepribadian. Sedangkan penokohan adalah penyajian watak tokoh
dan penciptaan citra tokoh. 
Jadi yang dimaksud penokohan atau karakteristik adalah ciri-ciri jiwa seseorang tokoh dalam
suatu cerita. Seluruh pengalaman yang dituturkan dalam cerita kita ikuti berdasarkan tingkah
laku dan pengalaman yang dipelajari melalui pelakunya. Melalui perilaku ilmiah pembaca
mengikuti jalannya seluruh cerita dan berdasarkan karakter, situasi cerita dapat dikembangkan.
3.         Plot atau Alur
Plot atau alur adalah urutan peristiwa yang merupakan dasar terciptanya sebuah cerita. Alur
bisa tampak apabila pengarang dalam menyusun cerita antara tema pesan dan amanat saling
berhubungan.
Cerita bergarak dari peristiwa yang lain, masing-masing peristiwa  itu disusun secara runtut,
utuh dan saling berhubungan. Plot merupakan unsure fiksi yang penting, bahkan banyak orang
menganggap sebagai unsur yang terpenting. Plot dapat mempermudah dalam memahami suatu
cerita. Tanpa adanya plot pembaca akan kesulitan dalam memahami suatu cerita.
Plot karya fiksi yang kompleks sulit dipahami hubungan sebab akibat antarperistiwanya,
menyebabkan ceritanya sulit dipahami. Dalam suatu cerita biasanya dituliskan berbagai
peristiwa dalam urutan tertentu. Peristiwa yang diurutkan itulah yang disebut alur atau plot.
Adapun pengertiannya menurut Panuti Sudjiman (1998: 30) adalah jalinan peristiwa dalam
karya sastra untuk mencapai efek tertentu, lalu ia juga memberikan batasan bahwa alur adalah
rangkaian peristiwa yang dijalin dan direka secara seksama yang menggerakkan jalan cerita
melalui rumusan ke arah klimaks dan penyelesaian. 
Penahapan plot dapat diuraikan sebagai berikut.
Tahapan plot: Awal-tengah-akhir. Tahap awal sering disebut juga dengan tahap perkenalan.
Tahap ini berisi informasi-informasi penting yang berhubungan dengan berbagai hal yang akan
dikisahkan berikutnya. Tahap tengah atau tahap pertikaian menampilkan konflik atau
pertentangan yang sudah mulai dimunculkan pada tahap sebelumnya. Adapun tahap akhir atau
tahap peleraian menampilkan adagan tertentu akibat klimaks. Pada bagian ini, dimunculkan
akhir dari cerita. (b) Tahapan plot menurut Richard Summers.Richard Summers membagi plot
menjadi lima tahapan yaitu tahap situation (tahap penyituasian) yaitu tahap yang berisi
pengenalan tokoh serta situasi yang ada dalam cerita, tahap generating circumstances (tahap
pemunculan konflik), tahap rising action (tahap peningkatan konflik), tahap climax (klimaks)
yaitu titik intensitas puncak konflik yang dialami tokoh, tahap denouement (tahap
penyelesaian). 
Dari uraian pendapat yang telah dikemukakan, dapat dinyatakan bahwa plot mengandung
indikator-indikator berikut: (a) plot adalah kerangka atau struktur cerita yang merupakan jalin-
menjalinnya cerita dari awal sampai akhir, (b) dalam plot terdapat hubungan kausalitas (sebab
akibat) dari peristiwa-peristiwa, baik dari tokoh, ruang, maupun waktu. Jalinan sebab akibat itu
bersifat logis (masuk akal/dapat diterima akal sehat/mungkin terjadi), (c) jalinan cerita dalam
plot erat kaitannya dengan perjalanan cerita tokoh-tokohnya, (d) konflik batin pelaku adalah
sumber terjadinya plot dan berkaitan dengan tempat, dan waktu kejadian cerita, dan (e) plot
berkaitan dengan perkembangan konflik antara tokoh antagonis dengan tokoh protagonist.
4.         Latar (setting)
Latar atau biasa disebut dengan setting merujuk pada pengertian tempat¸ hubungan waktu, dan
lingkungan sosial tempat terjadinya peristiwa dalam cerita. Latar memberikan kesan realistis
kepada pembaca. Latar dibedakan dalam tiga unsur pokok yaitu tempat, waktu dan sosial. Latar
tempat merujuk pada lokasi terjadinya peristiwa, latar waktu berhubungan dengan masalah
kapan peristiwa terjadi dan latar sosial menyaran pada hal-hal yang berhubungan dengan
perilaku kehidupan sosial masyarakat dalam cerita.
Latar adalah lingkungan fisik tempat kegiatan berlangsung yang mencakup tempat dan dalam
waktu serta kondisi psikologis dari semua yang terlibat dalam kegiatan (Henry Guntur Tarigan,
1984: 187). Sesuai pendapat tersebut, Sudjiman (1988: 44) mengatakan bahwa segala
keterangan, petunjuk, pengacuan yang berkaitan dengan waktu, ruang, suasana terjadinya
peristiwa dalam karya sastra membangun latar cerita. Sedangkan menurut Kenney (1966: 40)
latar meliputi penggambaran lokasi geografis, termasuk topografi, pemandangan, sampai
kepada perincian sebuah ruangan, pekerjaan atau kesibukan sehari-hari tokoh, waktu
berlakunya kejadian, masa sejarahnya, musim terjadinya, lingkungan agama, moral, intelektual,
sosial dan emosional para tokoh.  
5.         Sudut Pandang  (point of view)
Sudut pandang atau point of view adalah cara dan atau pandang yang dipergunakan pengarang
sebagai sarana untuk menyajikan tokoh, tindakan, latar dan berbagai peristiwa yang
membentuk cerita dalam sebuah karya fiksi kepada pembaca (Abrams, dalam Burhan
Nurgiantoro, 1995: 248). Dengan demikian, sudut pandang pada hakikatnya merupakan
strategi, teknik, siasat, yang secara sengaja dipilih pengarang untuk mengemukakan gagasan
dan ceritanya. Segala sesuatu yang dikemukakan dalam karya fiksi, memang milik pengarang,
pandangan hidup dan tafsirannya terhadap kehidupan. Namun, kesemuanya itu dalam karya
fiksi disalurkan lewat sudut pandang tokoh, lewat kaca mata tokoh cerita (Burhan Nurgiantoro,
1995: 248).
Berdasarkan beberapa pendapat di atas, pada hakikatnya pembagian jenis point of view
mempunyai kesamaan yakni: (1) pengarang sebagai aku (gaya akuan), dalam hal ini ia dapat
bertindak sebagai omnicient (serba tahu) dan dapat juga sebagai limited (terbatas), (2)
pengarang sebagai orang ketiga (gaya diaan), dalam hal ini ia dapat bertindak sebagai
omniscient (serba tahu) dan dapat juga dapat bertindak limited (terbatas), (3) point of view
gabungan, artinya pengarang menggunakan gabungan dari gaya bercerita pertama dan kedua.
6.         Gaya
Gaya dapat diartikan sebagai gaya pengarang dalam bercerita atau gaya bahasa yang digunakan
pengarang dalam karyanya. Keduanya saling berhubungan, yaitu gaya seorang pengarang
dalam bercerita akan terlihat juga dalam bahasa yang digunakannya (Jabrohim, 1986: 528).
Gaya bahasa adalah ekspresi personal keseluruhan respon pengarang terhadap persitiwa-
peristiwa melalui media bahasa seperti: jenis bahasa yang digunakan, kata-katanya, sifat atau
ciri khas imajinasi, struktur, dan irama kalimat-kalimatnya.
Menurut Waluyo dan Nugraheni (2008) gaya pengarang satu dengan yang lainnya berbeda.
Oleh karena itu, bahasa karya sastra bersifat ideocyncratic artinya sangat individual. Perbedaan
gaya itu disebabkan karena perbedaan pemikiran dan kepribadian. Gaya bercerita juga
berfungsi untuk membentuk kesatuan (unity) dari karya sastra.
Gaya adalah cara khas pengungkapan seseorang. Hal ini tercermin dalam cara pengarang
menyusun dan memilih kata-kata, tema, memandang tema, atau meninjau persoalan, pendeknya
gaya mencerminkan pribadi pengarang. Hal ini sesuai dengan pendapat yakob Sumardjo (1984:
37) yang menyatakan bahwa hasil karya sastra adalah potret pengarangnya. Gaya pengarangnya
adalah kaca bening jiwanya. Pengarang yang religious akan tampak pada karya sastranya.
Pengarang yang matang pengalaman akan menampakkan pandangannya yang matang tentang
kehidupan ini. Dengan mempelajari gaya pengarang akan dapat memahami pribadi pengarang
daripada membaca biografi yang ditulis orang lain. 
Gaya pengarang termasuk di dalamnya pilihan kata, majas, sarana retorik, bentuk kalimat,
bentuk paragraf, panjang pendeknya, serta setiap pemakaian aspek bahasa oleh pengarang.
Namun, gaya bahasa (majas) dapat diartikan penggunaan kata-kata kiasan dan perbandingan
yang tepat untuk melukiskan suatu maksud guna membentuk plastik bahasa. Gaya bahasa dapat
dibagi menjadi bahasa perbandingan, penegas, pertentangan, dan pertautan/sindiran. Jadi, gaya
bahasa itu merupakan cara seseorang untuk mengungkapkan suatu pengertian dalam kata,
kelompok kata, dan kalimat.
7.         Amanat
Amanat adalah suatu ajaran moral yang ingin disampaikan pengarang. Panuti Sujiman (1988:
51) menyatakan bahwa amanat adalah gagasan yang mendasari karya sastra, pesan yang ingin
disampaikan pengarang kepada pembaca. Menurut Suharianto (1982: 71) amanat dapat
disampaikan secara tersurat dan tersirat. Tersurat, artinya pengarang menyampaikan langsung
kepada pembaca melalui kalimat, baik itu berupa keterangan pengarang atau pun berbentuk
dialog pelaku. Seorang pengarang dalam karyanya tidak hanya sekedar ingin memgungkapkan
gagasannya tetapi juga mempunyai maksud tertentu atau pesan tertentu yang ingin disampaikan
kepada pembaca. Pesan tertentu itulah yang disebut amanat. 
Amanat dalam sebuah karya sastra biasanya mencerminkan pandangan hidup pengarang yang
bersangkutan, pandangan tentang nilai-nilai kebenaran dan berbagai hal yang ingin
disampaikan pengarang kepada pembaca. Amanat dalam cerita biasanya dimaksudkan sebagai
suatu saran yang berhubungan dengan hal tertentu yang bersifat praktis, yang dapat diambil dan
ditafsirkan lewat cerita yang bersangkutan oleh pembaca. 
Berdasarkan uraian mengenai amanat di atas, jelas bahwa amanat adalah pesan yang ingin
disampaikan kepada pembaca yang terdapat dalam karya fiksi baik secara tersurat maupun
tersirat.
B.     Unsur Intrinsik Drama 
Kata drama berasal dari bahasa Yunani Draomai yang berarti ‘berbuat, berlaku, bertindak’. Jadi
drama bisa berarti perbuatan atau tindakan. Arti pertama dari drama adalah kualitas
komunikasi, situasi, action (segala yang terlihat di pentas) yang menimbulkan perhatian,
kehebatan (acting), dan ketegangan pada para pendengar. 
Menurut  Krauss (1999: 249) dalam bukunya Verstehen und Gestalten, drama adalah suatu
bentuk gambaran seni yang datang dari nyanyian dan tarian adat Yunani kuno, yang di
dalamnya dengan jelas terorganisasi dialog dramatis, sebuah konflik dan penyelesaiannya
digambarkan di atas panggung.
Dalam perkembangan selanjutnya yang dimaksud drama adalah bentuk karya sastra yang
berusaha mengungkapkan perihal kehidupan manusia melalui gerak percakapan di atas
panggung ataupun suatu karangan yang disusun dalam bentuk percakapan dan dapat yang
dipentaskan. 
Unsur-unsur intrinsik drama adalah berbagai unsur yang secara langsung terdapat dalam karya
sastra yang berwujud teks drama, seperti: plot, tokoh, karakter, latar, tema, dan amanat, serta
unsur bahasa yang berbentuk dialog.

