MEMBACA NONSASTRA
1.Menentukan makna kata/istilah Disajikan paragraf, siswa mampu
pada teks meentukan makna kata/istilah dalam 2.
paragraf dengan tepat 1.
2.Menentukanantonim/sinonim Disajikan paragraf, siswa mampu
meentukan makna sinonim/antonim dalam 3.
paragraf dengan tepat 2.
Disajikan kalimat yang salah satu
kalimatnya dicetak miring, siswa mampu
menentukan sinonim/antonim kata yang
3.
dicetak miring dengan tepat
3.Menggali informasi tersurat teks Disajikan paragraf, siswa mampu
mengidentifikasi kalimat jawaban dari
kalimat tanya (dengan kata tanya apa, siapa,
di mana, kapan, mengapa, atau bagaimana) 5.
4.
yang sesuai dengan isi paragraf dengan
tepat.
Disajikan paragraf, siswa mampu
mengidentifikasi kalimat tanya (dengan
kata tanya apa, siapa, di mana, kapan, 6.
mengapa, atau bagaimana) yang sesuai 5.
dengan isi paragraf dengan tepat.
Disajikan teks laporan, siswa mampu
menentukan pernyataan yang merupakan isi 7.
laporan dengan tepat 6.
4.Menentukan unsur teks (kalimat Disajikan paragraf, siswa mampu
utama/penjelas) menentukan kalimat utama paragraf dengan 8.
tepat 7.
5.Menentukan ide pokok teks Disajikan paragraf, siswa mampu
menemukan ide pokok paragraf dengan
tepat. 8.
6.Menggali informasi tersirat teks
Disajikan paragraf, siswa mampu
menyimpulkan isi paragraf dengan tepat.
9.
7.Menentukan pernyataan sesuai
isi teks Disajikan paragraf, siswa mampu
menentukan pernyataan yang sesuai dengan 11.
isi paragraf 10.
8.Mengidentifikasi jenis teks Disajikan sebuah teks (deskripsi/narasi),
siswa mampu menentukan jenis teks 12.
dengan tepat 11.
9.Memprediksi kejadian Disajikan sebuah teks yang berisi sebuah
berdasarkan isi teks kondisi/peristiwa, siswa mampu 13.
menentukan kejadian berdasarkan isi teks 12.
10.Membandingkan isi teks Disajikan dua teks, siswa mampu
menentukan persamaan/perbedaan isi dua
teks dengan tepat 13.
11.Melengkapi tabel dengan Disajikan penggalan teks berisi
pokok-pokok pikiran berdasarkan data-data/informasi dan tabel yang
isi teks dirumpangkan, siswa mampu melengkapi
tabel sesuai dengan data/informasi 14.
pada teks dengan tepat.
MEMBACA SASTRA
Istilah adalah kata atau gabungan kata yang dengan cermat mengungkapkan makna konsep,
proses, keadaan, atau sifat yang khas dalam bidang tertentu.
Makna kata atau istilah yang sering muncul dalam soal USBN adalah makna kata leksikal.
Makna kata leksikal merupakan makna yang terdapat pada kata dasarnya tanpa bergabung
dengan bentuk lain. Makna leksikal dapat dilihat dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia.
Paragraf disusun menggunakan kalimat-kalimat yang saling berkaitan. Kalimat dalam setiap
paragraf disusun dari beberapa kata. Setiap kata tersebut memiliki makna atau arti. Oleh karena
itu, dalam membentuk kalimat atau paragraf sebuah kata harus benar-benar dipilih agar mampu
menyampaikan maksud penulis.
Kesalahan penggunaan kata-kata atai istilah akan menimbulkan penafsiran berbeda. Kata-kata
atau istilah yang digunakan dapat berupa kata baku, kata bersinonim, kata berantonim, kata
yang bermakna konotasi dan denotasi, dan kata yang mengalami perubahan makna. Istilah
berhubungan dengan pengungkapan makna konsep, proses, serta keadaan, atau sifat di bidang
tertentu.
Contoh soal dan kunci jawaban materi menentukan makna kata/istilah pada teks.
1. SD Program Khusus akan berulang tahun. Kepala Sekolah meminta seluruh siswa untuk
membersihkan lingkungan sekolah. Siswa diharap membawa alat kebersihan seperti sapu lidi,
sapu ijuk, kemoceng, dan kain pel. Setiap siswa harus berpartisipasi dalam kegiatan tersebut.
2. Tidur merupakan kebutuhan manusia. Saat tidur, seluruh anggota tubuh beristirahat.
Mengistirahatkan tubuh dari berbagai macam aktivitas idealnya memerlukan waktu sebanyak
delapan jam. Tidur yang baik dilakukan pada pukul 21.00–22.00. Keesokan harinya, kita juga
sebaiknya bangun tidur pada pagi hari sekitar pukul 05.00. Kebiasaan tidur secara teratur dapat
menyehatkan dan menyegarkan badan. Hal itu disebabkan saat malam kita
segeramengistirahatkan tubuh dan saat bangun pagi kita dapat menghirup udara segar dan
bersih yang baik untuk pernapasan.
Makna kata aktivitas dalam paragraf tersebut adalah . . . .
A. rutinitas yang dilakukan secara terus-menerus setiap waktu
B. mudah beraksi dan bereaksi
C. giat melaksanakan tugas
D. kegiatan yang dilakukan
MENENTUKAN ANTONIM/SINONIM
Antonim adalah kata yang berlawanan makna dengan kata lain. Sinonim adalah bentuk bahasa
yang maknanya mirip atau sama dengan bentuk bahasa lain.
Berikut kumpulan sinonim dan antonim kosa kata Bahasa Indonesia, (tanda = berarti sinonim
kata, tanda >< berarti antonim kata) :
1. Saat malam kita segera mengistirahatkan tubuh dan saat bangun pagi kita dapat
menghirup udara segar dan bersih yang baik untuk pernapasan
A. beterbangan
B. mengonggok
C. berhamburan
D. bertebaran
3. Bank BRI memberikan pinjaman modal dengan bunga rendah kepada para pedagang
kaki lima (PKL) .Hal ini disambut baik oleh para PKL . Adapun alasan Bank BRI
meminjamkan modal tersebut adalah agar PKL mampu mengembangkan usahanya sekaligus
memiliki warung tetap.
A. Menyempitkan
B. Meluaskan
C. Merosot
D. Menambahkan
Pokok-pokok informasi terangkum dalam rumus 5W + 1H. Dalam bahasa Indonesia, pokok-
pokok informasi itu dapat pula disingkat dengan ADIKSIMBA (Apa, DI mana, SIapa,
Mengapa, BAgaimana) .
Berikut kalimat pertanyaan dan jawaban atas pertanyaan berkaitan isi teks.
1. Bersepeda merupakan olahraga yang menyehatkan tubuh. Olahraga ini dapat dilakukan
oleh siapa saja. Dengan mengayuh sepeda, otot perut, kaki, tangan, dan jantung akan bergerak.
Otot organ tubuh yang bergerak akan merangsang keluarnya keringat. Semakin banyak keringat
yang keluar semakin banyak pula lemak yang keluar dari dalam tubuh. Semakin sedikit
tumpukan lemak semakin lancar peredaran darah kita.
Kalimat tanya yang sesuai dengan isi paragraf di atas adalah ....
Apakah humus itu? Humus adalah bunga tanah. Bunga tanah merupakan bahan makartan untuk
tanaman. Humus berasal dari tumbuhan dan hewan yang membusuk.
Jika ingin tanahmu subur, kamu dapat membuat hurnus sendiri. Caranya kumpulkan sampah
daun-daunan. Kernudian, timbun sampah-ssunpah itu dalam lubang. Sebaiknya. lubang dibuat
di dawah pohon yang rindang. Alasannya, karena udara lembab akan mempercepat
pembusukan.
Setelah beberapa lama, daun-daun itu akan membusuk. Bentuknya berupa gumpalan-gumpalan
hitam yang bercampur dengan tanah. Itulah yang disebut humus. Tanah yang berhumus ini
terasa berminyak jika kita pegang.
Jika humus tadi dicampur dengan tanah padat, tanah padat tersebut akan menjadi gembur.
Tanah gembur sangat subur. Di dalamnya tersedia banyak makanan untuk tanaman. Tanah
gembur juga memudahkan akar mencari makanan untuk pertumbuhannya.
Kalimat utama merupakan kalimat berisi ide pokok. Kalimat utama juga sering disebut
sebagai kalimat topik. Kalimat utama ini dijelaskan oleh kalimat-kalimat lain dalam paragraf
tersebut, yang disebut dengan kalimat penjelas. Kalimat penjelas yaitu kalimat yang
isinya memperjelas, menguraikan, atau berupa rincian-rincian tentang kalimat utama.
Kalimat utama dapat ditemukan di awal, di tengah, di akhir, di awal dan akhir, atau di seluruh
paragraf.
2. Arti kalimatnya baru jelas setelah dihubungkan dengan kalimat lain dalam satu alinea
3. Pembentukannya sering memerlukan bantuan kata sambung atau frasa penghubung atau
kalimat transisi
4. Isinya berupa rincian, keterangan, contoh, dan data lain yang bersifat mendukung kalimat
topik
Kalimat Topik
memberitahu pembaca tentang apa yang diperbincangkan dalam paragraf itu
memberi arah/pengendali terhadap permasalahan yangg akan dibicarakan
sandaran bagi kalimat-kalimat lain dalam paragraf itu menjadi titik tolak dari kalimat
pengembang
Tenaga kerja yang diperlukan dalam persaingan bebas adalah tenaga kerja yang
mempunyai etos kerja tinggi, yaitu tenaga yang pandai, terampil, dan berkepribadian.
Tenaga kerja yang pandai adalah tenaga kerja yang mempunyai kemampuan akademis
memadai sesuai dengan disiplin ilmu tertentu. Terampil artinya mampu menerapkan
kemampuan akademis yang dimiliki disertai kemampuan pendukung yang sesuai untuk
diterapkan agar diperoleh hasil maksimal. Sementara itu, tenaga kerja yang berkepribadian
adalah tenaga kerja yang mempunyai sikap loyal, disiplin, dan jujur.
Salju yang turun dari langit memberikan hiasan yang indah untuk bumi. Beberapa kota disulap
dengan nuansa putih, menghasilkan pemandangan cantik dan memikat bagi penikmat
keindahan. Hawa dingginnya semakin hari menggigit kawasan-kawasan yang beriklim
subtropis dan sedang ini. Inilah musim dingin yang terjadi di negeri matahari terbit.
Pencemaran udara, air, dan tanah saling berhubungan. Asap pabrik dan asap kendaraan
mencemari udara. Polusi udara tertiup ke berbagai tempat. Hujan membawa polusi ke dalam air
dan tanah. Saluran air dan sungai sering tercemar oleh sampah. Pupuk buatan untuk pertanian
dapat merusak tanah. Tanaman disemprot dengan pestisida untuk membunuh hama. Namun,
pestisida meracuni binatang dan manusia. Hujan mengalirkan pestisida dan pupuk dari tanah ke
sungai. Akibatnya, air juga terkena polusi. Jadi, semua polusi saling berkaitan.
4. Contoh paragraf ineratif
Gunung Sinabung di Sumatera Utara meletus. Belum reda letusan Gunung Sinabung,
Gunung Kelud di Jawa Timur juga meletus. Selain gunung berapi yang meletus itu, banjir
terjadi di beberapa daerah. Ibu kota Jakarta, seperti tahun-tahun sebelumnya, dilanda banjir.
NTT yang sering mengalami kekeringan juga dilanda banjir. Indonesia memang sedang
ditimpa banyak musibah dan bencana. Bencana-bencana tersebut menelan korban, baik harta
maupun jiwa. Padi di sawah-sawah yang siap panen menjadi gagal panen. Sayur mayur yang
banyak ditanaman dan dihasilkan di lereng-lereng gunung juga hancur sehingga harga di pasar
menjadi melambung.