1.      Tema
Tema merupakan dasar atau inti cerita. Suatu cerita harus mempunyai tema atau dasar, dan
dasar inilah yang paling penting dari seluruh cerita. Cerita yang tidak memiliki dasar tidak ada
artinya sama sekali atau tidak berguna (Lubis, 1981: 15). Tema sebagai central idea and sentral
purpose merupakan ide dan tujuan sentral (Stanton, 1965: 16). Tema dapat timbul dari
keseluruhan cerita, sehingga pemahaman antara seorang penikmat dengan penikmat lain tidak
sama (Jones, 12968: 31). Ada pula yang berpendapat bahwa tema merupakan arti dan tujuan
cerita (Kenny, 1966: 88). 
Menurut Nurgiyantoro (1995: 70), tema dapat dipandang sebagai gagasan dasar umum sebuah
karya novel. Gagasan dasar umum inilah yang tentunya telah ditentukan sebelumnya oleh
pengarang dan dipergunakan untuk mengembangkan cerita. Dengan kata lain cerita harus
mengikuti gagasan utama dari suatu karya sastra.
Pendapat di atas dapat menggambarkan simpulan bahwa: (1) tema merupakan dasar suatu cerita
rekaan; (2) tema harus ada sebelum pengarang mulai dengan ceritanya; (3) tema dalam cerita
atau novel tidak ditampilkan secara eksplisit, tetapi tersirat di dalam seluruh cerita; dan (4)
dalam satu cerita atau novel terdapat tema dominan atau tema sentral dan tema-tema kecil
lainnya.

2.    Plot 
Plot adalah rangkaian cerita yang dibentuk dalam tahapan-tahapan peristiwa sehingga menjalin
suatu cerita yang utuh. Plot disusun tidak lepas dari tema. Jalan cerita yang disusun atau dijalin
tidak boleh meloncat ke lain tema. Tiap-tiap kejadian akan berhubungan sehingga seluruh cerita
merupakan suatu kesatuan yang tidak dapat dipisahkan.
Lubis (1981: 18) menyampaikan cara memulai dan menyusun cerita yang disampaikan oleh
Tasrif yang dibagi menjadi lima tahapan, yakni penggambaran situasi awal (exposition),
peristiwa mulai bergerak menuju krisis diwarnai dengan konflik-konflik (complication),
keadaan mulai memuncak (rising action), keadaan mencapai puncak penggawatan (klimaks),
kemudian pengarang memberikan pemecahan atau jalan keluar permasalahan sehingga cerita
berakhir (denouement). Cara memulai dan menyusun cerita seperti di atas dinamakan plot atau
dramatic conflict.
3.    Penokohan dan perwatakan
Esten (dalam Kelan, 2005: 14) menyatakan bahwa penokohan adalah permasalahan bagaimana
cara menampilkan tokoh: bagaimana membangun dan mengembangkan watak tokoh-tokoh
tersebut dalam sebuah karya fiksi? Jadi antara pengertian tokoh dan penokohan memiliki
makna yang berbeda. Tokoh berbentuk suatu individu, sedangkan penokohan adalah proses
menampilkan individu tersebut dalam cerita.
Dalam proses penciptaan pemeranan, sang aktor atau aktris harus memunyai daya cipta yang
tinggi untuk mencoba semaksimal mungkin menjadi tokoh yang diperankan. Ia harus sanggup
menjiwai peran yang dipegangnya, sehingga ia (seperti) benar-benar merupakan sang tokoh
dengan apa adanya dalam pementasan lakon tersebut. Pada penampilan imajinasinya, tokoh
juga dibantu oleh laku, pakaian yang dikenakan, dan rias. Semua unsur tidak bisa dipisah-
pisahkan, bahkan harus saling mendukung, sehingga mampu mewujudkan karakter dari tokoh
seperti yang dikehendaki dalam lakon yang bersangkutan.
Untuk menggambarkan karakter seorang tokoh, pengarang dapat menggunakan teknik sebagai
berikut. (1) Teknik analitik: karakter tokoh diceritakan secara langsung oleh pengarang; (2)
Teknik dramatik, yaitu teknik karakter tokoh dikemukakan melalui: (a) penggambaran fisik dan
perilaku tokoh; (b) penggambaran lingkungan kehidupan tokoh; (c) penggambaran
ketatabahasaan tokoh; (d) pengungkapan jalan pikiran tokoh; dan (e) penggambaran oleh tokoh
lain. Pendapat tersebut dikuatkan oleh Waluyo (2009: 30) yang menuliskan bahwa
penggambaran watak tokoh mempertimbangkan tiga dimensi watak, yaitu dimensi psikis
(kejiwaan), dimensi fisik (jasmaniah), dimensi sosiologis (latar belakang kekayaan, pangkat,
dan jabatan)

4.      Amanat
Amanat merupakan unsur cerita yang berhubungan erat dengan tema. Amanat akan berarti
apabila ada dalam tema, sedangkan tema akan sempurna apabila di dalamnya ada amanat
sebagai pemecah jalan keluar bagi tema tersebut. Sudjiman (dalam Alwi, 1998: 08) manyatakan
bahwa amanat adalah pesan yang ingin disampaikan oleh pengarang. Amanat terdapat pada
sebuah karya sastra secara implisit atau eksplisit. Amanat dinyatakan secara implisit jika jalan
keluar atau ajaran moral itu disiratkan dalam tingkah laku menjelang cerita berakhir. Sementara
itu, amanat dilukiskan secara eksplisit apabila pengarang pada tengah atau akhir cerita
menyampaikan seruan, saran, peringatan, nasihat, anjuran, larangan, dan sebagainya.  
Pengertian amanat yang telah dikemukakan di atas dapat disimpulkan bahwa amanat
merupakan pesan yang disampaikan pengarang, baik secara implisit atau eksplisit kepada
pembaca. Di dalam drama, ada amanat yang langsung tersurat, tetapi pada umumnya sengaja
disembunyikan secara tersirat dalam naskah drama yang bersangkutan. Hanya penonton yang
profesional yang mampu menemukan amanat implisit tersebut. 

Sumber
Wibowo, Hari. dkk. 2017. Teori dan Genre Sastra Indonesia. Jakarta: Kementerian Pendidikan
dan Kebudayaan Pusat Pengembangan dan Pemberdayaan Pendidikan dan Tenaga
Kependidikan Bahasa

C.  Unsur Intrinsik Puisi


Puisi adalah karya sastra yang dipadatkan, dipersingkat, dan diberi irima dengan bunyi yang
padu dan pemilihan kata-kata yang kias. Puisi dibentuk oleh dua unsur, yaitu unsur bentuk dan
unsur isi.
Unsur bentuk puisi sebagai berikut
1. Diksi (pilihan kata)
2. Unsur wujud, yaitu unsur puisi di bentuk dari susunan kata, baris, bait hingga membentuk
puisi.
3. Unsur pertautan antar baris, atau antar bait yang bersifat logis imajinatif.
4. Unsur musikalitas yang berwujud irama dan rima. Rima merupakan persamaan bunyi. Irama
berhubungan berhubungan dengan pengulangan bunyi,kata, frasa dan kalimat.
5. Unsur gaya dan bahasa.

Unsur isi puisi sebagai berikut.

1.   Tema, yaitu gagasan pokok yang dikemukakan oleh penyair melalui puisi. Tema bersifat
khusus, objektif dan lugas.
2.   Amanat yaitu kesan yang ditangkap pembaca setelah  membaca puisi. Cara menyimpulkan
amanat puisi berkaitan dengan cara pandang pembaca terhadap suatu hal.
3.   Nada dan Suasana puisi. Nada mengungkapkan sikap penyair terhadap pembaca. Suasana
menyangkut pengungkapan sikap penyair
4.   Perasaan menyangkut hal yang diungkapkan penyair.

Contoh soal dan pembahasan


1. Bacalah kutipan teks drama berikut untuk menjawab soal nomor

Berani Jujur 
Candra: "Andaikata keadaan rumahku tidak seperti ini, tentu aku tidak akan mendapat
masalah."
Rusdi : "Ada apa Can? Katakanlah, mungkin aku dapat membantumu! Ayolah, bicara saja!"
Candra : "Begini Rus! Aku belum membayar buku karena orang tuaku belum mempunyai uang
untuk melunasi. Padahal, aku sudah berjanji hari ini akan melunasi."
Rusdi : "Begini ... kita harus berani! Nanti kita berdua menghadap kepala sekolah setelah
pelajaran selesai, kemudian kita mengatakan sejujurnya tentang keadaanmu. Bagaimana?"
Candra : "Ya itu ide baik sekali. Terima kasih, Rus." 

Amanat yang terkandung dalam teks drama tersebut adalah ....


A. Hendaknya kita peduli terhadap teman yang sedang kesulitan.
B. Agar tidak menyerah dalam menghadapi kesusahan.
C. Agar saling membantu antara anggota keluarga.
D. Bantulah teman tetapi tidak melampaui kemampuan diri.

2. Bacalah teks berikut.

Pak Badu seorang petani yang rajin. Setiap hari dia pergi ke sawah. Jarak sawah yang jauh tak
menghalangi langkah kaki Pak Badu untuk bekerja. Matahari pagi membuat dia bersemangat.
Panas matahari siang juga membuat dia semakin giat bergelut dengan lumpur sawah. Saat Sinar
matahari mulai meredup, Pak Badu baru duduk beristirahat di pematang sawah.

Tema bacaan di atas adalah


A. mencari kerja
D. mendapatkan pekerjaan
C. rajin bekerja
D. sawah pertanian
3.    Bacalah pantun berikut !

Kemumu di dalam semak,

Jatuh melayang selarahnya.

Meski ilmu setinggi tagak,

Tidak sembahyang apa gunanya. 

Pesan yang terkandung dalam pantun tersebut adalah ...

A.    Kita harus rajin sembahyang agar memiliki ilmu yang tinggi.


B.     Ilmu yang tinggi tidak akan berguna jika kita tidak pernah bersembahyang.
C.     Raihlah ilmu setinggi-tingginya untuk bekal hidupmu.
D.    Seseorang yang memiliki ilmu yang tinggi tidak perlu melakukan sembahyang..

4.    Bacalah kutipan cerpen di bawah ini!

(1) Ketika aku mau menyiramkan racun pembunuh tikus ke sudut rumahku, terutama lubang-
lubang persembunyiaannya, ada keraguan di hatiku.(2) Sebelum aku melangkah, dari lubang
bermunculan anak-anak tikus (3) Sekujur tubuhku menggigil (4) Aku pun lemas dan merasa
bersalah.

Konflik yang muncul pada kutipan cerpen tersebut adalah.........

A. Aku menyiram pembunuh tikus


B. Dari dalam lubang bermunculan anak-anak tikus
C. Kebimbangan tokoh aku untuk membunuh tikus
D. Banyak lubang persembunyaian tikus di rumahku

MEMPREDIKSI KEJADIAN BERDASARKAN ISI CERITA

Memprediksi kejadian berdasarkan isi cerita artinya memperkirakan peristiwa yang akan terjadi
berdasarkan isi cerita. 

Kejadian-kejadian dalam cerita tidaklah berdiri sendiri. Dengan kata lain, kejadian-kejadian itu
saling berkaitan yang kemudian membentuk alur/plot. Kejadian-kejadian itu biasanya memiliki
hubungan sebab akibat. Kejadian satu dapat menjadi sebab bagi peristiwa berikutnya. 
Soal dan kunci jawaban
1.    Setiap hari Akbar terlambat datang ke sekolah. Ia tidak suka memakai seragam dengan
rapi.
Berulang-ulang Akbar mendapat peringatan. Akbar pun sering mendapat bimbingan dari guru
konseling. Akan tetapi, Akbar belum bisa mengubah kebiasaan buruknya. Hingga suatu hari
orang tua Akbar dipanggil ke sekolah. Setelah mengetahui perbuatan Akbar,…

Peristiwa yang mungkin terjadi adalah…


A.    orang tua Akbar naik emosinya.
B.     orang tua Akbar minta maaf pada guru.
C.     orang tua Akbar sangat malu.
D.    orang tua Akbar mengajak pulang Akbar.

2.    Endah murid kelas VI SD Mutiara. Ia tergolong anak rajin. Sepulang sekolah, ia membantu
ibu membersihkan rumah. Sekalipun banyak pekerjaan di rumah, ia tidak pemah lupa
menyelesaikan tugas sekolah. Prestasi Endah di sekolah juga tetap memuaskan. Itu sebabnya,
….

Peristiwa yang mungkin terjadi adalah….


A.    Teman-temannya sering mengganggu Endah.
B.     Endah disukai  oleh guru dan teman-temannya.  
C.     Teman-temannya tidak menyukai Endah.
D.    Endah dijauhi oleh teman-temannya.

NILAI-NILAI DALAM KARYA SASTRA

Karya sastra (yang baik) senantiasa mengandung nilai (value). Nilai adalah "sesuatu" yang
dapat memperkaya wawasan dan/atau meningkatkan harkat hidup. Nilai dalam karya sastra ada
yang bersifat edukatif, menambah pengetahuan, memberikan hiburan, atau dapat
memanusiakan manusia sehingga berguna bagi manusia dalam kehidupan sehari-hari. Dengan
kata lain, dalam karya sastra ada sesuatu yang bermanfaat bagi kehidupan.
Nilai dalam karya sastra dikemas dalam wujud struktur karya sastra, yang secara implisit
terdapat dalam alur, latar, tokoh, tema, dan amanat atau di dalam larik, rima, dan irama.
Nilai-nilai yang terkandung dalam karya sastra , antara lain dapat dikemukakan sebagai
berikut.
1. Nilai moral, yaitu nilai yang berkaitan dengan akhlak/budi pekerti/susila atau baik buruk
tingkah laku.
2. Nilai sosial/kemasyarakatan, yaitu nilai yang berkaitan dengan norma yang berada di dalam
masyarakat.
3. Nilai religius/keagamaan, yaitu nilai yang berkaitan dengan tuntutan beragama.
4. Nilai pendidikan/edukasi, yaitu nilai yang berkaitan dengan pengubahan tingkah laku dari
tidak baik ke baik   (pengajaran).
5. Nilai estetis/keindahan, yaitu nilai yang berkaitan dengan hal-hal yang enarik/menyenangkan
(rasa seni).
6. Nilai etika, yaitu nilai yang berkaitan dengan sopan santun dalam kehidupan.
7. Nilai politis, yaitu nilai yang berkaitan dengan pemerintahan.
8. Nilai budaya, yaitu nilai yang berkaitan dengan adat istiadat.
9. Nilai kemanusiaan, yaitu nilai yang berhubungan dengan sifat-sifat manusia. Nilai-nilai ini
ada yang bersifat  ideologis, politis, ekonomis, sosiologis, budaya, edukatif, humoris, dan
sebagainya.
Nilai cerita yang sering ditanyakan dalam soal antara lain nilai moral.
Contoh soal dan kunci jawaban

1.      Bacalah teks berikut.

Anggi baru pulang sekolah siang itu. la bergegas ke kamar, berganti baju lalu makan siang.
Setelah makan, ia harus segera mencuci kedelai untuk dibuat tempe. Barulah kemudian dia bisa
beristirahat. Pukul 15.00 W1B dia melaksanakan kegiatan yang lain yaitu belajar kelompok
bersama Sabrina, Nayla, dan Winda. Sekalipun lelah, ia melakukannya dengan bersemangat.  Ia
tidak pernah melalaikan tugas, baik tugas sekolah maupun tugas membantu orang tua.

Nilai moral positif pada cerita tersebut adalah ....


A. bertanggung jawab
B. berdemokrasi
C. kepedulian
D. tenggang rasa

2.  Raja Kahuripan mempunyai dua orang putra, yaitu Raden Panji dan Raden
Anom.  Raden Anom lebih cerdas daripada Raden Panji. Selain cerdas, Raden Anom juga
dikenal ramah. Raden Panji merasa iri hati melihat kecerdasan Raden Anom. Karena itu ia
ingin mencelakakan saudaranya. Dia menyuruh pembantunya agar membubuhkan racun ke
dalam makanan Raden Anom.

Nilai moral positif yang bisa kita ambil dari cerita di atas adalah....
A.  Ramah 
B.  Suka menolong
C.  Menghormati orang lain
D.  Penurut

MENENTUKAN KETELADANAN TOKOH CERITA


Keteladanan seorang tokoh merupakan sifat/perilaku baik yang layak ditiru. Misalnya sifat
jujur, tanggung jawab, adil, perilaku suka menolong, bekerja keras, dan sebagainya.    
Contoh teks cerita dan keteladanan tokoh
Nama asli Pangeran Diponegoro adalah Raden Mas Ontowiryo. Beliau termasuk garis
keturunan Sultan Hamengku Buwono III. Ketika sultan ingin mengangkatnya menjadi raja,
beliau menolak dan memilih meninggalkan keraton. Hal ini disebabkan beliau merasa tidak
berhak sebagai anak dari seorang selir, bukan permaisuri. Hal ini berbeda dengan kebanyakan
orang pada umumnya yang menginginkan menjadi raja walaupun bukan haknya.
    Diponegoro juga lebih tertarik pada kehidupan religius dan merakyat sehingga lebih suka
tinggal di Tegalrejo, kediaman nenek buyutnya, Ratu Ageng Tegalrejo, permaisuri HB I. Lebih
dari itu, Pangeran Diponegoro juga tidak suka akan campur tangan Belanda yang terlalu besar
dalam keratin.
Sikap yang patut diteladani dari tokoh tersebut adalah … kehidupannya yang merakyat
Contoh soal dan pembahasan
1. Bambang Pamungkas adalah sosok striker nomor satu di timnas. Ia menekuni profesi sebagai
pesepakbola memang sedari kecil. Ia bukan dari keluarga yang berkecukupan, namun karena
kegigihannya berlatih, sekarang ia menjadi tulang punggung di garis depan tim sepakbola
Indonesia.
Hal yang patut diteladani dari tokoh dalam kutipan biografi tersebut adalah . . . .
A. Menekuni profesi dengan giat berlatih
B. Menekuni profesi sebagi pesepakbola
C. Menjadi striker utama di timnas
D. Mengorbankan keluarga untuk meniti karir
2. Ki Hajar Dewantara juga aktif dalam organisasi sosial dan politik. Pada tahun 1908, ia aktif
di seksi propaganda Boedi Oetomo untuk menyosialisasikan dan menggugah kesadaran
masyarakat Indonesia. 
Pada tanggal 3 Juli 1922 Ki Hajar Dewantara bersama dengan rekan-rekan seperjuangannya
mendirikan perguruan yang bercorak nasional, yaitu Nationaal Onderwijs Instituut Taman
Siswa (Perguruan Nasional Taman Siswa). Melalui perguruan Taman Siswa dan tulisan-
tulisannya yang berjumlah ratusan, Ki Hajar Dewantara berhasil meletakkan dasar-dasar
pendidikan nasional bagi bangsa Indonesia. Ki Hajar Dewantara pernah menjabat sebagai
Menteri Pendidikan, Pengajaran, dan Kebudayaan yang pertama. Ki Hajar Dewantara tidak
hanya dianggap sebagai tokoh dan pahlawan pendidikan yang tanggal kelahirannya 2 Mei
dijadikan hari Pendidikan Nasional, tetapi juga ditetapkan sebagai Pahlawan Pergerakan
Nasional melalui surat keputusan Presiden RI No. 305 Tahun 1959, tanggal 28 November 1959.
Hal yang patut diteladani dari tokoh dalam kutipan biografi tersebut adalah . . . .
A. aktif berorganisasi
B. pendiri Taman Siswa
C. pernah menjadi menteri
D. pahlawan pendidikan

MELENGKAPI KALIMAT/TEKS DENGAN


ISTILAH/KATA/UNGKAPAN/PERIBAHASA
Melengkapi kalimat/teks dengan istilah/kata/ungkapan/peribahasa adalah mengisi bagian yang
rumpang kalimat/teks dengan istilah/kata/ungkapan/peribahasa yang tepat.