5. Contoh menyebar
Matahari belum tinggi benar. Embun masih tampak berkilauan. Warna bunga menjadi sangat
indah diterpa sinar matahari. Tampak kupu-kupu dengan berbagai warna terbang dari bunga
yang satu ke bunga yang lain. Angin pun semilir terasa menyejukkan hati.
Cairan daun pepaya dapat meredakan perut kembung. Cairan itu juga dapa melancarkan
peredaran darah. Daun pepaya memang memiliki banyak manfaat. Bahkan enak juga dimakan
sebagai sayuran.
Nasib elang jawa sungguh memprihatinkan. Burung endemis Jawa ini tergolong hewan
terancam punah dengan status genting. Menurut data BirdLife International, saat ini populasi
elang jawa di alam diperkirakan hanya tersisa sekitar 300–500 individu dewasa. Salah satu
penyebab elang jawa terancam punah, yaitu semakin menyusutnya luas hutan alami di Jawa.
Sebagai pulau dengan populasi penduduk terpadat di Indonesia, kebutuhan lahan untuk
permukiman dan pertanian di Jawa semakin meningkat dari tahun ke tahun. Akibatnya, banyak
hutan yang beralih fungsi menjadi lahan pertanian maupun permukiman. Saat ini, hutan alami
yang tersisa di Jawa diperkirakan hanya sepuluh persen.
c. sandaran bagi kalimat-kalimat lain dalam paragraf itu menjadi titik tolak dari kalimat
pengembang
Tak hanya habitatnya yang dirusak, elang jawa juga kerap ditangkap dan diperjualbelikan
sebagai satwa peliharaan. Padahal, elang jawa merupakan burung yang dilindungi Undang-
Undang Republik Indonesia Nomor 5 Tahun 1990 tentang Konservasi Sumber Daya Alam
Hayati dan Ekosistemnya, serta diperkuat lewat Kepres No. 4/1993 tentang Satwa dan Bunga
Nasional. Elang jawa juga termasuk salah satu dari 14 satwa prioritas untuk diselamatkan
berdasarkan SK Dirjen PHKA No. 132/2011. Jika perdagangan dan alih fungsi hutan tidak
dihentikan, bukan tidak mungkin suatu saat nanti elang jawa hanya dapat dilihat dalam bentuk
foto atau hanya dikenang sebagai burung yang identik dengan simbol negara, yaitu garuda.
Ide pokok paragraf kedua pada teks tersebut adalah . . .
A. Perlindungan elang jawa diatur dalam Undang-Undang tentang Konservasi Sumber Daya
Alam Hayati dan Ekosistemnya.
B. Penyebab kepunahan elang jawa adalah alih fungsi hutan menjadi permukiman dan lahan
pertanian.
C. Keberadaan elang jawa dapat dilestarikan dengan menghentikan perdagangan dan
alih fungsi hutan.
D. Elang jawa identik dengan simbol negara, yaitu garuda.
Air laut pasang terjadi di beberapa wilayah di Indonesia, salah satunya kawasan Jakarta Utara.
Naiknya air laut di kawasan tersebut sudah berlangsung selama sepekan. Tingginya kenaikan
permukaan air dikhawatirkan akan membuat kawasan tersebut tergenang.
Bacaan atau paragraf memuat informasi tersurat dan tersirat. Informasi tersurat adalah
informasi yang tertulis secara jelas dalam bacaan. Informasi tersirat adalah informasi yang tidak
tertulis secara jelas/tersembunyi.
Menggali informasi tersirat artinya upaya mencari dan menemukan informasi yang tidak
tertulis secara jelas/tersembunyi. Untuk menemukan informasi tersirat dapat dilakukan dengan
menghubung-hubungkan data atau informasi dalam teks yang dikenal dengan istilah
menyimpulkan isi teks atau membuat simpulan teks.
Kalimat simpulan adalah kalimat yang berisi opini atau pendapat akhir atas data-data yang ada
dalam teks. Rumusan kalimat simpulan bukan berupa salah satu kalimat dalam teks.
2. Buatlah opini atau pendapat yang mencakupi keseluruhan hal penting tersebut.
1. Perhatikan ciri khusus kalimat simpulan dalam paragraf misalnya kata jadi, oleh karena
itu, dengan demikian, dan sebagainya
2. Perhatikan isi kalimat/pernyataan. Kalimat simpulan berisi opini atau pendapat akhir yang
meliputi keseluruhan isi paragraph.
Nasib elang jawa sungguh memprihatinkan. Burung endemis Jawa ini tergolong hewan
terancam punah dengan status genting. Menurut data BirdLife International, saat ini populasi
elang jawa di alam diperkirakan hanya tersisa sekitar 300–500 individu dewasa. Salah satu
penyebab elang jawa terancam punah, yaitu semakin menyusutnya luas hutan alami di Jawa.
Sebagai pulau dengan populasi penduduk terpadat di Indonesia, kebutuhan lahan untuk
permukiman dan pertanian di Jawa semakin meningkat dari tahun ke tahun. Akibatnya, banyak
hutan yang beralih fungsi menjadi lahan pertanian maupun permukiman. Saat ini, hutan alami
yang tersisa di Jawa diperkirakan hanya sepuluh persen.
Tak hanya habitatnya yang dirusak, elang jawa juga kerap ditangkap dan
diperjualbelikan sebagai satwa peliharaan. Padahal, elang jawa merupakan burung yang
dilindungi Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 5 Tahun 1990 tentang Konservasi
Sumber Daya Alam Hayati dan Ekosistemnya, serta diperkuat lewat Kepres No. 4/1993 tentang
Satwa dan Bunga Nasional. Elang jawa juga termasuk salah satu dari 14 satwa prioritas untuk
diselamatkan berdasarkan SK Dirjen PHKA No. 132/2011. Jika perdagangan dan alih fungsi
hutan tidak dihentikan, bukan tidak mungkin suatu saat nanti elang jawa hanya dapat dilihat
dalam bentuk foto atau hanya dikenang sebagai burung yang identik dengan simbol negara,
yaitu garuda.
Bacaan atau paragraf memuat informasi tersurat dan tersirat. Informasi tersurat adalah
informasi yang tertulis secara jelas dalam bacaan. Informasi tersirat adalah informasi yang tidak
tertulis secara jelas/tersembunyi.
Pokok-pokok informasi terangkum dalam rumus 5W + 1H. Dalam bahasa Indonesia, pokok-
pokok informasi itu dapat pula disingkat dengan ADIKSIMBA (Apa, Di mana, Siapa,
Mengapa, Bagaimana) .
1. Ada cara memasak mie instan agar kandungan vitamin tetap terjaga. Pertama masukkan
mie ke dalam air mendidih. Kedua, angkat mie sebelum lembek. Selanjutnya, buat air rebusan
baru dan taruhlah di dalam mangkok. Terakhir, masukkan bumbu dan mie ke dalam mangkok.
Mie instan siap dihidangkan.
2. Bank BRI memberikan pinjaman modal dengan bunga rendah kepada para pedagang
kaki lima (PKL) .Hal ini disambut baik oleh para PKL . Adapun alasan Bank BRI
meminjamkan modal tersebut adalah agar PKL mampu mengembangkan usahanya sekaligus
memiliki warung tetap.
A. Bank BRI memimjamkan modal usaha kepada para PKL agar memiliki warung
B. Bank BRI meminjamkan modal usaha dengan tujuan usaha PKL mampu
berkembang
C. Bank BRI meminjamkan modal usaha kepada para PKL dengan bunga tinggi
Teks adalah naskah yang ditulis dengan tata organisasi tertentu (struktur/pola penyajian
tertentu). Teks nonsastra adalah naskah yang berisi permasalahan nonsastra.
Berikut disajikan penjelasan dan contoh-contoh jenis teks.
Untuk USBN SD jenis teks yang diujikan yaitu teks narasi dan deskripsi
Sore itu kami pergi ke rumah Puspa. Sopir kusuruh memakirkan mobil. Kemudian, kami
memasuki gang kecil. Beberapa waktu kemudian, kami sampai di sebuah rumah yangh
sederhana seperti rumah-rumah di sekitarnya.
A. deskripsi
B. eksposisi
C. persuasi
D. narasi
Paragraf sebab akibat adalah salah satu paragraf yang merupakan pengembangan dari pola pikir
paragraf induktif dimana kalimat utama diletakkan di akhir paragraf dan sering disebut juga
dengan kesimpulan. Berdasarkan pola pemikiran tersebut, paragraf sebab akibat atau yang
disebut dengan paragraf kausatif merupakan paragraf yang dimulai dengan fakta-fakta khusus
sebagai sebab kemudian disimpulkan menjadi fakta umum pada bagian akhir kalimat yang
disebut dengan akibat.
1. Karena mengikuti pola pikir paragraf induktif, kalimat pertama pada paragraf sebab akibat
berupa kalimat-kalimat khusus.
2. Paragraf ini memaparkan banyak contoh, masalah atau peristiwa khusus yang disebut dengan
sebab lalu di simpulkan menjadi satu contoh, masalah atau peristiwa umum yang timbul akibat
sebab-sebab tersebut yang disebut juga dengan kalimat akibat.
3. Gagasan utamanya terletak pada bagian akhir kalimat atau kalimat yang menjadi akibat di
dalam suatu paragraf.
4. Adanya keterkaitan yang logis antara kalimat yang menjadi sebab dan kalimat akibat.
Saat ini marak terjadi penebangan pohon secara liar. Hal ini dilakukan oleh cukong-cukong
yang tak bertanggung jawab dengan seenaknya saja membabat hutan tanpa menanaminya
kembali. Tak hanya maraknya penebangan pohon, tanah-tanah telah kehilangan fungsinya
sebagai sumber resapan air dikarenakan pembangunan yang terjadi secara luas dan massif tanpa
mengindahkan lingkungan. Di tambah lagi dengan kebiasaan buruk para manusia yang tinggal
di sekitar sungai. Mereka dengan sengaja membuang sampah mereka di sungai sehingga
membuat sungai menjadi dangkal karena sampah yang menumpuk di permukaan sungai.
Bahkan mereka juga membangun rumah-rumah di pinggiran sungai yang menambah ke
semerautan wilayah sungai. Oleh kerena itu tidaklah heran mengapa bencana banjir sering
terjadi pada musim penghujan ini.
Paragraf di atas menyajikan sebuah bahasan tentang akibat terjadinya banjir pada musim
kemarau. Berikut adalah pola dari paragraf sebab akibat di atas:
Penebangan hutan (Sebab khusus)
Hilangnya fungsi tanah serapan (Sebab khusus)
Pendangkalan sungai (Sebab khusus)
Pembangunan rumah di sekitar sungai (Sebab khusus)
Banjir selalu datang pada musim kemarau. (Akibat umum)
(http://www.kelasindonesia.com/2015/03/pengertian-dan-contoh-paragraf-sebab-akibat-beserta-
ciri-cirinya.html)
Contoh soal dan kunci jawaban.
Tanah di lereng perbukitan itu sudah kritis. Beberapa bagian tampak retak-retak. Di samping itu
di sana sudah tidak ada tumbuhan. Padahal hujan terus mengguyur bukit itu. Wajar kalau
penduduk mulai was-was.
Peristiwa yang mungkin terjadi berkaitan dengan isi cerita tersebut adalah ....
A. bukit gundul
B. air menggenang
C. hujan deras
D. tanah longsor
Sebuah teks memuat informasi atau masalah. Penyajian informasi atau masalah dalam teks
dapat sama atau berbeda. Persamaan atau perbedaan tersebut dapat diketahui dengan mengajukan
pertanyaan berikut.
5. Mengapa untuk menanyakan sebab atau alasan, masalah, peristiwa, atau kejadian dalam teks.
Teks 2
Ridho, siswa kelas V. Dia termasuk anak yang tidak pandai. Meskipun begitu, ia tidak pernah
merasa rendah diri. Ia selalu bertanya jika ada materi pelajaran yang belum dipahami. Setiap
kali ada ulangan. ia berusaha sungguh-sungguh untuk mendapatkan nilai terbaik. Demikian
juga pada kenaikan kelas nanti, ia berharap mendapatkan nilai memuaskan. Ridho juga ingin
agar ibunya merasa bangga.