A.      Istilah

Istilah adalah kata atau gabungan kata yang dengan cermat mengungkapkan makna konsep,
proses, keadaan, atau sifat yang khas dalam bidang tertentu (https://kbbi.web.id/istilah)

Contoh

Setiap siswa harus … dalam kegiatan tersebut.  


Kata/istilah yang tepat untuk melengkapi kalimat tersebut adalah berpartisipasi.
Berpartisipasi: ikut serta dalam kegiatan

B.     Ungkapan

Ungkapan adalah kelompok kata atau gabungan kata yang menyatakan makna khusus (makna
unsur-unsurnya sering kali menjadi kabur); (https://kbbi.web.id/ungkap)

Ungkapan merupakan gabungan kata yang maknanya sudah menyatu dan tidak ditafsirkan
dengan makna unsur yang membentuknya.
(https://id.wikibooks.org/wiki/Bahasa_Indonesia/Ungkapan)
Contoh:

-tinggi hati : 'sombong'


-ringan kepala : 'mudah belajar'
-darah daging : 'anak kandung'
-dingin hati : 'tidak bersemangat
-uang panas : 'uang tidak halal'
-panas rezeki : 'sukar mencari rezeki'

Contoh

Memang tidak tahu diri anak itu. Sudah disoraki penonton masih tertawa juga. Bahkan, ia
tampak sangat percaya diri. Padahal penampilannya jauh dari kata menarik. Ah, benar-benar …
anak itu.

Ungkapan yang tepat melengkapi teks tersebut adalah …

Tebal muka: tidak punya rasa malu.

C.     Peribahasa

Peribahasa adalah 1 kelompok kata atau kalimat yang tetap susunannya, biasanya mengiaskan
maksud tertentu (dalam peribahasa termasuk juga bidal, ungkapan, perumpamaan); 2 ungkapan
atau kalimat ringkas padat, berisi perbandingan, perumpamaan, nasihat, prinsip hidup atau
aturan tingkah laku (https://kbbi.web.id/peribahasa)

Contoh

Hancur badan dikandung tanah, budi baik dikenang jua. ( Budi baik itu tidak akan dilupakan
orang).

Seperti air dengan tebing.(persahabatan yang kokoh dan tolong-menolong).

Contoh

Peter seorang pelajar yang pandai, bahkan ia pernah meraih medali emas tingkat internasional
di Bali dalam lomba fisika. Namun, ia tidak sombong dengan kepandaiannya itu. Ia selalu
sopan dan baik kepada siapa saja. Ia memiliki prinsip hidup…

Peribahasa yang tepat untuk melengkapi teks tersebut adalah…


Seperti ilmu padi kian berisi kian runduk.
Contoh soal dan pembahasan

1.      Perhatikan teks berikut.

Udara di lingkungan kami sangat kotor terkena polusi. Polusi udara itu disebabkan oleh asap
pabrik dan asap kendaraan bermotor. Masyarakat berusaha mengurangi polusi dengan ... . Hal
itu diharapkan dapat mengurangi polusi udara dan memperindah pekarangan rumah.  
Istilah yang tepat untuk melengkapi paragraf di atas adalah ....
A. pembibitan
B. penghijauan
C. pembenihan
D. penanaman

2.    Perhatikan teks berikut.

Santosa murid kelas VI. Ia selalu ingin membeli aneka mainan di sekolahnya. Karena uangnya
tidak cukup, ia sering meminjam uang kepada teman- temannya. Padahal setiap hari ia diberi
saku Rp 5.000,00 oleh ayahnya, sedangkan harga mainan yang ia beli seharga Rp 9.000,00.
Sikap Santosa bagaikan ….

Peribahasa yang tepat untuk melengkapi teks tersebut atas adalah . . . .

A. Besar pasak dari pada tiang.


B. Tong kosong berbunyi nyaring.
C. Air tenang menghanyutkan.
D. Air beriak tanda tak dalam.

3. Perhatikan teks berikut.

Budi anak dari keluarga yang kaya. Ia pandai di sekolahnya. Namun, ia tidak sombong dan mau
berteman dengan siapa saja. Sikap Budi tersebut membuat teman- temannya suka kepadanya.
Budi memang anak yang ….

Ungkapan yang sesuai untuk melengkapi teks tersebut adalah . . . .

A. besar hati.
B. rendah hati.
C. besar kepala.
D. hati emas.

MENYUSUN BERBAGAI PETUNJUK (MENGGUNAKAN/MEMBUAT SESUATU)


Teks yang berisi petunjuk menggunakan atau membuat sesuatu disebut dengan teks prosedur.

A.  Pengertian Teks Prosedur

Teks prosedur adalah teks yang berisikan tujuan dan langkah melakukan atau membuat sesuatu
dengan urutan-urutan tertentu.

B.  Ciri-Ciri Teks Prosedur

Ciri-ciri teks prosedur antara lain sebagai berikut.

1. Umumnya menggunakan kalimat perintah atau imperatif.


2. Memakai kata kerja aktif.
3. Adanya penggunaan konjungsi guna mengurutkan kegiatan, seperti kemudian, setelah
itu, kemudian, dan selanjutnya.
4. Ada istilah tentang waktu, tempat, dan cara secara akurat.
5. Teks prosedur terdiri dari 3 bagian yaitu bagian tujuan teks prosedur / mekanisme,
material, dan langkah-langkah

C.    Struktur Teks Prosedur Kompleks

 Teks prosedur memiliki tiga struktur sebagai berikut.

1. Bagian tujuan, berisikan tujuan dari pembuatan teks prosedur tersebut atau hasil akhir
yang akan dicapai jika kita melakukan tahapan pada teks prosedur tersebut.
2. Bagian bahan dan alat/material, berisikan bahan-bahan, alat-alat, atau material yang
diperlukan. Bagian ini bersifat opsional.
3. Bagian langkah-langkah, bagian ini berisikan langkah-langkah yang urut dan harus
ditempuh untuk memperoleh hasil sesuai dengan tujuan teks prosedur.

D.    Langkah-Langkah Melengkapi Teks Prosedur

1. Cermati jenis teks dan tujuan teks. Teks prosedur teks yang berisikan tujuan dan
langkah melakukan atau membuat sesuatu dengan urutan-urutan tertentu.
2. Cermati isi kalimat sebelum dan sesudah bagian yang rumpang. Isi kalimat pada teks
prosedur adalah urutan langkah-langkah melakukan atau membuat sesuatu.
3. Pilihlah kalimat yang berhubungan dengan kalimat sebelum dan sesudah bagian yang
rumpang. Kalimat-kalimat tersebut pada umumnya menunjukkan urutan logika berpikir.

E.     Mengurutkan Kalimat Acak Menjadi Teks Prosedur.

Kalimat acak adalah kalimat lepas yang dapat dijadikan paragraf yang padu dengan cara
kalimat utama kemudian diikuti kalimat penjelas yang diurutkan secara logis dan berhubungan
satu dengan yang lain. 
Dalam teks prosedur langkah yang paling mendasar diletakkan pada urutan pertama kemudian
diikuti langkah berikutnya yang berhubungan dengan langkah sebelumnya. 
Langkah-langkah mengurutkan kalimat acak menjadi paragraf padu adalah sebagai berikut.

1.      Bacalah dengan cermat.

2.      Pilihlah data yang bersifat umum dan memuat gagasan utama. Gunakan data tersebut
sebagai kalimat utama kemudian diikuti kalimat penjelas.

3.      Perhatikan penanda wacana atau kata penghubung seperti pertama, lalu, setelah itu,
kemudian, dan akhirnya. Kata pertama biasanya berada di awal teks, sedangkan kata akhirnya
berada di akhir teks.
4.      Susun data atau kalimat yang disajikan menjadi paragraf padu

Contoh soal dan pembahasan

1.      Perhatikan kalimat-kalimat berikut.


Petunjuk Menyalakan Televisi

(1)Tekan tombol on/off pada remote. 

(2) Tekan tombol power pada monitor. 

(3) Hubungkan kabel TV dengan stop kontak. 

(4) Pilih stasiun TV yang diinginkan. 

Urutan petunjuk tersebut yang benar yaitu ....


A. (1), (3), (4), (2)
B. (2). (3), (1), (4)
C. (3), (2), (1), (4)
D. (3), (1), (2), (4)

2.      Perhatikan teks berikut.


Cara Menyemir Sepatu

1) Bersihkan sepatu menggunakan kain lap! 

2) Sikatlah secara perlahan, jangan terlalu keras!

3) Poleskan semir secukupnya! 

4) ...

5) Setelah mengkilap berhentilah menggosok sepatu. 

Kalimat yang tepat untuk melengkapi petunjuk nomor 4 adalah ....


A. Percikkan air secukupnya pada sepatu yang akan disemir!
B. Jemurlah sepatu itu di tempat panas hingga benar-benar kering.
C. Bersihkan sepatu dengan menggunakan air dan deterjen secukupnya!
D. Gosoklah sepatu yang telah dipoles semir menggunakan sikat halus!
Bacalah petunjuk penggunaan barang di bawah ini

3.      Petunjuk Penggunaan Auto Teller Machine

1.      Ambil uang yang keluar dari mesin

2.      Masukkan kartu Auto Teller Machine ke dalam mesin

3.      Pilih menu penarikan tunai tabungan

4.      Masukkan PIN kartu Auto Teller Machine


5.      Ambil kembali kartu Auto Teller Machine yang keluar dari mesin 

Urutan petunjuk penggunaan Auto Teller Machine yang benar adalah . . . .

A.    2-4-3-5-1                                                                                                    

B.     2-4-3-1-5

C.     4-2-3-1-5                                                    

D.     4-2-3-5-1

4.      Pahami urutan petunjuk berikut ! 

Cara Membuat Agar-Agar

1)                  Masak agar-agar tersebut di atas kompor hingga mendidih.

2)                  Masukkan air 3 gelas ke dalam panci, 1 bungkus agar-agar, dan 100 gram gula
pasir.

3)                  Agar-agar siap disantap.

4)                  Angkat dan tuangkan agar-agar ke dalam cetakan.

5)                  Tunggu agar-agar hingga dingin dan mengeras.

Urutan petunjuk membuat agar-agar yang tepat adalah . . . . .

A.    2)-1)-4)-5)-3)                                                       

B.     2)-4)-1)-5)-3)       

C.     4)-1)-5)-2)-3)                                           

D.    4)-2)-1)-5)-3)

MENYUSUN BERBAGAI TEKS (DESKRIPSI, NARASI)

A.  Teks Deskripsi

Deskripsi adalah teks yang bertujuan memberikan gambaran atau kesan kepada
pembaca/pendengar terhadap objek, gagasan, tempat, peristiwa, dan semacamnya yang ingin
disampaikan penulis. Dengan teks ini,  pembaca/pendengar dapat dibuat seolah-olah melihat,
mendengar, merasakan, atau terlibat dalam peristiwa yang diuraikan penulis/pembicara baik
secara indera, logika, maupun emosi.
Contoh

Ia terlentang seharian di atas trotoar panas itu. Tubuhnya yang tinggal tulang terbalut kulit itu
tertutup oleh pakaian kotor dan dekil yang telah robek di sana sini, sehingga perutnya yang
kempis itu menyeringai dari sela-sela baju. Bau anyir menyeruak dari borok di borok di kedua
kakinya yang melebar dengan warna merah

B.     Teks Narasi

Narasi adalah teks yang bertujuan mengisahkan atau bercerita. Dalam teks ini peristiwa
biasanya disusun menurut urutan waktu ( kronologis), memiliki tokoh, dan terdapat konflik.

Contoh

Sore itu kami pergi ke rumah Puspa. Sopir kusuruh memakirkan mobil. Kemudian, kami
memasuki gang kecil. Beberapa waktu kemudian, kami sampai di sebuah rumah yangh
sederhana seperti rumah-rumah di sekitarnya.

Contoh soal dan kunci jawaban

1.      Perhatikan ilustrasi berikut.

Deskripsi yang sesuai dengan gambar binatang tersebut adalah ....


A. Punggungnya memiliki penutup tubuh berupa cangkang agar tidak mudah tenggelam dan
dapat menarik kepala untuk menangkap mangsa.
B. Punggungnya memiliki penutup tubuh berupa cangkang agar memudahkan berenang di air
dan memiliki tulang yang kuat di mulutnya.
C. Punggungnya memiliki penutup tubuh berupa cangkang yang keras sebagai pelindung
dari ancaman pemangsa.
D. Punggungnya memiliki penutup tubuh berupa cangkang untuk melindungi dirinya dan
memiliki leher panjang untuk menangkap mangsa.

2.  Perhatikan gambar berikut!


Paragraf yang sesuai dengan gambar tersebut adalah . . . .
A. Pak Khoirudin sedang memberikan pelajaran Bahasa Indonesia tentang cerita anak.
Para siswa mendengarkan cerita yang disampaikan oleh Pak Khoirudin dengan saksama.
Hal itu disebabkan Pak Khoirudin bercerita dengan menarik dan menjiwai apa yang
diceritakan.
B. Minggu yang lalu, Siswa-siswi mengikuti Ujian Nasional di sekolahan. Mereka berhasil
meraih yang terbaik tingkat Semarang. Oleh karenanya, Pak Rifa’i memberi hadiah buku
yang sangat tebal. Buku itu berisi cara-cara meraih kesuksesan pada masa yang akan datang.
C. Seorang direktur sedang memberikan pengarahan kepada para karyawan tentang pentingnya
keselamatan dalam bekerja. Supaya pekerjaan bisa terlaksana dengan baik, seluruh karyawan
harus bekerja dengan maksimal.
D. Para siswa bersedih setelah menyimak pengumuman hasil try out UN yang tidak
memuaskan. Mereka berjanji akan beruasah lebih baik bahkan mejadi yang terbaik di tingkat
kecamatan.

MELENGKAPI BERBAGAI JENIS TEKS (LAPORAN, IKLAN, PIDATO)

A.    Pengertian Laporan, Iklan, dan Pidato


Laporan adalah  segala sesuatu yang dilaporkan; berita;
Sesuatu yang dilaporkan dapat merupakan bentuk hasil dari sebuah pengamatan yang
dilakukan.. Berdasarkan pengertian tersebut, teks laporan adalah sebuah bentuk tulisan yang
memaparkan suatu fenomena hasil dari pengamatan kepada para pembacanya.
Iklan adalah  1 berita pesanan untuk mendorong, membujuk khalayak ramai agar tertarik pada
barang dan jasa yang ditawarkan; 2 pemberitahuan kepada khalayak mengenai barang atau jasa
yang dijual, dipasang di dalam media massa (seperti surat kabar dan majalah) atau di tempat
umum;
Pidato adalah 1 pengungkapan pikiran dalam bentuk kata-kata yang ditujukan kepada orang
banyak; 2 wacana yang disiapkan untuk diucapkan di depan khalayak;

B.  Contoh Soal dan Kunci jawaban Melengkapi Teks Pidato, Iklan, dan Pidato
1. Bacalah teks laporan berikut.
Laporan Hasil Kunjungan
1. Objek : Mengenal dunia penerbangan dan profesi pilot
2. Waktu : Minggu, 15 April 2012
3. Tempat : Skadron 31 Bandara Ahmad Yani Semarang
4. Pengamat : Farrah Kharisma Putri
5. Hasil :

Untuk menunjang proses pembelajaran, TK Nasima Jalan Pusponjolo Tengah Raya 69 
Semarang menggelar kunjungan profesi ke Skadron 31 Bandara Ahmad Yani Semarang.
Anak-anak diajak menonton film macam-macam helikopter di aula . . . Mereka merasa
kegirangan berada di dalam helicopter.
Kalimat yang tepat untuk melengkapi laporan tersebut adalah . . . .
A. Setelah itu, mereka diajak langsung masuk helikopter dan diperkenalkan beberapa
perlengkapan beserta fungsinya.
C. Mereka sangat senang meskipun hanya diberikan kesempatan menonton gambar helicopter.
D. Salah seorang pilot yang juga wali siswa, Joko Budiyanto mengaku senang teman-teman
anaknya dapat juga mengamati langsung bandara helicopter.
E. Bandara Ahmad Yani Semarang selalu ramai dikunjungi oleh sekolah-sekolah terutama
berasal dari Taman Kanak-kanak.

2. Bacalah kutipan pidato berikut.


……..

Untuk menghadapi situasi saat ini, kita harus selalu waspada. Sehubungan dengan isu
penculikkan dan pembunuhan di daerah kita ini, diharapkan orang tua khususnya para wali
murid serta para anak-anak tidak perlu merasa cemas. Bukankah belum ada bukti yang nyata ?
Namun, kita harus tetap waspada.
Kalimat pembuka yang tepat untuk melengkapi pidato di atas adalah. …

A.    Bapak-bapak, Ibu-ibu wali murid, serta anak-anak

B.     Mari kita panjatkan puji syukur ke hadirat Tuhan yang Maha Esa
C.     Apabila ada kata-kata yang kurang berkenan, saya mohon maaf

D.    Assalamu’alaikum wr. wb. Salam sejahtera bagi kita semua

3. Perhatikan gambar berikut.

Kalimat iklan yang tepat untuk menyertai gambar tersebut adalah ….


A. Berguna untuk membuat jus.
B. Harga murah, terbuat dari plastic.
C. Perlengkapan dapur yang canggih.
D. Harga hemat, aneka jus tersaji cepat.

MELENGKAPI KALIMAT/TEKS DENGAN KATA BENTUKAN


A.    Kata Dasar dan Kata Bentukan 
Dalam bahasa Indonesia secara umum bentuk kata itu terdiri atas dua macam, yaitu kata
dasar dan kata bentukan. Kata dasar merupakan suatu kata yang utuh dan belum mendapat
imbuhan apa pun. Kata bentukan merupakan kata yang sudah dibentuk dari kata dasar dengan
menambahkan imbuhan tertentu.
Pembentukan kata adalah proses membentuk kata dengan menambahkan imbuhan atau unsur
lain pada kata dasar. Dalam bahasa Indonesia, pembentukan kata dapat dilakukan dengan
menggunakan berbagai cara. Cara yang dimaksud adalah sebagai berikut.
(1) Pengimbuhan
(2) Penggabungan kata dasar dan kata dasar
(3) Penggabungan unsur terikat dan kata dasar
(4) Pengulangan
(5) Pengakroniman
Pada bagian ini akan dibahas pembentukan kata dengan cara pengimbuhan dan kata
berimbuhan.
B.                 Pengimbuhan
Pengimbuhan adalah proses pembentukan kata dengan menambahkan imbuhan pada kata dasar.
Sehubungan dengan itu, imbuhan yang lazim digunakan sebagai unsur pembentuk kata dalam
bahasa Indonesia, paling tidak, terdiri atas empat macam, dan masing-masing diberi nama
sesuai dengan posisinya pada suatu kata. Pertama, imbuhan yang terletak pada awal kata lazim
disebutawalan (prefiks). Kedua, imbuhan yang terletak pada akhir kata lazim disebut akhiran
(sufiks).Ketiga, imbuhan yang terletak pada tengah kata lazim disebut sisipan (infiks). Keempat,
imbuhan yang terletak pada awal kata dan akhir kata sekaligus lazim disebut gabungan
imbuhan (konfiks). Beberapa contoh imbuhan itu dapat diperhatikan di bawah ini.
a. Awalan
meng- menulis, melamar, memantau
di- ditulis, dilamar, dipantau
peng- penulis, penyanyi, peramal
ber- berkebun, bermain, bermimpi
ter- terpaksa, terpadu, tersenyum
se- serupa, senada, seiring
b. Akhiran
-an tulisan, tatapan, tantangan
-i temui, sukai, pandangi
-kan tumbuhkan, sampaikan, umumkan
c. Sisipan
-el- geletar, geligi, gelantung
-em- gemuruh, gemetar
-er- gerigi
d. Gabungan Imbuhan
meng-...-kan menemukan, meratakan
meng-...-i memandangi,
mengunjungi
peng-...-an pendidikan, pemandian
ke-...-an kehujanan, kemajuan
se-...-nya seandainya, sebaiknya
per-...-an peraturan, persimpangan
C.    Kata Berimbuhan
Kata berimbuhan adalah kata dasar yang telah mendapatkan imbuhan baik awalan, sisipan,
akhiran, maupun gabungan imbuhan. 
Dalam bahasa Indonesia secara umum bentuk kata itu terdiri atas dua macam, yaitu kata dasar
dan kata bentukan. Kata dasar merupakan suatu kata yang utuh dan belum mendapat imbuhan
apa pun. Dalam proses pembentukan kata, kata dasar dapat diartikan sebagai kata yang menjadi
dasar bagi bentukan kata lain yang lebih luas. Dalam pengertian ini, kata dasar lazim pula
disebut sebagai bentuk dasar, kata asal, dan ada pula yang menyebutnya sebagai dasar kata.
Terkait dengan itu, untuk menghindari penyebutan yang berbeda -beda, dalam buku ini kata
yang menjadi dasar bagi bentukan kata lain yang lebih luas disebut kata dasar.
Berbeda dengan itu, kata bentukan merupakan kata yang sudah dibentuk dari kata dasar dengan
menambahkan imbuhan tertentu. Kata bentukan seperti ini lazim pula disebut dengan beberapa
istilah yang berbeda-beda, misalnya ada yang menyebutnya sebagai kata turunan, kata
berimbuhan, dan ada pula yang menyebutnya kata jadian. 
Sumber
Mustakim. 2014. Bentuk dan Pilihan Kata. Jakarta: Pusat Pembinaan dan Pemasyarakatan
Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan 