1. Pengertian Pantun
Pantun merupakan puisi lama yang terdiri atas empat larik. Dua larik pertama merupakan
sampiran dan dua larik berikutnya merupakan isi. Pantun memiliki pola rima akhir a-b-a-b.
2. Ciri-Ciri Pantun
Contoh pantun
Isi pantun terdapat pada baris ketiga dan keempat. Isi pantun tersebut adalah penyesalan orang
yang sudah meninggal karena saat hidup di dunia tidak sembahyang.
a. Pantun Anak-Anak
Contoh :
Contoh :
Contoh :
Contoh :
Contoh :
f. Pantun Agama
Contoh
Contoh :
Pada zaman dahulu kala (a)
Tersebutlah sebuah cerita (a)
Sebuah negeri yang aman sentosa (a)
Dipimpin sang raja nan bijaksana (a)
Isi syair tersebut adalah mengisahkan sebuah kerajaan yang dipimpin raja yang
bijaksana sehingga rakyatnya hidup sejahtera.
Puisi baru adalah puisi yang tidak lagi terikat oleh jumlah baris dan persajakan dalam setiap
baitnya. Dengan kata lain, jumlah baris dalam setiap baitnya tidak memiliki jumlah tertentu dan
persajakannya tidak memiliki rumus pasti.
Lingkungan Desa
Lingkungan desa
Kau sangat indah
Bersih tanpa sampah
Penuh rasa damai
Pada waktu matahari terbit
Orang-orang berombongan
Pergi ke pasar
Anak-anak ke sekolah
Isi puisi tersebut adalah tentang lingkungan desa memiliki pemandangan yang indah.
Lingkungannya bersih tanpa sampah. Keadaan seperti itu menciptakan rasa damai bagi hati dan
pikiran.
Tanyaku
Tuhan...
Tuhan...
Tuhan...
Maafkanlah kami...
A. Pengertian Prosa
Istilah prosa berasal dari bahasa latin oratio provorsa yang berarti ucapan langsung bahasa
percakapan sehingga prosa berarti bahasa bebas, bercerita, dan ucapan langsung. Kata prosa
diambil dari bahasa Inggris, prose yang berarti bahasa tertulis atau tulisan.
Aminuddin ( 2002) menyatakan bahawa prosa Fiksi adalah kisahan atau ceritera yang diemban
oleh palaku-pelaku tertentu dengan pemeranan, latar serta tahapan dan rangkaian ceritera
tertentu yang bertolak dari hasil imajinasi pengarangnya sehingga menjalin suatu ceritera.
B. Macam-macam Prosa
Secara umum prosa terbagi atas prosa lama dan prosa baru.
1. Prosa Lama
a. Ciri-ciri Prosa Lama
3) Milik bersama.
1) Mite
Mite atau mitos berasal dari bahasa Yunani, mythos yang berarti cerita tentang dewa-dewa dan
pahlawan-pahlawan yang dipuja-puja. Mitos adalah cerita tentang dewa-dewa suci yang
mendukung sistem kepercayaan atau agama (religi), contohnya adalah cerita-cerita yang
menerangkan asal usul dunia, kehidupan manusia dan kegiatan-kegiatan hidup seperti bercocok
tanam, misalnya tentang kepercayaan Dewi Sri atau adat istiadat yang lain (Suripan Sadi
Hutomo, 1991 : 63).
2) Legenda
Legenda adalah cerita yang mengisahkan asal-usul satu tempat atau peristiwa zaman
silam. Hutomo (1991) menyatakan bahwa legenda merupakan cerita-cerita yang dianggap
masyarakat pemiliknya sebagai peristiwa-peristiwa sejarah. Sebagian besar
masyarakat menganggap bahwa legenda adalah sejarah rakyat. Legenda merupakan cerita yang
mencerminkan kehidupan dan kebudayaan masyarakat setempat.
Contoh legenda adalah Candi Roro Jonggrang, Tangkuban Perahu, Danau Toba, dan
sebagainya. Berdasarkan uraian tersebut dapat disimpulkan bahwa legenda merupakan suatu
cerita yang dianggap terjadi dan pelakunya adalah orang yang terkemuka atau manusia yang
memiliki kesaktian dan betul-betul pernah hidup di masa lampau.
3) Dongeng
Dongeng Menurut Sudjiman (1986:15) adalah cerita tentang makhluk khayalan. Makhluk
khayalan yang menjadi tokoh-tokoh cerita semacam itu biasanya ditampilkan sebagai tokoh
yang memiliki kebijaksanaan untuk mengatur masalah manusia dengan segala macam
cara. Bascom dalam Danandjaja ( 2007: 50) menyatakan bahwa dongeng adalah cerita prosa
rakyat yang dianggap tidak benar-benar terjadi oleh yang mempunyai cerita, dan dongeng tidak
terikat oleh waktu maupun tempat. Dongeng merupakan cerita yang tidak benar-benar terjadi
terutama pada zaman dahulu.
2. Prosa Baru
a. Ciri-ciri Prosa Baru
1) Tertulis.
3) Dipengaruhi pengarangnya.
5) Bentuk novel,cerpen,drama.
1) Cerita pendek
Cerita pendek atau sering disingkat cerpen adalah suatu bentuk prosa naratif fiktif. Berapa
ukuran panjang atau pendek yang dimaksud memang tidak ada aturan baku yang dianut
maupun kesepakatan diantara pengarang dan para ahli. Edgar Allan Poe dalam Nurgiantoro
(1995: 11) menyatakan bahwa cerita pendek adalah sebuah cerita yang selesai dibaca sekali
duduk, kira-kira berkisar antara setengah jam sampai dua jam.
2) Novel
Novel sebenarnya merupakan salah satu jenis fiksi. Novel dan cerita pendek merupakan dua
bentuk karya sastra yang sekaligus disebut fiksi. Bahkan dalam perkembangannya yang
kemudian, novel dianggap bersinonim dengan fiksi. Dengan demikian, pengertian fiksi juga
berlaku untuk novel (Burhan Nurgiantoro, 1995: 9).
Herman J. Waluyo (2002: 37) mengemukakan bahwa novel mempunyai ciri: (1) ada perubahan
nasib dari tokoh cerita; (2) ada beberapa episode dalam kehidupan tokoh utamanya; (3)
biasanya tokoh utama tidak sampai meninggal.
Sumber:
Ratnasari, Ririk dkk, 2017. Genre dan Apresiasi Sastra. Jakarta: Direktorat Pembinaan
Guru Pendidikan Dasar Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan Kementerian
Pendidikan dan Kebudayaan
1. Suatu hari di sebuah lembah, Monyet bertemu dengan Burung Pipit yang sedang mencari
biji- ijian. “Hai Burung Pipit, kau sedang mencari biji-bijian lagi, ya? Pantas saja kau tidak
bertambah besar, yang kau makan bijinya, bukan buahnya“, ejek Monyet. Burung Pipit hanya
diam dan terus mengumpulkan biji-biji apel yang dibuang oleh Monyet.
Suatu hari, hujan turun dengan deras selama berhari-hari. Lembah itu pun tertutup oleh air.
Semua hewan mengungsi ke tempat yang lebih tinggi di atas bukit. Mereka kedinginan dan
kelaparan. Ketika hujan berhenti, mereka turun kembali ke lembah untuk mencari makanan.
Tetapi, semua pohon telah tumbang tersapu air hujan. Tidak ada lagi buah-buahan untuk
dimakan. Saat berjalan menyusuri lembah untuk mencari makan, Monyet bertemu lagi dengan
Burung Pipit.
Burung Pipit iba dengan kondisi Monyet. Burung Pipit mengajak Monyet ke atas bukit. Betapa
terkejutnya Monyet, melihat bukit yang penuh buah-buahan. Ternyata, Burung Pipitlah yang
menanam pohon buah-buahan itu. Itulah sebabnya kenapa Burung Pipit selalu mengumpulkan
biji buah-buahan yang dibuang.
Mengapa Burung Pipit mengumpulkan biji-bijian?
A. Burung Pipit tahu akan turun hujan deras dan banjir yang menumbangkan pepohonan.
B. Monyet kehabisan makanan karena pepohonan di lembah tersapu banjir.
C. Burung Pipit menanam biji-bijian tersebut di atas bukit.
D. Burung Pipit adalah burung pemakan biji-bijian.
Candra: "Andaikata keadaan rumahku tidak seperti ini, tentu aku tidak akan mendapat
masalah."
Rusdi : "Ada apa Can? Katakanlah, mungkin aku dapat membantumu! Ayolah, bicara saja!"
Candra : "Begini Rus! Aku belum membayar buku karena orang tuaku belum mempunyai uang
untuk melunasi. Padahal, aku sudah berjanji hari ini akan melunasi."
Rusdi : "Begini ... kita harus berani! Nanti kita berdua menghadap kepala sekolah setelah
pelajaran selesai, kemudian kita mengatakan sejujurnya tentang keadaanmu. Bagaimana?"
Candra : "Ya itu ide baik sekali. Terima kasih, Rus."
2. Mengapa Candra mengatakan "Ya. itu ide yang baik sekali." pada akhir teks?
A. Rusdi meminta Candra untuk berkata jujur.
B. Rusdi berjanji akan membantu Candra untuk melunasi buku.
C. Kepala Sekolah membebaskan uang buku Candra.
D. Rusdi menemukan jalan keluar yang baik.
2. Penokohan
Penokohan merupakan salah satu unsur dalam cerita yang menggambarkan keadaan lahir
maupun batin seseorang atau pelaku. Setiap manusia mempunyai karakter yang berbeda-beda.
Karena cerpen/novel pada dasarnya adalah menceritakan manusia dalam berhubungan dengan
dengan lingkungannya, maka setiap tokoh dalam cerita akan memiliki watak yang berbeda-
beda antara tokoh yang satu dengan tokoh yang lainnya. Melalui karakter tokoh cerita pembaca
mengikuti jalannya cerita, sehingga maksud cerita akan menjadi lebih jelas.
Istilah tokoh merujuk pada orang atau pelaku cerita. Watak, perwatakan, dan karakter,
menunjuk pada sifat dan sikap para tokoh. Penokohan dan karakterisasi sering disamakan
artinya dengan karakter dan perwatakan. Penokohan menunjuk pada penempatan tokoh-tokoh
tertentu dengan watak-watak tertentu dalam sebuah cerita.
Senada dengan pendapat di atas Panuti Sudjiman (1988: 16-23) berpendapat tokoh ialah
individu yang mengalami peristiwa atau berlakuan dalam berbagai peristiwa dalam cerita.
Watak berarti tabiat, sifat kepribadian. Sedangkan penokohan adalah penyajian watak tokoh
dan penciptaan citra tokoh.
Jadi yang dimaksud penokohan atau karakteristik adalah ciri-ciri jiwa seseorang tokoh dalam
suatu cerita. Seluruh pengalaman yang dituturkan dalam cerita kita ikuti berdasarkan tingkah
laku dan pengalaman yang dipelajari melalui pelakunya. Melalui perilaku ilmiah pembaca
mengikuti jalannya seluruh cerita dan berdasarkan karakter, situasi cerita dapat dikembangkan.
1. Tema
Tema merupakan dasar atau inti cerita. Suatu cerita harus mempunyai tema atau dasar, dan
dasar inilah yang paling penting dari seluruh cerita. Cerita yang tidak memiliki dasar tidak ada
artinya sama sekali atau tidak berguna (Lubis, 1981: 15). Tema sebagai central idea and sentral
purpose merupakan ide dan tujuan sentral (Stanton, 1965: 16). Tema dapat timbul dari
keseluruhan cerita, sehingga pemahaman antara seorang penikmat dengan penikmat lain tidak
sama (Jones, 12968: 31). Ada pula yang berpendapat bahwa tema merupakan arti dan tujuan
cerita (Kenny, 1966: 88).