D.    Contoh Soal dan Kunci Jawaban

1.      Buku itu … ayahku sebelum ia meninggal dunia.


Kata berimbuhan yang tepat untuk melengkapi kalimat tersebut adalah ….
A. ditulis 
B. tulisan
C. menulis 
D. tertulis

2.      Hampir seluruh rakyat...kepada pejabat itu.


Kata berimbuhan yang tepat untuk melengkapi kalimat tersebut adalah ….
A. dukungan 
B. pendukung
C. mendukung 
D. dukungannya

MEMPERBAIKI PENULISAN/PENGGUNAAN ISTILAH/KATA


Memperbaiki penggunaan istilah/kata adalah mengganti penggunaan istilah/kata yang tidak
tepat pada kalimat/teks dengan istilah/kata yang tepat. Sedangkan memperbaiki penulisan
istilah/kata adalah memperbaiki penulisan kata/istilah sesuai dengan pedoman umum ejaan
bahasa Indonesia. Dengan kata lain, mengubah kata tidak baku menjadi kata baku.

A.      Istilah

Istilah adalah kata atau gabungan kata yang dengan cermat mengungkapkan makna konsep,
proses, keadaan, atau sifat yang khas dalam bidang tertentu (https://kbbi.web.id/istilah)

Contoh

Setiap siswa harus berintropeksi dalam kegiatan tersebut. 

Kata/istilah berintropeksi tidak tepat digunakan dalam kalimat tersebut.

Agar menjadi kalimat yang baik, kata/istilah berintropeksi diganti dengan berpartisipasi.

B.     Kata Baku dan Tidak Baku


Kata baku adalah kata yang sesuai dengan ejaan kaidah bahasa Indonesia. Sedangkan kata tidak
baku adalah kata yang tidak sesuai dengan ejaan kaidah bahasa Indonesia. Kaidah bahasa
Indonesia ini lebih dikenal sebagai Pedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia. Selain itu, kamus
bahasa Indonesia juga menjadi salah satu rujukan dalam penentuan baku atau tidaknya suatu
kata.

Kata baku sering digunakan pada kalimat resmi ataupun percakapan resmi, misalnya pada
pidato atau ketika berbicara kepada orang yang lebih dihormati. Kata tidak baku lebih sering
digunakan dalam percakapan sehari-hari, misalnya dengan teman atau anggota keluarga. Kata
tidak baku dapat dikenali salah satunya dari penulisannya.

C.  Ciri ciri Kata Baku dan Tidak Baku

Beberapa penentuan kata baku dapat dilihat dari ciri-cirinya. Ciri ciri kata baku antara lain:

1.      Kata baku tidak dapat berubah setiap saat

2.      Tidak terpengaruh bahasa daerah

3.      Bukan bahasa percakapan sehari-hari

4.      Tidak terpengaruh bahasa asing

5.      Penggunaan kata baku sesuai dengan konteks di dalam kalimat

6.      Kata baku tidak mempunyai arti yang rancu

7.      Kata baku tidak mengandung arti pleonasme (lebih dari apa yang diperlukan)

8.      Pemakaian imbuhan pada kata baku secara eksplisit

Ciri-ciri kata tidak baku antara lain:

1.      Dapat terpengaruh bahasa daerah atau bahasa asing


2.      Terpengaruh oleh perkembangan zaman

3.      Digunakan pada percakapan santai

4.      Dapat dibuat oleh siapa saja sesuai keinginannya

D.    Contoh Kata Baku dan Tidak Baku

No. Kata Baku Kata Tidak Baku

1 abjad abjat

2 advokat adpokat

3 afdal afdol

4 akhlak ahlak

5 aktif aktip

E.     Contoh Soal dan Kunci Jawaban

1.      Bacalah kalimat berikut.


Lima siswa lulusan terbaik langsung mengerjakan di perusahaan besar.
Perbaikan kata bergaris bawah di dalam kalimat tersebut adalah ....
A. pekerja
B. pekerjaan
C. dikerjakan
D. dipekerjakan

2.      Bacalah kalimat berikut!


Solusi untuk mengatasi masalah yang disebabkan oleh hutan yang gundul adalah
denganeksploitasi atau penanaman kembali pohon.
Perbaikan kata yang bercetak miring dalam kalimat tersebut adalah . . . .
A. reaksi
B. regresi
C. reboisasi
D. reaktualisasi

3.      Bacalah kalimat berikut.


Kami juga mensampaikan permintaan maaf atas semua kesalahan yang pernah
kami perbuat selama ini.

Perbaikan kata yang bergaris bawah pada bagian kalimat tersebut adalah . . . .
A. mesampaikan

B. mengsampaikan

C. menyampaikan

D. mengesampaikan

MEMPERBAIKI TATA KALIMAT DALAM PARAGRAF


Memperbaiki tata kalimat dalam paragraf artinya mengubah tata letak/posisi kata-kata dalam
suatu kalimat sesuai dengan letak/posisi yang benar berdasarkan fungsi/jabatan kata-kata dalam
kalimat. Kata-kata dalam kalimat dapat menduduki fungsi sebagai subjek (S), predikat (P),
objek (O), pelengkap (Pel.), atau keterangan (K).
Contoh-contoh pola kalimat dalam bahasa Indonesia.

1. Para karyawan // sedang bekerja.

                S                  P

2. Mereka // sering berdiskusi.

            S                        P

3. Para karyawan // sedang mengerjakan // sesuatu.

         S                           P                                O        

4. Mereka // sering mendiskusikan // masalah itu.

       S                   P                                  O

5. Negara kita // berdasarkan // Pancasila.

        S                       P                        Pel.

6. Beliau//menjadi//kepala sekolah.                    

       S          P            Pel.
7. Kepala sekolah // memberi // saya // tugas baru.

            S                        P             O             Pel.

8. Beliau // mencarikan // dia // pekerjaan yang layak.

         S              P               O                 Pel.

9. Sejumlah pejabat // sedang menghadiri //  

                S                              P   

    sidang // di DPR RI.

        O              K 

10. Menteri // memberikan // keterangan pers //

            S                P                        O      

      kemarin.

           K

Contoh soal dan pembahasan


Bacalah kutipan paragraf berikut!
Setiap hari Selasa, Kang Emil menerapkan hari tanpa rokok. Rokok yang merusak terhadap
polusi udara dan menyebabkan kesehatan bertujuan mengajak masyarakat Bandung agar
waspada bahaya hal ini. Selain program Selasa Tanpa Rokok, Kang Emil juga tidak
menghendaki adanya iklan rokok di sepanjang jalan Kota Bandung. Untuk itu beliau meminta
kepada jajaran pemerintah Kota Bandung untuk menertibkan, serta membongkar segala bentuk
iklan rokok yang masih menghias di sepanjang jalan Kota Bandung.
Perbaikan tata kalimat yang tepat untuk kalimat yang bercetak miring adalah . . .
A. Bahaya rokok yang merusak kesehatan masyarakat Bandung menyebabkan polusi udara.
B. Waspada bahaya terhadap rokok bertujuan mengajak masyarakat Bandung agar merusak
kesehatan dan menyebabkan polusi udara.
C. Masyarakat Bandung diminta waspada akan bahaya rokok, sehingga mengajak untuk
merusak kesehatan dan meningkatkan polusi udara.
D. Hal ini bertujuan mengajak masyarakat Bandung agar waspada terhadap bahaya
rokok yang merusak kesehatan dan menyebabkan polusi udara.

MENUNJUKKAN KESALAHAN PENGGUNAAN EJAAN


Menujukkan artinya memperlihatkan; menyatakan; menerangkan (dengan bukti dan
sebagainya)
Ejaan adalah kaidah-kaidah cara menggambarkan bunyi-bunyi (kata, kalimat, dan sebagainya)
dalam bentuk tulisan (huruf-huruf) serta penggunaan tanda baca;
Menujukkan kesalahan penggunaan ejaan artinya menyatakan atau menerangkan kata, kalimat,
dan sebagainya yang tidak sesuai dengan kaidah atau pedoman. Aturan atau kaidah mengenai
ejaan terdapat dalam pedoman umum ejaan bahasa Indonesia (PUEBI) sesuai dengan
permendikbud nomor 50 tahun 2015 tentang Pedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia.
Contoh soal dan kunci jawaban

1.    Penulisan kata depan yang tidak tepat terdapat dalam kalimat …


A. Kemarin Aira Aftani bertamasya ke Pulau Buton.
B. Ia pulang dari Jakarta.
C. Ayah berangkat keluar negeri.
D. Tikus itu bersembunyi di bawah meja.

Pembahasan: keluar negeri seharusnya ditulis ke luar negeri (kata depan ditulis terpisah dengan


kata lain)

2.      Bacalah teks berikut.

(1)          Kegiatan pramuka diadakan pada hari sabtu pukul 13.00. (2) Kegiatan pramuka ini
dimulai dengan upacara pembukaan. (3) Upacara dilakukan di halaman sekolah. (4) Setelah
upacara, anggota pramuka kembali ke kelas untuk mendapat pengarahan dari pembina
pramuka.