Menurut Nurgiyantoro (1995: 70), tema dapat dipandang sebagai gagasan dasar umum sebuah
karya novel. Gagasan dasar umum inilah yang tentunya telah ditentukan sebelumnya oleh
pengarang dan dipergunakan untuk mengembangkan cerita. Dengan kata lain cerita harus
mengikuti gagasan utama dari suatu karya sastra.
Pendapat di atas dapat menggambarkan simpulan bahwa: (1) tema merupakan dasar suatu cerita
rekaan; (2) tema harus ada sebelum pengarang mulai dengan ceritanya; (3) tema dalam cerita
atau novel tidak ditampilkan secara eksplisit, tetapi tersirat di dalam seluruh cerita; dan (4)
dalam satu cerita atau novel terdapat tema dominan atau tema sentral dan tema-tema kecil
lainnya.
2. Plot
Plot adalah rangkaian cerita yang dibentuk dalam tahapan-tahapan peristiwa sehingga menjalin
suatu cerita yang utuh. Plot disusun tidak lepas dari tema. Jalan cerita yang disusun atau dijalin
tidak boleh meloncat ke lain tema. Tiap-tiap kejadian akan berhubungan sehingga seluruh cerita
merupakan suatu kesatuan yang tidak dapat dipisahkan.
Lubis (1981: 18) menyampaikan cara memulai dan menyusun cerita yang disampaikan oleh
Tasrif yang dibagi menjadi lima tahapan, yakni penggambaran situasi awal (exposition),
peristiwa mulai bergerak menuju krisis diwarnai dengan konflik-konflik (complication),
keadaan mulai memuncak (rising action), keadaan mencapai puncak penggawatan (klimaks),
kemudian pengarang memberikan pemecahan atau jalan keluar permasalahan sehingga cerita
berakhir (denouement). Cara memulai dan menyusun cerita seperti di atas dinamakan plot atau
dramatic conflict.
Berani Jujur
Candra: "Andaikata keadaan rumahku tidak seperti ini, tentu aku tidak akan mendapat
masalah."
Rusdi : "Ada apa Can? Katakanlah, mungkin aku dapat membantumu! Ayolah, bicara saja!"
Candra : "Begini Rus! Aku belum membayar buku karena orang tuaku belum mempunyai uang
untuk melunasi. Padahal, aku sudah berjanji hari ini akan melunasi."
Rusdi : "Begini ... kita harus berani! Nanti kita berdua menghadap kepala sekolah setelah
pelajaran selesai, kemudian kita mengatakan sejujurnya tentang keadaanmu. Bagaimana?"
Candra : "Ya itu ide baik sekali. Terima kasih, Rus."
A. di rumah
B. di kelas
C. di lapangan
D. di jalan
A. pegunungan
B. pedesaan
C. perkotaan
D. pantai
MENENTUKAN MAKNA KATA/SIMBOL/KIAS
Kata berlambang/simbol/kias adalah kata-kata tertentu yang mewakili suatu hal yang ingin
disampaikan.
Macam-Macam Kata Berlambang
Kata berlambang dalam karya sastra, khususnya puisi dibagi menjadi beberapa jenis, yaitu:
a. Lambang benda
Perhatikan contoh berikut.
Burung dara jantan
Yang dulu kau pelihara
Kini telah terbang menemui jodohnya
(WS Rendra)
Baris burung dara jantan merupakan lambang/simbol yang berarti anak laki-laki.
b. Lambang warna
Pada contoh di bawah ini lambang warna hitam digunakan untuk mengungkapkan perasaan
duka.
Ini dari kami bertiga
Pita hitam pada karangan bunga
Sebab kami ikut berduka
Bagi kakak yang ditembak mati
Siang tadi
Salemba
(Karangan Bunga karya Taufik Ismail)
c. Lambang bunyi
Lambang bunyi berarti makna khusus bunyi alat musik atau perpaduan bunyi-bunyi tertentu.
Seruling di pasir ipis, merdu
Antara gundukan pohonan pina
Tembang menggema di dua kaki
Burangrang-Tangkubanperahu
(Priangan Si Jelita karya Ramadhan K.H.)
d. Lambang suasana
Lambang suasana berarti menggambarkan suatu peristiwa atau keadaan dengan hal lain.
Perhatikan contoh berikut.
Tuhanku
aku mengembara di negeri asing
Tuhanku
di pintu-Mu aku mengetuk
aku tidak bisa berpaling
(Doa karya Chairil Anwar)
Pada baris yang ditandai dengan garis bawah, penyair mencoba mengungkapkan suasana
kegelisahan karena jauh dari Tuhan. Kegelisahan itu dilambangkan dengan mengembara di
negeri yang asing (http://bahasapedia.com/kata-konotasi-dan-lambang-dalam-puisi/).
Contoh soal dan pembahasan
Rindu Pelangi
Karya: Nur R.
Semusim ini aku selalu menunggu kehadiranmu
Saat hujan meneteskan rintiknya satu per satu
Hingga usainya pun tak kulihat dirimu
Indahmu selalu kurindu
Warnamu selalu membayang di mataku
Meski kau tak kunjung ingin aku temu
Akan aku nanti disetiap usai hujan selalu
A. pernah
B. suram
C. terang
D. hidup
2. Perhatikan puisi berikut.
Sepuluh November
Saat itu
Saat ini
Jiwamu, pahlawan
3. Perhatikan puisi berikut
Sahabat
Informasi tersirat adalah informasi yang tersembunyi. Menggali informasi tersirat dalam karya
sastra artinya mencari dan menentukan informasi yang tidak tertulis dengan jelas atau
tersembunyi dalam teks sastra.
Contoh soal dan pembahasan
1. Perhatikan teks cerita berikut.
Fahima murid kelas VI SD Mutiara. Ia tergolong anak rajin. Sepulang sekolah, ia membantu
ibu membersihkan rumah. Sekalipun banyak pekerjaan di rumah, ia tidak pemah lupa
menyelesaikan tugas sekolah. Prestasi Fahima di sekolah juga tetap memuaskan. Itu sebabnya,
Fahima sering mendapatkan pujian dari guru dan disukai oleh teman-teman.
Raden Abimanyu terkepung prajurit Korawa. Kesatria Pandawa itu bertempur tanpa bala
bantuan. Raden Abimanyu terdesak dan gugur di medan Kurusetra. Dewi Subadra terdiam
dengan tatap matu sendu saat mendengar kabar anak semata wayangnya itu.
Seorang pengemis datang ke rumah kepala desa untuk meminta makan dan sedikit uang.
Bukannya memberi makan, sang kepala desa justru mengusir pengemis itu. Keesokan harinya,
saat bangun tidur, kepala desa yang kikir itu merasakan tangannya lumpuh dan tidak dapat
digerakkan. Ia pun membuat sayembara. Siapa pun yang dapat menyembuhkannya, akan diberi
setengah dari kekayaannya. Pengemis yang kemarin diusirnya datang, “Hai, orang kaya! Ini
adalah akibat dari sifat sombong dan kikirmu! Hanya ada tiga hal yang dapat
menyembuhkanmu! Pertama, kau harus mengubah sifat sombong dan
kikirmu. Kedua,bertapalah di sebuah batu cekung di Gunung Karang selama tujuh hari tujuh
malam. Ketiga,jika kau sembuh, penuhilah janjimu. Bagikan setengah harta kekayaanmu
kepada orang-orang tidak mampu!”
Kepala desa yang kaya itu pun melakukan hal-hal yang disebutkan oleh pengemis. Ia pergi ke
Gunung Karang dan melewati perjalanan yang melelahkan. Ia bertapa dan berdoa selama tujuh
hari tujuh malam melewati berbagai cobaan. Pada hari ketujuh, tiba-tiba batu cekung itu
menyemburkan sumber mata air panas. Sang kepala desa itu segera mandi. Secara ajaib, ia pun
sembuh dari kelumpuhannya. Ia kembali ke desa dan memenuhi janjinya, mendermakan
hartanya kepada orang-orang tidak mampu. Akhirnya, kepala desa yang kaya raya itu dikenal
sebagai orang yang dermawan. Warga pun sangat menyayanginya.
Maksud pernyataan yang bercetak miring dalam cerita tersebut adalah . . .
A. Kepala desa memberikan setengah dari harta kekayaannya kepada pengemis yang diusirnya
waktu itu.
B. Kepala desa segera kembali ke desa dan merayakan kesembuhannya dengan mengundang
orang-orang ke rumahnya.
C. Setelah sembuh, kepala desa mengingkari janjinya untuk memberikan setengah hartanya
kepada orang-orang tidak mampu.
D. Setelah kepala desa sembuh, ia menepati janjinya dengan memberikan setengah dari
harta kekayaannya kepada orang-orang tidak mampu.
Tema merupakan makna yang dikandung oleh sebuah cerita Senada dengan pengertian tersebut,
Hartoko dan Rahmanto (dalam Burhan Nurgiyantoro (2007) menyatakan bahwa tema
merupakan gagasan dasar umum yang menopang sebuah karya. Tema menjadi pengembangan
seluruh cerita sehingga bersifat menjiwai keseluruhan cerita. Senada dengan pengertian
tersebut, Tarigan (1983) menyatakan bahwa tema adalah gagasan utama atau pikiran pokok.
Tema suatu karya sastra letaknya tersembunyi dan harus dicari sendiri oleh pembacanya.
Pengarang karya sastra tidak semata-mata mengatakan apa yang menjadi inti permasalahan
hasil karyanya walaupun kadang-kadang ada atau terdapat kata-kata, kalimat kunci dalam salah
satu bagian karya sastra, dari kalimat kunci pengarang seolah-olah merumuskan apa yang
sebenarnya menjadi pokok permasalahan.
Ada beberapa cara untuk menafsirkan tema menurut Stanton dalam Nurgiayantoro (2007) yakni
(1) harus memperhatikan detil yang menonjol dalam cerita rekaan, (2) tidak terpengaruh oleh
detil cerita yang kontradiktif, (3) tidak sepenuhnya tergantung oleh bukti-bukti implisit, tetapi
harus yang eksplisit, (4) tema itu dianjurkan secara jelas oleh cerita yang bersangkutan.
2. Penokohan
Penokohan merupakan salah satu unsur dalam cerita yang menggambarkan keadaan lahir
maupun batin seseorang atau pelaku. Setiap manusia mempunyai karakter yang berbeda-beda.
Karena cerpen/novel pada dasarnya adalah menceritakan manusia dalam berhubungan dengan
dengan lingkungannya, maka setiap tokoh dalam cerita akan memiliki watak yang berbeda-
beda antara tokoh yang satu dengan tokoh yang lainnya. Melalui karakter tokoh cerita pembaca
mengikuti jalannya cerita, sehingga maksud cerita akan menjadi lebih jelas.
Istilah tokoh merujuk pada orang atau pelaku cerita. Watak, perwatakan, dan karakter,
menunjuk pada sifat dan sikap para tokoh. Penokohan dan karakterisasi sering disamakan
artinya dengan karakter dan perwatakan. Penokohan menunjuk pada penempatan tokoh-tokoh
tertentu dengan watak-watak tertentu dalam sebuah cerita.
Senada dengan pendapat di atas Panuti Sudjiman (1988: 16-23) berpendapat tokoh ialah
individu yang mengalami peristiwa atau berlakuan dalam berbagai peristiwa dalam cerita.
Watak berarti tabiat, sifat kepribadian. Sedangkan penokohan adalah penyajian watak tokoh
dan penciptaan citra tokoh.
Jadi yang dimaksud penokohan atau karakteristik adalah ciri-ciri jiwa seseorang tokoh dalam
suatu cerita. Seluruh pengalaman yang dituturkan dalam cerita kita ikuti berdasarkan tingkah
laku dan pengalaman yang dipelajari melalui pelakunya. Melalui perilaku ilmiah pembaca
mengikuti jalannya seluruh cerita dan berdasarkan karakter, situasi cerita dapat dikembangkan.
3. Plot atau Alur
Plot atau alur adalah urutan peristiwa yang merupakan dasar terciptanya sebuah cerita. Alur
bisa tampak apabila pengarang dalam menyusun cerita antara tema pesan dan amanat saling
berhubungan.
Cerita bergarak dari peristiwa yang lain, masing-masing peristiwa itu disusun secara runtut,
utuh dan saling berhubungan. Plot merupakan unsure fiksi yang penting, bahkan banyak orang
menganggap sebagai unsur yang terpenting. Plot dapat mempermudah dalam memahami suatu
cerita. Tanpa adanya plot pembaca akan kesulitan dalam memahami suatu cerita.
Plot karya fiksi yang kompleks sulit dipahami hubungan sebab akibat antarperistiwanya,
menyebabkan ceritanya sulit dipahami. Dalam suatu cerita biasanya dituliskan berbagai
peristiwa dalam urutan tertentu. Peristiwa yang diurutkan itulah yang disebut alur atau plot.
Adapun pengertiannya menurut Panuti Sudjiman (1998: 30) adalah jalinan peristiwa dalam
karya sastra untuk mencapai efek tertentu, lalu ia juga memberikan batasan bahwa alur adalah
rangkaian peristiwa yang dijalin dan direka secara seksama yang menggerakkan jalan cerita
melalui rumusan ke arah klimaks dan penyelesaian.
Penahapan plot dapat diuraikan sebagai berikut.
Tahapan plot: Awal-tengah-akhir. Tahap awal sering disebut juga dengan tahap perkenalan.
Tahap ini berisi informasi-informasi penting yang berhubungan dengan berbagai hal yang akan
dikisahkan berikutnya. Tahap tengah atau tahap pertikaian menampilkan konflik atau
pertentangan yang sudah mulai dimunculkan pada tahap sebelumnya. Adapun tahap akhir atau
tahap peleraian menampilkan adagan tertentu akibat klimaks. Pada bagian ini, dimunculkan
akhir dari cerita. (b) Tahapan plot menurut Richard Summers.Richard Summers membagi plot
menjadi lima tahapan yaitu tahap situation (tahap penyituasian) yaitu tahap yang berisi
pengenalan tokoh serta situasi yang ada dalam cerita, tahap generating circumstances (tahap
pemunculan konflik), tahap rising action (tahap peningkatan konflik), tahap climax (klimaks)
yaitu titik intensitas puncak konflik yang dialami tokoh, tahap denouement (tahap
penyelesaian).
Dari uraian pendapat yang telah dikemukakan, dapat dinyatakan bahwa plot mengandung
indikator-indikator berikut: (a) plot adalah kerangka atau struktur cerita yang merupakan jalin-
menjalinnya cerita dari awal sampai akhir, (b) dalam plot terdapat hubungan kausalitas (sebab
akibat) dari peristiwa-peristiwa, baik dari tokoh, ruang, maupun waktu. Jalinan sebab akibat itu
bersifat logis (masuk akal/dapat diterima akal sehat/mungkin terjadi), (c) jalinan cerita dalam
plot erat kaitannya dengan perjalanan cerita tokoh-tokohnya, (d) konflik batin pelaku adalah
sumber terjadinya plot dan berkaitan dengan tempat, dan waktu kejadian cerita, dan (e) plot
berkaitan dengan perkembangan konflik antara tokoh antagonis dengan tokoh protagonist.
4. Latar (setting)
Latar atau biasa disebut dengan setting merujuk pada pengertian tempat¸ hubungan waktu, dan
lingkungan sosial tempat terjadinya peristiwa dalam cerita. Latar memberikan kesan realistis
kepada pembaca. Latar dibedakan dalam tiga unsur pokok yaitu tempat, waktu dan sosial. Latar
tempat merujuk pada lokasi terjadinya peristiwa, latar waktu berhubungan dengan masalah
kapan peristiwa terjadi dan latar sosial menyaran pada hal-hal yang berhubungan dengan
perilaku kehidupan sosial masyarakat dalam cerita.
Latar adalah lingkungan fisik tempat kegiatan berlangsung yang mencakup tempat dan dalam
waktu serta kondisi psikologis dari semua yang terlibat dalam kegiatan (Henry Guntur Tarigan,
1984: 187). Sesuai pendapat tersebut, Sudjiman (1988: 44) mengatakan bahwa segala
keterangan, petunjuk, pengacuan yang berkaitan dengan waktu, ruang, suasana terjadinya
peristiwa dalam karya sastra membangun latar cerita. Sedangkan menurut Kenney (1966: 40)
latar meliputi penggambaran lokasi geografis, termasuk topografi, pemandangan, sampai
kepada perincian sebuah ruangan, pekerjaan atau kesibukan sehari-hari tokoh, waktu
berlakunya kejadian, masa sejarahnya, musim terjadinya, lingkungan agama, moral, intelektual,
sosial dan emosional para tokoh.
5. Sudut Pandang (point of view)
Sudut pandang atau point of view adalah cara dan atau pandang yang dipergunakan pengarang
sebagai sarana untuk menyajikan tokoh, tindakan, latar dan berbagai peristiwa yang
membentuk cerita dalam sebuah karya fiksi kepada pembaca (Abrams, dalam Burhan
Nurgiantoro, 1995: 248). Dengan demikian, sudut pandang pada hakikatnya merupakan
strategi, teknik, siasat, yang secara sengaja dipilih pengarang untuk mengemukakan gagasan
dan ceritanya. Segala sesuatu yang dikemukakan dalam karya fiksi, memang milik pengarang,
pandangan hidup dan tafsirannya terhadap kehidupan. Namun, kesemuanya itu dalam karya
fiksi disalurkan lewat sudut pandang tokoh, lewat kaca mata tokoh cerita (Burhan Nurgiantoro,
1995: 248).
Berdasarkan beberapa pendapat di atas, pada hakikatnya pembagian jenis point of view
mempunyai kesamaan yakni: (1) pengarang sebagai aku (gaya akuan), dalam hal ini ia dapat
bertindak sebagai omnicient (serba tahu) dan dapat juga sebagai limited (terbatas), (2)
pengarang sebagai orang ketiga (gaya diaan), dalam hal ini ia dapat bertindak sebagai
omniscient (serba tahu) dan dapat juga dapat bertindak limited (terbatas), (3) point of view
gabungan, artinya pengarang menggunakan gabungan dari gaya bercerita pertama dan kedua.
6. Gaya
Gaya dapat diartikan sebagai gaya pengarang dalam bercerita atau gaya bahasa yang digunakan
pengarang dalam karyanya. Keduanya saling berhubungan, yaitu gaya seorang pengarang
dalam bercerita akan terlihat juga dalam bahasa yang digunakannya (Jabrohim, 1986: 528).
Gaya bahasa adalah ekspresi personal keseluruhan respon pengarang terhadap persitiwa-
peristiwa melalui media bahasa seperti: jenis bahasa yang digunakan, kata-katanya, sifat atau
ciri khas imajinasi, struktur, dan irama kalimat-kalimatnya.
Menurut Waluyo dan Nugraheni (2008) gaya pengarang satu dengan yang lainnya berbeda.
Oleh karena itu, bahasa karya sastra bersifat ideocyncratic artinya sangat individual. Perbedaan
gaya itu disebabkan karena perbedaan pemikiran dan kepribadian. Gaya bercerita juga
berfungsi untuk membentuk kesatuan (unity) dari karya sastra.
Gaya adalah cara khas pengungkapan seseorang. Hal ini tercermin dalam cara pengarang
menyusun dan memilih kata-kata, tema, memandang tema, atau meninjau persoalan, pendeknya
gaya mencerminkan pribadi pengarang. Hal ini sesuai dengan pendapat yakob Sumardjo (1984:
37) yang menyatakan bahwa hasil karya sastra adalah potret pengarangnya. Gaya pengarangnya
adalah kaca bening jiwanya. Pengarang yang religious akan tampak pada karya sastranya.
Pengarang yang matang pengalaman akan menampakkan pandangannya yang matang tentang
kehidupan ini. Dengan mempelajari gaya pengarang akan dapat memahami pribadi pengarang
daripada membaca biografi yang ditulis orang lain.
Gaya pengarang termasuk di dalamnya pilihan kata, majas, sarana retorik, bentuk kalimat,
bentuk paragraf, panjang pendeknya, serta setiap pemakaian aspek bahasa oleh pengarang.
Namun, gaya bahasa (majas) dapat diartikan penggunaan kata-kata kiasan dan perbandingan
yang tepat untuk melukiskan suatu maksud guna membentuk plastik bahasa. Gaya bahasa dapat
dibagi menjadi bahasa perbandingan, penegas, pertentangan, dan pertautan/sindiran. Jadi, gaya
bahasa itu merupakan cara seseorang untuk mengungkapkan suatu pengertian dalam kata,
kelompok kata, dan kalimat.
7. Amanat
Amanat adalah suatu ajaran moral yang ingin disampaikan pengarang. Panuti Sujiman (1988:
51) menyatakan bahwa amanat adalah gagasan yang mendasari karya sastra, pesan yang ingin
disampaikan pengarang kepada pembaca. Menurut Suharianto (1982: 71) amanat dapat
disampaikan secara tersurat dan tersirat. Tersurat, artinya pengarang menyampaikan langsung
kepada pembaca melalui kalimat, baik itu berupa keterangan pengarang atau pun berbentuk
dialog pelaku. Seorang pengarang dalam karyanya tidak hanya sekedar ingin memgungkapkan
gagasannya tetapi juga mempunyai maksud tertentu atau pesan tertentu yang ingin disampaikan
kepada pembaca. Pesan tertentu itulah yang disebut amanat.
Amanat dalam sebuah karya sastra biasanya mencerminkan pandangan hidup pengarang yang
bersangkutan, pandangan tentang nilai-nilai kebenaran dan berbagai hal yang ingin
disampaikan pengarang kepada pembaca. Amanat dalam cerita biasanya dimaksudkan sebagai
suatu saran yang berhubungan dengan hal tertentu yang bersifat praktis, yang dapat diambil dan
ditafsirkan lewat cerita yang bersangkutan oleh pembaca.
Berdasarkan uraian mengenai amanat di atas, jelas bahwa amanat adalah pesan yang ingin
disampaikan kepada pembaca yang terdapat dalam karya fiksi baik secara tersurat maupun
tersirat.
B. Unsur Intrinsik Drama
Kata drama berasal dari bahasa Yunani Draomai yang berarti ‘berbuat, berlaku, bertindak’. Jadi
drama bisa berarti perbuatan atau tindakan. Arti pertama dari drama adalah kualitas
komunikasi, situasi, action (segala yang terlihat di pentas) yang menimbulkan perhatian,
kehebatan (acting), dan ketegangan pada para pendengar.
Menurut Krauss (1999: 249) dalam bukunya Verstehen und Gestalten, drama adalah suatu
bentuk gambaran seni yang datang dari nyanyian dan tarian adat Yunani kuno, yang di
dalamnya dengan jelas terorganisasi dialog dramatis, sebuah konflik dan penyelesaiannya
digambarkan di atas panggung.
Dalam perkembangan selanjutnya yang dimaksud drama adalah bentuk karya sastra yang
berusaha mengungkapkan perihal kehidupan manusia melalui gerak percakapan di atas
panggung ataupun suatu karangan yang disusun dalam bentuk percakapan dan dapat yang
dipentaskan.
Unsur-unsur intrinsik drama adalah berbagai unsur yang secara langsung terdapat dalam karya
sastra yang berwujud teks drama, seperti: plot, tokoh, karakter, latar, tema, dan amanat, serta
unsur bahasa yang berbentuk dialog.