Kalimat yang terdapat kesalahan penulisan ejaan adalah kalimat bernomor…

A.    1

B.     2

C.     3

D.    4

Pembahasan: kata sabtu seharusnya ditulis Sabtu (nama hari ditulis dengan huruf kapital pada


awal kata)
RINGKASAN MATERI 

A. Penulisan Kata Depan


Kata depan, seperti di, ke, dan dari, ditulis terpisah dari kata yang mengikutinya.
Misalnya:
Di mana dia sekarang?
Kain itu disimpan di dalam lemari.
Dia ikut terjun ke tengah kancah perjuangan.
Mari kita berangkat ke kantor.
Saya pergi ke sana mencarinya.
Ia berasal dari Pulau Penyengat.
Cincin itu terbuat dari emas.

B. Pemakaian Huruf Kapital 

1. Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama awal kalimat.


Misalnya:
Apa maksudnya?
Dia membaca buku.
Kita harus bekerja keras.
Pekerjaan itu akan selesai dalam satu jam.
2. Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama unsur nama orang, termasuk julukan.
Misalnya:
Amir Hamzah
Dewi Sartika
Halim Perdanakusumah
Wage Rudolf Supratman
Jenderal Kancil
Dewa Pedang
Alessandro Volta
André-Marie Ampère
Mujair
Rudolf Diesel
Catatan:
(1) Huruf kapital tidak dipakai sebagai huruf pertama nama orang yang merupakan nama jenis
atau satuan ukuran.
Misalnya:
ikan mujair
mesin diesel
5 ampere
10 volt
(2) Huruf kapital tidak dipakai untuk menuliskan huruf pertama kata yang bermakna “anak
dari”, seperti bin, binti, boru, dan van, atau huruf pertama kata tugas.
Misalnya:
Abdul Rahman bin Zaini
Siti Fatimah binti Salim
Indani boru Sitanggang
Charles Adriaan van Ophuijsen
Ayam Jantan dari Timur
Mutiara dari Selatan
3. Huruf kapital dipakai pada awal kalimat dalam petikan langsung.
Misalnya:
Adik bertanya, "Kapan kita pulang?"
Orang itu menasihati anaknya, "Berhati-hatilah, Nak!"
"Mereka berhasil meraih medali emas," katanya.
"Besok pagi," kata dia, "mereka akan berangkat."
4. Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama setiap kata nama agama, kitab suci, dan
Tuhan, termasuk sebutan dan kata ganti untuk Tuhan.
Misalnya:
Islam Alquran
Kristen Alkitab
Hindu Weda
Allah
Tuhan
Allah akan menunjukkan jalan kepada hamba-Nya.
Ya, Tuhan, bimbinglah hamba-Mu ke jalan yang Engkau beri rahmat.
5. a. Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama unsur nama gelar kehormatan, keturunan,
keagamaan, atau akademik yang diikuti nama orang, termasuk gelar akademik yang mengikuti
nama orang.
Misalnya:
Sultan Hasanuddin
Mahaputra Yamin
Haji Agus Salim
Imam Hambali

Nabi Ibrahim
Raden Ajeng Kartini
Doktor Mohammad Hatta
Agung Permana, Sarjana Hukum
Irwansyah, Magister Humaniora
b. Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama unsur nama gelar kehormatan, keturunan,
keagamaan, profesi, serta nama jabatan dan kepangkatan yang dipakai sebagai sapaan.
Misalnya:
Selamat datang, Yang Mulia.
Semoga berbahagia, Sultan.
Terima kasih, Kiai.
Selamat pagi, Dokter.
Silakan duduk, Prof.
Mohon izin, Jenderal.
6. Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama unsur nama jabatan dan pangkat yang diikuti
nama orang atau yang dipakai sebagai pengganti nama orang tertentu, nama instansi, atau nama
tempat.
Misalnya:
Wakil Presiden Adam Malik
Perdana Menteri Nehru
Profesor Supomo
Laksamana Muda Udara Husein Sastranegara
Proklamator Republik Indonesia (Soekarno-Hatta)
Sekretaris Jenderal Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan
Gubernur Papua Barat
7. Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama nama bangsa, suku bangsa, dan bahasa.
Misalnya:
bangsa Indonesia
suku Dani
bahasa Bali
Catatan:
Nama bangsa, suku bangsa, dan bahasa yang dipakai sebagai bentuk dasar kata
turunan tidakditulis dengan huruf awal kapital.
Misalnya:
pengindonesiaan kata asing
keinggris-inggrisan
kejawa-jawaan
8. a. Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama nama tahun, bulan, hari, dan hari besar atau
hari raya.
Misalnya:
tahun Hijriah tarikh Masehi
bulan Agustus bulan Maulid
hari Jumat hari Galungan
hari Lebaran hari Natal
b. Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama unsur nama peristiwa sejarah.
Misalnya:
Konferensi Asia Afrika
Perang Dunia II
Proklamasi Kemerdekaan Indonesia
Catatan:
Huruf pertama peristiwa sejarah yang tidak dipakai sebagai nama tidak ditulis dengan huruf
kapital.
Misalnya:
Soekarno dan Hatta memproklamasikan kemerdekaan bangsa Indonesia.
Perlombaan senjata membawa risiko pecahnya perang dunia.
9. Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama nama geografi.
Misalnya:
Jakarta Asia Tenggara
Pulau Miangas Amerika Serikat
Bukit Barisan Jawa Barat
Dataran Tinggi Dieng Danau Toba
Jalan Sulawesi Gunung Semeru
Ngarai Sianok Jazirah Arab
Selat Lombok Lembah Baliem
Sungai Musi Pegunungan Himalaya
Teluk Benggala Tanjung Harapan
Terusan Suez Kecamatan Cicadas
Gang Kelinci Kelurahan Rawamangun
Catatan:
(1) Huruf pertama nama geografi yang bukan nama diri tidak ditulis dengan huruf kapital.
Misalnya:
berlayar ke teluk mandi di sungai
menyeberangi selat berenang di danau
(2) Huruf pertama nama diri geografi yang dipakai sebagai nama jenis tidak ditulis dengan
huruf kapital.
Misalnya:
jeruk bali (Citrus maxima)
kacang bogor (Voandzeia subterranea)
nangka belanda (Anona muricata)
petai cina (Leucaena glauca)
Nama yang disertai nama geografi dan merupakan nama jenis dapat dikontraskan atau
disejajarkan dengan nama jenis lain dalam kelompoknya.
Misalnya:
Kita mengenal berbagai macam gula, seperti gula jawa, gula pasir, gula tebu, gula aren, dan
gulaanggur.
Kunci inggris, kunci tolak, dan kunci ring mempunyai fungsi yang berbeda.
Contoh berikut bukan nama jenis.
Dia mengoleksi batik Cirebon, batik Pekalongan, batik Solo, batik Yogyakarta, dan
batikMadura.
Selain film Hongkong, juga akan diputar film India, film Korea, dan film Jepang.
Murid-murid sekolah dasar itu menampilkan tarian Sumatra Selatan, tarian Kalimantan Timur,
dan tarian Sulawesi Selatan.
10. Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama semua kata (termasuk semua unsur bentuk
ulang sempurna) dalam nama negara, lembaga, badan, organisasi, atau dokumen, kecuali kata
tugas, seperti di, ke, dari, dan, yang, dan untuk.
Misalnya:
Republik Indonesia
Majelis Permusyawaratan Rakyat Republik Indonesia
Ikatan Ahli Kesehatan Masyarakat Indonesia
Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 16 Tahun 2010
tentang Penggunaan BahasaIndonesia dalam Pidato Presiden dan/atau Wakil Presiden
serta Pejabat Lainnya
Perserikatan Bangsa-Bangsa
Kitab Undang-Undang Hukum Pidana
11. Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama setiap kata (termasuk unsur kata ulang
sempurna) di dalam judul buku, karangan, artikel, dan makalah serta nama majalah dan surat
kabar, kecuali kata tugas, seperti di, ke, dari, dan, yang, dan untuk, yang tidak terletak pada
posisi awal.
Misalnya:
Saya telah membaca buku Dari Ave Maria ke Jalan Lain ke Roma.
Tulisan itu dimuat dalam majalah Bahasa dan Sastra.
Dia agen surat kabar Sinar Pembangunan.
Ia menyajikan makalah "Penerapan Asas-Asas Hukum Perdata".
12. Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama unsur singkatan nama gelar, pangkat, atau
sapaan.
Misalnya:
S.H. sarjana hukum
S.K.M. sarjana kesehatan masyarakat
S.S. sarjana sastra
M.A. master of arts
M.Hum. magister humaniora
M.Si. magister sains
K.H. kiai haji
Hj. hajah
Mgr. monseigneur
Pdt. pendeta
Dg. daeng
Dt. datuk
R.A. raden ayu
St. sutan
Tb. tubagus
Dr. doktor
Prof. profesor
Tn. tuan
Ny. nyonya
Sdr. saudara
13. Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama kata penunjuk hubungan kekerabatan,
sepertibapak, ibu, kakak, adik, dan paman, serta kata atau ungkapan lain yang dipakai dalam
penyapaan atau pengacuan.
Misalnya:
"Kapan Bapak berangkat?" tanya Hasan.
Dendi bertanya, "Itu apa, Bu?"
"Silakan duduk, Dik!" kata orang itu.
Surat Saudara telah kami terima dengan baik.
“Hai, Kutu Buku, sedang membaca apa?”
“Bu, saya sudah melaporkan hal ini kepada Bapak.”
Catatan:
(1) Istilah kekerabatan berikut bukan merupakan penyapaan atau pengacuan.
Misalnya:
Kita harus menghormati bapak dan ibu kita.
Semua kakak dan adik saya sudah berkeluarga.
(2) Kata ganti Anda ditulis dengan huruf awal kapital.
Misalnya:
Sudahkah Anda tahu?
Siapa nama Anda?
(Permendikbud nomor 50 tahun 2015 tentang Pedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia)
MENUNJUKKAN KESALAHAN PENGGUNAAN TANDA BACA
Menujukkan artinya memperlihatkan; menyatakan; menerangkan (dengan bukti dan
sebagainya) . Tanda baca adalah tanda yang dipakai dalam sistem ejaan (seperti titik, koma,
titik dua)
Menunjukkan kesalahan penggunaan tanda baca artinya memperlihatkan, menyatakan, atau
menerangkan tanda yang dipakai dalam sistem ejaan (seperti titik, koma, titik dua).
Contoh soal dan kunci jawaban
1.      Cermatilah kutipan berikut.