1. Tema
Tema merupakan dasar atau inti cerita. Suatu cerita harus mempunyai tema atau dasar, dan
dasar inilah yang paling penting dari seluruh cerita. Cerita yang tidak memiliki dasar tidak ada
artinya sama sekali atau tidak berguna (Lubis, 1981: 15). Tema sebagai central idea and sentral
purpose merupakan ide dan tujuan sentral (Stanton, 1965: 16). Tema dapat timbul dari
keseluruhan cerita, sehingga pemahaman antara seorang penikmat dengan penikmat lain tidak
sama (Jones, 12968: 31). Ada pula yang berpendapat bahwa tema merupakan arti dan tujuan
cerita (Kenny, 1966: 88).
Menurut Nurgiyantoro (1995: 70), tema dapat dipandang sebagai gagasan dasar umum sebuah
karya novel. Gagasan dasar umum inilah yang tentunya telah ditentukan sebelumnya oleh
pengarang dan dipergunakan untuk mengembangkan cerita. Dengan kata lain cerita harus
mengikuti gagasan utama dari suatu karya sastra.
Pendapat di atas dapat menggambarkan simpulan bahwa: (1) tema merupakan dasar suatu cerita
rekaan; (2) tema harus ada sebelum pengarang mulai dengan ceritanya; (3) tema dalam cerita
atau novel tidak ditampilkan secara eksplisit, tetapi tersirat di dalam seluruh cerita; dan (4)
dalam satu cerita atau novel terdapat tema dominan atau tema sentral dan tema-tema kecil
lainnya.
2. Plot
Plot adalah rangkaian cerita yang dibentuk dalam tahapan-tahapan peristiwa sehingga menjalin
suatu cerita yang utuh. Plot disusun tidak lepas dari tema. Jalan cerita yang disusun atau dijalin
tidak boleh meloncat ke lain tema. Tiap-tiap kejadian akan berhubungan sehingga seluruh cerita
merupakan suatu kesatuan yang tidak dapat dipisahkan.
Lubis (1981: 18) menyampaikan cara memulai dan menyusun cerita yang disampaikan oleh
Tasrif yang dibagi menjadi lima tahapan, yakni penggambaran situasi awal (exposition),
peristiwa mulai bergerak menuju krisis diwarnai dengan konflik-konflik (complication),
keadaan mulai memuncak (rising action), keadaan mencapai puncak penggawatan (klimaks),
kemudian pengarang memberikan pemecahan atau jalan keluar permasalahan sehingga cerita
berakhir (denouement). Cara memulai dan menyusun cerita seperti di atas dinamakan plot atau
dramatic conflict.
3. Penokohan dan perwatakan
Esten (dalam Kelan, 2005: 14) menyatakan bahwa penokohan adalah permasalahan bagaimana
cara menampilkan tokoh: bagaimana membangun dan mengembangkan watak tokoh-tokoh
tersebut dalam sebuah karya fiksi? Jadi antara pengertian tokoh dan penokohan memiliki
makna yang berbeda. Tokoh berbentuk suatu individu, sedangkan penokohan adalah proses
menampilkan individu tersebut dalam cerita.
Dalam proses penciptaan pemeranan, sang aktor atau aktris harus memunyai daya cipta yang
tinggi untuk mencoba semaksimal mungkin menjadi tokoh yang diperankan. Ia harus sanggup
menjiwai peran yang dipegangnya, sehingga ia (seperti) benar-benar merupakan sang tokoh
dengan apa adanya dalam pementasan lakon tersebut. Pada penampilan imajinasinya, tokoh
juga dibantu oleh laku, pakaian yang dikenakan, dan rias. Semua unsur tidak bisa dipisah-
pisahkan, bahkan harus saling mendukung, sehingga mampu mewujudkan karakter dari tokoh
seperti yang dikehendaki dalam lakon yang bersangkutan.
Untuk menggambarkan karakter seorang tokoh, pengarang dapat menggunakan teknik sebagai
berikut. (1) Teknik analitik: karakter tokoh diceritakan secara langsung oleh pengarang; (2)
Teknik dramatik, yaitu teknik karakter tokoh dikemukakan melalui: (a) penggambaran fisik dan
perilaku tokoh; (b) penggambaran lingkungan kehidupan tokoh; (c) penggambaran
ketatabahasaan tokoh; (d) pengungkapan jalan pikiran tokoh; dan (e) penggambaran oleh tokoh
lain. Pendapat tersebut dikuatkan oleh Waluyo (2009: 30) yang menuliskan bahwa
penggambaran watak tokoh mempertimbangkan tiga dimensi watak, yaitu dimensi psikis
(kejiwaan), dimensi fisik (jasmaniah), dimensi sosiologis (latar belakang kekayaan, pangkat,
dan jabatan)
4. Amanat
Amanat merupakan unsur cerita yang berhubungan erat dengan tema. Amanat akan berarti
apabila ada dalam tema, sedangkan tema akan sempurna apabila di dalamnya ada amanat
sebagai pemecah jalan keluar bagi tema tersebut. Sudjiman (dalam Alwi, 1998: 08) manyatakan
bahwa amanat adalah pesan yang ingin disampaikan oleh pengarang. Amanat terdapat pada
sebuah karya sastra secara implisit atau eksplisit. Amanat dinyatakan secara implisit jika jalan
keluar atau ajaran moral itu disiratkan dalam tingkah laku menjelang cerita berakhir. Sementara
itu, amanat dilukiskan secara eksplisit apabila pengarang pada tengah atau akhir cerita
menyampaikan seruan, saran, peringatan, nasihat, anjuran, larangan, dan sebagainya.
Pengertian amanat yang telah dikemukakan di atas dapat disimpulkan bahwa amanat
merupakan pesan yang disampaikan pengarang, baik secara implisit atau eksplisit kepada
pembaca. Di dalam drama, ada amanat yang langsung tersurat, tetapi pada umumnya sengaja
disembunyikan secara tersirat dalam naskah drama yang bersangkutan. Hanya penonton yang
profesional yang mampu menemukan amanat implisit tersebut.
Sumber
Wibowo, Hari. dkk. 2017. Teori dan Genre Sastra Indonesia. Jakarta: Kementerian Pendidikan
dan Kebudayaan Pusat Pengembangan dan Pemberdayaan Pendidikan dan Tenaga
Kependidikan Bahasa
1. Tema, yaitu gagasan pokok yang dikemukakan oleh penyair melalui puisi. Tema bersifat
khusus, objektif dan lugas.
2. Amanat yaitu kesan yang ditangkap pembaca setelah membaca puisi. Cara menyimpulkan
amanat puisi berkaitan dengan cara pandang pembaca terhadap suatu hal.
3. Nada dan Suasana puisi. Nada mengungkapkan sikap penyair terhadap pembaca. Suasana
menyangkut pengungkapan sikap penyair
4. Perasaan menyangkut hal yang diungkapkan penyair.
Berani Jujur
Candra: "Andaikata keadaan rumahku tidak seperti ini, tentu aku tidak akan mendapat
masalah."
Rusdi : "Ada apa Can? Katakanlah, mungkin aku dapat membantumu! Ayolah, bicara saja!"
Candra : "Begini Rus! Aku belum membayar buku karena orang tuaku belum mempunyai uang
untuk melunasi. Padahal, aku sudah berjanji hari ini akan melunasi."
Rusdi : "Begini ... kita harus berani! Nanti kita berdua menghadap kepala sekolah setelah
pelajaran selesai, kemudian kita mengatakan sejujurnya tentang keadaanmu. Bagaimana?"
Candra : "Ya itu ide baik sekali. Terima kasih, Rus."
Pak Badu seorang petani yang rajin. Setiap hari dia pergi ke sawah. Jarak sawah yang jauh tak
menghalangi langkah kaki Pak Badu untuk bekerja. Matahari pagi membuat dia bersemangat.
Panas matahari siang juga membuat dia semakin giat bergelut dengan lumpur sawah. Saat Sinar
matahari mulai meredup, Pak Badu baru duduk beristirahat di pematang sawah.
(1) Ketika aku mau menyiramkan racun pembunuh tikus ke sudut rumahku, terutama lubang-
lubang persembunyiaannya, ada keraguan di hatiku.(2) Sebelum aku melangkah, dari lubang
bermunculan anak-anak tikus (3) Sekujur tubuhku menggigil (4) Aku pun lemas dan merasa
bersalah.
Memprediksi kejadian berdasarkan isi cerita artinya memperkirakan peristiwa yang akan terjadi
berdasarkan isi cerita.
Kejadian-kejadian dalam cerita tidaklah berdiri sendiri. Dengan kata lain, kejadian-kejadian itu
saling berkaitan yang kemudian membentuk alur/plot. Kejadian-kejadian itu biasanya memiliki
hubungan sebab akibat. Kejadian satu dapat menjadi sebab bagi peristiwa berikutnya.
Soal dan kunci jawaban
1. Setiap hari Akbar terlambat datang ke sekolah. Ia tidak suka memakai seragam dengan
rapi.
Berulang-ulang Akbar mendapat peringatan. Akbar pun sering mendapat bimbingan dari guru
konseling. Akan tetapi, Akbar belum bisa mengubah kebiasaan buruknya. Hingga suatu hari
orang tua Akbar dipanggil ke sekolah. Setelah mengetahui perbuatan Akbar,…
2. Endah murid kelas VI SD Mutiara. Ia tergolong anak rajin. Sepulang sekolah, ia membantu
ibu membersihkan rumah. Sekalipun banyak pekerjaan di rumah, ia tidak pemah lupa
menyelesaikan tugas sekolah. Prestasi Endah di sekolah juga tetap memuaskan. Itu sebabnya,
….
Karya sastra (yang baik) senantiasa mengandung nilai (value). Nilai adalah "sesuatu" yang
dapat memperkaya wawasan dan/atau meningkatkan harkat hidup. Nilai dalam karya sastra ada
yang bersifat edukatif, menambah pengetahuan, memberikan hiburan, atau dapat
memanusiakan manusia sehingga berguna bagi manusia dalam kehidupan sehari-hari. Dengan
kata lain, dalam karya sastra ada sesuatu yang bermanfaat bagi kehidupan.
Nilai dalam karya sastra dikemas dalam wujud struktur karya sastra, yang secara implisit
terdapat dalam alur, latar, tokoh, tema, dan amanat atau di dalam larik, rima, dan irama.
Nilai-nilai yang terkandung dalam karya sastra , antara lain dapat dikemukakan sebagai
berikut.
1. Nilai moral, yaitu nilai yang berkaitan dengan akhlak/budi pekerti/susila atau baik buruk
tingkah laku.
2. Nilai sosial/kemasyarakatan, yaitu nilai yang berkaitan dengan norma yang berada di dalam
masyarakat.
3. Nilai religius/keagamaan, yaitu nilai yang berkaitan dengan tuntutan beragama.
4. Nilai pendidikan/edukasi, yaitu nilai yang berkaitan dengan pengubahan tingkah laku dari
tidak baik ke baik (pengajaran).
5. Nilai estetis/keindahan, yaitu nilai yang berkaitan dengan hal-hal yang enarik/menyenangkan
(rasa seni).
6. Nilai etika, yaitu nilai yang berkaitan dengan sopan santun dalam kehidupan.
7. Nilai politis, yaitu nilai yang berkaitan dengan pemerintahan.
8. Nilai budaya, yaitu nilai yang berkaitan dengan adat istiadat.
9. Nilai kemanusiaan, yaitu nilai yang berhubungan dengan sifat-sifat manusia. Nilai-nilai ini
ada yang bersifat ideologis, politis, ekonomis, sosiologis, budaya, edukatif, humoris, dan
sebagainya.
Nilai cerita yang sering ditanyakan dalam soal antara lain nilai moral.
Contoh soal dan kunci jawaban
Anggi baru pulang sekolah siang itu. la bergegas ke kamar, berganti baju lalu makan siang.
Setelah makan, ia harus segera mencuci kedelai untuk dibuat tempe. Barulah kemudian dia bisa
beristirahat. Pukul 15.00 W1B dia melaksanakan kegiatan yang lain yaitu belajar kelompok
bersama Sabrina, Nayla, dan Winda. Sekalipun lelah, ia melakukannya dengan bersemangat. Ia
tidak pernah melalaikan tugas, baik tugas sekolah maupun tugas membantu orang tua.
2. Raja Kahuripan mempunyai dua orang putra, yaitu Raden Panji dan Raden
Anom. Raden Anom lebih cerdas daripada Raden Panji. Selain cerdas, Raden Anom juga
dikenal ramah. Raden Panji merasa iri hati melihat kecerdasan Raden Anom. Karena itu ia
ingin mencelakakan saudaranya. Dia menyuruh pembantunya agar membubuhkan racun ke
dalam makanan Raden Anom.
Nilai moral positif yang bisa kita ambil dari cerita di atas adalah....
A. Ramah
B. Suka menolong
C. Menghormati orang lain
D. Penurut
A. Istilah
Istilah adalah kata atau gabungan kata yang dengan cermat mengungkapkan makna konsep,
proses, keadaan, atau sifat yang khas dalam bidang tertentu (https://kbbi.web.id/istilah)
Contoh
B. Ungkapan
Ungkapan adalah kelompok kata atau gabungan kata yang menyatakan makna khusus (makna
unsur-unsurnya sering kali menjadi kabur); (https://kbbi.web.id/ungkap)
Ungkapan merupakan gabungan kata yang maknanya sudah menyatu dan tidak ditafsirkan
dengan makna unsur yang membentuknya.
(https://id.wikibooks.org/wiki/Bahasa_Indonesia/Ungkapan)
Contoh:
Contoh
Memang tidak tahu diri anak itu. Sudah disoraki penonton masih tertawa juga. Bahkan, ia
tampak sangat percaya diri. Padahal penampilannya jauh dari kata menarik. Ah, benar-benar …
anak itu.
C. Peribahasa
Peribahasa adalah 1 kelompok kata atau kalimat yang tetap susunannya, biasanya mengiaskan
maksud tertentu (dalam peribahasa termasuk juga bidal, ungkapan, perumpamaan); 2 ungkapan
atau kalimat ringkas padat, berisi perbandingan, perumpamaan, nasihat, prinsip hidup atau
aturan tingkah laku (https://kbbi.web.id/peribahasa)
Contoh
Hancur badan dikandung tanah, budi baik dikenang jua. ( Budi baik itu tidak akan dilupakan
orang).
Contoh
Peter seorang pelajar yang pandai, bahkan ia pernah meraih medali emas tingkat internasional
di Bali dalam lomba fisika. Namun, ia tidak sombong dengan kepandaiannya itu. Ia selalu
sopan dan baik kepada siapa saja. Ia memiliki prinsip hidup…
Udara di lingkungan kami sangat kotor terkena polusi. Polusi udara itu disebabkan oleh asap
pabrik dan asap kendaraan bermotor. Masyarakat berusaha mengurangi polusi dengan ... . Hal
itu diharapkan dapat mengurangi polusi udara dan memperindah pekarangan rumah.
Istilah yang tepat untuk melengkapi paragraf di atas adalah ....
A. pembibitan
B. penghijauan
C. pembenihan
D. penanaman
Santosa murid kelas VI. Ia selalu ingin membeli aneka mainan di sekolahnya. Karena uangnya
tidak cukup, ia sering meminjam uang kepada teman- temannya. Padahal setiap hari ia diberi
saku Rp 5.000,00 oleh ayahnya, sedangkan harga mainan yang ia beli seharga Rp 9.000,00.
Sikap Santosa bagaikan ….
Budi anak dari keluarga yang kaya. Ia pandai di sekolahnya. Namun, ia tidak sombong dan mau
berteman dengan siapa saja. Sikap Budi tersebut membuat teman- temannya suka kepadanya.
Budi memang anak yang ….
A. besar hati.
B. rendah hati.
C. besar kepala.
D. hati emas.
Teks prosedur adalah teks yang berisikan tujuan dan langkah melakukan atau membuat sesuatu
dengan urutan-urutan tertentu.
1. Bagian tujuan, berisikan tujuan dari pembuatan teks prosedur tersebut atau hasil akhir
yang akan dicapai jika kita melakukan tahapan pada teks prosedur tersebut.
2. Bagian bahan dan alat/material, berisikan bahan-bahan, alat-alat, atau material yang
diperlukan. Bagian ini bersifat opsional.
3. Bagian langkah-langkah, bagian ini berisikan langkah-langkah yang urut dan harus
ditempuh untuk memperoleh hasil sesuai dengan tujuan teks prosedur.
1. Cermati jenis teks dan tujuan teks. Teks prosedur teks yang berisikan tujuan dan
langkah melakukan atau membuat sesuatu dengan urutan-urutan tertentu.
2. Cermati isi kalimat sebelum dan sesudah bagian yang rumpang. Isi kalimat pada teks
prosedur adalah urutan langkah-langkah melakukan atau membuat sesuatu.
3. Pilihlah kalimat yang berhubungan dengan kalimat sebelum dan sesudah bagian yang
rumpang. Kalimat-kalimat tersebut pada umumnya menunjukkan urutan logika berpikir.
Kalimat acak adalah kalimat lepas yang dapat dijadikan paragraf yang padu dengan cara
kalimat utama kemudian diikuti kalimat penjelas yang diurutkan secara logis dan berhubungan
satu dengan yang lain.
Dalam teks prosedur langkah yang paling mendasar diletakkan pada urutan pertama kemudian
diikuti langkah berikutnya yang berhubungan dengan langkah sebelumnya.
Langkah-langkah mengurutkan kalimat acak menjadi paragraf padu adalah sebagai berikut.
2. Pilihlah data yang bersifat umum dan memuat gagasan utama. Gunakan data tersebut
sebagai kalimat utama kemudian diikuti kalimat penjelas.
3. Perhatikan penanda wacana atau kata penghubung seperti pertama, lalu, setelah itu,
kemudian, dan akhirnya. Kata pertama biasanya berada di awal teks, sedangkan kata akhirnya
berada di akhir teks.
4. Susun data atau kalimat yang disajikan menjadi paragraf padu
4) ...
A. 2-4-3-5-1
B. 2-4-3-1-5
C. 4-2-3-1-5
D. 4-2-3-5-1
2) Masukkan air 3 gelas ke dalam panci, 1 bungkus agar-agar, dan 100 gram gula
pasir.
A. 2)-1)-4)-5)-3)
B. 2)-4)-1)-5)-3)
C. 4)-1)-5)-2)-3)
D. 4)-2)-1)-5)-3)
A. Teks Deskripsi
Deskripsi adalah teks yang bertujuan memberikan gambaran atau kesan kepada
pembaca/pendengar terhadap objek, gagasan, tempat, peristiwa, dan semacamnya yang ingin
disampaikan penulis. Dengan teks ini, pembaca/pendengar dapat dibuat seolah-olah melihat,
mendengar, merasakan, atau terlibat dalam peristiwa yang diuraikan penulis/pembicara baik
secara indera, logika, maupun emosi.
Contoh
Ia terlentang seharian di atas trotoar panas itu. Tubuhnya yang tinggal tulang terbalut kulit itu
tertutup oleh pakaian kotor dan dekil yang telah robek di sana sini, sehingga perutnya yang
kempis itu menyeringai dari sela-sela baju. Bau anyir menyeruak dari borok di borok di kedua
kakinya yang melebar dengan warna merah
B. Teks Narasi
Narasi adalah teks yang bertujuan mengisahkan atau bercerita. Dalam teks ini peristiwa
biasanya disusun menurut urutan waktu ( kronologis), memiliki tokoh, dan terdapat konflik.
Contoh
Sore itu kami pergi ke rumah Puspa. Sopir kusuruh memakirkan mobil. Kemudian, kami
memasuki gang kecil. Beberapa waktu kemudian, kami sampai di sebuah rumah yangh
sederhana seperti rumah-rumah di sekitarnya.
B. Contoh Soal dan Kunci jawaban Melengkapi Teks Pidato, Iklan, dan Pidato
1. Bacalah teks laporan berikut.
Laporan Hasil Kunjungan
1. Objek : Mengenal dunia penerbangan dan profesi pilot
2. Waktu : Minggu, 15 April 2012
3. Tempat : Skadron 31 Bandara Ahmad Yani Semarang
4. Pengamat : Farrah Kharisma Putri
5. Hasil :
Untuk menunjang proses pembelajaran, TK Nasima Jalan Pusponjolo Tengah Raya 69
Semarang menggelar kunjungan profesi ke Skadron 31 Bandara Ahmad Yani Semarang.
Anak-anak diajak menonton film macam-macam helikopter di aula . . . Mereka merasa
kegirangan berada di dalam helicopter.
Kalimat yang tepat untuk melengkapi laporan tersebut adalah . . . .
A. Setelah itu, mereka diajak langsung masuk helikopter dan diperkenalkan beberapa
perlengkapan beserta fungsinya.
C. Mereka sangat senang meskipun hanya diberikan kesempatan menonton gambar helicopter.
D. Salah seorang pilot yang juga wali siswa, Joko Budiyanto mengaku senang teman-teman
anaknya dapat juga mengamati langsung bandara helicopter.
E. Bandara Ahmad Yani Semarang selalu ramai dikunjungi oleh sekolah-sekolah terutama
berasal dari Taman Kanak-kanak.
Untuk menghadapi situasi saat ini, kita harus selalu waspada. Sehubungan dengan isu
penculikkan dan pembunuhan di daerah kita ini, diharapkan orang tua khususnya para wali
murid serta para anak-anak tidak perlu merasa cemas. Bukankah belum ada bukti yang nyata ?
Namun, kita harus tetap waspada.
Kalimat pembuka yang tepat untuk melengkapi pidato di atas adalah. …
B. Mari kita panjatkan puji syukur ke hadirat Tuhan yang Maha Esa
C. Apabila ada kata-kata yang kurang berkenan, saya mohon maaf
A. Istilah
Istilah adalah kata atau gabungan kata yang dengan cermat mengungkapkan makna konsep,
proses, keadaan, atau sifat yang khas dalam bidang tertentu (https://kbbi.web.id/istilah)
Contoh
Kata baku sering digunakan pada kalimat resmi ataupun percakapan resmi, misalnya pada
pidato atau ketika berbicara kepada orang yang lebih dihormati. Kata tidak baku lebih sering
digunakan dalam percakapan sehari-hari, misalnya dengan teman atau anggota keluarga. Kata
tidak baku dapat dikenali salah satunya dari penulisannya.
Beberapa penentuan kata baku dapat dilihat dari ciri-cirinya. Ciri ciri kata baku antara lain:
7. Kata baku tidak mengandung arti pleonasme (lebih dari apa yang diperlukan)
1 abjad abjat
2 advokat adpokat
3 afdal afdol
4 akhlak ahlak
5 aktif aktip
Perbaikan kata yang bergaris bawah pada bagian kalimat tersebut adalah . . . .
A. mesampaikan
B. mengsampaikan
C. menyampaikan
D. mengesampaikan
S P
S P
S P O
S P O
S P Pel.
6. Beliau//menjadi//kepala sekolah.
S P Pel.
7. Kepala sekolah // memberi // saya // tugas baru.
S P O Pel.
S P
O K
S P O
kemarin.
K
(1) Kegiatan pramuka diadakan pada hari sabtu pukul 13.00. (2) Kegiatan pramuka ini
dimulai dengan upacara pembukaan. (3) Upacara dilakukan di halaman sekolah. (4) Setelah
upacara, anggota pramuka kembali ke kelas untuk mendapat pengarahan dari pembina
pramuka.
A. 1
B. 2
C. 3
D. 4
Nabi Ibrahim
Raden Ajeng Kartini
Doktor Mohammad Hatta
Agung Permana, Sarjana Hukum
Irwansyah, Magister Humaniora
b. Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama unsur nama gelar kehormatan, keturunan,
keagamaan, profesi, serta nama jabatan dan kepangkatan yang dipakai sebagai sapaan.
Misalnya:
Selamat datang, Yang Mulia.
Semoga berbahagia, Sultan.
Terima kasih, Kiai.
Selamat pagi, Dokter.
Silakan duduk, Prof.