Yth:  Bapak Joko Sarwono,  S. H.

Di tempat

Dengan hormat,

Sehubungan dengan akan diadakannya perpisahan kelas VI, kami mengundang Bapak/Ibu
dalam  rapat persiapan acara tersebut.

Tanda baca yang tidak tepat dalam kutipan tersebut adalah…

A.    titik dua (:) setelah singkatan Yth

B.     koma (,) setelah kata Joko Sarwono

C.     titik (.) pada singkatan S.H.

D.    koma (,) setelah kata kelas VI

Pembahasan: tanda baca yang tepat setelah singkatan Yth adalah titik (.)

MENGGUNAKAN EJAAN
Menggunakan artinya memakai atau melakukan sesuatu dengan . Ejaan adalah kaidah-kaidah
cara menggambarkan bunyi-bunyi (kata, kalimat, dan sebagainya) dalam bentuk tulisan (huruf-
huruf) serta penggunaan tanda baca;
Menggunakan ejaan artinya memakai kaidah-kaidah kebahasaan (ejaan) dalam kegiatan
berbahasa (menyusun kata, kalimat, paragraf, dan sebagainya.

Contoh soal dan kunci jawaban

1. Penggunaan ejaan yang tepat terdapat pada kalimat ....


A. Dika membeli obat sesak napas di apotek.

B. Dika membeli obat sesak nafas di apotek.

C. Dika membeli obat sesak napas di apotik.

D. Dika membeli obat sesak nafas di apotik.

2. Bacalah paragraf rumpang berikut!

Ketahuilah, bahwa kebiasaan ramah lingkungan dapat dilakukan di rumah. Misalnya, saat
memasak sayuran. Potong bahan makanan menjadi bagian-bagian kecil, gunakan panci kecil
dengan air secukupnya, dan gunakan penutup panci saat mendidihkan air. Ini akan membantu
mempersingkat waktu memasak, sehingga gas yang digunakan juga lebih sedikit. Hal ini
menjadi cara yang . . . . untuk mengatasi pemborosan energi di rumah.

Kata baku yang tepat untuk melengkapi paragraf tersebut adalah . . . .

A. higienis

B. efektif

C. kreatif

D. aman

RINGKASAN MATERI

A.  Pengertian Kata Baku dan Tidak Baku

Kata baku adalah kata yang sesuai dengan ejaan kaidah bahasa Indonesia. Sedangkan kata tidak
baku adalah kata yang tidak sesuai dengan ejaan kaidah bahasa Indonesia. Kaidah bahasa
Indonesia ini lebih dikenal sebagai Pedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia. Selain itu, kamus
bahasa Indonesia juga menjadi salah satu rujukan dalam penentuan baku atau tidaknya suatu
kata.
Kata baku sering digunakan pada kalimat resmi ataupun percakapan resmi, misalnya pada
pidato atau ketika berbicara kepada orang yang lebih dihormati. Kata tidak baku lebih sering
digunakan dalam percakapan sehari-hari, misalnya dengan teman atau anggota keluarga. Kata
tidak baku dapat dikenali salah satunya dari penulisannya.

B.  Ciri-Ciri Kata Baku dan Tidak Baku


Beberapa penentuan kata baku dapat dilihat dari ciri-cirinya.

Ciri ciri kata baku antara lain:

1. Kata baku tidak dapat berubah setiap saat


2. Tidak terpengaruh bahasa daerah
3. Bukan bahasa percakapan sehari-hari
4. Tidak terpengaruh bahasa asing
5. Penggunaan kata baku sesuai dengan konteks di dalam kalimat
6. Kata baku tidak mempunyai arti yang rancu
7. Kata baku tidak mengandung arti pleonasme (lebih dari apa yang diperlukan)
8. Pemakaian imbuhan pada kata baku secara eksplisit
Ciri-ciri kata tidak baku antara lain:

1. Dapat terpengaruh bahasa daerah atau bahasa asing


2. Terpengaruh oleh perkembangan zaman
3. Digunakan pada percakapan santai
4. Dapat dibuat oleh siapa saja sesuai keinginannya

C.       Contoh Kata Baku dan Tidak Baku

No. Kata Baku Kata Tidak Baku

1 abjad abjat

2 advokat adpokat

3 afdal afdol

4 akhlak ahlak

5 aktif aktip
MENGGUNAKAN TANDA BACA

Menggunakan artinya memakai atau melakukan sesuatu dengan...


Tanda baca adalah tanda yang dipakai dalam sistem ejaan (seperti titik, koma, titik dua)

Menggunakan tanda baca artinya memakai tanda yang dipakai dalam sistem ejaan (seperti titik,
koma, titik dua) dalam kegiatan berbahasa. Misalnya dalam menyusun kalimat, paragraf, dan
sebagainya.

Contoh soal dan pembahasan

1.    Lengkapilah tanda kurung di bawah ini dengan tanda baca yang tepat!

Kami mengundang Bapak/Ibu untuk menghadiri acara penamatan yang Insya Allah akan

dilaksanakan pada:

hari / tanggal (…) Senin/12 Juni 2012

pukul (…) 08.30 – selesai

tempat (…) Aula Sekolah

Tanda baca yang tepat sesuai kalimat suratyang disajikan adalah ....

A. koma (,)

B. tanda hubung (-)

C. titik dua (:)


D. tanda titik (.)

Memperbaiki Kesalahan Penggunaan Ejaan

Memperbaiki artinya membetulkan kesalahan atau  kekeliruan. Ejaan adalah kaidah-kaidah cara


menggambarkan bunyi-bunyi (kata, kalimat, dan sebagainya) dalam bentuk tulisan (huruf-
huruf) serta penggunaan tanda baca;

Memperbaiki kesalahan penggunaan ejaan artinya membetulkan kesalahan atau kekeliruan


penggunaan kaidah-kaidah kebahasaan/ejaan. Kesalahan pengguanaan ejaan dapat terjadi pada
pembentukan kata, kalimat, dan paragraf.

Contoh soal dan pembahasan

1.    Perhatikan cuplikan laporan berikut !

Laporan Kunjungan ke Museum Kereta Api

Pada hari Sabtu, 3 November 2012 kami mengadakan kunjungan ke Museum Kereta Api.
Museum tersebut berada di kawasan Kota Ambarawa. Kami tidak sekedar melakukan
kunjungan, tetapi juga belajar banyak hal tentang perlengkapan sarana transportasi Kereta Api.
Kami sangat senang sekali dikarenakan kami dapat mengetahui berbagai macam perlengkapan
sarana transportasi Kereta Api.

Perbaikan kata yang dicetak miring dalam laporan di atas adalah . . . .

A. sekedar, sangat senang sekali, dikarena.

B. sekadar, sangat senang, karena.

C. sekadar, senang sekali, sebabnya.

D. sekedar, sangat senang, karena


2. Bacalah paragraf berikut!
setelah lulus dari sd adiluhung tessa berencana melanjutkan pendidikan ke smp putra bangsa.
Tessa rajin mengikuti bimbingan belajar di luar sekolah, agar dapat lolos seleksi masuk
sekolah.
Tessa ingin sekali membahagiakan kedua orang tuanya dengan masuk ke SMP favorit di
kotanya
tersebut.
Perbaikan penulisan ejaan pada kalimat yang bercetak miring adalah . . .
A. Setelah lulus dari sd Adiluhung, tessa berencana melanjutkan pendidikan ke SMP Putra
Bangsa.
B. Setelah lulus dari SD Adiluhung , Tessa berencana melanjutkan pendidikan ke SMP putra
bangsa
C. setelah lulus dari SD Adiluhung , Tessa berencana melanjutkan pendidikan ke SMP putra
bangsa.
D. Setelah lulus dari SD Adiluhung, Tessa berencana melanjutkan pendidikan ke SMP
Putra Bangsa.

MEMPERBAIKI KESALAHAN PENGGUNAAN TANDA BACA

Memperbaiki artinya membetulkan kesalahan atau  kekeliruan (Tanda baca adalah tanda yang
dipakai dalam sistem ejaan (seperti titik, koma, titik dua)
Memperbaiki kesalahan penggunaan tanda baca artinya membetulkan kesalahan penggunaan
tanda yang dipakai dalam sistem ejaan (seperti titik, koma, titik dua). Kesalahan penggunaan
tanda baca dapat terjadi antara lain saat menyusun kalimat atau paragraf.

Contoh soal dan kunci jawaban

1.     Perhatikan penggalan surat berikut!

Mengharap kehadiran orang tua murid dalam acara


Rapat Persatuan Orang Tua Murid dan Guru SD Negeri 1 Jetis pada:
hari, tanggal : Kamis, 15 Februari 2018
waktu : 13.00 sd 15.00 WIB
Perbaikan penulisan singkatan kata yang bergaris bawah dengan menggunakan tanda baca yang
tepat adalah  ....

A. s/d
B. s-d
C. s.d
D. s.d.

2. Cermatilah kalimat berikut.


Besok pagi kata dia mereka akan berangkat.
Perbaikan tanda baca yang tepat kalimat di atas adalah …
A. “Besok pagi kata dia mereka akan berangkat.”
B. “Besok pagi,” kata dia, “mereka akan berangkat.”
C. “Besok pagi,” kata dia, “Mereka akan berangkat.”
D. “Besok pagi,” Kata dia, “Mereka akan berangkat.”

RINGKASAN MATERI
Tanda Baca pada Kalimat Langsung
Pemakaian tanda baca pada kalimat langsung antara lain sebagai berikut.
1.      Tanda petik (“…”)  dipakai untuk mengapit petikan langsung yang berasal dari
pembicaraan.
Misalnya:
"Merdeka atau mati!" seru Bung Tomo dalam pidatonya.
"Kerjakan tugas ini sekarang!" perintah atasannya. "Besok akan dibahas dalam rapat."
2.      Tanda koma dipakai untuk memisahkan petikan langsung dari bagian lain dalam
kalimat.
Misalnya:
Kata nenek saya, “Kita harus berbagi dalam hidup ini.”
“Kita harus berbagi dalam hidup ini,” kata nenek saya, “karena manusia adalah makhluk
sosial.”
Catatan:
Tanda koma tidak dipakai untuk memisahkan petikan langsung yang berupa kalimat tanya,
kalimat perintah, atau kalimat seru dari bagian lain yang mengikutinya.
Misalnya:
"Di mana Saudara tinggal?" tanya Pak Lurah.
"Masuk ke dalam kelas sekarang!" perintahnya.
“Wow, indahnya pantai ini!” seru wisatawan itu.

Anda mungkin juga menyukai