Mohon izin, Jenderal.
6. Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama unsur nama jabatan dan pangkat yang diikuti
nama orang atau yang dipakai sebagai pengganti nama orang tertentu, nama instansi, atau nama
tempat.
Misalnya:
Wakil Presiden Adam Malik
Perdana Menteri Nehru
Profesor Supomo
Laksamana Muda Udara Husein Sastranegara
Proklamator Republik Indonesia (Soekarno-Hatta)
Sekretaris Jenderal Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan
Gubernur Papua Barat
7. Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama nama bangsa, suku bangsa, dan bahasa.
Misalnya:
bangsa Indonesia
suku Dani
bahasa Bali
Catatan:
Nama bangsa, suku bangsa, dan bahasa yang dipakai sebagai bentuk dasar kata
turunan tidakditulis dengan huruf awal kapital.
Misalnya:
pengindonesiaan kata asing
keinggris-inggrisan
kejawa-jawaan
8. a. Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama nama tahun, bulan, hari, dan hari besar atau
hari raya.
Misalnya:
tahun Hijriah tarikh Masehi
bulan Agustus bulan Maulid
hari Jumat hari Galungan
hari Lebaran hari Natal
b. Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama unsur nama peristiwa sejarah.
Misalnya:
Konferensi Asia Afrika
Perang Dunia II
Proklamasi Kemerdekaan Indonesia
Catatan:
Huruf pertama peristiwa sejarah yang tidak dipakai sebagai nama tidak ditulis dengan huruf
kapital.
Misalnya:
Soekarno dan Hatta memproklamasikan kemerdekaan bangsa Indonesia.
Perlombaan senjata membawa risiko pecahnya perang dunia.
9. Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama nama geografi.
Misalnya:
Jakarta Asia Tenggara
Pulau Miangas Amerika Serikat
Bukit Barisan Jawa Barat
Dataran Tinggi Dieng Danau Toba
Jalan Sulawesi Gunung Semeru
Ngarai Sianok Jazirah Arab
Selat Lombok Lembah Baliem
Sungai Musi Pegunungan Himalaya
Teluk Benggala Tanjung Harapan
Terusan Suez Kecamatan Cicadas
Gang Kelinci Kelurahan Rawamangun
Catatan:
(1) Huruf pertama nama geografi yang bukan nama diri tidak ditulis dengan huruf kapital.
Misalnya:
berlayar ke teluk mandi di sungai
menyeberangi selat berenang di danau
(2) Huruf pertama nama diri geografi yang dipakai sebagai nama jenis tidak ditulis dengan
huruf kapital.
Misalnya:
jeruk bali (Citrus maxima)
kacang bogor (Voandzeia subterranea)
nangka belanda (Anona muricata)
petai cina (Leucaena glauca)
Nama yang disertai nama geografi dan merupakan nama jenis dapat dikontraskan atau
disejajarkan dengan nama jenis lain dalam kelompoknya.
Misalnya:
Kita mengenal berbagai macam gula, seperti gula jawa, gula pasir, gula tebu, gula aren, dan
gulaanggur.
Kunci inggris, kunci tolak, dan kunci ring mempunyai fungsi yang berbeda.
Contoh berikut bukan nama jenis.
Dia mengoleksi batik Cirebon, batik Pekalongan, batik Solo, batik Yogyakarta, dan
batikMadura.
Selain film Hongkong, juga akan diputar film India, film Korea, dan film Jepang.
Murid-murid sekolah dasar itu menampilkan tarian Sumatra Selatan, tarian Kalimantan Timur,
dan tarian Sulawesi Selatan.
10. Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama semua kata (termasuk semua unsur bentuk
ulang sempurna) dalam nama negara, lembaga, badan, organisasi, atau dokumen, kecuali kata
tugas, seperti di, ke, dari, dan, yang, dan untuk.
Misalnya:
Republik Indonesia
Majelis Permusyawaratan Rakyat Republik Indonesia
Ikatan Ahli Kesehatan Masyarakat Indonesia
Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 16 Tahun 2010
tentang Penggunaan BahasaIndonesia dalam Pidato Presiden dan/atau Wakil Presiden
serta Pejabat Lainnya
Perserikatan Bangsa-Bangsa
Kitab Undang-Undang Hukum Pidana
11. Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama setiap kata (termasuk unsur kata ulang
sempurna) di dalam judul buku, karangan, artikel, dan makalah serta nama majalah dan surat
kabar, kecuali kata tugas, seperti di, ke, dari, dan, yang, dan untuk, yang tidak terletak pada
posisi awal.
Misalnya:
Saya telah membaca buku Dari Ave Maria ke Jalan Lain ke Roma.
Tulisan itu dimuat dalam majalah Bahasa dan Sastra.
Dia agen surat kabar Sinar Pembangunan.
Ia menyajikan makalah "Penerapan Asas-Asas Hukum Perdata".
12. Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama unsur singkatan nama gelar, pangkat, atau
sapaan.
Misalnya:
S.H. sarjana hukum
S.K.M. sarjana kesehatan masyarakat
S.S. sarjana sastra
M.A. master of arts
M.Hum. magister humaniora
M.Si. magister sains
K.H. kiai haji
Hj. hajah
Mgr. monseigneur
Pdt. pendeta
Dg. daeng
Dt. datuk
R.A. raden ayu
St. sutan
Tb. tubagus
Dr. doktor
Prof. profesor
Tn. tuan
Ny. nyonya
Sdr. saudara
13. Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama kata penunjuk hubungan kekerabatan,
sepertibapak, ibu, kakak, adik, dan paman, serta kata atau ungkapan lain yang dipakai dalam
penyapaan atau pengacuan.
Misalnya:
"Kapan Bapak berangkat?" tanya Hasan.
Dendi bertanya, "Itu apa, Bu?"
"Silakan duduk, Dik!" kata orang itu.
Surat Saudara telah kami terima dengan baik.
“Hai, Kutu Buku, sedang membaca apa?”
“Bu, saya sudah melaporkan hal ini kepada Bapak.”
Catatan:
(1) Istilah kekerabatan berikut bukan merupakan penyapaan atau pengacuan.
Misalnya:
Kita harus menghormati bapak dan ibu kita.
Semua kakak dan adik saya sudah berkeluarga.
(2) Kata ganti Anda ditulis dengan huruf awal kapital.
Misalnya:
Sudahkah Anda tahu?
Siapa nama Anda?
(Permendikbud nomor 50 tahun 2015 tentang Pedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia)
MENUNJUKKAN KESALAHAN PENGGUNAAN TANDA BACA
Menujukkan artinya memperlihatkan; menyatakan; menerangkan (dengan bukti dan
sebagainya) . Tanda baca adalah tanda yang dipakai dalam sistem ejaan (seperti titik, koma,
titik dua)
Menunjukkan kesalahan penggunaan tanda baca artinya memperlihatkan, menyatakan, atau
menerangkan tanda yang dipakai dalam sistem ejaan (seperti titik, koma, titik dua).
Contoh soal dan kunci jawaban
1. Cermatilah kutipan berikut.
Di tempat
Dengan hormat,
Sehubungan dengan akan diadakannya perpisahan kelas VI, kami mengundang Bapak/Ibu
dalam rapat persiapan acara tersebut.
MENGGUNAKAN EJAAN
Menggunakan artinya memakai atau melakukan sesuatu dengan . Ejaan adalah kaidah-kaidah
cara menggambarkan bunyi-bunyi (kata, kalimat, dan sebagainya) dalam bentuk tulisan (huruf-
huruf) serta penggunaan tanda baca;
Menggunakan ejaan artinya memakai kaidah-kaidah kebahasaan (ejaan) dalam kegiatan
berbahasa (menyusun kata, kalimat, paragraf, dan sebagainya.
Ketahuilah, bahwa kebiasaan ramah lingkungan dapat dilakukan di rumah. Misalnya, saat
memasak sayuran. Potong bahan makanan menjadi bagian-bagian kecil, gunakan panci kecil
dengan air secukupnya, dan gunakan penutup panci saat mendidihkan air. Ini akan membantu
mempersingkat waktu memasak, sehingga gas yang digunakan juga lebih sedikit. Hal ini
menjadi cara yang . . . . untuk mengatasi pemborosan energi di rumah.
A. higienis
B. efektif
C. kreatif
D. aman
RINGKASAN MATERI
Kata baku adalah kata yang sesuai dengan ejaan kaidah bahasa Indonesia. Sedangkan kata tidak
baku adalah kata yang tidak sesuai dengan ejaan kaidah bahasa Indonesia. Kaidah bahasa
Indonesia ini lebih dikenal sebagai Pedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia. Selain itu, kamus
bahasa Indonesia juga menjadi salah satu rujukan dalam penentuan baku atau tidaknya suatu
kata.
Kata baku sering digunakan pada kalimat resmi ataupun percakapan resmi, misalnya pada
pidato atau ketika berbicara kepada orang yang lebih dihormati. Kata tidak baku lebih sering
digunakan dalam percakapan sehari-hari, misalnya dengan teman atau anggota keluarga. Kata
tidak baku dapat dikenali salah satunya dari penulisannya.
1 abjad abjat
2 advokat adpokat
3 afdal afdol
4 akhlak ahlak
5 aktif aktip
MENGGUNAKAN TANDA BACA
Menggunakan tanda baca artinya memakai tanda yang dipakai dalam sistem ejaan (seperti titik,
koma, titik dua) dalam kegiatan berbahasa. Misalnya dalam menyusun kalimat, paragraf, dan
sebagainya.
1. Lengkapilah tanda kurung di bawah ini dengan tanda baca yang tepat!
Kami mengundang Bapak/Ibu untuk menghadiri acara penamatan yang Insya Allah akan
dilaksanakan pada:
Tanda baca yang tepat sesuai kalimat suratyang disajikan adalah ....
A. koma (,)
Pada hari Sabtu, 3 November 2012 kami mengadakan kunjungan ke Museum Kereta Api.
Museum tersebut berada di kawasan Kota Ambarawa. Kami tidak sekedar melakukan
kunjungan, tetapi juga belajar banyak hal tentang perlengkapan sarana transportasi Kereta Api.
Kami sangat senang sekali dikarenakan kami dapat mengetahui berbagai macam perlengkapan
sarana transportasi Kereta Api.
Memperbaiki artinya membetulkan kesalahan atau kekeliruan (Tanda baca adalah tanda yang
dipakai dalam sistem ejaan (seperti titik, koma, titik dua)
Memperbaiki kesalahan penggunaan tanda baca artinya membetulkan kesalahan penggunaan
tanda yang dipakai dalam sistem ejaan (seperti titik, koma, titik dua). Kesalahan penggunaan
tanda baca dapat terjadi antara lain saat menyusun kalimat atau paragraf.
A. s/d
B. s-d
C. s.d
D. s.d.
RINGKASAN MATERI
Tanda Baca pada Kalimat Langsung
Pemakaian tanda baca pada kalimat langsung antara lain sebagai berikut.
1. Tanda petik (“…”) dipakai untuk mengapit petikan langsung yang berasal dari
pembicaraan.
Misalnya:
"Merdeka atau mati!" seru Bung Tomo dalam pidatonya.
"Kerjakan tugas ini sekarang!" perintah atasannya. "Besok akan dibahas dalam rapat."
2. Tanda koma dipakai untuk memisahkan petikan langsung dari bagian lain dalam
kalimat.
Misalnya:
Kata nenek saya, “Kita harus berbagi dalam hidup ini.”
“Kita harus berbagi dalam hidup ini,” kata nenek saya, “karena manusia adalah makhluk
sosial.”
Catatan:
Tanda koma tidak dipakai untuk memisahkan petikan langsung yang berupa kalimat tanya,
kalimat perintah, atau kalimat seru dari bagian lain yang mengikutinya.
Misalnya:
"Di mana Saudara tinggal?" tanya Pak Lurah.
"Masuk ke dalam kelas sekarang!" perintahnya.
“Wow, indahnya pantai ini!” seru wisatawan itu.